Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Usaha-Usaha Milik Negara dan Daerah, dengan
judul PERBEDAAN BUMD DENGAN BUMN DAN PERAN MASING-
MASING DALAM MENINGKATKAN PENGEMBANGAN EKONOMI DI
INDONESIA.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para mahasiswa
semua. Dan menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih pada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.

Sekadau, Juni 2020

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………………… i


KATA PENGANTAR ……..…………………………………………... ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. iii
BAB I. PENDAHULUAN ..……..…………………………………. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah ….…………………………….….... 3
BAB II. PEMBAHASAN …………………………………………….. 4
2.1 Pengertian BUMN ……………………………………….. 4
2.2 Bentuk- bentuk BUMN …….……………………………. 4
2.3 Ciri –Ciri BUMN ………………………………………… 5
2.4 Manfaat BUMN ……………….………………………….
5
2.5 Pengertian BUMD dan dasar Hukum …………………….
8
2.6 Dasar Hukum BUMD …………………………………….. 9
2.7 Tujuan Pendirian BUMD …………………………………
10
BAB III. PENUTUP ………...…………………………………………. 11
3.1 Kesimpulan ……………………………….....…………..... 11
Daftar Pustaka …………………………………………………..………… 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan ekonomi kita istilah perusahaan dan badan usaha.
Kedua istilah tersebut berbeda tetapi diberi pengertian sama. Artinya
sebagai suatu organisasi yang didalamnya diselenggarakan kerjasama antara
faktor produksi unuk menghasilkan barang atau jasa untuk melayani
kepentingan umum sekaligus kelangsungan usaha. Pemilihan bentuk
perusahaan merupakan masalah yang timbul pada saat perusahan di dirikan.
Pemilihan bentuk perusahaan perlu pertimbangan yang matang untuk
mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Dengan bentuk yang jelas menurut hukum dapat diharapkan bahwa
perusahaan akan dapat dengan tegas menentukan langka-langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan. Pemerintah Indonesia mendirikan BUMN
dan BUMD dengan dua tujuan utama, yaitu tujuan yang bersifat ekonomi
dan tujuan yang bersifat sosial. Dalam tujuan yang bersifat ekonomi,
BUMN dan BUMD dimaksudkan untuk mengelola sektor-sektor bisnis
strategis agar tidak dikuasai pihak-pihak tertentu. Peran pemerintah yang
diimplementasikan melalui BUMN ternyata tidak optimal. Bahkan, sering
kali BUMN justru menjadi tanggungan Ekonomi politik dari pengusaha.
Investasi pemerintah dalam manajemen BUMN merupakan kasus biasa di
Indonesia, terutama menyangkut pembagian peran antara pemerintah,
swasta dan koperasi. Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan
usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara
Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang
bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat.
1
Pada beberapa BUMN di Indonesia, pemerintah telah melakukan perubahan
mendasar pada kepemilikannya dengan membuat BUMN tersebut menjadi
perusahaan terbuka yang sahamnya bisa dimiliki oleh publik. Contohnya
adalah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Sejak tahun 2001 seluruh
BUMN dikoordinasikan pengelolaannya oleh Kementerian BUMN, yang
dipimpin oleh seorang Menteri Negara BUMN. BUMN berkembang dengan
monopoli atau peraturan khusus yang bertentangan dengan semangat
persaingan usaha sehat (UU no. 5 tahun 1999), tidak jarang BUMN
bertindak selaku pelaku bisnis sekaligus sebagai regulator. BUMN kerap
menjadi sumber korupsi, yang lazim dikenal sebagai sapi perahan bagi
oknum pejabat atau partai. Pasca krisis moneter 1998, pemerintah giat
melakukan privatisasi dan mengakhiri berbagai praktek persaingan tidak
sehat. Fungsi regulasi usaha dipisahkan dari BUMN. Sebagai akibatnya,
banyak BUMN yang terancam gulung tikar, tetapi beberapa BUMN lain
berhasil memperkokoh posisi bisnisnya. Dengan mengelola berbagai
produksi BUMN, pemerintah mempunyai tujuan untuk mencegah monopoli
pasar atas barang dan jasa publik oleh perusahaan swasta yang kuat.Karena,
apabila terjadi monopoli pasar atas barang dan jasa yang memenuhi hajat
hidup orang banyak, maka dapat dipastikan bahwa rakyat kecil yang akan
menjadi korban sebagai akibat dari tingkat harga yang cenderung
meningkat. BUMD memiliki peran dalam mewujudkan kemakmuran daerah
dengan memberikan kontribusi terhadap Penerimaan PAD baik dalam
bentuk deviden atau pajak. Tantangan meningkatkan PAD salah satunya
dapat dijawab dengan meningkatkan peran/kontribusi BUMD. Secara
makro, peranan PD/BUMD terhadap perekonomian daerah dapat diukur
melalui kontribusi nilai tambahnya terhadap Pendapatan Domestik Regional
Bruto (PDRB) dan kemampuannya menyerap tenaga kerja. Dalam
perkembangan dunia usaha, BUMD dihadapkan tantangan yang berat.
Sebagai wujud nyata dari investasi daerah, BUMD mau tidak mau akan
menghadapi persaingan yang semakin tinggi dengan masuknya pasar global.
2
Pilihannya adalah apakah BUMD tersebut harus tetap dengan kondisinya
saat ini atau mengikuti persaingan itu dengan melakukan perubahan pada
visi, misi, dan strategi bisnisnya. Melihat dari fungsinya, BUMD didirikan
bertujuan untuk turut serta melaksanakan pembangunan daerah khususnya
dan pembangunan ekonomi nasional umumnya untuk memenuhi kebutuhan
rakyat menuju masyarakat yang adil dan makmur. Namun, hingga saat ini
tujuan tersebut belum secara nyata diwujudkan oleh PD/BUMD. Kontribusi
BUMD dalam menghasilkan PAD masih sangat minim. BUMD secara
ideal merupakan salah satu sumber penerimaan dari sebuah pemerintahan
daerah. BUMD adalah sebuah perwujudan dari peran Pemerintah Daerah
dalam pembangunan ekonomi daerah. Namun demikian dalam
perkembangannya BUMD justru menjadi salah satu masalah keuangan
daerah. Tidak hanya gagal menjadi sumber penerimaan, bahkan BUMD
dapat membebani keuangan daerah. Terdapat berbagai permasalahan yang
dihadapi BUMD baik masalah internal berkaitan dengan manajemen
perusahaan ataupun masalah eksternal berkaitan dengan tingkat persaingan
yang sangat tinggi dan perubahan lingkungan usaha yang menimbulkan
acaman bagi kelangsungan hidup perusahaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian BUMN dan BUMD?
2. Apa dasar hukum BUMN dan BUMD?
3. Apa Manfaat dari BUMN dan BUMD?
4. Bagaimana kontribusi BUMN dan BUMD?
3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian BUMN


