Anda di halaman 1dari 10

Bentuk – Bentuk Perusahaan

Secara Yuridis

Mata Kuliah : Pengantar Bisnis


Dosen Pengampu : Dr. Dra. Retno Hidayati, M.M.

Disusun Oleh :
Kelompok 9

1. Reisya Natasya Putri ( 12030122140312 )


2. Keisha Maharani Nugraha ( 12030122140319 )
3. Adila Rahma Putri ( 12030122140337 )
4. Rachel Adventia Pakpahan ( 12030122140346 )

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2022
DAFTAR ISI

Daftar Isi ……………………………………………………………………………………….. 1

BAB I : PEMBAHASAN………………………………..…………………………...…........… 2

1.1 Pengertian Perusahaan ……………………….……………………………...……. 2


1.2 Bentuk – bentuk Perusahaan Secara Yuridis…….………………………………. 2
1.2.1 Perusahaan Perseorangan ………………………………………………….. 3
1.2.2 Firma …………………………………………………………………………. 3
1.2.3 Perseroan Komanditer (CV) ………………………………………………... 4
1.2.4 Perseroan Terbatas (PT) ……………………………………………………. 5
1.2.5 Koperasi ……………………………………………………………………… 6

BAB II : KESIMPULAN …………………………………………………………………….... 8

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………..………….. 9

1
BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Perusahaan


Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber – sumber
ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.
Dalam suatu bisnis terdapat faktor utama yang menjalankan bisnis tersebut, yaitu
manusia sebagai pemilik, manajer, pekerja, dan konsumen. Masyarakat memerlukan
kehadiran bisnis disamping untuk menyediakan barang dan jasa, juga sebagai tempat untuk
mencari pekerjaan.

1.2 Bentuk – bentuk Perusahaan Secara Yuridis

Undang – Undang Dasar 1945 Pasal 33 menyebutkan akan pembagian bentuk


badan usaha. Badan usaha yang dikenal di Indonesia ada tiga, yaitu Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), Koperasi dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Dalam pasal tersebut
tertuang adanya konsep Demokerasi Ekonomi yaitu adanya kebebasan berusaha bagi
seluruh warga negaranya dengan batas – batas tertentu.

Batas – batas dalam menjalankan bisnis meliputi dua macam jenis usaha, di mana
terhadap kedua jenis usaha ini pihak swasta dibatasi gerak usahanya. Kedua jenis usaha itu
adalah :

1. Jenis – jenis usaha yang vital, yaitu usaha – usaha yang memiliki peranan yang sangat
penting bagi perekonomian Negara, misalnya minyak dan gas bumi, baja, hasil
tambang, dan lain – lain.
2. Jenis – jenis usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak. Misalnya air minum,
perlistrikan, kereta api, telekomunikasi dan lain – lain.

Pemilihan bentuk badan usaha harus disesuaikan dengan modal yang tersedia.
Misalnya perusahaan perseorangan pada umumnya memiliki kegiatan berskala kecil
sampai menengah, sehingga perusahaan jenis ini kurang mendapat kepercayaan diri
penyedia modal. Sebagai akibatnya, kemungkinan untuk memperoleh dana juga terbatas.

2
Di sisi lain, perusahaan-perusahaan yang memiliki modal besar biasanya
mempunyai pilihan dan penggunaan dana yang tepat. jadi, setelah kita mengetahui
kelemahan dan kelebihan serta seluk beluk dari berbagai bentuk badan usaha tersebut,
dapat dipilih bentuk badan usaha yang tepat dan sesuai apabila kita ingin membentuk suatu
kegiatan usaha.

Berikut merupakan bentuk – bentuk perusahaan secara yuridis :

1.2.1 Perusahaan Perseorangan


Usaha ini dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung
jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan. Dalam hal ini ijin
usaha sedara relative dapat dikatakan lebih ringan dan lebih sederhana
persyaratannya dibandingkan dengan jenis perusahaan lainnya.

Kebaikan perusahaan perseorangan:

 Mudah dibentuk dan dibubarkan


 Bekerja dengan sederhana
 Pengelolaannya sederhana
 Tidak perlu kebijaksanaan pembagian laba

Kelemahan perusahaan perseorangan:

 Tanggung jawab tidak terbatas


 Kemampuan manajemen terbatas
 Sulit mengikuti pesatnya perkembangan perusahaan
 Sumber dana hanya terbatas pada pemilik
 Risiko kegiatan perusahaan ditanggung sendiri

1.2.2 Firma
Firma merupakan suautu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan
nama bersama untuk menjalankan usaha, dimana tanggung jawab masing – masing
anggota firna (Firman) tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari

3
usaha tersebut akan dibagi bersama – sama, demikian pula jika menderita kerugian,
akan dipikul bersama.

Kebaikan Firma:
 Prosedur pendirian relatif mudah
 Mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar, karena gabungan modal
yang dimiliki beberapa orang
 Keputusan bersama dengan pertimbangan seluruh anggota firma, sehingga
keputusan-keputusan menjadi lebih baik.

