Disusun Oleh :
NPM : 151000253
Dibawah Bimbingan :
Dr. Siti Rodiah, S.H., M.H.
Fakultas HUKUM
UNIVERSITAS PASUNDAN
2021
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “BENTUK BADAN
USAHA”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “HUKUM DAGANG ” di
Universitas Pasundan.
Penulis manyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca, sehingga Makalah ini
dapat digunakan dengan baik. Harapan penyusun semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan menambah pengetahuan terutama bagi penyusun serta bermanfaat bagi
dunia perusahaan.
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………ii
BAB II PEMBAHASAN..……………………………………………………………………….5
berikut:
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing- masing badan usaha.
6. Untuk menambah wawasan tentang peranan badan usaha untuk perekonomian Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Badan usaha adalah sebuah organisasi kesatuan yuridis (Hukum) Teknis dan ekonomis yang
terstuktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang bertujuan
untuk mencari laba (keuntungan).
Sedangkan Perusahaan adalah Suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor
produksi untuk menyedikan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan
upaya-upaya lain untuk memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda.
Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara sedangkan perusahaan adalah tempat
dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi. Perbedaan Badan usaha dengan Perusahaan
Badan Usaha :
2. Fungsi Manajerial
Fungsi Manajerial adalah fungsi yang menyatakan bagaimana suatu badan usaha dikelola. Terdiri
dari fungsi fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi penggerakan, dan fungsi
pengendalian.
3. Fungsi sosial
Fungsi sosial badan usaha berhubungan dengan lingkungan di luar badan usaha (eksternal).
Fungsi sosial ini menyatakan sejuh mana suatu badan usaha mampu memberikan manfaat nyata
bagi lingkungan di luar badan usaha tersebut. Terdiri dari penyediaan lapangan kerja dan
peingkatan kualitas hidup.
Jenis- jenis badan Usaha dapat digolongkan menjadi 6 yaitu Perusahaan Perseorangan, Firma,
Perseroan Komanditer, Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Koperasi.
1. Perusahan Perseorangan
Perusahaan yang keseluruhannya dimiliki oleh seorang secara pribadi yang bertanggung jawab
penuh atas semua resiko dan aktivitas yang dijalankan perusahaan. Perusahaan perseorangan
lebih mudah didirikan karena tidak perlu izin usaha, tidak perlu berbadan hukum dan modalnya
tidak besar.
Ciri-ciri perusahaan perseorangan:
1. Relatif mudah didirikan dan dibubarkan
2. Tanggung jawab tidak terbatas
3. Tidak ada pajak, yang ada retribusi
4. Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizing yang lain
Keuntungan Firma :
Untuk mendirikan firma relatif mudah, tidak memerlukan persyaratan yang berat. Namun
jika di bandingkan perusahaan perseorangan lebih sedikit berat karna dalam firma perlu
kesepakatan para pihak yang akan mendirikan firma
Dalam pendirian firma tidak terlalu memerlukan akta formal, karna dapat menggunakan
akta bawah tangan (Tidak formal)
Lebih mudah memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih mempercayainya.
Lebih mudah berkembang karna dipegang lebih dari satu orang, sehingga lebih terbuka
terhadap berbagai pendapat atau kritikan untuk kemajuan usaha.
Kekurangan Firma ;
Pemilik firma memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas hutang yang dimilikinya
Apabila salah satu pihak pemilik firma meninggal dunia atau mengundurkan diri, maka
akan mengancam perusahaan.
Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan karna kepentingan para pihak yang terlibat dan
terjadi konflik kepentingan sehingga mengancam kemajuan usahanya.
Kesulitan dalam menghimpun dana untuk jumlah besar, serta mengikuti tender dalam
jumlah tertentu.
3. Perseroan komanditer
Suatu persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang yang masing-masing menyerahkan
sejumlah uang dalam jumlah yang tidak perlu sama. Orang yang aktif dalam upaya memajukan
perusahaan disebut sekutu komplementer, sedangkan orang yang hanya menyerahkan modal dan
tidak terlibat secara langsung dalam menjalankan perusahaan disebut sekutu komanditer.
4. Perseroan Terbatas
Perseroan terbatas adalah suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak, serta kewajiban sendiri,
yang terpisah dan kekayaan, hak serta kewajiban para pendii maupun para pemilik. Pendirian PT
harus memenuhi syarat formal dan material. Syarat formal meliputi pembuatan akte pendirian
didepan notaries dan disahkan oleh menteri kehakiman melalui pengandilan negeri setempat.
