Anda di halaman 1dari 31

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 43%

Date: Thursday, April 02, 2020


Statistics: 3489 words Plagiarized / 8026 Total words
Remarks: High Plagiarism Detected - Your Document needs Critical Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan adalah bentuk


perubahan sosial yang terarah dan terencana melalui berbagai macam kebijakan yang
bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat bangsa Indonesia. Seperti
termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang mencantumkan tujuan
pembangunan nasional, yaitu mengenai kesejahteraan masyarakat dimana suatu
keadaan yang selalu menjadi cita-cita seluruh bangsa di dunia ini. Pembangunan selalu
diperlukan oleh suatu negara untuk menghapus ketertinggalan tingkat ekonomi dan
meletakkan landasan bagi kemiskinan.

Semua negara yang sedang membangun selalu memanfaatkan potensi sumber daya
alam atau lingkungan hidup sebagai sumber untuk meningkatkan tingkat ekonomi.
Dengan kata lain, pembangunan selalu identik dengan pembangunan ekonomi dan
pembangunan ekonomi selalu mengejar pertumbuhan ekonomi sebagai patokan
keberhasilan pembangunan. Tujuan pembangunan ekonomi disamping menaikkan
pendapatan nasional riil juga menaikkan produktivitas.

Pembangunan ekonomi juga memungkinkan orang untuk memikirkan lebih banyak


sifat-sifat perikemanusiaan, karena makin banyaknya sarana yang tersedia, orang dapat
diharapkan membantu orang lain apabila kebutuhan untuk dirinya sendiri telah
terpenuhi. Salah satu permasalahan yang muncul dalam pembangunan yang harus
dipecahkan oleh pemerintah di negara maju seperti Indonesia adalah bagaimana
menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang
sebagian besar tinggal di desa dan hidupnya sebagian besar berasal dari sektor
pertanian. Indonesia. Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar
penduduk yang tinggal di pedesaan bermata pencaharian sebagai petani.
Namun, tidak semua penduduk yang mengandalkan sumber pendapatannya sebagai
petani hidup berkecukupan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya lahan
garapan yang tidak banyak dan kurang luas, minimnya sumber air untuk mengairi lahan
persawahan di kala musim kemarau panjang, kerugian yang siap dialami di kala musim
penghujan karea sering terjadi banjir, serta ancaman hama. Dengan berbagai kesulitan
yang dialami masyarakat yang hanya berprofesi sebagai petani, untuk keluar dari
kondisi kekurangan dari segi ekonomi, cukup sulit.

Menyadari adanya kesenjangan ekonomi tersebut, pemerintah akhirnya


menyelenggarakan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang diperuntukkan
sebagai akselerator pemerataan pendapatan, penanggulangan kemiskinan dan
perluasan kesempatan kerja di wilayah pedesaan, yakni Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM Mandiri Perdesaan). Program
tersebut merupakan upaya pemerintah melaksanakan pemberdayaan UMKM agar
semakin tumbuh dan berkembang serta menjadi aset pemasukan daerah masing-
masing. UMKM berperan sebagai benteng perekonomian di Indonesia, sehingga
dampak dari krisis global tidak signifikan dirasakan di Indonesia.

UMKM mempunyai peran juga dalam perkembangan perekonomian nasional dengan


mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia dengan penyerapan
tenaga kerja dalam skala yang besar. Pemberdayaan masyarakat dalam bentuk usaha
mikro kecil menengah (UMKM) merupakan sebuah unit usaha yang dikelola oleh
kelompok masyarakat maupun keluarga yang mayoritas merupakan pelaku bisnis
Indonesia. Hampir pada seluruh kota besar mudah menemukan adanya UMKM, bahkan
hingga pada pinggiran kota sampai dengan pedesaan. Sektor ini berhasil menghidupi
58,97 juta orang di Indonesia. Sumbangan sektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia pun cukup signifikan.

Kontribusi sektor usaha mikro, kecil dan menengah terhadap produk domestik bruto
meningkat dari 57,84 persen menjadi 60,34 persen dalam lima tahun terakhir
(https://www.modalrakyat.id). Di Bojonegoro, home industri tumbuh dengan cukup
pesat. Bojonegoro memiliki sentra-sentra home industri kerajinan dan makanan olahan,
serta beberapa produk industri kreatif khas Kabupaten Bojonegoro yang berasal dari
pemanfaatan potensi yang berupa bahan baku yang berbasis lokal kabupaten
Bojonegoro, seperti pisang, jambu, kedelai, dan lain-lain. Selain itu, ada juga beberapa
hasil industri unggulan diantaranya tahu, gerabah, batik, kerajinan pelepah pisang,
meubel kayu jati dan lain-lain yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten Bojonegoro.

Salah satu home industri yang marak dan sedang berkembang di Kecamatan
Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro, yaitu industri pengolahan pangan susu kedelai.
Industri ini sudah ada sejak tahun 2010 dan sampai saat ini terus berkembang dengan
baik. Ketersediaan bahan baku yang berasal dari sektor pertanian inilah yang membuat
industri ini masih bertahan dan berkembang dengan baik hingga sekarang. Bahan baku
kedelai inilah yang pada akhirnya diolah untuk dijadikan salah satu produk susu kedelai
yang terkenal hingga ke penjuru Kabupaten Bojonegoro dan dijadikan sebagai usaha
dalam meningkakan pendapatan ekonomi oleh sebagian besar masyarakat di
Kecamatan Sugihwaras. Pada awalnya, home industri susu kedelai ini hanya ada 3,
namun seiring berjalannya waktu berkembang menjadi banyak hampir di sebagian desa
di Kecamatan Sugihwaras pasti dapat dijumpai satu atau dua home industri yang sama.

Mereka tahu bahwa semakin banyak yang menggeluti usaha ini akan menambah
ketatnya persaingan, itu makanya usaha tersebut mereka jadikan sebagai sumber
penghasilan kedua, selain menggarap lahan persawahan. Oleh karena itu, dengan
adanya home industri susu kedelai di Kecamatan Sugihwaras dijadikan sebagai salah
satu solusi dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat, karena dalam
operasionalnya membutuhkan sumber daya manusia (SDM) dan bahan baku yang
cukup sehingga menyerap tenaga kerja dan juga memberikan peluang lapangan kerja
baru untuk masyarakat di daerah sekitarnya.

Berdasarkan data yang penulis himpun, jumlah home industri susu kedelai tersebar di
sejumlah desa di Kecamatan Sugihwaras dimana rinciannya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini. Tabel 2.1. Persebaran Home Industri Susu Kedelai di Kecamatan Sugihwaras
No. Nama Desa Jumlah Pengusaha Persentase (%) 1. Terate 8 orang 61,5 2. Bulu 2 orang
15,4 3. Glagahwangi 3 orang 23,1 Jumlah 13 orang 100 Sumber: data yang diolah
Berdasarkan keterangan pada tabel di atas, diketahui bahwa terdapat 13 desa di
Kecamatan Sugihwaras yang menjadi sentra home industri susu kedelai dimana
diantaranya desa Terate memiliki jumlah pengusaha yang terbanyak, yaitu 61,5%,
sementara desa Bulu memiliki jumlah pengusaha terkecil, yaitu 15,4%. Home industri
susu kedelai berawal dari usaha keluarga yang turun temurun.

Sebagian besar industri susu kedelai yang ada di Kecamatan Sugihwaras tersebut
dijadikan sebagai mata pencaharian mereka yang kedua. Home industri ini dikelola oleh
anggota keluarga masing-masing dan tenaga kerjanya berasal dari sanak famili atau
tetangga terdekat. Home industri susu kedelai memiliki peranan yang penting dalam
meningkatkan pendapatan rumah tangga masyarakat di Kecamatan Sugihwaras.

Masyarakat di Kecamatan Sugihwaras rata-rata memiliki tingkat pendapatan rendah,


sehingga kondisi sosial ekonomi keluarganya juga rendah. Maka dengan adanya home
industri susu kedelai mampu meningkatkan pendapatan rumah tangga dan sosial
keluarga masyarakat di desa-desa yang terdapat usaha tersebut. Di samping
berkembangnya industri kecil tersebut, home industri ini selalu menghadapi berbagai
masalah atau kesulitan dalam mengembangkan usahanya, sehingga hal ini akan
mengganggu kesejahteraan bagi pengusaha kecil.

Sama halnya yang dialami oleh para pengusaha home industri susu kedelai di
Kecamatan Sugihwaras. Adapun permasalahan yang dihadapi oleh pelaku home industri
sebagai berikut: 1. Terkait dengan modal Bahwa modal merupakan faktor penting untuk
memulai suatu usaha. Suatu usaha akan bisa berjalan apabila telah tercukupinya modal.
Namun home industri yang ada di beberapa desa di Kecamatan Sugihwaras ini masih
terdapat pengusaha yang memiliki modal masih minim sehingga sulit bagi mereka
untuk mengembangkan usahanya.

Karena modal yang minim hanya bisa melakukan produksi yang minim, sehingga
pendapatan pun kurang memuaskan. Dengan pendapatan yang sedikit mereka bisa
meningkatkan kesejahteraan. Akan tetapi meningkatnya itu belum sampai sejahtera
baru sekadar bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti sandang, pangan dan
papan. 2. Managemen Home industri di Kecamatan Sugihwaras dalam memproduksi
produk susu kedelai mereka masih sederhana atau masih menggunakan sistem manual,
sehingga sulit bagi mereka untuk mencapai kesejahteraan. 3.

