Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN HASIL

STUDI KAJIAN MANAJEMEN TALENTA UNTUK PENGELOLAAN USAHA

SEKTOR PERTANIAN (Pada Tanaman Padi Sawah)

Dosen Pengampuh : Dr. Marjani, S.Pd.,M.Si.,CHRA

Di Susun Oleh :

Kelompok 4

RAFIKA NURFITRIA

22010210

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim...

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas

limpahan karunia dan rahmat-Nya, sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang

diberikan oleh dosen mata kuliah Manajemen Talent dengan judul “Studi kajian

manajemen talenta untuk pengelolaan usaha sektor pertanian (pada tanaman padi)

Saya mengucapkan terima kasih atas kontribusi dari seluruh pihak yang

membantu dalam menyusun makalah ini. Penyusun pun menyadari sekiranya bahwa

didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna

perbaikan dan kelengkapan penyusunan makalah ini.

Akhir kata harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kendari, 25 Oktober 2023

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai negara agraris, artinya perekonomian Indonesia masih disumbang dari

sektor pertanian. Potensi pertanian didukung dengan kondisi geografis, serta iklim

tropis yang mampu mendukung perkembangannya sektor pertanian (Juliansyah &

Setyowati, 2023).

Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki sumbr daya alam melimpah.

Sebutan negara agraris untuk negara indonesia yang menjadi negara berkembang sangat

melekat. Dinilai dari lahan pertanian di Indonesia yang masih banyak dijumpai (Aulia et

al., 2021; Erlina & Iskandar, 2023). Sektor pertanian di Indonesia masih menduduki

urutan pertama dalam usaha, diantaranya berbagai kategori petani, petani padi yang

paling besar kuantitasnya. Produksi padi secara nasional pada tahun 2014 mencapai

70.866.571 ton dengan luas panen 13.769.913 Ha. Jadi rata-rata produksi padi nasional

adalah 5,14 ton/Ha.

Pengelolaaan pertanian berkaitan erat dengan lingkungan hidup (Juliansyah &

Setyowati, 2023). Sektor pertanian berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Terkhusus pada wilayah pedesaan, dimana sebagian besar masyarakat

bekerja petani. Hal ini dapat menjadi salah satu sektor yang dapat menyerap tenaga serta

meningkatkan kesempatan bekerja yang dapat menurunkan pengangguran di wilayah

pedesaan (Raihan & Tuspekova, 2022; Rehman, 2015). Namun krisis ketenaga kerjaan

pada sektor pertanian sudah mulai terasa. Timbulnya sektor industri yang menjadi
pilihan pendudukan desa bermigrasi ke wilayah kota untuk bekerja sebagai tenaga kerja

sektor industri (Raihan et al., 2022) mulai berkurangnya lahan-lahan pertanian yang

digunakan untuk membangun industri baru menjadi salah satu efek mengapa sektor

pertanian tidak banyak lagi diminati.

Perkembangan ekonomi pertanian banayk dikaji dengan ukuran produksi dan

produktivitas. Muliati et al (2022) melihat produksi padi dan produktivitas padi

memiliki pengaruh negatif terhadap PDB. Tercermin pada peneliti lainnya bahwa

produktivitas tidak berpengaruh signifikan, proses produktivitas berbicaraoutput dari

padi. Ukuran produktivitas dilihat selain dari luas wilayah pertanian juga dilihat dari

bagaimana kondisi suatu wilayah tersebut menyerap tenaga kerja dalam sektor pertanian

(Pratama & Hidayah, 2023; Sayifullah & Emmalian, 2018; Simanjuntak et al., 2018).

Dalam teori prodiktivitas pertanian naik akan menyebabkan pertumbuhan sektor

pertanian tumbuh.

Menurut Suratiyah, (2006) usaha tani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana

seorang mengusahakan dan mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa lahan dan

alam sekitarnya sebagai modal sehingga memberikan manfaat sebaik-baiknya. Sebagai

ilmu pengetahuan, ilmu usaha tani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani

menentukan, mengorganisasikan dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor

produksi seefektif dan seefisien mungkin sehingga usaha tersebut memberikan

pendapatan semaksimal mungkin.

Pertanian padi di Desa Darma Bakti masih diutamakan, 55% penggunaan lahan

digunakan untuk lahan pertanian. 22% nya terdiri dari lahan sawah, sedangkan 86%

penduduk bermata pencaharian disektor pertanian. Jumlah penduduk yang bekerja di


sektor pertanian sebanyak 597 orang yang terbagi dalam 195 kepala keluarga yang

terdiri dari 154 kepala keluarga senagai petani padi, dan 41 kepala keluarga sebagai

petani cabe, tomat dan cengkeh. Produksi padi di Desa Darma Bakti Kecamatan

Poleang Timur Kabupaten Bombana memiliki produksi yang masih rendah sehingga

sangat berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat yang mayoritas sebagai petani

padi. Maka dari itu diperlukan informasi tentang usaha pertanian padi di Desa Darma

Bakti yang terdiri dari keadaan iklim, jenis tanah, luas lahan garapan, budidaya tanaman

padi, produksi yang dihasilkan, biaya produksi, pemasaran hasil usaha dan pendapatan

bersih petani (Kemal, 2018).

Beras merupakan salah satu tanaman pangan utama di dunia dan sebagai makanan

pokok bagi lebih dari setengah penduduk Asia. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah

satu jenis dari marga Oryza, yang termasuk kedalam suku Poaceae (Gramineae). Padi

merupakan sumber makanan pokok hampir 40% dari populasi penduduk dunia dan

makanan utama dari penduduk Asia Tenggara. Kebutuhan akan beras untuk memenuhi

kebutuhan pangan penduduk selalu meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan

pertambahan jumlah penduduk. Untuk memenuhi kebutuhan beras tersebut maka

pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan produktivitas padi

nasional baik secara intensifikasi maupun ekstensifikasi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana Sektor Pertanian di Indonesia?


b. Bagaimana budidaya tanaman padi yang diusahakan petani padi di Desa Darma

Bakti kecamatan poleang timur kabupaten Bombana sehubungan dengan panca

usaha tani?

c. Berapakah rata-rata produksi padi yang dihasilkan petani padi di desa darma

bakti Kecamatan Poleang Timur Kabupaten Bombana per satu kali musim

tanam?

d. Berapakah rata-rata besarnya biasa biaya produksi yang dikeluarkan petani

padi di Desa Darma BaktiKecamatan Poleang Timur Kabupaten Bombana per

satu kali musim tanam?

e. Berapakah rata-rata pendapatan bersih petani yang diperoleh petani dari usaha

pertanian padi di Desa Darma Bakti Kecamatan Poleang Timur Kabupaten

Bombana per satu kali musim tanam?

f. Bagaimana proses pengolahan dari padi menjadi beras serta pemasarannya.

C. Tujuan

Tujuan makalah ini dibuat adalah untuk mengkaji dan memberikan informasi

tentang usaha pertanian padi yang meliputi : sektor pertanian di Indonesia,

budidaya tanaman padi, produksi padi yang dihasilkan, pemasaran hasil usaha

pertanian padi sawah, biaya produksi yang dikeluarkan petani padi, dan pendapatan

bersih petani padi di Desa Darma Bakti Kecamatan Poleang Timur Kabupaten

Bombana.

D. Ruang Lingkup Penelitian


1. Ruang lingkup subyek penelitian adalah kepala keluarga petani padi di Desa

Darma Bakti.

2. Ruang lingkup obyek penelitian adalah usaha pertanian padi sawah di Desa

Darma Bakti.

3. Ruang lingkup tempat yaitu Desa Darma Bakti Kecamatan Poleang Timur

Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara.

4. Ruang lingkup ilmu yaitu geografi pertanian dan manajemen pemasaran.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sektor Pertanian di Indonesia

Salah satu sektor kunci perekonomian di Indonesia adalah sektor pertanian.

