Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BADAN USAHA DALAM PEREKONOMIAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran ekonomi

Disusun oleh:
1. Intan Nuraini
2. Khairani Hafiza
3. M.hazem Afriadi
4. M.Afhdal Ramadhan
5. Hazky Ahmad Alzikry
6. M.Fajri
7. Fidra Rahmadani
8. Fitrianti

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 TEMBILAHAN


2023
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………….……………….. i
Daftar Isi …………………………………………….………………………………………ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………..…………………………….1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………......2
C. Tujuan Masalah ……………………………………………………….………………….2
D. Manfaat Masalah ……………………………………………………………. ………….2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengaturan Hukum Tentang Badan Usaha Milik Negara……..…………………………4
B. Peran Bumn Dalam Memajukan Perekonomian Nasional Guna Mensejahterakan
Masyarakat ………………………………...…………….……...…………………………..6
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………....8
B. Saran …………………………………………………….…………………………..…...8
DAFTAR PUSTAKA ………………………………...…….…………………………........9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan alinea keempat UUD 1945, disebutkan “terwujudnya
kesejahteraan umum, pendidikan kehidupan rakyat, serta terwujudnya dan ikut serta
dalam terwujudnya ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial. .keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Artinya, salah satu
tujuan negara Indonesia adalah kesejahteraan rakyat. Hal itu juga menunjukkan
bahwa negara Indonesia adalah negara kesejahteraan. Dalam negara (hukum)
kesejahteraan, negara atau pemerintah tidak hanya sebagai pemelihara ketertiban dan
keamanan masyarakat, tetapi juga sebagai penanggung jawab utama bagi
terwujudnya keadilan sosial, kesejahteraan umum, dan sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat UUD 1945 Pasal 33 ayat 3 2 lebih menyatakan: "Bumi baik air maupun
kekayaan alam yang dikandungnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.” Selain sebagai konstitusi politik, UUD 1945
juga dapat disebut sebagai konstitusi ekonomi. Salah satu ciri pentingnya sebagai
konstitusi ekonomi adalah bahwa UUD 1945 mengandung ciri-ciri negara
kesejahteraan. Perusahaan negara, atau badan usaha milik negara, adalah transaksi
yang kepemilikannya sebagian atau seluruhnya dikuasai oleh negara. Namun negara
yang dimaksud justru negara kesatuan Republik Indonesia. Ada juga badan usaha
milik negara yang merupakan badan usaha nirlaba. Ada dua jenis dan karakteristik
BUMN, yaitu perseroan terbatas dan perseroan saham gabungan. Keistimewaan
BUMN adalah menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah, sahamnya dapat dimiliki
oleh masyarakat, dsb. Tujuan didirikannya Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
nirlaba ini adalah untuk menghasilkan barang dan jasa bagi masyarakat. BUMN hadir
sebagai perwujudan pemerintah dalam peran kewirausahaannya. Selain itu, di ibukota
BUMN, yang sebagian dan seluruhnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Definisi
BUMN sendiri diatur dalam UUD. Lebih khusus lagi, § 19 ayat 1 Undang-Undang
(2003) menetapkan bahwa perusahaan milik negara adalah entitas komersial yang
seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh negara. Dari ekuitas diperoleh langsung
dari kekayaan negara dan sengaja dipisahkan. Pasal tersebut juga mengklaim bahwa
tugas utama badan usaha milik negara adalah mengelola sektor-sektor produksi yang
penting bagi negara. Untuk memahami kesejahteraan manusia. Tentu saja Indonesia
memiliki banyak sumber daya alam, sehingga jika sebagian besar potensi sumber
daya tersebut dikuasai oleh pihak swasta, hal ini jelas akan membahayakan
perekonomian negara dan kesejahteraan rakyat. karena besarnya keuntungan yang
diperoleh masuk ke kantong perusahaan swasta yang tujuannya untuk mendapatkan
keuntungan sebanyak-banyaknya. Jadi disini peran BUMN adalah mengambil peran
memimpin partai sesuai asas keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu,
setiap sektor yang mungkin mempengaruhi hajat hidup orang banyak harus dikelola
oleh negara. Hal itu ia lakukan agar kekayaan alam yang dimiliki negara tidak hanya
untuk perorangan, tetapi juga untuk seluruh rakyat Indonesia. Jenis sumber daya alam
yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah PT Pertamina (Persero) dan
PT PLN (Persero).
