Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

Dibuat oleh :

NAMA : JUSUP LATUMAHINA


NIM : 202129038

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULITAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul:
“ BENTUK KEPMILKAN BISNIS ”
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk
itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan karya tulis
ini.
            Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan karya tulis ini masih dari
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati
dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan
karya tulis ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.

Ambon, 6 November 2021

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang
I.II. Rumusan Masalah
I.III. Maksut dan Tujuan
BAB II. PEMBAHASAN
II.I. Bentuk Kepemilikan Kisnis
II.II. kemungkinan Bentuk Kepemilkan Bisnis

II.III. Metode Untuk Mememiliki Bisnis

BAB III. PENUTUP


III.I. Kesimpulan
III.II. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang
Ketika seorang wirausahawan sudah memutuskan untuk meluncurkan usahanya, salah satu
dari beberapa masalah awal yang dihadapinya adalah memilih bentuk kepemilikan. Sering
kali para wirausahawan tidak cukup banyak meluangkan waktu untuk dan usaha untuk
mengevaluasi dampak dari berbagai jenis bentuk kepemilikan atas diri mereka dan
usahanya. Mereka hanya memilih begitu saja salah satu bentuk kepemilikan berdasarkan
kebiasaan atau memiliki bentuk bentuk yang paling banyak digunakan dalam waktu
tersebut. Memilih suatu bentuk kepemilikan adalah hal yang penting karena ini adalah
keputusan yang memilki pengaruh jangka panjang bagi seorang wirausahawan maupun
usahanya. Walaupun keputusan tersebut dapat diubah, mengubah suatu bentuk kepemilikan
menjadi bentuk kepemilkan yang lain dapat dapat menjadi hal yang meyulitkan, memakan
waktu, rumit, serta mahal. Dalam banyak kejadian, mengubah suatu usaha dari salah satu
bentuk kepemilikanke bentuk yang lain akan memicu berbagai konsekuensi pajak yang
memberatkan bagi para pemilk. Oleh karenanya, para wirausahawan harus bertindak
dengan benar sejak awal. Tidak ada bentuk kepemilikan yang “terbaik”. Bentuk
kepemilikan yang terbaik untuk seorang wirausahawan mungkin sama sekali tidak sesuai
untuk wirausahawan lainnya. Memilih bentuk kepemilikan yang “benar” berarti para
wirausahawan harus memahami berbagai karakteristik dari tiap bentuk tersebut dan
seberapa jauh karakteristik tersebut sesuai untuk usaha mereka dan kondisi personal
mereka. Hanya dengan cara itu seorang wirausahawan dapat membuat keputusan yang bijak
mengenai suatu kepemilikan.
I.II. Rumusan Masalah
1. Bentuk kepemilikan bisnis
2. Kemungkinan bentuk kepemilikan bisnis
3. Metode untuk memiliki bisnis
I.III. Maksut dan Tujuan

makalah ini penulis mempunyai maksud dan tujuan yaitu sebagai berikut :

1.Untuk Mengetahui bentuk kepemilikan suatu bisnis


2.Untuk memperoleh hal-hal baru yang ada di dalam dunia bisnis sehingga dapat
menambah wawasan.

3.Untuk Mempelajari dan mendalami tugas atau Mata kuliah yang telah diberikan.

BAB II
PEMBAHASAN
II.I. BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
II.I.I. Badan Usaha Milik Negara (BUMN
Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN) ialah badan usaha yang permodalannya seluruhnya atau
sebagian dimiliki oleh Pemerintah.

BUMN sendiri sekarang ada 3 macam yaitu

1) Perjan,
2) Perum
3) Persero.

1. Perjan
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnyadimiliki oleh pemerintah. Perjan ini
berorientasi pelayanan pada masyarakat,Sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan
BUMN yangmenggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan- perjan tersebut
sesuai dengan Undang Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003tentang BUMN. Contoh Perjan: PJKA
(Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi PT.KAI.

