Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

BADAN USAHA

DOSEN PENGAMPU : Ervina Ahsanti, S.S., S.H., M.H.

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Nur Alam 1951030126
Ridho Dermawan 1951030340
Putri Nurpasya 1951030326
Luthfi Chintia Dewi 1951030103

PRODI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah ‫ ﷻ‬yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “BADAN USAHA”. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “HUKUM BISNIS” di Universitas Islam Negeri Raden
Intan Lampung.
Penulis manyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca, untuk membuat Makalah ini menjadi lebih baik. Harapan penyusun
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan bagi orang lain dalam
dunia perusahaan.

Bandar Lampung, 13 Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan................................................................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN...........................................................................................................2

A. Pengertian Badan Usaha dan Perusahan ............................................................................2


B. Bentuk bentuk Badan Usaha ..............................................................................................3
C. Badan Usaha Milik Swasta ................................................................................................4
1. Perusahaan Perseorangan...............................................................................................4
2. Persekutuan firma (Fa)...................................................................................................4
3. Persekutuan Komanditer (CV )......................................................................................6
4. Perseroan Terbatas (PT).................................................................................................6
5. Yayasan..........................................................................................................................9
6. Koperasi.........................................................................................................................9

D. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)...............9
1). Bentuk-Bentuk BUMN.................................................................................................9
a) Perusahaan Perseroan (Persero)...............................................................................9
b) Perusahaan Jawatan (Perjan)..................................................................................10
c) Perusahaan Umum (Perum)....................................................................................10
2). Maksud dan Tujuan pendirian BUMN dan BUMD.....................................................11
3). Peran BUMN/BUMD dalam perekonomian Indonesia...............................................11
4). Kelebihan dan Kekurangan BUMN dan BUMD.........................................................12

BAB III PENUTUP..................................................................................................................13


A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
ii
A. LATAR BELAKANG
Badan usaha merupakan salah satu faktor pendorong kemakmuran rakyat, karena adanya
badan usaha sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang ingin mencari pekerjaan. Bukan hanya itu,
badan usaha juga berperan memberikan kebutuhan masyarakat melalui produk atau jasa yang
dihasilkan.
Badan usaha didefinisikan sebagai kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya suatu badan usaha antara lain, Krisis
ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya pengangguran, tingkat kesejahteraan masyarakat
terhambat, dan krisis kemiskinan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Badan Usaha?


2. Apa perbedaan Badan Usaha dengan Perusahaan?
3. Apa saja bentuk-bentuk Badan Usaha?
4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan setiap Badan Usaha?
5. Apa peran Badan Usaha untuk perekonomian Indonesia?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian Badan Usaha!

2. Untuk mengetahui perbedaan Badan Usahan dengan Perusahaan!

3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk Badan Usaha!

4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Badan Usaha!

5. Untuk mengetahui peranan Badan Usaha dalam perekonomian Indonesia!

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Badan Usaha dan Perusahan


Badan Usaha di definisikan sebagai organisasi yang terstruktur dalam mengelola faktor-faktor
produksi untuk mendapatkan keuntungan.
Pengertian lain Badan usaha dalam buku Kompeten Ekonomi adalah kesatuan yuridis dan ekonomi
yang menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan mencari
keuntungan.
Sedangkan perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor
produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan
usaha lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
Perbedaan badan usaha dengan perusahaan :

BADAN USAHA PERUSAHAAN


Berorientasi untuk memperoleh laba Berorientasi untuk menghasilkan barang dan
jasa
Kesatuan yuridis dan ekonomi Kesatuan teknis.
Kumpulan modal dengan tujuan utama untuk Alat bagi badan usaha untuk mencapai suatu
memperoleh keuntungan tujuan

Badan usaha yang melakukan kegiatan usaha bertujuan untuk memperoleh keuntungan dengan fungsi-
fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi Operasional
Fungsi operasional adalah fungsi yang memungkinkan suatu badan usaha dapat melaksanakan
kegiatannya dengan baik. Fungsi operasional terdiri dari fungsi pembelian dan produksi, fungsi
pemasaran, fungsi keuangan, fungsi personalia, fungsi akuntansi, fungsi administrasi, fungsi
tekhnologi informasi, dan fungsi transformasi dan komunikasi.
2. Fungsi Manajerial
Fungsi Manajerial adalah fungsi yang menyatakan bagaimana suatu badan usaha dikelola.
Fungsi manajerial terdiri dari fungsi fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi
penggerakan, dan fungsi pengendalian
3. Fungsi sosial
Fungsi sosial badan usaha berhubungan dengan lingkungan di luar badan usaha (eksternal).
Fungsi sosial ini menyatakan sejuh mana suatu badan usaha mampu memberikan manfaat nyata
bagi lingkungan di luar badan usaha tersebut. Fungsi sosial terdiri dari penyediaan lapangan kerja
dan peingkatan kualitas hidup.
4. Fungsi Pertumbuhan Ekonomi Sosial
Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh kemajuan dunia usaha. Kemajuan dunia usaha
menyangkut kemajuan badan usaha.

B. Bentuk-Bentuk Badan Usaha

2
 Badan Usaha menurut pemilikan modalnya dapat digolongkan menjadi empat, yaitu sebagai
berikut:
1) Badan Usaha Milik Swata (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki
oleh swasta.
2) Badan Usaha Milki Negara (BUMN) adalah badan usaha yang modalnya dimilki oleh
negara baik seluruhnya maupun sebagian.
3) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha yang modalnya berasal dari
kekayaan daerah.
4) Badan Usaha Campuran adalah badan usaha yang modalnya berasal dari pihak swasta dan
sebagian lagi berasal dari pemerintah.

 Badan usaha menurut badan hukumnya dapat digolongkan menjadi enam, yaitu sebagai berikut:
1) Perusahaan perseorangan
2) Persekutuan firma
3) Persekutuan komanditer
4) Perseroan terbatas
5) Koperasi
6) Yayasan

 Badan Usaha menurut jenis usahanya dapat digolongkan menjadi lima,


yaitu sebagai berikut:
1) Badan usaha ekstraktif adalah badan usaha yang kegiatan usahanya mengolah dan
mengambil hasil yang disediakan alam, tanpa mengubah sifatnya. Misalnya, usaha
pertambangan.
2) Badan Usaha Agraris adalah badan usaha yang mengambil hasil dari alam dengan
mengusahakan dan mengolah tanahnya terlebih dahulu untuk memperoleh hasilnya.
Misalnya, pertanian, perternakan, perkebunan, perikanan, dan lain-lain.
3) Badan usaha perdagangan adalah badan usaha yang membeli produk (barang, ide, jasa)
untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk. Usaha pada bidang ini antara lai toko, pasar
swalayan, supermarket, mall, dan lain-lain.
4) Badan Usaha Industri adalah bada usaha yang membeli bahan baku kemudian mengolah
menjadi baha penolong dan bahan jadi. Misalnya, pabrik semen, pembuatan tahu/tempe,
dan lain-lain.
5) Badan Usaha Jasa adalah badan usaha yang melakukan kegiatan dengan memberi jasa
berupa kesenangan, kenikmata, kemudahan, kenyamanan, dan fasilitas lain yang hanya
dapat dirasakan. Misalnya, usaha pengangkutan (udara, darat,dan laut),usaha bioskop,
usaha pendidikan, dan lain-lain.

C. Badan Usaha Milik Swasta ( BUMS)

3
Badan Usaha swasta berperan cukup vital dalam perekonomian Indonesia. Sumbangan terhadap
pendapatan negara pun cukup besar diberikan oleh sektor swasta ini.
Bentuk-bentuk BUMS
Badan usaha milik swasta dapat berbentuk sebagai berikut:
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dikelola oleh perseorangan (pengusaha
perseorangan). Pengusaha perseorangan dapat memperoleh pinjaman dari kreditur untuk
membantu kegiatan operasional perusahaan. Tetapi, pinjaman itu tidak menggambarkan
kepemilikan karena wajib membayar sendiri semua utang akibat akibat pinjaman, namun tidak
perlu membagi laba kepada kreditur yang memberi pinjaman. Toko/warung, rumah makan,
penginapan berskala kecil, usaha foto copy adalah beberapa contoh usaha perseorangan.
Pengelolaan perusahaan perseorangan langsung ditangani sendiri oleh pemiliknya. Ada beberapa
perusahaan perseorangan yang akhirnya dapat berkembang menjadi perusahaan besar dan berubah
bentuk menjadi Fa, CV, dan PT. Perusahaan perseorangan memilki kebaikan dan kelemahan.
Kelebihan Perusahaan Perseorangan