Saat ini sektor pertanian masih memberikan pendapatan bagi sebagian besar rumah

tangga Indonesia, meskipun kontribusi sektor pertanian terhadap PDB nasional telah

menurun secara signifikan dalam setengah abad terakhir. Pada umumnya, sektor

pertanian di Indonesia terdiri dari dua jenis berdasarkan skala per 1 meter, yaitu :

 Perkebunan besar milik negara maupun perusahaan swasta.


 Produksi petani kecil, kebanyakan rumah tangga yang melakukan pertanian

tradisional.

Sektor pertanian di Indonesia masih menjadi ruang untuk rakyat kecil. Hampir

setengah jumlah rakyat Indonesia bekerja di sektor pertanian yaitu kurang lebih 100 juta

jiwa. Hal ini kementrian pertanian telah melakukan berbagai upaya untuk membina para

pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) agar menjadi pondasi yang kuat dalam

mendukung ekonomis Indonesia. Upaya yang dilakukan pemerintah salah satunya

dengan melaksanakan pelatihan manajemen agribisnis untuk pelaku UKM bekerja sama

dengan Asian Productivity Organization (APO) dan Cornel University.

Masalah pangan menjadi sektor yang selalu dibutuhkan manusia yang mana

konsumen di Indonesia sangat besar. Hal ini para petani dan UKM pemula diharapkan

agar terus berinovasi tidak hanya di pasar Indonesia saja, melainkan ekspor untuk

komuditas-komuditas tertentu.

Presiden selalu menitikberatkan masa depan suatu negara ditentukan oleh tiga

sektor strategi, yaitu sektor pangan, energi, dan sumber daya air. Pada era pemerintahan

(2020-2024), membangun Indonesia masih menempatkan sektor pertanian untuk

memperkuat ekonomi dan pertahanan nasional.

B. Pelaksanaan Budidaya tanaman padi yang diusahakan petani padi di Desa

Darma Bakti Kecamatan Poleang Timur Kabupaten Bombana sehubungan

dengan panca usaha tani

1. Tahapan Pengolahan lahan


Tahapan pengolahan lahan menurut Setijo Pitojo (2002: 26) adalah sebagai

berikut :

a. Perbaikan pematang/Gelengan dan saluran

Sebelum penggarapan tanah dimulai, pematang/gelengan harus

dibersihkan dari rerumputan, diperbaiki, dan dibuat cukup tinggi. Fungsi

utama untuk menahan air selama pengolahan tanah agar tidak mengalir

keluar petakan.

Saluran atau parit dibersihkan dari rumput-rumput agar dapat

memperlancar arus air serta menekan jumlah biji gulma yang terbawa

masuk ke dalam petakan.

b. Pencangkulan

Sudut-sudut petakan di cangkul untuk memperlancar pekerjaan bajak atau

traktor. Pekerjaan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan saat

pengolahan tanah.

c. Pembajakan dan penggaruan

Pembajakan dan penggaruan merupakan kegiatan yang berkaitan.

 Pembajakan

alirkan air pada petakan sawah seminggu sebelum pembajakan, untuk

melunakan tanah dan menghindarkan melekatnya tanah pada mata

bajak. Kedalaman dalam pembajakan ± 15-25 cm. Hingga tanah benar-

benar hancur.

 Penggaruan
Selama penggaruan, saluran pemasukan dan pembuangan air harus

ditutup, untuk menjaga supaya sisa air jangan sampai habis keluar dari

petakan.

Untuk pengolahan lahan pertanian padi di Desa Darma Bakti semua

petani mengolah lahan dengan menggunakan traktor dengan sistem sewa.

2. Penggunaan bibit unggul

Adapun beberapa jenis bibit unggul yang ditanam pada penanaman padi sawah

antara lain; padi IR 70, IR 64, IR 36, Kapuas, Bengawan Solo, dan lain-lain

yang sudah terbukti sehat-sehat pertumbuhannya (Muhajir Utomo dan

Nazaruddin 2003:20)

Tetapi, di Desa Darma Bakti semua petani menggunakan bibit unggul

jenis IR64 dan IR36.

