Peran CSR
Berkaitan dengan prinsip CSR yang diuraikan diatas maka secara teknis,
pelaksanaan CSR Seyogyanya mampu:
a. Menghormati hak asasi manusia, dimana dalam CSR selalu dipandu
oleh pedoman hak asasi manusia yang berlaku universal.
b. Berkontribusi terhadap keberlanjutan melalui pengembangan bisnis
yang menguntungkan serta aktif terlibat dengan masyarakat setempat
dengan tujuan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi dan sosial
jangka panjang.
c. Bekerjasama/berkoordinasi dengan pemerintah dan masyarakat
setempat untuk mendefinisikan peran dan tanggung jawab sosialnya.
d. Keragaman, yaitu tidak melakukan diskriminasi gender, ras, etnik, latar
belakang budaya, kelompok sosial, kecacatan, status pernikahan, umur
dan pendapat politik.
e. Mengakui nilai- nilai intrinsik dari keragaman budaya dalam semua
praktik bisnisnya.
f. Dialog, yaitu selalu mengembangkan dialog dengan semua pemangku
kepentingan untuk memperoleh manfaat bagi perusahaan dan
masyarakat setempat.
g. Memperhatikan inisiatif dan masukan yang akan digunakan sebagai
dasar pengembangan layanan dan praktik yang bisa
dipertanggungjawabkan
h. Mengutamakan kejujuran dan keterbukaan dalam setiap kesepakatan
yang dibangun, sehingga tidak akan mengizinkan atau mentolerir segala
bentuk korupsi.
Jadi secara singkat CSR, mempunyai peran penting untuk:
a. Mengembangkan kapasitas sumber daya manusia di lingkungan
perusahaan baik internal maupun lingkungan masyarakat sekitar.
b. Menguatkan masyarakat ekonomi sekitar.
c. Pemeliharaan hubungan relasional antara perusahaan dengan
lingkungan perusahaannya dengan lingkungan sosialnya.
d. Perbaikan tata kelola perusahaan yang baik.
e. Pelestarian lingkungan.
Princes of Wales menegaskan tentang 5 hal penting yang dapat
mempengaruhi perusahaan dalam implementasi CSR maupun PKBL agar
sesuai dengan peran dan tujuannya (Hendrik Budi Untung dalam limbong,
2010:3110), yaitu:
a. Human Capital
Yaitu suatu bentuk program dalam memperdayakan sumber daya
manusia agar lebih berkualitas dan mandiri.
b. Environment
Yaitu suatu program dalam menciptakan keseimbangan lingkungan.
c. Good Corporate Govenance
Merupakan bentuk pengelolaan atau bisnis yang melibatkan
kepentingan serta penggunaan sumber daya yang berprinsip pada
keadilan, efesiensi, transparansi dan akuntabilitas.
d. Social Cohession
Suatu bentuk program yang menciptakan keseimbangan kepentingan
dalam masyarakat sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial.
e. Economic strength
Merupakan bentuk memberdayakan lingkunagan menuju kemajuan
ekonomi.
Bentuk kegiatan CSR tulus yang berasal dari visi misi perubahan
merupakan program untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau
komunitas atau lingkungan yang benar-benar berbeda dari hasil
(produk) perusahaan. Kegiatan pada model ini benar-benar tidak
mengambil keuntungan (baik eksplisit maupun implisit) tetapi berusaha
untuk menanamkan kesan baik terhadapkomunitas atau masyarakat atas
keinginan CSR yang dilakukan.
a. Terlibat langsung.
b. Melalui organisasi sosial perusahaan atau yayasan ( yayasan coca cola
dan yayasan sahabat aqua ).
c. Bermitra dengan pihak lain (misal: LSM, Perguruan Tinggi, media
massa, PMI, Dompet Duafa dan LIPI ).
d. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium.
Tabel 1.1
Contoh koperasi pelaksana CSR
No Nama Koperasi Domisili Wilayah
1 Koperasi warga semen Gresik Gresik, JawaTimur
2 Koperasi Astra Indonesia Jakarta
3 Kopdit Lantang Tipo Sanggau, Kalimantan Barat
4 KSPPS UGT sidogiri Pasuruan, JawaTimur
5 Koperasi Setia Bakti Wanita Surabaya Surabaya, JawaTimur
6 Koperasi Telkomsel (Kisel) Indonesia Jakarta
7 Kospin Jasa Pekalongan Pekalongan, Jawa Tengah
8 Koperasi Pusat Susu Bandung Utara Lembang, Jawa Barat
9 Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia Tanggerang, Banten
10 Koppas Srinadi Klungkung, Bali
11 Koperasi Agro Niaga Jabung Malang, JawaTimur
12 KSP Sejahtera Bersama Jakarta
13 Healthcare Mandiri Jakarta Jakarta
14 Koperasi Keling Kumang Sintang, Kalimantan Barat