Ciri-ciri Perjan antara lain sebagai berikut:


 Memberikan pelayanan kepada masyarakat
 Merupakan bagian dari suatu departemen pemerintah
 Dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepadamenteri atau direktur jenderal
departemen yang bersangkutan
 Status karyawannya adalan pegawai negeri

Contoh Perusahaan Perjan


1) Perjan Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita

2) Perjan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo

3) Perjan Rumah Sakit Dr. Kariadi

4) Perjan Rumah Sakit Dr. M. Djami

l5) Perjan Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin

6) Perjan Rumah Sakit Dr. Sardjito

7) Perjan Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo

8) Perjan Rumah Sakit Fatmawati

9) Perjan Rumah Sakit Hasan Sadikin

10) Perjan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita

11) Perjan Rumah Sakit Kanker Dharmais 6

12) Perjan Rumah Sakit Persahabatan

13) Perjan Rumah Sakit Sanglah


2. Perum
Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi pelayanan tetapi sudah profit
oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola olehnegara dengan status pegawainya sebagai Pegawai
Negeri. Namun perusahaanmasih merugi meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga
pemerintahterpaksa menjual sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go public) danstatusnya
diubah menjadi persero.

Perusahaan umum (Perum) adalah suatu perusahaan negara yang bertujuanuntuk melayani kepentingan
umum,tetapi sekaligus mencari keuntungan.

Ciri-ciri perusahaan umum :


 Melayani kepentingan masyarakat umum.
 Dipimpin oleh seorang direksi/direktur.
 Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di perusahaan swasta. Artinya, perusahaan umum (PERUM)
bebas membuat kontrak kerja dengan semua pihak.
 Dikelola dengan modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara.
 Pekerjanya adalah pegawai perusahaan swasta.
 Memupuk keuntungan untuk mengisi kas negara.
 Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go public
 Dapat menghimpun dana dari pihakc.

3. Persero
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atauDaerah. Berbeda dengan Perum
atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua
memberi pelayanan kepadaumum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari
kekayaannegara yang dipisahkan berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi.Sedangkan
pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara. Jadi dari
uraian di atas, ciri-ciri Persero adalah:

Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)


 Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yangdipisahkan yang berupa saham-saham
 Dipimpin oleh direksi
 Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
 Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
 Tidak memperoleh fasilitas negara

Contoh perusahaan yang mempunyai badan usaha Persero antara lain:


1) PT Pertamina (Persero)
2) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
3) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
4) PT Brantas Abipraya (Persero)
5) PT Garuda Indonesia (Persero)
6) PT Angkasa Pura (Persero)
7) PT Perusahaan Pertambangan dan Minyak Negara (Persero)
8) PT Tambang Bukit Asam (Persero)
9) PT Aneka Tambang (Persero)
10) PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
11) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
12) PT Pos Indonesia (Persero)
13) PT Kereta Api Indonesia (Persero)
14) PT Adhi Karya (Persero)
15) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
16) PT Perusahaan Perumahan (Persero)
17) PT Waskita Karya (Persero)
18) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)

II.I.II. Badan Usaha Milik Daerah


Badan usaha milik daerah (BUMD) adalah perusahaan yang didirikan dandimiliki oleh pemerintah daerah.
Kewenangan pemerintah daerah membentuk dan mengelola BUMD ditegaskan dalam Peraturan
Pemerintah No. 25 Tahun 2000tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai
daerahotonom.

II.I.III. Badan usaha Milik Swasta (BUMS)


Badan usaha sawasta bersal dari pihak swasta. BUMS dapat di bedakanmenjadi BUMS dalam Negeri dan
BUMS asing . perbedaan kedua BUMs tersebutteletak pada sumber modalnya. Modal Bums dalam Negari
beasal dari masyarakatdalam Negari. Sedangkan modal BUMS asing berasl dari masyarakat luar Negeri.

Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikandan dimodali oleh seseorang atau
sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak
swasta adalahmengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yangtidak
menguasai hajat hidup orang banyak. Berdasarkan bentuk hukumnya Badanusaha milik swasta dibedakan
atas

II.II. KEMUNGKINAN BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS


memilih dari tiga kemungkinan bentuk kepemilikan bisnis, yaitu: ,

1. Perusahaan Perseorangan

2. Perusahaan Kemitraan (Firma atau CV)

3. Korporasi
II.II.I Perusahaan Perseorangan

Suatu bisnis yang dimiliki oleh pemilik tunggal disebut perusahaan perseorangan. Pemilik
perusahaan perseorangan disebut pengusaha perseorangan. Pengusaha perseorangan dapat
mendapatkan pinjaman dari kreditor untuk membantu operasional perusahaan, tetapi pinjaman ini
tidak menggambarkan kepemilikan. Pengusaha perseorangan wajib membayar sendiri semua utang
akibat pinjaman, tetapi tidak perlu membagi keuntungan kepada kreditor.