3. Pengaturan irigasi

Syarat penggunaan air disawah menurut Prihatman Kemal (2000:7) yaitu :

a. Air berasal dari sumber air yang telah ditentukan Dinas Pertanian dengan

aliran air tidak deras.

b. Air harus bisa mengenangi sawah dengan merata.

c. Lubang pemasukan dan pembungan air letaknya berseberangan agar air

merata diseluruh lahan.

d. Air mengalir membawa lumpur dan kotoran yang diendapkan pada petak

sawah. Kotoran berfungsi sebagai pupuk.

e. Genangan air harus pada ketinggian yang telah di tentukan.


Pengairan di Desa Darma Bakti terdiri dari 56% petani telah

menggunakan irigasi, 39% masih mengaliri sawah dari sungai, dan 4% masih

mengandalkan sistem tadah hujan untuk mengaliri sawah mereka.

4. Pemupukan

Untuk dosis pemupukan mengacu pada pendapat: “Purwono dan Purnawati

(2007:64)” dosis pupuk yang dianjurkan untuk tanaman padi adalah 200 kg

urea/ha, 100 kg SP-36/ha, dan 100 kg KCL/ha.

Urea diberikan 2-3 kali yaitu : 14 HST, 30 HST, dan saat menjelang primordial

bunga (50 HST). Pupuk SP-36 dan KCL, diberikan saat tanam atau pada 14

HST, jika menggunakan pupuk majemuk dengan perbandingan 15-15-15,

dosisnya 300kg/ha. Pupuk majemuk, diberikan setengah dosis saat tanaman

berumur 14 HST, sisanya saat menjelang primordia bunga.

Jenis pupuk yang paling produktif di Desa Darma Bakti yaitu NPK.

26% hanya menggunakan pupuk satu kali dan 74% memupuk lahan sawah

miliknya dua kali.

5. Pengendalian hama dan penyakit

Hama yang biasa menyerang padi di Desa Darma Bakti terdiri dari hama

keong, gulma, ulat daun, walang sangit, burung pipit, tikus dan babi. Untuk

pemberantasan hama dengan cara diambil satu persatu, untuk gulma, ulat daun,

dan walang sangit dengan cara di semprot dengan pestisida, untuk tikus dengan

menggunakan racun tikus, hama burung pipit dengan memasang jaring dan

orang-orangan sawah dan hama babi dengan memagar perkebutan atau hutan

yang berbatasan dengan sawah.


C. Rata-rata produksi padi yang dihasilkan petani padi di Desa Darma Bakti

Kecamatan Poleang Timur Kabupaten Bombana per satu kali musim tanam

Produksi padi sawah adalah jumlah atau banyaknya hasil padi yang

dihasilkan seluruh petani padi dari proses usaha dihitung dengan satuan kilogram

yang diperoleh dalam jangka waktu satu kali musim tanam.

Rendahnya produksi padi di Desa Darma Bakti disebabkan karena kurangnya

pemupukan karena rata-rata produksi yang tidak capai produktivitasnya pemupukan

hanya sekali. Tetapi tanahnya memiliki sifat kimianya yang subur.

Produksi secara keseluruhan yang diperoleh petani adalah 68.335 kg untuk sekali

masa tanam dengan luas lahan 35 Ha dengan rata-rata produksi 1.952 kg/Ha.

Produksi padi yang paling banyak di Desa Darma Bakti yaitu antara 1000-2000

kg/Ha yaitu sebanyak 25 petani (54%). Hal ini dikarenakan banyaknya penduduk

yang mempunyai luas lahan sempit yaitu antara 0,5 swampai 1 Ha. Sedangkan hasil

produksi dari 2000 kg/Ha hanya 8 petani (17%).

D. Rata-rata besarnya biaya produksi yang dikeluarkan petani padi di Desa

Darma Bakti Kecamatan Poleang Timur Kabupaten Bombana per satu kali

musim tanam

Biaya produksi adalah banyaknya uang dalam rupiah yang dipakai untuk

pembelian pupuk, obat-obatan, bibit, upah tenaga kerja dan sebagainya

(Soekartawati, 2003: 25) Biasanya biaya produksi dihitung per hektar dalam waktu

satu kali musim tanam.


