Nama Kelompok :
Toni Andrean 315 0111 019
Winda Lutfiah 315 0111 020
Lia Kuspriyani 315 0111 024
Fajarriyah Sekaryanti 315 0111 019
D3 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
TAHUN 2017
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan ini
kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Pengantar Pasar Modal.
Adapun makalah ini telah kami usahakan dengan maksimal,yang kami beri judul "PT. Bumi
Resources Mineral Tbk". Dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat
memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah kami susun dapat berguna dan menambah pengetahuan terutama
bagi kami maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................................................................
Dafrat Isi............................................................................................................................................
Bab 1 Pendahuluan............................................................................................................................
Bab 2 Pembahasan.............................................................................................................................
Bab 3 Penutup...................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................................................
3.3 Penutup...........................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini pesatnya perkembangan dunia usaha menimbulkan persaingan yang ketat diantara para
pelaku usaha. Mereka semua berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di bidangnya. Banyak alasan
yang mendasari sebuah perusahaan melakukan go public, salah satunya adalah anggapan bahwa dengan
menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan yang Go Public akan meningkatkan citra
perusahaan tersebut. Hal ini tidak sepenuhnya salah, karena pada faktanya, perusahaan-perusahaan
terbaik di Indonesia sebagian besar merupakan perusahaan terbuka atau perusahaan yang telah Go Public.
Namun alasan yang paling sering melatar belakangi perusahaan melakukan go public adalah karena
perusahaan membutuhkan persediaaan modal yang cukup besar dengan biaya modal yang minimalis. Dan
hal itu dapat dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau go public di pasar
modal.Initial Public Offering (IPO) dapat menjadi salah satu cara alternatif dari perusahaan untuk
memperoleh tambahan dana atau modal dari masyarakat. IPO merupakan penawaran saham di pasar
perdana yang dilakukan perusahaan yang hendak go-public. Pasar perdana merupakan pasar dimana terjadi
pembelian saham dari perusahaan (emiten) oleh investor untuk pertama kalinya. Investor dapat
berinvestasi di pasar modal sebagai salah satu alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan
dengan tingkat risiko yang dapat diperhitungkan. Salah satu faktor yang mendorong investor untuk
berinvestasi di pasar modal adalah untuk memperoleh capital gain.
Penawaran umum atau sering disebut sebagai Go Public, merupakan langkah pertama yang dilakukan
oleh perusahaan untuk mewujudkan keinginannya memperoleh dana dari masyarakat. Pihak yang
melakukan penawaran umum disebut dengan emiten. Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran efek
oleh perusahaan atau emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur
oleh Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.Efek yang akan dijual oleh emiten dapat
berupa surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit
penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif dari efek. Penawaran
Umum melalui beberapa tahapan , diantaranya tahap persiapan, tahapan pengajuan pernyataan
pendaftaran, tahap penawaran saham, dan tahap pecatatan saham di bursa efek.
Kelanjutan dari kegiatan penawaran umum terjadi dalam kegiatan bursa efek atau kegiatan yang
dilakukan dalam pasar sekunder. Dalam transaksi di bursa efek yang terjadi adalah mengenai jual beli efek,
pinjam meminjam efek, dan kontrak lain mengenai efek atau harga efek. Dengan demikian untuk dapat
memperdagangkan efek di pasar modal, setiap emiten harus menjual efeknya melalui tahapan yang disebut
dengan penawaran umum.Apabila pernyataan pendaftaran calon emiten telah dinyatakan efektif oleh
BAPEPAM-LK, maka calon emiten tersebut dapat melakukan proses Penawaran Umum.Setelah masa
penawaran umum tersebut berakhir, maka perusahaan resmi menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya
dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa.
1.2 Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) adalah perusahaan tambang mineral yang
merupakan anak usaha dari PT Bumi. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) didirikan dengan
nama PT Panorama Timur Abadi tanggal 06 Agustus 2003. Kegiatan utama PT Panorama Timur
Abadi adalah bergerak dibidang perdagangan dan penyedia pelumas bagi industri pertambangan.