 Pendirian dan pengelolaannya lebih mudah dan bisa dijalankan


 Bisa bersama anggota keluarga
 Kebutuhan modal dilakukan oleh pemilik
 Organisasinya lebih mudah/sederhana dan murah karena anggota keluarga yang turut
 Semua laba hanya untuk pemilik sendiri
 Pengendalian dilakukan seutuhnya oleh pemilik sehingga bebas bergerak
 Rahasia perusahaan lebih terjamin
 Pajak yang dikenakan rendah

Kelemahan Perusahaan perseorangan

 Tanggung jawab tidak terbatas, semua utang perusahaan ditanggung pemilik. Jika jumlah
utang melebihi kekayaan perusahaan maka kekayaan pribadi harus digunakan untuk
membayar utang tersebut
 Pengembangan perusahaan terbatas karena disesuaikan kemampuan modal dan manajemen
pemilik (pengelolaannya)
 Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin. Jika pemilik meninggal, anggota keluarga
yang lain belum tentu mampu menjalankan usaha tersebut

2. Persekutuan firma (Fa)


Firma dari bahasa Belanda venootschap onder firma; secara harfiah: perserikatan dagang antara
beberapa perusahaan) atau sering juga disebut Fa, adalah sebuah bentuk persekutuan untuk
menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama. Pemiliki firma
terdiri dari beberapa orang yang bersekutu dan masing-masing anggota persekutuan menyerahkan
kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan.

a). Proses Pendirian

4
Berdasarkan Pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Persekutuan Firma adalah
persekutuan yang diadakan untuk menjalankan suatu perusahaan dengan memakai nama
bersama.
Persekutuan Firma merupakan bagian dari persekutuan perdata, maka dasar hukum persekutuan
firma terdapat pada Pasal 16 sampai dengan Pasal 35 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD) dan pasal-pasal lainnya dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata)
yang terkait. Dalam Pasal 22 KUHD disebutkan bahwa persekutuan firma harus didirikan dengan
akta otentik tanpa adanya kemungkinan untuk disangkalkan kepada pihak ketiga bila akta itu
tidak ada. Pasal 23 KUHD dan Pasal 28 KUHD menyebutkan setelah akta pendirian dibuat,
maka harus didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri dimana firma tersebut berkedudukan
dan kemudian akta pendirian tersebut harus diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia.
b). Proses Pembubaran
Pembubaran Persekutuan Firma diatur dalam ketentuan Pasal 1646 sampai dengan Pasal 1652
KUHPerdata dan Pasal 31 sampai dengan Pasal 35 KUHD. Pasal 1646 KUHPerdata
menyebutkan bahwa ada 5 hal yang menyebabkan Persekutuan Firma berakhir, yaitu :

 Jangka waktu firma telah berakhir sesuai yang telah ditentukan dalam akta pendirian;
 Adanya pengunduran diri dari sekutunya atau pemberhentian sekutunya;
 Musnahnya barang atau telah selesainya usaha yang dijalankan persekutuan firma;
 Adanya kehendak dari seorang atau beberapa orang sekutu;
 Salah seorang sekutu meninggal dunia atau berada di bawah pengampuan atau dinyatakan
pailit.

Seperti badan usaha yang lain, Firma juga memilki kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan Firma
1) Lebih mudah dalam memanajemen badan usaha karena adanya pembagian kerja di antara
para anggota.
2) Karena jumlah modalnya lenih besar dari pada usaha perseorangan, badan usaha firma
lebih mudah untuk memperluas usahanya.

Kelemahan Firma
1) Jika salah satu anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha, maka secara
otomatis firma menjadi bubar.
2) Jika salah satu anggota membuat kerugian, maka anggota yang lain juga merasakan
kerugian itu.

3. Persekutuan Komanditer (CV / Commanditaire Vennotschop)

5
Persekutuan komanditer biasanya didirikan dengan akta dan harus didaftarkan. Namun
persekutuan ini bukan merupakan badan hukum (sama dengan firma), sehingga tidak memiliki
kekayaan sendiri.
Keanggotaan dalam CV secara umum terbagi menjadi 2 macam, yaitu:
1) Komplementer (Anggota aktif), yaitu anggota yang mengelola perusahaan aktif. Jika
perusahaan merugi, maka untuk melunasi digunakan seluruh kekayaan pribadinya.
2) Komanditer (Anggota pasif), yaitu anggota yang hanya mengikut sertakan modal. Anggota
ini hanya bertanggung jawab hanya sebatas modal yang disertakan.

Kelebihan Perusahaan komanditer (CV)


1) Kepemimpinan lebih mudah karena kepemimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang.
2) Kebutuhan modal dapat terpenuhi karena modal yang dikumpulkan relatif besar
3) Kesempatan untuk Berkembang Lebih Besar

Kekuranganperseroan komanditer (CV)


1) Kelangsungan hidup persekutuan tidak terjamin
2) Jika sudah menanamkan modal, sulit untuk menariknya kembali.
3) Sebagian sekutu memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas

4. Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu
persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang
pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari
saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan
tanpa perlu membubarkan perusahaan.
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam
anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga
memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi
bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu
sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka
kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan
mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang
besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.
Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang diperoleh
para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau
ruginya perseroan terbatas tersebut.

A. Mekanisme Pendirian PT

6
Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi ( akta yang dibuat oleh notaris )
yang di dalamnya dicantumkan nama lain dari perseroan terbatas, modal, bidang usaha, alamat
perusahaan, dan lain-lain. Akta ini harus disahkan oleh menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk mendapat izin dari menteri kehakiman,
harus memenuhi syarat sebagai berikut:
 Perseroan terbatas tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan
 Akta pendirian memenuhi syarat yang ditetapkan Undang-Undang
 Paling sedikit modal yang ditempatkan dan disetor adalah 25% dari modal dasar. (sesuai
dengan UU No. 1 Tahun 1995 & UU No. 40 Tahun 2007, keduanya tentang perseroan
terbatas)

Setelah mendapat pengesahan, dahulu sebelum adanya UU mengenai Perseroan Terbatas (UU
No. 1 tahun 1995) Perseroan Terbatas harus didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat, tetapi
setelah berlakunya UU NO. 1 tahun 1995 tersebut, maka akta pendirian tersebut harus
didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Perusahaan (sesuai UU Wajib Daftar Perusahaan tahun 1982)
(dengan kata lain tidak perlu lagi didaftarkan ke Pengadilan negeri, dan perkembangan tetapi
selanjutnya sesuai UU No. 40 tahun 2007, kewajiban pendaftaran di Kantor Pendaftaran
Perusahaan tersebut ditiadakan juga. Sedangkan tahapan pengumuman dalam Berita Negara
Republik Indonesia ( BNRI ) tetap berlaku, hanya yang pada saat UU No. 1 tahun 1995 berlaku
pengumuman tersebut merupakan kewajiban Direksi PT yang bersangkutan tetapi sesuai dengan
UU NO. 40 tahun 2007 diubah menjadi merupakan kewenangan/kewajiban Menteri Hukum dan
HAM.
Setelah tahap tersebut dilalui maka perseroan telah sah sebagai badan hukum dan perseroan
terbatas menjadi dirinya sendiri serta dapat melakukan perjanjian-perjanjian dan kekayaan
perseroan terpisah dari kekayaan pemiliknya.
Modal dasar perseroan adalah jumlah modal yang dicantumkan dalam akta pendirian sampai
jumlah maksimal bila seluruh saham dikeluarkan. Selain modal dasar, dalam perseroan terbatas
juga terdapat modal yang ditempatkan, modal yang disetorkan dan modal bayar. Modal yang
ditempatkan merupakan jumlah yang disanggupi untuk dimasukkan, yang pada waktu
pendiriannya merupakan jumlah yang disertakan oleh para persero pendiri. Modal yang disetor
merupakan modal yang dimasukkan dalam perusahaan. Modal bayar merupakan modal yang
diwujudkan dalam jumlah uang.

