Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH HUKUM PERUSAHAAN DAN INVESTASI

TENTANG PERUSAHAAN BUMN

Disusun Oleh :

NAMA : INDRA GUNAWAN MUHAMAD


NIM : E1A017347
KELAS : D

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur mari kita panjatkan kehadhirat Allah SWT Tuhan yang telah
memberikan kemudahan penulis menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas “Badan Usaha Milik Negara
(BUMN)” yang saya susun dalam bentuk makalah.
Salawat dan salam mari kita sanjung sajikan kepangkuan Nabi besar kita yaitu
Muhammad SAW.yang telah membawa kita dari alam jahiliah kepada alam yang
Islamiah dan dari alam kebodohan kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan
seperti yang kita rasakan saat ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bu Eti Purwiyantiningsih SH,MH yang
telah membimbing kami dalam mata kuliah Hukum Perusahaan dan Investasi
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.

i
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….......iii

Rumusan Masalah…………………………………………………………………......2

Tujuan dan Manfaat Penulisan Makalah………………………………………….......3

BAB II PEMBAHASAN………………………………………...................................4

Landasan Teoritis (Pengertian BUMN)……………………….……………………....4

Ciri – ciri BUMN………………………………………………………...................5-6

Maksud dan Tujuan BUMN………………………………………..………................7

Visi dan Misi BUMN………………………………………………………….............7

Prinsip Pengelolaan BUMN……………………………………………......................8

Kelebihan dan kekurangan BUMN…………………………………………...............9

Bentuk – bentuk BUMN………………………………………………………..........13

BAB III PENUTUP……………………………………………………………….....14

Kesimpulan…………………………………………………………………………..14

Saran…………………………………………………………………………………14

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………......15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau
seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula
berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi
masyarakat. Pada beberapa BUMN di Indonesia, pemerintah telah melakukan
perubahan mendasar pada kepemilikannya dengan membuat BUMN tersebut menjadi
perusahaan terbuka yang sahamnya bisa dimiliki oleh publik. Contohnya adalah PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Sejak tahun 2001 seluruh BUMN dikoordinasikan
pengelolaannya oleh Kementerian BUMN, yang dipimpin oleh seorang Menteri
Negara BUMN.

BUMN berkembang dengan monopoli atau peraturan khusus yang bertentangan


dengan semangat persaingan usaha sehat (UU no. 5 tahun 1999), tidak jarang BUMN
bertindak selaku pelaku bisnis sekaligus sebagai regulator. BUMN kerap menjadi
sumber korupsi, yang lazim dikenal sebagai sapi perahan bagi oknum pejabat atau
partai. Pasca krisis moneter 1998, pemerintah giat melakukan privatisasi dan
mengakhiri berbagai praktek persaingan tidak sehat. Fungsi regulasi usaha dipisahkan
dari BUMN. Sebagai akibatnya, banyak BUMN yang terancam gulung tikar, tetapi
beberapa BUMN lain berhasil memperkokoh posisi bisnisnya. Dengan mengelola
berbagai produksi BUMN,pemerintah mempunyai tujuan untuk mencegah monopoli
pasar atas barang dan jasa publik oleh perusahaan swasta yang kuat.Karena,apabila
terjadi monopoli pasar atas barang dan jasa yang memenuhi hajat hidup orang
banyak,maka dapat dipastikan bahwa rakyat kecil yang akan menjadi korban sebagai
akibat dari tingkat harga yang cenderung meningkat.

iii
Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)?


2. Apa ciri – ciri BUMN?
3. Apa maksud dan tujuan dari BUMN?
4. Bagaimana visi dan misi BUMN?
5. Apa prinsip dalam pengelolaan BUMN?
6. Apa kelebihan dan kekurangan BUMN?
7. Apa saja bentuk – bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN)?

2
Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).


2. Untuk mengetahui cir-ciri dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
3. Untuk mengetahui maksud dan tujuan dari Badan Usaha Milik Negara
(BUMN).
4. Untuk mengetahui visi dan misi dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
5. Untuk mengetahui prinsip – prinsip dalam pengelolaan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN).
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan BUMN?
7. Untuk mengetahui bentuk – bentuk dari Badan Usaha Milik Negara
(BUMN).

Manfaat Penulisan Makalah

1. Agar lebih memahami tentang pengertian BUMN.


2. Supaya dapat mengetahui ciri- ciri pada BUMN.
3. Agar tahu maksud dan tujuan BUMN.
4. Mengetahui dan memahami visi dan misi BUMN.
5. Supaya pembaca tahu prinsip-prinsip dalam pengelolaan BUMN.
6. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan BUMN.
7. Agar tahu bentuk –bentuk dari BUMN

3
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Landasan Teoritis


Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang permodalannya
seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Di Indonesia, Badan Usaha Milik
Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh
Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang
bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. Menurut PP No. 45
Tahun 2005,BUMN merupakan Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang bersal dari
kekayaan Negara yang dipisahkan.
Berdasarkan Undang- Undang No. 19 tahun 2003 Pasal 1 dijelaskan bahwa
pengertian dari Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah
badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, dan
kegiatan utamanya adalah untuk mengelola cabang- cabang produksi yang penting
bagi negara dan digunakan sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat.
Pasal 33 ayat 2 UUD 1945 menyatakan “cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Pasal 33 ayat
3 UUD 1945 menyatakan “Bumi , air, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya digunakan sebesarbesarnya untuk kemakmuran rakyat. Kedua pasal ini
merupakan jaminan bagi pemerintah untuk ikut serta berperan dalam perekonomian
negara. Penguasaan oleh negara dalam hidup orang banyak bukan berarti memiliki,
namun mengandung arti memberi kekuatan tertinggi kepada negara untuk :
Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan , penggunaan, persediaan dan
pemeliharaan
4
Menentukan dan mengatur hak-hak bumi, air, dan kekayaan alam
Mengatur serta menentukan hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan
hukum mengenai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1232/kmk.013/1989 pasal 2 yang
dimaksud dengan badan usaha milik negara adalah badan usaha dan anak perusahaan
BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara. Karena seluruh modalnya
dimiliki oleh negara berarti manajernya sangat dipengaruhi oleh pemerintah. Menurut
instruksi presiden no. 7 tahun 1967, perusahaan negara diubah bentuknya menjadi
BUMN dan disederhanakan menjadi perusahaan jawatan (PERJAN), perusahaan
umum (PERUM) , dan perusahaan perseroan (PERSERO).

II. 2 Ciri – Ciri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


a. Kekuasaan Penuh di Tangan Pemerintah
Ketika berbicara mengenai BUMN, maka segala aktivitas dikuasai, dikontrol, dan
diawasi penuh oleh pemerintah. Hal ini dikarenakan negara adalah pemilik resmi
BUMN dan negara yang mendirikan BUMN. Tidak hanya itu, alasan pemerintah
memegang penuh kekuasaan dalam perusahaan ini, karena mereka ingin menjaga
sebuah kestabilan dan menghindari penyelewengan dari pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab.
b. Sumber Pemasukan Negara
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa BUMN menjadi salah satu penyetor utama
pemasukan dana negara. Dengan adanya BUMN, negara akan mendapatkan
pemasukan rutin dari pelayanan dan penyediaan yang mereka siapkan untuk
masyarakat. Seluruh keuntungan yang diperoleh dari segala aktivitas perekonomian
akan masuk ke dalam kas negara. Pada dasarnya dengan keberadaan BUMN,
Indonesia akan tetap dan terus bisa menjalankan aktivitas perekonomian.

5
c. Segala Risiko Ditanggung Pemerintah
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa segala aktivitas BUMN dan segala
bentuk kekuasaan akan dijalankan penuh oleh pemerintah jadi secara otomatis apapun
yang terjadi menjadi tanggung jawab dari pemerintah, serta semua risiko juga
menjadi urusan pemerintah.
d. Produknya Diminati Semua Kalangan
Ciri lain yang membedakan BUMN dengan badan usaha lainnya terletak pada poin
ini, yakni apapun yang disediakan dan diperjualbelikan merupakan produk yang
diminati dan dibutuhkan sekali oleh masyarakat. Bahkan bisa dibilang ketika tidak
ada produk dari BUMN maka masyarakat pun akan menjadi bingung dan tak tau
arah.
e. Melayani Kepentingan Umum & Pelayanan Publik
Tugas utama yang dilakukan oleh BUMN adalah melakukan pelayanan publik dan
kepentingan umum. Kepentingan umum meliputi listrik, air, komunikasi, dan lain
sebagainya. Sedangkan untuk pelayanan publik meliputi BPJS, tiket kereta api, dan
lain sebagainya.
f. Saham Bisa Dimiliki Masyarakat
Untuk masalah saham yang ada di BUMN, tidak hanya negara yang berhak
menguasainya. Namun pihak lain juga berhak memiliki saham yang ada di dalam
BUMN. Namun perlu diketahui bahwa kepemilikan saham oleh pihak luar ada
sebuah batasan yakni tidak boleh lebih dari 50% dari saham yang dimiliki oleh
BUMN.
Itulah beberapa ciri-ciri dan jenis dari BUMN. Dalam menjalankan bisnis apa pun,
BUMN maupun swasta, laporan keuangan adalah salah satu hal penting yang harus
dimiliki. Dengan laporan keuangan yang tepat, Anda akan mendapat beberapa
keuntungan, seperti membuat strategi bisnis dengan mudah dan tepat.

6
II.3 Maksud dan Tujuan BUMN
Adapun maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah sebagai berikut
Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya
dan penerimaan negara pada khususnya.
Mengejar keuntungan.
Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/ atau jasa yang
bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh swasta
dan koperasi.
Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi
lemah, koperasi, dan masyarakat.
II.4 Visi dan Misi BUMN
Di bawah pembinaan Kementrian BUMN telah tersusun suatu Master Plan BUMN
tahun 20022008 yang memuat VISI “Menjadikan BUMN sebagai Badan Usaha yang
tangguh dalam persaingan global dan mampu memenuhi harapan stakeholder”
dengan beberapa catatan :
BUMN sebagai Badan Usaha perlu dikembangkan sebagai pelaku usaha dalam
perekonomian Indonesia.
Sesuai asa kemanfaatan, pemilikan saham oleh negara tidak harus dipertahankan baik
sebagai pemegang saham mayoritas atau minoritas.
Pembinaan BUMN diarahkan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui
pengelolaan secara profesional, efisien dan tangguh sehingga mampu menghadapi
persaingan global.
Meningkatkan kontribusi kepada negara baik dalam bentuk pajak, deviden maupun
hasil privatisasi serta memenuhi harapan Stakeholders.

7
Dari visi tersebut juga dikandung suatu MISI yang juga tersusun dalam suatu Master
Plan BUMN tahun 2002-2008BUMN sebagai berikut :
 Melaksanakan reformasi dalam ruang lingkup budaya kerja, strategi dan
pengelolaan usaha untuk mewujudkan profesionalisme dengan berlandaskan
pada prinsip Good Corporate Governance dalam pengelolaan BUMN.
Meningkatkan nilai perusahaan melalui restrukturisasi, privatisasi dan kerjasa
usaha antar BUMN berdasar prinsip bisnis sehat.
 Meningkatkan daya saing melaui inovasi dan peningkatan efisiensi untuk
menyediakan produk barang dan jasa berkualitas dengan harga kompetitif
serta pelayanan bermutu tinggi.
 Peningkatan kontribusi BUMN kepada negara
 Peningkatan peran BUMN dalam kepedulian terhadap lingkungan, pembinaan
koperasi dan UKM dalam program kemitraan.

II. 5 Prinsip – Prinsip Pengelolaan BUMN


Dalam GBHN, sebagaimana juga disebutkan pada UUD 1945 Pasal 33 Ayat 2 dan 3,
bahwa pembangunan di bidang ekonomi selalu mengutamakan kemakmuran
masyarakat. Oleh karena itu, tujuan didirikannya badan usaha negara adalah untuk
melayani kepentingan sekaligus kemakmuran masyarakat. Adapun pengelolaan
Badan Usaha Milik Negara BUMN harus memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut.
• Tujuannya tidak semata-mata mencari keuntungan, tetapi lebih bersifat sosial,
walaupun dibenarkan mencari keuntungan.
Perekonomian Indonesia 139
• Sebagai salah satu sumber penghasilan negara, maka keuntungan
dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
• Pemerintah aktif mengatur kebijakan maupun teknisnya.
• Selama masih dibutuhkan keberadaannya, maka badan usaha milik negara
terus berlanjut.
• Jenis usahanya bersifat tetap, yang terdiri atas Perjan, Perum, dan Persero.
8
II. 6 Kelebihan dan Kekurangan BUMN

 Kelebihan BUMN :
1. Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak
2. Mendapat jaminan dan dukungan dari Negara
3. Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal dari Negara
4. Kelangsungan hidup perusahaan terjamin

 Kekurangan BUMN :
1. Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien
2. Manajemen perusahaan kurang professional
3. Menimbulkan monopoli atas sektor-sektor vital
4. Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang
mengikat
5. Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi

II. 7 Bentuk – Bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

a) Perusahaan Jawatan (Perjan)


Perusahaan Jawatan (Perjan) adalah BUMN yang seluruh modalnya termasuk dalam
anggaran belanja negara yang menjadi hak dari departemen yang bersangkutan .
Tujuan perjan adalah pengabdian dan melayani kepentingan masyarakat yang
ditujukan untuk kesejahteraan umum. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN
yang menggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-
perjan tersebut sesuai dengan Undang Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003 tentang
BUMN, khususnya tentang Ketentuan Peralihan Pasal 93 dinyatakan bahwa dalam
waktu dua tahun terhitung sejak undang – undang berlaku, semua BUMN yang
berbentuk perjan harus sudah diubah bentuknya menjadi perum atau perseroan.
Contoh BUMN yang dahulunya Perjan, yaitu Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA)
yang berada di bawah Departemen Perhubung, tahun 1991 berubah menjadi
Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka), kemudian menjadi Perusahaan Negara
Kereta api (Penka), terakhir berubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (PT.KAI).
9
Serta Perjan Pegadaian yang berada di bawah Departemen Keuangan Berubah
menjadi Perum Pegadaian. Dengan demikian, sejak tahun 2003 tidak ada lagi BUMN
yang berbentuk Perjan.
Ciri-ciri perjan adalah sebagai berikut :
Tujuan utama untuk melayani kepentingan masyarakat tanpa melepaskan syarat
efisiensi, efektivitas dan ekonomis.
Keuntungan dan kerugian menjadi tanggung jawab pemerintah.
Permodalan dan pembiayaan perusahaan termasuk dalam APBN yang menjadi hak
dari departemen yang bersangkutan.
Berada di bawah departemen , dirjen, atau pemerintah daerah yang terkait.
Dipimpin oleh kepala yang merupakan bagian dari suatu departemen.
Perjan memiliki dan memperoleh fasilitas dari
Karyawan perjan berstatus pegawai negeri.

b) Perusahaan Umum (Perum)


Perusahaan umum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara dan
tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang atau jasa yang bermutu dan sekaligus mencari keuntungan yang
berdasar prinsip pengelolaan perusahaan.
Ciri-ciri Perum adalah sebagai berikut :
 Pendirian perum diusulkan oleh menteri kepada presiden.
 Karyawan berstatus pengawai perusahaan negara.
 Statusnya adalah suatu badan hukum berbentuk perusahaan negara yaitu UU
No.19 PP tahun 1960 dan PP tentang pendirian usaha.
 Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dan kekayaan negara yang dipisahkan
dari APBN.

10
 Dapat melakukan penyertaan modal dalam badan usaha lain dan dapat
memperoleh kredit dari dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam
bentuk obligasi.
 Kepengurusan atau alat kelengkapan perum terdiri dari menteri, direksi, dan
dewan pengawas.
 Direksi bertugas sebagi pemimpin perum yang pengangkatan dan
pemberhentiannya ditetapkan oleh menteri.
 Dewan pengawasan bertugas melakukan pengawasan dan memberikan
nasihat kepada direksi.
 Usaha perum adalah melayani kepentingan umum berupa penyediaan barang
atau jasa yang berkualitas dengan harga terjangkau oleh masyarakat dan
sekaligus memperoleh keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan
perusahaan yang sehat.
 Menteri yang ditunjuk diberi kuasa untuk mewakili pemerintah selaku
pemilik modal dan memiliki kewenangan dalam mengatur kebijakan melalui
mekanisme dan ketentuan peraturan perundang – undangan.
 Berstatus badan hukum, sebagian besar kegiatannya bergerak di bidang jasa
layanan umum.
 Laporan tahunan disampaikan kepada menteri atas nama pemerintah untuk
mendapatkan pengesahan.

Kepengurusan Perum terdiri atas:


▪ Menteri
Menteri adalah menteri yang ditunjuk dan/atau diberi kuasa untuk mewakili
pemerintah selaku pemegang saham negara pada Persero dan pemilik modal
pada Perum dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan
11
▪ Direksi
Direksi Perum adalah organ Perum yang bertanggung jawab atas
kepengurusan Perum untuk kepentingan dan tujuan Perum, serta mewakili
perum untuk di dalam maupun di luar pengadilan.
▪ Dewan Pengawas
Dewan Pengawas adalah organ Perum yang bertugas melakukan pengawasan
dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan
pengurusan Perum.

Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara dengan status pegawainya sebagai
Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun status Perjan diubah
menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian saham Perum
tersebut kepadapublik (go public) dan statusnya diubah menjadi persero.
Contoh Perum diantaranya Perum Pegadaian (Perusahaan Umum Pengadaian), Perum
DAMRI
(Perusahaan Umum Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia), Perum Jasatirta,
Perum Peruri, Perum Perumnas, Perum Balai Pustaka, dll.

c) Perseroan
Perusahaan perseroan (perseroan) adalah perusahaan negara yang modalnya
berbentuk saham dan sebagian dari modal tersebut milik negara. Perseroan bergerak
pada bidang usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan. Perangkat perseroan
terdiri dari RUPS, direksi, dan komisaris.
Contoh perseroan milik negara yaitu PT PLN, PT Pos Indonesia, PT Kereta Api
Indonesia, PT Telkom, dan sebagainya.
Tujuan pendirian perseroan adalah sebagai berikut :
Menyediakan barang atau jasa yang bermutu dan berdaya saing kuat.
Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.
12
Ciri-ciri Perseroan adalah sebagai berikut :
 Berusaha mendapatkan keuntungan atau laba.
 Karyawan berstatus sebagai pegawai swasta.
 Status hukumnya sebagai hukum perdata, berbentuk perseroan terbatas (PT).
 Modal berasal dari kekayaan negara dan dari saham dibeli negara.
 Perseroan tidak mendapatkan fasilitas negara.
 Dipimpin oleh dewan direksi.
 Peranan pemerintah adalah sebagai pemegang sebagian besar atau seluruh
saham perusahaan.
 Hubungan usaha perseroan diatur menurut hukum perdata.

Kepengurusan Persero terdiri atas:


▪ RUPS
Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut RUPS, adalah
organ Persero yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Persero dan
memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau
Komisaris. Menteri bertindak selaku RUPS dalam hal seluruh saham Persero
dimiliki oleh negara dan bertindak selaku pemegang saham pada Persero dan
perseroan terbatas dalam hal tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh negara.
▪ Direksi
Pengangkatan dan pemberhentian Direksi dilakukan oleh RUPS. Dalam hal
ini Menteri bertindak selaku RUPS, pengangkatan dan pemberhentian Direksi
ditetapkan oleh Menteri. Masa jabatan anggota Direksi ditetapkan 5 (lima)
tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.
▪ Komisaris
Pengangkatan dan pemberhentian Komisaris dilakukan oleh RUPS. Dalam hal
Menteri bertindak selaku RUPS, pengangkatan dan pemberhentian Komisaris
ditetapkan oleh Menteri. Masa jabatan anggota Komisaris ditetapkan 5 (lima)
tahun.
13
BAB III
PENUTUP

III. 1 Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Perjan, Perum, dan
Perseroan adalah bentuk-bentuk badan usaha dari BUMN yang merupakan badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan,
memiliki tujuan umum yaitu untuk memajukan kesejahteraan rakyat. Landasan
hukum pendirian BUMN adalah Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (2) dan
ayat (3).
Dan karena tujuan dan sumber pendanaan BUMN ini maka pengelolaan BUMN tidak
bisa dilakukan secara sembarangan. Dan karena itu ditetapkanlah Peraturan
Pemerintah Nomor 45 tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan,dan Pengawasan
BUMN.Dengan adanya Peraturan Pemerintah ini maka dalam rangka pengelolaan
BUMN tidak boleh menyalahi aturan yang sudah ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah tersebut begitu juga aturan hukum yang mengatur tentang BUMN ini.

III. 2 Saran
Berdasarkan atas apa yang kami tulis dalam karya tulis dalam sebuah makalah yang
berjudul “Badan Usaha Milik Negara (BUMN)” ini kami selaku penulis berharap
memberi pemahaman bagi segenap pembaca sehingga dapat menambah wawasan
bagi para pembaca terlebih lagi pada penulis sendiri.
14
DAFTAR PUSTAKA

Tambunan, Tulus T.H. 2009. Perekonomian Indonesia.. Ghalia Indonesia. Bogor.


Subandi. 2010. Ekonomi Koperasi ( Teori dan Praktik ). Alfabeta. Bandung.
Hamid, Edy Suwandi dan Hendrie Anto. 2000. Ekonomi Indonesia Memasuki
Milenium III. UII Press. Yogyakarta.
Ichsan, Achmad. 1986. Dunia Usaha Indonesia. PT Pradnya Paramita. Jakarta.
Wastra, Pariata. 2009. Administrasi Perusahaan Negara ( Perkembangan &
Permasalahan ). Ghalia Indonesia. Yogyakarta.
http://rodlial.blogspot.co.id/2014/02/makalah-bumn-bums-koperasi.html
http://muhammad-toha93.blogspot.co.id/2014/04/makalah-bumn.html
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-bumn.html
https://www.berpendidikan.com/2015/06/bentuk-bentuk-badan-usaha-milik-negara-
bumn.html https://www.jurnal.id/id/blog/2017-jenis-dan-ciri-ciri-badan-usaha-milik-
negara-bumn/
https://text-id.123dok.com/document/ozlvn0l2y-prinsip-prinsip-pengelolaan-badan-
usaha-miliknegara-prinsip-prinsip-pengelolaan-badan-usaha-milik-swasta.html
15

Anda mungkin juga menyukai