Anda di halaman 1dari 19

EKONOMI MAKRO

Bentuk Bentuk Perusahaan

KELOMPOK 1

1. HANDALINE CHARMALIA HILLY 2002622010169 (21)


2. I GEDE PANCA WIRASMIKA 2002622010173 (25)
3. I KADEK NOVSA WIGUNA 2002622010177 (29)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis Panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas Berkat
Rahmatnya kami. Dapat Menyelesaikan Makalah Konsep Kapitalisme, Komunisme,
Sosialisme, dan Demokrasi Ekonomi Ini Tepat Pada Waktunya. Sehingga kami selaku para
penyusun telah berusaha dengan sangat maksimal demi kesempurnaan penyusunan makalah
ini. Saran dan kritik yang sifatnya membangun begitu diharapkan oleh penyusun demi
kesempurnaan dalam penulisan Makalah . Pihak pihak yang berkenan meluangkan waktu ,
tenaga serta pikiran untuk menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu kami sampaikan
ucapan terimakasih kepada :
1. (Nama Dosen) selaku dosen mata kuliah Pengantar Bisnis Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar.
2. Serta pihak- pihak yang telah membantu dalam lancarnya pembuatan Makalah
Konsep Deflasi ini.

Dalam penyajian makalah ini mungkin masih banyak kekurangan maka dari itu kami
memohon maaf . Kami harapkan makalah ini dapat bermanfaat serta menambah pengetahuan
pembacanya.
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
Daftar Isi..............................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................4
1.1 Tujuan..................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 Perusahaan Perseorangan...................................................................................................5
2.2 Perusahaan Firma...............................................................................................................6
2.3 Perseroan Komanditer (CV)...............................................................................................6
2.4 Perseroan Terbatas..............................................................................................................7
2.5 Badan Usaha Milik Negara (BUMN).................................................................................9
2.6 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)...............................................................................11
2.7 Koperasi..............................................................................................................................13
2.8 Perusahaan Negara Umum (PERUM).............................................................................14
2.9 Perusahaan Jawatan (PERJAN).......................................................................................15
BAB III...............................................................................................................................................17
PENUTUP..........................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................17
1.2 Saran...................................................................................................................................17
Daftar Pustaka...................................................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang melakukan berbagai kegiatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan perusahaan pada umumnya
adalah untuk memperoleh laba demi menjamin kelangsungan perusahaan tersebut baik
perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur.
Bank sebagai salah satu perusahaan yang memiliki fungsi intermediasi melakukan
penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan  kemudian disalurkan
kembali pada masyarakat dalam bentuk pemberian pinjaman (kredit). Hal ini tentu akan
mendatangkan laba kepada bank tersebut melalui selisih bunga simpanan dan bunga
pinjaman tersebut.
Pada umumnya, tujuan dari bisnis bank adalah untuk memperoleh laba demi menjamin
kelangsungan usahanya disamping berperan membantu kelancaran dan kestabilan sistem
keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Bila sistem
perbankan sehat, maka perekonomian negara akan dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal. Kemampuan bank untuk memperoleh laba ini dapat diukur melalui rentabilitasnya.
Dengan mengetahui rentabilitasnya, kita dapat mengetahui sampai sejauh mana
kemampuan bank tersebut didalam menghasilkan keuntungan atau laba baik yang berasal dari
kegiatan operasional bank yang bersangkutan maupun dari hasil non operasionalnya.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa saja bentuk-bentuk perusahaan?
 Apa ciri-ciri dari masing-masing perusahaan tersebut?
 Apa saja kekurangan dan kelebihan dari masing-masing perusahaan tersebut?

1.1 Tujuan
 Untuk mengetahui bentuk-bentuk perusahaan.
 Untuk mengetahui ciri-ciri dari masing-masing perusahaan tersebut.
 Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari masing-masing perusahaan..
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perusahaan Perseorangan.


A.Pengertian
Adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu orang, dimana pengelola
perusahaan memperoleh semua keuntungan perusahaan, tetapi ia juga menanggung semua
resiko yang timbul dalam kegiatan perusahaan. Pendirian perusahaan perseorangan tidak
diatur dalam KUHD dan tidak memerlukan perjanjian karena hanya didirikan oleh satu orang
pengusaha saja.
Perusahaan perseorangan dibagi dalam 2 kelompok yaitu:
1. Usaha Perseorangan Berizin : memiliki izin operasional dari departemen teknis.
Misalnya bila perusahaan perseorangan bergerak dalam bidang perdagangan, maka dapat
memiliki izin seperti Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP), Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP).
2. UsahaPerseorangan Yang Tidak Memiliki Izin. Misalnya usaha perseorangan yang
dilakukan para pedagang kaki lima, toko barang kelontong, dsb.

B.Ciri-Ciri Perurahaan Perseorangan


1. Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
2. Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
3. Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi
4. Seluruh keuntungan dinikmati sendiri
5. Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri

C.Kelebihan dan Kekurangan


1.Kelebihan perusahaan perseorangan:
 Mudah dibentuk dan dibubarkan
 Bekerja dengan sederhana
 Pengelolaannya sederhana
 Tidak perlu kebijaksanaan pembagian laba

2.Kelemahan perusahaan perseorangan


 Tanggung jawab tidak terbatas
 Kemampuan manajemen terbatas
 Sulit mengikuti pesatnya perkembangan perusahaan
 Sumber dana hanya terbatas pada pemilik
 Resiko kegiatan perusahaan ditanggung sendiri
2.2 Perusahaan Firma.
A.Pengertian
Adalah bentuk badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan menggunakan
nama bersama atau satu nama digunakan bersama. Dalam firma semua anggota bertanggung
jawab sepenuhnya baik sendiri-sendiri maupun bersama terhadap utang-utang perusahaan
kepada pihak lain. Bila perusahaan mengalami kerugian akan ditanggung bersama, kalau
perlu dengan seluruh kekayaan pribadi mereka.

B.Ciri-Ciri Perurahaan Firma


1. Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan harta
pribadi.
2. Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
3. Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota yang
lainnya.
4. Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
5. Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
6. Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
7. Mudah memperoleh kredit usaha

C.Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan Firma:
 Prosedur pendirian relatif mudah
 Mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar, karena gabungan modal yang
dimiliki beberapa orang
 Keputusan bersama dengan pertimbangan seluruh anggota firma, sehingga keputusan-
keputusan menjadi lebih baik

Kekurangan Firma:
 Utang-utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota firma
 Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah seorang anggota keluar,
maka firma pun bubar

2.3 Perseroan Komanditer (CV).


A.Pengertian
Perseroan Komanditer (CV) adalah persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang
(sekutu) yang menyerahkan dan mempercayakan uangnya untuk dipakai dalam persekutuan.
Para anggota persekutuan menyerahkan uangnya sebagai modal perseroan dengan jumlah
yang tidak perlu sama sebagai tanda keikutsertaan di dalam persekutuan. Sekutu pada persero
dapat dikelompokkan menjadi Sekutu Komplementer yaitu: sekutu aktif / orang yang
bersedia memimpin pengaturan perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan
pribadinya sesuai pasal 18 KUHD.
Dan Sekutu Komanditer yaitu: sekutu pasif / orang yang tidak ikut mengurus
persekutuan tapi mempercayakan uangnya dalam persekutuan dan bertanggung jawab hanya
terbatas pada kekayaan yang diikut sertakan dalam perusahaan tersebut.
B.Ciri-Ciri Perseroan Komanditer (CV).
1. Sulit untuk menarik modal yang telah disetor.
2. Modal besar karena didirikan banyak pihak.
3. Mudah mendapatkan kridit pinjaman.
4. Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif
tinggal menunggu keuntungan.

C.Kelebihan dan Kekurangan


1.Kelebihan Perseroan Komanditer
 Pendiriannya relatif mudah
 Modal yang dapat dikumpulkan lebih banyak
 Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar
 Manajemen dapat didiversifikasikan
 Kesempatan untuk berkembang lebih besar

2.Kekurangan Peseroan Komanditer


 Tanggung jawab tidak terbatas
 Kelangsungan hidup tidak terjamin
 Sukar untuk menarik kembali investasinya

2.4 Perseroan Terbatas.


A.Pengertian
Menurut Pasal 1 butir 1 UU no. 1 tahun 1995, Perseroan Terbatas adalah : Badan Hukum
yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-
undang ini serta peraturan pelaksanaannya. Akta pendirian perusahaan harus mendapatkan
pengesahan dari Departemen Kehakiman. Selain itu terdapat pemisahan antara kekayaan
pribadi para pemegang saham dengan bagian kekayaan yang disetor ke perseroan dalam
bentuk setoran saham.Dalam Perseroan Terbatas terdapat 3 unsur di dalamnya yaitu:
Unsur-unsur dalam Perseroan Terbatas
1. Organisasi yang teratur, Sebagai organisasi yang teratur, perseroan mempunyai organ
yang terdiri dari :
 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam PT dan memegang segala kewenangan
yang tidak diserahkan kepada direksi atau komisaris. RUPS terdiri dari RUPS tahunan
yang diadakan paling lambat 6 bulan setelah tahun buku dan RUPS lainnya yang dapat
diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan.
 Direksi
Adalah organ PT yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan PT untuk
kepentingan dan tujuan PT serta mewakili PT baik di dalam maupun di luar pengadilan
sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
 Komisaris
Adalah organ PT yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau
khusus serta memberikan nasehat kepada direksi dalam menjalankan perseroan.
2. Kekayaan sendiri. Persero memiliki kekayaan sendiri berupa modal yang disetor para
pemegang sahamnya dan terbagi dalam 3 kelompok modal yaitu Modal Dasar, Modal
Ditempatkan dan Modal Disetor.
 Modal Dasar, merupakan jumlah keseluruhan modal dalam bentuk saham dari suatu
perseroan terbatas. Menurut Pasal 26 UU No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas (UU PT), jumlah modal dasar suatu perseroan minimal Rp. 25.000.000,-
kecuali untuk usaha-usaha tertentu yang mensyaratkan modal dasar di atas Rp.
25.000.000,- contoh pendirian usaha bank.
 Modal yang ditempatkan, merupakan sejumlah modal tertentu yang disanggupi oleh
para pendiri perseroan terbatas untuk disetorkan ke dalam perseroan, minimal 25 %
dari seluruh jumlah modal dasar.
 Modal yang disetor, merupakan modal yang telah disetor oleh para pendiri PT,
minimum sebesar 50% dari modal yang ditempatkan atau 12,5% dari modal dasar
peseroan.
3. Melakukan hubungan hukum sendiri. Diwakili oleh Direksi untuk melakukan hubungan
hukum sendiri dengan pihak ketiga dengan tanggung jawab sebagai berikut:
 Sebelum Akta pendirian disahkan oleh Menteri Kehakiman RI, para pendiri
bertanggung jawab secara pribadi atas tindakan-tindakan persero terbatas tersebut.
 Setelah akta pendirian disahkan namun belum diumumkan dalam Berita Negara RI,
Dewan Direktur bertanggung jawab secara tanggung renteng atas tindakan-tindakan
perseroan terbatas tersebut (Pasal 23 UU PT)
 Setelah akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara RI, maka perseroan terbatas
tersebut yang akan bertanggung jawab atas seluruh tindakannya.
 Mempunyai tujuan sendiri yaitu memperoleh keuntungan (laba).

B.Ciri-Ciri Perseroan Terbatas.


1. Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi
2. Modal dan ukuran perusahaan besar
3. Kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham
4. Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham
5. Kepemilikan mudah berpindah tangan

C.Kelebihan dan Kekurangan


1.Kelebihan Perseroan Terbatas
 Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
 Terbatasnya tanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan resiko bagi kekayaan pribadi
maupun kekayaan keluarga pemilik
 Saham dapat diperjual belikan dengan relatif mudah.
 Kebutuhan kapital lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga memungkinkan perluasan
usaha.
 Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan lebih efisien
2.Kelemahan Perseroan Terbatas:
 Biaya pendiriannya relatif mahal
 Rahasia tidak terjamin
 Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham

2.5 Badan Usaha Milik Negara (BUMN).


A.Pengertian
Istilah BUMN atau kependekan dari Badan Usaha Milik Negara memiliki pengertian
sebagai suatu badan usaha, dimana modalnya dimiliki oleh pemerintah yang berasal dari
kekayaan Negara. Hal ini sesuai dengan UU no. 19 tahun 2003.Dalam sistem perekonomian,
peranan BUMN sebagai pelaku ekonomi berlaku secara nasional. Tujuan didirikanya BUMN
adalah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, serta memenuhi kebutuhan masyarakat
di berbagai sector yang ada. Beberapa sector seperti pertanian, perikanan, transportasi,
telekomunikasi, perdagangan, listrik, keuangan hingga konstruksi. BUMN memiliki beberpa
fungsi serta tujuan,diantaranya sebagai berikut:

1.Tujuan BUMN (Badan Usaha Milik Negara)


Adapun tujuan lainya dari pendirian BUMN, sebagai berikut:
 Menambah penerimaan bagi Negara di berbagai sector BUMN
 Memberikan sumbangsih bagi pertumbuhan serta perkembangan ekonomi nasional
 Bertanggung jawab atas penyediaan jasa dan barang yang berkualitas untuk
memenuhi hajat hidup orang banyak
 Memperoleh keuntungan dari semua sector BUMN yang ada
 Berpartisipasi secara aktif untuk membimbing dan membantu pengusaha ekonomi
lemah dalam wujud koperasi dan masyarakat
 Menjadi pionir berbagai kegiatan usaha yang belum dilakukan oleh koperasi dan
pihak swasta

2.Fungsi BUMN (Badan Usaha Milik Negara)


BUMN merupakan suatu lembaga Negara yang dinaungi secara langsung oleh pemerintah.
Maka dari itu, BUMN memiliki peranan yang besar,. Adapun beberapa fungsi BUMN,
sebagai berikut:
 BUMN sebagai penyedia produk-produk yang bernilai ekonomis, serta tidak
disediakan oleh badan usaha milik swasta
 BUMN sebagai alat pemerintah Indonesia, dalam mengelola serta menata kebijakan
perekonomian masyarakat
 BUMN sebagai badan usaha yang menyediakan layanan untuk masyarakat, dalam
menyediakan barang serta jasa untuk memenuhi kebutuhan orang banyak
 BUMN sebagai pelopor bagi banyak sector ekonomi yang belum diminati swasta
 BUMN tidak menyediakan lapangan kerja yang tinggi, namun dapat menambah
pendapatan Negara
 BUMN membantu pengembangan usaha kecil koperasi dan mikro
 BUMN membantu meningkatkan serta mendorong aktifitas masyarakat di berbagai
jenis usaha
3.Jenis-Jenis BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
 Badan Usaha Perseroan ( Persero), badan ini diatur dalam peraturan pemerintah
No.12 1998 dan sebagain sahamnya milik Negara
 Badan Usaha Umum (Perum), merupakan BUMN yang modalnya secara penuh
berasal dari Negara. Meski begitu, pengelolaanya terpisah dari kekayaan Negara.

B.Ciri-Ciri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


BUMN adalah perusahan milik negara yang bertujuan untuk memberikan jasa atau
layangan kepada publik serta memberikan pendapatan yang akan digunakan untuk
menyelenggarakan kepentingan publik. Modal BUMN sebagian besar dimilki oleh
pemerintah dan juga keutungan dari BUMN juga digunakna untuk kepentingan masyarakat
banyak. BUMN juga sebagai asset negara karena kekayaan negara ada pada BUMN. Ciri-ciri
BUMN adalah sebagai berikut:
 Sumber Pemasukan Negara
Dengan adanya BUMN, negara akan mendapatkan pendapatan rutin dari pelayanan dan
penyediaan yang di berikan untuk seluruh rakyat indonesia. Sehingga semua keuntungan dari
penjualan milik negara. Dari seluruh keuntungan BUMN inilah negara memperoleh uang kas.
dengan adanya BUMN aktivitas ekonomi akan teratur berjalan di Indonesia.
 Kekuasaan Penuh di Tangan Pemerintah
Sesuai dengan namanya badan usaha milik negera sehingga semua aktivitas dikontrol, di
awasi dan dikuasi oleh negara. Kekuasaan BUMN penuh dimiliki oleh pemerintah, hal ini
bertujuan agar menjaga kesetabilan dan menghindari atau mencegah terjadinya
penyelewengan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
 Segala Risiko Ditanggung Pemerintah
Setelah kekuasaan penuh ada ditangan pemerintah maka segala keuntungan serta kerugian
juga ditanggung oleh pemerintah. Resiko dari kerugian suatu BUMN negara yang
menanggung itu semua.
 Melayani Kepentingan Umum & Pelayanan Publik
Tentunya BUMN melanyani kepentingan umum dan berguna untuk seluruh masyarakat.
Kita bisa lihat seperti PLN, air, sarana komunikasi, rumah sakit dan masih banyak lagi.
 Saham Bisa Dimiliki Masyarakat
Untuk saham yang ada di BUMN, tidak hanya negara yang berhak menguasainya. Namun
masyarakat juga berhak memiliki saham yang ada di dalam BUMN. Saham yang dapat
dimiliki oleh masyrakat tidak lebih dari 50% dari saham yang dimiliki oleh BUMN. Jadi
masyarakat juga bisa memiliki saham BUMN ini.
 Produknya Dibutuhkan Masyarakat
Apapun yang disediakan atau yang diperjualbelikan merupakan produk yang memang
dibutuhkan sekali oleh masyarakat. Bisa dibilang bila produk atau jasa yang ditawarkan
BUMN tidak ada, maka masyarakat akan kebingungan bagaimana cara memenuhi kebutuhan
mereka tersebut.
 Sebagai Stabilisator Perekonomian Dalam Rangka Mensejahterakan Rakyat
BUMN juga berperan dalam menstabilkan perekonomian sehingga dapat
mensejahterakan rakyat. Selain kebutuhan rakyat yang terpenuhi juga kesejahteraan rakyat
akan terbantu, misalnya ada yang namanya program keluarga harapan. Dana alokasi untuk
program itu berasal dari BUMN.
C.Kelebihan dan Kekurangan
1.Kelebihan BUMN:
 Bisa membuka jasa pelayanan publik yang tidak mungkin dilakukan pihak swasta.Sebab
jenis usaha tersebut mungkin saja tidak menguntungkan secara ekonomi.
 Mampu melayani kebutuhan masyarakat, baik barang atau jasa yang berhubungan dengan
hajat hidup orang banyak secara adil.
 Punya sumber pendanaan relatif lebih besar dari swasta.
 Jauh dari monopoli pihak swasta.
 Mudah adakan kerja sama, baik dengan koperasi, swasta nasional atau swasta asing.
 Sarana serta prasarana umum difasilitasi negara.
 
2.Kekurangan BUMN:
 Sering alami kerugian karena sifat usaha yang mengutamakan kepentingan publik
dibanding pertimbangan ekonomi.
 Apabila modal dari pinjaman luar negeri terlalu banyak dan sulit dibayar, maka
tanggungan utang negara jadi semakin besar.
 BUMN yang terus merugi akan tetap diberi suntikan modal pemerintah, meski belum ada
perbaikan dari sisi manajemen. Maka tidak heran jika kelangsungan hidupnnya berdasar
kekuatan keuangan bahkan sering membebani keuangan negara.
 Monopoli negara yang berlebihan bisa mematikan usaha- usaha dengan jenis yang sama.
 BUMN yang maju pesat bisa menimbulkan persaingan tidak sehat dengan pihak swasta.

2.6 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).


A.Pengertian
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah salah satu badan usaha yang dalam
pelaksanaannya berada dibawah sebuah pengawasan, pengelolaan dan pembinaan pemerintah
daerah.Sebagian besar atau seluruh modal dari BUMD ini juga dimiliki oleh negara yang
berasal dari sebuah kekayaan daerah yang dipisahkan.BUMD ini ialah salah satu instrumen
pemerintahan yang akan memiliki peranan yang sangat penting dalam menjalankan serta juga
mengembangkan sebuah perekonomian pada daerah serta juga perekonomian nasional.
BUMD sendiri memiliki beberapa fungsi dan tujuan diantaranya yaitu:

1.Tujuan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


 Memberikan sumbangsih pada suatu perekonomian nasional dan penerimaan kas negara.
 Mencari sebuah keuntungan.
 Pemenuhan hajat hidup dari orang banyak.
 Perintis dari berbagai kegiatan-kegiatan usaha.
 Memberikan suatu bantuan dan perlindungan pada usaha kecil.

