Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI PEMBERDAYAAN BADAN USAHA MILIK DESA BERSAMA

SUMBERGEMPOL TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA PERIKANAN DI


KECAMATAN SUMBERGGEMPOL

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh:
KARMI DEWI HANDAYANI
NIM. 17402163112

JURUSAN EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2019
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

JUDUL : STRATEGI PEMBERDAYAAN BADAN USAHA MILIK DESA


BERSAMA SUMBERGEMPOL TERHADAP PERKEMBANGAN
USAHA PERIKANAN DI KECAMATAN SUMBERGGEMPOL
PENYUSUN : KARMI DEWI HANDAYANI
NIM : 17402163112

Tulungagung,…………………2019
Menyetujui,
Pembimbing

______________________
NIP.

2
A. Latar Belakang
UU no. 16 tahun 2014 pasal 87 merupakan UU bentuk penerapan dari
Badan Usaha Milik Desa Bersama. Dalam UU tersebut dinyatakan bahwasanya
pembentukan BUMDes didasari dari adanya kekeluargaan dan gotongroyongan
guna mendayagunakan semua potnsi ekonomi, SDA dan SDM serta kelembagaan
perekonomian dalam wujud peningkatan kesjahteraan masyarakat. BUMDESMA
ini merupakan bentuk lembaga yang mewakili seluruh BUMDes di suatu
kecamatan.
Keberadaan BUMDESMA yakni sebagai lembaga legal dalm
mengembangkan usaha dan perekonomian masyarakat lokal (desa) disisi lain
BUMDESMA sangat diharpakan bisa menciptakan produk -produk unggulan lokal
yang nantinya menjadikan citra yng positif dalam kompetisi psar bebas. Dalam
perluasan produk lokak melalui BUMDESMA ini sangat perlu diperhatikan.
Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan yaitu : 1) Pembangunan outlet dan
induk pemasaran tertentu bagi produk-produk dari BUMDESMA, 2) Penyusunan
pemgaturan yang mengharuskan pasar modern supaya turut memamerkan produk-
produk dari BUMDESMA, 3) Penerapan linkage strategy antara BUMDESMA
pembuat bhan baku prantara dengan industri yang bergerak disektor hilir.
Kehadiran BUMDESMA dimaksudkan bisa menjadi suatu media atau
sarana masyarakat desa guna merombak perekonomian mereka. Masyarakat desa
lebih condong mempunyai ekonomi yang rendah, hal ini dikarenakan beberapa
faktor, seperti minimnya pengetahuan, gaptek, sarana dan prasara kurang memadai,
dan masih banyak lagi. Melalui BUMDESMA masyarakat dapat menaikkan
perekonomian mereka dengan berwirausaha yang pastinya dengan mendapat
bimbingan dari BUMDESMA. BUMDESMA telah menyuguhkan berbagai
kebutuhan finansial dan lainnya yang dapat membantu masyarakat dalam
mengembangkan usaha mereka.
Dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakatnya, BUMDESMA
Sumbergempol melakukan beberapa strategi melalui beberapa produknya, seperti
produk Simpan Pinjam Perempuan (SPP) danjuga produk Usaha Ekonomi
Produktif (UEP). Produk itu merupakan produk yang kegiatan peminjaman modal
untuk kelompok usaha di semua desa Kecamatan Sumbergempol. Dengan adanya

