PROPOSAL
(18046182)
DAPATERMEN SEJARAH
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Batasan Masalah.........................................................................................10
C. Rumusan Masalah.......................................................................................10
D. Tujuan Penelitian........................................................................................11
E. Manfaat Penelitian......................................................................................11
F. Tinjauan Pustaka.........................................................................................12
G. Metode Penelitian.......................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
i
A. Latar Belakang Masalah
BPS Tahun 2021, penduduk Indonesia paling banyak bekerja di sektor pertanian.
Pertanian menjadi menjadi sektor penyerap tenaga kerja terbanyak pada Agustus
2021 dengan jumlah pekerja tercapai 37,13 juta orang. Sementara dari sektor
formal jumlah tenaga kerja di industri pengolahan pada bulan Agustus 2021
berjumlah 18,70 juta dari penduduk usia kerja. 1 Kegiatan pertanian pada
umumnya banyak terdapat di pedesaan, hal ini disebabkan kondisi lingkungan dan
Salah satu indikator pembangunan ekonomi suatu daerah adalah Produk Domestik
1
Badan Pusat Statistik, “Agustus 2021: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sebesar
6,49 Persen,” Bps.Go.Id, last modified 2021, accessed February 12, 2022,
https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/11/05/1816/-revisi-per-09-11-2021--agustus-2021--
tingkat-pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-6-49-persen.html.
1
Regional Bruto (PDRB), yang menggambarkan seberapa tinggi nilai produksi
sektoral pada daerah tersebut. Dengan demikian, maka peneliti tertarik untuk
meneliti kontribusi pendapatan yang didapat dari usaha tani bengkuang di desa
tersebut.
tanam bengkuang mencapai 128 ha dengan rata-rata produksi 190 kuintal/ha (total
produksi 2.432 ton). Tahun 2012, areal seluas 130 ha dan produksi rata-rata 193
kuintal/ha (total 2.509 ton). Tanaman yang banyak didominasi adalah tanaman
bengkoang yang menjadi salah satu ikon Kota Padang. Bengkoang merupakan
salah satu buah unggulan di Kota Padang. Hal ini berdasarkan keputusan menteri
Padang sebagai varietas unggul. Bengkoang yang berasal dari Kota Padang
mempunyai rasa manis yang khas dan renyah, sehingga tak jarang bengkoang di
jadikan oleh-oleh khas Kota Padang, bahkan di perbatasan Kota Padang dengan
2
Teguh Gunung Anggun, “Mengembalikan Eksistensi Bengkuang Di Ranah Minang,”
Sumbarprov.Go.Id, last modified 2016, https://sumbarprov.go.id/home/news/9399-
mengembalikan-eksistensi-bengkuang-di-ranah-minang.
2
BPS tahun 2005, Kecamatan Kuranji memberikan sumbangan terbesar dalam
Salah satu tanaman yang di tanam oleh petani masyarakat Kuranji yaitu
bengkuang karena cara penanaman dan pengolahannya lebih mudah, selain itu
hasil yang didapat dari tanaman bengkoang cukup memuaskan. Berdasarkan data
tani bengkuang mempunyai tingkat resiko yang cukup tinggi. Resiko yang di
hadapi petani bengkuang adalah resiko bisnis (harga jual yang berfuktuasi) yang
bengkoang. Risiko non teknis (serangan hama dan penyakit). Meski demikian
petani tetap mengusahakan usaha tani bengkoang sampai saat ini di Kota Padang,
3
pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan menjadi agen bagi
daerahnnya sendiri.6
ekonomi, sosial, maupun kondisi alam yaitu : meneruskan usaha yang telah ada
(usaha keluarga), sumber daya alam yang mendukung, adannya pengalaman dan
pendidikan petani, jumlah tanggungan keluarga, luas tanah dan biaya produksi.
Hal tersebut akan berpengaruh pada tingkat pendapatan rumah tangga petani.
bengkoang yang yang tinggal di kuranji, yakni bapak M. Yusuf (65 tahun)
mengalami penghasilan yang kadang naik dan kadan turun. Hal ini di karenakan
dampak cuaca yang terkadang tidak menentu bahkan dengan adannya covid-19,
yang mana di saat cuaca panas itu buah bengkoang saat panen lebih kecil, bahkan
6
Wawancara dengan Nurfahmiwati, Petani Bengkoang di Kuranji, pada 25 Juni 2022 di
Kecamatan Kuranji.
7
Muh. Rizal. 2018. Analisis Pendapatan Usaha Tani Bengkoang Di Desa Bontobiraeng
Selatan Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Skripsi
4
di saat adannya dampak yang sama-sama kita rasakan pada ssaat sekarang ini
penjualan dan peminant sudah sangant jauh perbedaannya dari pada sebelumnnya.
Jadi, saat menanam bengkoang hal yang harus di lakukan terlebih dahulu yaitu
melakukan penanman yang mana bapak Yusuf memiliki 4 lahan lading, banyak
bibit yang di butuhkan bapak yusuf yaitu sebanyak 4 gentang bibit bengkoang
yang di butuhkan.8
Setelah bibit yang tadi di tanam kemudian di pupuk setelah 15 hari, setelah
15 hari tumbuhlah rumput dan bunga bengkoang kemudian kita harus memotong
bunga dan rumput itu 2-3 kali pemotongan, jadi setelah melakukan pemotongan
Kemudian jarak 20 hari sudah mulai berbuah tetapi masih kecil, untuk menunggu
pemanenan itu menunggu 4 bulan paling lambat dan 3,5 bulan paling cepat. Jadi
pendapatan panen yang di dapatkan oleh bapak Yusuf dengan banyak bibit 4
gentng tadi bias mencapai ± 60 karung sekali panen. Namun bapak yusuf
mengerjakan tidak sendiri melainkan ada orang yang membantu bapak yusuf
sudah di panen tersebut akan di jual dan langsung ke agennya, yang mana akan di
jual di berbagai tempat seperti Lubeg, Pesisir, Lubuk Alung, air tawar, Pasar, dll. 9
bengkoang karena, cara kerja dan modal yang di keluarkan terjangkau oleh petani.
8
Wawancara dengan Yusuf, petani bengkoang, pada 15 April 2022 di Kecamatan Kuranji.
9
Ibid
5
Selama jadi petani bengkoang terjadi perubahan taraf kehidupan di kecamatan
kuranji, bukan hanya dalam bidang ekonomi tetapi juga dalam bidang status sosial
masyarakat.
bengkuang terjadi pada tahun 2006 sebesar 87 Ha.10 Pada tahun 2007 sampai
untuk tanaman bengkuang lebih jelas terjadi pada tahun 2011 dengan luas lahan
sekita 19 Ha.12 Berdasarkan Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Syaiful Bahri
mengungkapkan bahwa pada tahun 2018 ada sekitar 10 hektare lahan yang
mulai beralih dari tanaman bengkuang dan mulai menanam tanaman lain seperti
kayu manis, kakao (cokelat), kopi, pinang, kelapa, dan lain-lain. Selain itu
sarana pemukiman dan berbagai sarana prasarana lain seperti pembangunan jalan,
10
Badan Pusat Statistik Kota Padang, Padang Dalam Angka 2006 (Padang: BPS Kota
Padang, 2007).
11
Badan Pusat Statistik Kota Padang, Kota Padang Dalam Angka 2007 (Padang: BPS
Kota Padang, 2008).
12
Badan Pusat Statistik Kota Padang, Kota Padang Dalam Angka 2011 (Padang: BPS
Kota Padang, 2012).
13
Harian Haluan, “Petani Bengkuang Terus Berkurang Di Kota Padang,”
Harianhaluan.Com.
6
area industri, area pertokoan dan lain-lain. Namun yang paling mempengaruhi
satunya dengan cara membuka area perumahan di daerah pinggiran kota. Daerah
Penyakit yang disebabkan oleh novel coronavirus yang pertama kali diidentifikasi
7
di Wuhan, Tiongkok.14. Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada
COVID-19 di Indonesia mencapai 6.575 orang per 19 April 2020. Pandemi ini
lainnya.15
14
UNICEF, “Tanya-Jawab Seputar Coronavirus (COVID-19),” Unicef.Org, last modified
2020, accessed July 5, 2022, https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus/tanya-jawab-
seputar-coronavirus?gclid=CjwKCAjwwo-
WBhAMEiwAV4dybYkFMP3pQhldExwC14nRdlavOD-
Qezv0kyaJYSP_btpdfl5M784I9RoCu2UQAvD_BwE#apaitunovelcoronavirus.
15
Hafiz Arfyanto et al., “Studi Dampak Sosial-Ekonomi Pandemi COVID-19 Di
Indonesia,” Smeru.or.Id, last modified 2020, accessed July 5, 2022, https://smeru.or.id/id/research-
id/studi-dampak-sosial-ekonomi-pandemi-covid-19-di-indonesia.