2.Fungsi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


 Pelaksanaan sebuah kebijakan pemerintah daerah dalam bidang ekonomi dan
pembangunan.
 Pemupukan dana bagi pembiayaan dari suatu pembangunan.
 Penyusun suatu kebijakan teknis administratif di bidang investasi, promosi , kerjasama
investasi, pemberdayaan BUMD serta dalam pelayanan perijinan terpadu.
3.Contoh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
 Bank Pembangunan Daerah (BPD)
 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
 Perusahaan Daerah Angkutan Kota (Bus Kota)
 Perusahaan Daerah Angkutan Antarkota (Bus AKDP dan AKAP)
 Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PDRPH)

B.Ciri-Ciri Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


 Diatur berdasarkan usaha peraturan daerah
 Bentuk badan usaha dapat berupa badan hukum
 Modal perusahaan dapat berasal dari kekayaan daerah seluruhnya atau berdasarkan
ketentuan lain
 Perusahaan daerah dipimpin oleh dewan direksi yang diatur berdasarkan peraturan daerah
yang bersangkutan
 BUMD merupakan badan usaha yang berada di tingkat
 Diatur berdasarkan usaha peraturan daerah
 Bentuk badan usaha dapat berupa badan hukum
 Modal perusahaan dapat berasal dari kekayaan daerah seluruhnya atau berdasarkan
ketentuan lain
 Perusahaan daerah dipimpin oleh dewan direksi yang diatur berdasarkan peraturan daerah
yang bersangkutan
 BUMD merupakan badan usaha yang berada di tingkat provinsi
 Aktivitasnya memenuhi kebutuhan masyarakat dengan modal berasal dari kekayaan
daerah yang dipisahkan

C.Kelebihan dan Kekurangan


1. Kelebihan BUMD
 Kegiatan suatu usaha dan ekonomi yang dilakukan bermanfaat untuk dapat melayani
kepentingan masyarakat.
 Membuka dan juga memperluas lapangan kerja.
 Membantu dan mengisi kas daerah yang memiliki tujuan mengembangan dan
memajukan ekonomi daerahnya dan negara.
 Mebantu dan memperumdah masyarakat memperoleh kebutuhan hidup seperti barang
dan jasa.
 Mencegah monopoli pasara yang dilakukan swasta didaerah.

2. Kekurangan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


 Tidak dimanfaatkan dengan baik lapangan kerja dan fasilitas yang diberikan negara
kepada daerah tersebut.
 Kurangnya kualitas sumber daya manusia yang di pekerjakan.
 Terjadinya nepotisme yang di lakukan oleh kepala daerah dalam usaha tersebut yang
bertujuan untuk kepentingan diri sendiri.
 Pengelolaan yang kurang efektif dan efisien sehingga sering mengalami kerugian
dalam menjalankan usahanya.
2.7 Koperasi.
A.Pengertian
Menurut UU no. 25 tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya pada prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Tujuan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya serta ikut membangun perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, makmur dan berlandaskan Pancasila dan UUD’45.

A. Modal Koperasi terdiri dari :


1. Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, sumbangan suka rela,
hibah dan dana cadangan Sisa Hasil Usaha.
2. Modal Pinjaman dapat berasal dari anggota, koperasi lainnya dan atau anggotanya, bank,
penerbitan obligasi atau surat utang lainnya, sumber lain yang sah.

B. Pengelompokan Koperasi
 Menurut bidang usahanya:
 Koperasi Produksi adalah koperasi yang para anggotanya terdiri dari produsen
penghasil barang / jasa.
 Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bergerak dalam penyediaan kebutuhan
pokok bagi anggotanya.
 Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam penghimpunan dana
dari para anggotanya dan meyalurkannya kepada anggota yang membutuhkannya.
 Koperasi Serba Usaha adalah koperasi yang mempunyai usaha rangkap / beraneka
ragam sesuai dengan kebutuhan anggotanya.
 Menurut luas wilayahnya, koperasi di Indonesia dikelompokan menjadi:
 Primer Koperasi adalah koperasi sebagai satuan terkecil dengan wilayah yang kecil
pula dan melbatkan secara langsung orang-orang sebagai anggotanya.
 Pusat Koperasi adalah koperasi yang anggota-anggotanya adalah koperasi- koperasi
primer, sedikitnya lima.
 Gabungan Koperasi adalah koperasi yang dibentuk secara bersama sama oleh pusat
koperasi (paling sedikit tiga puluh pusat koperasi)
 Induk Koperasi adalah koperasi yang dibentuk secara bersama-sama oleh gabungan
koperasi (paling sedikit tiga gabungan koperasi

B.Ciri-Ciri Koperasi
1. Sistem keanggotaan bersifat suka rela
2. Keputusan diambil dengan musyawarah mufakat.
3. Kekuasaan tertinggi berada pada rapat anggota
4. Tujuannya adalah untuk kesejahteraan anggotanya
5. Sumber modal berasal dari anggotanya.
C.Kelebihan dan Kekurangan
1.Kelebihan Koperasi :
 Prinsip pengelolaan bertujuan memupuk laba untuk kepentingan anggota. Misalnya
koperasi pertanian mendirikan pabik pengilingan padi. Maksudnya adalah laba/Sisa hasil
Usaha yang dihasilkan oleh koperasi akan dibagi kepada anggota.
 Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen. Agar koperasi berjalan,
anggotanya harus berperan ganda, anggota harus aktif dalam menyimpan dana koperasi,
dan melakukan pinjaman kepada koperasi.
 Dasar sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi anggota dengan
dasar sukarela. Maksudnya adalah seseorang yang akan menjadi anggota koperasi atau
yang ingin atau yang sudah menjadi anggota, bukan karena terpaksa, melainkan
keinginanya sendiri untuk memperbaiki hidupnya.
 Mengutamakan kepentingan Anggota. Maksudnya didalam koperasi menitikberatkan
untuk kepentingan anggota buka individu. karena tanpa anggota, koperasi tidak akan
berjalan.

2.Kekurangan Koperasi :
 Keterbatasan dibidang permodalan. Bagi koperasi yang baru saja berdiri mungkin akan
mengalami sedikit kesulitan modal untuk dapat berkembang.
 Daya saing lemah. Jika dibandingkan dengan badan usaha besar lainnyalainnya koperasi
bisa dikatakan kalah bersaing dengan mereka.
 Rendahnya kesadaran berkoperasi pada anggota. Tidak semua anggota koperasi memiliki
kesadaran penuh dalam berkoperasi, seperti tidak menyetorkan Iuran wajib terhadap
koperasi.
 Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi. Sumber Daya Manusia
yang tersedia terkadang kurang memiliki keahlian sehingga menyebabkan  Kurangnya
kerja sama antara pengurus, pengawas dan anggotanya dan masalah lainnya.

2.8 Perusahaan Negara Umum (PERUM).


A.Pengertian
Perusahaan umum (Perum) merupakan salah satu jenis Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang modalnya masih dimiliki oleh pemerintah, tapi memiliki sifat mirip
perusahaan jawatan (perjan) dan sisanya perusahaan perseroan (persero). Hal tersebut
disebabkan karena disamping melayani kepentingan masyarakat perum boleh mengejar
keuntungan.
Pengertian Perusahaan Umum (Perum) adalah salah satu jenis Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang modalnya masih dimiliki Pemerintah, namun memiliki sifat mirip
dengan perusahaan jawatan (perjan) dan sisanya perusahaan perseroan (persero). Perusahaan
Umum diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 13 Tahun 1998 tentang Perusahaan Umum.
B.Ciri-Ciri Perusahaan Negara Umum (PERUM).
Ciri atau karakteristik perusahaan umum, diantaranya yaitu:
1. Memiliki tujuan utama untuk melayani kepentingan hajat hidup orang banyak dan juga
untuk mencari keuntungan.
2. Bebas dari kontrak kerja dengan semua pihak.
3. Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di bidang swasta.
4. Modal berasal dari kekayaan negara yang terpisahkan.
5. Biasanya sebagian besar pekerja utamanya Pegawai Negeri Sipil (PNS).
6. Berstatus sebagai badan hukum.
7. Keuntungan dimanfaatkan untuk mengisi kas negara.
8. Dapat menghimpun dana dari pihak tertentu.
9. Dapat dituntut dan menuntut karena hukumnya diatur secara hukum perdata.

C.Kelebihan dan Kekurangan


1.Kelebihan perum, diantaranya yaitu:
 Menangani bidang usaha yang krusial dan penting agar tidak dikuasai oleh swasta
 Bertujuan memberikan layanan kepada masyarakat sekaligus mencari keuntungan.
 Seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga pengawasan dan pengontrolan
terhadap kinerjanya lebih mudah dilakukan.
2.Kekurangan perum, diantaranya yaitu:
 Masih terjadi pemborosan dalam pemanfaatan modal karena tidak ada persaingan dalam
pasar mereka.
 Tingkat produktivitas pegawai masih di bawah Perseroan Terbatas (PT).
 Tidak semua orang dapat bekerja di perusahaan umum sehingga perannya dalam
mengatasi pengangguran kelompok miskin kurang.

2.9 Perusahaan Jawatan (PERJAN).


A.Pengertian
Perusahaan negara jawatan (perjan) adalah perusahaan milikn negara yang ditunjukan
untuk melayani kepentingan masyarakat dengan memperhatikan segi efisiensinya. Besarnya
modal perusahaan jawatan ditetapkan melalui APBN

B.Ciri-Ciri Perusahaan Jawatan (PERJAN).


1. Kegiatan usahanya bersifat pelayanan public
2. Modal dan pembiayaan yang bersumber dari anggaran belanja negara merupakan bagian
dari anggaran departemen yang bersagkutanSifat hubungan hukumnya yaitu hukum
public
3. Perusahaan jawatan dipimpin oleh seorang kepala bagian dari suatu departemen .
4. Sifat hubungan hukumannya yaitu hukuman public
5. Pegawainya terbatas pegawai negeri
6. Mendapat pengawasan dari pejabat departemen
C.Kelebihan dan Kekurangan
1.Kelebihan Perusahaan Jawatan
 Semua modal atau pembayaran keperluan perjan berasal dari pemerintah
 Semua tata tertib tentang perjan jelas adanya karena sudah dimuat didalam undang-
undang tentang perjan
 Semua anggota perjan merupakan orang-orang yang profesional jadi sedikit
kemungkinan adanya kekacauan dalam perjan.
 Perjan dapat menerima bantuan atau subsidi yang berasal dari APBN, baik berwujid
uang atau barang.

2.Kekurangan Perusaan Jawatan


 Terdapat kebatasan dalam hal anggaran pemerintah untuk mengisi formasi yang ada
diperjar
 Pihak lain dilarang turut campur dalam urusan pengolahan perjan kecuali direksi
 Waktu kepengurusan dan pengelolahan perjar dibatasi dengan undang-undang yang
berlaku(terikat)atau tidak bebas dalam mengelolah perjan
 Semua biyaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas Dewan Pengawas
dibebankan pada perjan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba. Sedangkan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi
untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan
usaha lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
Peran Badan Usaha dalam perekonomian Indonesia sangat penting guna mengembangkan
perekonomian negara, meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia, memupuk keuntungan
dan pendapatan, dan melaksanakan dan menunjang pelaksanaan program kebijakan
pemerintah di bidang ekonomi.

1.2 Saran
Badan usaha terdiri atas beberapa jenis, sehingga sangat penting bagi kita untuk
mengetahui teori- teori tentang masing- masing badan usaha baik itu mengenai kekurangan
ataupun kelebihannya. Dalam mendirikan badan usaha harus sesuai dengan prosedur agar
nantinya dalam menggeluti dunia perekonomian tidak mengalami kerugian. Badan usaha dan
perusahaan memiliki perbedaan, jadi jangan mencampuradukan badan usaha dan perusahaan.
Daftar Pustaka
https://cpssoft.com/blog/bisnis/pengertian-dan-ciri-ciri-bumn)
(https://sarjanaekonomi.co.id/bumd/)
https://slideplayer.info/slide/13788538/
https://www.pelajaran.co.id/2019/02/perusahaan-umum.html
http://catatanekonomiku.blogspot.com/2015/04/bentuk-perusahaan-kelemahan-serta.html
http://simar-catatan.blogspot.com/2017/03/makalah-bentuk-bentuk-perusahaan.html

Anda mungkin juga menyukai