Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Tak banyak diperdebatkan bahwa industri merupakan tulang punggung perindustrian,
sehingga terkadang pembangunan ekonomi identik dengan industrialisasi. Yang sering
menjadi permasalahan adalah bagaimana proses industrialisasi dilaksanakan serta jenis
industri apakah yang harus dipuilih oleh suatu negara. Hingga menjelang akhir milenium II
struktur industri Indonesia banyak didominasi oleh industri besar swasta dengan sebagian
besar bentuk konglomeratisasi. Industri kecil dan menengah, dimana sebagian besar
masyarakat terlibat di dalamnya, mengalami marginalisasi bahkan kehancuran. Di sisi lain,
industri besar dengan konglomeratisasinya ternyata memiliki kinerja ekonomi yang buruk,
sehingga perannya dalam perekonomian dipertanyakan.
Peran pemerintah yang diimplementasikan melalui BUMN ternyata tidak optimal.
Bahkan, seringkali BUMN justru menjadi tunggangan ekonomi-politik dari penguasa.
Intervensi pemerintah dalam manajemen BUMN merupakan kasus biasa di Indonesia,
terutama menyangkut pembagian peran antara pemerintah, swasta dan koperasi.
Di dalam sistem perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama yang menyangga
perekonomian. Ketiga pilar itu adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha
Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi. Atau, dapat dikatakan bahwa di dalam perekonomian
nasional, ada dua kelompok pelaku ekonomi, yakni swasta dan pemerintah. Kelompok swasta
dapat dibagi dalam dua subkelompok, yakni koperasi dan perusahaan-perusahaan
nonkoperasi. Sedangkan kelompok pemerintah adalah BUMN.

B.

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan BUMN, BUMS, dan Koperasi ?
2. Apa tujuan didirikannya BUMN, BUMS, dan Koperasi ?
3. Apa saja peranan BUMN, BUMS, dan Koperasi ?

C.

Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui peranan Badan Badan perekonomian yang ada di Indonesia antara lain
BUMN, BUMS, dan koperasi.
2. Mengetahui penerapan BUMN, BUMS, dan Koperasi di Indonesia serta dampak yang
dihasilkannya.
3. Sebagai bahan referensi dari sumber sumber yang telah ada sebelunnya.
4. Sebagai bahan evaluasi penerapan sistem perekonomian di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
Di dalam sistem perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama yang
menyangga perekonomian, ketiga pilar itu adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi. Dapat dikatakan bahwa di dalam
perekonomian nasional, ada dua kelompok pelaku ekonomi yaitu swasta dan pemerintahan.
Kelompok swasta dapat dibagi dalam dua sub kelompok, yakni koperasi dan perusahaanperusahaan non koperasi. Sedangkan kelompok pemerintahan adalah BUMN.
1)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

1.

Definisi
Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh
kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa
perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat.
Berdasarkan Undang- Undang No. 19 tahun 2003 Pasal 1 dijelaskan bahwa pengertian dari
Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, dan kegiatan utamanya adalah
untuk mengelola cabang- cabang produksi yang penting bagi negara dan digunakan
sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat.
Pasal 33 ayat 2 UUD 1945 menyatakan cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Pasal 33 ayat 3 UUD
1945 menyatakan Bumi , air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya digunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Kedua pasal ini merupakan jaminan bagi
pemerintah untuk ikut serta berperan dalam perekonomian negara. Penguasaan oleh negara
dalam hidup orang banyak bukan berarti memiliki, namun mengandung arti memberi
kekuataan tertinggi kepada negara untuk :
A. Mengatur

dan

menyelenggarakan

peruntukan

penggunaan,

persediaan

dan

pemeliharaan
B. Menentukan dan mengatur hak-hak bumi, air, dan kekayaan alam
C. Mengatur serta menentukan hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan hukum
mengenai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya.

Dengan adanya pasal 33 ayat 2 dan ayat 2 UUD 1945 merupakan jaminan bagi
pemerintah untuk ikut serta berperan dalam perekonomian negara. Peran pemerintah akan
menjadi lebih nyata bila pemerintah memiliki perusahaan negara. Menurut Keputusan
Menteri Keuangan RI No. 1232/kmk.013/1989 pasal 2 yang dimaksud dengan badan usaha
milik negara adalah badan usaha dan anak perusahaan BUMN yang seluruh modalnya
dimiliki oleh negara. Karena seluruh modalnya dimiliki oleh negara berarti manajernya
sangat dipengaruhi oleh pemerintah. Menurut instruksi presiden No. 7 tahun 1967,
perusahaan negaradiubah bentuknya menjadi BUMN dan disederhanakan menjadi
perusahaan jawatan (perjan), perusahaan umum (perum) , dan perusahaan perseroan
(persero).BUMN memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun
agar peran tersebut bisa lebih maksimal, BUMN harus memebuhi syarat-syarat berikut;

