Anda di halaman 1dari 12

PROFIL RANCANGAN PROGRAM INOVASI DESA

ONE VILLAGE ONE PRODUCT


DESA KARANGPAKUAN
“PRODUK OPAK GEULIS MORONYOY”

DESA KARANGPAKUAN KECAMATAN DARMARAJA


KABUPATEN SUMEDANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyusun Proposal Inovasi Desa Karangpakuan Kecamatan Darmaraja
Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat. Sholawat serta Salam semoga tercurah dan teriring kepada
baginda Nabi Muhammad SAW.
Proposal Inovasi ini disusun sebagai bahan informasi dan gambaran dalam penyelenggaraan
dan pelaksanaan program pemerintah dalam membangun dan upaya pemberdayaan meningkatkan
ekonomi masyarakat di Desa Karangpakuan yang tentu dalam alur pelaksanaannya tidak terlepas dari
visi misi kepala desa yang dilaksanakan di Desa Karangpakuan Kecamatan Darmaraja Provinsi Jawa
Barat.
Dalam program Inovasi Desa yang tertuju pada UMKM Opak Geulis Moronyoy merupakan
salah satu upaya dalam peningkatan taraf kesejahteraan pengentasan kemiskinan dan penanganan
stunting, dengan penguatan produksi dibidang UMKM sehingga terciptanya lingkungan yang bersih
dan nyaman, dan kedepannya pemberdayaan ini dapat berkembang secara berkelanjutan.
Pada kesempatan ini, kami sampaikan bahwa kami menyadari inovasi ini jauh dari kata
sempurna dan tentunya masih banyak kekurangan karena keterbatasan wawasan dan pengetahuan,
namun demikian kami berharap inovasi ini mampu memberikan dorongan dan motivasi serta arahan
bagi kami untuk lebih meningkatkan lagi dalam melaksanakan tugas dan fungsi untuk penyelenggaran
roda pemerintahan di Desa Karangpakuan.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah ikut membantu selesainya Proposal Inovasi ini, kami
ucapkan terimakasih atas segala dukungan baik moril maupun materil semoga mendapat balasan dari
Allah SWT. Aamiin.

