Anda di halaman 1dari 11

1)      Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

1.      Definisi

Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh
kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan
nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. 
Berdasarkan Undang- Undang No. 19 tahun 2003 Pasal 1 dijelaskan bahwa pengertian dari Badan
Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan, dan kegiatan utamanya adalah untuk mengelola cabang- cabang
produksi yang penting bagi negara dan digunakan sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat.

Pasal 33 ayat 2 UUD 1945 menyatakan “cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 menyatakan
“Bumi , air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya digunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat. Kedua pasal ini merupakan jaminan bagi pemerintah untuk ikut serta berperan
dalam perekonomian negara. Penguasaan oleh negara dalam hidup orang banyak bukan berarti
memiliki, namun mengandung arti memberi kekuataan tertinggi kepada negara untuk :

a.       Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan , penggunaan, persediaan dan   pemeliharaan

b.      Menentukan dan mengatur hak-hak bumi, air, dan kekayaan alam

c.       Mengatur serta menentukan hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan hukum mengenai
bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya.

Dengan adanya pasal 33 ayat 2 dan ayat 2 UUD 1945 merupakan jaminan bagi pemerintah untuk
ikut serta berperan dalam perekonomian negara. Peran pemerintah akan menjadi lebih nyata bila
pemerintah memiliki perusahaan negara. Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No.
1232/kmk.013/1989 pasal 2 yang dimaksud dengan badan usaha milik negara adalah badan usaha
dan anak perusahaan BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara. Karena seluruh modalnya
dimiliki oleh negara berarti manajernya sangat dipengaruhi oleh pemerintah. Menurut instruksi
presiden No. 7 tahun 1967, perusahaan negaradiubah bentuknya menjadi BUMN dan
disederhanakan menjadi perusahaan jawatan (perjan), perusahaan umum (perum) , dan perusahaan
perseroan (persero).BUMN memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
Namun agar peran tersebut bisa lebih maksimal, BUMN harus memebuhi syarat-syarat berikut;

 Dikelola berdasarkan prinsip dan kultur korporasi yang sehat;


 Dikelola oleh manajemen profesional, integritas dan leadership yang kuat, serta memiliki
sense of business yang tinggi. Untuk itu pola rekrutmen dan pola re- munerasi harus dikembangkan
sesuai dengan standar korporasi;
 Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG), secara konsis-ten dan
berkesinambungan;
 Mampu terus menciptakan nilai tambah dan inovasi;
 Siap bersaing di era kompetisi global, dan memiliki kemampuan untuk survive dalam segala
kondisi;
 Memiliki tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility), baik dalam hal kepedulian
terhadap lingkungan hid up, pengentasan problem masyarakat sekitar, dan pengembangan
pengusaha kecil.
Tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan pengelolaan BUMN membutuhkan keterlibatan yang
aktif dari semua pihak, baik Pemerintah, manajemen BUMN, karyawan BUMN, akademisi, parlemen,
dan masyarakat luas yang memiliki per-hatian terhadap BUMN. Karena itu, marilah bersama-sama
kita pikirkan dan pantau bersama pengelolaan BUMN ini, untuk dapat memberikan hasil yang
seoptimal mungkin bagi masyarakat dan negara ini.

2.      Maksud dan Tujuan Badan Usaha Milik Negara(BUMN)

Berdasarkan UU no. 19 Tahun 2003 pasal 2, maksud dan tujuan pendirian BUMN tidak lain adalah
sebagai berikut:

1.Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan


penerimaan negara pada khususnya.

2.Mengejar keuntungan.

3.Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu
tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.

4.Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan
koperasi.

5.Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,
koperasi, dan masyarakat.

3.      Visi dan Misi Badan Usaha Milik Negara(BUMN)

Dibawah pembinaan Kementrian BUMN telah tersusun suatu Master Plan BUMN tahun 2002-
2008 yang memuat VISI “Menjadikan BUMN sebagai Badan Usaha yang tangguh dalam persaingan
global dan mampu memenuhi harapan stakeholder” dengan beberapa catatan :

1.BUMN sebagai Badan Usaha perlu dikembangkan sebagai pelaku usaha dalam perekonomian
Indonesia

2.Sesuai asa kemanfaatan, pemilikan saham oleh negara tidak harus dipertahankan baik sebagai
pemegang saham mayoritas atau minoritas.