Dikelola berdasarkan prinsip dan kultur korporasi yang sehat;


Dikelola oleh manajemen profesional, integritas dan leadership yang kuat, serta
memiliki sense of business yang tinggi. Untuk itu pola rekrutmen dan pola re-

munerasi harus dikembangkan sesuai dengan standar korporasi;


Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG), secara konsis-ten dan

berkesinambungan;
Mampu terus menciptakan nilai tambah dan inovasi;
Siap bersaing di era kompetisi global, dan memiliki kemampuan untuk survive dalam

segala kondisi;
Memiliki tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility), baik dalam hal
kepedulian terhadap lingkungan hid up, pengentasan problem masyarakat sekitar, dan
pengembangan pengusaha kecil.

Tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan pengelolaan BUMN membutuhkan keterlibatan


yang aktif dari semua pihak, baik Pemerintah, manajemen BUMN, karyawan BUMN,
akademisi, parlemen, dan masyarakat luas yang memiliki per-hatian terhadap BUMN. Karena
itu, marilah bersama-sama kita pikirkan dan pantau bersama pengelolaan BUMN ini, untuk
dapat memberikan hasil yang seoptimal mungkin bagi masyarakat dan negara ini.

2. Maksud dan Tujuan Badan Usaha Milik Negara(BUMN)


Berdasarkan UU no. 19 Tahun 2003 pasal 2, maksud dan tujuan pendirian BUMN tidak
lain adalah sebagai berikut:

1. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya


dan penerimaan negara pada khususnya.
2. Mengejar keuntungan.
3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang
bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
4. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor
swasta dan koperasi.
5. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi
lemah, koperasi, dan masyarakat.
3.

Visi dan Misi Badan Usaha Milik Negara(BUMN)


Dibawah pembinaan Kementrian BUMN telah tersusun suatu Master Plan BUMN tahun
2002-2008 yang memuat VISI Menjadikan BUMN sebagai Badan Usaha yang tangguh
dalam persaingan global dan mampu memenuhi harapan stakeholder dengan beberapa
catatan :
1. BUMN sebagai Badan Usaha perlu dikembangkan sebagai pelaku usaha dalam
perekonomian Indonesia
2. Sesuai asa kemanfaatan, pemilikan saham oleh negara tidak harus dipertahankan baik
sebagai pemegang saham mayoritas atau minoritas.
3. Pembinaan BUMN diarahkan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui
pengelolaan secara profesional, efisien dan tangguh sehingga mampu menghadapi
persaingan global
4. Meningkatkan kontribusi kepada negara baik dalam bentuk pajak, deviden maupun
hasil privatisasi serta memenuhi harapan stakeholders.
Dari visi tersebut juga dikandung suatu MISI yang juga tersusun dalam suatu Master Plan
BUMN tahun 2002-2008BUMN sebagai berikut :
1. Melaksanakan reformasi dalam ruang lingkup budaya kerja, strategi dan pengelolaan
usaha untuk mewujudkan profesionalisme dengan berlandaskan pada prinsip Good
Corporate Governance dalam pengelolaan BUMN.
2. Meningkatkan nilai perusahaan melalui restrukturisasi, privatisasi dan kerjasa usaha
antar BUMN berdasar prinsip bisnis sehat.
3. Meningkatkan daya saing melaui inovasi dan peningkatan efisiensi untuk
menyediakan produk barang dan jasa berkualitas dengan harga kompetitif serta
pelayanan bermutu tinggi.
4. Peningkatan kontribusi BUMN kepada negara
5. Peningkatan peran BUMN dalam kepedulian terhadap lingkungan, pembinaan
koperasi dan UKM dalam program kemitraan.

4. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


A. Lebih bersifat social oriented / service oriented artinya berorientasi pada pelayanan
kepentingan umum
B. Jika dalam manjalankan usahanya memperoleh keuntungan. Maka pemanfaatan
keuntungan tersebut semaa-mata dimaksudkan untuk menyejahterakan kehidupan
masyarakat.
C. Selama masyarakat masih memerlukan , kegiatan badan usaha milik negara dilakukan
secara terus-menerus
D. Sebagai agen pembangunan , seluruh daya dan kemampuannya diarahkan pada
pembangunan nasional yang sedang dan akan dilaksanakan
E. Merupakan sarana vital yang efektif untuk melaksanakan pembangunan nasional,
sehingga direksi harus senantiasa membuat kebijakan yang sesuai dengan GBHN
F. Pengorganisasian dilakukan secara profesionalisme.
5. Karakteristik Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
a.