Pemasaran Dalam pemasaran hasil usaha, maka perlu perluasan jangkauan pemasaran
karena berapapun banyak produksi yang dihasilkan apabila jangkauan pasar itu tidak
mendukung maka sulit bagi mereka untuk bisa sejahtera karena produk yang dihasilkan
tidak bisa mereka pasarkan dengan baik Berdasarkan permasalahan-permasalahan
tersebut merupakan sebuah kendala dalam pengembangan suatu usaha. Dengan
kurangnya modal mengakibatkan produk yang dihasilkan terbatas, sehingga pemasaran
produk juga mengalami hambatan dan juga masalah seperti manajerial skill, kemitraan
dan keterbatasan teknoologi yang menyebabkan industri menjadi pasang surut bahkan
bangkrut dan gulung tikar. Oleh karenanya penulis tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap industri susu kedelai yang terdapat di daerah Kecamatan Sugihwaras.

Sejauh mana industri susu kedelai berperan dalam meningkatkan pendapatan ekonomi
masyarakat di sekitarnya karena berdasarkan latar belakang diatas bahwa peran home
industri atau Usaha Kecil Menengah sangat efektif untuk meningkatkan pendapatan
ekonomi masyarakat dalam kaitannya dengan peningkatan pendapatan sebagai
keuntungan oleh pemilik dan upah sebagai pekerja pada home industri tersebut. Maka
penulis bermaksud mengangkatnya menjadi sebuah judul skripsi yaitu “Peran Home
Industri Susu Kedelai dalam Meningkatkan Pendapatan (Studi Kasus Sentra Usaha Susu
Kedelai di Kecamatan Sugihwaras)”. 1.2.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah penulis
uraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana
perkembangan home industri susu kedelai di Kecamatan Sugihwaras? 2. Bagaimana
analisis SWOT home industri susu kedelai di Kecamatan Sugihwaras dalam
meningkatkan pendapatan? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan maslah diatas,
maka tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui perkembangan home industri
susu kedelai di Kecamatan Sugihwaras. 2. Untuk mengetahui analisis SWOT home
industri susu kedelai di Kecamatan Sugihwaras dalam meningkatkan pendapatan. 1.4.

Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini mencakup manfaat secara teoritis dan
praktis dengan penjelasan lebih lanjut seperti di bawah ini. 1. Secara Teoritis Penelitian
ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan
aplikasinya mengenai teori produksi dalam meningkatkan penghasilan, khususnya
Ekonomi Pembangunan, terutama dalam wacana peningkatan pendapatan pengusaha
UMKM. 2. Secara Praktisi Bagi masyarakat dapat membantu dalam mengetahui
pemberdayaan pengusaha UMKM untuk peningkatan pendapatan, serta masukan bagi
pemerintah untuk mengembangkan peningkatan pendapatan masyarakat melalui
program UMKM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Tentang Pendapatan 1. Pengertian Pendapatan


Pendapatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan. Harga dan pendapatan merupakan
faktor yang menentukan besar kecilnya permintaan barang dan jasa. Pendapatan
menurut pengertian umum adalah balas jasa yang diterima oleh seorang individu
setelah melaksanakan sesuatu pekerjaan atau nilai barang dan jasa yang diterima oleh
seorang individu melebihi hasil penjualannya. Menurut Sukirno (2009: 85) dalam teori
ekonomi mikro bahwa pendapatan adalah perolehan yang berasal dari biaya-biaya
faktor produksi atau jasa-jasa produktif.

Pengertian tersebut menunjukan bahwa pendapatan adalah seluruh perolehan baik


yang berasal dari biaya faktor produksi maupun total output yang dihasilkan untuk
seluruh produksi dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu. Sementara
itu, Samuelson berpendapat yang dikutip oleh Hanum (2017: 108) mengatakan
pendapatan adalah suatu penerimaan bagi seseorang atau kelompok dari hasil
sumbangan, baik tenaga dan pikiran yang dicurahkan sehingga akan memperoleh balas
jasa. Pendapatan menunjukkan seluruh uang atau hasil material lainnya yang dicapai
dari penggunaan kekayaan atau jasa yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga
selama jangka waktu tertentu pada suatu kegiatan ekonomi.

Pendapatan merupakan uang yang diterima oleh seseorang atau perusahaan dalam
bentuk gaji, upah, sewa, bunga, laba dan sebagainya, bersama-sama dengan tunjangan
pengangguran, uang pension dan lain sebagainya. Dalam analisis mikro ekonomi, istilah
pendapatan khususnya dipakai berkenan dengan aliran penghasilan dalam suatu
periode waktu yang berasal dari penyediaan faktor-faktor produksi (sumber daya alam,
tenaga kerja dan modal) masing masing dalam bentuk sewa, upah dan bunga maupun
laba, secara berurutan.

Dalam analisis ekonomi makro, istilah pendapatan nasional (national income) dipakai
berkenaan dengan pendapatan agregat suatu Negara dari sewa, upah, bunga dan
pembayaran, tidak termasuk biaya transfer (tunjangan pengangguran, pension dan lain
sebagainya). Pendapat di atas dapat dikatakan bahwa pendapatan akan menentukan
tingkat kesejahteraan yang dimiliki oleh seorang individu artinya makin besar
pendapatan makin besar pula konsumsi dan tingkat kepuasan yang diperolehnya. Oleh
sebab itu, setiap individu berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan
melalui berbagai usaha dengan faktor-faktor produksi yang dimilikinya yaitu tanah,
tenaga kerja, modal dan keahlian.

Dengan demikian, dapat penulis simpulkan bahwa pendapatan adalah suatu


penerimaan seseorang berupa upah atau gaji yang berasal dari hasil kerja ataupun
usaha atau upaya dalam kegiatan ekonomi dalam kurun waktu tertentu yang dapat
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. 2. Jenis-jenis Pendapatan Pendapatan dapat
digolongkan menjadi beberapa macam, diantaranya penggolongan pendapatan
berdasarkan cara memperolehnya yang dibagi menjadi dua macam, yaitu: a.
Pendapatan kotor Pendapatan yang diterima oleh pedagang sebelum dikurangi dengan
biaya-biaya. b. Pendapatan bersih Pendapatan yang diterima oleh pedagang setelah
dikurangi dengan biaya-biaya.

Menurut Boediono yang dikutip oleh Setiana (2016: 16-17), secara garis besar
pendapatan terbagi menjadi tiga macam, antara lain: a. Gaji dan upah Merupakan
imbalan yang diperoleh dari jerih payah seseorang dalam bekerja yang diberikan dalam
hitungan harian atau bulanan. b. Pendapatan dari usaha sediri Nilai total yang diperoleh
seseorang yang memiliki badan usaha formal maupun non formal setelah dikurangi
biaya-biaya yang harus dikeluarkan selama proses produksi. c.

Pendapatan dari usaha lain Pendapatan yang diperoleh seseorang yang sifat dan
nominal perolehannya tetap ataupun tidak tetap dari suatu usaha yang dapat
dikomersilkan. Pendapatan menurut bentuknya terbagi atas dua hal, antara lain: a.
Pendapatan berwujud uang Pendapatan yang diperoleh dari menjual dan menyediakan
barang dan jasa dapat dirasakan dengan imbalan berupa keuntungan ataupun gaji yang
berwujud uang untuk transaksi yang nantinya dijadikan alat untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. b. Pendapatan berwujud barang Pendapatan yang diperoleh dari
menyediakan barang jasa tidak langsung diwujudkan dengan uang, namun dengan
barang-barang pemberian (Setiana, 2016: 16-17). 3.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Umumnya, banyaknya pendapatan atau


penerimaan seseorang maupun sebuah badan usaha baik formal ataupun non formal
dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor, antara lain pengalaman, pendidikan, durasi,
modal, jumlah tenaga kerja, tanggungan, dan lain sebagainya. Menurut Arfida yang
dikutip oleh Pertiwi (2015: 23-25), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
pendapatan seperti yang disebutkan di bawah ini: a. Sektoral Struktur upah sektoral
mendasarkan diri pada kenyataan bahwa kemampuan satu sektor berbeda dengan yang
lain. Perbedaan karena alasan kemampuan usaha perusahaan. Kemampuan finansial
perusahaan ditopang oleh nilai produk pasar. b.

Jenis jabatan Dalam batas-batas tertentu jenis-jenis jabatan sudah mencerminkan


jenjang organisatoris atau keterampilan. Perbedaan upah karena jenis jabatan
merupakan perbedaan formal. c. Geografis Perbedaan upah lain mungkin disebabkan
karena letak geografis pekerjaan. Kota besar cenderung memberikan upah yang lebih
tinggi dari pada kota kecil atau pedesaan. d. Keterampilan Perbedaan upah yang
disebabkan keterampilan adalah jenis perbedaan yang paling mudah dipahami.
Biasanya jenjang keterampilan sejalan dengan jenjang berat-ringannya pekerjaan. e.

Seks Perbedaan diakibatkan jenis kelamin, di mana seringkali upah golongan wanita
lebih rendah daripada apa yang diterima laki-laki, ceteris paribus. f. Ras Meskipun
menurut hukum formal perbedaan upah karena ras tidak boleh terjadi, namun
kenyataannya perbedaan itu ada. Hal ini mungin karena produk kebudayaan masa lalu,
sehingga terjadi stereo type tenaga menurut ras atau daerah asal. g. Faktor lain Daftar
penyebab perbedaan ini mungkin dapat dapat diperpanjang dengan memasukan
faktor-faktor lain, seperti masa hubungan kerja, ikatan kerja dan lainnya.

Di lain pihak, Sukirno (2008: 364-366) menambahkan dalam penjelasannya bahwa


terdapat faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan upah dalam kata lain, pendapatan,
yakni: a. Permintaan dan penawaran tenaga kerja Permintaan dan penawaran tenaga
kerja dalam sesuatu jenis pekerjaan sangat besar peranannya dalam menentukan upah
di sesuatu jenis pekerjaan. Di dalam sesuatu pekerjaan di mana terdapat penawaran
tenaga kerja yang cukup besar tetapi tidak banyak permintaannya, upah cenderung
rendah.

Sebaliknya di dalam sesuatu pekerjaan di mana terdapat penawaran tenaga kerja yang
terbatas tetapi permintaannya sangat besar, upah cenderung tinggi. b. Perbedaan corak
pekerjaan Kegiatan ekonomi meliputi berbagai jenis pekerjaan. Ada diantara pekerjaan
tersebut merupakan pekerjaan ringan dan sangat mudah dikerjakan. Tetapi ada pula
pekerjaan yang harus dikerjakan dengan mengeluarkan tenaga fisik yang besar, dan ada
pula pekerjaan yang harus dilakukan dalam lingkungan yang kurang menyenangkan. c.

Perbedaan kemampuan, keahlian, dan pendidikan Kemampuan, keahlian, ketrampilan


para pekerja di dalam sesuatu jenis pekerjaan adalah berbeda. Jika hal tersebut lebih
tinggi maka produktivitas akan lebih tinggi upah yang didapat pun akan lebih tinggi.
Tenaga kerja yang lebih berpendidikan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi
karena pendidikan mempertinggi kemampuan kerja dan kemampuan pekerja menaikan
produktivitas. d. Pertimbangan bukan uang Daya tarik sesuatu pekerjaan bukan saja
tergantung kepada besarnya upah yang ditawarkan.

Ada tidaknya perumahan yang tersedia, jauh dekatnya rumah pekerja, apakah berada di
kota besar atau di tempat yang terpencil, dan pertimbangan lainnya. Faktor-faktor
bukan keuangan seperti ini mempunyai perananyang cukup penting pada waktu
seseorang memilih pekerjaan. Seseorang sering kali menerima upah yang rendah
apabila pertimbangan bukan keuangan sesuai dengan keinginannya. e. Mobilitas
pekerja Upah dari sesuatu pekerjaan di berbagai wilayah dan bahkan di dalam sesuatu
wilayah tidak selalu sama. Salah satu faktor yang menimbulkan perbedaan tersebut
adalah ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja.

Ketidaksempurnaan mobilitas pekerja disebabkan olah faktor geografis dan


institusional. 2.2. Konsep Tentang Strategi Pemasaran 1. Konsep Strategi a. Pengertian
strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya
dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber
daya. Strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing dalam dunia
bisnis. Dengan demikian, salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis
tersebut harus ada atau tidak ada.

Dalam hal ini, Alma (2013: 199) mengutip salah satu ahli yang mengatakan bahwa
“definition of strategy is a fundamental plan of action that is intended to accomplish the
company's objective”. Yang artinya bahwa strategi ialah suatu rencana yang
fundamental untuk mencapai tujuan perusahaan. R. Andrews menambahkan yang
dikutip oleh Alma (2013: 199) menyatakan bahwa strategi perusahaan adalah pola
keputusan dalam perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan sasaran, maksud
atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk
pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan dikejar oleh perusahaan.

Strategi merupakan tindakan yang bersifat inkremental (senantiasa meningkat) dan


terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir
selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.
Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen
memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu kompetensi inti di
dalam bisnis yang dilakukan.

Dengan merujuk pada deskripsi teori yang telah dikembangkan di atas, maka penulis
dapat menarik kesimpulan bahwa strategi adalah penetapan arah keseluruhan dari
bisnis yang mencakup taktik-taktik yang merupakan implementasi dari strategi yang
menekankan pada bagian-bagian tertentu dalam kegiatan bisnis. 2. Konsep Pemasaran
a. Pengertian pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan
oleh perusahaan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup dan
mengembangkan perusahaannya yaitu untuk memperoleh laba dari kegiatan
perusahaannya.

Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan yang diinginkannya


bergantung pada kemampuan perusahaan dalam menjalankan berbagai fungsi pada
bidang dalam perusahaan, seperti bidang pemasaran, keuangan, produksi, dan
manajemen maupun bidang-bidang lain yang dimilikinya, yang sekiranya memiliki
pengaruh penting dalam menunjang keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan
tersebut. Pada umumnya pemasaran dipandang sebagai tugas untuk menciptakan,
memperkenalkan, dan menyerahkan barang kepada konsumen baik konsumen
perorangan maupun berkelompok.

Definisi pemasaran itu sendiri adalah proses sosial dan manajerial di mana pribadi atau
organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan
dan pertukaran nilai dengan yang lain (Kotler dan Keller, 2009: 5). Di dalam pemasaran
kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif
dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan
nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Strategi pemasaran pada dasarnya
adalah rencana yang menyeluruh dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan
panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan
pemasaran.

Dengan perkataan lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tercapainya tujuan dan
sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari
waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya terutama
sebagai tanggapan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu
berubah. Pada dasarnya dalam suatu strategi pemasaran mengidentifikasi misi, tujuan
pemasaran dan keuangan, serta kelompok dan kebutuhan yang ingin dipuaskan oleh
penawaran pasar tercakup juga adanya strategi produk dan strategi pasar dimana
kesemuanya ini merupakan usaha yang dilakukan untuk membiasakan diri secara teratur
dalam memilih pasar beserta produk apa yang akan dipasarkan berdasarkan
pertimbangan pada situasi lingkungan (Kotler dan Keller, 2009: 61).

Berdasarkan susunan teori yang telah dikembangkan di atas, maka penulis dapat
menarik kesimpulan bahwa pemasaran adalah sebuah rencana atau gambaran yang
akan akan dilaksanakan dalam mendistribusikan suatu produk dengan hasil analisa
kondisi pasar setempat sehingga dapat diperoleh cara yang tepat dan efisien. 3.
Pengertian Strategi Pemasaran Di dalam pemasaran, yang diibaratkan sebagai suatu
medan pertempuran bagi para produsen, dan para pedagang, maka perlu sekali
ditetapkan strategi, bagaimana memenangkan peperangan.

Banyak lawan dihadapi dalam medan pasar, namun lawan-lawan dalam medan pasar ini,
tidak boleh dimatikan, sebagaimana halnya musuh dalam perang militer. Dalam hal ini,
Kenneth R. Andrews yang dikutip oleh Alma (2013: 13) menyatakan bahwa strategi
adalah pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan
sasaran, maksud dan tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan
merencanakan untuk pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan
dikejar oleh perusahaan.

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam
upaya mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan perusahaannya
yaitu untuk memperoleh laba dari kegiatan perusahaannya. Berhasil tidaknya suatu
perusahaan dalam pencapaian tujuan yang diinginkannya bergantung pada
kemampuan perusahaan dalam menjalankan berbagai fungsi pada bidang dalam
perusahaan, seperti bidang pemasaran, keuangan, produksi, dan manajemen maupun
bidang-bidang lain yang dimilikinya, yang sekiranya memiliki pengaruh penting dalam
menunjang keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan tersebut.

Pada umumnya pemasaran dipandang sebagai tugas untuk menciptakan,


memperkenalkan, dan menyerahkan barang kepada konsumen baik konsumen
perorangan maupun berkelompok. Definisi pemasaran itu sendiri adalah proses sosial
dan manajerial di mana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain (Kotler dan
Keller, 2009: 5). Di dalam pemasaran kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah
perusahaan harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan,
menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang
terpilih.
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh dan menyatu di
bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan
untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran. Dengan perkataan lain, strategi pemasaran
adalah serangkaian tercapainya tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi
arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing
tingkatan dan acuan serta alokasinya terutama sebagai tanggapan dalam menghadapi
lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.

Pada dasarnya dalam suatu strategi pemasaran mengidentifikasi misi, tujuan pemasaran
dan keuangan, serta kelompok dan kebutuhan yang ingin dipuaskan oleh penawaran
pasar tercakup juga adanya strategi produk dan strategi pasar dimana kesemuanya ini
merupakan usaha yang dilakukan untuk membiasakan diri secara teratur dalam memilih
pasar beserta produk apa yang akan dipasarkan berdasarkan pertimbangan pada situasi
lingkungan (Kotler dan Keller, 2009: 61). Berdasarkan susunan teori yang telah
dikembangkan di atas, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa strategi
pemasaran adalah sebuah rencana atau gambaran yang akan akan dilaksanakan dalam
mendistribusikan suatu produk dengan hasil analisa kondisi pasar setempat sehingga
dapat diperoleh cara yang tepat dan efisien. 4.

Tujuan Strategi Pemasaran Dalam hal ini, Alma (2013: 13) berpendapat bahwa tujuan
pemasaran adalah untuk mencari keseimbangan pasar, antara buyer's market dan
seller's market, mendistribusikan barang dan jasa dari daerah surplus ke daerah minus,
dari produsen ke konsumen, dari pemilik barang dan jasa ke calon konsumen. Namun,
tujuan pemasaran yang utama ialah memberi kepuasan kepada konsumen. Tujuan
pemasaran bukan komersial atau mencari laba. Tapi tujuan pertama ialah memberi
kepuasan kepada konsumen. Dengan adanya tujuan memberi kepuasan ini, maka
kegiatan marketing meliputi berbagai lembaga produsen. Istilah marketing bukan saja
milik industri, pedagangan, tapi kegiatan marketing meliputi marketing yayasan, masjid,
marketing non profit organization.

Tujuan pemasaran lembaga-lembaga non profit ini ialah membuat kepuasan kepada
konsumen, nasabah, jamaah, murid, rakyat, yang akan menikmati produk yang
dihasilkannya. Oleh sebab itu, lembaga-lembaga tersebut harus mengenal betul siapa
konsumen, jamaah, murid yang akan dilayaninya. Jika konsumen merasa puas, maka
masalah keuntungan akan datang dengan sendirinya. Produsen akan memetik
keuntungan secara terus menerus, sebagai hasil dari memberi kepuasan kepada
konsumennya. 5. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bauran pemasaran (marketing mix)
merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu.

Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen-elemen yang ada
dalam marketing mix itu sendiri (Kasmir, 2014: 213). Dalam prakteknya, konsep bauran
pemasaran terdiri dari bauran pemasaran untuk produk yang berupa barang maupun
jasa. Dalam hal ini, Kotler yang dikutip oleh Kasmir (2014: 213-215) menyebutkan bahwa
konsep bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari empat P, yaitu: a) produk
(product), b) harga (price), c) tempat (place), dan d) promosi (promotion). Adapun
penjelasan mendetail mengenai konsep tersebut, penulis uraikan dalam deskripsi
berikut. a. Produk (product) Produk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Artinya, apapun wujudnya selama itu dapat memenuhi keinginan pelanggan dan
kebutuhan kita katakan sebagai produk. Philip Kotler berpendapat yang dikutip oleh
Kasmir (2014: 216) bahwa produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang
dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Dalam prakteknya, produk terdiri dari dua
jenis, yaitu yang berkaitan dengan fisik atau benda berwujud dan tidak berwujud. Benda
berwujud merupakan produk yang dapat dilihat, dirabab, atau dirasakan.

Contohnya, buku, meja, kursi, mobil, rumah, dan sebagainya, sedangkan produk yang
tidak berwujud biasanya disebut jasa. Jasa dapat disediakan dalam berbagai wahana,
seperti pribadi, tempat, kegiatan, organisasi, dan ide-ide. Kotler yang dikutip oleh
Kasmir (2014: 217) mengatakan bahwa jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang
dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang tidak memiliki wujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. b. Harga (price) Harga adalah salah satu aspek
penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk
diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa.

Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan.
Dalam hal ini Kasmir (2014: 229) memberikan pendapatnya bahwa terdapat beberapa
tujuan umum yang dicapai, antara lain sebagai berikut: 1) Untuk bertahan hidup Dalam
hal ini, usaha jasa menentukan harga semurah mungkin dengan maksud produk atau
jasa yang ditawarkan laku di pasaran. 2) Untuk memaksimalkan laba Tujuan harga ini
dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga labat dapat ditingkatkan.
Penentuan harga biasanya dilakukan dengan harga murah atau tinggi.

3) Untuk memperbesar market share Penentuan harga ini denagn harga yang murah,
sehingga diharapkan jumlah pelanggan meningkat dan diharapkan pula pelanggan
pesaing beralih ke produk yang ditawarkan. 4) Mutu produk Tujuan adalah memberikan
kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dan
biasanya harga jual ditentukan setinggi mungkin. 5) Karena pesaing Dalam hal ini,
penentuan harga dengan melihat harga pesaing. Tujuannya adalah agar harga yang
ditawarkan jangan melebihi harga pesaing. c.

Tempat (place) Bagi perusahaan non jasa, penentuan lokasi biasanya digunakan untuk
lokasi pabrik atau gudang atau cabang, sedangkan penentuan lokasi bagi perusahaan
yang bergerak di bidang jasa lebih ditekankan pada lokasi cabang. Penentuan lokasi
kantor beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, dalam hal ioni
disebabkan agar pelanggan mudah menjangkau setiap lokasi cabang. Pemilihan lokasi
sangat mengingat apabila salah dalam menganalisis akan berakibat meningkatnya biaya
yang akan dikeluarkan nantinya. Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat
pelanggan untuk membeli produk jasa.

Menurut Kasmir (2014: 239), dalam memilih lokasi tergantung dari keperluan lookasi
tersebut. Terdapat paling tidak empat lokasi yang dipertimbangkan sesuai keperluan
perusahaan, yaitu: 1) lokasi untuk kantor pusat, 2) lokasi untuk pabrik, 3) lokasi untuk
gudang, 4) lokasi kantor cabang. d. Promosi (promotion) Promosi merupakan kegiatan
marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya
dengan ketiga kegiatan sebelumnya, yaitu produk, harga, dan lokasi.

Dalam kegiatan ini, setiap usaha jasa berusaha untuk mempromosikan seluruh produk
dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Dalam hal ini, Kasmir
(2014: 246) mengemukakan pendapatnya bahwa terdapat empat macam cara
promosi/sosialisasi, antara lain sebagai berikut: 1) Periklanan (advertising) Iklan adalah
sarana promosi yang digunakan oleh perusahaan guna menginformasikan,menarik, dan
mempengaruhi calon konsumennya.

Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media, seperti
pemasangan billboard di jalan-jalan strategis, pencetakan brosur baik disebarkan di
setiap cabang atau pusat-pusat perbelanjaan, pemasangan spanduk di lokasi tertentu
yang strategis, pemasangan melalui Koran, pemasangan melalui majalah, pemasangan
melalui televisi, pemasangan melalui radio, dan menggunakan media lainnya. 2) Promosi
penjualan (sales promotion) Disamping promosi lewat iklan, promosi lainnya dapat
dilakukan melalui promosi penjualan atau sales promotion. Tujuan promosi penjualan
adalah meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah konsumen.

Promosi penjualan dilakukan untuk menarik konsumen untuk segera membeli setiap
produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, agar konsumen tertarik untuk
membeli, maka perlu dibuatkan promosi penjualan yang semenarik mungkin. 3)
Publisitas (publicity) Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah
melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, perlombaan cerdas cermat, kuis serta
kegiatan lainnya melalui berbagai media. 4) Penjualan pribadi (personal selling) Kegiatan
promosi yang keempat adalah penjualan pribadi atau personal selling. 2.3. Konsep
Tentang Home Industri 1. Pengertian Home Industri Home berarti rumah, tempat
tinggal, ataupun kampung halaman.

Sedang Industri, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun
perusahaan. Singkatnya, Home Industri (atau biasanya ditulis/dieja dengan "Home
Industri") adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan
sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini di pusatkan di rumah.
Menurut Departemen Perindustrian dan perdagangan (Depperindag) mendefenisikan
industri kecil sebagai industri kecil yang memiliki nilai investasinya seluruhnya sampai
dengan Rp 200 juta di luar tanah dan bangunan.

Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.
254/MPP/Kep/1997 tanggal 28 juli 1997 (http://seputarpengertian. blogspot.com/,
(Online), diakses 29 Februari 2020). Sedangkan menurut Undang-undang No. 20 Tahun
2008 bahwa usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini. Usaha
kecil yang dimaksud di sini meliputi usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional.

Usaha kecil informal merupakan usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum
berbadan hukum. Pengusaha kecil yang termasuk dalam kelompok ini antara lain petani
penggarap, pedagang kaki lima, dan pemulung. Sedangkan yang dimaksud usaha kecil
tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah
digunakan secara turun temurun, dan berkaitan dengan seni dan budaya (Sopiah dan
Syihabudhin, 2008: 210). Dengan demikian penulis dapat menarik kesimpulan dari
beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas tentang home industri, yaitu usaha
informal yang dilakukan masyarakat sesuai dengan bidang keahlian dan minat mereka
dengan modal minim yang dikelola sendiri di rumah dengan manajemen sederhana
yang cenderung hanya berfokus pada produksi guna memperoleh laba yang dapat
dimanfaatkan untuk kebutuhan mereka secara pribadi. 2.

Jenis-jenis Home Industri Dalam industri kecil, ketekunan dalam bidang-bidang yang
dikuasai merupakan hal yang mendasar bagi seorang pengusaha skala kecil agar
mereka mampu mengelola usahanya dengan baik dan benar, sehingga dapat tercipta
industri kecil yang beranekaragam. Hal ini dikarenakan faktor penentu dalam
menjalankan usaha sekelas home industri adalah bakat dan minat pengusaha itu sendiri.
Adapun jenis-jenis home industri menurut Kasmir (2009: 39-41) adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 bahwa: 1) Industri kimia dasar
contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dan sebagainya. 2)
Industri mesin dan logam dasar, misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan
bermotor,tekstil,danlain-lain.

3) Industri kecil contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak
goreng curah, dan lain-lain. b. Berdasarkan jumlah tenaga kerja; 1) Industri rumah
tangga, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4orang.
2) Industri kecil adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlahantara 5-
19orang. 3) Industri sedang atau industri menengah adalah industri yang jumlah
karyawan/tenagakerjaberjumlahantara20-99orang. 4) Industri besar adalah industri yang
jumlah karyawan/tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih. c.

Berdasarkan pemilihan lokasi 1) Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada


pasar (market oriented industry) adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi
potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana
konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
2) Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja/labor (man power
oriented industry) adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman
penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja/pegawai
untuk lebih efektif dan efisien. 3) Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada
bahan baku (supply oriented industry) adalah jenis industri yang mendekati lokasi di
mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang
besar.

d. Berdasarkan produktifitas perorangan 1) Industri primer adalah industri yang barang-


barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu
contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan
sebagainya. 2) Industri sekunder industri sekunder adalah industri yang bahan mentah
diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya adalah
pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya. 3) Industri tersier
adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.contoh seperti
telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
3.

Ciri-ciri Home Industri Home industri atau industri rumahan tergolong industri kecil
yang memiliki perbedaan dengan skala home industri sedang maupun atas. Adapun
ciri-ciri home industri atau industri rumahan tersebut adalah sebagai berikut: a. Kegiatan
cenderung tidak formal dan jarang memiliki rencana usaha b. Struktur organisasi
sederhana c. Jumlah tenaga kerja terbatas dengan pembagian kerja yang terbatas d.
Kebanyakan tidak memisahkan kekayaan pribadi dengan kekayaan perusahaan e. Sistem
akuntansi kurang baik bahkan tidak memiliki sama sekali f. Skala ekonomi sangat kecil
sehingga sulit menekan biaya g. Kemampuan pemasaran yang terbatas h. Marjin
keuntungan sangat terbatas (http://seputarpengertian. blogspot.com/, (Online), diakses
29 Februari 2020). 4. Peran Home Industri Beberapa peranan usaha kecil atau home
industri dalam pembangunan nasional menurut Suparyanto (2012: 31-38) antara lain: a.

Menyerap tenaga kerja Jutaan orang Indonesia bekerja pada sektor usaha kecil. Pada
saat kesempatan kerja yang dirasakan semakin terbatas dibuktikan dengan tingginya
angka pengangguran, usaha kecil telah mampu berperan aktif dalam menekan angka
pengangguran tersebut. Contoh yang paling konkret adalah usaha kerajinan yang
banyak menyerap tenaga kerja. Usaha kerajinan ini tersebar di berbagai daerah di
Indonesia. Produk kerajinan khas daerah pada umumnya menggunakan peralatan
sederhana.

Tangan-tangan terampil karyawan yang sudah terlatih dan berpengalaman secara


turun-temurun benar-benar membantu program pemerintah dalam mengurangi
pengangguran dengan menyerap tenaga kerja. Tidak kalah perannya dalam menyerap
tenaga kerja, yaitu usaha-usaha rumahan, usaha kuliner, jasa transportasi, pasar
tradisional, dan lain-lain. b. Penyedia barang dan jasa bagi masyarakat Sebagian alat
pemuas kebutuhan dan keinginan masyarakat dipenuhi dari barang dan jasa yang
dihasilkan oleh usaha kecil.

Makanan, minuman, peralatan rumah tangga, perabot dapur, berbagai jasa, dan lain-lain
disediakan oleh usaha kecil. Barang konsumsi sebagai alat pemuas kebutuhan yang
dihasilkan industri termasuk oleh usaha kecil dapat diklasifikasikan sebagai berikut: c.
Penyedia suku cadang bagi usaha skala menengah dan besar Banyak suku cadang yang
dibutuhkan oleh usaha menengah dan usaha besar tidak diproduksi sendiri oleh
perusahaan yang bersangkutan.

Banyak pertimbangan usaha menengah dan usaha besar tidak memproduksi sendiri
suku cadang tersebut antara lain: 1) Suku cadang tersebut dianggap hanya bagian kecil
saja dari industri secara keseluruhan. 2) Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
sendiri suku cadang yang dibutuhkan tidak menutup kemungkinan lebih besar
dibandingkan dengan mendapatkannya dari usaha kecil. 3) Usaha menengah dan usaha
besar ingin lebih fokus kepada bisnis utamanya sehingga mereka mengabaikan bagian
yang tidak merupakan hal yang pokok dari bisnis utamanya tersebut.

4) Peralatan atau mesin yang harus disediakan dalam rangka menghasilkan suku cadang
tersebut tidak sebanding dengan output yang diperoleh yaitu berupa suku cadang yang
dihasilkan. 5) Realisasi dari rasa tanggung-jawab terhadap pembinaan dan untuk
menjadi mitra bagi para pengusaha kecil. e. Mengurangi urbanisasi Urbanisasi adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota. Banyak orang yang pindah ke kota tanpa
dibekali pengetahuan dan atau keterampilan yang memadai. Mereka hanya berbekal
tekad untuk mengadu peruntungan di kota.

Pada umumnnya mereka terpengaruh oleh saudara atau tetangganya yang berhasil
setelah tinggal di kota. Kenyataan sering terjadi lain dari harapan semula. Sesampainya
di kota banyak yang semakin terpuruk. Kehidupannya di kota tambah menderita
dibandingkan sewaktu hidup di desa. Maka dengan banyaknya usaha skala kecil yang
didirikan sampai ke pelosok desa, akan mengurangi kecenderungan untuk hijrah ke
kota. Sehubungan dengan itu para pengusaha kecil yang membuka usaha di desa,
merupakan pahlawan bagi saudara dan tetangganya sehingga terhindar dari ganasnya
kehidupan di kota besar. f.

Mendayagunakan sumber ekonomi daerah Indonesia diakui oleh berbagai negara di


dunia sebagai negara yang kaya akan sumber alam. Tanah yang subur, laut yang
mengandung potensi luar biasa, pemandangan yang indah, dan melimpahnya sumber
ekonomi yang tersimpan di daerah-daerah. Sangat disayangkan sumber potensi yang
nilainya sangat luar biasa ini banyak yang belum mampu dimanfaatkan oleh penduduk
di daerah yang bersangkutan.

Tidak jarang potensi yang ada di suatu daerah, dimanfaatkan oleh penduduk yang
berasal dari luar daerah tersebut. Bahkan tidak jarang justru orang asing yang mengeruk
harta kekayaan Indonesia, sementara penduduk Indonesia hanya menjadi penonton di
negara sendiri. Banyak bahan mentah hasil bumi Indonesia diolah oleh orang asing
menjadi barang jadi yang kemudian dijual kembali kepada rakyat Indonesia. Sungguh
fenomena tersebut sangat menyedihkan. g.

Menunjukkan citra diri bangsa Indonesia Usaha kerajinan rakyat khas daerah-daerah di
Indonesia yang memperlihatkan citra diri bangsa Indonesia ke berbagai negara di dunia
adalah wujud nyata peran usaha kecil. Makanan khas daerah, pakaian adat, kesenian
daerah menjadi perlambang bagi tingginya nilai budaya Indonesia. Para pengusaha kecil
telah berperan dalam menunjukkan jati dirinya sebagai pengusung nilai luhur budaya
Indonesia sampai ke berbagai penjuru dunia. 5. Kekuatan dan Kelemahan Home Industri
Home industri atau industri kecil memiliki beberapa kekuatan potensial yang merupakan
andalan yang menjadi basis pengembangan pada industri kecil yang akan datang,
antara lain: a.

Penyediaan lapangan kerja Peran home industri dalam penyerapan tenaga kerja patut
diperhitungkan, diperkirakan mampu menyerap sampai dengan 50% tenaga kerja yang
tersedia b. Sumber wirausaha baru Keberadaan industri kecil dan menengah selama ini
terbukti dapat mendukung berkembangnya wirausaha baru c. Memiliki segmen pasar
yang unik d. Melaksanakan manajemen sederhana dan fleksibel terhadap perubahan
pasar e. Memanfaatkan sumber daya alam sekitar. Industri kecil sebagian besar
memanfaatkan limbah atau hasil sampai industri besar atau industri lainnya. f.

Memiliki potensi untuk berkembang Berbagai upaya pembinaan yang dilaksanakan


menunjukkan hasil yang menggambarkan bahwa industri kecil mampu untuk
dikembangkan lebih lanjut dan mampu untuk mengembangkan sektor lain yang terkait
(http://lovnyoknyonkq.blogspot.com/, (Online), diakses 29 Februari 2020). Sementara
itu, home industri atau industri kecil juga memiliki beberapa kelemahan selain kekuatan
yang dimilikinya, antara lain: a. Masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia b.
Kendala pemasaran produk Sebagian besar pengusaha industri kecil lebih
memprioritaskan pada aspek produksi sedangkan fungsi-fungsi pemasaran kurang
mampu dalam mengaksesnya, khususnya dalam informasi pasar dan jaringan pasar,
sehingga sebagian besar hanya berfungsi sebagai tukang saja. c. Kecenderungan
konsumen yang belum mempercayai mutu produk industri kecil d. Kendala
permodalahan usaha Sebagian besar industri kecil memanfaatkan modal sendiri dalam
jumlah yang relatif kecil.

Disamping itu, mereka menjual produknya secara pesanan dan banyak terjadi
penundaan pembayaran (http://lovnyoknyonkq.blogspot.com/, (Online), diakses 29
Februari 2020). 2.4. Konsep Tentang SWOT 1. Definisi Analisis SWOT Analisis SWOT
adalah sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats dalam suatu proyek atau bisnis usaha.
Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi
faktor-faktor internal dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai
tujuan itu.

Metode analisa SWOT dianggap sebagai metode analisa yang paling dasar, berguna
untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 (empat) sisi yang berbeda. Hasil
analisa biasanya adalah arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan
menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan
menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisa SWOT akan membantu
kita untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini.

Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu: S = Strengths, adalah situasi atau
kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. W =
Weaknesses, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi
atau program pada saat ini. O = Opportunities, adalah situasi atau kondisi yang
merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi
organisasi di masa depan.

T = Threats, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari
luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan (Rais, 2009:
4-5). SWOT adalah singkatan dari kata-kata Strength (kekuatan perusahaan)
Weaknesses (kelemahan perusahaan), Opportunities (peluang bisnis) dan Threats
(hambatan untuk mencapai tujuan). Analisis SWOT adalah analisis yang terdiri dari
analisis lingkungan mikro yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
perusahaan, dan analisis lingkungan makro yang bertujuan untuk mengetahui peluang
dan ancaman bagi perusahaan.

Menurut Rangkuti (2016: 20) bahwa analisis SWOT adalah teknik dalam menganalisis
dan membandingkan antara faktor eksternal peluang (Opportunities) dan ancaman
(Threats) dengan faktor internal kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weaknesses). 2.
Matriks SWOT Matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor
strategi perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang
dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan
alternatif strategi. Tabel 1.

Matriks SWOT Faktor-faktor Internal (IFAS) Kekuatan (S) Daftarkan 5-10 faktor-faktor
internal Kelemahan (W) Daftarkan 5-10 faktor-faktor eksternal Faktor-faktor Eksternal
(EFAS) Peluang (O) Daftarkan 5-10 faktor-faktor peluang eksternal Strategi (SO) Buat
strategi disini yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi (WO)
Buat strategi disini yang memanfaatkan peluang mengatasi ancaman Ancaman (T)
Daftarkan 5-10 faktor-faktor ancaman eksternal Strategi (ST) Buat strategi disini yang
menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Strategi (WT) Buat strategi disini
yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Sumber: Rangkuti (2016: 83)
Keterangan: a.

Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar
mungkin. b. Strategi ST Strategi ini dibuat berdasarkan bagaimana perusahaan
menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman. c. Strategi WO Strategi
ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelamahan yang ada. d. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat
defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang dimiliki perusahaan serta
menghindari ancaman yang ada. 3.
Pembuatan Matrik SWOT SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi pelayanan. Analisis ini berdasarkan logika yang dapat
memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan
dan ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan faktor
internal. Gambar 1. Diagram SWOT Keterangan: a. Kuadran 1 Merupakan keadaan yang
sangat menguntung bagi perusahaan karena perusahaan mempunyai kekuatan dan
kemungkinan peluang yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Adapun strategi yang dapat diterapkan pada kondisi tersebut adalah kebijakan
pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy). b. Kuadran 2 Keadaan pada
kuadran ini menunjukkan perusahaan tengah menghadapi ancaman-ancaman, namun
perusahaan dapat mengatasinya dengan kekuatan dari segi internal yang dimilikinya.
Strategi yang dapat diterapkan disini adalah mengoptimalkan kekuatan dalam
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan strategi diversifikasi (produk/pasar). c.

Kuadran 3 Keadaan pada kuadran ini menunjukkan perusahaan dihadapkan dengan


peluang besar, namun terkendala dengan kelemahan yang dimilikinya. Adapun strategi
yang dapat diterapkan disini adalah meminimalkan masalah internal yang menjadi
kelemahan perusahaan guna meraih peluang pasar tersebut. d. Kuadran 4 Kondisi
perusahaan sangat tidak menguntungkan, perusahaan dihadapkan pada ancaman-
ancaman dan kelemahan internal, apabila tidak segera mendapatkan strategi khusus,
perusahaan terancam gagal. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.

Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Melakukan sebuah penelitian


dibutuhkan perencanaan waktu yang matang. Adapun waktu yang digunakan penelitian
ini dalam proses pencarian data dan olah data di lapangan adalah mulai dari bulan
Maret 2020 hingga bulan Mei 2020. 2. Tempat Penelitian Lokasi atau tempat penelitian
ini adalah di daerah Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro yang memiliki sentra
usaha susu kedelai yang terbagi atas beberapa desa, yakni Desa Trate, Desa Bulu, dan
Desa Glagahwangi. 3.2.

Teknik Pengambilan Sampel Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
teknik sampling. menurut Sugiyono (2009: 62), teknik sampling adalah teknik
pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai
teknik sampling yang digunakan. Adapun jenis teknik sampling yang digunakan adalah
yang berjenis non probability sampling dimana teknik pengambilan sampel ini tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel.
Untuk mendapatkan sejumlah sampel dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik
sampling kuota. Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan (Sugiyono,
2009: 67). Dikarenakan jumlah keseluruhan populasi penelitian ini tergolong banyak,
maka dalam penentuan jumlah sampel, penulis mengacu pada pendapat salah satu ahli,
yaitu Arikunto (2010: 134) memberikan pendapatnya, yaitu untuk sekedar ancer-ancer,
maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat
diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.

Dikarenakan jumlah populasi yang sangat besar yang melebihi angka 100, maka peneliti
akan mengambil 10% dari total jumlah populasi untuk dijadikan sampel atau responden.
Jadi, sampel dalam penelitian ini sebanyak 33 orang responden yang diambil dari 10%
dari jumlah populasi 332 orang yang dianggap dapat mewakili jumlah populasi secara
keseluruhan. 3.3. Variabel Penelitian Penelitian tersebut memiliki satu variabel terikat.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pendapatan. Variabel terikat adalah variabel
yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas
(Darmadi, 2011: 21). 3.4. Populasi dan Sampel 1.

Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin


meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2010: 130). Populasi dalam penelitian ini
berjumlah 332 orang yang terdiri atas pemilik home industri susu kedelai yang
menyebar di tiga Desa di Kecamatan Sugihwaras, antara lain Desa Trate, Desa
Glagahwangi, dan Desa Bulu, serta karyawan perusahaan, dan para konsumen, yaitu
masyarakat di masing-masing RT dimana home industri tersebut berada. Secara
lengkap, penulis tabulasikan jumlah populasi dalam tabel di bawah ini. Tabel 3.1.
Populasi Penelitian No. Kelompok Jumlah 1. Pemilik usaha 13 orang 2. Karyawan 7 orang
3.

Warga Desa Trate RT. 1, RT. 3, RT. 4, RT. 5, RT. 7 Warga Desa Glagahwangi RT. 2, RT. 5
Warga Desa Bulu RT. 1, RT. 5, RT. 6 156 orang 74 orang 82 orang Jumlah 332 orang 2.
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2009: 62). Berdasarkan
hasil teknik pengambilan sampel pada sub sebelumnya, maka sampel penelitian ini
berjumlah jumlah informan pada penelitian ini akan dijabarkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.2. Sampel Penelitian No. Kelompok Jumlah 1.
Pemilik usaha 13 orang 2. Karyawan 5 orang 3. Konsumen Warga Desa Trate RT. 1, RT. 3,
RT. 4, RT. 5, RT. 7 Warga Desa Glagahwangi RT. 2, RT. 5 Warga Desa Bulu RT. 1, RT. 5, RT.
6 5 orang 4 orang 6 orang Jumlah 33 orang Dapat diketahui dari tabel di atas bahwa
jumlah sampel penelitian adalah 33 orang yang terdiri dari kelompok pemilik home
industri susu kedelai, karyawan, beserta konsumen yang terdapat di tiga Desa yang
menjadi tempat sentra home industri produk tersebut. 3.5. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mencakup tiga jenis data, antara lain
sebagai berikut: 1.

Wawancara Metode wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar


informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam
suatu topik tertentu. Metode ini penulis gunakan dalam memperoleh data-data yang
kurang dapat diperoleh dengan metode lainnya. Penulis melakukan
wawancara/interview yang berkaitan dengan pengembangan usaha di home industri
produk susu kedelai Kecamatan Sugihwaras dengan dengan informan yang terpilih
menjadi sampel penelitian, yaitu pemilik usaha dan karyawannya.

Bentuk wawancara yang dipersiapkan dalam penelitian ini adalah berjenis wawancara
tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah pedoman wawancara yang hanya
memuat garis besar yang akan ditanyakan (Arikunto, 2010: 270). 2. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pengambilan data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,
agenda, dan lain sebagainya (Arikunto, 2010: 274). Jadi, metode ini dimaksudkan untuk
mengumpulkan data-data berdasarkan dokumen tentang hal-hal yang berhubungan
dengan aktivitas yang berupa tulisan, laporan yang memuat tentang gejala-gejala dan
merupakan dokumen penting dari suatu peristiwa yang disimpan atau diarsipkan. Data-
data yang diperoleh dengan menggunakan instrumen tersebut adalah foto yang diambil
di lapangan yang menunjang data lainnya di dalam penelitian ini. 3.

Kuesioner Kuesioner/angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan


cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2009: 199). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
diharapkan dari responden. Metode tersebut digunakan untuk memperoleh data
mengenai faktor-faktor strategis dalam pengembangan home industri susu kedelai di
Kecamatan Sugihwaras Bojonegoro baik internal maupun eksternal yang mencakup
keunggulan produk, kekurangannya, peluang pengembangan usaha dan kemungkinan
ancaman yang dihadapi untuk dianalisis dengan SWOT. Jenis kuesioner yang digunakan
adalah kuesioner tertutup dengan skala pengukuran interval dan jumlah pertanyaan
yang diberikan sebanyak 10 item. 3.6. Jenis dan Sumber Data 1.
Jenis Data Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam hal ini Arikunto (2010:
12) berpendapat bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian dimana peneliti tidak
menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran
terhadap hasilnya. Adapun bentuk penelitian kualitatif yang dilakukan peneliti saat ini
adalah bersifat deskriptif.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki


keadaan, kondisi, atau hal-hal yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam
bentuk laporan penelitian (Arikunto, 2010: 3). 2. Sumber Data Dalam penelitian ini,
sumber data penelitian terbagi menjadi dua macam, yaitu sumber data primer dan
sekunder. a. Sumber data primer Data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Data primer dalam penelitian ini adalah data
hasil wawancara dan interview dari sampel penelitian. b. Sumber data sekunder Data
sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data, Misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Data sekunder pada penelitian ini diambil dari bermacam-macam sumber yang dapat
menunjang atau melengkapi dalam penelitian, seperti artikel, internet, dan dokumen-
dokumen lainnya. Dalam hal ini, data dokumentasi berupa hasil pengamatan yang
dibuktikan dengan foto di lapangan. 3.7. Analisa Data Teknik analisa yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis SWOT. Analisis tersebut adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan (Rangkuti, 2016: 19).

Analisis tersebut digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor


strategis dalam pemasaran untuk meningkatkan pendapatan para pengusaha produk
susu kedelai di Kecamatan Sugihwaras yang mencakup faktor internal dan eksternal.
Cara membuat analisis SWOT dapat ditempuh dengan 3 tahapan, yaitu: 1. Tahap
pengumpulan data Pada tahap ini, penulis mengumpulkan data sebanyak mungkin
melalui wawancara dan kuesioner untuk mengetahui faktor internal perusahaan yang
mencakup kelemahan dan kekuatan dan faktor eksternal yang mencakup peluang dan
ancaman.

2. Tahap analisis Semua informasi yang telah diperoleh digambarkan secara deskriptif
dan jelas untuk mengetahui bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi
perusahaan dapat disesuaikan diantisipasi dengan baik oleh kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki perusahaan, yaitu home industri susu kedelai di Kecamatan Sugihwaras
Bojonegoro. Berikut adalah tahapan analisis dalam penelitian ini. a. Tahap 1 Memahami
situasi dan informasi yang ada b.
Tahap 2 Memahami permasalahan yang terjadi baik masalah yang bersifat umum
maupun spesifik. c. Tahap 3 Menciptakan berbagai alternatif dan memberikan berbagai
alternatif pemecahan masalah. d. Tahap 4 Evaluasi pilihan alternatif dan pilih alternatif
yang terbaik. Caranya dengan membahas sisi pro maupun kontra dan memberikan
bobot dan skor untuk masing-masing alternatif dan sebutkan kemungkinan yang akan
terjadi. 3.8. Konsep Operasional Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu
merancang konsep operasional agar penelitian dapat dilakukan secara sistematis.
Adapun konsep operasional penelitian ini ditunjukkan pada bagan di bawah ini.

