Disusun oleh:
1. Intan Nuraini
2. Khairani Hafiza
3. M.hazem Afriadi
4. M.Afhdal Ramadhan
5. Hazky Ahmad Alzikry
6. M.Fajri
7. Fidra Rahmadani
8. Fitrianti
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan alinea keempat UUD 1945, disebutkan “terwujudnya
kesejahteraan umum, pendidikan kehidupan rakyat, serta terwujudnya dan ikut serta
dalam terwujudnya ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial. .keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Artinya, salah satu
tujuan negara Indonesia adalah kesejahteraan rakyat. Hal itu juga menunjukkan
bahwa negara Indonesia adalah negara kesejahteraan. Dalam negara (hukum)
kesejahteraan, negara atau pemerintah tidak hanya sebagai pemelihara ketertiban dan
keamanan masyarakat, tetapi juga sebagai penanggung jawab utama bagi
terwujudnya keadilan sosial, kesejahteraan umum, dan sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat UUD 1945 Pasal 33 ayat 3 2 lebih menyatakan: "Bumi baik air maupun
kekayaan alam yang dikandungnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.” Selain sebagai konstitusi politik, UUD 1945
juga dapat disebut sebagai konstitusi ekonomi. Salah satu ciri pentingnya sebagai
konstitusi ekonomi adalah bahwa UUD 1945 mengandung ciri-ciri negara
kesejahteraan. Perusahaan negara, atau badan usaha milik negara, adalah transaksi
yang kepemilikannya sebagian atau seluruhnya dikuasai oleh negara. Namun negara
yang dimaksud justru negara kesatuan Republik Indonesia. Ada juga badan usaha
milik negara yang merupakan badan usaha nirlaba. Ada dua jenis dan karakteristik
BUMN, yaitu perseroan terbatas dan perseroan saham gabungan. Keistimewaan
BUMN adalah menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah, sahamnya dapat dimiliki
oleh masyarakat, dsb. Tujuan didirikannya Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
nirlaba ini adalah untuk menghasilkan barang dan jasa bagi masyarakat. BUMN hadir
sebagai perwujudan pemerintah dalam peran kewirausahaannya. Selain itu, di ibukota
BUMN, yang sebagian dan seluruhnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Definisi
BUMN sendiri diatur dalam UUD. Lebih khusus lagi, § 19 ayat 1 Undang-Undang
(2003) menetapkan bahwa perusahaan milik negara adalah entitas komersial yang
seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh negara. Dari ekuitas diperoleh langsung
dari kekayaan negara dan sengaja dipisahkan. Pasal tersebut juga mengklaim bahwa
tugas utama badan usaha milik negara adalah mengelola sektor-sektor produksi yang
penting bagi negara. Untuk memahami kesejahteraan manusia. Tentu saja Indonesia
memiliki banyak sumber daya alam, sehingga jika sebagian besar potensi sumber
daya tersebut dikuasai oleh pihak swasta, hal ini jelas akan membahayakan
perekonomian negara dan kesejahteraan rakyat. karena besarnya keuntungan yang
diperoleh masuk ke kantong perusahaan swasta yang tujuannya untuk mendapatkan
keuntungan sebanyak-banyaknya. Jadi disini peran BUMN adalah mengambil peran
memimpin partai sesuai asas keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu,
setiap sektor yang mungkin mempengaruhi hajat hidup orang banyak harus dikelola
oleh negara. Hal itu ia lakukan agar kekayaan alam yang dimiliki negara tidak hanya
untuk perorangan, tetapi juga untuk seluruh rakyat Indonesia. Jenis sumber daya alam
yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah PT Pertamina (Persero) dan
PT PLN (Persero).