Usaha bersifat membantu tugas pemerintah, seperti membangun praarana tertentu

b.

guna melayani kepentingan masyarakat.


Menghasilkan barang tertentu karena pertimbangan keamanan dan kerahasiaan,

c.

seperti senjata dan pencetakan uang


Dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan harus

d.
e.
f.

dimiliki serta dikelola oleh pemerintah.


Dibentuk untuk melaksanakan kebijakan pemerintah tertentu atau bersifat strategis.
Dibentuk dengan tujuan melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat
Usahanya bersifat komersial dan fungsinya dapat dilakukan oleh swasta.

7. Kelebihan dan kekurangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


A.
1.
2.
3.
4.
5.
b.
1.
2.
3.
4.
5.

Kelebihan BUMN
Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak.
Mendapat jaminan dan dukungan dari negara.
Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal dari negara.
Kelangsungan hidup perusahaan terjamin.
Sebagai sumber pendapatan negara.
Kekurangan BUMN
Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien.
Manajemen perusahaan kurang profesional.
Menimbulkan monopoli atas sektor-sektor vital.
Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang mengikat.
Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi.

8. Peranan BUMN terhadap Peningkatan Kemakmuran Rakyat

1. Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi dalam perekonomian nasional untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara optimal.
2. Sebagai mitra kerja dalam kegiatan usaha dengan badan usaha swasta dan koperasi.
3. Mencegah agar tidak terjadi penguasaan cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh swasta.
4. Sebagai sumber penghasilan mengisi kekurangan kas negara untuk dipergunakan oleh
negara dalam meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.
5. Sebagai sarana untuk membuka kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran
yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan per kapita.
6. Menyisihkan laba bersih untuk keperluan pembinaan usaha kecil, koperasi , dan
masyarakat di sekitar BUMN.
9. Bentuk-bentuk Badan Usaha Milik negara (BUMN)
Badan usaha milik negara atau BUMN memiliki 3 bentuk yaitu :
a.

Perusahaan Perseroan (Persero)


Perusahaan perseroan adalah BUMN yang berbentuk perseroan.Karena keterbatasan

modal yang dimiliki oleh pemerintah maka dijuallah sahamnya kepada swasta. Namun untuk
tetap dapat mengendalikan BUMN tersebut maka saham dari pemerintah haruslah minimal
51 % .sehingga pemerintah masih menjadi pengendali dalam pengambilan keputusan.
Tujuan pendirian perseroan adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan barang atau jasa yang bermutu dan berdaya saing kuat.
2. Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.
Ciri-ciri Persero adalah sebagai berikut :
1. Pendirian atas usulan menteri kepada presiden.
2. Status hukumnya yaitu dalam bentuk badan hukum, yaitu berdasarkan Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dan peraturan pemerintah (PP)
pendirian usaha.
3. Hubungan organisasi dengan pemerintah yaitu berdiri sendiri sebagai
organisasi yang dicapai.
4. Kepemilikan atau penguasaan oleh pemerintah dapat sepenuhnya atau
sebagian yang dapat diketahui melalui kepemilikan saham secara keseluruhan,
dan merupakan kekayaan negara yang dipisahkan.
5. Modal terdiri dari saham dan dapat diperjualbelikan di pasar modal.
6. RUPS memegang kekuasaan tertinggi.
7. Dipimpin oleh direksi.
8. Tujuan utama mencari laba.
9. Hubungan usaha diatur menurut hukum perdata.
10. Status pegawai adalah pegawai swasta.

b.

Perusahaan Umum (Perum)


Perusahaan umum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara dan tidak

terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang atau
jasa yang bermutu dan sekaligus mencari keuntungan yang berdasar prinsip pengelolaan
perusahaan.
Ciri-ciri Perum adalah sebagai berikut :
a. Pendirian perum diusulkan oleh menteri kepada presiden.
b. Statusnya adalah suatu badan hukum berbentuk perusahaan negara yaitu UU
No.19 PP tahun 1960 dan PP tentang pendirian usaha.
c. Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dan kekayaan negara yang dipisahkan
dari APBN.
d. Dapat melakukan penyertaan modal dalam badan usaha lain dan dapat
memperoleh kredit dari dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam
bentuk obligasi.
e. Dipimpin oleh direksi.
f. Usaha adalah melayani kepentingan umum berupa penyediaan barang atau
jasa yang berkualitas dengan harga terjangkau oleh masyarakat dan sekaligus
memperoleh keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang
sehat.
g. Dapat menuntut dan dituntut serta hubungan hukumnya diatur secara hukum
perdata.
h. Pegawai adalah pegawai perusahaan negara yang diatur tersendiri di luar
ketentuan yang berlaku bagi pegawai negeri atau persero.
i. Makna usaha sebagai public service dan profit service seimbang.
j. Hubungan organisasi yaitu berdiri sendiri sebagai kesatuan organisasi yang
terpisah.
c.