Kelemahan Firma:
 Utang-utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota firma
 Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah seorang
anggota keluar, maka firma pun bubar

1.2.3 Perseroan Komanditer (CV)


Perseorang Komanditer atau disebut Commanditaire Vennootschaap (CV)
dinyatakan menurut Pasal 19 KUHD, ialah suatu bentuk perjanjian kerja sama
untuk berusaha bersama antara orang – orang yang bersedia memimpin, mengatur
perusahaan, serta bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan
orang – ornag yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin
perusahaan serta bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikut sertakan
dalam perusahaan itu.

Kebaikan perseroan komanditer:

 Pendiriannya relatif mudah


 Modal yang dapat dikumpulkan lebih banyak
 Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar
 Manajemen dapat didiversifikasikan
 Kesempatan untuk berkembang lebih besar.

4
Kelemahan perseroan komanditer:

 Tanggung jawab tidak terbatas


 Kelangsungan hidup tidak terjamin
 Sukar untuk menarik kembali investasinya

1.2.4 Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan Terbatas atau sering disebut dengan Naamloze Vennootschap
(NV) adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai
modal usaha yang terbagi atas beberapa saham, dumana tiap sekutu/pesero turut
mengambil bagian sebanyak satu atau lebih saham. Disini pemegang saham
bertanggung jawab terbatas terhadap hutang – hutang perusahaan sebesar modal
yang disetorkan. Kekayaan PT terpisah dari kekayaan pribadi masing – masing
pemegang s aham. Kepada para pemegang saham hanya dibayarkan deviden jika
PT mendapaykan laba.

Jenis – jenis saham :


a. Saham Biasa (Common Stock)
b. Saham Preferen (Prefered Stock)
c. Saham Bonus
d. Saham Pendiri
e. Saham Kosong

Istilah – istilah dalam Perseroan Terbatas :

a. Claim ( surat tanda hak prioritas membeli saham baru )


b. Tanda Optie ( surat tunjuk yang memberi hak kepada pemegangnya untuk
membeli saham dengan kurs tertentu )
c. Surat Recepis ( tanda bukti sementara bagi pemegang saham )
d. Surat Sertifikat ( surat yang dikeluarkan kantor administrasi atas surat saham
atau obligasi yang dimiliki seseorang )

5
1.2.5 Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau
badan – badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota,
dengan bekerjasama secara kekeluargaan, menjalankan usaha untuk mempertinggi
kesejahteranaan jasmaniah para anggotanya.

Unsur – unsur yang terkandung dalam Koperasi :


1. Berasaskan kekeluargaan atau gotong royong
2. Bertujuan mengembangkan kesejahteraan anggotanya, kesejahteraan
masyarakat dan daerah
3. Keanggotaan Koperasi bersifat sukarela atau atas dasar kekeluargaan
4. Pembagian hasil usaha didasarkan atas keseimbangan jasa
5. Kekuasaan tertinggi dalam kehidupan Koperasi berada ditangan rapat anggota
6. Berusaha :
a. Mendidik anggotanya kearah kesadaran berkoperasi
b. Menyelenggarakan salah satu atau beberapa usaha dalam lapangan
perekonomian
c. Mewajibkan dan menggiatkan anggotanya untuk menyimpan uang secara
teratur

Fungsi Koperasi Indonesia :

a. Fungsi Sosial, yaitu memupuk kehidupan bermasyarakat sesuai dengan


kepribadian bangsa Indonesia yang meliputi rasa persaudaraan, meningkatkan
kerjasama, dan mengembangkan kepribadian.
b. Fungsi Ekonomis, yaitu memperjuangkan kemakmuran yang merata bagi
seluruh anggotanya.

Macam – macam Koperasi :

1. Koperasi Konsumsi
2. Koperasi Produksi
3. Koperasi Kredit ( Koperasi Simpan-Pinjam )
4. Koperasi Desa ( Koperasi Serba Usaha )

6
5. Koperasi Primer
6. Koperasi Pusat
7. Gabungan Koperasi
8. Induk Koperasi

Perangkat organisasi Koperasi :

a. Rapat Anggota ( wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi


dalam Koperasi )
b. Pengurus ( badan yang dibentuk oleh rapat anggota disertai dan diserahi mandat
untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi )
c. Pengawas ( suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengawasan terhadap
kinerja pengurus )

7
BAB II

KESIMPULAN

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber – sumber ekonomi
untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.

Dalam pemilihan bentuk perusahaan atau badan usaha harus disesuaikan dengan modal
yang tersedia. Selain itu dalam memilih bentuk badan usaha juga harus mengetahui terlebih dahulu
kelemahan dan kelebihan serta seluk beluk dari berbagai bentuk badan usaha tersebut sehingga
dapat dipilih bentuk badan usaha yang tepat dan sesuai. Secara Yuridis, bentuk – bentuk
perusahaan terdiri dari Perusahaan Perseorangan, Firma, Perseroan Komanditer, Perseroan
Terbatas, dan Koperasi. Bentuk – bentuk perusahaan tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangannya tersendiri.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sumarni, Murti dan John Suprihanto. 2014. Pengantar Bisnis. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.

Fuad, Muhammad. 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta : Gramedia.

Gitosudarmo, Indriyo. 2007. Pengantar Bisnis. Yogyakarta : BPFE.

Anda mungkin juga menyukai