Kemudian pada pertengahan tahun 2009 PT Panorama Timur Abadi diambil alih oleh PT Bumi
Resources Tbk (BUMI) dan namanya diubah menjadi PT Bumi Resources Minerals Tbk. Kantor
pusat BRMS terletak di Gedung Bakrie Tower, Lantai 6 & 10, Komplek Rasuna Epicentrum, Jalan
HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta 12940-Indonesia. Yang memiliki Visi dan Misi, yaitu:
PT Bumi Resources Minerals Tbk merupakan perusahaan tambang mineral yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia, melalui beberapa anak perusahaannya. BRMS mengoperasikan 80%
kepemilikan di Gorontalo Minerals (Tembaga dan Emas), 80% kepemilikan di Dairi Prima Mineral
(seng dan timah hitam), 96,97% kepemilikan di Citra Palu Minerals (emas dan molibdenum) dan
juga 18% kepemilikan di Newmont Nusa Tenggara (tembaga dan emas).
Nama Jabatan
Saptari Hoedaja Komisaris Utama
Nalinkant Amratlal Rathod Komisaris
Gories Mere Komisaris Independen
Suseno Kamadibrata Direktur Utama
Fuad Helmy Direktur
Febriansyah Marzuki Direktur Independen
Sejarah BRMS dimulai pada tahun 2009, ketika Grup Bakrie bersama dengan Pemprov
Nusa Tenggara Barat sukses mengakuisisi 24% saham newmont Nusa Tenggara Timur (NTT),
sebuah perusahaan tambang emas. Di tahun yang sama, Grup Bakrie juga sukses mengakuisisi 3
perusahaan tambang lainnya, yakni PT Gorontalo Minerals, PT Citra Palu Minerals dan PT Dairi
Prima Mineral. Keempat perusahaan ini kemudian ditempatkan dibawah anak perusahaan BUMI.
Namun karena aset-aset BUMI yang lain hampir bergerak dibidang tambang batubara, maka timbul
ide untuk mendirikan perusahaan holding dibawah BUMI yang khusus untuk menampung
perusahaan akuisisi diatas. Maka kemudian lahirlah Bumi Resources Minerals. Dan hanya dalam
waktu satu tahun, yaitu ditahun 2010 BRMS telah sukses tercatat dalam Bursa Efek Indonesia
dengan harga perdana Rp 635 per lembar saham.Peraturan BEI sebenarnya mensyaratkan untuk
IPO maka sebuah perusahaan harus telah berdiri minimal selama 3tahun, tetapi Grup Bakrie bisa
mengakali peraturan tersebut dengan cara mengakuisisi perusahaan kecil bernama PT Panorama
Timur Abadi yang telah berdiri sejak tahun 2003, kemudian mengubah naman perusahaan menjadi
Bumi Resources Minerals Tbk, dan langsung mencatatkan penawaran perdana (IPO) pada BEI
setahun kemudian. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BRMS
bergerak dalam bidang eksplorasi dan pengembangan pertambangan atas sumber daya mineral.
BRMS saat ini memiliki cadangan-cadangan mineral meliputi tembaga,emas,seng,timah hitam dan
logam berharga lainnya yang tersebar diberbagai kawasan di Indoneisa.
Pada tanggal 26 November 2010, BRMS memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK
untuk melakukan penawaran umum perdana saham BRMS (IPO) kepada masyarakat sebanyak
3.300.000.000 dengan nilai nominal Rp 100/lembar saham dengan harga penawaran Rp 635/ lembar
saham, disertai dengan waran seri 1 yang diberikan secara cuma-Cuma sebagai insentif sebanyak
2.200.000.000 dengan pelaksanaan sebesar Rp 700/lembar saham.Setiap pemegang saham berhak
membeli 1 saham perusahaan selama masa pelaksanaan. Saham-saham tersebut dicatatkan di Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 9 desember 2010. Pada tahun 2015 Perseroan mencapai beberapa
kemajuan strategis dalam proses persiapannya menuju fase produksi komersial sepenuhnya. Salah
satu yang perlu dicatat yaitu dengan adanya penambahan jumlah Sumberdaya Mineral dan
Cadangan Bijih untuk beberapa prospek di area kelolaan Perseroan, mencerminkan kinerja
Perseroan yang searah dengan visi dan misi Perusahaan. BRMS berhasil meraih beberapa kemajuan
dalam kinerja operasionalnya sepanjang tahun 2015:
BRMS telah melaporkan penambahan Sumberdaya Mineral dan Cadangan Bijih (KCMI)
dari beberapa prospek di Gorontalo Minerals.
BRMS telah melaporkan Sumberdaya Mineral (KCMI) untuk prospek emas Poboya di Citra
Palu Minerals.