Perusahaan Jawatan (Perjan)


Perusahaan jawatan adalah BUMN yang seluruh modalnya termasuk dalam anggaran

belanja negara yang menjadi hak dari departemen yang bersangkutan . Tujuan perjan adalah
pengabdian dan melayani kepentingan masyarakat yang ditujukan untuk kesejahteraan
umum, dengan tidak mengabaikan syarat efisiensi , efektivitas, dan ekonomis serta pelayanan
yang memuaskan.
Ciri-ciri perjan adalah sebagai berikut :
1.

Tujuan utama untuk melayani kepentingan masyarakat tanpa melepaskan

2.

syarat efisiensi, efektivitas dan ekonomis.


Permodalan dan pembiayaan perusahaan termasuk dalam anggaran belanja
negara yang menjadi hak dari departemen yang bersangkutan.

3.

Merupakan bagian dari departemen , dirjen, direktorat, atau pemerintah

4.
5.
6.
7.

daerah
Dipimpin oleh kepala yang merupakan bagian dari suatu departemen.
Perjan memperoleh fasilitas negara.
Pegawai perjan adalah pegawai negeri.
Perjan berlaku hukum publik yang berarti bila perusahaan dituntut,
kedudukannya adalah sebagai pemerintah.

2)

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

1.

Definisi
Badan usaha milik swasta (BUMS) adalah badan usaha yang didirikan odan dimiliki oleh
pihak swasta yang berorientasi pada laba. Jenis-jenis BUMS dapat dibedakan atas beberapa
bentuk badan usaha yang dimiliki oleh swasta, seperti perusahaan perorangan (PO), firma
(Fa), Commanditaire Vennootsschap (CV), perseroan Terbatas (PT).
Berdasarkan paal 27 ayat 2 UUD 1945 dan alinea ketiga penjelasan pasal 33 UUD 1945,
dapat ditarik kesimpulan bahwa hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang
banyak yang boleh ada ditangan seseorang yang kemudian dikenal dengan usaha swasta

2.

Ciri-ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


a.

Dimiliki oleh perseorangan atau persekutuan badan-badan usaha.

b.

Pemilik dapat bertindak sebagai pengelola, dapat juga hanya sebagai pemilik tetapi

pengelolaannya diserahkan kepada pihak lain yang lebih profesional.


c.

Keuntungan dan kerugian menjadi tanggungjawab pemilik dan atau pimpinan

d.

Keberhasilan atau kegagalan badan usaha sangat tergantung pada kecakapan pemilik atau
pimpinan

e.

Modal berasal sepenuhnya dari pihak swasta

f.

Modal dapat dihimpun dari laba yang tidak dibagi, dari cadangan, dan dari penyusutan

g.

Modal dapat diperoleh dari lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank.

3.

Prinsip-prinsip Pengelolaan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

a.

Fungsi perencanaan, yaitu tiap-tiap direktur dalam jenjang vertikal membuat rencana untuk
departemen atau bagian masing-masing

b.

Fungsi pengorganisasian, yaitu pengorganisasian harus mencerminkan wewenang penuh


dalam memimpin pelaksanaan pekerjaan dan harus dapat menentukan arah serta tujuan
pekerjaan antar bagian dalam perusahaan

c.

Fungsi pengenalan, yaitu fungsi yang memfokuskan pada terciptanya suatu keadaan yang
memungkinkan karyawan dan seluruh anggota organisasi sadar akan pekerjaannya dan
termotivasi untuk mencapai suatu prestasi yang baik bagi mereka sendiri dan pada akhirnya
akan membawa kemajuan bagi perusahaan.

d.

Fungsi Pengawasan, yaitu seorang manajer harus mengawasi apakah tugas yang sudah
diberikan telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan serta
untuk mengambil suatu tindakan perbaikan.

e.

Fungsi sosial , yaitu perusahaan membuka kesempatan kerja yang luas kepada masyarakat
serta menjaga lingkungan hidup.

f.

Fungsi ekonomi, yaitu perusahaan berperan serta dalam peningkatan produksi barang dan
jasa, membantu peningkatan pendapatan negara, dan membantu memperlancar jalannya
perekonomian nasional
4. Kelebiahan dan kelemahan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
a. Kelebihan
1.

Meningkatkan pendapatan negara

2.

Meningkatkan export dan import

3.