1
Peningkatan pendapatan dan laba perusahaan saham setiap tahun adalah
indikator keuangan yang baik. Hasil ekonomi yang baik dipertahankan tanpa rasa
tanggung jawab sosial terhadap lingkungan, dan masyarakat tidak membuat
perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (Anis, 2013). Selain itu, faktor investasi
investor juga sangat penting dalam pengelolaan BUMN. Seorang investor yang
menanamkan modalnya mempertimbangkan sebaik mungkin pada perusahaan mana
modal itu ditanamkan. Oleh karena itu, investor memerlukan laporan keuangan
perusahaan tempat mereka menanamkan modalnya, untuk melihat prospek
keuntungan masa depan dan perkembangan perusahaan di masa depan, untuk
mengetahui kondisi kerja atau situasi keuangan jangka pendek perusahaan. Pada
umumnya tujuan utama para investor ketika menanamkan dananya pada suatu
perusahaan adalah untuk mencari return atau pengembalian atas modal yang
ditanamkan (return), salah satunya berupa pendapatan dividen. Dalam kondisi
demikian, setiap perusahaan harus mampu beroperasi dengan efisiensi yang cukup
tinggi masih memiliki keunggulan dan daya saing untuk mencapai laba bersih yang
optimal (Rahmawati et al., 2014). Berdasarkan Pasal 2(1) UU BUMN No. 19 Tahun
2003 menjelaskan beberapa tujuan pendirian BUMN, yaitu:
a) mendorong perkembangan ekonomi nasional dan khususnya pendapatan negara;
b) mencari keuntungan;
c) Memajukan kepentingan umum dengan menyediakan barang dan/atau jasa yang
cukup bermutu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat;
d) menjadi pionir dalam usaha yang tidak melibatkan swasta dan koperasi; Dan
e) Berpartisipasi aktif dalam kepemimpinan dan pendampingan kelompok ekonomi
lemah, koperasi dan pengusaha masyarakat.
Dengan adanya BUMN diharapkan mampu menjawab segala permasalahan
yang ada. Ketika muncul permasalahan baru, BUMN harus mampu mengatasinya,
dan tindakan pemerintah antara lain adalah penerapan beberapa kebijakan yang
sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini. Dengan demikian, dalam peran
membantu BUMN, pemerintah dapat menerapkan kebijakan yang dapat
menetralisir permasalahan ekonomi yang ada dan menghambat efisiensi
perekonomian bangsa. Oleh karena itu, keberadaan BUMN dapat berperan
sebagai stabilisator perekonomian. Indonesia, misalnya, menghadapi sistem
keuangan yang sulit. Saat itu, banyak kerusuhan yang diorganisir untuk
memprotes kegagalan pemerintah menangani krisis keuangan. Saat Indonesia
dilanda krisis mata uang, rupiah jatuh sehingga menyebabkan banyak bisnis tutup.
