Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

HUKUM DAN HUKUM BISNIS

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Hukum Bisnis

DOSEN PENGAMPU : ERVINA AHSANTI, S.S., S.H., M.H.

KELOMPOK 1 :

REKO SETIAWAN (1951030152)

INDAH TAMARA PUTRI (1951030089)

DESWITA ANGGUN DEVIANTI (1951030242)

DWI JATMOJO AJI WIBOWO (1951030061)

AKUNTANSI SYARIAH KELAS C

SEMESTER 2

PRODI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS NEGERI ISLAM RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN 1441 H / 2020 M

1
KATA PENGANTAR

Kebaikan Tuhan yang Maha agung telah memberikan pencerahan pikiran

kepada penulis sehingga penulis dapat segera menyelesaikan makalah ini. Oleh

sebab itu, tiada kata yang pantas selain ucapan syukur tak terhingga karena penulis

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Hukum dan Hukum Bisnis". Makalah

ini ditujukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Raden

Intan Lampung. Dalam penulisan makalah ini, banyak pihak yang telah membantu

hingga makalah ini dapat penulis selesaikan.

Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada Ibu Ervina Ahsanti, S.S.,

S.H., M.H. selaku Dosen mata kuliah Hukum Bisnis Universitas Islam Negeri Raden

Intan Lampung, serta teman-teman yang telah mendukung penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikannya tepat waktu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.

Karenanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat

tidak ada sesustu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah sederhana

ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun bagi para pembaca.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................2

1.3 Tujuan dan Manfaat........................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Aturan-Aturan Hukum....................................................................3

2.2 Fungsi Hukum Bisnis.....................................................................6

2.3 Ruang Lingkup Hukum Bisnis.......................................................6

2.4 Sumber Hukum Bisnis....................................................................8

2.5 Cara Menjalankan Bisnis Sesuai Dengan Hukum Bisnis...............9

2.6 Pentingnya Pemahaman Bidang Hukum Bagi Seorang

Pengusaha. ......................................................................................10

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan.....................................................................................12

3.2 Saran...............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini dengan semakin pesatnya perkembangan setiap bidang kehidupan,

termasuk bisnis yang kini tak hanya barang namun juga jasa, diperlukan suatu

kebutuhan untuk radar hukum dan "melek" hukum. Suatu negara yang

digambarkan dalam Diagram Pareto pada awalnya dibuat atas fenomena unik

bahwa menurut penelitian tersebut 80% pendapatan negara ditentukan oleh 20%

penduduknya, ini menunjukan bahwa bisnis termasuk sebagai penopang

perekonomian dan pembangunan di suatu negara. Menurut Saleh (1990), "Hukum

merupakan pranata yang pada akhirnya menentukan bagaimana kesejehateraan

yang dicapai tersebut dapat dinikmati secara merata, bagaimana keadilan sosial

dapat diwujudkan dalam kehidupan masyarakat dan bagaimana kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi dapat membawa kebahagiaan rakyat banyak".

Sebagai pelaku bisnis tentu tidak akan terlepas dari hukum, khususnya hukum

bisnis. Hukum bisnis bertujuan untuk memberikan kepada para pelaku bisnis

berupa keadilan, kepastian hukum, dan ketertiban dalam menjalankan kegiatan bisnis

mereka. Dengan demikian, hukum sangat berperan rnengatur bisnis agar bisnis

bisa berjalan dengan lancar, tertib, dan aman, sehingga tidak ada pihak-pihak

yang dirugikan akibat adanya kegiatan bisnis tersebut.

4
1.2 Rumusan Masalah

2.1. Mengapa aturan-aturan hukum di butuhkan dalam bisnis?

2.2 . Apa fungsi dari hukum bisnis?

2.3. Ruang lingkup apa saja yang termasuk ke dalam hukum bisnis?

2.4 . Dari manakah sumber atau acuan hukum bisnis?

2.5. Bagaimana caranya agar para pelaku bisnis dapat menjalankan bisnis sesuai dengan

ketentuan hukum bisnis?