Memperluas lapangan kerja


b. Kelemahan

1.
2.

Menimbulkan persaingan pasar tidak sehat atau monopoli


Penyalahgunaan potensi sumber daya atau eksploitasi sumber daya alam sebesar-

besarnya
3.

Berkurangnya pendapatan negara karena keringanan pajak

4.

Berkuirangnya devisa karena keringanan bea masuk

5. Peranan BUMS dalam perekonomian nasional


1.
2.

Sebagai mitra pemerintahan dalam kegiatan perekonomian


Membantu pemerintahan dalam pengelolaan kegiatan ekonomi yang tidak ditangani

pemerintah
3.

Meningkatkan penerimaan dan devisa negara

4.

Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran

5.

Membantu meningkatkan produksi nasional

6.

Membantu pemerintahan dalam usaha pemerataan pendapatan

7.

Meningkatkan pendapatan negara dari pajak

6. Bentuk-Bentuk Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Badan usaha milik swasta memiliki 4 bentuk, yaitu :
1.

Perusahaan Perseorangan (Po)

Secara definisi yang dimaksud perusahaan perorangan adalah perusahaan yang dimiliki
satu individu. Akan tetapi dalam praktiknya badan usaha ini kerap kali merupakan
perusahaan keluarga, yaitu perusahaan yang menggunakan seluruh atau sebagian anggota
keluarga untuk menjalankannya. Dalam suatu perekonomian tidak mudah untuk menentukan
apakah suatu kegiatan itu digolongkan sebagai perusahaan perseorangan atau merupakan
suatu kegiatan ekonomi yang tidak digolongkan sebagai perusahaan.
Dalam setiap perekonomian perusahaan perseorangan merupakan unit usaha yang paling
banyak jumlahnya. Sebagai contoh pada masa ini di Amerika Serikat lebih kurang 80 persen
dari jumlah unit usaha merupakan perusahaan perorangan. Akan tetapi walaupun jumlahnya
banyak, nilai penjualannya dan nilai tambah yang diciptakan oleh usaha yang seperti itu
relatif kecil. Hal tersebut berarti perusahaan perorangan walaupun banyak, tetapi setiap
unitnya menggunakan modal yang relatif terbatas dan nilai produksinya juga terbatas.
Pengelolaan perusahaan perseorangan hampir seluruhnya adalah perusahaan kecil dan
biasanya langsung ditangani sendiri oleh pemiliknya. Jika perusahaan perseorangan
berkembang menjadi besar , maka kegiatan manajemen baru akan terlihat lebih teratur,
pemilik tidak lagi mengelola secara langsung, melainkan akan duduk sebagai seorang
komisaris (pengawas) sedangkan untuk menjalankan usaha akan diserahkan kepada orang
lain atau manajer yang bisa bekerja lebih profesional.
Ciri-ciri perusahaan perseorangan antara lain sebagai berikut :
1.

Dimiliki oleh perseorangan

2.

Pengelolaan terbatas atau sederhana

3.

Modal tidak terlalu besar

4.

Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan

Kelebihan dari perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut :


a.

Mudah didirkan

Setiap orang dapat mengembangkan usaha perseorangan. Biasanya usaha ini tidak perlu
mendapat izin dari lembaga pemerintah untuk menjalankannya.
b.

Organisasinya sederhana sehingga biaya organisasinya pun rendah


Modal yang digunakan relatif sedikit karena biaya-biaya juga masih rendah dan umumnya

modal yang digunakan adalah tabungan yang dimiliki


c.

Pengelolaannya fleksibel dan bebas


Manajemen perusahaan sangat bebas yaitu pemilik perusahaan dapat menentukan sendiri

jam kerjanya, dengan bebas membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukannya, bebas
menentukan harga, menentukan jumlah barang yang diproduksi, dan berbagai keputusan lain
dan bebas pula menggunakan pendapatan yang diperoleh dari usahanya. Juga pemilik
perusahaan bebas untuk menutup usahanya apabila ingin melakukan kegiatan lain.
d.

Kerahasiaan usaha terjamin


Sebagai perusahaan yang dijalankan sendiri, seluk-beluk kegiatan usahanya dirahasiakan.

Ketiadaan pemilik lain menyebabkan pemilik usaha tidak perlu membuat laporan mengenai
kegiatan yang dilakukannya. Pihak lain juga tidak mengetahui nilai penjualannya, modal
yang digunakannya dan keuntungan yang diperoleh. Masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan juga dapat dirahasiakan.
Adapuan yang menjadi kelemahan perusahaan perseorangan adalah :
a.