8
B. Batasan Masalah
akan dikaji, maka penulis membatasi masalah temporal dan spasial. Batasan
mengambil batasan masalah ini karena pada tahun 2005, secara resmi bengkoang
batasan pada tahun tersebut karena adanya wabah Covid-19 yang berpengaruh
C. Rumusan Masalah
fokus dari masalah penelitian ini adalah ekonomi usaha tani bengkoang di
2005-2021?
tahun 2005-2021?
9
D. Tujuan Penelitian
berikut:
2005-2021.
tahun 2005-2021.
E. Tujian Penelitian
1. Manfaat praktis
Kecamatan Kuranji.
2. Manfaat Akademis
ekonomi.
10
b. Serta dapat menjadi sumber informasi yang referensi terhadap penelitian
F. Tinjauan Pustaka
1. Studi Relevan
para meneliti terdahulu, antara lain adalah penelitian yang di lakukan oleh :
keseluruh pelosok Aceh sejak 1870. Di Desa Lhok Bengkuang motivasi para
petani menanam pala didorong oleh faktor alamnya yang tidak baik untuk
tanaman komoditi lainya. Sistem pemasaran komoditi pala ini dilakukan secara
langsung oleh petani (oligopsoni) dengan sistem pembayaran kontan. Para petani
pendidikan anak mereka rata-rata masih menempuh jenjang pendidikan SMP dan
SMA. Sedangkan kondisi fisik rumah tempat tinggal para petani rata-rata sudah
tergolong permanen. Pendapatan dan luas area pertanian/kebun pala yang dimiliki
oleh petani, maka rata-rata petani pala di Desa Lhok Bengkuang Kecamatan
Tapaktuan, Aceh Selatan memiliki luas area kebun pala berkisar antara 2 Ha
sedang penghasilan yang diperoleh petani rata berkisar antara Rp. 26.000.000 –
11
31.000.000/tahunnya. Besar atau kecilnya pendapatan petani sangat bergantung
karet memberikan kontribusi lebih besar yaitu 37,44 persen sedangkan usahatani
kontribusi yang diberikan untuk usahatani non bengkuang dari mentimun yaitu
rumahtangga sebesar 37,44 atau dikategorikan pada skala rendah. Hal ini
disebabkan oleh besarnya biaya benih atau bibit yang digunakan karena dibeli dari
luar daerah yang tidak murah yang mempengaruhi biaya produksi dan berdampak
16
Nurani Azmillah, “Kontribusi Pendapatan Usahatani Bengkuang Terhadap Pendapatan
Rumah Tangga Di Desa Bakung Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir” (Universitas
Sriwijaya, 2020).
12
efisien mengingat rantai pemasaran yang pendek dan petani masih menerima
rata-rata biaya produksi bengkuang dalam satu kali musim tanam yakni Rp.
12.933.694 yang berasal dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap
menunjukkan bahwa usaha tani bengkuang yang dilakukan oleh petani bengkuang
terlibat dalam proses pemasaran bengkuang ini yaitu petani, pedagang pengumpul
17
Doni Cahyo Efendi, “Analisis Efisiensi Usahatani Bengkuang (Pachyrrhizus Erosus)
(Studi Kasus Desa Nanggungan Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri)” (Universitas
Muhammadiyah Malang, 2008).
18
Windy Rahmat Efendi, “Analisis Usaha Tani Dan Pemasaran Bengkuang” (Universitas
Andalas, 2018).
13
Berdasarkan hasil perhitungan, total margin pemasaran sebesar Rp 4.600 dengan
adanya perbedaan antar petani pada penggunaan jarak tanam, luas lahan, jenis
tentang teknik budidaya yang baik agar mendapatkan produktivitas yang optimal,
minim penyuluhan dari ahli-ahli budidaya tanaman dan penyakit, sehingga hal
2. Kerangka Konseptual
a. Ekonomi
Ekonomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata, yaitu
oikos dan nomos. Oikos adalah rumah tangga dan nomos berarti tata aturan,
berkenaan dengan setiap tindakan atau proses yang harus dilaksanakan untuk
sebuah kedudukan yang diatur atau pun seseorang yang berada di posisi
19
Ferdiansyah & Santosa, “Budi Daya Tanaman Bengkuang (Pachyrhizus Erosus L.) Di
Kelurahan Situgede, Kota Bogor Cultivation of Yam Bean (Pachyrhizus Erosus L.) Situgede
Village, Bogor,” Jurnal Pusat Informasi Masyarakat 2 (5) 2020, no. 5 (2020): 723–731.
20
Hendra Safri, Pengantar Ilmu Ekonomi (Palopo: Kampus IAIN Palopo, 2018).