2.6. Mengapa pemahaman bidang hukum penting bagi seorang pengusaha?

1.3 Tujuan dan Manfaat

3.1 Dapat mengetahui aturan-aturan hukum.

3.2 Dapat mengetahui fungsi hukum bisnis.

3.3 Dapat mengetahui sumber atau acuan hukum bisnis.

3.4 Dapat mengetahui ruang lingkup tentang hukum bisnis.

3.5 Dapat mengetahui cara menjalankan bisnis sesuai dengan ketentuan hukum.

3.6 Dapat mengetahui pentingnya bidang hukum bagi seorang pengusaha.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Aturan-Aturan Hukum

Hukum adalah peraturan yang bersifat memaksa yang menentukan tingkah

laku manusia dalam masyarakat. Meliputi aturan tertulis dan tidak

tertulis yang belaku dalam penyelenggaraan segenap dimensi kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Van Vollenhoven (Het adatrecht

van Nederlandsche Indie), Hukum adalah suatu gejala dalam pergaulan

hidup yang bergejolak terus menerus dalam keadaan bentur membentur tanpa

henti-hentinya dengan gejala lainnya. Norma hukum masih diperlukan dalam

kehidupan bermasyarakat meskipun ada norma-norma atau kaidah-kaidah lain

seperti norma agama, norma kesusilaan, dan norma kesopanan.

Norma hukum masih diperlukan karena dari ketiga norma tersebut

tidak mampu memberikan secara langsung rasa keadilan dan kebenaran bagi

masyarakat. Dalam hukum dikenal dengan istilah berlaku secara unifikasi

(berlaku bagi seluruh golongan). Norma semacam ini dapat berlaku secara

menyeluruh dikarenakan dalam pembuatan norma itu jelas, atau dengan kata

lain ada azas legalitas dalam hukurn. Bisnis adalah keseluruhan kegiatan usaha

yang dijalankan oleh orang atau badan secara teratur dan terus menerus, yaitu

berupa kegiatan mengadakan jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk

diperjualbelikan, dipertukarkan, atau disewakan dengan tujuan mendapatkan

keuntungan. (R.B. Simatupang). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia perdagangan. Jadi

dapat disimpulkan bahwa bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin

6
dilakukan, karena dikatakan sebagai suatu pekerjaan, mata pencaharian,

bahkan suatu profesi Bisnis merupakan aktivitas dalam perdagangan.

Bisnis dilakukan dalam rangka memperoleh keuntungan laba Ada 3

bidang usaha bisnis:

1. Perdagangan

2. Industri

3. Jasa

Aturan-aturan hukum itu dibutuhkan dalam bisnis karena:

1. Pihak-pihak yang terlibat dalam persetujuan bisnis itu membutuhkan

sesuatu yang lebih dari pada sekadar janji serta iktikad baik saja.

2. Adanya kebutuhan untuk menciptakan upaya-upaya hukum yang dapat

digunakan seandainya salah satu pihak tidak melaksanakan

kewajibannya, atau tidak memenuhi janjinya. Disinilah peran hukum

bisnis tersebut.

Dengan kata lain hukum binis adalah suatu perangkat kaidah hukum

(termasuk enforcement-nya) yang mengatur tentang tatacara pelaksanaan

urusan atau kegiatan dagang, industri atau keuangan yang dihubungkan

dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan mendapatkan

uang dari para entrepreneunr dalam resiko tertentu dengan usaha tertentu

dengan motif (dari entrepreneur tersebut) adalah untuk mendapatkan

keuntungan. Nunir Fuady, 2005 : 2).

7
Dapat dikatakan bahwa hukum bisnis penting atau perlu diketahui atau dipelajari oleh

pelaku ekonomi atau bisnis karena setiap aktivitas kegiatan bisnis selalu diatur oleh hukum.