3.Pembinaan BUMN diarahkan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui pengelolaan secara
profesional, efisien dan tangguh sehingga mampu menghadapi persaingan global

4.Meningkatkan kontribusi kepada negara baik dalam bentuk pajak, deviden maupun hasil privatisasi
serta memenuhi harapan stakeholders.

Dari visi tersebut juga dikandung suatu MISI yang juga tersusun dalam suatu Master Plan BUMN
tahun 2002-2008BUMN sebagai berikut :

1.Melaksanakan reformasi dalam ruang lingkup budaya kerja, strategi dan pengelolaan usaha untuk
mewujudkan profesionalisme dengan berlandaskan pada prinsip Good Corporate Governance dalam
pengelolaan BUMN.

2.Meningkatkan nilai perusahaan melalui restrukturisasi, privatisasi dan kerjasa usaha antar BUMN
berdasar prinsip bisnis sehat.
3.Meningkatkan daya saing melaui inovasi dan peningkatan efisiensi untuk menyediakan produk
barang dan jasa berkualitas dengan harga kompetitif serta pelayanan bermutu tinggi.

4.Peningkatan kontribusi BUMN kepada negara

5.Peningkatan peran BUMN dalam kepedulian terhadap lingkungan, pembinaan koperasi dan UKM
dalam program kemitraan.

4.  Prinsip-Prinsip Pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

a.       Lebih bersifat social oriented / service oriented artinya berorientasi pada pelayanan
kepentingan umum

b.      Jika dalam manjalankan usahanya memperoleh keuntungan. Maka pemanfaatan keuntungan
tersebut semaa-mata dimaksudkan untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat.

c.       Selama masyarakat masih memerlukan , kegiatan badan usaha milik negara dilakukan secara
terus-menerus

d.      Sebagai agen pembangunan , seluruh daya dan kemampuannya diarahkan pada pembangunan
nasional yang sedang dan akan dilaksanakan

e.      Merupakan sarana vital yang efektif untuk melaksanakan pembangunan nasional, sehingga
direksi harus senantiasa membuat kebijakan yang sesuai dengan GBHN

f.        Pengorganisasian dilakukan secara profesionalisme.

5.   Karakteristik Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

a.       Usaha bersifat membantu tugas pemerintah, seperti membangun praarana tertentu guna
melayani kepentingan masyarakat.

b.      Menghasilkan barang tertentu karena pertimbangan keamanan dan kerahasiaan, seperti
senjata dan pencetakan uang

c.       Dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan harus dimiliki serta
dikelola oleh pemerintah.

d.      Dibentuk untuk melaksanakan kebijakan pemerintah tertentu atau bersifat strategis.

e.      Dibentuk dengan tujuan melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat

f.        Usahanya bersifat komersial dan fungsinya dapat dilakukan oleh swasta.

7. Kelebihan dan kekurangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

a.       Kelebihan BUMN

1.       Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak

2.       Mendapat jaminan dan dukungan dari negara

3.       Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal dari negara

4.       Kelangsungan hidup perusahaan terjamin

5.       Sebagai sumber pendapatan negara


b.      Kekurangan BUMN

1.       Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien

2.       Manajemen perusahaan kurang profesional

3.       Menimbulkan monopoli atas sektor-sektor vital

4.       Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang mengikat

5.       Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi

8.  Peranan BUMN terhadap Peningkatan Kemakmuran Rakyat

1.       Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi dalam perekonomian nasional untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat secara optimal

2.       Sebagai mitra kerja dalam kegiatan usaha dengan badan usaha swasta dan koperasi

3.       Mencegah agar tidak terjadi penguasaan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh swasta

4.       Sebagai sumber penghasilan mengisi kekurangan kas negara untuk dipergunakan oleh negara
dalam meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.

5.       Sebagai sarana untuk membuka kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran yang
akhirnya dapat meningkatkan pendapatan per kapita.

6.       Menyisihkan laba bersih untuk keperluan pembinaan usaha kecil, koperasi , dan masyarakat di
sekitar BUMN

9. Bentuk-bentuk Badan Usaha Milik negara (BUMN)

Badan usaha milik negara atau BUMN memiliki 3 bentuk yaitu :

a.       Perusahaan Perseroan (Persero)

Perusahaan perseroan adalah BUMN yang berbentuk perseroan.Karena keterbatasan modal yang
dimiliki oleh pemerintah maka dijuallah sahamnya kepada swasta. Namun untuk tetap dapat
mengendalikan BUMN tersebut maka saham dari pemerintah haruslah minimal 51 % .sehingga
pemerintah masih menjadi pengendali dalam pengambilan keputusan.

Tujuan pendirian perseroan adalah sebagai berikut :

1.  Menyediakan barang atau jasa yang bermutu dan berdaya saing kuat.

2.   Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.

Ciri-ciri Persero adalah sebagai berikut :

1.  Pendirian atas usulan menteri kepada presiden

2.  Status hukumnya yaitu dalam bentuk badan hukum, yaitu berdasarkan Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang (KUHD) dan peraturan pemerintah (PP) pendirian usaha

3.   Hubungan organisasi dengan pemerintah yaitu berdiri sendiri sebagai organisasi yang dicapai
4.   Kepemilikan atau penguasaan oleh pemerintah dapat sepenuhnya atau sebagian yang dapat
diketahui melalui kepemilikan saham secara keseluruhan, dan merupakan kekayaan negara yang
dipisahkan.

5.    Modal terdiri dari saham dan dapat diperjualbelikan di pasar modal

6.    RUPS memegang kekuasaan tertinggi

7.    Dipimpin oleh direksi

8.    Tujuan utama mencari laba

9.    Hubungan usaha diatur menurut hukum perdata

10.   Status pegawai adalah pegawai swasta.

b.      Perusahaan Umum (Perum)

Perusahaan umum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara dan tidak terbagi
atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang atau jasa yang
bermutu dan sekaligus mencari keuntungan yang berdasar prinsip pengelolaan perusahaan.

Ciri-ciri Perum adalah sebagai berikut :

1.       Pendirian perum diusulkan oleh menteri kepada presiden.

2.       Statusnya adalah suatu badan hukum berbentuk perusahaan negara yaitu UU No.19 PP tahun
1960 dan PP tentang pendirian usaha

3.       Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dan kekayaan negara yang dipisahkan dari APBN

4.       Dapat melakukan penyertaan modal dalam badan usaha lain dan dapat memperoleh kredit
dari dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam bentuk obligasi

5.       Dipimpin oleh direksi

6.       Usaha adalah melayani kepentingan umum berupa penyediaan barang atau jasa yang
berkualitas dengan harga terjangkau oleh masyarakat dan sekaligus memperoleh keuntungan
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.

7.       Dapat menuntut dan dituntut serta hubungan hukumnya diatur secara hukum perdata.

8.       Pegawai adalah pegawai perusahaan negara yang diatur tersendiri di luar ketentuan yang
berlaku bagi pegawai negeri atau persero

9.       Makna usaha sebagai public service dan profit service seimbang

10.   Hubungan organisasi yaitu berdiri sendiri sebagai kesatuan organisasi yang terpisah

c.       Perusahaan Jawatan (Perjan)

Perusahaan jawatan adalah BUMN yang seluruh modalnya termasuk dalam anggaran belanja
negara yang menjadi hak dari departemen yang bersangkutan . Tujuan perjan adalah pengabdian
dan melayani kepentingan masyarakat yang ditujukan untuk kesejahteraan umum, dengan tidak
mengabaikan syarat efisiensi , efektivitas, dan ekonomis serta pelayanan yang memuaskan.

Ciri-ciri perjan adalah sebagai berikut :


1.       Tujuan utama untuk melayani kepentingan masyarakat tanpa melepaskan syarat efisiensi,
efektivitas dan ekonomis.

2.       Permodalan dan pembiayaan perusahaan termasuk dalam anggaran belanja negara yang
menjadi hak dari departemen yang bersangkutan.

3.       Merupakan bagian dari departemen , dirjen, direktorat, atau pemerintah daerah

4.       Dipimpin oleh kepala yang merupakan bagian dari suatu departemen.

5.       Perjan memperoleh fasilitas negara.

6.       Pegawai perjan adalah pegawai negeri.

7.       Perjan berlaku hukum publik yang berarti bila perusahaan dituntut, kedudukannya adalah
sebagai pemerintah.

2)    Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

1.       Definisi

Badan usaha milik swasta (BUMS) adalah badan usaha yang didirikan odan dimiliki oleh pihak
swasta yang berorientasi pada laba. Jenis-jenis BUMS dapat dibedakan atas beberapa bentuk badan
usaha yang dimiliki oleh swasta, seperti  perusahaan perorangan (PO), firma (Fa), Commanditaire
Vennootsschap (CV), perseroan Terbatas (PT).