1
Peningkatan pendapatan dan laba perusahaan saham setiap tahun adalah
indikator keuangan yang baik. Hasil ekonomi yang baik dipertahankan tanpa rasa
tanggung jawab sosial terhadap lingkungan, dan masyarakat tidak membuat
perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (Anis, 2013). Selain itu, faktor investasi
investor juga sangat penting dalam pengelolaan BUMN. Seorang investor yang
menanamkan modalnya mempertimbangkan sebaik mungkin pada perusahaan mana
modal itu ditanamkan. Oleh karena itu, investor memerlukan laporan keuangan
perusahaan tempat mereka menanamkan modalnya, untuk melihat prospek
keuntungan masa depan dan perkembangan perusahaan di masa depan, untuk
mengetahui kondisi kerja atau situasi keuangan jangka pendek perusahaan. Pada
umumnya tujuan utama para investor ketika menanamkan dananya pada suatu
perusahaan adalah untuk mencari return atau pengembalian atas modal yang
ditanamkan (return), salah satunya berupa pendapatan dividen. Dalam kondisi
demikian, setiap perusahaan harus mampu beroperasi dengan efisiensi yang cukup
tinggi masih memiliki keunggulan dan daya saing untuk mencapai laba bersih yang
optimal (Rahmawati et al., 2014). Berdasarkan Pasal 2(1) UU BUMN No. 19 Tahun
2003 menjelaskan beberapa tujuan pendirian BUMN, yaitu:
a) mendorong perkembangan ekonomi nasional dan khususnya pendapatan negara;
b) mencari keuntungan;
c) Memajukan kepentingan umum dengan menyediakan barang dan/atau jasa yang
cukup bermutu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat;
d) menjadi pionir dalam usaha yang tidak melibatkan swasta dan koperasi; Dan
e) Berpartisipasi aktif dalam kepemimpinan dan pendampingan kelompok ekonomi
lemah, koperasi dan pengusaha masyarakat.
Dengan adanya BUMN diharapkan mampu menjawab segala permasalahan
yang ada. Ketika muncul permasalahan baru, BUMN harus mampu mengatasinya,
dan tindakan pemerintah antara lain adalah penerapan beberapa kebijakan yang
sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini. Dengan demikian, dalam peran
membantu BUMN, pemerintah dapat menerapkan kebijakan yang dapat
menetralisir permasalahan ekonomi yang ada dan menghambat efisiensi
perekonomian bangsa. Oleh karena itu, keberadaan BUMN dapat berperan
sebagai stabilisator perekonomian. Indonesia, misalnya, menghadapi sistem
keuangan yang sulit. Saat itu, banyak kerusuhan yang diorganisir untuk
memprotes kegagalan pemerintah menangani krisis keuangan. Saat Indonesia
dilanda krisis mata uang, rupiah jatuh sehingga menyebabkan banyak bisnis tutup.
Dapat dikatakan bahwa sistem ekonomi negara ini sedang kacau balau. Namun
sejak kejadian tersebut, pemerintah Indonesia banyak belajar dan melakukan
perbaikan, salah satunya adalah implementasi kebijakan moneter melalui
penyediaan berbagai instrumen kebijakan moneter. Tugas badan usaha milik
negara adalah meringankan masalah keuangan yang masih cukup lemah. Jika
BUMN menjadi pusat potensi perekonomian negara, banyak pihak swasta yang
akan belajar untuk mengembangkan diri. Misalnya, Anda bisa melihat perusahaan
telekomunikasi PT Pos yang dulunya merupakan perusahaan berjenis kontrak dan
kini menjadi pilihan mutlak bagi masyarakat yang ingin bertukar kabar atau
barang dengan orang tersayang. Dengan demikian, peran BUMN dapat dijadikan
sebagai inspirasi bahkan membimbing swasta untuk mengembangkan diri sesuai
kebutuhan pasar.
2
Anda dapat melihat perkembangan saat ini menyaksikan tumbuhnya berbagai
perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa kurir dan telekomunikasi. Dari
Tiki ke JNE, kini bisa memfasilitasi komitmen PT Pos untuk melayani masyarakat
di pelosok. Belum lagi perkembangannya yang hingga saat ini hanya menerima
surat bisa melayani pembayaran listrik. Berdasarkan uraian di atas tentang tugas
BUMN dalam memajukan kesejahteraan dan perekonomian negara, BUMN harus
menjadi salah satu bagian terpenting dari negara sebagai unit penghasil devisa dan
berguna.
kesejahteraan orang. Namun akhir-akhir ini banyak terjadi peristiwa yang dapat
dikatakan sebagai peristiwa yang seharusnya tidak terjadi yaitu banyaknya
perusahaan BUMN yang bangkrut atau bangkrut. Selama ini banyak pertanyaan
yang muncul, apa peran BUMN untuk menjamin kesejahteraan masyarakat, apa
yang melatar belakangi kebangkrutan atau kebangkrutan BUMN, dan tentunya
bagaimana keinginan pemerintah. untuk menstabilkan? kegiatan BUMN atau
peranannya sebagai sumber penerimaan negara. Di sisi lain, Peter Drucker,
seperti dikutip Riant Nugroho, berpendapat bahwa pemerintah seharusnya hanya
fokus pada tugas-tugas negara, dan tidak mengkhawatirkan hal-hal yang bukan
kompetensi intinya, atau peran pemerintah hanya untuk kontrol. Itu tidak perlu.
ambil bagian dalam mendayung. Dengan demikian, hal-hal yang tidak termasuk
kompetensi dewan atau tidak hanya terkait dengan manajemen harus dikeluarkan
dari dewan (Dwidjowijoto, 2003).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengaturan Hukum Tentang Badan Usaha Milik Negara?
2. Bagaimana Peran BUMN Dalam Memajukan Perekonomian Nasional Guna
Mensejahterakan Masyarakat
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengaturan Hukum tentang Badan Usaha Milik Negara
2. Untuk Mengetahui Peran BUMN Dalam Memajukan Perekonomian Nasional
Guna Mensejahterakan Masyarakat
D. Manfaat
1. Mengetahui Pengaturan Hukum tentang Badan Usaha Milik Negara
2. Mengetahui Peran BUMN Dalam Memajukan Perekonomian Nasional Guna
Mensejahterakan Masyarakat
3
BAB II
PEMBAHASAN
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara, pemerintah sebagai
penyelenggara negara harus mampu menciptakan peraturan perundang-undangan
yang bermanfaat bagi rakyat. Perusahaan Negara yang selanjutnya disebut BUMN
adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara
melalui penyertaan secara langsung kekayaan negara yang dipisahkan. Selain itu,
masih kurangnya koordinasi antar BUMN. Bahkan, mereka bisa bekerja sama untuk
memenuhi kebutuhan proyek pemerintah. Ia melanjutkan, jika kinerja BUMN masih
berada di zona merah, pemerintah harus mulai mempertimbangkan merger BUMN.
Penggabungan badan usaha milik negara dapat dilakukan pada perusahaan yang
bergerak dalam industri sejenis. Hal ini dinilai dapat mengurangi beban negara dan
meningkatkan keuntungan perusahaan ke arah yang lebih positif.
B. Saran
Badan usaha milik negara juga harus mengoordinasikan transmisi informasi proyek.
Hal ini harus dilakukan agar perusahaan dapat memenuhi kebutuhan proyeknya di
dalam negeri sehingga biaya impor dapat ditekan. Kemudian, Kementerian Keuangan
mungkin juga melibatkan lebih dari sekedar menyediakan PMN. Kementerian
Keuangan dapat memberikan keringanan kepada BUMN yang berada di zona merah
agar dapat melakukan pemulihan keuangan secara optimal.
8
DAFTAR PUSTAKA
Asnawi, M. Iqbal. (2016). “Implikasi Pengelolaan Bumn Perserodalam Kerangka welfare
State berdasarkan Mekanisme perseroan Terbatas”, Jurnal Samudera Keadilan Vol. 2
No. 1.
Dwidjowijoto Ryant Nugroho. (2003). “analisa privatisasi BUMN Di Indonesia”, Jurnal Ilmu
Sosial dan Politik, Volume 6, Nomor 3.
Fitriani, Anis. (2013). “Pengaruh Kinerja Lingkungan Dan Biaya Lingkunganterhadap
Kinerja Keuangan Pada Bumn”, Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 1 No. 1.
https://www.jpnn.com/news/rbjj-bumn-gagal-jadi-penopang-utama-perekonomian-bangsa
https://ekonomi.bisnis.com/read/20191202/9/1176983/bumn-rentan-bangkrut-begini-
saran-
ekonom
Marzuki, P. M. (2011). Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana.
Rahmawati, Nining Dwi, dkk. (2014). “Kinerja Keuangan Pengaruhnyaterhadap Kebijakan
Dividen Pada Perusahaan Bumn Di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal EMBA Vol. 2 No.
2.
Suhardin, Yohanes. (2007)."Peranan Hukum dalam Mewujudkan Kesejahteraan
Masyarakat", Jurnal Hukum Pro Justitia", Volume 25 No. 3