Pertanggungjawaban pemilik tidak terbatas


Maksudnya apabila perusahaan memiliki tanggungjawab untuk membayar utang, maka

tanggungjawab ini tidak terbatas pada modal perusahaan saja tapi juga meliputi kekayaan
pribadi pemilik
b.

Modal Terbatas
Karena modal hanya berasal dari tabungan pemilik, sehingga modal terbatas . modal yang

terbatas ini mengurangi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk yang besar.
c.

Kualitas Manajerial dan kualitas Pekerja Terbatas

Pemilik belum tentu memiliki pengetahuan yang mendalam tentang usaha yang
dijalankannya. Oleh sebab itu kualitas manajemennya terbatas. Disamping itu juga susah
untuk mendapatkan pekerja yang baik karena pekerja lebih suka bekerja di pewrusahaan yang
memberikan gaji serta jenjang prestasi organisasi yang lebih besar.
d.

Kelangsungan operasi perusahaan terbatas


Umur usaha sangat tergantung padakeadaan dan sikap pemiliknya karena pemiliklah yang

memiliki fungsi vital dalam menjalankan perusahaan.


2.

Firma (partnership)

Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih yang menjalankan perusahaan
menggunakan nama bersama dan membagi hasil yang didapatkan dari usahanya. Dalam
menjalankan usaha, ada dua macam anggota firma, yaitu :
1.

Anggota yang mendapat kuasa untuk bertindak atas nama perusahaan

2.

Anggota yang tidak menerima kuasa untuk bertindak atas nama perusahaan.

Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya tindakan yang merugikan bagi
perusahaan.
Proses pendirian firma adalah sebagai berikut :
1.

Tahap akta otentik

2.

Tahap pendaptaran akta firma

3.

Tahap pengumuman dalam berita acara

Kelebihan firma adalah sebagai berikut :


1.

Modal lebih besar, karena pemilik yang menyetorkan modalnya untuk perusahaan

sudah terdiri dari beberapa orang


2.

Tanggungjawab bersama, apabila terjadi sesuatu yang tidak menguntungkan, seperti

perusahaan memiliki utang maka ssemua pemilik menanggung kewajiban secara bersamasama
3.

Status badan usaha jelas karena memiliki akta dari notaris dan terdaptar di pengadilan

negeri
4.

Didirikan dan pengelolaan secara bersama, maksudnya bahwa perusahaan dikelola

secara bersama-sama oleh pemilik perusahaan yang biasanya pemilik terdiri dari beberapa
orang.
Beberapa kelemahan dari Firma antara lain :
1.

tanggungjawab pemilik tidak terbatas, maksudnya tanggungjawab pemilik tidak hanya

sebatas pada modal yang ada pada perusahaan tapi kekayaan pribadi juga termasuk dan dapat
ditarik untuk melunasi kewajiban
2.

sulit memperoleh laba

3.

gampang bubar, karena jika terjadi perselisihan antara pemilik maka perusahaan akan

rapuh karena posisi pemilik sama dan mempunyai suara yang selevel
4.

modal sulit ditarik walaupun sekutu mengundurkan diri

3.

Commanditaire Vennootschap (CV)


CV atau biasa disebut Persekutuan Komanditer adalah persekutuan atas dasar

kepercayaan. sekutu Komplementer dapat menggunakan modal dari para sekutu hanya

dengan dasar kepercayaan. Perusahaan dijalankan oleh sekutu komplementer yang


bertanggungjawab sepenuhnya atas utang-utang perusahaan.
Dalam pengelolaan persekutuan komanditer, ada 2 macam yaitu :
a.

Sekutu komanditer adalah anggota yang memercayakan modalnya kepada sekutu

komplementer dengan menanggung kerugian yang terbatas pada modal yang disetor.
b.

Sekutu komplementer adalah anggota yang menjalankan dan memimpin perusahaan

dengan menanggung kerugian secara tidak terbatas.


Kebaikan Persekutuan Komanditer antara lain :
a.

Kebutuhan akan modal lebih mudah untuk terpenuhi, karena pemilik atau penanam

modal lebih banyak dan bisa lebih mudah memperoleh pinjaman


b.

Pimpinan perusahaan dapat terdiri dari satu orng atau lebih

c.

Tanggungjawab sekutu komanditer terbatas, tanggungjawabnya hanya terbatas hanya

pada modal yang disetor karena ia tidak ikut campur dalam pengelolaan perusahaan
d.

Menggunakan akta otentik maksudnya secara lisan dan tertulis ,

e.

Peraturan tentang pembagian untung dan rugi berdasarkan besarnya modal yang

ditanam
f.

Kekayaan pribadi dipisahkan dari kekayaan perusahaan

Keburukan Persekutuan Komanditer antara lain :


a.

Dapat terjadi selisih paham antar pemilik

b.