Petani di Desa darma bakti kurang berani dalam mengeluarkan modal

dalam pertanian padi, mereka hanya berusaha meminimalisir biaya yang

dikeluarkan. Hal ini disebabkan karena penghasilan petani yang rendah.

Biaya produksi sangat kurang salah satunya yaitu untuk pembelian pupuk, hal ini

menyebabkan padi produksi yang rendah. Rata-rata petani yang hanya

menggunakkan pupuk sedikit produksinya juga sebanding dengan pupuk yang

digunakan. Jumlah biaya produksi keseluruhan yang dikeluarkan oleh petani yaitu

Rp. 191.147.500,- dengan rata-rata Rp. 4.155.380,- per orang dengan rincian untuk

pembelian pupuk, obat-obatan/racun, untuk penggilingan, dan upah tanam.

E. Rata-rata pendapatan bersih petani yang diperoleh petani dari usaha

pertanian padi di Desa Darma Bakti Kecamatan Poleang Timur Kabupaten

Bombana per satu kali musim tanam

Menurut Soekarwati (1996 :30) pendapatan atau penghasilan merupakan

gambaran yang lebih tepat tentang posisi social ekonomi keluarga dan masyarakat.

Pendapatan bersih ialah pendapatan kotor yang diperoleh petani padi setelah

dikurangi biaya produksi di nilai rupiah dan di hitung dalam jangka waktu satu kali

musim tanam. Pendapatan petani terbilang cukup rendah dikarenakan produksi

yang rendah yang di sebabkan oleh modal terutama dalam hal pemupukan yang

kurang dan luas lahan yang sempit. Selain itu dikarenakan sebagian dari petani

hanya memiliki luas lahan 0,5 Ha.


Pendapatan bersih keseluruhan dari petani di Desa Darma Bakti Kecamatan

Poleang Timur yaitu ± Rp. 405.160.500,- rupiah dengan rata-rata Rp. 8.807.837,-

per orang atau bila diukur rata-rata luas lahan yait5u Rp. 11.576.014,-/Ha.

F. Pengelolaan padi menjadi beras dan kegiatan pemasarannya

Salah satu keluhan yang terjadi pada petani kurangnya kualitas hasil gabah

beras, susutnya nilai mutu pada gabah setelah penggilingan untuk menghasilkan

beras yang berkualitas layak komsumsi bagi masyarakat.

Mutu beras adalah kombinasi dari karakteristik kategori yang saling terkait, yaitu:

mutu pengolahan/mutu giling, mutu rasa dan mutu tanak, mutu penampilan, dan

mutu gizi.

Proses pengeringan gabah di Desa Darma Bakti masih dengan

mengandalkan sinar matahari, hal tersebut masih dikatakan lemah dan tidak

mengetahui suhu dan kelembaban pada gabah beras yang akan disimpan dan belum

mencapai nilai mutu yang berkualitas. Lama pengeringan/penjemuran tergantung

iklim dan cuaca, bila cuaca cerah dan matahari bersinar penuh sepanjang hari,

penjemuran hanya berlangsung sekitar 2-3 hari.

Setelah pengeringan selesai, selanjutnya melakukan penggilingan gabah. Dalam

proses penggilingan yaitu menggiling padi dengan mesin hingga sekam dan bekatul

terpisah bersamaan.

Setelah penggilingan selesai, beras tersebut ditimbang dan dikemas, kemudian siap

untuk dijual.
Dalam pemasarannya, unit usaha perdagangan beras berfokus pada dua

model bisnis, yaitu bisnis paddy to rice dan rise to rice. Model bisnis paddy to rice

memiliki makna bahwa unit bisnis ini melakukan kegiatan pengolahan padi hingga

pemasaran beras. Model bisnis ini memiliki implikasi bahwa unit bisnis yang

dijalankan harus dapat memastikan ketersediaan stok gabah yang diolah menjadi

beras (Rini, Budiasa & Widhianthini, 2021; Saferi, Yanto, Zuhairi, & Putra, 2022).

Pada model bisnis rice to rice yaitu unit bisnis perdagangan beras hanya membeli

beras langsung dari rice milling unit yang telah tersedia kemudian melakukan

pengemasan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan memasarkan produk

beras tersebut (Fauzi, Sulandjari, & Suhaena, 2021).

Disamping beras, industri ini juga menghasilkan produk sampingan yaitu

sekam yang dapat digunakan sebagai arang, serbuk bekatul yang dapat digunakan

sebagai campuran makanan ternak.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas mengenai sektor usaha pertanian padi sawah di Desa

Darma Bakti Kecamatan Poleang Timur Kabupaten Bombana maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada umumnya, sektor pertanian di Indonesia terdiri dari dua jenis berdasarkan

skala per 1 meter, yaitu : Perkebunan besar milik negara maupun perusahaan

swasta dan Produksi petani kecil, kebanyakan rumah tangga yang melakukan

pertanian tradisional.

2. Untuk budidaya tanaman padi bibit unggul yang digunakan di Desa Darma Bakti

yaitu jenis IR64 dan IR36, pengolahan lahan dengan menggunakan traktor,

untuk pengairan menggunakan irigasi, sungai dan tadah hujan, jenis pupuk yang

paling produktif di Desa Darma Bakti adalah NPK, untuk pemberantas hama

dengan cara disemprot menggunakan pestisida dan insectisida.

3. Rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan petani satu kali musim tanam adalah

Rp. 4.115.380/orang.

4. Rata-rata produksi padi satu kali musim tanam di Desa darma bakti yaitu 1.967

kg/Ha.

5. Rata-rata pendapatan petani satu kali musim tanam yaitu Rp. 10.807,837/orang.

6. Setelah mendapatkan hasil panen kemudian melakukan pengeringan gabah, dan

menggilingnya. Setelah penggilingan selesai, beras tersebut ditimbang dan

dikemas, kemudian siap untuk dijual.


DAFTAR PUSTAKA

Mubyarto. 1994. Pengantar ekonomi pertanian. LP3ES, Jakarta.

Soekarwati. 1996. Pembangunan Pertanian. Jakarta; PT. Rajagrafindo.

Kemal, Prihatman. 2018 Padi (Oryza Sativa). Jakarta; Badan Litbang Pertanian.

Soekarwati. 2001. Agribisnis : teori dan aplikasinya. PT. Rajawali Grafindo Pessada,

Jakarta.

Daniel. 2002. Pengantar ekonomi pertanian. Bumi Aksara, Jakarta

Soekarwati. 2003. Teori Ekonomi Produks. Jakarta; PT. Rajagrafindo.

Utomo, Muhajir dan Nazaruddin. 2003. Bartanam Padi Sawah Tanpa Olah Tanah.

Jakarta; PT Penebar Swadaya.

Purnowo dan Purnawati. 2007. Budidaya Delapan Jenis Tanaman Pangan Unggul.

Jakarta; PT Penebar Swadaya.

Rini, M.W.K., Budiasa, I. W., & Widhianthini, W. (2021). Studi Kelayakan Investasi

Pabrik Penggilingan Padi Terintegrasi (Integrated Rice Processing Plant/IRPP)

di Kabupaten Bandung. Jurnal Manajemen Agribisnis, 9(1), 235-248.

Fauzi, R., Sulandjari, K., & Suhaeni, S. (2021). Analisis Kelayakan Finansial Usaha

Penggilingan Padi “Wadah Rejeki” di Desa Sekarwangi Kecamatan

Rawamerta Kabupaten Karawang. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 7(8),

523-531. https://doi.org/10.5281/zenodo.5785399

Saferi, R., Yanto, A., Zuhairi, Z., & Putra, Y. (2022). Evaluasi dan Pengembangan

Desain Alat Penggilingan Padi. Jurnal Teknik Mesin, 12(2), 138-147.

Anda mungkin juga menyukai