             Defenisi BUMN menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003
adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki
oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
negara yang dipisahkan. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang
bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. Besar
saham yang harus dimiliki pemerintah harus lebih dari atau sama
51%. Sejak tahun 2001 seluruh BUMN dikoordinasikan pengelolaannya
oleh Kementerian BUMN, yang dipimpin oleh seorang Menteri BUMN.

2.2 Bentuk- bentuk BUMN itu sendiri ada 3 yaitu:


1. Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN
yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham
yang seluruh atau paling sedikit 51 % (lima puluh satu persen)
sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan
utamanya mengejar keuntungan. 
2. Perusahaan Perseroan Terbuka, yang selanjutnya disebut Persero
Terbuka, adalah Persero yang modal dan jumlah pemegang sahamnya
memenuhi kriteria tertentu atau Persero yang melakukan penawaran
umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal.
3. Perusahaan Umum, yang selanjutnya disebut Perum, adalah BUMN
yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham,
yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. 
4
2.3 Ciri –Ciri BUMN:
1. Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.
2. Pengawasan dilakukan secara penuh oleh pemerintah
3. Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan
pemerintah
4. Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan
kegiatan usaha.
5. Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab
pemerintah.
6. Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber
penghasilan negara.
7. Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat
hidup orang banyak.
8. Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
9. Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama
mencari keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
10. Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
11. Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta
terjaminnya prinsip-prinsip ekonomi.
12. Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang
dipisahkan.