Berdasarkan paal 27 ayat 2 UUD 1945 dan alinea ketiga penjelasan pasal 33 UUD 1945, dapat
ditarik kesimpulan bahwa hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak yang
boleh ada ditangan seseorang yang kemudian dikenal dengan usaha swasta

2.       Ciri-ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

a.       Dimiliki oleh perseorangan atau persekutuan badan-badan usaha

b.      Pemilik dapat bertindak sebagai pengelola, dapat juga hanya sebagai pemilik tetapi
pengelolaannya diserahkan kepada pihak lain yang lebih profesional

c.       Keuntungan dan kerugian menjadi tanggungjawab pemilik dan atau pimpinan

d.      Keberhasilan atau kegagalan badan usaha sangat tergantung pada kecakapan pemilik atau pimpinan

e.      Modal berasal sepenuhnya dari pihak swasta

f.        Modal dapat dihimpun dari laba yang tidak dibagi, dari cadangan, dan dari penyusutan

g.       Modal dapat diperoleh dari lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank.

3.       Prinsip-prinsip Pengelolaan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

a.       Fungsi perencanaan, yaitu tiap-tiap direktur dalam jenjang vertikal membuat rencana untuk
departemen atau bagian masing-masing

b.      Fungsi pengorganisasian, yaitu pengorganisasian harus mencerminkan wewenang penuh  dalam
memimpin pelaksanaan pekerjaan dan harus dapat menentukan arah serta tujuan pekerjaan antar
bagian dalam perusahaan

c.       Fungsi pengenalan, yaitu fungsi yang memfokuskan pada terciptanya suatu keadaan yang
memungkinkan karyawan dan seluruh anggota organisasi sadar akan pekerjaannya dan termotivasi
untuk mencapai suatu prestasi yang baik bagi mereka sendiri dan pada akhirnya akan membawa
kemajuan bagi perusahaan.

d.      Fungsi Pengawasan, yaitu seorang manajer harus mengawasi apakah tugas yang sudah diberikan
telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan serta untuk
mengambil suatu tindakan perbaikan.

e.      Fungsi sosial , yaitu perusahaan membuka kesempatan kerja yang luas kepada masyarakat serta
menjaga lingkungan hidup.

f.        Fungsi ekonomi, yaitu perusahaan berperan serta dalam peningkatan produksi barang dan jasa,
membantu peningkatan pendapatan negara, dan membantu memperlancar jalannya perekonomian
nasional

4. Kelebiahan dan kelemahan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

            a. Kelebihan

     1.    Meningkatkan pendapatan negara

     2.    Meningkatkan export dan import

     3.    Memperluas lapangan kerja

            b. Kelemahan

     1.    Menimbulkan persaingan pasar tidak sehat atau monopoli

     2.    Penyalahgunaan potensi sumber daya atau eksploitasi sumber daya alam sebesar-besarnya

     3.    Berkurangnya pendapatan negara karena keringanan pajak

     4.    Berkuirangnya devisa karena keringanan bea masuk

5. Peranan BUMS dalam perekonomian nasional

     1.    Sebagai mitra pemerintahan dalam kegiatan perekonomian

     2.    Membantu pemerintahan dalam pengelolaan kegiatan ekonomi yang tidak ditangani pemerintah

     3.    Meningkatkan penerimaan dan devisa negara

     4.    Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran

     5.    Membantu meningkatkan produksi nasional

     6.    Membantu pemerintahan dalam usaha pemerataan pendapatan

     7.    Meningkatkan pendapatan negara dari pajak

6. Bentuk-Bentuk Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Badan usaha milik swasta memiliki 4 bentuk, yaitu :

1.       Perusahaan Perseorangan (Po)


Secara definisi yang dimaksud perusahaan perorangan adalah perusahaan yang dimiliki satu
individu. Akan tetapi dalam praktiknya badan usaha ini kerap kali merupakan perusahaan keluarga,
yaitu perusahaan yang menggunakan seluruh atau sebagian anggota keluarga untuk
menjalankannya. Dalam suatu perekonomian tidak mudah untuk menentukan apakah suatu
kegiatan itu digolongkan sebagai perusahaan perseorangan atau merupakan suatu kegiatan ekonomi
yang tidak digolongkan sebagai perusahaan.