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% - http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033505_bab_1.pdf
<1% - https://kiswan88.wordpress.com/2013/01/30/soal-dan-jawaban-mata-kuliah-
perubahan-sosial/
<1% - https://mukti-aji.blogspot.com/2008/05/masalah-pembangunan-dan-
lingkungan.html
<1% - https://roroadityanovi.blogspot.com/2010/05/konsep-kosep-dasar-ekonomi-
pembangunan.html
<1% - http://digilib.unila.ac.id/14809/8/I.pdf
<1% - https://soborneo.blogspot.com/2006/04/penduduk-kalimantan-dulu-dan-
sekarang.html
<1% - https://kampus4u.blogspot.com/2016/04/income-redistribution-conceptual-
issues.html
<1% - https://ryswan-ilmualamiahdasar.blogspot.com/2012/06/peran-umkm-dalam-
mengatasi-krisis-dan.html
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/322538819_Peluang_dan_Tantangan_Pengem
bangan_Usaha_Mikro_Kecil_Menengah_UMKM_Dari_Berbagai_Aspek_Ekonomi
<1% - https://issuu.com/harianbhirawacetak/docs/binder29nov16
<1% - http://anyflip.com/opkc/lkmh/basic/101-150
<1% - https://issuu.com/waspada/docs/waspada__jumat_11_februari_2011
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/326509997_DAMPAK_PEMBANGUNAN_RUAS
_TOL_CIPULARANG_PENDEKATAN_SISTEM_SEBAGAI_SEBUAH_TAWARAN_SOLUSI
<1% - https://indananadya.blogspot.com/2016/03/makalah-hukum-bisnis-melakukan-
bisnis.html
<1% - https://budiantosianturi.blogspot.com/2013/10/skripsi.html
<1% - https://anggiprihadi.wordpress.com/2012/04/07/faktor-pendukung-dan-
penghambat-perubahan-sosial/
<1% - https://endangkomarasblog.blogspot.com/2009/03/dampak-industrialisasi-
terhadap.html
<1% - https://zombiedoc.com/kewirausahaan.html
<1% - https://vivacantik.blogspot.com/2015/06/contoh-penulisan-tujuan-dan-
manfaat.html
<1% - https://downloadjurnal.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/54855/Chapter
%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y
<1% - https://sman1patimuan.wordpress.com/materi-ajar/ekonomi/ekonomi-kls-x-smt-
2/
<1% - http://repository.untag-sby.ac.id/988/3/BAB%20II.pdf
<1% - http://eprints.umpo.ac.id/4040/3/BAB%20II.pdf
<1% - http://repository.fkip.unja.ac.id/file?i=QNzpAwihCWhnvIdeSb65n2jg-
M25YU3PhVK6di2vpiM
1% - http://eprints.umm.ac.id/37146/3/jiptummpp-gdl-agunglukma-51329-3-babii.pdf
<1% - http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/3253/Skripsi
%20%28Bab%20I%20-%20VI%29%20TRYA%20ADHELIA%20%28A11105020%29.docx?
sequence=3
<1% - https://eddiestp.files.wordpress.com/2010/08/chapter-1-microeconomics.docx
<1% - https://zonaistilah.blogspot.com/2018/11/istilah-istilah-dalam-bidang-
ekonomi.html
<1% - http://eprints.umm.ac.id/41745/3/BAB%20II.pdf
<1% - https://mohamadrza.wordpress.com/category/tugas-kuliah/page/2/
<1% - https://id.scribd.com/doc/222921398/09E00909
<1% - https://www.scribd.com/document/338361633/ANALISIS-EFEKTIFITAS-KUBE-pdf
2% - https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/16624/05.3%20bab%203.pdf?
sequence=7&isAllowed=y
<1% - https://www.slideshare.net/ameerigo/permintaan-terhadap-faktor-faktor-
produksi
<1% - https://marioputramahkota.blogspot.com/2011/10/makalah-upah-kerja.html
1% - https://texbuk.blogspot.com/2011/08/faktor-faktor-penentuan-tingkat-upah.html
<1% - https://apasaja1121.blogspot.com/2016/12/makalah-ekonomi-mikro-penentuan-
upah-di.html
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/315461391_TINGKAT_PENDIDIKAN_TENAGA_
KERJA_PENGELUARAN_PEMERINTAH_SEKTOR_PENDIDIKAN_DAN_PERTUMBUHAN_EKO
NOMI_DI_INDONESIA_TAHUN_2008-2012
<1% - https://ragamilmusyariah.blogspot.com/2013/03/penentu-faktor-faktor-
produksi.html
<1% - https://kata2bijakpolitik.blogspot.com/2013/03/makalah-upah-perburuhan.html
1% - http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00190-MN
%20Bab2001.pdf
<1% - https://prajuritbatin.blogspot.com/2013/10/teori-strategi-bisnis-menurut-para-
ahli.html
<1% - https://egadestiyuwanda.blogspot.com/2012/10/strategi-pemasaran.html
<1% - http://lib.unnes.ac.id/2093/1/4221.pdf
<1% - https://ilmumanajemendanakuntansi.blogspot.com/2013/02/pengertian-
strategi.html
1% - https://pusatlaguku.wordpress.com/2012/11/18/apa-itu-strategi-definisi-
pengertian-strategi/
<1% - https://mz-pendidikan.blogspot.com/2010/09/pendekatan-jenis-dan-metode-
penelitian.html
<1% - https://pakdosen.co.id/manajemen-pemasaran/
1% - https://petramarkcare.weebly.com/ayam-penyet.html
1% - https://petramarkcare.weebly.com/ayam-penyet/-warung-bu-eny-ayam-penyet2
<1% - https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00393-mc%202.pdf
1% - http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/kreatif/article/download/441/361
1% - https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/57457/BAB%20II
%20Tinjauan%20Pustaka.pdf?sequence=2&isAllowed=y
1% - https://bisnisforkabas.blogspot.com/2010/03/makalah-pemasaran-usaha-keripik-
belut.html
1% - https://ilmumanajemendanakuntansi.blogspot.com/2017/01/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi_10.html
1% - https://ibnuabdulhani.wordpress.com/2017/06/24/makalah-problematika-
pemasaran-perusahaan-restoran/
<1% - https://abiemannyu.blogspot.com/2011/
<1% - https://docplayer.info/142627451-Analisis-pelayanan-terhadap-kepuasan-pasien-
di-rs-imc-bintaro-tangerang-selatan-muhammad-mudzakkir.html
<1% - https://pertanianstppmedan.blogspot.com/2012/11/pemasaran-hasil-
pertanian.html
<1% - https://thefourmanagement.blogspot.com/2017/05/analisisstrategi-pemasaran-
padapt.html
1% - https://pt.scribd.com/document/193253302/Skripsi-Lengkap-Feb-manajemen-
nabila-Desiana
<1% - http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/industri/article/download/5781/pdf
<1% - http://repository.radenintan.ac.id/1203/3/BAB_II.pdf
<1% - https://rizcahya.blogspot.com/2013/10/
<1% - https://mafiadoc.com/pengaruh-kualitas-pelayanan-terhadap-kepuasan-
pelanggan-jasa_59ca6fd71723ddc03094e35b.html
1% - http://ejurnal.stieipwija.ac.id/index.php/jmk/article/download/253/pdf
<1% - https://id.123dok.com/document/zgldlv6q-pengaruh-kualitas-produk-
pembiayaan-murabahah-dan-pembagian-nisbah-mudharabah-terhadap-kepuasan-
nasabah-di-bri-syariah-ponorogo-electronic-theses-of-iain-ponorogo.html
<1% - https://id.123dok.com/document/q5r9rm3z-pengaruh-kualitas-pelayanan-dan-
kepercayaan-terhadap-kepuasan-jamaah-umroh-pt-barokah-jaya-tour-and-travel-
madiun-electronic-theses-of-iain-ponorogo.html
1% - http://repository.radenintan.ac.id/1056/6/BAB_IV.pdf
<1% - https://id.123dok.com/document/yer9r90q-analisis-penetapan-harga-jual-
produk-murabahah-terhadap-keputusan-nasabah-pembiayaan-mikro-studi-pada-bank-
syariah-mandiri-kantor-cabang-pringsewu-raden-intan-repository.html
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/43925/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
<1% - https://yadi93.blogspot.com/2013/02/daftar-isi-halaman-pengesahan-i-kata.html
1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/38594/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
<1% - https://rahman8194.wordpress.com/2013/10/12/strategi-harga-dalam-
manajemen-pemasaran-bank/
<1% - https://dandanirawan.files.wordpress.com/2011/01/bahan-ajar-sistem-produksi-
dandan-irawan1.doc
<1% - http://www.sontazious.ohlog.com/strategi-pemasaran-tabungan.oh53268.html
<1% - https://salehfaisal.blogspot.com/
<1% - https://www.coursehero.com/file/p1mhv75/Terakhir-adalah-penentuan-metode-
persediaan-yang-akan-diguakan-nantinya-Metode/
<1% - http://eprints.walisongo.ac.id/1505/4/092503019_Bab3.pdf
<1% - https://ahsaniuj.wordpress.com/2015/03/06/pengertian-dan-contoh-strategi-
pemasaran-bank/
<1% - https://irwanroyansyah.blogspot.com/2009/06/strategi-promosi-produk-
bank.html
<1% - http://eprints.walisongo.ac.id/742/3/082411097_Bab2.pdf
<1% - https://id.123dok.com/document/nzwvx3lq-pengaruh-strategi-bauran-
pemasaran-terhadap-keputusan-nasabah-menabung-di-bank-rakyat-indonesia-cabang-
binjai.html
<1% - http://repository.ekuitas.ac.id/bitstream/handle/123456789/112/BAB%202.pdf?
sequence=7&isAllowed=y
<1% - https://purnama110393.wordpress.com/2011/04/18/home-industry/