Newmont Nusa Tenggara (NNT) telah memperoleh perpanjangan izin ekspor konsentrat
dari pemerintah.
Kinerja operasi yang cukup baik tersebut diharapkan dapat menambah nilai bagi para
pemegang saham BRMS kedepannya.
Struktur Group Usaha dan Struktur Kepemilikan Anak Perusahaan
PT Bumi Resources
Mineerals Tbk
PT Dairi Prima
Mineral (80%)
Operating Comapnies
*Saham yang diterbitkan pada Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
dengan nilai nominal Rp 50,- dan harga pelaksanaan Rp 84,- per lembar saham. Tujuannya adalah
Konversi Hutang Menjadi Saham.
BUMI baru melaporkan kinerjanya untuk Semester I 2016 pada awal Oktober kemarin,
dimana secara umum belum ada improvement berarti: Pendapatannya turun dari US$ 21 menjadi 12
juta, dan labanya masih minus alias rugi US$ 11.8 juta. Ekuitas perusahaan juga masih minus alias
defisiensi modal sebesar US$ 2.8 milyar, dan BUMI punya utang jangka panjang yang akan jatuh
tempo dalam setahun kedepan sebesar US$ 3.6 milyar, dimana jika manajemen tidak berhasil
melunasinya, mengajukan penundaan pembayaran, atau mengkonversinya menjadi saham, maka
BUMI bisa dipastikan bakal pailit. Dilihat dari sini maka BUMI masih merupakan perusahaan
dengan kinerja worst of the worst di jagat BEI.Pada Semester I 2016, volume penjualan batubara
BUMI tercatat 41.9 juta ton, atau kembali meningkat 5.1% dibanding periode yang sama tahun
2015, dan cash cost-nya kembali turun jadi US$ 27 per ton. Dan meski harga jual batubara milik
BUMI masih kembali turun jadi US$ 40 per ton, namun itu karena harga patokan batubara di
Newcastle Australia ketika itu memang lagi rendah-rendahnya, dimana sepanjang Januari – Juni
2016, harga batubara Newcastle tercatat hanya US$ 53 – 57 per ton, dibanding periode yang sama
tahun 2015 yang masih US$ 63 – 67 per ton.
Perdagangan saham BRMS terpantau broker Indopremier Securities (PD) yang menjadi
penjual terbesar. PD melepas 586 ribu lot saham BRMS pada harga rata-rata Rp57,4 per saham
senilai Rp3,4 miliar. Nilai transaksi yang dilakukan oleh PD setara 11,7 persen dari seluruh
transkasi saham BRMS yang mencapai Rp29 miliar.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) adalah perusahaan tambang mineral yang
merupakan anak usaha dari PT Bumi. Yang memiliki visi menjadi perusahaan pertambangan dan
mineral terkemuka di Asia. Dan misi untuk mengembangkan dan mengelola berbagai portofolio
usaha dibidang logam dan pertambngan, dengan satu tujuan yaitu memberikan imbal hasil terbesar
bagi para pemegang saham dalam industri sejenis. Sejarah BRMS dimulai pada tahun 2009, ketika
Grup Bakrie bersama dengan Pemprov Nusa Tenggara Barat sukses mengakuisisi 24% saham
newmont Nusa Tenggara Timur (NTT), sebuah perusahaan tambang emas. Di tahun yang sama,
Grup Bakrie juga sukses mengakuisisi 3 perusahaan tambang lainnya, yakni PT Gorontalo
Minerals, PT Citra Palu Minerals dan PT Dairi Prima Mineral. Keempat perusahaan ini kemudian
ditempatkan dibawah anak perusahaan BUMI. Dan hanya dalam waktu satu tahun, yaitu ditahun
2010 BRMS telah sukses tercatat dalam Bursa Efek Indonesia dengan harga perdana Rp 635 per
lembar saham.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
3.3 Penutup
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam
makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya referensi atau rujukan yang kami peroleh sehubungan dengan makalah ini. Penulis
banyak berharap kepadapara pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
kamio demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi para pembaca.
Daftar Pustaka
https://www.kompasiana.com/giostanov/runtuhnya-bakrie-group_54f931a5a3331100448b4d4f
https://www.bakrie-brothers.com/
http://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-bnbr/
http://market.bisnis.com/read/20151013/192/481918/perusahaan-grup-bakrie-yang-melantai-
di-bursa-bertambah