Contoh khusus perusahaan perseorangan adalah restoran lokal, pengusaha konstruksi lokal, jasa
pangkas rambut, jasa laundry, dan toko pakaian lokal. Hampir 70% dari semua perusahaan di Amerika
adalah perusahaan perseorangan. Akan tetapi, karena perusahaan ini relatif kecil, mereka menghasilkan
hanya kurang dari 10% dari semua penerimaan bisnis. Laba yang dihasilkan oleh perusahaan
perseorangan adalah menjadi penghasilan pribadi yang diterima oleh para pengusaha tersebut dan
terkena pajak yang diwajibkan oleh Internal Revenue Service (IRS).

 Karakteristik Perusahaan Perseorangan yang Berhasil

Pengusaha perusahaan perseorangan harus mau menerima tanggung jawab penuh atas
kinerja perusahaan. Tekanan untuk tanggung jawab ini akan lebih besar daripada semua pekerjanya.
Pengusaha perseorangan harus mau juga bekerja tanpa kenal waktu. Mereka harus siap setiap saat
dan bahkan harus menggantikan karyawan yang sedang sakit. Tanggung

jawabnya untuk keberhasilan bisnisnya mendorong mereka untuk selalu terus- menerus memonitor
operasional bisnisnya. Mereka harus menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang kuat, teliti, rapi
berorganisasi, dan berkomunikasi dengan baik kepada pekerjanya.

Banyak pengusaha perseorangan telah mempunyai pengalaman dalam pasar di mana dia
bersaing, mungkin sebagai karyawan perusahaan pesaingnya sebagai contoh, manajer restoran
biasanya mendirikan restorannya sendiri. Pengalaman sangat kritis untuk mengerti persaingan dan
perilaku pelanggan dalam pasar tertentu.

 Keuntungan Perusahaan Perseorangan

Bentuk perusahaan perseorangan mempunyai keuntungan dari bentuk lain, yaitu:


1. Semua laba hanya untuk pengusaha perseorangan. Pengusaha perseorangan (pemilik) tidak
harus membagi dengan yang lain. Jadi imbalan mendirikan perusahaan yang berhasil kembali
kepada pemiliknya,

2. Organisasi sederhana. Mendirikan perusahaan perseorangan relatif mudah. Keharusan

dokumen legal sangat terbatas. Perusahaan perseorangan tidak harus mendirikan badan
hukum yang terpisah. Pemilik harus mendaftarkan perusahaannya ke pemerintah daerah, yang
biasanya bisa via pos surat. Pemilik juga perlu mengajukan suatu lisensi pekerjaan untuk
menjalankan bisnis mereka.

3. Pengendalian seutuhnya. Karena pemilik hanya satu maka pengendalian juga seutuhnya,

jadi menghindari adanya konflik dalam proses pengambilan keputusan. Misalnya,


pemilik restoran bisa menentukan menu, harga, dan gajikaryawan.

4. Pajak rendah. Karena laba perusahaan perseorangan dianggap penghasilan perseorangan,


mereka hanya diharuskan membayar pajak lebih rendah dari bentuk kepemilikan bisnis lain,
seperti akan dibicarakan nanti dalam bab lain.

 Kerugian Perusahaan Perseorangan

Perusahaan perseorangan mempunyai kerugian sebagai berikut:

1. Pengusaha Perseorangan Bertanggung Jawab atas Semua Kerugian. Seperti pengusaha


perseorangan tidak harus membagi labanya, mereka juga tidak dapat membagi kerugian yang
terjadi. Misalnya, Anda menanam modal $10,000 dari dana Anda pada jasa pembersih
halaman dan meminjam dana tambahan $8,000 yang telah pula ditanamkan

dalam bisnis tersebut. Sayangnya, penerimaan hanya cukup untuk memberi gaji
karyawan Anda dan Anda membubarkan perusahaan, Anda tidak hanya kehilangan

$10,000, tetapi juga bertanggung jawab terhadap $8,000 yang Anda pinjam. Karena Anda
adalah seorang pengusaha perseorangan, tidak ada pemilik lain yang bersedia menolong

menutup kerugian Anda.

