Anda di halaman 1dari 10

1.

Fungsi BUMN, BUMS, & BUMD :


Fungsi BUMN:

 Penyedia barang ekonomis dan jasa yg tidak dapat disediakan swasta.


 Pengelola cabang-cabang produksi sumber daya kekayaan alam yang menyangkut
hajat hidup orang banyak dengan efektif dan efisien
 Alat pemerintah untuk menata kebijakan perekonomian
 Penyedia layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Fungsi BUMS :

 Partner kerja pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat


 Partner pemerintah dalam pengelola dan mengolah sumber daya
 Salah satu dinamisator dalam kehidupan perekonomian masyarakat
 Lembaga ekonomi yang memberikan pelayanan bagi masyarakat.
Fungsi

 Pelaksana kebijakan pemerintah daerah dalam bidang ekonomi dan pembangunan.


 Pemupukan dana bagi pembiayaan pembangunan .
 Penyusun kebijakan teknis administratif di bidang ; investasi , promosi , kerjasama
investasi, pemberdayaan BUMD serta pelayanan perijinan terpadu.

2. Perbedaan CV dan Firma :


1. Pendiri Perusahaan

 CV : WNI dari pesero aktif (Direktur) dan pesero pasif (Komanditer)


 Firma : WNI dari anggota (kemitraan) yang mempunyai tanggung jawab dan segala resiko bersama

2. Pengurus Perusahaan

 CV : WNI dari pesero aktif (Direktur) dan pesero pasif (Komanditer)


 Firma : WNI dari anggota (kemitraan) sebagai Direktur

3. Pengelolaan dan pelaksanaan Kegiatan usaha

 CV : Salah satu pendiri bertanggung jawab penuh atas perusahaan dan mendapat jabatan sebagai
Direktur
 Firma : Usaha bersama - sama para pendiri untuk bertanggung jawab dalam perusahaan

4. Mitra bisnis

 CV : Keluarga atau kerabat karena kepercayaan


 Firma : Kerabat, teman atau mitra kerja yang saling percaya dan loyalitas
5. Resiko Bisnis

 CV : Salah satu pendiri hanya menanamkan modal semata untuk mendapatkan keuntungan tanpa
tahu bisnis yang dijalankan (Persero Komanditer)
 Firma : Berlandaskan dari kepercayaan dan bersama - sama menanggung segala resiko bisnis

6. Bidang dan Jenis Usaha

 CV : Kegiatan usaha kategori usaha kecil dan menengah


 Firma : Umumnya bergerak di bidang pelayanan jasa, konsultas atau layanan jasa lain

3. 5 bidang usaha :
Badan Usaha Ekstraktif
Badan Usaha Agraris
Badan Usaha industri
Badan Usaha perdagangan
Badan Usaha Jasa

4. Contoh bidang usaha ekstraktif dan agraris :


Ekstratif : pertambangan, penebangan kayu, pengumpulan hasil hutan,
penangkapan ikan
agraris : pertanian, peternakan, pekebunan, perikanan darat

5. Contoh BUMN, BUMS, & BUMD :


Contoh BUMN di Indonesia
1. PT Pertamina. PT Pertamina (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia. ...
2. PT Garuda Indonesia. ...
3. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) ...
4. PT Kereta Api Indonesia (KAI) ...
5. PT Bank Negara Indonesia (BNI) ...
6. PT Bank Mandiri. ...
7. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Contoh BUMD adalah:

 Bank Pembangunan Daerah (BPD)


 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
 Perusahaan Daerah Angkutan Kota (bus kota)
 Perusahaan Daerah Angkutan Antarkota (bus AKDP dan AKAP),
Contoh Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) :
 PT Pupuk Kaltim
 PT Union Metal
 PT Djarum
 PT Holcim
 PT Karakatau Steel
 PT XL Axiata Tbk
 PT Aneka Elektrindo Nusantara
 PT Fasfood Indonesia
 PT Astra Internasional
 PT Ghobel Dharma Nusantara
 PT Freeport Indonesia
 PT Exxon Company

7. kebaikan & keburukan usaha perseorangan :


Kebaikan :
1. Seluruh keuntungan yang didapat akan menjadi milik orang tersebut.

2. Perusahaan perseorangan cenderung bergerak dengan dinamis dan


bebas.
3. Pemerintah menerapkan pajak yang rendah untuk jenis perusahaan ini.
Umumnya, pemilik hanya dikenakan pajak penghasilan.
4. Pengorganisasian perusahaan cenderung lebih ringkas dan hemat biaya.
5. Segala rahasia perusahaan akan terjamin karena hanya dimiliki oleh
perseorangan.
6. Semangat untuk mencapai keuntungan sangat menggelora dalam
perusahaan perseorangan.

Keburukan : 1. Sulit untuk mengembangkan besaran perusahaan karena modal yang


terbatas. Tentu pemilik dapat melakukan kredit, namun kuantitasnya tentu tidaklah
banyak.

 2. Keberlangsungan perusahaan cenderung tidak terjamin karena sangat


tergantung kepada pemilik perusahaan.
 3. Minimnya kesempatan karyawan perusahaan untuk berkembang karena
mereka akan berada pada jabatan yang sama dalam jangka waktu tidak
menentu.
 4. Tanggung jawab pemilik yang tidak terbatas.
 Sulitnya melakukan manajemen perusahaan.

8. Pengertian Koperasi :
Koperasi adalah sebuah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-
seorang demi kepentingan bersama.[1] Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.[2]

9. Landasan hokum koperasi :


Dasar hukum koperasi adalah Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang dasar Negara Republik
Indonesia 1945 (UUD N RI 1945) dan UndangUndang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang
Perkoperasian.

Dasar-dasar Hukum Koperasi Indonesia :


1. Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
2. Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan
Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
3. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah
4. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam
oleh Koperasi
5. Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1998 tentang Modal Penyertaan pada Koperasi.
6. Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PPK No. 36/Kep/MII/1998 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penggabungan dan Peleburan Koperasi
7. Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PKM No. 19/KEP/Meneg/III/2000 tentang
Pedoman kelembagaan dan Usaha Koperasi
8. Peraturan Menteri No. 01 tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan,
Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.

10. Prinsip dasar koperasi :


Prinsip koperasi yaitu : sukarela dan terbuka, bersifat demokrasi, dalam pembagian
SHU sesuai dengan jasa masing-masing anggota, dalam pemberian balas jasa terbatas
pada modal tergantung pada modal anggota yang dikeluarkanm adanya sifat
kemandirian, diberikan pendidikan koperasi kepada setiap anggotanya dan kerja sama

11. Perbedaan koperasi dengan badan usaha lain :


perbedaan antara koperasi dan badan usaha lain, yaitu:

 Koperasi mengutamakan kesejahteraan anggota, sedangkan badan usaha lain


mengutamakan kepentingan perusahaan.
 Keanggotaan koperasi bersifat sukarela sedangkan Keanggotaan badan usaha
lain terbatas
 Modal koperasi berasal dari simpanan anggota, sedangkan modal badan usaha
lain berasal dari dari penjualan saham, perorangan, atau kelompok
 Koperasi berbadan hukum sedangkan badan usaha lain ada yang tidak berbadan
hukum
 Pengurus koperasi dipilih anggota sedangkan pengurus dalam badan usaha lain
ditentukan oleh pemegang saham
 Dalam koperasi terdapat pembagian SHU menurut jasa anggota, sedangkan
dalam badan usaha lain tidak ada pembagian SHU
 Keuangan koperasi bersifat terbuka, sedangkan keuangan pada badan usaha lain
bersifat tertutup.

14. tugas dari lini, middle, dan top manajemen :


Manajemen Tingkat Atas (Top Level Management):
 Menentukan Tujuan Perusahaan – Manajemen tingkat atas ini merumuskan tujuan
utama organisasinya, dapat berupa tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka
pendeknya.
 Membuat kerangka Rencana dan Kebijakan – Manajemen tingkat atas membuat kerangka
rencana dan kebijakan untuk mencapai tujuan utama yang telah ditetapkan.
 Mengorganisir kegiatan dan pekerjaan yang akan dilakukan oleh manajer-manajer di tingkat
menengah.
 Mengumpulkan dan mengatur sumber daya organisasi atau perusahaan seperti sumber
daya keuangan, aset tetap, tenaga kerja dan lain sebagainya untuk melakukan kegiatan
sehari-hari dalam organisasi.
 Bertanggung jawab atas kelangsungan dan pertumbuhan hidup organisasi/perusahaan.
 Sebagai penghubung dengan dunia luar seperti bertemu dengan pejabat pemerintah,
pemasok, pesaing, pelanggan, media dan lain-lainnya.
Manajemen Tingkat Menengah (Middle Level Management):
1. Meng-interpresi-kan kebijakan yang disusun oleh Manajemen Puncak (manajemen tingkat
atas) dan menjelaskannya ke tingkat manajemen yang lebih rendah. Manajemen tingkat
menengah ini berfungsi sebagai penghubung antara manajemen tingkat atas dengan
manajemen tingkat bawah.
2. Mengorganisir kegiatan departemennya untuk melaksanakan rencana dan kebijakan yang
telah ditetapkan.
3. Mengrekrut dan menyeleksi serta menempatkan karyawan yang dibutuhkan oleh
department atau unit kerjanya.
4. Memotivasi karyawannya untuk melakukan yang terbaik untuk departemennya. Misalnya
menawarkan berbagai insentif dan tunjangan kepada karyawannya sehingga termotivasi dan
melakukan yang terbaik agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
5. Mengawasi dan mengarahkan karyawan-karyawan di departemennya. Contohnya seperti
menyiapkan laporan penilaian kinerja karyawannya.
6. Bekerjasama dengan departemen lain untuk kelancaran dalam menjalankan fungsinya.
7. Melaksanakan rencana yang disusun oleh Manajemen tingkat atas.
Manajemen Tingkat Pertama (First Level Management):
1. Memahami dan mempelajari masalah dan keluhan-keluhan para pekerja operasional
sebelum melaporkannya ke manajemen tingkat menengah.
2. Menjaga kondisi kerja yang baik dan menjaga hubungan yang sehat antara atasan dan
bawahan.
3. Menyediakan lingkungan kerja yang sehat and aman untuk para karyawan operasional.
4. Membantu manajemen tingkat menengah untuk merekrut dan menyeleksi pekerja yang
sesuai untuk jabatan yang dibutuhkan.
5. Berkomunikasi dengan karyawan dan mendengarkan saran-saran karyawan serta
mendorong para pekerja untuk mengambil inisiatif.
6. Menjaga dan mempertahankan standar kualitas dan memastikan jumlah output
produk/layanan sesuai dengan perencanaan.
7. Bertanggung jawab untuk meningkatkan moral karyawan dan membangkitkan semangat
kerja dalam tim.
8. Meminimalkan pemborosan sumber daya organisasi/perusahaan.

15. fungsi manajemen menurut G.R. Terry & Henry Fayol :

Fungsi Manajemen Menurut Henry Fayol

1. Fungsi Perencanaan (planning)


Fungsi perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan
perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.

2. Fungsi Pengorganisasian (organizing)


Fungsi pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan
besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian
mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang
yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.

3. Fungsi Memerintah (commanding)


Fungsi memberi perintah atau arahan berhubungan dengan usaha memberi
bimbingan, saran, perintah-perintah atau intruksi kepada bawahan dalam
melaksanakan tugas masing-masing agar tugas dapat dilaksanakan dengan
baik dan benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan.

4. Fungsi Pengkoordinasian (coordinating)


Fungsi pengkoordinasian merupakan fungsi untuk melakukan berbagai
kegiatan agar tidak terjadi kekacauan dan kekosongan kegiatan dengan jalan
menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja
sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

5. Fungsi Pengawasan (controlling)


Fungsi pengawasan meliputi kegiatan mengawasi aktivitas karyawan,
menentukan apakah organisasi dapat memenuhi target tujuannya, dan
melakukan koreksi bila diperlukan serta menilai pelaksanaan kegiatan.
Fungsi Manajemen Menurut George R Terry

1. Planning (Fungsi perencanaan)


Fungsi planning yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan
langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan
berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang
apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan
yang bermaksuud untuk mencapai tujuan.

2. Organizing (Fungsi pengorganisasian)


Fungsi organizing yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang dan
menempatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan
yang sudah direncanakan.

3. Actuating (Fungsi pelaksanaan)


Fungsi actuating yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai
dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh sumber
daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan
bisa berjalan sesuai rencana dan bisa memcapai tujuan.

4. Controlling (Fungsi pengendalian)


Fungsi controlling yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini
sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan
sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa
ada yang melenceng dari rencana.

17. bidang manajemen Pemasaran & Keuangan :

Manajemen Pemasaran
a. Riset pasar
Pasar merupakan indikator pemberian informasi yang memengaruhi bidang-bidang
lainnya. Jika salah dalam menafsirkan keadaan pasar bisa berakibat fatal dalam penentuan
kebijakan perusahaan. Dalam riset pasar harus benar-benar diadakan penelitian dan
sedapat mungkin dihindari pengambilan kesimpulan yang salah.

b. Segmentasi, targeting, dan positioning


Proses pemilihan pasar oleh manajemen pemasaran diawali dari proses segmentasi.
Segmentasi adalah proses identifikasi sekelompok konsumen homogen yang akan dilayani
perusahaan. Contohnya, Astra Internasional (Astra), yang merupakan produsen mobil.
Astra membuat mobil yang ditujukan sebagai kendaraan rumah tangga dan kendaraan
niaga.
c. Bauran pemasaran
Terdapat empat unsur penting yang perlu diperhatikan perusahaan dalam memasarkan
produknya kepada konsumen. Keempat unsur tersebut adalah produk, harga, promosi, dan
distribusi, atau yang lebih dikenal dengan 4P (product, price, promotion, dan place):.
1) Produk (product). Perusahaan harus mampu mengidentifikasi aspek-aspek apa
saja yang diinginkan oleh konsumen dari suatu produk.

2) Harga (price). Harga memainkan peranan penting dalam pemasaran. Mutu produk
yang baik menjadi tidak ada artinya apabila konsumen enggan membeli produk
tersebut karena alasan harga.
3) Promosi (promotion). Banyak bukti menunjukkan bahwa keberhasilan produk di
pasar ditentukan aktivitas promosi perusahaan. Penggunaan media promosi, seperti
media elektronik dan cetak, adalah penting untuk menyampaikan pesan tentang
produk.
4) Distribusi atau penempatan (place). Unsur terakhir dari bauran pemasaran adalah
distribusi. Produk yang baik dengan harga yang wajar dan promosi yang tepat
sasaran, menjadi tidak ada artinya apabila konsumen mengalami kesulitan untuk
mendapatkan produk tersebut.

d. Kepuasan pelanggan
Pelanggan merupakan raja yang harus dipenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan ini
mengacu pada kepuasaan konsumen dalam jangka panjang. Memberi kepuasaan pada
konsumen dalam jangka panjang bukan hal yang mudah.

Manajemen Keuangan:
a. Sumber dana
Manajer keuangan harus dapat memilih sumber dana yang akan digunakan dalam
perusahaan. Sumber dana itu dapat berasal dari dalam perusahaan dan dari luar
perusahaan.
1) Dana dari dalam perusahaan. Perusahaan dapat memperoleh dana dari perusahaan
dengan kebijakan menahan pembagian dividen. Para manajer keuangan harus dapat
memberi argumentasi kepada pemegang saham agar sebagian keuntungan
perusahaan disisihkan untuk memperbesar dana yang sudah ada. Manajer
keuangan harus memberi alasan yang tepat agar rapat umum pemegang saham
menyetujui sebagian laba ditahan untuk meningkatkan aset perusahaan.
2) Dana dari luar perusahaan. Perusahaan dapat memperoleh dana dari luar seperti
pasar modal, pinjaman dari bank, dan sumber-sumber lainnya. Dana dari luar
perusahaan dapat berbentuk modal perusahaan dan pinjaman. Jika perusahaan
menarik dana dengan cara menjual saham, dana tersebut menjadi modal sendiri.
Artinya, jumlah saham yang beredar bertambah banyak. Pemegang saham adalah
pemilik dan mereka berhak mendapat dividen. Di lain pihak, dana dari luar
perusahaan dalam bentuk pinjaman tidak begitu memengaruhi kebijakan
perusahaan. konsekuensinya, perusahaan harus membayar bunga tanpa terikat
dengan laba-rugi yang diperoleh perusahaan. Pemilihan bentuk dana dari
luar tergantung dari beberapa pertimbangan, tetapi secara umum kebutuhan aktiva
lancar harus menggunakan dana sendiri, sedangkan investasi sebaiknya
menggunakan pinjaman.

b. Penggunaan dana
Dana yang ada pada perusahaan, baik yang bersumber dari dalam maupun dari luar
perusahaan harus digunakan sebaik mungkin. Hal ini bertujuan agar nilai perusahaan
semakin meningkat pada masa yang akan datang. Dana itu dapat digunakan untuk hal-hal
berikut:
1) Penanaman modal jangka pendek. Penanaman modal jangka pendek diwujudkan
dalam usaha-usaha yang bersifat sementara, seperti pembelian surat berharga,
tabungan, dan penanaman modal lainnya. Karena sifatnya jangka pendek, pembelian
surat berharga harus dalam bentuk tabungan di bank, dana tersebut harus dapat
dicairkan kapan pun saat dibutuhkan.

2) Penanaman modal jangka panjang. Penanaman modal jangka panjang diwujudkan


dalam usaha-usaha yang bersifat permanen, seperti pembangunan gedung
bertingkat atau pemberian pinjaman dengan jangka waktu pengembalian lebih dari
satu tahun. Penanaman modal seperti itu harus dilakukan dengan hati-hati karena
jika terjadi kesalahan akan sulit diperbaiki.

c. Pengawasan penggunaan dana


Dana yang digunakan harus diawasi agar sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah
ditetapkan. Kesalahan penggunaan dana dapat mengakibatkan kerugian pada perusahaan.
Untuk tujuan efisiensi dan efektivitas, sebaiknya perusahaan menetapkan pola penggunaan
dana yang disertai pola pengawasannya.

19. Bank Umum dan Bank Pengkreditan :

Bank Umum
Bank Umum merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa perbankan dan
melayani segenap lapisan masyarakat, baik masyarakat perorangan maupun lembaga-lembaga
lainnya.
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional maupun
berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa
perbankan yang ada.

Bank Perkreditan rakyat (BPR)


Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank yang khusus melayani masyarakat kecil
di kecamatan dan pedesaan. Jenis produk yang ditawarkan oleh BPR relatif sempit dibandingkan
dengan Bank Umum, bahkan ada beberapa jenis bank yang tidak boleh diselenggarakan oleh BPR.
20. Tugas Bank Indonesia :

1. Membuat dan Melaksanakan Kebijakan Moneter

2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran

3. Mengatur dan Mengawasi Perbankan

21. Tugas Bank Indonesia Dalam Bidang Moneter :


- Menetapkan sasaran moneter, dengan memperhatikan sasaran laju inflasi
- melakukan pengendalian moneter, dengan menggunakan berbagai instrumen kbijakan
moneter, (operasi pasar terbuka, fasilitas, diskonto, penetapa wajib giro minimum )

Anda mungkin juga menyukai