14
tertentu dalam sebuah struktur sosial masyarakat. Sosial ekonomi merupakan
Kegiatan ekonomi seseorang akan berbeda antara satu orang dengan orang yang
lainnya. diantara perubahan tersebut adalah jenis pekerjaan, dan gaji yang berbeda
yang lebih baik dengan pendapatan yang lebih tinggi akan membawakan
kehidupan yang lebih baik lagi dalam ekonomi. Sehingga perubahan sosial
b. Petani Bengkoang
15
penangkapan ikan), dan pemungutan hasil laut. Petani sebagai juru tani harus
bayam, dan bengkuang. Salah satu tanaman yang banyak ditanam masyarakat
yang menjadi buah tangan khas kota Padang sehingga kota Padang dijuluki
3. Kerangka Berfikir
Topografi
Kecamatan Kuranji memiliki tempatur
suhu sekitar 22,00 C- 31,70C, dengan
curah hujan 384,88 mm
Ekonomi
Pendapatan
Kepemilikan Harta
Pendidikan
16
G. Metode Penelitian
1. Heuristik
Heuristik yang berasal dari kata “heurikein” yang dalam bahasa Yunani yang
namakan sebagai ars inveniendi (seni mencari) atau sama artinya dengan istilah
menggunakan sumber primer dan sumber skunder. Sember primer yang peneliti
gunakan adalah dari hasil obserfasi dan wawancara kepada masyarakat kelurahan
kuranji yang memiliki lahan bengkoang. Sedangkan sumber skunder yang peneliti
setempat aeperti, kantor kelurahan kuranji, kantor dinas pertanian kota padang,
kantor koperasi dan UMKM kota padang, kantor perdagangan kota padang, kantor
2. Kritik Sumber
sejarah dalam bentuk lisan maupun tulisan maka yang harus dilaksanakan
21
Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah (Yogyakarta:
Ombak, 2016), 154.
17
berikutnya adalah kritik (verifikasi) sumber. Adapun dari karya Kuntowijoyo
kritik sumber, yaitu kritik intern yang mencari otentitas atau keotentikan
(keaslian) sumber ataupun kevalidan sumber dan kritik intern yang menilai
tidak.22 Dalam penelitian ini sumber – sumber baik lisan maupun tulisan diperiksa
dengan cara meberikan pertanyaan yang kritis untuk sumber yang sudah
didapatkan, begitu pula sumber yang berasal dari tulisan yang perlu dikritik
dalam perkembangan usaha tani masyarakat kuranji dari masa lampau sampai
3. Interpretasi Data
makna kepada fakta – fakta (facts) atau bukti – bukti sejarah (evidences).
Interpretasi diperlukan karena pada dasarnya bukti – bukti sejarah sebagai saksi
(Witness) realitas dimasa lampau adalah hanya saksi – saksi bisu belaka. untuk
ini, Interpretasi (penafsiran) dilakukan dalam 2 cara yaitu Analisis dan Sintesis
sehingga menjadi narasi yang rasional yang akan dengan melihat unsur – unsur,
18
4. Historiografi
menceritakan secara kronologis suatu peristiwa sejarah, oleh sebab itu dalam
yakni Naratif, Deskriptif dan Analitis Kritis, Dalam ketiga kategori tersebut
bentuk penyajian yaitu Deskriptif, Naratif dan Analitis semuanya akan tetap
19
A. Letak Geografis
terletak pada 100. 21’.11’’ Bujur Timur dan 0. 58’.4” Lintang Selatan/ Utara,
dengan ketinggian 4,5-5 meter dari permukaan laut (tidak beberapa beda dengan
kota Padang). Daerah ini mempunyai iklim sedang dengan curah hujan rata-rata
306 mm pertahun. Suhunya berkisar antara 28,5 C pada siang hari dan antara
20
Kecamatan Kuranji terdiri atass daratan,yang berbatas dengan beberapa
berikut:
kato nan ampek yaitu kato madata, kato madaki, kato malereng dan kato
manurun.
tropis dengan tingkat kepanasannya antara 22,0 C sampai 31,7 C pada siang hari
dan 230 C sampai 250 C malam harinya. Hujan turun pada bulan-bulan
sekitar 384,88 mm. Kecamatan Kuranji memiliki 9 Kelurahan dan terdapat tiga
buah sungai yaitu: Sunagai Batang Kuranji, Sungai Batang Guo dan sungai
Batang Belimbing. Daerah Kuranji ini terdiri dari daratan rendah dan perbukitan
yang merupakan bagian dari jajaran Bukit Barisan dengan ketinggian 8 - 1000 M
dpl. Dikawasan perbukitannya memiliki hutan yang lebat, disamping itu juga
21
terdapat banyak lobang baik yang sifatnya almiah seperti goa-goa. Ada juga yang
dibuat oleh manusia seperti Lobang Jepang. di Kuranji ini terdapat dua buah
Lobang Jepang lokasinya satu di Kelurahan Gunuang Sarik dan yang satu lagi
Tabel 1.