2. Tanggung Jawab tidak Terbatas. Seorang pengusaha perseorangan mempunyai tanggung jawab
tidak terbatas, yang maksudnya adalah tidak ada batas atas utang yang menjadi tanggung
jawab pemilik. Apabila perusahaan perseorangan digugat, pengusaha

perseorangan bertanggung jawab secara pribadi atas putusan melawan perusahaan.

3. Dana Terbatas. Seorang pengusaha perseorangan mungkin hanya punya dana terbatas yang ada
untuk ditanamkan dalam perusahaan. Jadi, pengusaha perseorangan mempunyai kesulitan
apabila berkecimpung dalam manufaktur pesawat terbang, membuat kapal, manufaktur
komputer, dan bisnis lain yang memerlukan dana banyak. Pengusaha perseorangan mempunyai
keterbatasan dana untuk mendukung ekspansi perusahaan atau menanggulangi kerugian
sementara. Perusahaan yang kinerjanya buruk bisa diperbaiki apabila diberi waktu cukup. Akan
tetapi apabila perusahaan tidak bisa mendapatkan tambahan dana untuk membayar
kerugiannya, maka kemungkinan tidak akan dapat

meneruskan bisnisnya dan perlu waktu lama untuk menjadi baik kembali.

4. Keterampilan Terbatas. Pengusaha perseorangan mempunyai keterampilan terbatas dan


mungkin tidak dapat mengendalikan semua bagian perusahaan. Misalnya, seorang pengusaha
perseorangan mempunyai kesulitan menjalankan suatu teknik praktik kesehatan yang besar
karena perlu keahlian yang berbeda-beda.

II.II.II.Perusahaan Kemitraan

Bisnis yang dimiliki oleh dua orang atau lebih secara bersama disebut perusahaan kemitraan
(partnership) (di Indonesia biasa disebut Firma atau CV). Para pemilik disebut mitra pengusaha
(partner). Mitra pengusaha harus mendaftarkan perusahaan kemitraannya kepada negara dan
mungkin perlu meminta izin usaha. Kira-kira 10% dari semua perusahaan adalah perusahaan
kemitraan.

Dalam perusahaan kemitraan umum, semua mitra pengusaha mempunyai tanggung jawab tidak
terbatas. Yaitu mitra pengusaha ini secara pribadi bertanggung jawab atas kewajiban perusahaan.
Sebaliknya, perusahaan kemitraan terbatas (limited partner) adalah perusahaan yang

mempunyai beberapa mitra pengusaha terbatas, atau mitra pengusaha yang tanggung jawabnya
terbatas kepada modal atau properti yang dikontribusikan kepada perusahaan kemitraan tersebut.
Mitra pengusaha terbatas hanyalah investor dalam perusahaan kemitraan dan tidak berpartisipasi
dalam manajemen. Walaupun demikian, karena mereka menanamkan modalnya dalam bisnis, mereka
membagi rugi atau laba bisnisnya. Suatu perusahaan kemitraan terbatas mempunyai satu atau lebih
mitra pengusaha umum {general partner), atau mitra pengusaha yang mengelola bisnis, menerima gaji,
membagi rugi atau laba bisnis, dan mempunyai tanggung jawab yang
tidak terbatas. Penghasilan didistribusikan kepada. setiap mitra pengusaha sebagai penghasilan
perseorangan dan kena pajak yang diwajibkan oleh IRS (Pemerintah).

 Keuntungan Perusahaan Kemitraan

Bentuk kepemilikan perusahaan kemitraan mempunyai tiga keuntungan pokok:

1. Dana Tambahan. Keuntungan yang sudah pasti dari suatu perusahaan kemitraan daripada
perusahaan perseorangan adalah dana tambahan yang diberikan oleh satu atau lebih mitra
pengusaha. Karena itu, dana lebih mungkin tersedia untuk membiayai operasional bisnis.
2. Kerugian Ditanggung Bersama. Semua kerugian bisnis yang timbul dari perusahaan

kemitraan tidak harus ditanggung oleh seorang saja. Setiap pemilik harus menanggungi rugi sesuai
posisinva
3. Lebih ada Spesialisasi. Perusahaan kemitraan memungkinkan mitra pengusaha memusatkan diri
kepada spesialisasinya masing-masing dan dapat melayani pelanggan yang lebih luas variasinya.
Contohnya, perusahaan akuntan mungkin punya satu akuntan yang punya spesialisasi dalam pajak
pribadi untuk perseorangan dan lainnya mempunyai spesialisasi dalam pajak usaha untuk
perusahaan. Perusahaan kemitraan praktik kesehatan mungkin mempunyai dokter yang punya
keahlian berbeda.