Dalam setiap perekonomian perusahaan perseorangan merupakan unit usaha yang paling
banyak jumlahnya. Sebagai contoh pada masa ini di Amerika Serikat lebih kurang 80 persen dari
jumlah unit usaha merupakan perusahaan perorangan. Akan tetapi walaupun jumlahnya banyak,
nilai penjualannya dan nilai tambah yang diciptakan oleh usaha yang seperti itu relatif kecil. Hal
tersebut berarti perusahaan perorangan walaupun banyak, tetapi setiap unitnya menggunakan
modal yang relatif terbatas dan nilai produksinya juga terbatas.

Pengelolaan perusahaan perseorangan hampir seluruhnya adalah perusahaan kecil dan


biasanya langsung ditangani sendiri oleh pemiliknya. Jika perusahaan perseorangan berkembang
menjadi besar , maka kegiatan manajemen baru akan terlihat lebih teratur, pemilik tidak lagi
mengelola secara langsung, melainkan akan duduk sebagai seorang komisaris (pengawas) sedangkan
untuk menjalankan usaha akan diserahkan kepada orang lain atau manajer yang bisa bekerja lebih
profesional.

Ciri-ciri perusahaan perseorangan antara lain sebagai berikut :

1.       Dimiliki oleh perseorangan

2.       Pengelolaan terbatas atau sederhana

3.       Modal tidak terlalu besar

4.       Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan

Kelebihan dari perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut :

a.       Mudah didirkan

Setiap orang dapat mengembangkan usaha perseorangan. Biasanya usaha ini tidak perlu
mendapat izin dari lembaga pemerintah untuk menjalankannya.

b.      Organisasinya sederhana sehingga biaya organisasinya pun rendah

Modal yang digunakan relatif sedikit karena biaya-biaya juga masih rendah dan umumnya modal
yang digunakan adalah tabungan yang dimiliki

c.       Pengelolaannya fleksibel dan bebas

Manajemen perusahaan sangat bebas yaitu pemilik perusahaan dapat menentukan sendiri jam
kerjanya, dengan bebas membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukannya, bebas
menentukan harga, menentukan jumlah barang yang diproduksi, dan berbagai keputusan lain dan
bebas pula menggunakan pendapatan yang diperoleh dari usahanya. Juga pemilik perusahaan bebas
untuk menutup usahanya apabila ingin melakukan kegiatan lain.

d.      Kerahasiaan usaha terjamin

Sebagai perusahaan yang dijalankan sendiri, seluk-beluk kegiatan usahanya dirahasiakan.


Ketiadaan pemilik lain menyebabkan pemilik usaha tidak perlu membuat laporan mengenai kegiatan
yang dilakukannya. Pihak lain juga tidak mengetahui nilai penjualannya, modal yang digunakannya
dan keuntungan yang diperoleh. Masalah-masalah yang dihadapi perusahaan juga dapat
dirahasiakan.

Adapuan yang menjadi kelemahan perusahaan perseorangan adalah :

a.       Pertanggungjawaban pemilik tidak terbatas

Maksudnya apabila perusahaan memiliki tanggungjawab untuk membayar utang, maka


tanggungjawab ini tidak terbatas pada modal perusahaan saja tapi juga meliputi kekayaan pribadi
pemilik

b.      Modal Terbatas

Karena modal hanya berasal dari tabungan pemilik, sehingga modal terbatas . modal yang
terbatas ini mengurangi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk yang besar.

c.       Kualitas Manajerial dan kualitas Pekerja Terbatas

Pemilik belum tentu memiliki pengetahuan yang mendalam tentang usaha yang dijalankannya.
Oleh sebab itu kualitas manajemennya terbatas. Disamping itu juga susah untuk mendapatkan
pekerja yang baik karena pekerja lebih suka bekerja di pewrusahaan yang memberikan gaji serta
jenjang prestasi organisasi yang lebih besar.

d.      Kelangsungan operasi perusahaan terbatas

Umur usaha sangat tergantung padakeadaan dan sikap pemiliknya karena pemiliklah yang
memiliki fungsi vital dalam menjalankan perusahaan.

2.       Firma (partnership)

Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih yang menjalankan perusahaan menggunakan
nama bersama dan membagi hasil yang didapatkan dari usahanya. Dalam menjalankan usaha, ada
dua macam anggota firma, yaitu :

1.       Anggota yang mendapat kuasa untuk bertindak atas nama perusahaan

2.       Anggota yang tidak menerima kuasa untuk bertindak atas nama perusahaan.

Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya tindakan yang merugikan bagi perusahaan.

