Disusun oleh :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada penyusun sehingga penyusun berhasil menyelesaikan Makalah Hukum
Bisnis ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya, yang berjudul “Perjanjian Jual Beli”.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan pengetahuan
kepada kita semua tentang Perjanjian Dalam Jual Beli.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, Sehubungan dengan hal
ini, kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun tentu saya harapkan demi
sempurnanya makalah ini.
Akhir kata, Penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah senantiasa Meridhoi
segala usaha kita. AMIN.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran-saran............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai kebutuhan yang bersifat fisik dan non
fisik.Kebutuhan itu tidak pernah dapat dihentikan selama hidup manusia. Untuk mencapai
kebutuhan itu, satu sama lain saling bergantung. Manusia sebagai makhluk sosial tidak mungkin
dapat hidup seorang diri. Manusia pasti memerlukan kawan atau orang lain. Oleh karena itu,
manusia perlu saling hormat menghormati, tolong menolong dan saling membantu dan tidak
boleh saling menghina, menzalimi, dan merugikan orang lain
Dalam upaya menanamkan kepekaan untuk saling tolong menolong, kita dapat
mebiasakan diri dengan menginfakkan atau memberikan sebagian rezeki yang kita peroleh
meskipun sedikit, seperti memberikan santunan kepada fakir miskin, orang tua dan jompo,
mengangkat anak asuh, memberi bantuan kepada orang yang sedang menuntut ilmu, membangun
sarana umum (jalan), serta menjadi makhluk sosial yang tidak lepas dari kita memerlukan orang
lain, untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sebagai mahluk sosial, dalam hal ini tidak di
pungkiri manusia membutuhkan manusia lain termasuk dalam jual beli.
C. TUJUAN
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikemukakan lebih lanjut bahwa perjanjian jual
beli merupakan perjanjian timbal balik sempurna, dimana kewajiban penjual merupakan hak dari
pembeli dan sebaliknya kewajiban pembeli merupakan hak dari penjual. Dalam hal ini, penjual
berkewajiban untuk menyerahkan suatu kebendaan serta berhak untuk menerima pembanyaran,
sedang pembeli berkewajiban untuk melakukan pembayaran dan berhak untuk menerima suatu
kebendaan. Apabila hal tersebut tidak dipenuhi, maka tidak akan terjadi perikatan jual beli.
Perjanjian jual beli saja tidak lantas menyebabkan beralihnya hak milik atas barang dari
tangan penjual ke tanggan pembeli sebelum dilakukan penyerahan (levering). Pada hakekatnya
perjanjian jual beli itu dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap kesepakatan kedua belah pihak
mengenai barang dan harga yang ditandai dengan kata sepakat (Jual beli) dan yang kedua, tahap
penyerahan (levering) benda yang menjadi obyek perjanjian, dengan tujuan untuk mengalihkan
hak milik dari benda tersebut.
Hak milik beralih dengan adanya penyerahan (levering). Penyerahan adalah suatu
pemindahan barang yang telah dijual ke dalam penguasaan dan kepunyaan si pembeli (pasal
1475). Jadi penyerahan dapat diartikan sebagai cara untuk mendapatkan hak milik karena adanya
pemindahan hak milik akibat dari perjanjian jual beli. Untuk perjanjian jual beli dengan system
indent penyerahan barang dilakukan dengan penyerahan kekuasaan atas barang (kendaraan
dianalogikan sebagai barang bergerak) sebagaimana diatur dalam pasal 612 KUHPerdata.
Biasanya, penyerahan dilakukan langsung ditempat penjual atau ditempat lain yang telah
diperjanjikan sebelumnya.
Kesepakatan para pihak dalam perjanjian jual beli sebagaimana diatur dalam pasal 1320
KUHPerdata melahirkan dua macam perjanjian, yaitu perjanjian obligatoir (perjanjian yang
menimbulkan perikatan) dan perjanjian kebendaan (perjanjian untuk mengadakan, mengubah
dan menghapuskan hak-hak kebendaan). Akibat pembedaan perjanjian tersebut, maka dalam
perjanjian jual beli harus disertai dengan perjanjian penyerahan (levering), yaitu sebenarnya
merupakan perjanjian untuk melaksanakan perjanjian jual beli.
