Anda di halaman 1dari 9

PERBEDAAN KOPERASI DENGAN BENTUK BADAN

USAHA LAIN
Tugas ini dibuat untuk memenuhi Mata kuliah Ekonomi Koperasi Semester 6

Dosen Pengampu : Lilik Sofianiyatin, M,Si

Disusun Oleh :

Calvin Budi Christanto

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGAM STUDI PERBANKAN


SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NGAWI
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Secara umum, koperasi dapat diartikan sebagai badan usaha yang dimiliki serta
dikelola para anggotanya. Namun, ada pengertian lain dari koperasi menurut beberapa
ahli. Salah satunya dari Bapak Koperasi, Mohammad Hatta. Menurutnya, koperasi adalah
usaha bersama guna memperbaiki atau meningkatkan kehidupan atau taraf ekonomi
berlandaskan asas tolong menolong.Sementara itu berdasarkan Undang-undang (UU)
Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat atas asas
kekeluargaan.

Prinsip Koperasi Prinsip dasar koperasi telah tercantum dalam Undang-undang


No. 25 Tahun 1992 dan Undang-undang No. 12 Tahun 1967. Prinsip dasar koperasi
adalah:

1. Keanggotaan koperasi sifatnya terbuka dan sukarela.

2. Proses pengelolaannya dilakukan secara demokratis.

3. Pemberian balas jasa kepada anggotanya disesuaikan dengan modal anggota tersebut.

4. Pembagian sisa hasil usaha (SHU) mengedepankan rasa keadilan sesuai dengan kinerja
dari masing-masing anggota.

5. Mandiri. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen.

6. Koperasi bisa menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.

7.Koperasi memperkuat gerakan dengan bekerja sama.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja Bentuk Badan Usaha lainnya

2. Perbedaan bentuk Koperasi dengan Bentuk Badan Usaha lainnya

3. Perbedaan Koperasi dengan Gotong-royong


BAB II

PEMBAHASAN
A.Badan Usaha lain

Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum) dan ekonomis yang menggunakan
modal dan tenaga kerja untuk mencari keuntungan. Adapun beberapa hal yang diperlukan
untuk mendirikan suatu badan usaha, diantaranya Produk dan jasa yang nantinya akan
dijual atau diperdagangkan, Cara pemasaran produk atau jasa yang akan
diperdagangkan,Penentuan mengenai harga pokok dan harga jual pada produk ataupun
jasa, Kebutuhan akan tenaga kerja, Organisasi Internal, Pembelanjaan, dan jenis dari
badan usaha yang akan dipilih.

1.Macam Badan Usahan Berdasarkan Kegiatannya

• Ekstraktif adalah kegiatan mengambil apa yang telah dihasilkan oleh sumber daya
alam. Contoh: hasil hutan, hasil laut, dan lain-lain
• Agraris yaitu melakukan jenis kegiatan yang berhubungan dengan pertanian;
• Perdagangan adalah kegiatan membeli dan menjual kembali suatu barang tanpa
mengubah bentuknya. Contoh : perdagangan beras dilakukan oleh seseorang dengan
membeli beras di daerah penghasil padi,
• Industri adalah kegiatan mengolah bahan-bahan baku dan bahan penolong menjadi
barang setengah jadi atau barang siap pakai. Contoh : sepatu, pakaian, dan sebagainya
• Jasa adalah kegiatan yang memberikan pelayanan dan kemudahan dalam rangka
memenuhi kebutuhan. Contoh : jasa pengangkutan barang, jasa perbankan, dan lain-
lain.

2. Macam Badan Usaha Berdasarkan Kepemilikan Modal

Modal memainkan peranan besar dalam pendirian suatu usaha. Tanpa modal yang
cukup, suatu usaha tak akan berjalan optimal. Modal suatu usaha pun juga beragam
tergantung siapa pemiliknya.

• Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dimana pemilik modal adalah pemerintah atau
negara
• Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), yaitu modal perusahaan dimiliki oleh pihak
swasta. Dalam hal ini dapat berupa swasta nasional dan pihak asing
• Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu kepemilikan usaha berada ditangan
pemerintah daerah;
• Badan Usaha Campuran, yaitu merupakan usaha yang modalnya dimiliki oleh
pemerintah dan swasta.

3.Macam Badan Usaha Berdasarkan Wilayah Negara

• Penanaman Modal Dalam Negeri, dimana kepemilikan modal perusahaan berada


ditangan masyarakat negara sendiri.
• Penanaman Modal Asing, adalah perusahaan milik asing yang beroperasi di wilayah
Indonesia atau dalam negeri.
B. Perbedaan Koperasi dengan Bentuk Badan Usaha di Indonesia

1. Koperasi

Koperasi merupakan suatu badan usaha dengan didasari oleh asas-asas


kekeluargaan. Organisasi ekonomi ini dioperasikan untuk kepentingan bersama. Koperasi
merupakan sebuah badan usaha (organisasi ekonomi) yang dimiliki dan dioperasikan oleh
para anggotanya untuk memenuhi kepentingan bersama di bidang ekonomi.Koperasi bisa
didirikan secara perorangan atau badan hukum koperasi. Badan usaha ini mengumpulkan
dana dari para anggotanya sebagai modal dalam menjalankan usaha sesuai aspirasi serta
kebutuhan bersama di bidang ekonomi. Berdasarkan UU no. 25 tahun 1922 tentang
perkoperasian dijelaskan bahwa Koperasi bersifat terbuka, demokratis, dan mandiri.

Fungsi koperasi sendiri diantaranya Membangun dan meningkatkan potensi


ekonomi para anggota dan juga masyarakat secara umum, sehingga kesejahteraan sosial
bisa terwujud. Koperasi mempunyai peran aktif dalam meningkatkan kualitas hidup
anggotanya dan juga masyarakat.Berfungsi Memperkuat perekonomian rakyat sebagai dasar
kekuatan dan ketahanan ekonomi nasional dimana koperasi menjadi pondasinya. Berfungsi
Mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang lebih baik lewat usaha
bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

2. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

a. Perjan (Perusahaan Jawatan)

Perjan merupakan BUMN yang bujetnya termasuk dalam APBN (Anggaran


Pendapatan dan Belanja Negara). Perjan memiliki tujuan membuat sejahtera masyarakat
melalui pengabdian dan pelayanan. Hal tersebut dilakukan tanpa mengabaikan poin-poin
esensi, efektivitas, ekonomi serta pelayanan yang baik. Saat ini BUMN tidak memiliki
perjan. Tidak ada badan usaha yang bisa digolongkan perjan karena badan-badan usaha
yang sebelumnya sudah dialihkan menjadi badan hukum ataupun badan usaha. Berikut
contoh-contoh perjan yang telah berganti bentuk:

• Perjan Kereta Api menjadi Persero Kereta Api.


• Perjan Pegadaian yang sempat menjadi perum, kini telah beralih bentuk lagi menjadi
persero.
• Perjan Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan kita, perjan Rumah Sakit Dr. Cipto
Mangunkusumo,perjan Rumah Sakit Dr. Kariadi, Perjan Rumah Sakit Dr. M. Djamil,
dan Perjan Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin berubah status menjadi Badan
Layanan Umum.
• Perjan Radio Republik Indonesia dan Perjan Televisi Republik Indonesia menjadi
Lembaga Penyiaran Publik.

b. Persero (Perusahaan Perseroan)

Sebuah perusahaan milik negara yang memiliki bentuk perseroan terbatas.


Perusahaan tersebut bertujuan untuk mengejar keuntungan dengan memiliki saham yang
seluruhnya atau sebagian (dengan minimum 51%) dengan kepemilikan atas nama Negara
Republik Indonesia. Dalam membentuk suatu persero, Menteri mengusulkan suatu usaha
tersebut kepada Presiden, lengkap dengan pengkajian yang telah didasari dengan berbagai
pertimbangan. Pendirian persero bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa yang
memiliki nilai jual lebih tetapi tetap memiliki kualitas yang baik. Umumnya, Persero
bergerak di bidang produksi, dan bertujuan mencari keuntungan. Contoh PT Telkom, PT
Bank Mandiri, dan PT Pos Indonesia. Ciri-ciri persero antara lain sebagai berikut:

• Badan hukum perdata berbentuk PT


• Hubungan usaha diatur berdasarkan hukum perdata
• Dipimpin oleh seorang direksi
• Pemerintah berperan sebagai pemegang saham
• Sebagian atau seluruh modal merupakan kekayaan negara yang dipisahkan
• Bertujuan memupuk keuntungan
• Tidak memiliki fasilitas negara
• Pegawai berstatus pegawai perusahaan swasta.

c. Perum (Perusahaan Umum)

Perum merupakan perusahaan yang kepemilikan sepenuhnya dimiliki oleh


negara. Perum memiliki tujuan untuk kemanfaatan dalam hal yang umum, baik dalam
bentuk jasa maupun barang. Kegiatan perusahaan umum juga harus memperhatikan
kualitas serta keuntungan dengan asas pengelolaan perusahaan.

Dalam membentuk suatu perum, dibutuhkan koordinasi antara Menteri BUMN, Menteri
Keuangan dan presiden. Menteri BUMN mengusulkan kepada Presiden dengan dasar-dasar
yang telah dikaji bersama Menteri Teknis dan Menteri Keuangan. Perum berfungsi sebagai
penyelenggara usaha untuk kemanfaatan umum dengan barang dan atau jasa berkualitas
tetapi harga tetap terjangkau oleh masyarakat umum. Hal tersebut tetap diolah dengan sistem
perusahaan yang baik. Contoh : Perum Pegadaian, Perum Pelayaran, dan lain-lain. Ciri-ciri
Perusahaan Umum adalah sebagai berikut:

• Berbadan hukum
• Hubungan usaha diatur berdasarkan hukum perdata
• Seluruh modal milik pemerintah dari kekayaan yang dipisahkan
• Bergerak di bidang jasa vital
• Bertujuan melayani kepentingan umum
• Dibolehkan memupuk keuntungan
• Dipimpin seorang direksi
• Pegawai berstatus pegawai perusahaan negara
• Mempunyai nama, kekayaan, dan kebebasan sendiri
• Laporan tahunan disampaikan kepada pemerintah.

3. BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)

Seperti namanya BUMS adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak
swasta. BUMS didirikan dengan tujuan mencari keuntungan dalam mengembangkan
usaha. BUMS memiliki dua jenis antara lain, badan usaha swasta dalam negeri dan badan
usaha swasta asing.Badan usaha swasta dalam negeri adalah badan usaha yang modalnya
dimiliki oleh masyarakat dalam negeri. Sedangkan badan usaha swasta asing adalah badan
usaha swasta yang modalnya dimiliki oleh masyarakat yang bukan warga negara
Indonesia.
1. Commanditaire Vennootschap (CV)

CV merupakan bentuk kemitraan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih dengan
beberapa anggota memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas dan beberapa lainnya yang
memiliki tanggung jawab terbatas. CV memiliki dibagi menjadi dua jenis yakni sekutu
aktif (komplementer) dan sekutu pasif (komanditer). Sekutu aktif adalah sekutu yang
mengelola suatu perusahaan sekaligus memiliki hak untuk membuat perjanjian dengan
pihak ketiga. Sedangkan sekutu pasif adalah sekutu yang hanya menyerahkan modal tetapi
tidak ikut campur dalam hal pengelolaan perusahaan. Bisa dikatakan bahwa sekutu pasif
hanya berperan dalam memberikan modal.

Kelebihan Modal CV lebih besar dibanding firma, Kebutuhan modal mudah


terpenuhi, Pengelolaan perusahaan dapat dibagi, Resiko ditanggung bersama, Keputusan
diambil bersama, Mampu mencari kredit dari bank Kekurangan Terjadinya perselisihan,
Keputusan tidak bisa diambil dengan cepat, Jika salah satu anggota mundur atau
meninggal, perusahaan bubar, Anggota lain akan terseret ketika ada anggota yang
bertindak di luar ketentuan.

2. Perusahaan Perseorangan (PO)

PO merupakan salah satu bentuk bisnis yang dimiliki oleh satu orang. Umumnya
PO memiliki modal kecil, jenis produk dan jumlah produksinya terbatas, tenaga kerja
sedikit, alat produksi dan teknologinya cukup sederhana. Perusahaan perseorangan adalah
badan usaha atau perusahaan yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh individu.
Sehingga tanggung jawab atas aktivitas dan risiko perusahaan ditanggung oleh individu
tersebut.

Kelebihannya :

• Mudah dikelola
• Bebas bergerak
• Hanya pemilik yang berhak memperoleh keuntungan usah
• Rendah pajak
• Rahasia perusahaan hanya diketahui pemilik
• Biaya organisasi rendah
• Keputusan diambil dengan cepat dan Pimpinan lebih termotivasi jika keuntungan
yang diperoleh besar.

Sementara Kekurangannya adalah :

• Tanggung jawab pimpinan tidak terbatas


• Modal terbatas
• Tidak terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan
• Terbatasnya kecakapan pimpinan
• Kerugian ditanggung sendiri.
3. Perbedaan Koperasi dengan Gotong-Royong

Pengertian Koperasi dan Gotong Royong

1. Gotong royong merupakan kegiatan bersama demi mencapai tujuan bersama. Misalnya
membangun jalan, masjid, dan sebagainya.

2. Tolong menolong merupakan kegiatan membantu mencapai tujuan perorangan seperti


menggarap lahan sawah, memperbaiki rumah dan sebagainya.Gotong royong dan
tolong menolong mengandung unsur keterpaksaan "solidaritas sosial". Orang
melaksanakannya karena keharusan, orang yang tidak bersedia mengikuti gotong
royong biasanya akan mendapat sanksi sosial.

3. Sedangkan menurut definisi ILO (International Labour Organization), koperasi adalah


suatu perkumpulan orang yang secara sukarela bergabung bersama untuk mencapai
ekonomi bersama dan melalui pembentukan organisasi bisnis yang dikendalikan secara
demokratis.
Koperasi memberikan kontribusi yang adil dari modal yang dibutuhkan dan menerima
bagian yang adil dari risiko dan manfaat dari usaha tersebut.Jika tujuan tolong menolong
dan gotong royong adalah bersosial, fokus tujuan koperasi lebih untuk penghidupan
ekonomi.

Selain itu, koperasi juga mengandung enam elemen. Dikutip dari definisi ILO berikut 6
elemen yang terkandung dalam koperasi.

1. Perkumpulan orang-orang

2. Bersifat sukarela

3. Mempunyai tujuan ekonomi bersama

4. Organisasi usaha yang dikendalikan secara demokratis

5. Kontribusi modal yang adil

6. Menanggung kerugian bersama serta menerima keuntungan secara adil.


BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

1.Terdapat 3 macam bentuk badan usaha,yaitu :

a. Macam Badan Usahan Berdasarkan Kegiatannya

b. Macam Badan Usaha Berdasarkan Kepemilikan Modal

c. Macam Badan Usaha Berdasarkan Wilayah Negara

2. Koperasi lebih dinamis dalam cara kerjanya, sedangkan gotong royong umumnya
dilakukan secara statis dan menunggu perintah atau komando. Koperasi mempunyai
kepastian jumlah anggota, sedangkan gotong royong jumlah tidak terbatas.

3. Perbedaan umum koperasi dengan badan usaha lain adalah Satu anggota dalam
sebuah koperasi memilliki satu suara yang tidak dapat diwakikan orang lain. Sementara
dalam badan usaha lain, satu suara atau lebih dapat dimiliki oleh pemodal. Simpanan
Anggota menjadi modal koperasi. Sedangkan modal badan usaha lainnya diperoleh dari
penjualan saham, perorangan, atau kelompok.

Anda mungkin juga menyukai