Untuk itu para pelaku bisnis atau ekonomi perlu mengetahui atau mempelajarinya agar

bisnisnya bisa berjalan dengan lancar sehingga tidak melanggar hukum atau melakukan

bisnis yang illegal yang menyebabkan kerugian baik pelaku bisnis itu sendiri

(produsen) maupun masyarakat (konsumen).

Etika Bisnis

Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen

Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan

tingkah laku Etika bisnis, yaitu :

 Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada

konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam betindak seseorang

seharusnya mengikuti langkah-langkah yang dapat memberi manfaat

sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak

membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.

 Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan

kelakuannya memiliki hak dasar yang hares dihormati. Namun tindakan

ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan

akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang

 Justice Approach: para pembuat keputusan mempunyai kedudukan

yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan

kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara

kelompok. Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat

8
penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan

memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan

menciptakan nilai (value-Creation) yang tinggi, diperlukan suatu

landasan yang kokoh.

2.2 Fungsi Hukum Bisnis

1. Sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi bisnis,

2. Untuk memahami hak-hak dan kewajibannya dalam praktik bisnis,

3. Agar terwujud watak dan perilaku aktivitas dibidang bisnis yang

berkeadilan, wajar, sehat dan dinamis (yang dijamin oleh kepastian

hukum)

2.3 Ruang Lingkup Hukum Bisnis

Secara garis besar yang merupakan ruang lingkup dari hukum bisnis,

antara lain sebagai berikut:

1. Kontrak bisnis

2. Bentuk-bentuk badan usaha (PT, CV, Firma)

3. Perusahaan go publik dan pasar modal

4. Jual beli perusahaan

5. Penanganan modal investasi (PAM/PMDN)

6. Kepailitan dan likuiditas

7. Merger, konsolidasi dan akuisisi

8. Perkreditan dan pembiayaan

9
9. Jaminan hutang

10. Surat-surat berharga

11. Ketenagakerjaan/ perburuhan

12. Hak Kekayaan Intelektual, yaitu Hak Paten (UU No. 14 tahun 2001, Hak Merek UU

No. 15 tahun 2001, Hak Cipta (UU No. 119 tahun 2002), Perlindungan Varietas

Tanaman (UU No. 29 tahun 2000), Rahasia Dagang (UU No. 30 tahun 2000 ), Desain

Industri, (UU No. 31 tahun 2000), dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

(UU No. 32 tahun 2000).

13. Larangan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat

14. Perlindungan konsumen (UU No.8/1999)

15. Keagenan dan distribusi

16. Asuransi (UU No. 2/1992)

17. Perpajakan

18. Penyelesaian sengketa bisnis

19. Bisnis internasional

20. Hukum pengangkutan (darat, laut, udara)

21. Alih Teknologi perlu perlindungan dan jaminan kepastian hukum

bagi pemilik teknologi maupun pengguna teknologi seperti mengenai

bentuk dan cara pengalihan teknologi asing ke dalam negeri.

22. Hukum perindustrian/industri pengolahan.

23. Hukum Kegiatan perusahan multinasional (ekspor — inport)

24. Hukum kegiatan pertambangan

25. Hukum perbankan (UU No. 10/1998) dan surat-surat berharga

26. Hukum real estate/perumahan/bangunan

27. Hukum perjanjian internasional/perdagangan internasioal

10
28. Hukum tindak pidana pencurian uang (UU No, 15 tahun 2002)

2.4 Sumber Hukum Bisnis

Yang dimaksud dengan sumber hukum bisnis disini adalah dimana

kita bisa menemukan sumber hukum bisnis itu. Yang mana nantinya

sumber hukum tersebut dijadikan sebagai dasar hukum berlakunya hukum

yang dipakai dalam menjalankan bisnis tersebut. Sumber hukum bisnis yang

utama/pokok (1338 ayat 1 KUHPerdata) adalah :

Asas kontrak (perianjian) itu sendiri yang menjadi sumber hukum

utama, dimana masing-masing pihak terikat untuk tunduk kepada kontrak

yang telah disepakati. (kontrak yang dibuat diberlakukan sama dengan UU).