3
produk produk tersebut diharapkan mampu meningkatkan usaha yang masyarakat
jalani dan menghindarkan mereka dari kebangkrutan.
Dalam mencapai tujuannya, BUMDESMA selalu mendampingi setiap
masyarakatnya dalam menjalankan usaha mereka. Mulai dari pengarahan,
memberikan workshop, mendampingi jalannya usaha dan lain sebagainya. Dengan
begitu diharapkan masyarakat dapat terus menjalankan usaha mereka dan semakin
meningkat. Seperti pada usaha perikanan di Sumbergempol, BUMDESMA
Sumbergempol memberikan arahan arahan supaya usaha tersebut dari waktu ke
waktu dapat berkembang dan bertahan saat menghadapi krisis yang kemungkinan
terjadi. BUMDESMA juga menyediakan berbagai link tempat membeli benih ikan,
pakan, yang tentunya dengan kualitas yang bagus. Selain langsung terhadapat
usahanya, BUMDESMA juga meberikan pengetahuan dalam hal manajemen
mereka supaya keuntungan dapat diraih.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengambil judul proposal
“Strategi Pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa Bersama Sumbergempol
Terhadap Perkembangan Usaha Perikanan di Kecamatan Sumberggempol”. Penulis
berusaha mengkaji bagaimana Strategi BUMDESMA Sumbergempol dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat terutama dalam usaha perikanan di
Kecamatan Sumbergempol.
B. Fokus Penelitian
Dari uraian latar belakang pemilihan judul tersebut, peneliti merumuskan
fokus penelitian, yakni :
1. Bagaimana pemberdayaan usaha perikanan di Kecamatan Sumbergempol?
2. Apa saja kendala yang dihadapi BUMDESMA Sumbergempol dalam
memberdayakan usaha perikanan masyarakat Sumbergempol?
3. Bagaimana hasil dari upaya pemberdayaan usaha perikanan masyarakat
Sumbergempol oleh BUMDESMA?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui keunggulan produk dan sistem dalam usaha ekonomi
produktif dalam membantu usaha perikanan di Kecamatan Sumbergempol
2. Untuk mengetahui sejauh mana peran produk UEP terhadap keberlangsungan
usaha perikanan di Kecamatan Sumbergempol

4
3. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat Kecamatan Sumbergempol mengenai
kegiatan UEP BUMDESMA Sumbergempol
D. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penilitian yang dilakukan yakni:
1. Dengan adanya penelitian ini dapat diketahui keunggulan produk dan sistem
pada Usaha Ekonomi Produktif BUMDESMA Sumbergempol yang mampu
meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya para pengusaha budidaya
ikan di daerah tersebut.
2. Dapat menjadi bahan perbandingaan guna memprluas akan wawasan dan
pengetahuan bagi pihak-pihak yng tertarik terhadap penelitian yng terkait juga
mengenai usaha ekonomi produktif dengan materi dan pembahasan yang
terdapat dalam laporan ini.
E. Kajian Teori
1. Pemberdayaan
Menurut penjabaran Payne, pemberdayaan masyarakat disini
dimasudkan guna membantu pelanggan mendapatkan daya guna untuk
mengambil satu keputusan dan menentukan perilaku yang akan di kerjakan
yang mana berkaitan dengan diri mereka, termasuk menekan dampak dari
rintangan pribadi dan sosial. Maksud pemberdayaan juga dinilai sebagai suatu
usaha untuk mengupayakan personal dan kelompok, yang bertujuan untuk
memandirikan masyarakat. Pemberdayaan menurut bahasa yakni dri kata
“daya” yang mana artinya kemampuan ataupun kekuatann untuk melaksanakan
usaha. Selain itu, Anwar juga mengatakan bahwa kekuasaan (power) sangat
berkaitan dengan pemberdayaan.1
Pemberdayaan ialah konsep pengembangan ekonomi yng memuat akan
nilai-nilai sosial dan menggambarkan pola yang baru akan perkembangan yang
sifatnya people contered participatory, empowering and sustainable. Dari
beberapa konsep tersebut, konsep empowering merupakan konsep yang lebih
luas yang dikembangkan sebagai pilihan konsep-konsep pembangunan yang
telah ada. Konsep tersebut menilai dengan terciptanyaa suatu pemerataan

1
Mustangin dkk, Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Lokal Melalui Progam Desa
Wisata di Desa Bumiaji, Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi, Vol. 2, No. 1, Desember 2017, hal 83