Dapat dikatakan bahwa sistem ekonomi negara ini sedang kacau balau. Namun
sejak kejadian tersebut, pemerintah Indonesia banyak belajar dan melakukan
perbaikan, salah satunya adalah implementasi kebijakan moneter melalui
penyediaan berbagai instrumen kebijakan moneter. Tugas badan usaha milik
negara adalah meringankan masalah keuangan yang masih cukup lemah. Jika
BUMN menjadi pusat potensi perekonomian negara, banyak pihak swasta yang
akan belajar untuk mengembangkan diri. Misalnya, Anda bisa melihat perusahaan
telekomunikasi PT Pos yang dulunya merupakan perusahaan berjenis kontrak dan
kini menjadi pilihan mutlak bagi masyarakat yang ingin bertukar kabar atau
barang dengan orang tersayang. Dengan demikian, peran BUMN dapat dijadikan
sebagai inspirasi bahkan membimbing swasta untuk mengembangkan diri sesuai
kebutuhan pasar.
2
Anda dapat melihat perkembangan saat ini menyaksikan tumbuhnya berbagai
perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa kurir dan telekomunikasi. Dari
Tiki ke JNE, kini bisa memfasilitasi komitmen PT Pos untuk melayani masyarakat
di pelosok. Belum lagi perkembangannya yang hingga saat ini hanya menerima
surat bisa melayani pembayaran listrik. Berdasarkan uraian di atas tentang tugas
BUMN dalam memajukan kesejahteraan dan perekonomian negara, BUMN harus
menjadi salah satu bagian terpenting dari negara sebagai unit penghasil devisa dan
berguna.
kesejahteraan orang. Namun akhir-akhir ini banyak terjadi peristiwa yang dapat
dikatakan sebagai peristiwa yang seharusnya tidak terjadi yaitu banyaknya
perusahaan BUMN yang bangkrut atau bangkrut. Selama ini banyak pertanyaan
yang muncul, apa peran BUMN untuk menjamin kesejahteraan masyarakat, apa
yang melatar belakangi kebangkrutan atau kebangkrutan BUMN, dan tentunya
bagaimana keinginan pemerintah. untuk menstabilkan? kegiatan BUMN atau
peranannya sebagai sumber penerimaan negara. Di sisi lain, Peter Drucker,
seperti dikutip Riant Nugroho, berpendapat bahwa pemerintah seharusnya hanya
fokus pada tugas-tugas negara, dan tidak mengkhawatirkan hal-hal yang bukan
kompetensi intinya, atau peran pemerintah hanya untuk kontrol. Itu tidak perlu.
ambil bagian dalam mendayung. Dengan demikian, hal-hal yang tidak termasuk
kompetensi dewan atau tidak hanya terkait dengan manajemen harus dikeluarkan
dari dewan (Dwidjowijoto, 2003).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengaturan Hukum Tentang Badan Usaha Milik Negara?
2. Bagaimana Peran BUMN Dalam Memajukan Perekonomian Nasional Guna
Mensejahterakan Masyarakat

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengaturan Hukum tentang Badan Usaha Milik Negara
2. Untuk Mengetahui Peran BUMN Dalam Memajukan Perekonomian Nasional
Guna Mensejahterakan Masyarakat

D. Manfaat
1. Mengetahui Pengaturan Hukum tentang Badan Usaha Milik Negara
2. Mengetahui Peran BUMN Dalam Memajukan Perekonomian Nasional Guna
Mensejahterakan Masyarakat
3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengaturan Hukum Tentang Badan Usaha Milik Negara


Dalam kaitannya dengan tugas negara, pemerintah sebagai penguasa negara harus
mampu menciptakan peraturan perundang-undangan yang bermanfaat bagi rakyat
(Suhardin, 2007). Perusahaan Negara yang selanjutnya disebut BUMN adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung kekayaan negara yang dipisahkan. Berikut ini adalah
tujuan pendirian BUMN berdasarkan pasal 2 ayat 1 UU BUMN No. 19 Tahun 2003:
1) mendorong perkembangan ekonomi nasional pada umumnya dan pendapatan
negara pada khususnya;
2) mencari keuntungan;
3) penyelenggaraan kemanfaatan umum berupa barang dan/atau jasa yang
bermutu tinggi yang memenuhi kebutuhan masyarakat;
4) rintisan kewirausahaan yang tidak dilakukan oleh swasta dan koperasi;
5) Berpartisipasi aktif dalam kepemimpinan dan pendampingan golongan
ekonomi lemah, koperasi dan pengusaha masyarakat. Berdasarkan uraian di
atas tentang maksud dan tujuan pendirian badan usaha milik negara, dapat
diketahui bahwa salah satu manfaatnya adalah untuk kepentingan negara.
Untuk mendapatkan keuntungan, langkah pertama yang harus dilakukan
adalah mengumpulkan modal. Pasal 4 UU BUMN memaparkan beberapa hal
yang berkaitan dengan permodalan, yaitu:
1. Modal perusahaan saham gabungan dibentuk dan berasal dari kekayaan negara
yang terpisah.
2. Penyertaan modal negara sehubungan dengan pendirian BUMN atau penyertaan
di dalamnya berasal dari:
a) APBN;
b) modal cadangan;
c). dari sumber lain.
3. Penyertaan modal negara sehubungan dengan pendirian suatu BUMN atau
perseroan terbatas yang dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja
negara, harus diatur dengan peraturan pemerintah.
4. Setiap perubahan modal negara sebagaimana dimaksud dalam ayat 2, baik
berupa kenaikan maupun penurunan, termasuk perubahan struktur kepemilikan
negara atas saham Persero atau perseroan terbatas, harus diatur oleh pemerintah.
peraturan.
5. Pengecualian terhadap peraturan yang ditentukan dalam ayat 4 tentang
penambahan modal negara dari modal cadangan dan sumber lainnya.
6. Dewan Negara mengatur lebih rinci penyertaan dan pengurusan negara dalam
BUMN dan/atau perusahaan swasta yang sebagian sahamnya dimiliki oleh negara,
sehubungan dengan pendirian atau penyertaan tersebut. Dewan bertanggung
jawab atas pengelolaan perusahaan saham gabungan. Pengurus bertanggung jawab
penuh atas pengurusan BUMN sesuai dengan kepentingan dan tujuan BUMN,
serta mewakili BUMN baik di dalam maupun di luar pengadilan. Dalam
menjalankan
4
tugasnya, anggota dewan harus mematuhi anggaran dasar dan peraturan
perundang-undangan perusahaan saham gabungan, serta berpegang pada prinsip
profesionalisme, efisiensi, transparansi, independensi, akuntabilitas, tanggung
jawab, dan kewajaran. BUMN dikendalikan oleh anggota komisi dan dewan.
Dewan Komisaris dan Dewan bertanggung jawab penuh atas pengawasan BUMN
sesuai dengan kepentingan dan tujuan BUMN. Dalam menjalankan tugasnya,
komisioner dan dewan harus memperhatikan ketentuan anggaran dasar dan
undang-undang, serta prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi,
kemandirian, tanggung jawab, akuntabilitas, dan keadilan. Selain itu, Pasal 14 UU
BUMN mengatur tentang RUPS sebagai berikut:
1. Menteri bertindak sebagai RUPS jika seluruh saham Persero dimiliki oleh
negara, dan bertindak sebagai pemegang saham Persero dan perseroan
gabungan jika seluruh saham tidak dimiliki oleh negara.
2. Menteri dapat memberikan kuasa kepada orang atau badan hukum dengan
hak menerima imbalan karena mewakilinya dalam RUPS.
3. Pemilik kuasa sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 pasal tersebut harus
terlebih dahulu mendapat persetujuan menteri untuk mengambil keputusan
dalam RUPS:
a) perubahan ukuran modal;
b) amandemen anggaran dasar;
c) rencana pemanfaatan keuntungan;
d) penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan dan penghentian
Persero;
e) investasi dan pembiayaan jangka Panjang
f) Kerjasama Persero;
g) mendirikan anak perusahaan atau usaha patungan;
h) pengalihan harta. Sama halnya dengan lembaga negara, BUMN juga harus
berada di bawah pengawasan Dewan, oleh karena itu Pasal 57 UU BUMN
menjelaskan Dewan sebagai berikut:
1. orang-orang yang cakap secara hukum yang tidak pernah dinyatakan
pailit atau yang menjadi anggota pengurus atau wakil yang berwenang
atau anggota dewan yang dinyatakan bersalah karena pailit suatu
perseroan atau Perumo atau yang tidak pernah dihukum karena
melakukan tindak pidana. merugikan keuangan negara, dapat diangkat
menjadi anggota dewan.