Dari pengertian yang diberikan pasal 1457 diatas, perjanjian jual beli membebankan dua
kewajiban yaitu :
2. Kewajiban pihak pembeli membayar harga barang yang dibeli kepada penjual.
D. Penulisan dan Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Cara Penulisan.
Dalam sebuah perjanjian jual beli tanah, setidaknya harus di muat hal-hal berikut ini:
1. Identitas lengkap par pihak (penjual dan pembeli) dan kedudukan dalam transaksi.
2. Deskripsi atau gambaran tanah meliputi:
Letak tanah daam bentuk alamat
Luas tanah dalam bentuk Meter Persegi
Batas tanah (Empat mata arah angin)
Status Kepemilikan
Nomor surat tanah
Harga tanah sesuai kesepekatan
3. Pencantuman jaminn dnn identitas saksi.
4. Cara dan batas waktu pembayaran.
5. Kesepakatan penyelesaian masalah jika terjadi perselisihan.
Jika diperlukan, Bisa menambahkan lagi pasal-pasal lain sesuai kesepakatan kedua belah pihak
seperti BNN (Bea Balik Nama).
CONTOH:
SURAT PERJANJIAN
Umur : 20 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
Umur : 20 Tahun
Pekerjaan : PNS
Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Pihak pertama dengan ini berjanji untuk menyatakan dan mengikatkan diri untuk menjual kepada
pihak kedua dan pihak kedua juga berjanji menyatakan serta mengikatkan diri untuk membeli
dari pihak pertama berupa:
Sebidang tanah Hak Milik yang terletak di Desa Suromadu RT.5/III, Kecamatan Condong Catur
Depok Sleman Yogyakarta, seluas 10.000 M³ (sepuluh ribu) meter persegi, dengan batas-batas
tanah tersebut adalah sebagai berikut :
Sebelah barat : Berbatasan dengan tanah Manan Sopyan
Sebelah timur : Berbatasan dengan tanah Lisnawati
Sebelah utara : Berbatasan dengan tanah Reza Ainur Riski
Sebelah selatan : Berbatasan dengan tanah Syahida
Dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam 9 (sembilan) pasal, berikut ini:
Pasal 1
HARGA
Jual beli tanah tersebut dilakukan dan disetujui oleh masing-masing pihak dengan harga tanah
sebesar Rp.1000.000.000,00 (satu miliar rupiah);
Pasal 2
CARA PEMBAYARAN
Pihak kedua akan memberikan uang tanda jadi sebesar Rp.400.000.000,00 (empat ratus juta
rupiah) kepada pihak pertama yaitu pada tanggal 10 Maret 2014.
Sisa pembayaran sebesar Rp.600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) akan dibayarkan oleh
pihak kedua pada tanggal 01 April 2014.
Pasal 3
JAMINAN DAN SAKSI
Pihak pertama menjamin sepenuhnya bahwa tanah yang dijualnya adalah benar-benar milik atau
hak pihak pertama sendiri dan tidak ada orang atau pihak lain yang turut mempunyai hak, bebas
dari sitaan, tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa, hak kepemilikannya tidak sedang
dipindahkan atau sedang dijaminkan kepada orang atau pihak lain dengan cara bagaimanapun
juga, dan tidak sedang atau telah dijual kepada orang atau pihak lain.
Jaminan pihak pertama dikuatkan oleh dua orang yang turut menandatangani Surat Perjanjian
ini selaku saksi.
Apabila pihak kedua pada tanggal yang telah ditentukan diatas tidak memenuhi perjanjian ini
yaitu memberikan tanda jadi sebagaimana disebutkan dalam pasal 2 ayat (1) maka perjanjian ini
batal secara hukum.
Apabila pihak kedua pada tanggal yang telah ditentukan diatas untuk pelunasan sebagaimana
disebutkan dalam pasal 2 ayat (2), secara hukum perjanjian jual beli ini batal dan pihak pertama
akan mengembalikan uang tanda jadi setelah tanah dalam perjanjian ini terjual dan tanda jadi
akan dikembalikan sepenuhnya.
Kedua orang saksi tersebut adalah:
Nama : Titis
Umur : 22 tahun
Pekerjaan : Tani
Alamat : Desa Randu RT.01/II, Seputih Mataram
Selanjutnya disebut sebagai Saksi I
Pasal 4
PENYERAHAN
Pihak pertama berjanji serta mengikatkan diri untuk menyerahkan sertifikat tanah kepada pihak
kedua selambat-lambatnya satu minggu setelah pihak kedua melunasi seluruh pembayarannya.