5
tumpuan yng lebih luas guna menjamin prtumbuhan yang berkelanjutan.
Dengan demikian konsep ini dapat dikatanan mencoba meninggalkan diri dari
perangkap “zero sum game dan trade off”
Dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat khususnya para pemilik
usaha perikanan, BUMDESMA Sumbergempol melakukan strategi berupa
penerapan suatu produk yaitu produk Usaha Ekonomi Produktif atau biasa
disebut UEP. UEP ini menyediakan modal untuk masyarakat yang mempunyai
usaha produktif seperti perikanan dan perkebunan/pertanian di Sumbergempol.
Strategi ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat
khususnya di Kecamatan Sumbergempol.
Serangkaian kegiatan guna meningkatkan kemampuan dalam hal
mengakses sumberr daya ekonomi, meningkatkan usaha ekonomi dan
produktivitas kerja, pendapatan, tabungan dan juga terciptanya suatu kemitraan
usaha yang saling menguntungkan ialah pengertian utama daripada UEP
tersebut.2 Kegiatan pemberdayaan dengan UEP adalah dngan memberikan
banttuan penguatan suatu modalusaha untuk seorang pengusaha dan memberi
akan bantuan modal guna pembelian alat pengolah organic /APO. Kegiatan
tersebut dimaksudkan bisa meningkatkan kesiapan pangan bagi kluarga miskin,
klompok binaan perkotaan maupun pedesaan di 26 kabupaten pada tahun 2009.3
Anggaran UEP diperoleh dari bantuan pemerintah yang di bawah
naungan dinas sosial yang sifatnya temporer dan diajukan untuk masyarakat
miskin dengan harapan dapat meningkatkan produktifitas dan kemandirian
masyarakat.4 Kegiatan kerja UEP merupakan suatu kegiatan keterampilan usaha
dan terampil kerja agar dapat memperoleh penghasilan dari hasil kerjanya.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa UEP adalah progam
pemerintah dengan naungan dinas sosial dalam meningkatkan produktifitas
masyarakat yang tidak mampu dengan cara memberikan modal usaha dan
memberikan pembinaan dan pendampingan terhadap masyarakat. Progam UEP
ini dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian, kesejahteraan masyarakat

2
Kementrian Sosial RI, Modal Pendampingan Pelayanan Sosial Lanjut Usia, (Jakarta: Direktorat
Pelayanan Sosial Lanjut usia, 2014), hal.167
3
http://dkpp.jabarprov.go.id>usaha-ekonomi-produktif-uep/ . Diakses pada 20-03-2019 pukul
08.00
4
Kementrian Sosial RI, Modal Pendampingan Pelayanan Sosial Lanjut Usia, ……….hal.186

6
dan kemandirian masyarakat. Modal yang diberikan adalah bersifat sementara
yang berarti masyarakat pelaku usaha harus mengembalikan modal tersebut
dengan sistem kredit yang pembayarannya dicicil.
Pemerintah mengadakan UEP dengan berbagai tujuan, dengan tujuan
utamanya yaitu untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Adapun tujuan
dari kegiatan UEP secara rinci antara lain:
a. Menambah pendapatan
b. Mengembangkan akan stok cadangan pngan lokal dan ketahanan pangan
c. Mengembangkan aktivitas & kesempatan dalam berusaha dngan basis
potnsi lokal
d. Memajukan pemberrdayaan masyarakat
e. Menghasilkan lapangan kerrja & membangun jiwa-jiwa kewirausahaan
Keluarga miskin yang tergabung dlam kelembagaan masyarakat seperti /
Kelompok Usaha Ekonomi, Kelompok Tani, Koperasi, Koperasi Tani, KUD,
dan Kelompok Afinitas ialah objek utama yang akan menerima manfaat dari
kegiatan UEP. Sedangkan objek wilayahnya adalah desa yang rawan akan
pangan ataupun miskin, desa rawan pangan ataupunmiskin yng masyarakatnya
sudah di bina lewat Pengembangan Desa Mandiri Pangan dan Progam
Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3RIP). 5

2. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)


Pengertian BUMDes
Suatu usaha desa yang didirikan oleh pmerintah desa yang kepemilikan
modal dan manajemennya dilaksanakan oleh pemerintah desa ialah pengertian
BUMDes, menurut Permendagri nomor 39 tahun 2010 tentang BUMDes. 6
Sedangkan menurut Maryuni, BUMDes adalah lembaga usaha desa yang
diselenggarakan oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam usaha menguatkan

5
http://dkpp.jabarprov.go.id>usaha-ekonomi-produktif-uep/ . Diakses pada 20-03-2019 pukul
08.00
6
Herry Kamaroesid, Tata Cara Pendirian dan Pengelolaan BUMDes, (Jakarta: Mitra Wacana
Media,2016), hal. 1