Proses pendirian firma adalah sebagai berikut :

1.       Tahap akta otentik

2.       Tahap pendaptaran akta firma

3.       Tahap pengumuman dalam berita acara

Kelebihan firma adalah sebagai berikut :

1.       Modal lebih besar, karena pemilik yang menyetorkan modalnya untuk perusahaan sudah
terdiri dari beberapa orang

2.       Tanggungjawab bersama, apabila terjadi sesuatu yang tidak menguntungkan, seperti
perusahaan memiliki utang maka ssemua pemilik menanggung kewajiban secara bersama-sama

3.       Status badan usaha jelas karena memiliki akta dari notaris dan terdaptar di pengadilan negeri
4.       Didirikan dan pengelolaan secara bersama, maksudnya bahwa perusahaan dikelola secara
bersama-sama oleh pemilik perusahaan yang biasanya pemilik terdiri dari beberapa orang.

Beberapa kelemahan dari Firma antara lain :

1.       tanggungjawab pemilik tidak terbatas, maksudnya tanggungjawab pemilik tidak hanya sebatas
pada modal yang ada pada perusahaan tapi kekayaan pribadi juga termasuk dan dapat ditarik untuk
melunasi kewajiban

2.       sulit memperoleh laba

3.       gampang bubar, karena jika terjadi perselisihan antara pemilik maka perusahaan akan rapuh
karena posisi pemilik sama dan mempunyai suara yang selevel

4.       modal sulit ditarik walaupun sekutu mengundurkan diri

3.      Commanditaire Vennootschap (CV)

CV atau biasa disebut Persekutuan Komanditer adalah persekutuan atas dasar kepercayaan.
sekutu Komplementer dapat menggunakan modal dari para sekutu hanya dengan dasar
kepercayaan. Perusahaan dijalankan oleh sekutu komplementer yang bertanggungjawab
sepenuhnya atas utang-utang perusahaan.

Dalam pengelolaan persekutuan komanditer, ada 2 macam yaitu :

a.       Sekutu komanditer adalah anggota yang memercayakan modalnya kepada sekutu
komplementer dengan menanggung kerugian yang terbatas pada modal yang disetor.

b.      Sekutu komplementer adalah anggota yang menjalankan dan memimpin perusahaan dengan
menanggung kerugian secara tidak terbatas.

Kebaikan Persekutuan Komanditer antara lain :

a.       Kebutuhan akan modal lebih mudah untuk terpenuhi, karena pemilik atau penanam modal
lebih banyak dan bisa lebih mudah memperoleh pinjaman

b.      Pimpinan perusahaan dapat terdiri dari satu orng atau lebih

c.       Tanggungjawab  sekutu komanditer terbatas, tanggungjawabnya hanya terbatas hanya pada
modal yang disetor karena ia tidak ikut campur dalam pengelolaan perusahaan

d.      Menggunakan akta otentik maksudnya secara lisan dan tertulis ,

e.      Peraturan tentang pembagian untung dan rugi berdasarkan besarnya modal yang ditanam

f.        Kekayaan pribadi dipisahkan dari kekayaan perusahaan

Keburukan Persekutuan Komanditer antara lain :

a.       Dapat terjadi selisih paham antar pemilik

b.      Sekutu komanditer tidak ikut menjalankan usaha perusahaan

4.      Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan terbatas adalah merupakan suatu kumpulan modal yang diberi hak dan diakui oleh
hukum untuk mencapai tujuan tertentu, biasanya mencari keuntungan. PT merupakan bentuk
perusahaan dimanaperolehan modalnya berskala dari penjualan saham.
Beberapa karakteristik utama dari PT adalah sebagai berikut:

a.       Pemiliknya adalah para pemegang saham.

b.      Kekuasaan tertinggi berada pada keputusan rapat pemegang saham.

c.       Merupakan suatu perkumpulan modal.

d.      Dalam rapat pemegang saham  setiap satu lembar saham yang dimiliki berarti satu suara.

e.       Bertujuan mencari laba yang sebesar-besarnya.

f.       Keuntungan dibagi atas dasar modal yang disetor. Jadi yang memiliki saham terbanyak akan
memperoleh bagian yang besar.

g.       Pemilik dan pengelolah dipisahkan.

h.      Unit usahanya didasarkan pada kebutuhan konsumen (pasar).

i.        Tatalaksananya bersifat tertutup (hanya terbuka bagi persero)

Anda mungkin juga menyukai