2. Selain kriteria yang disebutkan dalam ayat 1, diangkat sebagai anggota
dewan dengan kejujuran, dedikasi, pemahaman, dan pengetahuan yang
cukup tentang masalah manajemen perusahaan yang terkait dengan
jabatan manajemen. Saya melepaskan bisnis saya dan dapat memberikan
cukup waktu untuk memenuhi tanggung jawab saya.
3. Susunan dewan harus ditentukan sedemikian rupa sehingga
memungkinkan pengambilan keputusan secara efisien, tepat dan cepat,
serta dapat bertindak secara mandiri.
4. Masa jabatan anggota Dewan adalah 5 (lima) tahun dan dapat dipilih
kembali untuk 1 (satu) periode.
5
5. Jika dewan terdiri dari lebih dari satu anggota, salah satu anggota dewan
dipilih sebagai ketua dewan.
6. Pengangkatan anggota dewan tidak sama dengan pengangkatan anggota
dewan, kecuali untuk pemilihan pertama pada saat pembentukan.

B. Peran Bumn Dalam Memajukan Perekonomian Nasional Guna


Mensejahterakan Masyarakat
Keberadaan BUMN sangat erat kaitannya dengan pencapaian tujuan
kesejahteraan rakyat, BUMN merupakan alat negara untuk mewujudkan tujuan
tersebut. Sebagai Badan Usaha Milik Negara, BUMN dikelola dengan memperhatikan
sifat usaha BUMN yaitu. meningkatkan keuntungan dan mewujudkan kemaslahatan
umum. Dengan demikian, dalam menjalankan usahanya, BUMN dikelola dalam dua
bentuk usaha, yaitu Perusahaan Perseroan (Persero) yang bertujuan untuk
memperoleh keuntungan dan sepenuhnya memenuhi ketentuan undang-undang
tentang Perseroan Terbatas. dan Perusahaan Umum (Perum) yang didirikan oleh
pemerintah untuk kegiatan niaga, yang menjadi tanggung jawab pemerintah untuk
menyediakan barang dan jasa tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
(Asnawi, 2016). Pengurus BUMN Persero di Indonesia mengukuhkan posisinya
sebagai badan hukum privat. Asnawi (2016) berpendapat bahwa BUMN sebagai
bentuk usaha memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) berstatus badan hukum privat;
2) hubungan dagang diatur menurut hukum perdata;
3) tujuan bisnis adalah mencari keuntungan; Dan
4) modal secara keseluruhan atau sebagian menjadi milik negara dari kekayaan
negara yang terpisah
Suatu badan hukum memiliki kepribadian hukum (personlijkheid) sebagai
subjek hukum, yaitu kesanggupan untuk menjadi subjek dari setiap hubungan hukum.
Setiap badan hukum berhak melakukan perbuatan hukum di bidang real estate.
