1. Apa dasar hukum tarif pajak PPh Pasal 21 dan sebutkan rincian tarifnya ?
Jawaban :
Jawaban :
Merujuk pada Pasal 4 ayat (2) dan beberapa pasal lain yang masuk dalam Pajak
Penghasilan Final, maka objek PPh Final atau objek pajak final adalah:
Dari PPh Final atas Penghasilan Tertentu lainnya ini, yang menjadi objek PPh Final atau
objek pajak final dalam pasal lainnya yang dikenakan Pajak Penghasilan bersifat final
adalah:
1. Objek pajak final (PPh Final) atas Omzet Bruto sesuai PP 46/2013 dan PPh 23/2018
2. Objek pajak final (PPh Final) atas Dividen
3. Objek pajak final (PPh Final) atas Impor dan Pembelian Penjualan Barang Mewah
4. Objek pajak final (PPh Final) atas Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan
sehubungan dengan jaminan pengembalian utang
5. Objek pajak final (PPh Final) atas Royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan
dengan penggunaan harta
6. Objek pajak final (PPh Final) atas Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan
kegiatan
7. Objek pajak finak (PPh Final) atas Pensiun dan pembayaran berkala lainnya
8. PPh Final atas Premi swap dan transaksi lindung nilai lainnya
9. PPh Final atas Keuntungan karena pembebasan utang
Jawaban:
Atas bunga dari deposito dalam mata uang rupiah yang dananya bersumber dari
Devisa Hasil Ekspor dan ditempatkan di dalam negeri pada bank yang didirikan
atau bertempat kedudukan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia
dikenai Pajak Penghasilan Final dengan tarif:
Deposito jangka waktu 6 bulan atau lebih dari 6 bulan = 0% dari jumlah
bruto
Obligasi adalah Surat Utang Negara (SUN) yang berjangka waktu lebih dari 12
bulan yang merupakan imbalan diterima dan/atau diperoleh pemegang obligasi
dalam bentuk bunga dan/atau diskonto.Atas penghasilan yang diterima dan/atau
diperoleh wajib pajak berupa bunga obligasi ini dikenai Pajak Penghasilan Final
yang tarifnya dibedakan berdasarkan:
WP luar negeri
WP reksa dana
Maka tarif PPh Final Bunga dan Diskonto Obligasi ini adalah:
a. Tarif PPh Final bagi WP dalam negeri dan BUT = 15% dari:
bunga dari obligasi dengan kupon (dari jumlah bruto bunga sesuai masa
kepemilikan obligasi)
diskonto dari obligasi dengan kupon (dari selisih lebih harga jual atau
nilai nominal di atas harga perolehan obligasi, tidak termasuk bunga
berjalan)
diskonto dari obligasi tanpa bunga (dari selisih harga jual atau nilai
nominal di atas harga perolehan obligasi)
b. Tarif PPh Final bagi WP luar negeri selain BUT = 20% atau sesuai tarif P3B
(tax treaty)
c. Tarif PPh WP reksa dana sebesar:
Tarif PPh Final Reksa dana = 10%
5. Tarif PPh Final atas Penjualan Saham Pendiri dan Bukan Pendiri di Bursa Efek
Pada dasarnya penghasilan atas penjualan saham di bursa dikenakan tarif PPh
Final = 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan saham.
Khusus untuk transaksi penjualan saham pendiri, maka ketentuannya adalah:
Tarif PPh Final atas transaksi penjualan saham pendiri dikenakan tambahan PPh
dengan tarif = 0,5% dari nilai saham perusahaan sehingga tarif efektifnya
menjadi 0,6%
4. Ketut Omicron memiliki Penghasilan Kena Pajak sebesar 60 jt atas gaji yang
diterima selama satu tahun. Hitunglah PPh Terutang Pasal 21 atas PKP Ketut
Omicron ? Sertakan rincian tarifnya !
Jawaban:
5% X Rp.50.000.000 = Rp.2.500.000
5. Gede Moncot status kawin mempunyai 2 (dua) orang anak kandung dan
menanggung seorang adik kandung. Anak Pertama dan Anak ke-2 berumur 3
Tahun dan 2 Tahun. Gede Moncot mengangkat anak dari panti asuhan yang
berumur 5 Th (semuanya anggota keluarga telah masuk KK kecuali anak angkat).
Sebutkan besaran PTKP dari Gede Moncot beserta status PTKPnya?
Jawaban :
Jadi, status PTKP dari Gede Moncot yaitu K/2 dengan PTKP sebesar Rp. 67.500.000.
yang berarti Gede Moncrot statusnya kawin dan memiliki 2 tanggungan yaitu 2 anak
kandungnya yang berusia 3 tahun dan 5 tahun, sedangkan adik kandungnya tidak
termasuk ke dalam tanggungan PTKP Gede Moncrot karena termasuk hubungan
keluarga sedarah kesamping satu derajat, Begitu pula anak angkatnya yang berusia 5
Tahun tidak mendapat tanggungan karena tidak memiliki KK sebagai bukti
6. Pada Tahun 2017, Komang Delta status menikah dengan tanggungan 2 anak, 1
mantu dan 1 cucu. Anaknya bernama Si Otong umur 17 th (sudah menikah/blm
bekerja) dan Si Oneng umur 15 th (belum menikah/tidak bekerja). Istri Si otong
yakni si Susik umur 16 th (blm bekerja). Cucunya umur 1 Th. Apa status PTKP
Komang Delta pada tahun 2017 ?
Jawaban:
Jadi, status PTKP dari Komang Delta yaitu K/2 dengan PTKP sebesar Rp. 67.500.000.
Karena anak pertamanya (Si Otong) hanya memenuhi persyaratan subjektif (umur 17
tahun) saja dan belum memenuhi persyaratan objektifnya (belum berpenghasilan) untuk
menjadi Wajib Pajak, oleh karena itu Si otong masih menjadi tanggungan dari Komang
Delta.