7
perekonomian desa dan mewujudkan kerekatan sosial masyarakat yang disusun
berdasarkan kepentingan dan kemampuan desa.7
Pengertian lain menyebutkan bahwa Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) ialah lembaga milik desa yng diselenggarakan masyarakat dan
pemerrintah desa untuk memajukan perekonomian desa dan disusun
berdasarkan kapasitas dan kemampuan desa. Pengelolaan yang mengaitkan
masyarakat secara langsung dimaksudkan sanggup memberdayakan masyarakat
dalam memajukan perekonomian desa. Masyarakat diharuskan terlibat dari awal
pendirian lembaga tersebut supaya dapat mengetahui dan memahami kegiatan
lembaga tersebut.8
Selaku badan usaha yang bergerak dalam sektor perekonomian desa,
BUMDes mempunyai tujuan yaitu untuk memberdayakan masyarakat desa.
Adapun pasal-pasal yang mengatur tentang BUMDes yaitu pasal 213 ayat (1)
UU no. 32 thn 2004. Dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa BUMDes dapat
didirikan oleh desa sesuaii dngan kepentingan serta kemampuan desa. Selain itu
juga diatur di dalam PP no. 72 thn 2005 tentang Desa, yang mengatur mengenai
BUMdes, yakni pasal 78-81, Bagian lima tentang Badan Usaha Milik Desa dan
yang terakhir Peraturan Menteri Dalam Negeri no. 39 thn 2010 tentang Badan
Usaha Milik Desa.

Tujuan BUMDes
BUMDes bertujuan, sebagai berikut:
1) Pemaksimalan dalam pengelolaan kekayaan desa yang ada,
2) mengembangkan perekonomian desa,
3) serta menjadikan masyarakat lebih sejahtera,
4) sebagai motor penggerak perekonomian desa,
5) sarana guna mempercepat suatu ksejahteraan masyarakat.9

7
Maryunani, Pembangunan BUMDes dan Pemberdayaan Pemerintah Desa, (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2008), hal. 35
8
Amelia Sri Kusuma Dewi, “Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sebagai Upaya dalam
Peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes) Serta Menumbuhkan Perekonomian Desa”, Journal of Rural
and Development, Vol. 5, No. 1,tahun 2014, hal. 2
9
Amelia Sri Kusuma Dewi, “Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sebagai Upaya dalam
Peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes) Serta Menumbuhkan Perekonomian Desa”, Journal of Rural
and Development, Vol. 5, No. 1,tahun 2014, hal. 2

8
Usaha yang terdapat dalam BUMDes ada 6 sektor, antara lain :
1) Serving, jenis BUMDes yang menyajikan usaha/bisnis sosial, yang
melakukan pelayanan publik seperti pengelolaan air bersih ataupun
penyulingan, pnyediaan air minum, usaha listrik desa ataupun lumbung
pangan.
2) Banking, yaitu usaha lembaga keuangan atau koperasi yang memudahkan
masyarakat dalam kebutuhan dana.
3) Renting, adalah jenis usaha persewaan yang melayani kebutuhan masyarakat
setempat.
4) Brokering, dalam rangka memudahkan pencapaian pasar para petani,
BUMDes menyediakan jasa perantara yang menghubungkan barang-barang
komoditas pertanian dengan pasar.
5) Trading, adalah usaha jual beli barang dagangan yang banyak dibutuhkan
oleh masyarakat.
6) Holding, adalah induk usaha dari usaha lainnya. 10
Tujuan utama dari BUMDes dan BUMDESMA adalah sama-sama
menguatkan perekonomian desa dan sebgai penggerak perekonomian desa.
BUMDes merupakan badan usaha milik desa yang berada di tiap-tiap desa,
sedangkan BUMDESMA merupakan badan usaha milik desa bersama yakni
gabungan dari seluruh BUMDes di suatu wilayah kecamatan. BUMDESMA
sendiri merupakan terusan dari Progam Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri Perdesaan dalam rangka melaksanakan amanah UU Desa No
6 thn 2014 untuk melestarikan dan mengembangakan aset agar kemandirian
ekonomi di kawasan perdesaan tercapai.