Namun, beberapa peraturan perundang-undangan di Indonesia mengklasifikasikan
BUMN sebagai badan publik dan bagian dari perekonomian nasional. Eh tidak. 17
tahun 2003 tentang keuangan negara dan UU No. Pada tahun 2004, 1 menurut kas
negara, aset BUMN masih tergolong milik negara atau bagian dari perekonomian,
meskipun terpisah satu sama lain. Oleh karena itu, menurut kedua peraturan tersebut,
tata cara penggunaan kekayaan BUMN harus dilakukan sesuai dengan tata cara
penggunaan dana/kekayaan negara (Asnawi, 2016). Badan usaha negara yang besaran
atau modal intinya berasal dari kekayaan negara yang terpisah merupakan salah satu
pelaku perekonomian nasional, di samping badan usaha swasta dan koperasi. BUMN,
swasta dan koperasi dalam menjalankan usahanya saling mendukung berdasarkan
demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi adalah sistem ekonomi yang dianut dalam
konstitusi negara Indonesia. Meskipun sistem ekonomi dasar negara menganut
demokrasi ekonomi berdasarkan asas keterpaduan dan kekeluargaan, namun negara
tetap menjamin paham individualisme, yaitu. prinsip individu dalam bisnis, dan
memberikan ruang sektor swasta untuk menggerakkan sektor ekonomi yang tidak.
dominan , yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Adanya tiga pilar ekonomi
di Indonesia yaitu BUMN, swasta dan koperasi merupakan salah satu jaminan
adaptasi swasta.
6
Ketiga pilar ekonomi tersebut merupakan infrastruktur perekonomian
Indonesia menurut Pasal 33 UUD 1945. Ketiga pilar ekonomi tersebut harus ditata
sesuai dengan cita-cita negara masa depan, sehingga ketiganya menjadi pilar
ekonomi. sistem tersebut merupakan tanda kegiatan niaga bersama berdasarkan asas
kekeluargaan. Troika harus mampu mewujudkan cita-cita bahwa industri-industri
penting bagi negara yang menguasai hajat hidup orang banyak berada di bawah
penguasaan negara. Ketiga pilar tersebut juga harus dapat memahami bahwa bumi, air
dan kekayaan alam yang dikandungnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat. Segala sesuatu diselenggarakan atas dasar
demokrasi ekonomi, dengan prinsip persatuan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta menjaga kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional. Badan usaha milik negara yang saat ini bertujuan untuk memajukan
perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat dinilai tidak dalam kondisi yang baik,
misalnya banyak perusahaan BUMN yang dinyatakan pailit atau bangkrut. Padahal,
BUMN memiliki aset hingga Rp 8.000 triliun. Seharusnya di garda terdepan
membantu presiden menjaga stabilitas ekonomi untuk kemaslahatan 267 juta rakyat
Indonesia. Namun, pertumbuhan ekonomi terus menurun menjadi 5,32 persen.
Selain itu, kata dia, seperti dikutip Bisnis.com, sejumlah besar Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) merugi, padahal negara sudah memberikan modal karena
rendahnya daya saing perusahaan. Hal itu diungkapkan ekonom CORE Indonesia
Yusuf Rendy Manilet. Yusuf mengatakan daya saing BUMN di Indonesia masih
tergolong rendah. Hal ini terlihat dari banyaknya perusahaan yang terus merugi
bahkan setelah menerima PMN. Dia mencontohkan, perusahaan pelayaran milik
negara tidak bisa bersaing di dalam negeri. Pasalnya, banyak pedagang yang ingin
mencarter kapal dengan kapasitas muatan atau tonase lebih besar dari luar negeri.