Pasal 5
STATUS KEPEMILIKAN
Sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian ini maka tanah tersebut di atas beserta segala
keuntungan maupun kerugiannya sepenuhnya menjadi hak milik pihak kedua.
Pasal 6
PEMBALIKNAMAAN KEPEMILIKAN
Pihak pertama wajib membantu pihak kedua dalam proses pembaliknamaan atas kepemilikan
hak tanah dan bangunan rumah tersebut dalam hal pengurusan yang menyangkut instansi-
instansi terkait, memberikan keterangan-keterangan serta menandatangani surat-surat yang
bersangkutan serta melakukan segala hak yang ada hubungannya dengan pembaliknamaan serta
perpindahan hak dari pihak pertama kepada pihak kedua.
Segala macam ongkos atau biaya yang berhubungan dengan balik nama atas tanah dan
bangunan rumah dari pihak pertama kepada pihak kedua dibebankan sepenuhnya kepada pihak
kedua.
Pasal 7
MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN
Perjanjian ini tidak berakhir karena meninggal dunianya pihak pertama, atau karena sebab
apapun juga. Dalam keadaan demikian maka para ahli waris atau pengganti pihak pertama wajib
mentaati ketentuan yang termaktub dalam perjanjian ini dan pihak pertama mengikat diri untuk
melakukan segala apa yang perlu guna melaksanakan ketentuan ini.
Pasal 8
HAL-HAL LAIN
Hal-hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan dibicarakan serta diselesaikan secara
kekeluargaan melalui jalan musyawarah untuk mufakat oleh kedua belah pihak.
Pasal 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Tentang perjanjian ini dan segala akibatnya, kedua belah pihak memilih menyelesaikan perkara
jika terjadi perselisihan di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kabupaten Sleman
Yogyakarta.
Demikianlah Surat Perjanjan ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap yang bermaterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama, ditandatangani kedua belah pihak dalam keadaan sadar
serta tanpa adanya paksaan atau tekanan dari pihak manapun.
Dibuat di : Sleman
Tanggal : 03 Maret 2014
ttd ttd
Saksi-Saksi:
1) TITIS
Ttd
…………………………………
2) ANGGIS
Ttd
………………………………….
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Perjanjian jual beli merupakan perjanjian timbal balik sempurna, dimana kewajiban penjual
merupakan hak dari pembeli dan sebaliknya kewajiban pembeli merupakan hak dari penjual.
2. Dalam peristiwa jual beli ada ketentuan yang mengatur mengenai hak dan kewajiban penjual
maupun pembeli memiliki kewajiban untuk mematuhi perjanjian diantara mereka. Dimana
perjanjian tersebut berlaku selayaknya Undang –undang bagi kedua belah pihak.pihak
penjual berhak memperoleh pembayaran atas kebendaan yang telah diserahkan dan pembeli
berhak untuk memperoleh jaminan atas kebendaan yang diterima dari penjual.
3. Dalam hal-hal khusus seperti pembelian kembali kebendaan yang telah diperjualbelikan
sebagimana yang disepakati dalam perjanjian, pihak penjual harus membayarkan sejumlah
harga yang telah dibayarkan oleh pembeli beserta jumlah dari penambahan nilai yang
dilakukan pembeli atas kebendaan tersebut sehingga harga jual kebendaan tersebut
bertambah.
B. SARAN
Dalam melakukan perjanjian jual beli, para piha harus memahami bentuk dan isi
perjanjian.karena bentuk dan isi perjanjian berfungsi untuk menjamin kepentingan hukum
mereka dan untuk mengantisipasi dan mengeliminasi kerugian yang akan timbul jika terjadi
suatu wanprestasi.
DAFTAR PUSTAKA
Idris Subrata,”Perjanjian jual beli”.Blogger.(19 Desember 2013)
http://muhammadsubrata.blogspot.com/2013/12/perjanjian-jual-beli.html.(12
April 2015).
Sarfareh Yusuf Zainuddin,”Makalah Hukum Perdata Perjanjian Jual Beli”.
Blogger(10 Oktober 2013). http://siyasahhjinnazah.blogspot.com/2013/10/makalah-
hukum-perdata-perjanjian-jual.html.(12 April 2015).
Contohpedi.com,”Contoh surat perjanjian jual beli tanah yang benar”.
Wordpress(Januari 2013). http://contohpedi.com/2014/03/contoh-surat-perjanjian-jual-beli-
tanah-yang-baik-dan-benar/(12 April 2015)