Disusun Oleh :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2019 / 2020
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur mari kita panjatkan kehadhirat Allah SWT Tuhan yang telah
memberikan kemudahan penulis menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas “Badan Usaha Milik Negara
(BUMN)” yang saya susun dalam bentuk makalah.
Salawat dan salam mari kita sanjung sajikan kepangkuan Nabi besar kita yaitu
Muhammad SAW.yang telah membawa kita dari alam jahiliah kepada alam yang
Islamiah dan dari alam kebodohan kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan
seperti yang kita rasakan saat ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bu Eti Purwiyantiningsih SH,MH yang
telah membimbing kami dalam mata kuliah Hukum Perusahaan dan Investasi
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………i
Rumusan Masalah…………………………………………………………………......2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………...................................4
Kesimpulan…………………………………………………………………………..14
Saran…………………………………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………......15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau
seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula
berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi
masyarakat. Pada beberapa BUMN di Indonesia, pemerintah telah melakukan
perubahan mendasar pada kepemilikannya dengan membuat BUMN tersebut menjadi
perusahaan terbuka yang sahamnya bisa dimiliki oleh publik. Contohnya adalah PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Sejak tahun 2001 seluruh BUMN dikoordinasikan
pengelolaannya oleh Kementerian BUMN, yang dipimpin oleh seorang Menteri
Negara BUMN.
iii
Rumusan Masalah
2
Tujuan Penulisan Makalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
5
c. Segala Risiko Ditanggung Pemerintah
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa segala aktivitas BUMN dan segala
bentuk kekuasaan akan dijalankan penuh oleh pemerintah jadi secara otomatis apapun
yang terjadi menjadi tanggung jawab dari pemerintah, serta semua risiko juga
menjadi urusan pemerintah.
d. Produknya Diminati Semua Kalangan
Ciri lain yang membedakan BUMN dengan badan usaha lainnya terletak pada poin
ini, yakni apapun yang disediakan dan diperjualbelikan merupakan produk yang
diminati dan dibutuhkan sekali oleh masyarakat. Bahkan bisa dibilang ketika tidak
ada produk dari BUMN maka masyarakat pun akan menjadi bingung dan tak tau
arah.
e. Melayani Kepentingan Umum & Pelayanan Publik
Tugas utama yang dilakukan oleh BUMN adalah melakukan pelayanan publik dan
kepentingan umum. Kepentingan umum meliputi listrik, air, komunikasi, dan lain
sebagainya. Sedangkan untuk pelayanan publik meliputi BPJS, tiket kereta api, dan
lain sebagainya.
f. Saham Bisa Dimiliki Masyarakat
Untuk masalah saham yang ada di BUMN, tidak hanya negara yang berhak
menguasainya. Namun pihak lain juga berhak memiliki saham yang ada di dalam
BUMN. Namun perlu diketahui bahwa kepemilikan saham oleh pihak luar ada
sebuah batasan yakni tidak boleh lebih dari 50% dari saham yang dimiliki oleh
BUMN.
Itulah beberapa ciri-ciri dan jenis dari BUMN. Dalam menjalankan bisnis apa pun,
BUMN maupun swasta, laporan keuangan adalah salah satu hal penting yang harus
dimiliki. Dengan laporan keuangan yang tepat, Anda akan mendapat beberapa
keuntungan, seperti membuat strategi bisnis dengan mudah dan tepat.
6
II.3 Maksud dan Tujuan BUMN
Adapun maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah sebagai berikut
Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya
dan penerimaan negara pada khususnya.
Mengejar keuntungan.
Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/ atau jasa yang
bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh swasta
dan koperasi.
Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi
lemah, koperasi, dan masyarakat.
II.4 Visi dan Misi BUMN
Di bawah pembinaan Kementrian BUMN telah tersusun suatu Master Plan BUMN
tahun 20022008 yang memuat VISI “Menjadikan BUMN sebagai Badan Usaha yang
tangguh dalam persaingan global dan mampu memenuhi harapan stakeholder”
dengan beberapa catatan :
BUMN sebagai Badan Usaha perlu dikembangkan sebagai pelaku usaha dalam
perekonomian Indonesia.
Sesuai asa kemanfaatan, pemilikan saham oleh negara tidak harus dipertahankan baik
sebagai pemegang saham mayoritas atau minoritas.
Pembinaan BUMN diarahkan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui
pengelolaan secara profesional, efisien dan tangguh sehingga mampu menghadapi
persaingan global.
Meningkatkan kontribusi kepada negara baik dalam bentuk pajak, deviden maupun
hasil privatisasi serta memenuhi harapan Stakeholders.
7
Dari visi tersebut juga dikandung suatu MISI yang juga tersusun dalam suatu Master
Plan BUMN tahun 2002-2008BUMN sebagai berikut :
Melaksanakan reformasi dalam ruang lingkup budaya kerja, strategi dan
pengelolaan usaha untuk mewujudkan profesionalisme dengan berlandaskan
pada prinsip Good Corporate Governance dalam pengelolaan BUMN.
Meningkatkan nilai perusahaan melalui restrukturisasi, privatisasi dan kerjasa
usaha antar BUMN berdasar prinsip bisnis sehat.
Meningkatkan daya saing melaui inovasi dan peningkatan efisiensi untuk
menyediakan produk barang dan jasa berkualitas dengan harga kompetitif
serta pelayanan bermutu tinggi.
Peningkatan kontribusi BUMN kepada negara
Peningkatan peran BUMN dalam kepedulian terhadap lingkungan, pembinaan
koperasi dan UKM dalam program kemitraan.
Kelebihan BUMN :
1. Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak
2. Mendapat jaminan dan dukungan dari Negara
3. Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal dari Negara
4. Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
Kekurangan BUMN :
1. Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien
2. Manajemen perusahaan kurang professional
3. Menimbulkan monopoli atas sektor-sektor vital
4. Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang
mengikat
5. Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi
10
Dapat melakukan penyertaan modal dalam badan usaha lain dan dapat
memperoleh kredit dari dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam
bentuk obligasi.
Kepengurusan atau alat kelengkapan perum terdiri dari menteri, direksi, dan
dewan pengawas.
Direksi bertugas sebagi pemimpin perum yang pengangkatan dan
pemberhentiannya ditetapkan oleh menteri.
Dewan pengawasan bertugas melakukan pengawasan dan memberikan
nasihat kepada direksi.
Usaha perum adalah melayani kepentingan umum berupa penyediaan barang
atau jasa yang berkualitas dengan harga terjangkau oleh masyarakat dan
sekaligus memperoleh keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan
perusahaan yang sehat.
Menteri yang ditunjuk diberi kuasa untuk mewakili pemerintah selaku
pemilik modal dan memiliki kewenangan dalam mengatur kebijakan melalui
mekanisme dan ketentuan peraturan perundang – undangan.
Berstatus badan hukum, sebagian besar kegiatannya bergerak di bidang jasa
layanan umum.
Laporan tahunan disampaikan kepada menteri atas nama pemerintah untuk
mendapatkan pengesahan.
Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara dengan status pegawainya sebagai
Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun status Perjan diubah
menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian saham Perum
tersebut kepadapublik (go public) dan statusnya diubah menjadi persero.
Contoh Perum diantaranya Perum Pegadaian (Perusahaan Umum Pengadaian), Perum
DAMRI
(Perusahaan Umum Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia), Perum Jasatirta,
Perum Peruri, Perum Perumnas, Perum Balai Pustaka, dll.
c) Perseroan
Perusahaan perseroan (perseroan) adalah perusahaan negara yang modalnya
berbentuk saham dan sebagian dari modal tersebut milik negara. Perseroan bergerak
pada bidang usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan. Perangkat perseroan
terdiri dari RUPS, direksi, dan komisaris.
Contoh perseroan milik negara yaitu PT PLN, PT Pos Indonesia, PT Kereta Api
Indonesia, PT Telkom, dan sebagainya.
Tujuan pendirian perseroan adalah sebagai berikut :
Menyediakan barang atau jasa yang bermutu dan berdaya saing kuat.
Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.
12
Ciri-ciri Perseroan adalah sebagai berikut :
Berusaha mendapatkan keuntungan atau laba.
Karyawan berstatus sebagai pegawai swasta.
Status hukumnya sebagai hukum perdata, berbentuk perseroan terbatas (PT).
Modal berasal dari kekayaan negara dan dari saham dibeli negara.
Perseroan tidak mendapatkan fasilitas negara.
Dipimpin oleh dewan direksi.
Peranan pemerintah adalah sebagai pemegang sebagian besar atau seluruh
saham perusahaan.
Hubungan usaha perseroan diatur menurut hukum perdata.
III. 1 Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Perjan, Perum, dan
Perseroan adalah bentuk-bentuk badan usaha dari BUMN yang merupakan badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan,
memiliki tujuan umum yaitu untuk memajukan kesejahteraan rakyat. Landasan
hukum pendirian BUMN adalah Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (2) dan
ayat (3).
Dan karena tujuan dan sumber pendanaan BUMN ini maka pengelolaan BUMN tidak
bisa dilakukan secara sembarangan. Dan karena itu ditetapkanlah Peraturan
Pemerintah Nomor 45 tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan,dan Pengawasan
BUMN.Dengan adanya Peraturan Pemerintah ini maka dalam rangka pengelolaan
BUMN tidak boleh menyalahi aturan yang sudah ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah tersebut begitu juga aturan hukum yang mengatur tentang BUMN ini.
III. 2 Saran
Berdasarkan atas apa yang kami tulis dalam karya tulis dalam sebuah makalah yang
berjudul “Badan Usaha Milik Negara (BUMN)” ini kami selaku penulis berharap
memberi pemahaman bagi segenap pembaca sehingga dapat menambah wawasan
bagi para pembaca terlebih lagi pada penulis sendiri.
14
DAFTAR PUSTAKA