Anda di halaman 1dari 32

UNIT USAHA DAN LAPORAN KEUANGAN

Dosen Mata Kuliah Akuntansi

Nur Aeni Hidayah, S.E.,M.M.S.I

MATA KULIAH AKUNTANSI

Disusun oleh:

Hamzah Aji Pratama (11170930000091)

Eneng Indriyanih (11180930000009)

Muhammad Fathi Azzumar (11180930000011)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2020 M / 1441 H
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT Karena berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Unit Usaha dan Laporan Keuangan”. Makalah ini
dibuat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Akuntansi.

Penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah
ini. Sebagai seorang manusia yang selalu diliputi kekurangan penulis menyadari bahwa
makalah ini terdapat banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karenanya, penulis
dengan senang hati menerima masukan dari setiap pihak agar makalah ini semakin baik
kedepannya.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga tugas ini dapat bermanfaat. Lalu, saya ingin
memohon maaf apabila dalam tugas ini terdapat kata-kata yang salah atau kurang berkenan
kepada yang membaca. Terima kasih

Tangerang, 10 September 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 1

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 2

BAB I BADAN ATAU UNIT USAHA ............................................................................ 3

1.1 PENGERTIAN BADAN/UNIT USAHA ........................................................ 3

1.2 JENIS- JENIS BADAN USAHA .................................................................... 4

1.3 BENTUK-BENTUK BADAN USAHA .......................................................... 5

1.4 PERBEDAAN JENIS – JENIS BADAN USAHA .......................................... 8

1.5 PEMBAGIAN KATEGORI BERDASARKAN MODAL, AKTIVITAS,

HINGGA WILAYAH .................................................................................... 13

BAB II LAPORAN KEUANGAN .................................................................................. 16

2.1 PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN ................................................... 16

2.2 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN ............................................................ 18

2.3 FUNGSI LAPORAN KEUANGAN ............................................................. 20

2.4 MACAM – MACAM LAPORAN KEUANGAN ....................................... 20

2.5 KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN ..................... 28

BAB III KESIMPULAN ....................................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 31

2
BAB I

BADAN ATAU UNIT USAHA

1.1 PENGERTIAN BADAN / UNIT USAHA


Badan usaha adalah suatu kesatuan yang yuridis atau hukum, ekonomis, serta teknis
dengan tujuan untuk mencari keuntungan. Dan perusahaan juga sering kali disamakan
dengan badan usaha, meskipun pada dasarnya berbeda. Yang paling utama
perbedaanya ialah badan usaha merupakan lembaga sementara perusahaan dengan arti
tempat dimana Badan Usaha tiu mengelola faktor dari produksi.

Adapun pngertian badan usaha menurut para ahli, sebagai berikut :

1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Pengertian badan bisnis menurut KBBI adalah sekumpulan orang & modal yang
mempunyai aktivitas yang bergerak di bidang perdagangan atau global
usaha/perusahaan.

2. Undang – Undang Ketentuan Umum Pajak Indonesia


Pengertian badan bisnis menurut Undang-Undang Ketentuan Umum Pajak
Indonesia adalah sekumpulan orang dan atau kapital yg adalah kesatuan, baik
yang melakukan usaha maupun yg nir melakukan bisnis yang mencakup
perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik
Negara atau Milik Daerah, firma, kongsi, organisasi sosial politik, atau
organisasi lainnya, forum badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif &
bentuk badan bisnis tetap.

3. Dominick Salvatore
Pengertian badan usaha menurut Dominick Salvatore adalah suatu organisasi
yang mengombinasikan & mengordinasikan berbagai asal daya buat tujuan
menghasilkan atau membentuk barang barang atau jasa buat dijual.

3
1.2 JENIS-JENIS BADAN USAHA
Jenis badan usaha pun sangat beragam, mulai dari milik pemerintah hingga swasta.
Bentuk badan usaha bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
1. Pihak pengelola, apakah dimiliki oleh negara atau swasta.
2. Jumlah atau besarnya modal yang digunakan.
3. Asal mula modal, apakah dari pribadi atau terbagi menjadi saham-saham.
4. Tipe usahanya, apakah bergerak di bidang industri, perdagangan, perkebunan,
atau yang lainnya.
5. Luas wilayah pemasaran.
6. Besar / kecil risiko yang dihadapi.

Berdasarkan jenis kegiatanya badan usaha dibagi menjadi beberapa macam badan
usaha sebagai berikut :

1. Badan Usaha Agaris


Kegiatan dari badan usaha agraris adalah mengelola sumber daya alam untuk
menghasilkan suatu barang tertentu.
Misalnya perkebunan kelapa sawit, peternakan ikan, perkebunan teh, dan
peternakan lembu.

2. Badan Usaha Ekstratif


Kegiatan badan usaha ekstraktif adalah kegiatan mengambil apa yang telah
dihasilkan oleh sumber daya alam. Alam telah menyediakan bahan-bahan
tambang, antara lain hasil hutan dan hasil laut, pertambangan minyak bumi.
Contoh nya seperti, penangkapan hasil ikan laut, perusahaan pengambilan rotan,
perusahaan perkayuan, bahkan tambang minyak di tengah lautan.

3. Badan Usaha Perdagangan


Kegiatan badan usaha perdagangan adalah kegiatan membeli dan menjual
kembali suatu barang tanpa mengubah bentuknya.
Contohnya disekeliling kita seperti pasar swalayan atau pasar tradisional.

4
4. Badan Usaha Industri
Kegiatan badan usaha industri adalah kegiatan mengolah bahan baku menjadi
barang jadi atau bahan siap pakai atau sering disebut juga dengan perusahaan
manufaktur.
Contohnya seperti, barang produksi seperti benang untuk bahan baku bagi
industri kain, atau bisa juga barang konsumsi seperti pakaian, sepatu.

5. Badan Usaha Jasa


Kegiatan badan usaha jasa adalah kegiatan yang memberikan pelayanan dan
kemudahan dalam rangka memenuhi kebutuhan.
Contohnya, jasa pengangkutan barang dari suatu daerah ke daerah lainnya
(ekspedisi), jasa perbankan, konsultan, dan lain-lain.

1.3 BENTUK-BENTUK BADAN USAHA


Terdapat 4 macam bentuk badan usaha, diantaranya :

1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


BUMN (Badan Usaha Milik Negara) adalah suatu unit usaha yang seluruh modal
atau sebagian besarnya berasal dari anggaran khusus kekayaan negara (yang
dipisahkan) yang diprioritaskan untuk kemakmuran rakyat dengan membuat
suatu produk atau jasa. Kekayaan negara yang dipisahkan tersebut adalah
kekayaan negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) yang dijadikan modal negara untuk mendanai Perum (Perusahaan
Umum) atau Persero serta perseroan terbatas lainnya. Selain kekayaan negara
terdapat juga modal dari kapitalisasi cadangan dan sumber-sumber lainnya dan
setiap perubahannya baik penambahan atau pengurangan ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.

Pengurusan BUMN ditanggungjawabi oleh Direksi. Sehingga direksi akan


bertugas dan bertanggung jawab atas pengurusan BUMN demi kepentingan dan
tercapainya tujuan BUMN. Hal serupa juga untuk Komisaris dan Dewan
Pengawas, hanya saja, baik Komisaris maupun Dewan Pengawas bertanggung
jawab penuh atas pengawasan BUMN.
Contoh BUMN : PT. Pertamina, PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN).
5
Saat ini ada 3 bentuk badan usaha dari BUMN :
1. Perusahaan Jawatan (Perjana)
Perjana adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya
dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat,
Sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang
menggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-
perjan tersebut sesuai dengan Undang Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003
tentang BUMN.
Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti
menjadi PT.KAI

2. Perusahaan Umum (Perum)


Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi
pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola
oleh negara dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun
perusahaan masih merugi meskipun status Perjan diubah menjadi Perum,
sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian saham Perum tersebut
kepada publik (go public) dan statusnya diubah menjadi persero.
Contoh : Perum Pegadaian, Perum Jasatirta.

3. Persero
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau
Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero
yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi
pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau
seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham.
Contoh : PT. Pertamina, PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN).

2. Badan Usaha Milik Desa (BUMD)


BUMD (Badan Usaha Milik Desa) atau Perusahaan daerah adalah perusahaan
yang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah yang modalnya berasal dari
kekayaan daerah yang dipisahkan dan berdasarkan undang-undang. Perusahaan
daerah melakukan kegiatan usahanya di bidang usaha umum yang menguasai
6
hajat hidup orang banyak. Perusahaan Daerah dipimpin oleh suatu Direksi, dan
anggota direksi diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah setelah
mendengar pertimbangan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD).
Contoh BUMD adalah BPD (Bank Pembangunan Daerah) dan PDAM
(Perusahaan Daerah Air Minum).

3. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh modalnya
dimiliki oleh perorangan atau beberapa orang atau pihak swasta. BUMS
bertujuanprofit oriented atau untuk mendapatkan keuntungan semaksimal
mungkin guna mengembangkan modal dan usaha, serta membuka lapangan
pekerjaan. Selain itu, perusahaan swasta atau BUMS sangat berperan dalam
menyediakan barang, jasa dan membantu pemerintah dalam upayanya
mengurangi pengangguran dan memberikan pemasukan dana kepada Negara
yang berupa pajak. Bentuk badan usaha miilik swasta di Indonesia terdiri dari
Persekutuan Firma, Perusahaan Perseorangan, Perseroan Terbatas (PT) dan
Persekutuan Komanditer (CV).

4. Badan Usaha Swasta Asing


Merupakan tubuh usaha yang modalnya dipunyai oleh pihak luar negeri.
Terdapat sebagian perihal antara lain yang menimbulkan timbulnya tubuh usaha
kepunyaan swasta asing ini antara lain merupakan aspek ketersediaan sumber
energi alam( bahan baku), kemampuan pasar yang besar, upah tenaga kerja yang
cenderung lebih murah. Badan swasta asing ini bisa membagikan khasiat untuk
negeri sebab memasok modal serta mempraktikkan teknologi maju yang berarti
buat perkembangan ekonomi.

5. Joint Venture
Joint venture adalah kerjasama dari sebagian industri yang berasal dari bermacam
negeri setelah itu jadi satu industri untuk menggapai konsentrasi kekuatan
ekonomi. Joint venture wajib mempunyai badan hukum PT ataupun Perseroan
Terbatas dalam bidang Industri. Joint venture dipandu oleh Dewan Direktur yang
diseleksi oleh para pemegang saham.

7
1.4 PERBEDAAN JENIS-JENIS BADAN USAHA
Terdapat 7 jenis badan usaha, sebagai berikut :

1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu
orang. Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata
cara tententu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan
untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil,
terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja / buruh yang
sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana.
Contoh perusahaan perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso keliling,
pedagang asongan, dan lain sebagainya.

Adapun ciri-ciri perusahaan perseorangan, antara lain :


• Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
• Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
• Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi
• Seluruh keuntungan dinikmati sendiri
• Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
• Keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan penghasilan
yang lebih besar
• Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
• Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan

2. Firma
Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau
lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas
pada setiap pemiliknya.
Contoh Firma : Firma Pangudi Luhur, Firma Sumber Rejeki, Firma Multi
Marketing, Firma Indo Eternity, Firma Bangun Jaya.

8
Adapun ciri-ciri dan sifat Firma, adalah sebagai berikut :
• Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
dengan harta pribadi.
• Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
• Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin
anggota yang lainnya.
• Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
• Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
• Pendiriannya tidak memerlukan akte pendirian
• Mudah memperoleh kredit usaha

3. Commanditaire Vennotachaap (CV)


Commanditaire Vennotachaap / CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis
yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan
bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya.
Dalam CV, terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas
sekutu lainnya, kemudian ada salah satu yang menjadi pemberi modal. Dan
tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang
diberikan.

Ada 2 jenis sekutu dalam commanditaire vennotachaap, yaitu :


1. Sekutu Aktif, anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan dan
bertanggung jawab penuh atas utang- utang perusahaan.
2. Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan
modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan
operasional perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang
terjadi sampai batas modal yang ditanam.
Contoh : CV. Herry jaya utama, CV. Taruna jaya mandiri.

Adapun ciri-ciri dan sifat dari CV, antara lain :

• Sulit untuk menarik modal yang telah disetor


• Modal besar karena didirikan banyak pihak

9
• Mudah mendapatkan kredit pinjaman
• Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada
yang pasif tinggal menunggu keuntungan
• Relatif mudah untuk didirikan
• Kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu.

4. Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi
yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya
berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang
ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan,
karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi
pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal
minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.

Adapun ciri dan sifat dari PT, adalah sebagai berikut :


• Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi
• Modal dan ukuran perusahaan besar
• Kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham
• Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham
• Kepemilikan mudah berpindah tangan
• Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai
• Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham

5. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang modalnya dari masyarakat tertentu yang
memiliki visi yang sama. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang
dijalankan atas dasar asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk melayani dan
meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan masyarakat pada umumnya
serta membangun tatanan perekonomian nasional yang tangguh.

10
Koperasi berdasarkan jenisnya ada 4, yaitu :
• Koperasi Produksi, melakukan usaha produksi / menghasilkan barang.
• Koperasi Konsumsi, menyediakan semua kebutuhan para anggota dalam
bentuk barang.
• Koperasi Simpan Pinjam, melayani para anggotanya untuk menabung
dengan mendapatkan imbalan.
• Koperasi Serba Usaha, terdiri atas berbagai jenis usaha.

Ciri-ciri koperasi, adalah sebagai berikut :

• Perkumpulan orang
• Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa yang dibatasi,
• Tujuannya maringankan beben ekonomi anggotanya, memperbaiki
kesejahteraan anggotanya, pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,
• Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota,
• Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi keanggotaan
pribadi dengan prinsip kebersamaan,
• Dalam rapat anggota masing- masing anggota tiap- tiap satu suara tanpa
mencermati jumlah modal masing masing,
• Tiap anggota leluasa masuk/ keluar( anggota berubah) sehingga dalam
koperasi tidak ada modal permanen,
• Semacam halnya industri yang tercipta Perseroan Terbatas( PT) hingga
Koperasi memiliki wujud Tubuh Hukum,
• Penanggungjawab koperasi merupakan pengurus,
• Koperasi bukan kumpulan modal sebagian orang yang bertujuan mencari
laba sebesar- besarnya,
• Tiap anggota berkewajiban bekerja sama menggapai tujuan ialah
kesejahteraan para anggota.
• Melaksanakan suatu usaha,
• Kerugian dipikul bersama antara anggota. Bila koperasi mengidap kerugian,
hingga para anggota memikul bersama.

11
6. Yayasan
Yayasan merupakan salah satu bentuk – bentuk badan usaha, namun yayasan
tidak mencari untung. Jadi lebih ke kepentingan sosial dan berbadan hukum.

Ada 3 jenis yayasan yaitu :


1. Bidang Sosial, meliputi lembaga sosial formal dan nonformal, panti
asuhan,panti jompo,rumah sakit, poliklinik, laboratorium,penelitian dibidang
ilmu pengetahuan dan lainnya.
2. Bidang Kemanusiaan, meliputi memberi bantuan kepada korban bencana
alam,pengungsi, tuna wisma, fakir miskin dan gelandangan, membuat rumah
singgah, rumah duka, melakukan perlindungan konsumen dan pelestarian
lingkungan konsumen serta pelestarian lingkungan hidup.
3. Bidang Keagamaan, meliputi mengelola sarana ibadah, pondok pesantren,
madrasah, ZIS (zakat Infak Shadaqoh ), syiar keagamaan, dan lain-lain.

Identitas yayasan antara lain, adalah :


• Dibangun bersumber pada peraturan perundang- undangan yang berlaku.
• Didirikan dengan akta notaris.
• Dibangun dengan memisahkan kekayaan individu pendiri buat tujuan
nirlaba, religi, sosial serta kemanusiaan.
• Tidak mempunyai anggota serta tidak dipunyai siapapun, tetapi mempunyai
pengurus ataupun buat merealisasikan tujuan yayasan
• Dapat dibubarkan oleh majelis hukum dalam keadaan pertentangan tujuan
yayasan dengan hukum, likuidasi serta pailit.

7. Industri / Badan Usaha Persekutuan / Partnership


Industri persekutuan merupakan usaha yang dipunyai oleh 2 orang ataupun lebih
yang secara bersama- sama bekerja sama buat menggapai tujuan bisnis. Yang
tercantum dalam usaha persekutuan merupakan firma serta persekutuan
komanditer alias cv. Untuk mendirikan tubuh usaha persekutuan memerlukan
izin khusus pada lembaga pemerintah yang terpaut.

12
1.5 PEMBAGIAN KATEGORI BERDASARKAN MODAL, AKTIVITAS,
HINGGA WILAYAH
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa ada berbagai macam badan usaha, baik di
Indonesia maupun negara lainnya. Beberapa jenis di bawah adalah pembagian secara
umum, artinya bisa ditemui di negara mana saja, termasuk Indonesia. Berikut adalah
pembagian dan jenisnya :

1. Berdasarkan Kepemilikan Modal


Untuk menjalankan sebuah kegiatan usaha tentu dibutuhkan modal. Sumber
modal ini bermacam-macam sehingga menciptakan bentuk lembaga yang
berbeda pula, maka dibedakan menjadi :

• Milik Negara
Modal yang digunakan berasal dari kekayaan negara. Oleh sebab itu,
kekuasaan tertinggi terletak di tangan pemerintah atau negara. Seluruh
aktivitas harus melalui persetujuan pemerintah karena uang yang dipakai
adalah uang negara.

• Milik Daerah
Ini mirip seperti badan yang modalnya dari negara, hanya saja badan ini
menggunakan dana pemerintah daerah. Dengan demikian, meski
kekuasaan tertinggi berada di pemerintahan, namun cukup sebatas
pemerintah daerah saja.

• Milik Swasta
Kebalikan dari yang di atas, badan ini dibentuk atas kepemilikan modal
pribadi atau instansi swasta. Asalnya boleh dari dalam negeri ataupun luar
negeri, serta tujuannya mencari laba sebanyak-banyaknya.

• Campuran
Modal berasal dari pemerintah dan pihak swasta. Maka dalam
pengambilan keputusannya harus berdasarkan kesepakatan dua pihak
tersebut.

13
2. Berdasarkan Aktifitas Usaha
Ada banyak jenis aktivitas usaha yang bisa dilakukan untuk mendapatkan
keuntungan. Aktivitas-aktivitas tersebut adalah, sebagai berikut :

• Agaris
Bidang usaha yang dijalani adalah pertanian. Salah satu bentuk kegiatannya
budidaya tumbuh-tumbuhan, hasil pertanian, dan apa pun yang berhubungan
dengan botani.

• Industri
Ini adalah badan yang paling banyak dan mudah ditemui karena mereka
mengolah bahan mentah menjadi barang yang siap dikonsumsi atau matang.
Ada nilai tambah yang diberikan sehingga masyarakat tertarik untuk
mengkonsumsi sebanyak-banyaknya sehingga memberikan keuntungan.

• Ekstraktif
Mirip seperti di bidang agraris, hanya saja badan yang bergerak di bidang
ekstraktif mengolah bahan-bahan yang dihasilkan oleh alam, seperti batu
bara, minyak bumi, dan sebagainya.

• Perdagangan
Kegiatannya adalah jual-beli barang tanpa mengubah bentuk dan fungsi
barang tersebut untuk mendapatkan keuntungan.

• Jasa
Selain mendapatkan keuntungan, fokus kegiatan usaha ini adalah kepuasan
pelanggan dari pelayanan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan
mereka.

14
3. Berdasarkan Wilayah Modal
Ada dua jenis bentuk badan ini jika dilihat berdasarkan wilayah modal pertama
kali ditanamkan, yaitu :

1. Dalam Negeri, Modal yang berasal dari dalam negeri, maka badan ini
bergerak di bawah pengawasan pemerintah setempat dan masyarakat. Segala
urusan terkait penanaman modal, pengelolaan, hingga evaluasi produksi,
dilakukan di negara tersebut.

2. Asing. Badan yang seperti ini artinya modal berasal dari negara luar, namun
beroperasi di dalam negeri. Ada banyak badan serupa di Indonesia.
Keberadaannya menjadi pemasukan negara dari pihak asing.

15
BAB II

LAPORAN KEUANGAN

2.1 PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN


Laporan Keuangan adalah catatan informasi mengenai keuangan suatu perusahaan
dalam satu periode tertentu, sehingga bisa menggambarkan kinerja dari sebuah
perusahaan. Dalam sebuah perusahaan atau organisasi wajib memiliki laporan
keuangan. Laporan Keuangan adalah hasil proses akuntansuu yang dapat
digunakansebagai alau untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas
oerusahaan sebagai pihak yang berkepentingan (Soemohadiwidjojo, 2015).

Adapun pengertian laporan keuangan menurut para ahli, diantaranya :

1. Mahmud M Hanafi dan Abdul Halim


Menurut mereka laporan keuangan adalah suatu laporan yang diharapkan
mampu untuk memberikan informasi perusahaan. Serta di[adukan dengan
informasi lain. Contoh: industri, konidisi ekonomi
2. Ikatan Akuntansi Indonesia (IKA)
Financial statement merupakan rangkaian yang menunjukan posisi keuangan
serta kinerja keuangan dalam suatu entitas. Tujuan dari laporan keuangan yaitu
guna memberikan informasi mengenai posisi keuangan (financial positition),
kinerja keuangan (financial performance) serta arus kas (cash flow). Dalam
meraih tujuan ini, pada laporan keuangan harus berisikan elemen yang terdiri
atas aset, kewajiban, beban, networth, pendapatan dan juga perubahan ekuitas
serta arus kas.
3. Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Financial statement merupakan bagian dari suatu proses pelaporan keuangan
yang lengkap. Hal itu termasuk di dalamnya: neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan posisi keuangan (arus kas, atau arus dana, catatan, serta laporan lain)
dan juga materi penjelasan yang di mana juga merupakan bagian integral
darinya.

16
4. Munawir ( 2010:5 )
Menurut pendapat dari Munawir, laporan keuangan pada umumnya terdiri atas
neraca serta perhitungan laba rugi dan juga perubahan ekuitas. Neraca ini
menunjulan sejumlah aset, kewajiban dan juga ekuitas dari sebuah perusahaan
dalam peroide tertentu. Sementara laba rugi menggambarkan berbagai hasil dan
juga beban perusahaan yang berhasil diraih.

5. Kasmir ( 2013:7 )
Financial statement merupakan sebuah laporang yang menggambarkan kondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau periode selanjutnya.

6. Munawir Sjadzali
Laporan keuangan merupakan suatu proses akuntansi yang bisa dipakai sebagai
alat untuk mengkomunikasikan suatu data keuangan.

7. M. Sadeli
Laporan keuangan merupakan suatu hasil dari proses akuntasi serta informasi
histories yang di dalamnya terdapat proses identifikasi, pengukuran, dan juga
laporan informasi ekonomi sebagai media pertimbangan dalam pengambilan
keputusan yang tepat.

8. Sofyan S. Harahap ( 2009:105 )


Menurut Harahap, laporan keuangan menunjukan kondisi dari keuangan serta
hasil usaha perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

9. Gitman ( 2012:44 )
Laporan keuangan merupakan laporan tahunan yang dipunyai perusahaan serta
harus diberikan pada semua pemegang saham, merangkum sekaligus
mendokumentasikan aktivitas keuangan selama satu tahun terakhir.

10. Birgham dan Houston ( 2010 )


Laporan keuangan merupkan beberapa lembar kertas yang berisikan angka-
angka yang tertulis di atasnya. Dan angka tersebut penting guna memikirkan
aset-aset nyata yang ada dibalik angka tersebut.
17
2.2 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manjemen
(stewardship), atau pertanggung- jawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya (Indonesia, 2009). Pembuatan financial statement oleh suatu
perusahaan tentunya ada tujuan yang ingin dicapai.

Adapun beberapa tujuan umum pembuatan laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1. Untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Informasi
mengenai kondisi keuangan perusahaan dapat membantu suatu perusahaan
sebagai bahan evaluasi dan perbandingan dampak keuangan yang terjadi akibat
dari suatu keputusan ekonomi.

2. Untuk membantu perusahaan dalam menilai dan memprediksi pertumbuhan


bisnis di masa depan. Dengan adanya informasi keuangan, maka suatu
perusahaan dapat menilai bagaimana kondisi perusahaan di masa sekarang dan
meramalkan kondisi perusahaan di masa mendatang.

3. Untuk menilai aktivitas pendanaan dan operasi perusahaan. Informasi mengenai


kondisi keuangan juga dapat membantu suatu perusahaan dalam menilai
aktivitas investasi dan kemampuan operasional perusahaan tersebut pada satu
periode tertentu.

Menurut pendapat dari PAI, tujuan dari pembuatan laporan keuangan terdiri atas lima
tujuan, antara lain:

1. Menyajikan informasi yang dapat dipercaya perihal aktiva serta kewajiban dan
kapital atau modal perusahaan.
2. Menyajikan laporan yang dapat dipercaya mengenai perubahan aktiva netto
perusahaan yang timbul akibat adanya aktivitas usaha untuk mendapatkan laba.

18
3. Menyajikan suatu informasi pada pengguna laporan guna memperkirakan
potensi keuntungan dari perusahaan.
4. Menyajikan suatu informasi penting lainnya yang meliputi kegiatan pendanaan
investasi.
5. Menyajikan informasi lebih dalam padapemakai laporan yang masih ada
hubunganya dengan keuangan. Contohnya mengenai kebijakan keuangan yang
dianut oleh perusahaan.

Menurut Kasmir (2014:10), tujuan dari pembuatan laporan keuangan terdiri atas tujuh
tujuan, antara lain :

1. Menyajikan informasi mengenai jenis serta jumlah aktiva (harta) yang dipunyai
perusahaan pada masa sekarang.
2. Menyajikan informasi mengenai jenis serta jumlah kewajiban dan juga modal
yang dipunyai perusahaan pada waktu ini.
3. Menyajikan informasi mengenai jenis serta jumlah pendapatan yang didapatkan
dalam suatu periode tertentu.
4. Menyajikan informasi mengenai jumlah biaya serta jenis biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu.
5. Menyajikan informasi mengenai berbagai perubahan yang berlangsung kepada
aktiva, pasiva, serta modal perusahaan.
6. Menyajikan informasi mengenai kinerja manajemen perusahaan dalam suatu
perode.
7. Menyajikan informasi mengenai berbagai catatan atas laporan keuangan.

Sementara untuk tujuan kualitatif terdapat syarat yang harus di penuhi agar mampu
meraih tujuan laporan keuangan itu sendiri. diantaranya yaitu:

• Relevan • Tepat Waktu


• Dapat Dimenerti • Daya Banding
• Daya Uji • Lengkap
• Netral •

19
2.3 FUNGSI LAPORAN KEUANGAN
Pada dasarnya financial statement berfungsi sebagai alat untuk membantu perusahaan
dalam menilai kondisi keuangan perusahaan secara umum. Adapun beberapa
fungsinya adalah sebagai berikut :

1. Sebagai Bahan Riview


Financial statement dapat memberikan data atau informasi yang komprehensif
tentang posisi keuangan perusahaan. Hal ini bisa menjadi ulasan mengenai kondisi
perusahaan secara menyeluruh, khususnya kondisi keuangan (aset, utang, biaya
operasional, dan lain-lain).

2. Sebagai Pedoman Membuat Keputusan


Salah satu fungsi penting dibuatnya laporan mengenai kondisi keuangan
perusahaan adalah sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan
penting bagi perusahaan.

3. Membantu Menciptakan Strategi Baru


Selain membantu proses pengambilan keputusan penting, financial statement juga
dapat dipakai untuk menciptakan strategi baru oleh perusahaan dalam upaya
meningkatkan performa usahanya.

4. Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan


Perusahaan yang membuat financial statement menunjukkan bahwa perusahaan
tersebut telah menerapkan suatu sistem perekapan data yang terpercaya, akurat,
dan tidak sembarangan dalam mengambil keputusan. Para pemegang saham tentu
lebih percaya menginvestasikan uang mereka kepada perusahaan yang dipercaya
dan memiliki kredibilitas yang baik.

2.4 MACAM – MACAM LAPORAN KEUANGAN


Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, laporan keuangan
lengkap terdiri dari 5 jenis laporan, yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan modal,
neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

20
Kelima jenis laporan tersebut memiliki fungsi dan peranan tersendiri dalam agenda
pelaporan keuangan pada suatu perusahaan atau bisnis. Biasanya, setiap perusahaan
memiliki kebutuhan masing-masing sehingga penggunaan laporan-laporan tersebut
berbeda-beda.

Berikut adalah 5 macam laporan keuangan, antara lain :


1. Laporan Laba / Rugi
Laporan laba-rugi atau income statement atau profit and loss statement
merupakan laporan keuangan yang berfungsi untuk menilai kinerja keuangan
apakah perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian pada satu periode
akuntansi. Selain untuk mengetahui keuntungan atau kerugian, laporan laba
rugi juga dibuat untuk memberikan informasi tentang pajak perusahaan, bahan
evaluasi manajemen dan membantu dalam pengambilan keputusan. Dalam
format laporan keuangan laba rugi, terdapat beberapa hal atau aspek yang ada
didalamnya, diantaranya: pendapatan, beban, harga pokok produksi, beban
pajak, laba atau rugi perusahaan.

Ada 2 jenis format dalam laporan laba / rugi, yaitu :

1. Format Single Step


Bentuk laporan laba rugi single step lebih sederhana. Pada format ini
semua pendapatan dan keuntungan yang didapat ditempatkan di bagian
awal laporan laba rugi. Kemudian dikurangi dengan seluruh beban atau
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Selisih antara total pendapatan
dan total beban inilah yang menunjukan laba-rugi perusahaan pada
periode tersebut.
2. Format Multiple Step
format laporan keuangan laba rugi multiple step lebih kompleks. Untuk
membuat laporan laba rugi multiple step, pertama harus memisahkan
transaksi operasional dan non-operasional. Kedua, harus membandingkan
biaya dan beban dengan pendapatan yang berkaitan. Setelah itu baru
dapat menghitung laba operasionalnya. Laba operasional akan
menunjukan perbedaan antara aktivitas biasa dan aktivitas insidentil atau
ekstra ordinari.
21
Gambar. Format Single Step

Gambar. Format Multiple Step

22
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menggambarkan perubahan
baik berupa peningkatan atau penurunan aktiva bersih selama satu periode.
Beberapa data yang diperlukan untuk membuat laporan ini adalah modal awal,
prive atau pengambilan dana pada periode tersebut dan total laba atau rugi
bersih yang diperoleh. Untuk membuat laporan ini dibutuhkan laba-rugi maka
laporan ini dibuat setelah laporan laba rugi selesai.

Gambar. Format Laporan Perubahan Modal

4. Laporan Neraca
Seperti namanya neraca atau balance sheet merupakan laporan keuangan yang
menunjukan posisi dan informasi keuangan sebuah perusahaan. Dalam laporan
neraca, akan diperlihatkan informasi tentang aset, kewajiban dan modal
perusahaan secara lengkap dan rinci. Dengan kata lain, elemen dalam laporan
neraca hanya tiga akun tersebut. Untuk membuat neraca, dapat menggunakan
pedoman persamaan akuntansi yaitu :

ASET = KEWAJIBAN + MODAL

23
Adapun komponen dalam Neraca, diantara nya yaitu :

a. Harta / Aktiva / Asset


Asset adalah sesuatu yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memiliki
peran dalam operasi perusahaan.

Selain itu, ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai arti asset,
diantaranya yaitu :
1. Accounting Principal Board (APB) Statement ( 1970:132 )
Berpendapat jika asset perusahaan termasuk di dalamnya
pembebanan yang tertunda yang dinilai serta diakui sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku.

2. Financial Accounting Standart Board (FASB) ( 1985 )


Asset merupakan kemungkinan keuntungan yang diperoleh oleh
sebuah perusahaan sebagai akibat dari aktivitas transaksi di masa
lalu.

Dari dua pendapat di atas, dapat kita garis bawahi jika seesuatu dianggap
asset apabila waktu yang akan datang mampu mendatangkan net cash
inflow yang postif bagi perusahaan.
Contoh: kas, aktiva tetap, aktiva tak berwujud, persedian dan lain-lain.
Aset untuk sisi aktiva sementara kewajiban dan modal untuk sisi pasiva,
sisi aktiva dan pasiva harus seimbang.

Selain itu, aktiva secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, antara lain :
1. Aktiva Tetap Berwujud
segal barang yang dipunyai oleh sebuah peusahaan dengan tujuan
operasional. Serta digunakan secara aktif dan mempunyai manfaat
jangka panjang. Aktiva tetap berwujud yang memiliki masa pendek
harus didepresiasi selama masa kegunaannya serta dicatat dalam
neraca sebesar nilai bukunya (harga perolehan dikurangi dengan
akumulasi depresiasin).

24
Yang termasuk jenis aktiva tetap: bangunan, mesin, alat-alat pabrik,
alat-alat transportasi, alat-alat kantor, mebel, alat kerja bengkel,
aktiva sumber alam. Sementara aktiva tetap berwujud yang
mempunyai masa kegunaan tidak terbatas akan dimasukan ke dalam
neraca sebesar harga pendapatan.

2. Aktiva Tetap Tak Berwujud


Yang termasuk jenis aktiva tetap tak berwujud: hak-hak istimewa
yang dijamin oleh undang-undang, berbagai perjanjian dan kontrak.

b. Kewajiban / Utang ( Liabilities )


Ada pendapat dari beberapa para ahli mengenai pengertian utang,
diantaranya :
1. Accounting Principal Board (APB)
Kewajiban ekonomis dari perusahaan yang telah diakui serta nilainya
sesuai prinsip akuntansi.
Contoh: saldo kredit yang ditunda.

2. Financial Accounting Standart Board (FASB)


Utang: kemungkinan pengeluaran dari kekayaan ekonomis dalam
sebuah perusahaan di masa mendatang yang timbuk akibat adanya
sebuah transaksi yang telah terjadi. Kewajiban itu dapat berwujud
harta ataupun jasa tergantung dari perjanjian yang sudah disepakati
dengan pihak lain.

Dari kedua pengertian di atas, kewajiban atau utang mempunyai tiga sifat
utama, yaitu:

1. Utang itu benar real atau ada.


2. Utang itu tidak dapat dihindarkan.
3. Utang yang mewajibkan perusahaan sudah terjadi.

25
Berdasarkan dengan jangka waktunya, utang bisa dibagi menjadi dua
macam. Yakni: utang jangka pendek (Current liabilities) serta utang
jangka panjang (Long Term Liabilities). Utang jangka panjang menurut
pendapat dai Harnanto adalah segala kewajiban yang pelunasannya
melebihi batas jangka waktu satu tahun.

Contoh hutang jangka panjang: obligasi, hutang bank dan juga hutang
hipotek.

c. Pemilik Modal ( Owner Equity )


Modal adalah sisa hak dari aktiva sebuah perusahaan sesudah dikurangi
hutangnya. Nilai modal sendiri berbeda dalam tiap perusaahan sebab
tergantung dengan jenis perusahaan itu sendiri. Apabila jenis
perusahaanya perseorangan maka nilai modalnya adalah modal
pemiliknya sendiri. Serta apabila bentuknya perseroan maka nilai
modalnya terdiri atas modal setor dan juga modal pendapatan.

5. Laporan Arus Kas


Laporan arus kas memberikan informasi tentang aliran kas perusahaan yang
masuk dan keluar. Selain itu, laporan arus kas juga berfungsi sebagai indikator
untuk memprediksi arus kas di periode yang akan datang. Laporan arus kas
merupakan bentuk pertanggungjawaban arus kas masuk dan keluar selama
periode pelaporan.

Laporan arus kas terdiri dari 3 aktivitas utamanya, berikut ketiga aktivitas
tersebut :

a. Aktivitas Operasi (Operating Activities)


Aktivitas operasi merupakan laporan arus kas yang terdiri dari kegiatan
operasional perusahaan. Dengan kata lain, aktivitas ini dapat diperoleh
dengan memasukkan nilai dari pengaruh kas/bank pada transaksi yang
dilibatkan dalam penentuan laba bersih. Contohnya seperti, penjualan
barang dan jasa dari pelanggan, pembelian persediaan, dan lainnya.

26
b. Aktivitas Investasi (Investing Activities)
Aktivitas investasi ini berkaitan dengan aktivitas arus kas yang dihasilkan
dari penjualan atau pun pembelian aktiva tetap.

c. Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)


Seperti namanya, aktivitas pendanaan merupakan aktivitas kas yang
berasal dari penambahan modal perusahaan. Untuk menghitung aktivitas
ini, dapat memasukkan nilai penambahan atau pengurangan kas yang
berasal dari kewajiban jangka panjang dan ekuitas pemilik.

Gambar. Laporan Arus Kas

27
6. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) merupakan bagian dari laporan
keuangan suatu entitas. Namun, catatan laporan keuangan bukanlah hal yang
wajib dibuat oleh perusahaan. Sehingga biasanya perusahaan yang membuat
catatan atas laporan keuangan adalah perusahaan-perusahaan skala besar atau
perusahaan yang go public.

2.5 KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN


Pengertian dari karakteristik kualitatif laporan yaitu ciri khas informasi laporan
keuangan yang bermanfaat untuk pemakai laporan. Untuk dapat menciptkan nformasi
laporan yang berkualitas, para pengguna laporan diharuskan dapat memahami
karakteristik kualitatif laporan keuangan tersebut.

Berikut 4 karakteristik kualitatatif laporan keuangan, diantaranya :

1. Relevan
Laporan keuangan dapat dikatakan releven apabila isi dari laporan tersebut
mampu mempengaruhi penggunanya dalam membantu mereka untuk
mengevaluasi kegiatan masa lalu atau masa kini. Serta dapat memprediksi masa
yang akan datang dan juga menegaskan hasil dari evaluasi masa lalu.

Adapun syarat dari laporan keuangan yang relevan, diantaranya yaitu :


• Memiliki manfaat untuk umpan balik, laporan keuangan memungkinkan
pemakainya untuk mengoreksi kebijakan mereka pada masa lalu.
• Memiliki manfaat prediktif, Laporan keuangan dapat membantu pengguna
dalam meramalkan masa depan dengan dilandasi data di masa lalu.
• Tepat waktu, informasi yang disajikan secara tepat waktu sehingga akan
dapat mempengaruhi dan juga bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
• Lengkap, informasi keuangan harus disajikan dengan selengkap mungkin,
meliputi semua hal yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.

28
2. Andal
Informasi yang ada di dalam laporan keuangan juga harus bebas dari pengertian
yang menyesatkan serta kesalahan material. Dan juga menyajikan data secara
terbuka atau jujur serta dapat diverifikasi.

Adapaun karakteristik informasi yang andal, diantaranya yaitu:


• Penyajian jujur dan terbuka
Informasi yang disajikan secara jujur baik dalam kegiatan transaksi atau
kegiatan lainnya.
• Dapat diverifikasi atau dipertanggungjawabkan
Laporan keuangan harus dapat diuji dan apabila pengujian dilaksanakan
oleh pihak berbeda maka hasilnya tidak akan jauh berbeda.
• Netralis
Laporan keuangan tidak memihak pihak tertentu.

3. Dapat Dibandingkan
Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas antar periode
guna meneliti kecenderungan kedudukan serta kinerja keuangan dan
perubahannya secara relatif. Perbandingan bisa dilaksanakan secara internal
ataupun eksternal. Secara internal dapat dilaksanakan apabila sebuah entitas
menggunakan kebijakan akuntansi yang sama setiap tahunnya. Agar informasi
yang diberikan dapat dibandingkan, maka penyajian laporan keuangan minimal
harus dilaksanakan dua periode atau dua tahun anggaran.

4. Dapat Dipahami
Pelaporan keuangan harus dapat dipahami serta diinterpresentasikan oleh pihak
penerima. Oleh sebab itu, segala informasi di dalamnya harus dapat disajikan
sejelas mungkin. Tak hanya jelas, dalam pennyajiannya juga harus memakai
bentuka tau format serta istilah yang bisa dimengerti oleh pihak penerima.

29
BAB III

KESIMPULAN

Badan usaha adalah suatu kesatuan yang yuridis atau hukum, ekonomis, serta teknis dengan
tujuan untuk mencari keuntungan. Bentuk-bentuk badan usaha ada banyak, diantara nya
Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Desa, Badan Usaha Milik Swasta, Badan
Usaha Swasta Asing, dan Joint Venture.

Laporan Keuangan adalah catatan informasi mengenai keuangan suatu perusahaan dalam satu
periode tertentu, sehingga bisa menggambarkan kinerja dari sebuah perusahaan. Dalam
sebuah perusahaan atau organisasi wajib memiliki laporan keuangan. Tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Mempelajari unit usaha dan laporan keuangan sangat penting adanya agar kita mengetahui
macam-macam unit usaha dan laporan keuangan yang ada. Agar dapat bermanfaat untuk
kedepannya.

30
DAFTAR PUSTAKA

Indonesia, I. A. J. J. S. E. (2009). Pernyataan standar akuntansi keuangan.

Soemohadiwidjojo, A. T. (2015). Panduan Praktis Menyusun KPI: RAIH ASA SUKSES.

Sugi priharto. (2020). Pengertian Badan Usaha dan Jenis Badan Usaha yang Ada Di

Indonesia.

Seputar Pengetahuan.(2020). Badan Usaha : Pengertian, Bentuk, Jenis dan Perbandingannya.

Tiyas. (2020). Lapporan Keuangan.

31

Anda mungkin juga menyukai