Walaupun pengertian badan usaha dan perusahaan berbeda, tetapi sebenarnya memiliki
keterkaitan. Sebab, badan usaha bisa mencapai tujuannya, yaitu memperoleh laba apabila
badan usaha tersebut memiliki perusahaan yang bisa menghasilkan barang atau jasa. Akan
tetapi, tidak setiap perusahaan membutuhkan adanya badan usaha.
Secara ringkas perbedaan badan usaha dengan perusahaan dapat dilihat dari tabel berikut:
Contoh: PT Indofood Sukses Makmur, adalah sebuah Badan Usaha yang bertujuan untuk
menghasilkan keuntungan/laba. Badan Usaha ini memiliki perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan mie instant., kecap, saos, makanan ringan dan lain-lain.
Jadi dengan demikian, Pengelolaan Badan Usaha adalah proses kerja sama yang dilakukan
orang-orang dalam suatu Badan Usaha untuk mencapai tujuan yaitu menghasilkan
keuntungan.
Badan Usaha dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu menurut pemilikan modal dan
menurut status hukum.
1.Jenis Badan Usaha Menurut Pemilikan Modal
Jika dilihat dari kepemilikan modalnya, badan usaha dibagi menjadi empat yaitu :
a.Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu badan usaha yang didirikan pemerintah
dengan modal seluruhnya milik Negara/pemerintah. Tujuan BUMN, selain untuk melayani
kepentingan umum, juga sebagai salah satu sumber pendapatan Negara. BUMN dibagi)
menjadi 3 (tiga), yaitu:
1) Perusahaan Jawatan (PERJAN)
2) Perusahaan Umum (PERUM)
3) Perusahaan Perseroan (PERSERO)
b.Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan usaha yang didirikan pihak swasta dengan modal milik swasta juga, baik
perseorangan maupun kerja sama beberapa orang, baik nasional maupun asing. Contoh:
CV Titipan Kilat, PT. Bimantara, PT. Indofood, dan lain-lain.
c.Badan Usaha Campuran, adalah badan usaha yang didirikan dan diusahakan pemerintah
dan swasta secara bersama-sama. Modal berasal dari pemerintah dan swasta dengan
perbandingan persentase yang disepakati kedua belah pihak.
d.Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah
Ialah badan usaha yang didirikan dengan modal dari pemerintah daerah. Contoh
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
2.Jenis Badan Usaha Menurut Status/Bentuk Hukum.
Berdasarkan status atau bentuk hukumnya Badan Usaha dikelompokkan menjadi 6 (enam):
a.Badan Usaha Perseorangan
b.Persekutuan Firma
c.Persekutuan Komaditer ( Commanditare Vennootschap/CV)
d.Perseroan Terbatas (PT) atau ( Naamloze Vennotschap/NV)
e.Koperasi
f. Yayasan
C Pengelolaan Badan Usaha Milik Negara
.
Berdasarkan pasal 2 UU No. 9 Tahun 1969, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terdiri dari
Perjan, Perum, Persero dan Perusahaan daerah.
1.Perusahaan Jawatan (PERJAN)
Perusahaan jawatan adalah perusahaan Negara yang kegiatan utamanya ditujukan untuk
kesejahteraan umum ( public service).
Ciri-ciri Perusahaan Jawatan (PERJAN) adalah:
a. Permodalan dan pembinaan seluruhnya dibiayai negara dalam APBN yang menjadi hak
departemen terkait;
b. Tujuan utamanya adalah melayani kepentingan umum;
c. Memperoleh fasilitas negara;
d. Pimpinannya disebut kepala;
e. Status pegawainya adalah pegawai negeri;
f. Berlaku hukum public.
Dewasa ini keberadaan perusahaan jawatan semakin dibatasi seiring dengan adanya
penerapan perekonomian yang semakin bebas, dan efisien, sehingga banyak perusahaan
jawatan berubah statusnya menjadi perusahaan umum atau perusahaan perseroan.
Misalnya, perusahaan Jawatan Pegadaian menjadi Perum Pegadaian, Perusahaan Jawatan
Kereta Api (PJKA) menjadi PT Kereta Api Indonesia Persero.
2.Perusahaan Umum (PERUM)
Perusahaan umum (PERUM) adalah perusahaan negara yang bertujuan mencari
keuntungan, tetapi tidak mengabaikan kesejahteraan masyarakat.
Adapun ciri-ciri perusahaan umum (PERUM) adalah:
a. Modal seluruhnya milik Negara;
b. Bertujuan melayani kepentingan umum dan memperoleh keuntungan;
c. Pada umumnya bergerak dalam bidang jasa-jasa vital;
d. Pimpinannya disebut direksi;
e. Pegawainya berstatus pegawai perusahaan negara.
Contoh dari perusahaan yang termasuk perum adalah PERUM PERUMNAS, PERUM
ANGSAPURA, PERUM DAMRI.
3.Perusahaan Perseroan atau PT (Persero)
PT (Persero) adalah perusahaan Negara yang memperoleh modal dari Negara dan dengan
cara menjual saham kepada pihak swasta (masyarakat).