Sekutu komanditer tidak ikut menjalankan usaha perusahaan

4.

Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan terbatas adalah merupakan suatu kumpulan modal yang diberi hak dan diakui

oleh hukum untuk mencapai tujuan tertentu, biasanya mencari keuntungan. PT merupakan
bentuk perusahaan dimanaperolehan modalnya berskala dari penjualan saham.
Beberapa karakteristik utama dari PT adalah sebagai berikut:
a.

Pemiliknya adalah para pemegang saham.

b.

Kekuasaan tertinggi berada pada keputusan rapat pemegang saham.

c.

Merupakan suatu perkumpulan modal.

d.

Dalam rapat pemegang saham setiap satu lembar saham yang dimiliki berarti satu

suara.
e.

Bertujuan mencari laba yang sebesar-besarnya.

f.

Keuntungan dibagi atas dasar modal yang disetor. Jadi yang memiliki saham terbanyak

akan memperoleh bagian yang besar.


g.

Pemilik dan pengelolah dipisahkan.

h.

Unit usahanya didasarkan pada kebutuhan konsumen (pasar).

i.

Tatalaksananya bersifat tertutup (hanya terbuka bagi persero)

3) Badan Usaha Koperasi


1.

Definisi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:
1.

Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi

2.

Badan Hukum Koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang

memiliki lingkup lebih luas.


2.

Badan Hukum Koperasi


Seperti halnya perusahaan lain yang berbadan hokum, maksudnya adalh adanya
pemisahan antara harta koperasi dengan pemiliknya (anggota koperasi), atau jika terjadi
kepalitan dimana koperasi harus melunasi hutang-hutangnya maka anggota koperasi hanya
dituntut sebesar modal yang diserahkan.

3.

Prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip koperasi adalah sebagai berikut:
a.

Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan sukarela.

b.

Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.

c.

Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-

masing.

4.

d.

Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal.

e.

Kemandirian.

Fungsi dan Peran Koperasi


Fungsi dan peranan koperasi adalah
a.

Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya.

5.

b.

Berperan secara efektif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat.

c.

Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan ekonomi.

Landasan, Asas, dan Tujuan


Landasan Koperasi

Landasan Koperasi Indonesia merupakan pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran
serta kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya di dalam sistem
perekonomian Indonesia. Dalam UU No. 25/1992 tentang pokok-pokok perkoperasian,
koperasi Indonesia mempunyai landasan sebagai berikut. (a) Landasan Idiil sesuai dengan
bab II UU No. 25/1992 landasaan Idiil koperasi Indonesia ialah Pancasila dan (b) Landasan
Struktural ialah Undang-Undang Dasar 1945.
Asas Koperasi
Berdasarkan pasal 2 UU No. 25/1992, ditetapkan sebagai asas koperasi ialah
kekeluargaan.
Tujuan Koperasi
Tujuan koperasi dapat ditemukan dalam pasal 3 UU No. 25/1992 yang berbunyi
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
berdasarkan pasal tersebut, tujuan koperasi pada garis besarnya meliputi 3 hal yaitu :
1.

Memajukan kesejahteraan anggotanya

2.

Memajukan kesejahteraan masyarakat

3.

Ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional

6.

Kelebihan dan Kelemahan Koperasi


A. Kelebihan
Hal-hal yang menjadi kelebihan koperasi di Indonesia adalah :
1.

Bersifat terbuka dan sukarela

2.

Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajibtidak memberatkan anggota

3.

Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal

4.

Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan semata mencari


keuntungan
B. Kelemahan
Hal-hal yang menjadi kelemahan koperasi di Indonesia adalah :

1.

koperasi sangat sulit berkembang karena modal terbatas

2.

kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi

3.

pengurus kadang-kadang tidak jujur

4.

kurangnya kerjasama antara pengurus, pengawas, dan anggotanya

7.

Jenis-jenis koperasi
1.

Koperasi Primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seorang.

2.

Koperasi sekunder adalah koperasi yang anggota-anggotanya adalah organisasi

koperasi.
Dalam sistem ekonomi di Indonesia Koperasi mempunyai kedudukan sebagai soko guru
perekonomian, ide dasar pembentukan koperasi sering dikaitkan dengan pasal 33 UUD 1945,
khususnya ayat 1 yang menyebutkan bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
usaha bersama berdasar atas asa kekeluargaan. Dalam penjelasan UUD 1945 itu dikatan
bahwa bangun usaha yang cocok dengan asas kekeluargaan itu adalah koperasi. Tafsiran itu
sering disebut sebagai perumus pasal tersebut. Menurut M. Hatta sebagai pelopor pasal 33
UUD 1945 terbut koperasi dijadikan sokoguru perekonomian nasional karena :
1.

