Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA

AGROWISATA ANGGUR DI DUSUN PLUMBUNGAN KAMPUNG ANGGUR, DESA


SUMBERMULYO, KECAMATAN BAMBANGLIPURA, KABUPATEN BANTUL

Oleh:

DZACKY MUHAMMAD ICHSANUR SYAHCHARI (20170220125)

JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2020
A. Latar Belakang
Pertanian merupakan sektor terbesar dalam hampir setiap ekonomi Negara berkembang.
Sektor ini menyediakan pangan bagi sebagian besar penduduknya. Memberikan lapangan
kerja hampir seluruh angkatan kerja yang ada, menghasilkan bahanmentah, bahan baku atau
penolong bagi industri dan menjadi sumber terbesar penerimaan devisa negara. Indonesia
merupakan negara pertanian, dimana pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan
perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya jumlah penduduk atau
tenaga kerja yang bekerja pada sektor pertanian. Dalam pembangunan pertanian di Indonesia
diarahkan untuk memenuhi tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat petani yang lebih merata. Untuk mencapai tujuan tersebut, dapat dilakukan
dengan cara meningkatkan produksi, produktivitas tenaga kerja, tanah serta modal. 2 Bagi
Negara Indonesia sebagian penduduknya masih bermukim didaerah pedesaan (kira-kira
60%), artinya sektor pertanian masih memegang peranan penting dari keseluruhan
perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk dan tenaga kerja yang
hidup serta bergantung pada sektor pertanian, sehingga sektor ini masih dianggap sektor
yang mampu menyerap tenaga kerja yang sangat besar dan merupakan mata pencaharian
dominan dari masyarakat Indonesia.3 Disamping itu, dalam usaha peningkatan produksi
pertanian perlu diterapkanteknologi baru. Teknologi baru adalah cara-cara yang digunakan
dalam usaha tani, guna peningkatan dan perbaikan mutu produksi pertanian. Pada saat ini
pemerintah berusaha untuk dapat mengekspor komoditi non-migas terutama dari sektor
pertanian kita. Selain dari perkebunan negara dan swata nasional, perkebunan rakyat juga
menunjukkan keberhasilan dalam menambah devisa negara.
Bantul merupakan kabupaten yang terletak di sebelah selatan Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta dengan luas wilayah sebesar 506,85 km2, dan terdiri dari 17
kecamatan yang dibagi menjadi 75 desa dan 933 pedukuhan. Kabupaten Bantul memiliki
potensi untuk di jadikan sebagai objek wisata yang besar dan strategis yang dapat
dikembangkan, hal ini bisa dilihat dari jumlah penduduk, pendatang dan kunjungan
wisatawan dari berbagai daerah domestik maupun mancanegara, yang setiap tahunnya
mencapai rata-rata lebih dari 3,5 juta orang. Berdasarkan data yang dihimpun dari
kependudukan.jogjaprov.go.id pada tahun 2020 jumlah penduduk di kabupaten bantul
mencapai 952.980, kemudian dari pariwisata.bantulkab.go.id pada 2019 data penduduk
kabupaten Bantul sebanyak 952.980 dan data kunjungan wisatawan di objek wisata
mencapai 3.949.299 juta dari 3.948.664 juta wisatawan nusantara dan 635 wisatawan
mancanegara. Dengan banyaknya jumlah pengunjung tersebut dapat dilihat bahwa
kabupaten Bantul memiliki potensi yang startegis dalam mengembangkan strategi objek
wisata, salah satunya agrowisata kampung anggur yang berada di kecamatan
Bambanglipura.
Anggur Agrowisata adalah sebuah objek wisata yang melibatkan sektor pertanian
yang bertujuan untuk mengenalkan komoditas pertanian maupun untuk mengedukasi
wisatawan tentang bagaimana proses pertumbuhan dari menanam hingga memanen yang
akhirnya bias di konsumsi oleh konsumen. Menurut Nurisjah (2001) dalam Budiarti (2013),
agrowisata atau wisata pertanian didefinisikan sebagai rangkain aktivitas perjalanan wisata
yang memanfaatkan lokasi atau sektor pertanian mulai dari awal produksi hingga diperoleh
poduk pertanian dalam berbagai sistem dan skala dengan tujuan memperluas pengetahuan,
pemahaman, pengalaman, dan rekreasi di bidang pertanian.
Kampung anggur merupakan sebutan nama dari dusun Plumbungan di desa
Sumbermulyo kecamatan Bambanglipura. Sebutan kampung anggur ini di awali dengan
seorang petani yang telah sukses membudidayakan anggur di dusun tersebut hingga
mencapai 40 jenis varietas anggur. Dengan melihat kesuksesan tersebut akhirnya warga
dusun Plumbungan khususnya para kelompok wanita tani (KWT) memiliki inisiatif untuk
mengajak warganya turut serta membudidayakan anggur sekaligus memanfaatkan lahan
pekarangan para warga yang sebelumnya hanya di tanami tanaman toga dan sayuran yang
setiap saat harus mengganti tanaman tersebut. Salah satu petani yang sukses budidaya
anggur tersebut membagikan 100 bibit anggur yang kemudian berhasil di tanamkan oleh
kelompok KWT sebanyak 37. Dalam jangka waktu 8 – 12 bulan anggur mulai berbuah, hal
tersebut membuat tertarik warga dusun Plumbungan untuk ikut serta menanam di
pekarangan rumahnya. Kemudian kelompok KWT membantu memberikan penyuluhan
kepada warga yang mulai mau melakukan budidaya anggur sehingga pada saat ini hampir
seluruh kepala keluarga dusun tersebut telah memiliki pekarangan yang di tanami anggur
dan pada saat itu dusun tersebut di sebut dengan kampung anggur.
Jenis varietas yang di tanami di kampung anggur adalah varietas ninel yang
berasal dari Ukraina karena dari proses budidaya nya yang cukup mudah dari mulai
melakukan pembibitan, pemupukan, pemangkasan hingga berbuah.

B. Rumusan Masalah
Didasari dari penjelasan latar belakang yang sebelumnya telah diuraikan, dapat
ditarik beberapa rumusan masalah antara lain yaitu:
1. Apa saja faktor sosial yang mempengaruhi pendapatan pengusaha agrowisata anggur di
Dusun Plumbungan Kampung Anggur, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipura,
Kabupaten Bantul.
2. Apa saja faktor ekonomi yang mempengaruhi pendapatan pengusaha agrowisata anggur
di Dusun Plumbungan Kampung Anggur, Desa Sumbermulyo, Kecamatan
Bambanglipura, Kabupaten Bantul.
3. Apakah usaha agrowisata anggur di Dusun Plumbungan Kampung Anggur, Desa
Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipura, Kabupaten Bantul layak dijalankan.
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui faktor sosial apa saja yang mempengaruhi pendapatan pengusaha
agrowisata anggur di Dusun Plumbungan Kampung Anggur, Desa Sumbermulyo,
Kecamatan Bambanglipura, Kabupaten Bantul.
2. Untuk menganalisis faktor ekonomi apa saja yang mempengaruhi pendapatan pengusaha
agrowisata anggur di Dusun Plumbungan Kampung Anggur, Desa Sumbermulyo,
Kecamatan Bambanglipura, Kabupaten Bantul.
3. Untuk mengetahui pengaruh faktor sosial dan ekonomi terhadap kelayakan usaha
agrowisata anggur di Dusun Plumbungan Kampung Anggur, Desa Sumbermulyo,
Kecamatan Bambanglipura, Kabupaten Bantul.
D. Manfaat Penelitian
Penulisian ilmiah ini diharapkan dapat menemukan faktor sosial dan ekonomi yang
berpengaruh terhadap usaha agrowisata anggur di Dusun Plumbungan Kampung Anggur,
Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipura, Kabupaten Bantul sehingga pengusaha
dapat meminimalisir kerugian yang dapat disebabkan oleh faktor-faktor tersebut dan
memaksimalkan potensi usaha untuk mendapat keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai