Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................ i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
BAB I
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ............................................................................... 1
BAB II
2.1 Pengertian Badan Usaha.................................................................. 2
2.2 Jenis-Jenis Badan Usaha.................................................................. 2
2.3 Bentuk-Bentuk Badan Usaha............................................................ 3
2.4 Bentuk Badan Usaha Lainnya.......................................................... 6
2.5 Fungsi Badan Usaha......................................................................... 6
BAB III
3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 8
3.2 Saran ................................................................................................ 8

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Guru serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun
materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempuraan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa
maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada guru serta teman-teman sekalian,
yang kadang kala hanya menturuti egois pribadi, untuk itu besar harapan kami
jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah –
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-
teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi.

Ujungbatu, Februari 2020

Penyusun

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Badan usaha dapat didefinisikan sebagai organisasi kesatuan yuridis dan
ekonomi yang terstuktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba
( keuntungan ). Sedangkan Perusahaan adalah Suatu unit kegiatan yang
melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi untuk menyedikan barang
dan jasa bagi masyarakat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
berdirinya suatu badan usaha antara lain, Krisis ekonomi yang terjadi saat ini,
banyaknya pengangguran, tingkat kesejahteraan masyarakat terhambat, dan
krisis kemiskinan.

Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi terhadap


kemakmuran rakyat, dan untuk menyelesaikan faktor penghambat majunya
perekonomian Indonesia. Ada beberapa bentuk badan usaha antara lain :
Perusahaan Perseorangan, Firma, Perseroan Komanditer, Perseroan Terbatas,
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Koperasi

1.2. Rumusan Masalah


2. Apa Pengertian Badan Usaha
3. Apa Jenis Badan Usaha
4. Apa Bentuk Badan Usaha
5. Apa Fungsi Badan Usaha

1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini sebagai penyelesain tugas Prodi
Ekonomi serta untuk mempelajari dan memahami materi tentang Badan Usaha

iii
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Badan Usaha


Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor
produksi yang bertujuan mencari laba atau memberi layana kepada
masyarakat.
Disebut kesatuan yuridis karena badan usaha umumnya berbadan hukum.
Disebut kesatuan ekonomis karena faktor-faktor produksi yang terdiri dari atas
sumber daya alam, modal, dan tenaga kerja yang dikombinasikan untuk
mendapat laba atau memberi layanan kepada masyarakat.
Badan usaha yang yang bertujuan mencari laba pada umumnya dimiliki
oleh pihak swasta, seperti PT Astra Internasional.
Perbedaab Badan Usaha dengan Perusahaan
Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor
produksi yang bertujuan mencari laba atau memberi layanan kepada
masyarakat serta mempunyai bagian-bagian yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan tersebut. Bagian-bagian iyu dapat terdiri dari bagian
personalia, pemasaran, produksi, pengembangan, dan bagian-bagian lainnya.
Sedangkan perusahaan merupakan kesatuan teknis dalam produksi yang
tujuannya menghasilkan barang dan jasa. Walaupun tujuan badan usaha dan
perusahaan berbeda, sebenarnta perusahaan merupakan bagian dari badan
usaha yang tugasnya adalah menghasilkan barang dan jasa.

2.2. Jenis – jenis Badan Usaha


Pengelompokan Badan Usaha Berdasarkan Kegiatan yang Dilakukan
a. Badan usaha yang bergerak di bidang ekstraktif
Badan usaha ini mengambil apa yang telah tersedia di alam.
Contoh : PT Pertamina (pertambangan minyak bumi).
b. Badan usaha yang bergerak di bidang agraris
Badan usaha ini berusaha membudidayakan tumbuh-tumbuhan
atau segala kegiatan yang berkaitan dengan pertanian. Contoh : PT
Perkebunan Negara.
c. Badan usaha yang bergerak di bidang industri
Badan usaha ini berusaha meningkatkan nilai ekonomis suatu
barang dengan jalan mengubah bentuknya. Contoh : PT Kimia Farma
(badan usaha yang memproduksi obat-obatan).
d. Badan usaha yang bergerak di bidang perdagangan
Badan usaha ini bergerakan dalam aktivitas yang berhubungan
dengan menjual dan membeli barang tanpa mengubah bentuknya
untuk memperoleh keuntungan. Contoh : PT Matahari
e. Badan usaha yang bergerak di bidang jasa
Badan usaha ini memenuhi kebutuhan konsumen dengan jalan
menyediakan jasa kepada masyarakat. Contoh : PT Bank Rakyat
Indonesia (jasa perbankan).

iv
1. Pengelompokan Badan Usaha Berdasarkan Kepemilikan Modal
a. Badan Usaha Milik Swasta
Badan usaha milik swasta adalah badan usaha yang modalnya
dimiliki oleh pihak swasta dan mempunyai tujuan utama mencari laba.
b. Badan Usaha Milik Negara
Badan usaha milik negara adalah badan usaha yang pemilik
modalnya adlah negara atau pemerintah. Umumnya, badan usaha ini
memberi layanan kepada masyarakat atau menjadi agen
pembangunan. Contohnya adalah PT Kereta Api.
c. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Badan usaha milik daerah adalah badan usaha yang dimiliki oleh
pemerintah daerah. Badan usaha jenis ini pada umumnya memberi
layanan kepada masyarakat daerah setempat. Contohnya adalah Bank
Pembangunan Daerah Sumatera Barat (Bank Nagari).
d. Badan Usaha Campuran
Badan usaha campuran adalah badan usaha yang modalnya
sebagian dimiliki oleh swasta dan sebagian lagi dimiliki oleh
pemerinyah. Keuntungan badan usaha ini juga dibagi sesuai dengan
proporsi kepemilikan modal. Contohnya, PT Pembangunan Jaya yang
modalnya dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta dan pihak swasta.
2. Pengelompokan Badan Usaha Berdasarkan Wilayah Negara
a. Badan Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri
Badan usaha pemnaman modal dalam negeri adalah badan usaha yang
modalnya dimiliki oleh masyarakat negara itu sendiri. Penanaman
modal ini sangat membantu pemerintah dalam membiayai
pembangunan.
b. Badan Usaha Penanaman Modal Asing
Badan usaha penanaman modal asing adalah badan usaha milik
masyarakat luar negeri yang beroprasi di Indoonesia

2.3. Bentuk-bentuk Badan Usaha


1. Badan Usaha Milik Negara
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003
tentang BUMN, Badan Usaha MILIK Negara (BUMN) adalah badan
usaha yang seluruhnya atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara
yang dipisahkan.
Adapun maksud dan tujuan penderian BUMN adalah sebagai berikut :
 Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional
pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya.
 Mengejar keuntungan.
 Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memdai bagi pemenuhan hajat
hidup orang banyak.

v
 Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat
dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi.
 Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha
golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
Jenis Badan Usaha Milik Negara

 Badan usaha perseroan (Persero)


Persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang
modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51%
sahamnya dimiliki oleh NKRI. Contoh : PT Pertamina.
 Badan usaha umum (perum)
Perum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara
dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan
umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi
dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan
badan usaha. Contoh : Perum Damri.
Peran Bumn dalam sektor perekonomian nasional adalah sebagai
penghasil barang dan atau jasa demi pemenuhan hajat hidup orang
banyak. Peran BUMN lainnya adalah sebagai pelopor dalam sektor-
sektor usaha yang belum diminati swasta, pelaksanaan pelayanan
publik, pembukaan lapangan kerja, penghasil devisa negara,
pembantu pengembangan usaha kecil dan koperasi, serta pendorong
aktivitas masyarakat di berbagai lapangan usaha.
Kendala-kendala yang dihadapi BUMN antara lain belum dapat
menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi bagi
masyarakat dengan harga yang terjangkau, belum mampu
berkompetisi dalam persaingan bisnis secara global, dan adanya
keterbatasan sumber daya.

2. Badan Usaha Swasta


Badan usaha swasta adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh
pihak swasta.
Maksud dan tujuan pendirian badan usaha swasta didirikan seseorang
atau sekelompok orang dengan tujuan murni untuk mencari keuntungan
dan pengembangan modal. Tugas utama badan usaha swasta adalah
menyediakan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan masyarakat melalui
usaha komersial. Laba pada badan usaha swasta berfungsi sebagai sumber
pemupukan modal dan tidak boleh digunakan untuk penguasaan ekonomi
oleh orang-seorang atau kelompok yang merugikan komponen pemilik
faktor produksi.
Jenis badan usaha swasta

 Badan usaha perorangan

vi
Badan usaha yang dimiliki oleh satu orang. Pengusaha sebagai
pemilik bebas mengemukakan dan menerapkan kebijakan kepada
bawahan, tanpa melalui jalur birokratis. Modal badan usaha
perorangan menjadi satu dengan modal pribadi pemilik, karena
pemilik harus mendanai sendiri usahanya.
 Badan usaha persekutuan (pertnership)
Badan usaha ini dimiliki oleh beberapa orang. Badan usaha
persekutuan terbagi dua :
a. Firma, didirikan oleh beberapa orang dengan nama bersama.
Dalam firma, setiap penerapan kebijakan harus
mempertimbangkan kepentingan-kepentingan para pemilik.
Kekayaan pribadi dan badan usaha juga tidak dipisahkan.
Akibatnya, apabila firma bangkrut, akan diikuti oleh
kebangkrutan para pemiliknya.
b. Persekutuan komanditer (CV) didirikan oleh beberapa orang
yang terbagi dalam sekutu aktif dan pasif. Sekutu aktif adalah
orang atau kelompok orang yang mengelola badan usaha.
Sedangkan kelompok sekutu pasif orang atau kelompok orang
yang tidak mengelola badan usaha, namun menyediakan
modal bagi pendirian dan keberlangsungan badan usaha.
Dalam CV adanya pemisahan tanggung jawab antara sekutu
aktif dan pasif.
 Persero Terbatas (PT)
Persero Terbatas adalah badan usaha yang didirikan oleh beberapa
orang, berbadan hukum, dan modalnya terdiri atas saham-saham.
Pemilik saham terbesar memiliki kontrol terbesar atas badan usaha.
Pada PT, keuntungan badan usaha dibagi dalam bentuk deviden
untuk pemilik modal (pemegang saham) saja, sedangkan para
pengelola tidak. Para pengelola dan juga para karyawan mungkin
saja dapat keuntungan jika mereka memiliki saham atas badan usaha.
Pada PT, ada satu pimpinan badan usaha yang dipilih oleh para
pemegang saham dalam Rapat Umumu Pemegang Saham (RUPS).
Kebangkrutan PT tidak ada hubungannya dengan kehidupan pribadi
pada pemilik.
Peran badan usaha dalam perekonomian
Kekuatan finansial (dana), profesional, flesibilitas yang dimiliki
badan usaha swasta membuat pemerintah perlu melibatkan badan
usaha swasta dalam bentuk kemitraan untuk membangun
perkonomian Indonesia. Adapun peran badan usaha swasta dalam
perekonomian Indonesia sebagai berikut :
a. Sebagai mitra BUMN. Badan usaha swasta dibutuhkan
kontribusinya dalam hal penanaman modal (investasi),
pengembangan usaha, peningkatan efisein, dan kemampuan

vii
teknis, serta pemenuhan kebutuhan masyarakat yang pada
akhirnya menuju pada peningkatan laba BUMN dan
pertumbuhan ekonomi nasional.
b. Sebagai penambah produksi nasional. Keberlangsungan usaha
yang dilakukan oleh badan usaha swasta dan dibarengi dengan
iklim usaha yang dilakukan oleh badan usaha swasta dan
dibarengi dengan iklim usaha yang kompetitif akan
meningkatkan produksi nasional.
c. Sebagai pembuka kesempatan kerja. Dengan berpartisipasinya
badan usaha swasta dalam perekonomian, banyak tenaga kerja
yang terserap ke dalamnya.
d. Sebagai penambah kas negara dan pemacu pendapatan
nasional. Kas negara bertambah melalui pajak dan laba BUMN
yang bermitra dengan badan usaha swasta. Tersedianya
lapangan kerja di sektor swasta membuat pendapatan
masyarakat meningkat sehingga secara otomatis turut
meningkatkan pendapatan nasional.

2.4. Bentuk-bentuk Badan Usaha Lainnya


Selain beberapa bentuk badan usaha tersebut, terdapat juga badan usaha
yang merupakan gabungan dari beberapa badan usaha. Pertimbangan
penggabungan badan usaha tersebut adalah agara proses atau kegiatan badan
usaha lebih efektif dan efisien. Gabungan badan usaha dapat dibedakan
sebagai berikut :
a. Gabungan vertikal
Badan usaha yang bergabung secara vertikal adalah badan usaha
yang disatukan karena urut-urutan hubungan kegiatan. Keuntungannya
:
 Ketersediaan bahan dasar pasti
 Persaingan dapat dikurangi
b. Gabungan horizontal
c. Gabungan badan usaha horizontal adalah penggabungan dari beberapa
badan usaha yang memiliki kegiatan yang sama untuk tujuan tertentu.
Berikut nama-nama gabungan dari badan usaha :
 Trust, gabungan dari beberapa badan usaha yang dilebur dan
disatukan menjadi badan usaha yang baru yang lebih besar dan
kuat.
 Kartel, gabungan dari beberapa badan usaha untuk tujuan tertentu.
Tujuan penggabungannya dapat berupa keseragaman harga, jumlah
produksi tiap badan usaha, dan pembagian daerah pemasaran.
 Holding company, adalah penggabungan badan usaha dengan
badan usaha lainnya dengan cara membeli sebagian besar saham.
Badan usaha yang membeli sebagian besar saham badan usaha
dapat mempengaruhi badan usaha di bidang pemasaran dan

viii
keuangan. Kebebasan badan usaha yang membeli saham dengan
badan usaha yang sebagian besar sahamnya dibeli masih tetap
seperti semula.
 Concern, adalah penggabungan beberapa badan usaha terutama
ditujukan untuk mengatasi masalah pembelanjaan.

2.5. Fungsi Badan Usaha


1. Fungsi Komersial
Fungsi komersial badan usaha berkaitan dengan usaha untuk
menghasilkan produk yang bermutu dan harga bersaing atau memberikan
pelayanan yang berkualitas kepada pelanggannya.
a. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan merupakan permulaan langkah. Setelah
menetapkan tujuan dan langkah-langkan, tahap berikutnya adalah
mengorganisasikan pekerjaan yaitu menyangkut pembagian tugas
dan penetapan wewenang untuk setiap anggota badan usaha.
Langkah berikutnya adalah memotivasi anggota badan usaha agara
bekerja sesuai dengan rencana. Langkah penting yang lain adalah
pengawasan yaitu mencocokan rencana dengan hasil pekerjaan.
b. Fungsi Operasional
Fungsi operasional berkaitan dengan aktivitaas badan usaha
yang harus bisa mengelola dengan baik unsur personalia, produksi,
pemasaran, dan pembelanjaan.
2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial berhubungan dengan manfaat badan usaha secara
langsung atau tidak langsung terhadap kehidupan masyarakat. Fungsi
sosial badan usaha diperlihatkan dalam kegiatan penyediaan lapangan
pekerjaan, alih teknologi dan pengetahuan pekerja perusahaan, dan
perbaikan lingkungan hidup.
3. Fungsi Badan Usaha dalam Pembangunan Ekonomi
Peran yang dapat dilakukan badan usaha untuk membantu
pemerintah antara lain dalam peningkatan ekspor dan sebagai
perpanjangan tangan pemerintah dalam pemerataan pendapatan
masyarakat. Di lain pihak, pemerintah dapat memungut pajak dari badan
usaha tersebut.

ix
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang
menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan
tujuan untuk mencari laba. Sedangkan Perusahaan adalah suatu unit
kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi untuk
menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta
melakukan usaha lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan
memuaskan kebutuhan masyarakat.
Bentuk badan usaha ada beberapa jenis antara lain, Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD). Tiap-tiap badan usaha memiliki kekurangan
dan kelebihan.
Peran Badan Usaha dalam perekonomian Indonesia sangat penting
guna mengembangkan perekonomian negara, meningkatkan kemakmuran
rakyat Indonesia, memupuk keuntungan dan pendapatan, dan melaksanakan
dan menunjang pelaksanaan program kebijakan pemerintah di bidang
ekonomi. Dan yang terakhir saya menyarankan agar jangan
mencampuradukan badan usaha dan perusahaan. karena antara badan usaha
dan perusahaan memiliki perbedaan.

3.2 Saran
Mungkin inilah makalah kelompok kami, meskipun jauh dari
kesempurnaan minimal dapat mengimplementasikan tulisan ini, masih
banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, maka kami juga butuh

x
kritik dan saran agar menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik
daripada masa sebelumnya.

xi

Anda mungkin juga menyukai