“Mereka tidak bisa sendiri, butuh dorongan dari sektor lain seperti migas, bahan baku
kapal dan lain-lain,” jelas Yusuf. Selain itu, menurutnya, koordinasi antar BUMN
masih kurang baik. Bahkan, mereka bisa bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan
proyek pemerintah. Ia melanjutkan, jika kinerja BUMN masih berada di zona merah,
pemerintah harus mulai mempertimbangkan merger BUMN. Penggabungan badan
usaha milik negara dapat dilakukan pada perusahaan yang bergerak dalam industri
sejenis. Hal ini dinilai dapat mengurangi beban negara dan meningkatkan keuntungan
perusahaan ke arah yang lebih positif. "Kalaupun tidak bisa digabungkan, lebih baik
membentuk kepemilikan saham untuk industri yang rentan." Selain itu, badan usaha
milik negara juga harus mengoordinasikan transmisi informasi proyek. Hal ini harus
dilakukan agar perusahaan dapat memenuhi kebutuhan proyeknya di dalam negeri
sehingga biaya impor dapat ditekan. Selain itu, Kementerian Keuangan dapat terlibat
lebih dari sekadar menawarkan PMN. Kementerian Keuangan dapat memberikan
keringanan kepada BUMN yang berada di zona merah agar dapat melakukan
pemulihan keuangan secara optimal. “Yang terpenting dalam penyelamatan BUMN
adalah koordinasi antara BUMN, Kementerian Keuangan dan instansi terkait
lainnya,” imbuhnya. Pemerintah telah menetapkan target 49 triliun rubel dividen yang
dibayarkan oleh badan usaha milik negara kepada negara pada tahun 2020. Jumlah ini
meningkat sebesar Rp48 triliun dibandingkan deposito pada tahun 2019.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara, pemerintah sebagai
penyelenggara negara harus mampu menciptakan peraturan perundang-undangan
yang bermanfaat bagi rakyat. Perusahaan Negara yang selanjutnya disebut BUMN
adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara
melalui penyertaan secara langsung kekayaan negara yang dipisahkan. Selain itu,
masih kurangnya koordinasi antar BUMN. Bahkan, mereka bisa bekerja sama untuk
memenuhi kebutuhan proyek pemerintah. Ia melanjutkan, jika kinerja BUMN masih
berada di zona merah, pemerintah harus mulai mempertimbangkan merger BUMN.
Penggabungan badan usaha milik negara dapat dilakukan pada perusahaan yang
bergerak dalam industri sejenis. Hal ini dinilai dapat mengurangi beban negara dan
meningkatkan keuntungan perusahaan ke arah yang lebih positif.

B. Saran
Badan usaha milik negara juga harus mengoordinasikan transmisi informasi proyek.
Hal ini harus dilakukan agar perusahaan dapat memenuhi kebutuhan proyeknya di
dalam negeri sehingga biaya impor dapat ditekan. Kemudian, Kementerian Keuangan
mungkin juga melibatkan lebih dari sekedar menyediakan PMN. Kementerian
Keuangan dapat memberikan keringanan kepada BUMN yang berada di zona merah
agar dapat melakukan pemulihan keuangan secara optimal.
8
DAFTAR PUSTAKA
Asnawi, M. Iqbal. (2016). “Implikasi Pengelolaan Bumn Perserodalam Kerangka welfare
State berdasarkan Mekanisme perseroan Terbatas”, Jurnal Samudera Keadilan Vol. 2
No. 1.
Dwidjowijoto Ryant Nugroho. (2003). “analisa privatisasi BUMN Di Indonesia”, Jurnal Ilmu
Sosial dan Politik, Volume 6, Nomor 3.
Fitriani, Anis. (2013). “Pengaruh Kinerja Lingkungan Dan Biaya Lingkunganterhadap
Kinerja Keuangan Pada Bumn”, Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 1 No. 1.
https://www.jpnn.com/news/rbjj-bumn-gagal-jadi-penopang-utama-perekonomian-bangsa
https://ekonomi.bisnis.com/read/20191202/9/1176983/bumn-rentan-bangkrut-begini-
saran-
ekonom
Marzuki, P. M. (2011). Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana.
Rahmawati, Nining Dwi, dkk. (2014). “Kinerja Keuangan Pengaruhnyaterhadap Kebijakan
Dividen Pada Perusahaan Bumn Di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal EMBA Vol. 2 No.
2.
Suhardin, Yohanes. (2007)."Peranan Hukum dalam Mewujudkan Kesejahteraan
Masyarakat", Jurnal Hukum Pro Justitia", Volume 25 No. 3

Anda mungkin juga menyukai