Asas kebebasan berkontrak, dimana para pihak bebas untuk mernbuat

dan menentukan isi dari kontrak yang mereka sepakati. Secara umum surnber

hukum bisnis (sumber hukum perundangan) tersebut ada Hukum Perdata

(KUHPerdata), Hukum Dagang (KUHDagang), Hukum Publik (pidana

Ekonomi/KUHPidana), Peraturan Perundang-undangan diluar KUHPerdata,

KUHPidana, KUHDagang atau menurut Munir Fuady, sumber-sumber hukum

bisnis adalah:

 Perundang undangan;

 Perjanjian;

 Traktat;

 Jurisprudensi;

 Kebiasaan;

 Pendapat sarjana hukum (doktrin)

11
2.5 Cara Menjalankan Bisnis Sesuai Dengan Ketentuan Hukum Bisnis

Langkah-langkah yang dapat Anda tempuh untuk memiliki bisnis yang

taat hukum, sebagai berikut:

1. Mengetahui secara pasti dan memahami peraturan-peraturan yang

mengatur bidang bisnis yang Anda geluti.

2. Itikad baik, tekad, dan tanggung jawab akan menuntun Anda menjadi

pribadi yang merniliki kesadaran untuk mernatuhi hukum dan

menghindari pelanggaran terhadap hukum. Itikad baik, tekad, dan

tanggung jawab akan memagari Anda untuk tidak melakukan,

misalnya rnanipulasi pajak, memproduksi barang-barang yang

tidak aman dikonsumsi, atau mencurangi rekanan bisnis Anda.

3. Jika Anda melakukan kegiatan bisnis dalam sebuah wadah badan

usaha, yang melibatkan sejumlah tenaga kerja atau karyawan, maka

Anda wajib melakukan sosialisasi atau memberikan pelatihan kepada

karyawan Anda tentang hukum yang terkait dengan bidang usaha

Anda dan kewajiban semua orang di perusahaan Anda untuk

menaatinya. Ketaatan Anda terhadap hukum bisnis akan menjadi

sia-sia jika orang-orang di perusahaan Anda justru melakukan

pelanggaran. Hal ini karena bagaimanapun, pelanggaran hukum

yang dilakukan karyawan Anda pasti akan menyeret nama Anda dan

perusahaan Anda.

4. Meningkatkan sistern pengawasan di perusahaan Anda sehingga ketika

ada indikasi praktik pelanggaran hukum bisnis, dapat ditangani

sesegera mungkin, sebelum masalahnya berkembang menjadi besar.

12
5. Meminta bantuan hukurn kepada ahlinya, misalnya pengacara atau

notaris, untuk menangani permasalahan hukum bisnis ketika Anda

hendak membangun sebuah bisnis dan masa sesudahnya (ketika

Anda telah menjalankan kegiatan bisnis).

6. Menetapkan standar yang tinggi ketika memilih rekanan kerja. Pilihlah

rekanan kerja yang kinerjanya baik dan ketaatannya pada hukum

bisnis telah teruji. Hal ini dapat menjadi langkah pencegahan Anda

terseret tindakan pelanggaran hukurn yang mungkn dilakukan oleh

rekanan bisnis Anda. Juga langkah pencegahan timbulnya perselisihan

akibat rekanan kerja Anda tidak menaati hukum.

2.6 Pentingnya Pemahaman Bidang Hukum Bagi Seorang Pengusaha

Pemahaman bidang hukum penting bagi seorang pengusaha

(enterpreneur), antara lain:

• Keberadaan hukum atau undang-undang yang berhubungan dengan

usahanya atau kegiatan bisnis. Seperti adanya izin usaha:

1. Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau

berbentuk badan hukum lainnya.

2. NPWP (nomor pokok wajib pajak)

3. Surat tanda daftar perusahaan

4. Surat izin tempat usaha dari pemda setempat

5. Surat tanda rekanan dari pemda setempat

6. SIUP setempat

7. Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan

13
• Hak dan kewajiban yang ditimbulkan oleh keberadaan hukum atau

undang-undang yang bersangkutan. Hak dan kewajiban yang ditimbulkan

sebagai subyek hukum dan obyek hukumnya.

• Sanksi-sanksi yang akan terjadi terhadap pelanggaran hukum yang

bersangkutan. Misal, sebuah bisnis tidak memiliki surat izin tempat usaha

maka besar kemungkinan tersangkut hukum, seperti: pembongkaran tempat

usaha, denda atau pun sanksi lainnya.

• Manfaat keberadaan hukum tersebut sebagai pertimbangan bagi pengusaha dan

pihak-pihak lain yang terkait. Dengan keberadaan hukum maka bisnis yang

melibatkan dua atau beberapa pihak di dalamnya, hanya dijalankan

berdasarkan itikad baik atau kesepakatan lisan,tentu tidak ada yang menjamin.

Sehingga hukum dapat menjamin bahwa rnasing-masing pihak akan

menunaikan seluruh kewajibannya, atau sebaliknya mendapatkan seluruh

haknya. Hukum bisnis juga diiperlukan ketika terjadi perselisihan atau

konflik di ranah bisnis. Tanpa hukum bisnis, bukan tidak mungkin

perselisihan yang berkaitan dengan aktivitas bisnis diselesaikan menggunakan

"hukum rimba" atau melalui jalan kekerasan.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hukum tentu sangat penting untuk bisnis. seluruh subjek dan objek bisnis

tak akan terlepas dari hukum. Hukum menjamin agar kegiatan bisnis dapat

berjalan dengan aman, tertib dan terlindungi oleh kepastian hukum. Sesuai

dengan fungsinya, bahwa Sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi

bisnis untuk memahami hak-hak dan kewajibannya dalam praktik bisnis, agar

terwujud watak dan perilaku aktivitas dibidang bisnis yang berkeadilan,

wajar, sehat dan dinamis (yang dijamin oleh kepastian hukum).

Hukum pun menjamin bahwa hak dan kewajiban semua pihak

terpenuhi, baik itu produsen maupun kunsumennya, sehingga tidak ada satu

pihak pun yang merasa dirugikan jika terjadinya wanprestasi. Hak-hak

konsumen untuk merasa aman terhadap suatu produk pun terjamin. Agar

bisnisnya bisa berjalan dengan lancar pelaku bisnis tentu berhubungan erat

dengan hukum sehingga tidak ada kata melanggar hukum.

3.2 Saran

Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh mahasiswa

khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus mempelajari tentang hukum bisnis dalam

kehidupan kita sehari-hari. Demi penyempurnaan makalah ini, penulis mengharapkan kritik

dan saran yang konstruktif.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hj. Suarny Amran, S. M. (t.thn.). Etika dan Hukum

bisnis. Dipetik Juni 23, 2013, dari slideshare:

http:llwww,slideshare.net/085289742051/etika-

danhukumdalambisnis

Irwanto, B. (2012, 02 02), Ailernbangun Bisnis yang Kukuh

dengan Menaati Hukum Bisnis Dipetik Juni 24, 2013, dari

bambangirwanto.com:

http://www.bambangirwanto.comimembangun-bisnis-yang-

kukuh-dengan-menaati-hukum-bisnis/

Pitaloka, D. A. (2011, 02 26). Aspek Hukurn dan Etika Dalam Brsnfs. Dipetik
Juni25, 2013,dari DEWI AYU PITADO KA:
http:fidewiayupitaloka.wordpress.com/2011/02/26jaspek-hukurn-dan-etika-
dalam-bisnisi

Tiar Ramon, S. M. (t.thn.). Hukum Bisnis, Dipetik Juni 25,

2013, dari Tiar Ramon, SH. MH:

http://tiarramon.wordpress,comicategoryibahan-kuliahihukum-

bis nisi

16
17

Anda mungkin juga menyukai