B. Pembagian perseroan terbatas


1) PT terbuka
Perseroan terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual sahamnya kepada masyarakat
melalui pasar modal (go public). Jadi sahamnya ditawarkan kepada umum, diperjualbelikan
melalui bursa saham dan setiap orang berhak untuk membeli saham perusahaan tersebut.
2) PT tertutup
Perseroan terbatas tertutup adalah perseroan terbatas yang modalnya berasal dari
kalangan tertentu misalnya pemegang sahamnya hanya dari kerabat dan keluarga saja atau
kalangan terbatas dan tidak dijual kepada umum.

3) PT kosong

7
Perseroan terbatas kosong adalah perseroan yang sudah ada izin usaha dan izin lainnya
tapi tidak ada kegiatannya
C. Pembagian Wewenang Dalam PT
Dalam perseroan terbatas selain kekayaan perusahaan dan kekayaan pemilik modal terpisah
juga ada pemisahan antara pemilik perusahaan dan pengelola perusahaan. Pengelolaan
perusahaan dapat diserahkan kepada tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya ( profesional ). Struktur
organisasi perseroan terbatas terdiri dari pemegang saham, direksi, dan komisaris.
Dalam PT, para pemegang saham melimpahkan wewenangnya kepada direksi untuk
menjalankan dan mengembangkan perusahaan sesuai dengan tujuan dan bidang usaha
perusahaan. Dalam kaitan dengan tugas tersebut, direksi berwenang untuk mewakili perusahaan,
mengadakan perjanjian dan kontrak, dan sebagainya. Apabila terjadi kerugian yang amat besar
( diatas 50 % ) maka direksi harus melaporkannya ke para pemegang saham dan pihak ketiga,
untuk kemudian dirapatkan.
Komisaris memiliki fungsi sebagai pengawas kinerja jajaran direksi perusahaan. Komisaris bisa
memeriksa pembukuan, menegur direksi, memberi petunjuk, bahkan bila perlu memberhentikan
direksi dengan menyelenggarakan RUPS untuk mengambil keputusan apakah direksi akan
diberhentikan atau tidak.
Dalam RUPS/Rapat Umum Pemegang Saham, semua pemegang saham sebesar/sekecil apapun
sahamnya memiliki hak untuk mengeluarkan suaranya. Dalam RUPS sendiri dibahas masalah-
masalah yang berkaitan dengan evaluasi kinerja dan kebijakan perusahaan yang harus
dilaksanakan segera. Bila pemegang saham berhalangan, dia bisa melempar suara miliknya ke
pemegang lain yang disebut proxy. Hasil RUPS biasanya dilimpahkan ke komisaris untuk
diteruskan ke direksi untuk dijalankan.
Isi RUPS :

 Menentukan direksi dan pengangkatan komisaris


 Memberhentikan direksi atau komisaris
 Menetapkan besar gaji direksi dan komisaris
 Mengevaluasi kinerja perusahaan
 Memutuskan rencana penambahan/pengurangan saham perusahaan
 Menentukan kebijakan perusahaan
 Mengumumkan pembagian laba ( dividen )

D. Keuntungan Membentuk Perusahaan Perseroan Terbatas


1) tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang utang perusahaan.
2) kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab tidak tergantung
kepada beberapa pemilik. Pemilik dapat berganti ganti.
3) Mudah untuk memindahan hak milik dengan menjual saham kepada orang lain
4) mudah untuk memperoleh tambahan modal untuk memperluas volume usahanya, misal
dengan mengeluarkan saham baru.

E. Kelemahan Perusahaan Perseroan Terbatas


1) PT merupakan subyek pajak tersendiri, jadi tidak hanya perusahaan yang terkena pajak.
Dividen atau laba bersih yang di bagikan kepada para pemegang saham juga dikenakan
pajak lagi sebagai pajak pendapatan.

8
2) pembentukan nya jauh lebih sulit dan lebih rumit
3) biaya pembentukannya relatif lebih tinggi
4) ketentuan perundangan relatif lebih ketat

5. Yayasan
Yayasan adalah suatu badan usaha, tetapi tidak merupakan perusahaan karena tidak mencari
keuntungan. Badan usaha ini didirikan untuk sosial.
6. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan.

D. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Menurut UU No. 19 Tahun tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang
berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah Badan usaha yang diatur melalui peraturan daerah untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Modal BUMD merupakan kekayaan negara yang dipisahkan.
Kegiatan usaha yang dilakukan BUMD antara daerah yang satu dengan daerah yang lain bisa saja
bebeda, semua sesuai kebutuhan setiap daerah.
Usaha-usaha BUMN dan BUMD adalah melayani kepentingan masyarakat. Keduanya mempunyai
peranan yang sangat penting dalam peningkatan dan kemajuan perekonomian Indonesia.