<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/520/2/Bab%201.pdf
<1% - https://seputarpengertian.blogspot.com/2018/01/pengertian-industri-kecil-serta-
karakteristik-dan-kategori.html
<1% - https://tiafebrianzelina.blogspot.com/2016/11/definisi-dan-kriteria-umkm-
berdasarkan.html
<1% - https://iklanbaris-umkm.blogspot.com/p/walaupun-saya-bukan-seorang-pakar-
dalam.html
<1% - https://aghnia-rahmah.blogspot.com/2011/10/pengertian_723.html
<1% - https://mukhlissofyan.blogspot.com/2014/11/penerapan-teknologi-informasi-
dalam.html
1% - https://tinosyahbudi.wordpress.com/2011/07/23/definisi-macam-jenis-dan-
penggolongan-industri-di-indonesia-perekonomian-bisnis/
<1% - https://www.scribd.com/document/335509220/Analisis-Mengenai-Dampak-
Lingkungan-Home-Industri-1
<1% - https://seputarpengertian.blogspot.com/2015/06/seputar-pengertian-dan-jenis-
industri.html
1% - https://berbagi-media-pengetahuan.blogspot.com/2014/05/manajemen-
industri.html
1% - http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-definisi-macam-jenis-dan-
penggolongan-industri-di-indonesia-perekonomian-bisnis.html
<1% - http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-
ec61c9cb232a03a96d0947c6478e525e/2017/08/JURNAL-NUR-KAMILA-SARI-
100462201044-AKUNTANSI-2017.pdf
<1% - https://usahacjr.blogspot.com/2016/02/usaha-kecil-di-indonesia.html
<1% - https://www.dosenpendidikan.co.id/teks-editorial/
<1% - https://mafiadoc.com/strategi-pengembangan-kawasan-wisata-kepulauan-
_59cff44a1723dd6c70322958.html
<1% - https://marwancihui.blogspot.com/2013/02/kliping-kegiatan-ekonomi-dan-
pelakunya.html
<1% - https://pemasaranlanjutan.blogspot.com/2012/06/bab-15-merancang-dan-
mengelola-saluran.html
<1% - https://usahacjr.blogspot.com/2016/
<1% - https://susicahyanto.blogspot.com/2015/
<1% - https://elitasuratmi.wordpress.com/category/pendidikan/page/4/
<1% - https://pantunirwanprayitno.com/artikel/tahun-2016-2018/
<1% - https://suksesseluruhtest.blogspot.com/2011/06/karakteristik-negara-jepang-
sebagai.html
<1% - http://www.klikpengertian.com/2016/01/ancaman-terhadap-integrasi-
nasional.html
<1% - https://mulyaningrum.files.wordpress.com/2016/07/11-karakteristik-
usahawan.pptx
<1% - https://lovnyoknyonkq.blogspot.com/2010/11/peranan-industri-kecil-
terhadap.html
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/44583/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
1% - https://www.slideshare.net/azizsatriafocrt/hasil-observasi-umkm-kedai-tminul-
manajemen-koperasi-dan-umkm-laporan
<1% - https://lovnyoknyonkq.blogspot.com/
<1% - https://islamicmarkets.com/publications/pt-adi-sarana-armada-annual-report-
2017
<1% - https://www.cekkembali.com/umkm/
<1% - https://hipni.blogspot.com/2011/09/pengertian-analisis-swot.html
<1% - https://srirezekiardilah30.blogspot.com/2016/01/makalah-perencaan-agribisnis-
dan.html
1% - https://survepi.blogspot.com/2017/02/analisis-swot-dan-form-microsoft-
excel.html
<1% - https://budimanalamse.blogspot.com/2016/04/manajemen-strategik-analisis-
swot.html
1% - https://kilaspangandaran.blogspot.com/2013/06/contoh-analisis-swot-smp-
negeri-2_4677.html
<1% - https://id.123dok.com/document/ozl94p2z-analisis-swot-dalam-penetuan-
strategi-bersaing-studi-pada-pt-bank-bni-syariah-kantor-cabang-syariah-jember.html
1% - https://fahrisastro.blogspot.com/2016/05/identifikasi-swot-untuk-kelayakan-
usaha.html
<1% - https://id.123dok.com/document/ky655g4z-analisis-swot-dalam-menentukan-
strategi-pemasaran-pada-d-satz-event-organizer.html
<1% - http://repository.iainpurwokerto.ac.id/6314/1/COVER_BAB%20I
%20PENDAHULUAN_BAB%20V%20PENUTUP_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
<1% - https://nuraidahrismayanti.wordpress.com/2014/11/22/analisis-swot-peluang-
ancaman-kesempatan-dan-hambatan-koperasi-indonesia/
<1% - https://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/9296-analisa-situasi-pasar-
persaingan.html
<1% - https://id.123dok.com/document/y4xx5j5z-strategi-dinas-pariwisata-dan-
kebudayaan-disparbud-dalam-rangka-meningkatkan-pendapatan-asli-daerah-pad-dari-
retribusi-pariwisata-di-kabupaten-wonosobo-stie-widya-wiwaha-repository.html
<1% - http://fkptpi.unsyiah.ac.id/images/PDF%20PROSIDING/PDF/pdf%20SEP/691-
697.pdf
<1% - http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2362/gabungan
%20diprint.doc?sequence=1
<1% - https://arulmtp.wordpress.com/2008/08/03/analisa-swot-sebagai-alat-
perumusan-strategi/
<1% - http://eprints.ums.ac.id/30241/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
<1% - http://staffnew.uny.ac.id/upload/131570315/pengabdian/makalah-strategi-
bisnis-ukm.pdf
<1% - https://rickyanggili.blogspot.com/2011/11/analisis-swot-kekuatan-
kelemahan.html#!
<1% - https://id.123dok.com/document/oz124npy-analisis-swot-sebagai-strategi-
meningkatkan-daya-saing-pada-pt-sanghiang-perkasa-kalbe-nutritionals-medan.html
<1% - https://skripsi-skripsiun.blogspot.com/2014/10/skripsi-manajemenanalisis-
strategi_17.html
<1% - http://digilib.unila.ac.id/5670/13/13.%20BAB%203.pdf
<1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-mufidg2a20-5281-4-
bab3.pdf
<1% - http://repository.unika.ac.id/14816/4/13.30.0006%20Ricky%20Wijaya%20BAB
%20III.pdf
<1% - http://repository.unpas.ac.id/30262/7/BAB%203%20sa.pdf
<1% - http://repository.unpas.ac.id/30286/4/BAB%20III%20%28Revisi%29%20Edit.pdf
<1% - https://skripsi-konsultasi.blogspot.com/2017/10/jenis-dan-metode-sampling-
skripsi-dan.html
<1% - https://francichandra.wordpress.com/2010/04/
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/1751/8/08410175_Bab_3.pdf
<1% - https://analisis-statistika.blogspot.com/2012/09/menentukan-jumlah-sampel-
dengan-rumus.html
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/3481/6/Bab%203.pdf
<1% - http://digilib.uinsgd.ac.id/4101/6/6_bab3.pdf
<1% - http://repository.upi.edu/26659/6/S_PJKR_1100525_Chapter%203.pdf
<1% - http://repository.unpas.ac.id/30290/6/BAB%20III.pdf
<1% - https://mafiadoc.com/halaman-1-bab-i-pendahuluan-11-latar-belakang-
jambi_59cc10ac1723dd7c77f5bb78.html
<1% - https://id.123dok.com/document/4yroonpy-strategi-pengembangan-usaha-dan-
komunikasi-pemasaran-pada-home-industri-toko-kue-balige-studi-kasus-pada-toba-
bakery-amp-cakes-balige.html
<1% - http://eprints.ums.ac.id/28503/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
<1% - http://eprints.walisongo.ac.id/4080/4/103911057_bab3.pdf
<1% - https://www.slideshare.net/MDEDDYS/proposal-skripsi-metode-inquiry-dengan-
metode-discovery
<1% - https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/teknik-pengumpulan-data-
2/
<1% - https://rachmatul4212.wordpress.com/2013/01/28/teknik-pengumpulan-data-
dalam-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif/
<1% - http://eprints.ums.ac.id/22230/8/BAB_III.pdf
<1% - http://repository.upi.edu/21415/6/S_PEA_1002265_Chapter3.pdf
<1% - https://ainurrohmahwalisongo.blogspot.com/2016/11/definisi-sumber-data-dan-
teknik_27.html
<1% - https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/teknik-pengumpulan-data-
dan-instrumen-penelitian/
<1% - http://eprints.undip.ac.id/40650/3/BAB_III.pdf
<1% - https://jepa.ub.ac.id/index.php/jepa/oai?
verb=ListRecords&metadataPrefix=oai_dc&set=jepa:ART
<1% - https://karinov.co.id/contoh-analisis-swot-perusahaan/
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/312194575_Identifikasi_Critical_Success_Facto
rs_Pada_Bisnis_Pemasaran_dan_Distribusi_Buku_Cetak_Studi_Kasus_di_PT_Niaga_Swaday
a
<1% - https://angelinaps88.blogspot.com/2018/03/perencanaan-dan-
pengorganisasian.html
<1% - https://nurlaily.wordpress.com/2011/12/05/analisa-swot/
<1% - https://www.powershow.com/view4/5590c8-
NmYzZ/Manajemen_Strategi_Ravik_Karsidi_2006_powerpoint_ppt_presentation

Anda mungkin juga menyukai