PT (Persero) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Modal berasal dari hasil penjualan saham kepada masyarakat dan pemerintah;
b. Tujuan utamanya mencari keuntungan;
Bergerak dalam usaha yang banyak mengahsilkan keuntungan baik jasa, industri
c.
maupun perdagangan.
d. Pimpinannya disebut direksi;
e. Pegawainya berstatus sebagai karyawan perusahaan swasta;
f. Hubungan usaha diatur menurut hukum perdata.
Di era yang semakin mengglobal (globalisasi) ini, bentuk PT (persero) merupakan
perusahaan yang paling banyak dimiliki Negara. Adapun contohnya diantaranya: PT.
Bank Negara Indonesia 1946 (Persero), PT Pupuk Kijang (Persero), PT. Tambang Timah
(Persero).
Contoh perusahaan daerah diantaranya: PDAM (perusahaan Daerah Air Minum), PD Bank
Pembangunan Daerah (BPD) di tiap propinsi, dan lain-lain.
Apakah anda sudah memahami uraian di atas? Saya yakin anda sudah memahaminya.
Selanjutnya coba Anda sebutkan contoh lain dari masingmasing Badan Usaha Milik
Negara yang ada di daerahmu?
Di dalam Firma kekayaan perusahaan tidak dipisah dari kekayaan pribadi, sehingga
masing-masing sekutu dikatakan mempunyai tanggung jawab tidak terbatas. Permodalan
firma berasal dari hasil penyerahan sebagian atau seluruh kekayaan pribadi para
anggotanya. Bagi anggota yang dianggap kesertaanya karena keahlian, maka akan
memperoleh bagian keuntungan atau kerugian sama dengan sekutu yang meamsukkan
modal terkecil.
Firma yang didirikan dengan akta otentik resmi harus didaftarkan pada kepaniteraan
pengadilan Negeri, selnjutnya diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
(BNRI), yang antara lain berisi:
a. Nama, nama kecil, pekerjaan dan tempat kediaman para sekutu.
b. Petunjuk nama bersama atau nama perusahaan dengan keterangan tentang cabang
perusahaan yang menjadi lapangan pekerjaan.
c. Nama-nama sekutu yang berwenang menandatangani atas nama perusahaan.
d. Hak-hak pihak ketiga terhadap sekutu.
Seperti pada perusahaan perseorangan, firma juga memiliki kebaikan dan kelemahan.
a. Kebaikan Firma
1) Modal lebih mudah didapatkan daripada perusahaan perseorangan;
2) Hasil keputusan lebih baik, karena merupakan hasil musyawarah;
3) Dapat diadakan pembagian kerja antar sekutu sesuai keahliannya;
4) Perhatian sekutu terhadap firma sangat besar, karena tindakan sekutu yang satu akan
menjadi tanggung jawab sekutu yang lain.
b. Kelemahan Firma
1) Tanggung jawab sekutu tidak terbatas;
Kontinuitas firma tidak terjamin, sebab apabila salah seorang sekutu meninggal atau
2)
menarik diri, maka firma bisa bubar;
Sering terjadi perselisihan di antara sekutu, karena pimpinan dipegang oleh lebih
3)
dari satu orang;
4) Sulit menarik modal yang sudah diinvestasikan.
Suatu firma akan berakhir apabila:
a. Salah seorang sekutu meninggal atau jatuh pailit
b. Dibubarkan oleh hakim kerana alasan-alasan yang sah.
c. Masa berlakunya sudah habis
d. Salah seorang sekutu menarik diri.
3.Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennotschap)
Menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 19 disebutkan bahwa
Persekutuan Komanditer adalah suatu persekutuan untuk menjalankan suatu perusahaan
yang dibentuk antara satu orang atau beberapa orang pesero yang secara tanggung-
menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya (tanggung jawab soliter) pada satu
pihak, dan satu orang atau beberapa orang sebagai pelepas uang (geldschieter) pada pihak
yang lain.
Berdasarkan pengertian di atas, dalam persekutuan kommanditer dikenal ada dua macam
sekutu, yaitu sekutu komanditer dan sekutu komplementer . Sekutu Kommanditer atau
sekutu pasif atau sekutu diam ialah orang atau orang-orang yang menyertakaan modal
tetapi tidak menjalankan perusahaan. Sedangkan Sekutu Komplementer atau sekutu aktif
atau persero aktif adalah orang atau orang-orang yang selain menyertakan modal, juga
menjalankan dan memimpin perusahaan. Oleh karena itu antara sekutu komanditer dengan
sekutu komplementer memiliki tanggung jawab yang berbeda sekutu komplementer
memiliki tanggung jawab tidak terbatas. Sekutu ini bertanggung jawab penuh atas seluruh
sekutu perusahaan dengan kekayaan pribadinya. Sementara, sekutu komanditer memiliki
tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebatas modal yang ditanamkan.
Perseroan Terbatas memiliki organ perseroan yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang
Saham, Direksi dan Komisaris, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi dalam perseroan. Direksi adalah pelaksana dan pemegang
mandat RUPS yang menjalankan roda organisasi dan usaha PT Komisaris adalah wakil
dari para pemegang saham yang memiliki tugas mengawasi kerja direksi.