1). Bentuk-bentuk BUMN

a). Perusahaan Perseroan (Persero)


Perusahaan persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang
modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya mengejar keuntungan.
Maksud dan tujuan mendirikan persero ialah untuk menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu
tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar keuntungan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Ciri-
ciri Persero adalah sebagai berikut:

 Pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden


 Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh menteri dengan memperhatikan perundang-undangan
 Statusnya berupa perseroan terbatas yang diatur berdasarkan undang- undang
 Modalnya berbentuk saham
 Sebagian atau seluruh modalnya adalah milik negara dari kekayaan negara yang dipisahkan
 Organ persero adalah RUPS, direksi dan komisaris
 Menteri yang ditunjuk memiliki kuasa sebagai pemegang saham milik pemerintah
 Apabila seluruh saham dimiliki pemerintah, maka menteri berlaku sebagai RUPS, jika hanya
sebagian, maka sebagai pemegang saham perseroan terbatas
 RUPS bertindak sebagai kekuasaan tertinggi perusahaan
 Dipimpin oleh direksi
 Laporan tahunan diserahkan ke RUPS untuk disahkan
 Tidak mendapat fasilitas negara
 Tujuan utama memperoleh keuntungan 9
 Hubungan-hubungan usaha diatur dalam hukum perdata
 Pegawainya berstatus pegawai Negeri

Fungsi RUPS dalam persero pemerintah ialah memegang segala wewenang yang ada dalam
perusahaan tersebut. RUPS juga berwenang untuk mengganti komisaris dan direksi. Direksi persero
adalah orang yang bertanggung jawab atas pengurusan persero baik didalam maupun diluar
pengadilan. Pengangkatan dan pemberhentian dilakukan okeh RUPS. Komisaris adalah organ persero
yang bertugas dalam pengawasan kinerja persero itu, dan melaporkannya pada RUPS.
Persero terbuka sesuai kebijakan pemerintah tentang privatisasi. Privatisasi adalah penjualan sebagian
atau seluruh saham persero kepada pihak lain untuk peningkatan kualitas.
b). Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan Jawatan (perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN memiliki modal yang berasal dari
negara. Besarnya modal Perusahaan Jawatan ditetapkan melalui APBN. Ciri-ciri Perusahaan Jawatan
antara lain sebagai berikut:

 Memberikan pelayanan kepada masyarakat


 Merupakan bagian dari suatu departemen pemerintah
 Dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada menteri atau dirjen
departemen yang bersangkutan
 Status karyawannya adalan pegawai negeri

Contoh Perusahaan Jawatan (Perjan):


Perusahaan jawatan kereta api(PJKA), bernaung di bawah Departemen Perhubungan. Sejak tahun
1991 Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) berubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api
(PERUMKA) berubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PENKA),dan yang terakhir berubah
nama menjadi PT.Kereta Api Indonesia (PT.KAI).
Perusahaan Jawatan Pengadaian bernaung dibawah Departemen Keuangan. Pada saat ini, Perusahaan
Jawatan Pengadaian berubah nama menjadi Perum Penggadaian.
c). Perusahaan Umum (Perum)
Perusahaan Umum(PERUM) adalah suatu perusahaan negara yang bertujuan untuk melayani
kepentingan umum,tetapi sekaligus mencari keuntungan.
Ciri-ciri Perusahaan Umum (Perum):

 Melayani kepentingan masyarakat umum.