 Kerugian Perusahaan Kemitraan

Bersamaan dengan keuntungan, perusahaan kemitraan juga mempunyai kerugian, yaitu:

1. Berbagi Pengendalian. Pengambilan keputusan dalam perusahaan kemitraan harus

dibagi. Mitra pengusaha mungkin tidak Setuju dengan bagaimana bisnis harus dijalankan, yang
mungkin akan merusak hubungan pribadi. Beberapa pemilik mungkin tidak mempunyai
keterampilan mengelola bisnis.

2. Tanggung Jawab tak Terbatas. Mitra pengusaha dalam perusahaan kemitraan


bertanggung jawab tak terbatas persis seperti pengusaha perseorangan.

3. Berbagi Laba. Semua laba yang dihasilkan dari perusahaan kemitraan harus dibagi antara para
mitra pengusaha.

 S-Corporation

Perusahaan yang mempunyai 75 pemilik atau kurang boleh memilih bentuk yang dinamakan S-
corporation. Laba S-corporation dibagi di antara para pemilik dan dikenakan pajak dengan tarif masing-
masing pajak penghasilan pribadi. Jadi, para pemilik bertanggung jawab terbatas seperti pemilik sebuah
korporasi (perusahaan terbatas), tetapi mereka dikenakan paj,ak seperti layaknya sebuah perseroan
terbatas. Beberapa pemerintah negara bagian mengharuskan pajak perusahaan atas S-corporation.
Banyak perusahaan akuntansi dan bisnis kecil memilih S- corporation sebagai bentuk kepemilikan
perusahaan.

 Perusahaan dengan Tanggung Jawab Terbatas (LLC)

Suatu jenis perusahaan kemitraan umum yang disebut Limited Liability Company (LCC) yaitu
perusahaan dengan tanggung jawab terbatas (LLC) telah menjadi populer akhir-akhir ini. LLC adalah
perusahaan yang mempunyai ciri dan tipe seperti perusahaan kemitraan umum, tetapi juga
menawarkan mitra pengusaha yang tanggung jawabnya terbatas. Hal ini untuk melindungi aset pribadi
milik pengusaha mitra dari keteledoran pengusaha mitra lain dalam perusahaan. Proteksi ini sangat
didambakan oleh para mitra pengusaha, karena seringnya

gugatan atas tanggung jawab tersebut. Aset perusahaan (seperti properti, atau mesin-mesiffyang
dimiliki perusahaan) tidak dilindungi. Walaupun S-corporation rmmgknrjuga memberikan proteksi atas
tanggung jawab utang, berbagai peraturan mungkin melarang beberapa mitra S- corporation dari
tanggung jawab terbatas. LCC tidak memaksakan peraturan ketat.

LCC harus diciptakan sesuai hukum negara di mana bisnis itu berdomisili. Peraturan yang jelas
atas proteksi utang berbeda di antara negara-negara bagian. Banyak perusahaan kemitraan (termasuk
perusahaan akuntan) telah mengubah diri menjadi LLC untuk mendapatkan keuntungan dari
perusahaan kemitraan, tetapi memberikan tanggung jawab utang terbatas untuk pemiliknya.

 Perbedaan antara Perusahaan Perseorangan dengan Perusahaan Kemitraan

Perbedaan umum dari perusahaan perseorangan dengan perusahaan kemitraan dapat


digambarkan dengan menganggap bagaimana rugi dan laba akan tergantung dari bentuk
kepemilikan bisnis yang Anda pilih. Laba dari bisnis Anda dalam empat tahun apabila Anda
seorang pengusaha perseorangan dibanding dengan laba apabila Anda sebagai mitra
pengusaha dalam perusahaan kemitraan. Dalam dua tahun pertama di mana dalam bisnis
timbul kerugian, kerugian Anda akan lebih besar apabila Anda seorang pengusaha
perseorangan. Perbedaan menggambarkan keuntungan relatif menjadi pemilik tunggal
apabila perusahaan berkinerja bagus dan kerugian relatif apabila perusahaan mengalami
kerugian.