2.4 MANFAAT BUMN


1. Memberi kemudahan kepada masyarakat luas dalam memperoleh
berbagai alat 
2. Pemenuhan kebutuhan hidup yang berupa barang atau jasa.
3. Membuka dan memperluas kesempatan kerja bagi penduduk angkatan
kerja.
5
4. Mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa yang merupakan
kebutuhan Masyarakat banyak oleh sekelompok pengusaha swasta yang
bermodal kuat.
5. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi komoditi ekspor sebagai
sumber devisa,baik migas maupun non migas.
6. Menghimpun dana untuk mengisi kas negara ,yang selanjutnya
dipergunakan untuk memajukan dan mengembangkan perekonomian
negara.
7. Memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Performance atau kinerja merupakan suatu pola tindakan yang dilaksanakan


untuk mencapai tujuan yang diukur dengan mendasarkan pada suatu
perbandingan dengan berbagai standar. Kinerja adalah pencapaian suatu
tujuan dari suatu kegiatan atau pekerjaan tertentu untuk mencapai tujuan
perusahaan yang diukur dengan standar. Penilaian kinerja perusahaan
bertujuan untuk mengetahui efektivitas operasional perusahaan. Pengukuran
kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan suatu metode atau
pendekatan. Pengukuran kinerja perusahaan dikelompokkan menjadi dua,
yaitu pengukuran kinerja non keuangan (non financial performance
measurement) dan pengukuran kinerja keuangan (financial performance
measurement). (Morse dan Davis, 1996 dalam Hiro Tugiman, 2000:96;
Hirsch 1994:594-607) 

Pengertian kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan


atau program atau kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi
dan visi organisasi. Pelaporan kinerja merupakan refleksi kewajiban untuk
mempresentasikan dan melaporkan kinerja semua aktivitas dan sumber daya
yang perlu dipertanggungjawabkan.
6
Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
terkonsentrasi atau tidaknya terkonsentrasinya kepemilikan, manipulasi
laba, serta pengungkapan laporan keuangan. Kepemilikan yang banyak
terkonsentrasi oleh institusi akan memudahkan pengendalian sehingga akan
meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam hubungannya dengan kinerja
suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang sering dijadikan
dasar untuk penilaian kinerja perusahaan. Salah satu jenis laporan keuangan
yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode
tertentu adalah laporan laba rugi. Akan tetapi angka laba yang dihasilkan
dalam laporan laba rugi seringkali dipengaruhi oleh metode akuntansi yang
digunakan. Disclosure laporan keuangan akan memberikan informasi yang
berguna bagi pemakai laporan keuangan.
BUMN dibagi 2 yaitu :
1. BUMN Non Keuangan
a. Infrastruktur BUMN
b. Noninfrastruktur BUMN 
Aspek yang dinilai adalah aspek keuangan, aspek operasional dan
aspek administrasi.
2. BUMN Keuangan
a. Usaha Perbankan
b. Asuransi
c. Usaha Pembiayaan
d. Usaha Penjaminan 
Aspek yang dinilai adalah aspek keuangan, aspek operasional dan
aspek administrasi.
7
Tujuan penilaian kinerja perusahaan adalah: 
Penilaian perusahaan khususnya kinerja sering dilakukan untuk tujuan :
1. Untuk memperoleh pendapat wajar atas penyertaan dalam suatu
perusahaan atau menunjukkan bahwa perusahaan bernilai lebih dari apa
yang ada di dalam neraca.
2. Untuk keperluan merger dan akuisisi, yaitu untuk mengetahui berapa
nilai perusahaan dan nilai ekuitas dari masing-masing perusahaan.
3. Untuk kepentingan usaha, yang bertujuan untuk mengetahui apakah
nilai usaha lebih besar daripada nilai likuiditasnya.
4. Memperoleh pembelanjaan penetapan besarnya pinjaman atau
tambahan modal.

2.5 Pengertian BUMD dan dasar Hukum


Badan usaha milik negara yang dikelola oleh pemerintah daerah
disebut badan usaha milik daerah (BUMD). Perusahaan daerah adalah
perusahaan yang didirikan oleh pemerintah daerah yang modalnya sebagian
besar / seluruhnya adalah milik pemerintah daerah. Tujuan pendirian
perusahaan daerah untuk pengembangan dan pembangunan potensi ekonomi
di daerah yang bersangkutan. Contoh perusahaan daerah antara lain:
perusahaan air minum (PDAM) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ) memiliki kedudukan sangat panting
dan strategis dalam menunjang pelaksanaan otonomi.
Oleh karena itu, BUMD perlu dioptimalkan pengelolaannya agar
benar-benar menjadi kekuatan ekonomi yang handal sehingga dapat
berperan aktif, baik dalam menjalankan fungsi dan tugasnya maupun
sebagai kekuatan perekonomian daerah. Laba dari BUMD diharapkan
memberikan kontribusi yang besar terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Otonomi daerah memberikan konsekuensi yang cukup besar bagi peran
Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ) dalam menopang Pendapatan Asli
Daerah (PAD).
8
Sesungguhnya usaha dan kegiatan ekonomi daerah yang bersumber
dari BUMD telah berjalan sejak lama sebelum UU tentang otonomi daerah
disahkan.
Untuk mencapai sasaran tujuan BUMD sebagai salah satu sarana
PAD, perlu adanya upaya optimalisasi BUMD yaitu dengan adanya
peningkatan profesionalisasi baik dart segi manajemen.Sumber daya
manusia maupun sarana dan prasarana yang memadai sehingga memiliki
kedudukan yang sejajar dengan kekuatan sektor perekonomian lainnya.

2.6 Dasar Hukum BUMD


Dasar hukum pembentukan BUMD adalah berdasarkan UU No 5
tahun 1962 tetang perusahaan daerah. UU ini kemudian diperkuat oleh UU
No 5 tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan daerah (Nota
Keuangan RAPBN, 1997/1998).

Ciri-ciri BUMD adalah sebagai berikut:


1.    Pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha
2.    Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam pemodalan
perusahaan
3.    Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan
kebijakan perusahaan
4.    Pengawasan dilakukan alat pelengkap negara yang berwenang
5.    Melayani kepentingan umum, selain mencari keuntungan
6.    Sebagai stabillisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan
rakyat
7.    Sebagai sumber pemasukan negara
8.    Seluruh atau sebagian besar modalnya milik negara
9.    Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go
public

9
10. Dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik berupa bank maupun
nonbank
11. Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMN, dan mewakili BUMN di
pengadilan

2.7 Tujuan Pendirian BUMD:


1.    Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan
kas Negara
2.    Mengejar dan mencari keuntungan
3.    Pemenuhan hajat hidup orang banyak
4.    Perintis kegiatan-kegiatan usaha
5.    Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah
6.    Melaksanakan pembangunan daerah melalui pelayanan jasa kepada
masyarakat
7.    Penyelenggara kemanfaatan umum, dan peningkatan penghasilan
pemerintah  daerah

Berdasarkan kategori sasarannya secara lebih detail, BUMD dibedakan


menjadi dua yaitu sebagai perusahaan daerah untuk melayani kepentingan
umum yang bergerak di bidang jasa dan bidang usaha. Tetapi, jelas dari
kedua sasaran tersebut tujuan pendirian BUMD adalah untuk meningkatkan
PAD.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kedua badan usaha baik BUMN dan BUMD meupakan badan
usaha yang dimiliki oleh pemerintah. BUMN merupakan badan usaha milik
negara sedangkan BUMD merupakan badan usaha milik daerah. Secara
umum tujuan keduanya sama yaitu untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat. kedua badan usaha ini juga telah di atur dalam undang-undang
syarat pendirian serat pemegang sahamnya dan syarat-syarat yang lain. Oleh
karena itu mari sama-sama kita dukung BUMN dan BUMD untuk
memajukan sehingga juga akan meningkatkan kesejahteraan rakyat
indonesiasecara umum  dan daerahnya sekacara kusus.
Mari kita tingkatkan mutu pelayanan dari BUMN dan BUMD ini,
karena banayak sekali BUMN dan BUMD ini yang pelayanannya kepada
masyarakat asal-asalan. Sebaiknya pemerintah harus melakukan
pengawasan secara ketat terhadap BUMN dan BUMD ini karena sering
sekali terjadi praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Kita sebagai
masyarakat juga harus ikut dalam melakukan pengawasan terhadap BUMN
dan BUMD ini

11
DAFTAR PUSTAKA

blog.ruangguru.com/mengenal-bumn-dan-bumd
pubeemmanaomi.wordpress.com/2012/10/16/bumn-dan-bumd-di-indonesia/
salamadian.com/bentuk-pengertian-bumn-bumd-adalah/
bdk.kemenag.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=644:etriyantojuni&catid=41:top-
headlines&Itemid=158

12

Anda mungkin juga menyukai