 Dipimpin oleh seorang direksi/direktur.
 Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di perusahaan swasta, Artinya,perusahaan
umum(PERUM) bebas membuat kontrak kerja dengan semua pihak.
 Dikelola dengan modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara.
 Pekerjanya adalah pegawai perusahaan swasta.
 Memupuk keuntungan untuk mengisi kas negara.
Contohnya : Perum Pegadaian, Perum Jasatirta, Perum DAMRI, Perum ANTARA,Perum
Peruri,Perum Perumnas,Perum Balai Pustaka.
2). Maksud dan Tujuan pendirian BUMN dan BUMD
BUMN didirikan dengan maksud dan tujuan sebagai berikut: 10
1. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian Nasional pada umumnya dan
penerimaan negara pada khususnya. BUMN diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan
pada masyarakat sekaligus memberikan kontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
nasional dan membantu penerimaan keuangan negara.
2. Meyelenggarakan kepentingan umum berupa penyediaan barang dan jasa yang bermutu tinggi
dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
3. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,
koperasi, dan masyarakat.
4. Tujuan BUMD adalah ikut serta melaksanakan pembangunan ekonomi nasional pada umumnya
dan pembangunan ekonomi daerah yang bersangkutan.

3). Peran BUMN/BUMD dalam perekonomian Indonesia


Badan Usaha milik negara/daerah memiliki peranan yang besar dalam meningkatkan kemakmuran
rakyat indonesia pada umumnya dan daerah pada khususnya. Berdasarkan pasal 33 dan penjelasannya
UUD 1945, peranan BUMN dan BUMD itu sebagau berikut.
1. Mengembangkan perekonomian negara dan penerimaan negara
2. Memupuk keuntungan (Persero) dan pendapatan
3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum (Perum) berupa barang dan jasa berdaya saing tinggi
bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak
4. Menjadi perintis kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan badan usaha swasta dan
koperasi
5. Menyelenggarakan kegiatan usaha yang bersifat melengkapi kegitan dan badan usaha swasta
dan koperasi
6. Membimbing sektor swasta, khususnya pengusaha golongan ekonomi lemah (sektor usaha
informal) dan sektor koperasi.
7. Melaksanakan dan menunjang pelaksanaan program dan kebijakan pemerintah di bidang
ekonomi dan pembangunan

Secara keseluruhan, perusahaan-perusahaan negara memainkan peran penting dalam perekonomian


nasional. Selain, menyumbang dan pembentukan modal nasional.
4). Kelebihan dan Kekurangan BUMN dan BUMD
BUMN/ BUMD bercirikan birokrasi didirikan berdasarkan amanah UUD 1945 dan peraturan 11
pemerintah, memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
 Kelebihan BUMN/ BUMD
 Meringankan beban pengeluaran konsumsi masyarakat melalui peetapan harga produk
(barang dan harga) yang memegang hajat hidup orang benyak yang lebih murah karena
subsidi oleh pemerintah.
 Membantu sektor swasta mengelola sektor usaha yang secara ekonomis tidak
menguntungkan, namun produknya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
 Menyerap tenaga kerja formal dengan seleksi tertentu sehingga dapat diperoleh sumber daya
manusia yang lebih berkualitas handal.
 Mudah mengumpulkan modal, karena modal berasal dari kekayaan negara atau daerah yang
dipisahkan.
 Pengelolaannya berasal dari direksi dan komisaris yang ditunjuk pemerintah dan RUPS
sehingga lebih berhati-hati dan profesional.

 Kekurangan BUMN/ BUMD


 Keterbatasan kemampuan dan keahlian dalam mengelola BUMN dan BUMD menyebabkan
sering menderita kerugian
 Pada situasi tertentu bertindak sebagai perusahaan monopoli sehingga penetapan harga
ditentuka sepihak (perusahaan), bukan melalui mekanisme pasar walaupun akhirnya untuk
kesejahteraan rakyat
 Pendiriannya sukar karena harus melalui peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

BAB III
PENUTUP
12
A. Simpulan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba. Sedangkan Perusahaan adalah suatu
unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi untuk menyediakan barang dan
jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan usaha lain dengan tujuan memperoleh
keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
Bentuk badan usaha ada beberapa jenis antara lain, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan
Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Tiap-tiap badan usaha
memiliki kekurangan dan kelebihan.
Peran Badan Usaha dalam perekonomian Indonesia sangat penting guna mengembangkan
perekonomian negara, meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia, memupuk keuntungan dan
pendapatan, dan melaksanakan dan menunjang pelaksanaan program kebijakan pemerintah di bidang
ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA

13
- Nurdin, Muh. 2007. Kompeten Ekonomi,. Makasar: Mitra Media.
- Sudarsono. 1988. Pengantar ekonomi Mikro. Jakarta: LP3S

14

Anda mungkin juga menyukai