Koperasi mendidik sikap self-helping

2.

Koperasi mempunyai sikap kemasyarakatan dimana kepentingan masyarakat harus


diutamakan daripada kepentingan sendiri atau golongan

3.

Koperasi digali dan dikembangangkan dari budaya asli indonesia

4.

Koperasi menantang segala paham yang berbau individualisme dan kapitalisme


Koperasi tidak semaju BUMN dan BUMS dikarenakan lingkupnya yang kecil hanya
berfokus pada anggotanya saja, Walaupun sebenarnya sekarang ini koperasi telah sedikit
melebarkan sayapnya dan membentuk bank koperasi yaitu bank Bukopin. Sesuai dengan jiwa
pasal 33 UUD 1945, ketiga pelaku ekonomi tersebut dalam menjalankan kegiatan
ekonominya supaya mendasarkan diri pada semangat kebersamaan dan kekeluargaan. Oleh
karena itu, ketiga sektor itu dapat diharapkan saling bekerja sama dan menghidupi sehingga
pada akhirnya dapat dicapai kedudukan yang telatif proporsional. Dan juga sebagai wujud
demokrasi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kerja sama antara koperasi, usaha negara
dan usaha swasta perlu lebih ditingkatkan dan dikembangkan. Badan usaha yang sudah
berkembang dan berhasil harus didorong untuk membantu usaha ekonomi yang belum maju
dalam meningkatkan kemampuan usaha ekonominya. Untuk mencapai masyarakat yang adil
dan makmur berdasarka Pancasila, perkembangan perekonomian nasional harus ditata,
disusun, dan bukannya dibiarkan dengan tersusun sendiri. Tata hubungan dan kerja sama
serta kemitraan usaha antara berbagai unsur ekonomi nasional terutama antara pengusaha
kuat dan lemah haruslah terus dibina dan dijalin dalam suasana salaing membantu dan saling
menguntungkan, sebagai suatu perwujudan kesatuan kekuatan ekonomi nasional yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan dan kebersamaan sesuai dengan demokrasi ekonomi
berdasarkanPancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jadi dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan:
BUMN adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh
Negara Republik Indonesia. Dan BUMN juga memiliki peranan yaitu Sebagai salah satu
pelaku kegiatan ekonomi dalam perekonomian nasional untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat secara optimal, Sebagai mitra kerja dalam kegiatan usaha dengan badan usaha
swasta dan koperasi, Mencegah agar tidak terjadi penguasaan cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh swasta, Sebagai
sumber penghasilan mengisi kekurangan kas negara untuk dipergunakan oleh negara dalam
meningkatkan pelayanan bagi masyarakat, Sebagai sarana untuk membuka kesempatan kerja
dan mengurangi pengangguran yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan per kapita,
Menyisihkan laba bersih untuk keperluan pembinaan usaha kecil, koperasi , dan masyarakat
di sekitar BUMN.
BUMS adalah badan usaha yang didirikan odan dimiliki oleh pihak swasta yang
berorientasi pada laba. Dan BUMS juga memiliki peranan yaitu Sebagai mitra pemerintahan
dalam kegiatan perekonomian, Membantu pemerintahan dalam pengelolaan kegiatan
ekonomi yang tidak ditangani pemerintah, Meningkatkan penerimaan dan devisa negara,
Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran, Membantu meningkatkan
produksi nasional, Membantu pemerintahan dalam usaha pemerataan pendapatan, dan
Meningkatkan pendapatan negara dari pajak.

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. koperasi dijadikan
sokoguru perekonomian nasional karena Koperasi mendidik sikap self-helping , Koperasi
mempunyai sikap kemasyarakatan dimana kepentingan masyarakat harus diutamakan
daripada kepentingan sendiri atau golongan, Koperasi digali dan dikembangangkan dari
budaya asli indonesia, dan Koperasi menantang segala paham yang berbau individualisme
dan kapitalisme.

DAFTAR PUSTAKA
Tambunan, Tulus T.H. 2009. Perekonomian Indonesia.. Ghalia Indonesia. Bogor.
Subandi. 2010. Ekonomi Koperasi ( Teori dan Praktik ). Alfabeta. Bandung.
Hamid, Edy Suwandi dan Hendrie Anto. 2000. Ekonomi Indonesia Memasuki Milenium III. UII
Press. Yogyakarta.
Ichsan, Achmad. 1986. Dunia Usaha Indonesia. PT Pradnya Paramita. Jakarta.
Wastra, Pariata. 2009. Administrasi Perusahaan Negara ( Perkembangan &
Permasalahan ). Ghalia Indonesia. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai