USAHA LAIN
Tugas ini dibuat untuk memenuhi Mata kuliah Ekonomi Koperasi Semester 6
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Secara umum, koperasi dapat diartikan sebagai badan usaha yang dimiliki serta
dikelola para anggotanya. Namun, ada pengertian lain dari koperasi menurut beberapa
ahli. Salah satunya dari Bapak Koperasi, Mohammad Hatta. Menurutnya, koperasi adalah
usaha bersama guna memperbaiki atau meningkatkan kehidupan atau taraf ekonomi
berlandaskan asas tolong menolong.Sementara itu berdasarkan Undang-undang (UU)
Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat atas asas
kekeluargaan.
3. Pemberian balas jasa kepada anggotanya disesuaikan dengan modal anggota tersebut.
4. Pembagian sisa hasil usaha (SHU) mengedepankan rasa keadilan sesuai dengan kinerja
dari masing-masing anggota.
5. Mandiri. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A.Badan Usaha lain
Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum) dan ekonomis yang menggunakan
modal dan tenaga kerja untuk mencari keuntungan. Adapun beberapa hal yang diperlukan
untuk mendirikan suatu badan usaha, diantaranya Produk dan jasa yang nantinya akan
dijual atau diperdagangkan, Cara pemasaran produk atau jasa yang akan
diperdagangkan,Penentuan mengenai harga pokok dan harga jual pada produk ataupun
jasa, Kebutuhan akan tenaga kerja, Organisasi Internal, Pembelanjaan, dan jenis dari
badan usaha yang akan dipilih.
• Ekstraktif adalah kegiatan mengambil apa yang telah dihasilkan oleh sumber daya
alam. Contoh: hasil hutan, hasil laut, dan lain-lain
• Agraris yaitu melakukan jenis kegiatan yang berhubungan dengan pertanian;
• Perdagangan adalah kegiatan membeli dan menjual kembali suatu barang tanpa
mengubah bentuknya. Contoh : perdagangan beras dilakukan oleh seseorang dengan
membeli beras di daerah penghasil padi,
• Industri adalah kegiatan mengolah bahan-bahan baku dan bahan penolong menjadi
barang setengah jadi atau barang siap pakai. Contoh : sepatu, pakaian, dan sebagainya
• Jasa adalah kegiatan yang memberikan pelayanan dan kemudahan dalam rangka
memenuhi kebutuhan. Contoh : jasa pengangkutan barang, jasa perbankan, dan lain-
lain.
Modal memainkan peranan besar dalam pendirian suatu usaha. Tanpa modal yang
cukup, suatu usaha tak akan berjalan optimal. Modal suatu usaha pun juga beragam
tergantung siapa pemiliknya.
• Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dimana pemilik modal adalah pemerintah atau
negara
• Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), yaitu modal perusahaan dimiliki oleh pihak
swasta. Dalam hal ini dapat berupa swasta nasional dan pihak asing
• Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu kepemilikan usaha berada ditangan
pemerintah daerah;
• Badan Usaha Campuran, yaitu merupakan usaha yang modalnya dimiliki oleh
pemerintah dan swasta.
1. Koperasi
Dalam membentuk suatu perum, dibutuhkan koordinasi antara Menteri BUMN, Menteri
Keuangan dan presiden. Menteri BUMN mengusulkan kepada Presiden dengan dasar-dasar
yang telah dikaji bersama Menteri Teknis dan Menteri Keuangan. Perum berfungsi sebagai
penyelenggara usaha untuk kemanfaatan umum dengan barang dan atau jasa berkualitas
tetapi harga tetap terjangkau oleh masyarakat umum. Hal tersebut tetap diolah dengan sistem
perusahaan yang baik. Contoh : Perum Pegadaian, Perum Pelayaran, dan lain-lain. Ciri-ciri
Perusahaan Umum adalah sebagai berikut:
• Berbadan hukum
• Hubungan usaha diatur berdasarkan hukum perdata
• Seluruh modal milik pemerintah dari kekayaan yang dipisahkan
• Bergerak di bidang jasa vital
• Bertujuan melayani kepentingan umum
• Dibolehkan memupuk keuntungan
• Dipimpin seorang direksi
• Pegawai berstatus pegawai perusahaan negara
• Mempunyai nama, kekayaan, dan kebebasan sendiri
• Laporan tahunan disampaikan kepada pemerintah.
Seperti namanya BUMS adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak
swasta. BUMS didirikan dengan tujuan mencari keuntungan dalam mengembangkan
usaha. BUMS memiliki dua jenis antara lain, badan usaha swasta dalam negeri dan badan
usaha swasta asing.Badan usaha swasta dalam negeri adalah badan usaha yang modalnya
dimiliki oleh masyarakat dalam negeri. Sedangkan badan usaha swasta asing adalah badan
usaha swasta yang modalnya dimiliki oleh masyarakat yang bukan warga negara
Indonesia.
1. Commanditaire Vennootschap (CV)
CV merupakan bentuk kemitraan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih dengan
beberapa anggota memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas dan beberapa lainnya yang
memiliki tanggung jawab terbatas. CV memiliki dibagi menjadi dua jenis yakni sekutu
aktif (komplementer) dan sekutu pasif (komanditer). Sekutu aktif adalah sekutu yang
mengelola suatu perusahaan sekaligus memiliki hak untuk membuat perjanjian dengan
pihak ketiga. Sedangkan sekutu pasif adalah sekutu yang hanya menyerahkan modal tetapi
tidak ikut campur dalam hal pengelolaan perusahaan. Bisa dikatakan bahwa sekutu pasif
hanya berperan dalam memberikan modal.
PO merupakan salah satu bentuk bisnis yang dimiliki oleh satu orang. Umumnya
PO memiliki modal kecil, jenis produk dan jumlah produksinya terbatas, tenaga kerja
sedikit, alat produksi dan teknologinya cukup sederhana. Perusahaan perseorangan adalah
badan usaha atau perusahaan yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh individu.
Sehingga tanggung jawab atas aktivitas dan risiko perusahaan ditanggung oleh individu
tersebut.
Kelebihannya :
• Mudah dikelola
• Bebas bergerak
• Hanya pemilik yang berhak memperoleh keuntungan usah
• Rendah pajak
• Rahasia perusahaan hanya diketahui pemilik
• Biaya organisasi rendah
• Keputusan diambil dengan cepat dan Pimpinan lebih termotivasi jika keuntungan
yang diperoleh besar.
1. Gotong royong merupakan kegiatan bersama demi mencapai tujuan bersama. Misalnya
membangun jalan, masjid, dan sebagainya.
Selain itu, koperasi juga mengandung enam elemen. Dikutip dari definisi ILO berikut 6
elemen yang terkandung dalam koperasi.
1. Perkumpulan orang-orang
2. Bersifat sukarela
PENUTUP
A.Kesimpulan
2. Koperasi lebih dinamis dalam cara kerjanya, sedangkan gotong royong umumnya
dilakukan secara statis dan menunggu perintah atau komando. Koperasi mempunyai
kepastian jumlah anggota, sedangkan gotong royong jumlah tidak terbatas.
3. Perbedaan umum koperasi dengan badan usaha lain adalah Satu anggota dalam
sebuah koperasi memilliki satu suara yang tidak dapat diwakikan orang lain. Sementara
dalam badan usaha lain, satu suara atau lebih dapat dimiliki oleh pemodal. Simpanan
Anggota menjadi modal koperasi. Sedangkan modal badan usaha lainnya diperoleh dari
penjualan saham, perorangan, atau kelompok.