Sumedang, 29 Oktober 2023


KEPALA DESA KARANGPAKUAN

DARMU
A. PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah secara esensial bergantung pada kemajuan ekonomi
yang terjadi di sana. Karena pembangunan ekonomi akan merangsang pertumbuhan ekonomi, dan
sebaliknya, pertumbuhan ekonomi juga akan memfasilitasi proses pembangunan ekonomi di daerah
tersebut. Karena itu, pertumbuhan ekonomi menjadi elemen utama dalam pembangunan ekonomi di
daerah tersebut.
Dalam prinsipnya, pertumbuhan ekonomi yang positif dirancang untuk meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan masyarakat secara adil. Saat ini, pertumbuhan ekonomi yang tinggi menjadi
indikator kunci untuk mengevaluasi prestasi pembangunan di suatu wilayah, terutama di desa-desa
yang menjadi fokus pembangunan oleh pemerintah pusat. Fokus utamanya adalah memanfaatkan
sumber daya lokal baik sumber daya manusia maupun alam, secara optimal.
Dalam proses pembangunan desa, penting untuk memiliki pemahaman yang mendalam dan
memperhatikan karakteristik khusus dan keunikan yang ada dalam komunitas desa tersebut. Tanpa
memahami aspek-aspek ini, program pembangunan yang dijalankan mungkin tidak akan mencapai
hasil yang diharapkan. Hal serupa berlaku untuk pembangunan desa melalui program kelompok wanita
tani (KWT) sekar arum di Desa Karangpakuan, Kecamatan Darmaraja, Sumedang, di mana
penyesuaian dengan potensi lokal sangat diperlukan.
Dalam penggunaan dana bantuan yang dilakukan oleh KWT sekar arum, perhatian utama
diberikan kepada kebutuhan anggotanya yang sebagian besar adalah petani. Harapannya adalah bahwa
usaha yang dikelola oleh kelompok ini dapat memenuhi kebutuhan sektor pertanian. Dalam
praktiknya, dana bantuan yang dikelola oleh KWT sekar arum di Desa Karangpakuan sebagian besar
digunakan untuk pelaksanaan kegiatan yang bertujuan memberdayakan anggotanya. Saat ini, anggota
KWT sekar arum dapat diidentifikasi sebagai perempuan produktif dengan berbagai aktivitas yang
merupakan hasil dari program yang telah diterapkan oleh kelompok ini.
B. LATAR BELAKANG
Permasalahan kemiskinan di Indonesia merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh
pemerintah dari masa ke masa. Kemiskinan adalah isu yang rumit dan memerlukan tindakan serta
program yang khusus. Masyarakat seringkali tidak bisa menghindari kemiskinan, dan dampaknya bisa
dirasakan langsung oleh individu yang berada dalam kondisi tidak mampu, yang pada gilirannya juga
memiliki konsekuensi negatif pada kehidupan manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu,
pemerintah telah melaksanakan program pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi permasalahan
kemiskinan yang ada di Masyarakat
Di Indonesia, terdapat beragam usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjangkau
berbagai sektor, mulai dari bidang pangan, kebutuhan rumah tangga, layanan jasa, hingga teknologi,
dan berbagai bidang lainnya. UMKM merujuk pada usaha produktif yang dijalankan oleh individu
atau badan usaha dan memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Dalam kerangka hukum, Undang-
Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah, yang
dijabarkan dalam Pasal 3, menetapkan bahwa UMKM memiliki tujuan untuk memajukan dan
mengembangkan usaha masyarakat sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sesuai
dengan ketentuan dalam undang-undang tersebut.
Desa Karangpakuan dikenal karena memiliki kekayaan alam yang melimpah, dengan
mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Selain itu, banyak juga warga desa yang terlibat dalam
bisnis rumahan atau UMKM, yang merujuk pada usaha-usaha kecil dan menengah yang sering
dijalankan oleh individu atau kelompok kecil.
Pemberdayaan sendiri adalah upaya memenuhi kebutuhan individu, kelompok, dan masyarakat
agar memiliki kemampuan untuk membuat pilihan dan mengendalikan sumber daya yang mereka
miliki. Dalam konteks undang-undang, UMKM memiliki tujuan untuk meningkatkan perekonomian
usaha mikro, kecil, dan menengah yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara keseluruhan. Penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk memberikan perhatian
besar kepada perkembangan UMKM agar mereka menjadi lebih efisien dan kompetitif
Di desa Karangpakuan terdapat sebuah usaha rumahan yang cukup terkenal yang dikenal
dengan nama "Opak Geulis Moronyoy". Usaha ini memiliki keunggulan dalam pembuatan dan
penjualan opak, yang merupakan makanan olahan tradisional berbahan dasar ketan. Proses
pembuatannya dilakukan secara tradisional dengan sentuhan kreatif yang unik, menciptakan varian
opak dengan rasa dan tampilan yang istimewa. Produk ini telah memperoleh tempat tersendiri di pasar
lokal dan mampu menggaet minat konsumen dari berbagai kalangan
Dari penjelasan berikut, penulis tertarik untuk mengenal lebih lanjut tentang Desa
Karangpakuan dan usaha rumahan "Opak Geulis Moronyoy", serta bisa mempertimbangkan untuk
mencoba produk opak yang dihasilkan, karena hal ini mendukung inisiatif usaha kecil yang berperan
penting dalam mendorong ekonomi local.

C. TUJUAN PROGRAM
Tujuan program tersebut mencakup beberapa aspek:
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah terutama desa dengan mengoptimalkan
sumber daya lokal
2. Menyediakan program pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi masalah kemiskinan yang ada
di masyarakat
3. Mendukung dan memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat dan kesejahteraan secara keseluruhan
4. Memahami karakteristik khusus dan keunikan dalam komunitas desa untuk memastikan bahwa
program pembangunan dapat mencapai hasil yang diharapkan
5. Mengenal dan mendukung usaha rumahan seperti "Opak Geulis Moronyoy" di Desa Karangpakuan
yang merupakan contoh nyata UMKM yang berperan penting dalam ekonomi lokal dan
keberlanjutan budaya local

D. KELUARAN YANG DIHARAPKAN


1. Dapat memberikan pelatihan dan keterampilan kepada peserta dalam membuat opak
2. Peningkatan pendapatan
3. Dapat membantu dalam melestarikan warisan budaya, seperti resep dan cara tradisional membuat
opak
4. Dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat
5. Dapat membantu dalam diversifikasi ekonomi lokal yang bisa mengurangi ketergantungan pada
sektor ekonomi tertentu.

E. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


- Opak Geulis Moronyoy Dikelola Oleh KWT (Kelompok Wanita Tani) Yang Bernama KWT Sekar
Arum.
- Melihat banyaknya sumber daya alam yang ada di wiliayah desa karangpakuan yaitu beras ketan
sehingga KWT sekar arum memanfaatkan sumber daya yang melimpah dengan memproduksi Opak.
- Opak yang berbahan dasar dari beras ketan, kelapa, dan gula merah merupakan olahan sederhana
yang dapat di konsumsi oleh semua kalangan dan harganya pun relative terjangkau.
- Perilaku konsumen terhadap olahan makanan tidak ada habisnya, namun kami menyediakan tidak
hanya makanan yang dapat di konsumsi tapi juga menjual experience bagi para konsumen yaitu
bernostalgia akan olahan tradisional legendaris.
- Dari olahan ini, kami merasa ada potensi yang besar bila dikembangkan dengan semestinya, karena
sedikitnya akan mempengaruhi juga terhadap kondisi ekonomi warga desa karangpakuan dengan
memperdayakan masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja. Sehingga kami akan terus melakukan
evaluasi dan perbaikan manajemen dan fasilitas sedikit demi sedikit, dan juga memberikan kebiasaan
yang baik agar bisnis ini akan tetap berjalan walaupun sudah tidak ada monitoring dari kami ketika
kami selesai menjalankan program KKN Tematik di desa karangpakuan ini.

F. METODE PELAKSANAAN PROGRAM


Sasaran program
1. Program opak geulis moronyoy sudah di kelola oleh kwt sekar arum desa karangpakuan dan hasil
olahannya dipasarkan oleh kelompok kwt sendiri dengan menggunakan metode promosi melalui
status WhatsApp.
2. Menciptakan inovasi dari segi rasa, kemasan dan marketing. Ada beberapa varian rasa yang akan
di olah ini yaitu rasa pedas dan rasa keju. Sementara dari segi kemasan akan di perbaharui dari segi
pengemasan dan stiker produk sehingga lebih menarik konsumen. Untuk segi marketing ini tidak
hanya menggunakan WhatsApp tetapi melakukan promosi di aplikasi lain dan juga melalui
beberapa E-Commerce sehingga penjualan opak geulis moronyoy bisa di pesan online dan di
konsumsi dari berbagai daerah.
Penyiapan Sarana dan Perlengkapan
1. Tempat pelaksanaan
Pembuatan opak geulis moronyoy merupakan komponen dari upaya kewirausahaan yang
dilaksanakan di Desa Karangpakuan, Kecamatan Darmaraja, Sumedang
2. Alat:
Berikut adalah alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan opak geulis moronyoy:
- Nampan
- Saringan
- Kawat Eram
- Wadah Kecil
- Sepatula
- Panci Serbaguna/5L
- Sarangan Kaen
- Bakul
- Kompor Gas
- Tabung Gas
- Alat Penumbuk Kayu
- Tampah
- Kipas Kayu
- Parutan Besar
- Selang Regulator
- Baskom Stainless
- Keranjang
- Staples
- Plang
- Mesin cetak kemasan
3. Bahan
- Ketan
- Gula Merah
- Garam
- Kelapa
- Air Kelapa Muda
- Arang
- Plastik 14 X 30
- Plastik 30 X 60
- Plastik 25 X 40
- Sticker Kemasan
- Minyak Sayur
-
Analisa Usaha
Analisa Usaha Per Produksi Harian (5 kg beras ketan)
Biaya investasi Rp 316.500
Biaya Operasional (per hari) - Ketan : Rp 170.000
- Gula Merah: Rp 7.500
- Garam: Rp 4.000
- Kelapa: Rp 21.000
- Air Kelapa Muda: Rp 14.000
- Arang: Rp 30.000
- Plastik: Rp 20.000
- Plastik: Rp 20.000
- Plastik: Rp 20.000
- Sticker Kemasan : Rp 85.000
- Minyak Sayur: Rp 10.000
Total Biaya operasional: Rp. 401.500
Biaya Tetap (per bulan) - Penyusutan biaya investasi:
Rp 2.413.000 / 24 bulan = Rp 100.541
- Tenaga Kerja: Rp 100.000
- Total Biaya Tetap (per bulan): Rp 200.541
- Biaya Tetap (per hari): Rp 200.541 / 25 hari = Rp
8.021
Kapasitas produksi opak per - Total Biaya Produksi per Hari: Biaya Variabel +
hari: 5 kg (menghasilkan 50 Biaya Tetap
bungkus opak) = Rp 316.500 + Rp. 8.021 = Rp 324.521
- Biaya Produksi per Bungkus: Total Biaya
Produksi / Jumlah Bungkusan
= Rp 324.521 / 100 = Rp 3.246 atau dibulatkan
jadi Rp 3.500
- Laba 50% per Bungkus: 0,5 x Biaya Produksi per
Bungkus
= 0,5 x Rp. 3.500 = Rp 1.750
- Harga Jual per Bungkus: Biaya Produksi per
Bungkus + Laba
= Rp 3.500 + Rp 1.750 = Rp 5.250
- Penerimaan Tiap Produksi: Harga Jual per
Bungkus x Jumlah Bungkusan
= Rp 5.250 x 100 = Rp 525.000
- Laba Bersih per Produksi: Penerimaan Tiap
Produksi - Total Biaya Produksi
= Rp 525.000 - Rp 324.521 = Rp 200.479
- R/C Ratio (Return on Cost Ratio): Total
Penerimaan / Total Biaya Produksi
= Rp 525.000 / Rp 324.521 = 1,62
- BEP Harga Produksi: Total Biaya Produksi /
Volume Produksi
= Rp 324.521 / 100 = Rp 3.245
- BEP Volume Produksi: Total Biaya Produksi /
Harga Jual per Bungkus
= Rp 324.521 / Rp 5.250 = 61.813 (sekitar 50
bungkus)

G. PENUTUP
Diharapkannya dengan adanya beberapa inovasi ini bisa menghasilkan produk-produk yang bisa lebih
menarik konsumen. Dengan memanfaatkan sumber daya yang terdapat di desa karangpakuan ini,
menjadikan desa yang mandiri sehingga siklus ekonomi bisa berputar di desa ini, saling menunjang
tanpa ketergantungan. Semoga upaya kami mendapatkan respon yang positif dan mendapatkan dukungan
secara materi dan non materi dari Bapak dan Ibu dan. Kami mengucapkan terimakasih atas respon yang
dibeikan.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan proposal rencana usaha yang kami buat disimpulkan bahwa kami yakin usaha Opak geulis
moronyoy ini memiliki potensi yang besar untuk bisa berhasil dan maju, karena tidak lepas dari
besarnya market atau pasar yang tersedia. Kebiasaan orang Indonesia yang gemar memakan camilan
menjadi ladang bagi kami untuk ikut serta terjun dalam market tersebut. Kami sadar bahwa usaha ini
tidak dapat langsung berkembang pesat tetapi, kami akan senantiasa berjuang dan menjalankan usaha
ini.
I. LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN

RENCANA ANGGARAN BIAYA


OPAK GEULIS MORONYOY

A.Perlengkapan & Alat Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


-Nampan 10 Buah 5.000 50.000
-Saringan 10 Buah 35.000 350.000
-Kawat Eram 10 Buah 12.500 125.000
-Wadah Kecil 10 Buah 5.000 50.000
-Sepatula 20 Buah 5.000 100.000
-Panci Serbaguna/5L 2 Buah 140.000 280.000
-Sarangan Kaen 6 Buah 3.000 18.000
-Bakul 2 Buah 30.000 60.000
-Kompor Gas 1 Buah 500.000 500.000
-Tabung Gas 1 Buah 180.000 180.000
-Alat Penumbuk Kayu 3 Tinu Batu 200.000 600.000
-Tampah 4 Buah 20.000 80.000
-Mesin Blower Kipas 5 Buah 200.000 1.000.000
-Parutan Besar 2 Buah 15.000 30.000
-Selang Regulator 1 Buah 100.000 100.000
-Baskom Stainless 1 Buah 120.000 120.000
-Keranjang 3 Buah 25.000 75.000
-Impulse Sealer 2 Buah 115.000 230.000
-Plang 3 Buah 500.000 1.500.000
-mesin cetak kemasan 1 Buah 3.300.000 3.300.000
Sub total A. (Rp) 8.748.000
B. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
-Ketan 30 kg 17.000 510.000
-Gula Merah 6 Bks 15.000 90.000
-Garam 10 Bks 5.000 50.000
-Kelapa 9 buah 7.000 63.000
-Air Kelapa Muda 6 buah 7.000 42.000
-Arang 6 karung besar 15.000 90.000
-Plastik 14 X 30 1 pack 20.000 20.000
-Plastik 30 X 60 1 pack 20.000 20.000
-Plastik 25 X 40 1 pack 20.000 20.000
-Sticker Kemasan 1 pack 85.000 85.000
-Minyak Sayur 2L 15.000 30.000
-Cabai kering 1 kg 45.000 45.000
-Keju Tabur 3 bks 20.000 60.000

Sub total B (Rp) 1.125.000


C. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
-Transpormasi Alat & Bahan 4 orang 30.000 120.000
-Transportasi Pemasaran 4 orang 30.000 120.000
-Transportasi Lain-Lain 4 orang 10.000 40.000
Sub total C. (Rp) 280.000
Total A + B + C (RP) 10.153.000
Sepuluh Juta Seratus lima Puluh Tiga Ribu Rupiah
LAMPIRAN FOTO OPAK GEULIS MORONYOY

Anda mungkin juga menyukai