10
Ahmad Maslahatul Furqon, dkk, “Peluang Pengembangan Ekonomi Islam Melalui Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes)”, Jurnal Keuangan Publik Islam, Vol. 1, No. 6, tahun 2018, hal. 7

9
F. Penelitian Terdahulu

No Peneliti, Judul, &Tahun Metode Hasil / Kesimpulan

1 Analisis korelasi dan Secara keseluruhan,


Analisis Deskriptif hasil menunjukkan
Sulistia Rini Pratiwi, bahwa progam
Analisi Manfaat pelaksanaan bantuan
Bantuan Usaha modal usaha secara
Ekonomi Produktif efektif dapat
Progam Nasional meningkatkan
Pemberdayaan pendapatan
Masyarakat Mandiri masyarakat , walaupun
dalam Meningkatkan tidak signifikan
Pendapatan Keluarga, berpengaruh nyata
tahun 2012 terhadap peningkatan
pendapatan penerima

2 Oke Setiarso, Analisis Deskriptif Komparatif Hasil dari pnelitian


Pengembangan Usaha tesebut menunjukkan
UKM Setelah bahwasanya bantuan
Mendapatkan Modal progam
Usaha Ekonomi Pengembangan Usaha
Produktif di Kabupaten Ekonomi Produktif
Tegal, tahun 2009 (PUEP) yang diadakan
tidak mempunyai
pengaruh yang brarti
bagi peningkatan
kinerja keuangan
UKM di Kab. Tegal
karenanya hanya ada
peningkatan perspektif
keuangan dan
pemasaran, akan tetapi

10
tidak terdapat
peningkatan kinerrja
usaha pada perspektif
internal bisnis.

3 Vivin Pamusta, Kualitatif Deskriptif Hasil penelitian ini


Pelaksanaan Progam menjelaskan bahwa
Usaha Ekonomi peningkatan
Produktif oleh Bina pendapatan yang
Keluarga Lansia (BKL) dihasilkan lansia
Mugi Waras Dusun karena meningkatnya
Blendung, Desa kemandirian dan
Sumbersari, Moyudan, keatifan mereka, yang
Sleman, Yogyakarta tak lain adalah karena
dampak dari prodam
UEP yang diadakan di
Dusun Blendung.
Selain itu, para lansia
juga menjadi lebih
banyak koneksi dan
bertukar pengalaman
dengan anggota UEP
lainnya.

11
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan
kualitatif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memahami keadaan tentang
apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya motivasi, tindakan, persepsi,
dan lain-lain. Penemuan-penemuan lain yang tidak bisa didapat dengan
menggunakan prosedur statistik atau pengukuran dapat dihasilkan dari penelitian
model kualitatif ini. Data yang tersedia dalam penelitian kualitatif berbentuk
data, kalimat, skema, dan gambar, yang digunakan untuk menghasilkan data
deskriptif berupa fakta-fakta tertulis atau lisan dari orang atau obyek atau
kejadian untuk mengambil kesimpulan yang berlaku secara umum.

2. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di BUMDESMA Sumbergempol yang terletak
di Jl. Raya Sumbergempol, ruko timur kantor camat Sumbergempol
Tulungagung.
3. Instumen Pengumpulaan Data
1. Observasi
Proses observasi dilakukan untuk mengamati suatu kejadian yang
akan dibuat objek penelitian untuk memperoleh informasi yang
bersangkutan. Pada proses observasi terdapat tiga tahapan, yaitu:
a) Pengamatan deskriptif
Peneliti masih megamati keadaan sosial tertentu sebagai objek penelitian
dan belum membawa masalah yang akan diteliti. Peneliti masih meneliti
secara umum mengenai letak geografis BUMDESMA Sumbergempol,
produk-produk yang ditawarkan, struktur organisasi dan karyawan,
nama-nama anggota, dan mayoritas pekerjaan masyarakat kecamatan
Sumbergempol.
b) Pengamatan terfokus
Dalam tahap ini peneliti sudah mengerucutkan lingkup penelitiannya
sehingga hanya fokus pada suatu masalah tertentu. Disini peneliti sudah

12
menarik pengamatan dari umum ke khusus, yaitu BUMDESMA
Sumbergempol dalam pemberdayaan terhadap masyarakatnya salah
satunya dengan menggunakan produk UEP (Usaha Ekonomi Produktif).
Penelitian terhadap masyarakat Sumbergempol telah dikhususkan dalam
pekerjaan tertentu dan apakah dengan produk UEP tersebut dapat
mempengaruhi usaha mereka.
c). Pengamatan selektif
Dalam observasi kali ini peneliti telah benar-benar fokus meneliti strategi
pemberdayaan oleh BUMDESMA Sumbergempol terhadap usaha
perikanan di Sumbergempol. Sebagai pengamatan terakhir, peneliti
melakukan penelitian terhadap produk UEP (Usaha Ekonomi Produktif)
yang diterapkan. Kemudian masyarakat Sumbergempol yang memiliki
usaha perikanan apakah terbantu dalam peningkatan usahanya atau tidak
dengan adanya produk UEP tersebut.
2. Dokumentaasi
Data-data yang dikumpulam oleh peneliti dari berbagai sumber
dikumpulkan dalam bentuk dokumen ata arsip-arsip yang terkait dengan
fokus penelitian. Data yang dibutuhkan adalah struktur organisasi
BUMDESMA Sumbergempol, data-data mengenai kelompok UEP yang
terdaftar, dan data-data lain yang dibutuhkan.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan manajer dan karyawan BUMDESMA
Sumbergempol. Selain itu juga dari anggota kelompok UEP di
Sumbergempol. Jika data yang diperoleh belum cukup, maka akan diadakan
wawancara lanjutan dengan orang yang berbeda demi sebuah kelengkapan
data.
Peneliti melakukan wawancara dengan pihak BUMDESMA terkait
produk UEP yang diterapkan. Meliputi pengertian, perencanaan produk
UEP, anggota UEP, Pelaksanaan dan pengawasan yang dijalankan oleh
BUMDESMA Sumbergempol.
4. Teknik Analisis Data

13
Analisis data dilaksanakan di lapangan yang masih bersifat
sementara dan dapat berkembang dengan menggunakan analasisi data
reduction seperti yang diungkapkan oleh Miles dan Huberman. Analisis
data reduction yaitu merangkum data, dimana peneliti menentukan hal-hal
yang utama, menitik beratkan pada hal yang penting, dicari tema dan
polanya, yang akan memperjelas dan mempermudah peneliti untuk
memperoleh data selanjutnya.
Langkah selanjutnya yaitu data display. Data dengan teks naratif
sering digunakan dalam peelitian model kualitatif. Dengan mendisplay data
akan mempermudah untuk menangkap apa yang terjadi, menyusun kerja
seterusnya berlandaskan dengan apa yang dimengerti.
Langkah yang terakhir yaitu conclusion drawing/verification. Di
sini, peneliti akan membuat kesimpulan awal yang sifatnya masih sementara
dan apabila ditemukan bukti-bukti yang kuat kesimpulan tersebut dapat
berubah. Tetapi apabila kesimpulan sementara tersebut didukung oleh bukti-
bukti yang valid dan konsisten maka kesimpulan yang disimpulkan adalah
kesimpulan yang kredibel atau dapat dipercaya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Antonio Safi’I Muhammad. 2001. Bank Syariahdari Teori dan Praktek. Jakarta: Gema
Insani Pers
Arif Al M. Nur Royanto. 2012. Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung:
Alfabeta
Dewi Kusuma Sri Amelia. 2014. Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sebagai
Upaya dalam Peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes) Serta Menumbuhkan
Perekonomian Desa. Journal of Rural and Development. Vol. 5. No. 1
Furqon Maslahatul Ahmad, dkk. 2018. Peluang Pengembangan Ekonomi Islam Melalui
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Jurnal Keuangan Publik Islam. Vol. 1. No.
6
Kamaroesid Herry. 2016. Tata Cara Pendirian dan Pengelolaan BUMDes. Jakarta:
Mitra Wacana Media
Kementrian Sosial RI. 2014. Modal Pendampingan Pelayanan Sosial Lanjut Usia.
Jakarta: Direktorat Pelayanan Sosial Lanjut usia
Maryunani. 2008. Pembangunan BUMDes dan Pemberdayaan Pemerintah Desa.
Bandung: CV Pustaka Setia
Mustangin dkk. 2017. Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Lokal Melalui
Progam Desa Wisata di Desa Bumiaji. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi.
Vol. 2. No. 1
Noor Munawar. 2011. Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Ilmiah CIVIS. Vol. 1. No. 2
http://dkpp.jabarprov.go.id>usaha-ekonomi-produktif-uep/ . Diakses pada 20-03-2019
pukul 08.00
https://www.hestanto.web.id/pengertian-pembiayaan/ . Diakses pada 18-03-2019 pukul
17.00

15

Anda mungkin juga menyukai