Pendirian PT ini kemudian diumumkan dalam lembar berita Negara. Sedangkan syarat material
merupakan persyaratan untuk memenuhi syarat-syarat formal.
Menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang, dalam rapat umum pemegang saham pembagian
hak suara diatur sebagai berikut. Setiap saham mempunyai hak 1 suara, jika saham yang
dimilikijumlahnya dibawah 100 lembar, 3 suara jika jumlah saham lebih dari 300 lembar, dan
paling banyak mendapat 6 suara.
Kekurangan yaitu :
Pemungutan pajak untuk Perseroan Terbatas relatif besar.
Rahasia tidak terjamin aman karena kepemilikan saham dipegang oleh lebih dari satu
orang.
Biaya pendirian Perseroan Terbatas relatif mahal
Kurangnya perhatian pemegang saham terhadap perusahaan karena mereka merasa
tanggung jawab mereka terbatas.
5. BUMN
Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang modalnya secara keluruhan dimiliki oleh
negara, kecuali jika ada hal-hal khusus berdasarkan undang-undang Pasal 33 ayat 2 dan 3 UUD
1945 menyebutkan bahwa Negara menyelenggaran usaha-usaha produksi tertentu yang
menguasai hajat hidup orang banyak dalam wadah BUMN, PN, atau perusahaan patungan.
Perusahaan Negara dapat dimiliki oleh pemerintah pusat (BUMN) maupun daerah (BUMD).
6. Koperasi
Bentuk badan usaha yang bergerak dibidang ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan anggotanya yang bersifat murni, pribadi dan tidak dialihkan. Peranan koperasi
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu peranan ekonomi dan peranan sosial. Landasan dan
pelaksanaan komperasi di Indonesia. Menurut Undang-Undang Pokok Perkoperasian No. 12
tahun 1967, bahwa koperasi Indonesia mempunyai 3 landasan, antara lain :
1. Landasan lidil, yaitu Pancasila setiap koperasi di Indonesia harus bermoral Pancasila,
segala tindakan dan usahanya harus berpedoman kepada Pancasila.
2. Landasan Struktural yaitu UUD 1945. Koperasi harus berlandaskan menurut pasal 33
ayat1 yang singkatnya yaitu koperasi adalah usaha bersama atas dasar kekeluargaan
dan gotong royong serta yang diutamakan adalah kepentingan seluruh anggota
(masyarakat)
3. Landasan mental yaitu seta kawan dan kesadaran pribadi. Seta kawan yang dimaksud
disini adalah sifat gotong royong, sedangkan kesadaran pribadi menggambarkan
kepercayaan diri untuk menaikkan taraf hidup dan kemakmuran
a. Bank
Lembaga Keuangan Bank adalah dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi
keuangan dari pemerintah. (Credit Union, pialang saham, aset manajemen, modal
ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa lainnya.)
1. BPR
2. Prinsip Usaha
3. Konvensional
4. Syariah
b. Bukan bank
Lembaga Non Bank adalah semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan,
yang secara langsung dan tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan
mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan pada masyarakat untuk membiayai
investasi perusahaan.
1. Leasing
2. Asuransi
3. Modal ventura
4. Anjak piutang
5. Dana pensiun
6. Pengadaian
7. Kartu Kredit
8. Pasar modal
Bentuk badan usaha ada beberapa jenis antara lain, Perusahaan Perseorangan, Firma, Perseroan
Komanditer, Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Koperasi
Peran Badan Usaha dalam perekonomian Indonesia sangat penting guna mengembangkan
perekonomian negara, meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia, memupuk keuntungan dan
pendapatan, dan melaksanakan dan menunjang pelaksanaan program kebijakan pemerintah di bidang
ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Gendon. 2013. Bentuk Badan Usaha, (Online ) diakses 15 Februari 2021
Noviyanto. 2011. Pengembangan Rencana Bisnis di Bidang TIK Regulasi dan Prosedur Pendirian
Usaha, (Online ) diakses 15 Februari 20221
Sudrajat, Iyan. 2012. Alasan Mendirikan Badan Usaha, (Online ). (
http://www.slideshare.net/iyansudrajat/alasan-mendirikan-badan-usaha diakses 15 Februari 2021 )