II.II.III Korporasi

Bentuk ketiga dari kepemilikan/bisnis adalah korporasi (perseroan terbatas), yaitu


suatu badan hukum (terdaftar/pada negara bagian) yang membayar pajak dan secara hukum
terpisah dari para pemiliknya. Kira-kira 20% dari semua perusahaan adalah korporasi. Namun
demikian, korporasi memberikan pemasukan 90% dari seluruh bisnis yang ada.

Mendirikan sebuah korporasi, seorang individu atau kelompok harus memakai akta
pendirian perusahaan, atau dokumen yang digunakan untuk mendirikan suatu bisnis, dan
mendaftarkannya kepada pemerintah. Akta pendirian menunjukkan aspek penting dari
korporasi, misalnya nama perusahaan, informasi mengenai saham yang diterbitkan, dan
deskripsi operasi perusahaan. Orang yang mengelola korporasi juga harus mengelola menurut
peraturan pemerintah (UU) yang biasanya adalah petunjuk umum untuk mengelola
perusahaan.

Karena pemegang saham korporasi adalah secara hukum, mereka mempunyai


tanggung jawab yang terbatas. Artinya, mereka tidak harus menanggung secara kegiatan
perusahaan. Pemegang saham hanya dapat menanggung kerugian sebatas modal yang
ditanamkannya.

Pemegang saham korporasi memilih dewan direksi yang bertanggung jawab untuk
menciptakan kebijakan umum perusahaan. Salah satu tanggung jawab dewan direksi adalah
memilih seorang presiden direktur dan para pimpinan utama (seperti wakil presiden
direktur), yang kemudian diberi tanggung jawab menjalankan bisnis sehari-hari.

Jika dewan direksi menjadi tidak suka dengan kinerja pimpinan utama tersebut, dewan
direksi mempunyai kekuatan mengganti mereka. Demikian juga, apabila pemegang saham
tidak suka dengan kinerja anggota dewan direksi, mereka dapat mengganti pada pemilihan
yang akan

datang. Dalam beberapa korporasi, satu atau sebagian kecil individu mungkin menjadi
pemegang saham, sebagai anggota dewan direksi dan juga menjadi pimpinan perusahaan.
Misalnya, Louis Gerstner adalah pimpinan IBM, adalah juga ketua dewan direksi dan memiliki
saham lebih dari

80.000 lembar.

II.III. METODE UNTUK MEMILIKI BISNIS


Banyak orang menjadi pemilik perseorangan bisnts dengan menilai bisnis mereka sendiri.
Namun beberapa orang, dapat menjadi pemilik perseorangan tanpa menilai bisnisnya. Di
bawah ini adalah metode umum dimana orang menjadi pemilik bisnis yang telah ada:

1. Mengambil kepemilikan dari bisnis keluarga


2. Membeli bisnis yang telah ada
3. Franchise (waralaba) (izin bisnis di daerah tertentu)

II.III.I. Mengambil Kepemilikan dari Bisnis Keluarga

Banyak orang bekerja dalam bisnis keluarga dan setelah beberapa waktu dianggap
menjadi pemilik. Ini dapat menjadi cara ideal untuk memiliki bisnis karena kinerjanya dapat
diprediksikan selama para karyawan utama masih terus bekerja di sana. Keputusan besar
mengenai proses produksi dan operasi lain perusahaan sudah dapat ditentukan sebelumnya
jika bisnis punya sejarah keberhasilan, fungsi pemilik baru hanya memastikan bahwa
operasional yang ada masih berlanjut secara efisien. Sebaliknya apabila bisnis mengalami
kinerja buruk, pemilik baru harus merevisi manajemen, pemasaran, dan kebijakan keuangan.

II.III.II. Membeli Bisnis yang Telah Ada

Bisnis banyak yang dijual setiap hari di setiap kota. Kadang mereka diiklankan pada
lembar koran lokal. Bisnis dijual dengan bermacam alasan, misalnya kesulitan keuangan
atau pemilik meninggal ataupun ingin istirahat.
Orang yang berpikir ingin membeli bisnis yang ada harus menentukan apakah mereka
punya keahlian menjalankan bisnis atau paling sedikit memonitor secara seksama para
manajernya. Kemudian mere'ka harus membandingkan keuntungan yang diharapkan dari
bisnis ini dengan modal yang diperlukan untuk membeli pada permulaannya. Volume
penjualan yang lalu mungkin diberikan oleh penjualan bisnis dan dapat dipakai untuk
memperkirakan volume penjualan yang akan datang. Namun demikian, calon pembeli harus
sangat berhati-hati untuk menggunakan angka-angka ini. Dalam beberapa bisnis seperti
praktik kedokteran gigi dan salon rambut, keuntungan pribadi antara pemilik dan pelanggan
sangat kritis. Banyak pelanggan mungkin beralih ke pesaing apabila pemilik berganti untuk tipe
bisnis ini.

Volume penjualan yang lain akan sangat berpengaruh besar untuk memperkirakan
penjualan yang akan datang. Untuk tipe bisnis lain’ yang kurang hubungan pribadinya
seperti toko serba ada, penggantian pemilik tidak begitu besar pengaruhnya pada pilihan
pelanggan (sehingga volume penjualannya tidak begitu berpengaruh).

II.II.III. Franchising

Franchise (waralaba) adalah suatu pengaturan jperjanjian di mana seorang pemilik


bisnis (franchisor) memperbolehkan pemilik bisnis lain (franchisee) memakai merek dagangnya,
nama dagangnya atau hak ciptanya, dalam kondisi tertentu. Setiap waralaba menjalankan
operasi bisnisnya secara mandiri dan biasanya dimiliki oleh pengusaha perseorangan.

Perusahaan waralaba di USA lebih dari 500 ribu dan mereka menghasilkan penerimaan
lebih dari $800 miliar dalam setahunhya. Beberapa waralaba terkenal adalah McDonald’s,
Thrifty Rent-a-Car System, Mail Boxes Etc., Dairy Queen, Super 8 Motels Inc., TGI Fridays, Pearle
Vision Inc., dan Baskin Robbins. Biaya untuk membeli waralaba dapat sangat bervariasi
tergantung pada merek dagang tertentu, teknologi, dan jasa yang diberikan kepada pembeli
waralaba tersebut.
Dairy Queen, satu dari pemberi izin waralaba (franchisor) terkenal didunia,
menggunakan Internet untuk memberikan informasi kepada para pembeli izin waralaba dan
calon pembeli (franchisee). Misalnya saja Dairy Queen menyediakan informasi pada situs-nya

mengenai program pelatihan barunya untuk mengajukan aplikasi untuk membeli izin waralaba di

USA maupun di luar Amerika.

II.II.IV. Jenis Waralaba

Kebanyakan waralaba dapat diklasifikasikan sebagai distributor bisnis gaya rantai


atau pengaturan manufaktur.

1. Dalam distributor (distributorship) seorang dealer boleh menjual produk yang dihasilkan
oleh sebuah manufaktur. Misalnya dealer Chrysler dan Ford adalah waralaba
distributor.

2. Dalam bisnis gaya-rantai (chain-style business) suatu perusahaan diperbolehkan


menggunakan nama dagang suatu perusahaan lain dengan mengikuti petunjuk
yang berhubungan dengan harga dan penjualan produk tersebut. Beberapa
contoh adalah McDonald’s, CD Warehouse, Holiday Inn, Subway, dan Pizza Hut.

3. Dalam pengaturan manufaktur (manufacturing arrangement), sebuah perusahaan


diperkenankan menghasilkan produk pemakai formula yang diberikan oleh perusahaan lain.
Misalnya Microsoft memperbolehkan perusahaan asing untuk menghasilkan perangkat
lunak
sejauh perangkat lunak tersebut dijual hanya dalam negara tersebut. Microsoft
akan menerima suatu porsi dari penerimaan yang dihasilkan perusahaan tersebut.

 Keuntungan Waralaba

Keuntungan khusus waralaba sebagai berikut :

1. Gaya Pengelolaan yang telah Terbukti. Pembeli izin waralaba meminta kepada pemberi izin
waralaba suatu petunjuk dalam produksi maupun manajemen. McDonald’s memberikan
pelatihan yang sangat luas kepada pembeli izin waralaba gaya pengelolaan dari pemberi
izin sudah terbukti berhasil. Tujuan penerima izin adalah meniru (duplikasi) bisnis yang
telah terbukti berhasil tersebut dalam lokasi tertentu. Jadi, waralaba adalah usaha yang
berisiko lebih sedikit daripada bisnis yang sama sekali baru, yang telah tercatat mempunyai
tingkat kegagalan yang lebih tinggi.
2. Nama yang telah Dikenal. Banyak waralaba telah dikenal secara nasional karena iklan dari

pemberi izin waralaba. Ini membuat penerima izin waralaba mendapatkan nama yang
telah dikenal, sehingga dapat meningkatkan permintaan dan produknya. Jadi pemilik
Holiday Inn, Pizza Hut, dan penerima izin waralaba yang lain tidak perlu mengeluarkan
uang untuk iklan karena waralaba telah populer dengan pelanggan.
3. Dukungan Dana. Beberapa penerima izin waralaba menerima dukungan dana dari
pemberi

izin, yang dapat meyakinkan bahwa penerima izin mempunyai cukup modal untuk
menilai bisnis waralabanya. Misalnya, penerima izin waralaba McDonald’s dapat
menerima dana dari McDonald’s. Alternatif lain, penerima izin waralaba dapat membeli
bahan baku dan bahan persediaan dari pemberi izin waralaba sebagai pinjaman, seperti
layaknya bentuk pendanaan jangka pendek.

 Kerugian Waralaba
Dua kerugian umum dari bisnis waralaba adalah sebagai berikut:

1. Berbagi Keuntungan. Sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada pemberi izin waralaba,
penerima izin waralaba harus berbagi keuntungan dengan pemberi izin. Biaya tahunan
yang harus dibayar sampai 8% atau lebih dari penerimaan laba yang dihasilkan oleh
penerima izin waralaba.
2. Pengendalian Keuntungan. Penerima izin waralaba harus tunduk kepada petunjuk-
petunjuk

mengenai bagaimana memproduksi suatu produk dan bagaimana menentukan harga, dan
mungkin juga petunjuk lain. Sebagai akibatnya, kinerja penerima izin waralaba sangat
tergantung kepada peraturan ini. Pemilik tidak diperbolehkan mengubah beberapa
peraturan ini.

Walaupun pengambilan keputusan sangat terbatas, pemilik izin waralaba masih harus membuat
keputusan yang sangat kritis. Mereka harus memutuskan apakah suatu waralaba tertentu dapat
berhasil pada lokasi tertentu Juga. Walaupun kebijakan produksi dan pemasaran sudah
ditentukan sebelumnya, pemilik harus bertanggung jawab untuk mengelola pekerjanya. Mereka
harus memberikan kepemimpinan dan motivasi untuk memaksimalkan efisiensi produk. Jadi
kinerja penerima izin waralaba sebagian tergantung kepada pemilik dan manajernya.
BAB III
PENUTUP

III.I. Kesimpulan

Pada pembuatan makalah yang berjudul “Bentuk Kepemilkan Bisnis” kebijakan kebijakan
pada setiap bisnis sangat berpotensi besar untuk kelancaran sebuah jalannya usaha agar lebih
teratur selain itu dalam penggabungan penggabungan perusahaan juga sangat berpengaruh
untuk memenuhi tuntutan bisnis perusahaan itu sendiri. Serta memberi kemudahan bagi para
customer dan keuntungan bagi seorang pemilik seperti koperasi simpan pinjam yang berkerja
sama ataau bergabung dengan bank bukupin untuk memberi kemudahan bagi para pengusaha
yang kehabisan modal atau ingin membuka anak peursahaan

III.II. Saran
Saat ini masih banyak bentuk – bentuk kelemahan yang terdapat dari beberapa badan usaha,
seharusnya pemerintah memberi tips untuk meminimalisir kelemahan tersebut agar tingkat kelemahan
tidak berpengaruh pada kemajuan perushaan
DAFTAR PUSTAKA

M.Arrif,S.E I, MA,Bikin perusahaan itu gampang,(Jakarta : anggota IKAPI, 2009)h.5

MadurA,Jeff.2001,Introduction to Business.(Edisi),South-western College Publising a

Anda mungkin juga menyukai