Data Kelurahan Kota Padang
No Kecamatan Kelurahan
.
1. Bungus Teluk Kabung 6
2. Lubuk Kilanga 7
3. Lubuk Begalung 15
4. Padang Selatan 12
5. Padang Timur 10
6. Padang Barat 10
7. Padang Utara 7
8. Nanggalo 6
9. Kuranji 9
10. Pauh 9
11. Koto Tangah 13
Sumber: RIPJM Bidang Cipta Karya Kota Padang 2017-2021
Tabel II.
Luas Kelurahan di Kecamatan Kuranji
22
9. Sungai Sapih 7.06 km
(Sumber: BPS Kecamatan Kuranji, 2021)
Kuranji. Luas wilayah Kelurahan Kuranji yaitu 9.07 km yang memiliki lahan
salah satu yang paling banyak menanam bengkoang. Dapat dikata masyarakat
B. Keadaan Demografis
ataupun migrasi yang meliputi jumlah penduduk yang berada pada suatu daerah.
Penduduk ialah kekayaan yang dimiliki oleh bangsa sekaligus merupakan modal
1. Kependudukan
dalam salah satu wilayah tertentu. Jumlah Penduduk Kecamatan Kuranji cukup
mengalami kenaikan secara signifikan yang dapat dilihat pada tabel III berikut.
23
Tabel III.
Jumlah Penduduk Kecamatan Kuranji Tahun 2010-2020
sebagai berikut :
Tabel IV
. Jumlah Penduduk Kecamatan Kuranji Kota Padang Menurut Kelurahan
dan Perbandingan Jenis Kelamin 2020
24
Sungai Sapih 14.857 10,17 101,8
(Sumber: BPS Kecamatan Kuranji, 2021)
Kegiatan ekonomi seseorang akan berbeda antara satu orang dengan orang yang
lainnya. diantara perubahan tersebut adalah jenis pekerjaan, dan gaji yang berbeda
yang lebih baik dengan pendapatan yang lebih tinggi akan membawakan
kehidupan yang lebih baik lagi dalam ekonomi. Sehingga perubahan sosial
Sungai Sapih sebanyak 14.857, dan Kuranji 34.825 sebagai Kelurahan yang
paling banyak.
Tabel II.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelurahan Di Kecamatan Kuranji Kota
Padang
25
Penduduk
1 Anduring 11.477 7,89
2 Pasar Ambacang 17.748 12,15
3 Lubuk Lintah 9.199 6.30
4 Ampang 7.117 4,87
5 Kalumbuk 10.511 7,19
6 Korong Gadang 20.035 13,71
7 Kuranji 32.825 23,83
8 Gunung Sarik 20.342 13,92
9 Sungai Sapih 14.857 10,17
Jumlah 144.111
sebanyak 32. 825 jiwa, Kelurahan Gunung Sarik sebanyak 20. 342 jiwa, Dengan
terendah yaitu Ampang dengan jumlah penduduknya tepatnya hanya 7.117 jiwa.
2. Mata Pencaharian
Kelurahan Jenis
pekerjaan
26
3. Pendidikan
dengan segala aspek yang dicakupnya. Pendidikan adalah elemen penting dalam
tujuan tertentu yang diarahkan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh
ini.sumber
ekonomi dan memajukan teknologi. Hal ini bisa kita lihat dalan
kehidupan sehari-hari yaitu pola pikir yang berbeda antara orang yang
27
dikatakan bahwa pendidikan sangat diperlukan dalam meningkatkan taraf
Tabel VI.
Jumlah SD,SMP,SMA di Kecamatan Kuranji
Jumlah Sekolah
No Desa/Kelurahan
SD/MI SMP/MTS SMA/MA
1 Anduring 6 1 -
2 Pasar Ambacang 10 3 1
3 Lubuk Lintah 3 - 3
4 Ampang 3 - -
5 Kalumbuk 6 - -
6 Korong Gadang 7 2 1
7 Kuranji 14 1 1
8 Gunung Sarik 4 2 1
9 Sungai Sapih 4 2 1
Jumlah 57 11 8
(Sumber:)
28
Dengan cukupnya fasilitas pendidikan di Kecamatan Kuranji
semakin berkembang dan hal ini juga berdampak baik untuk masyarakat
4. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan adalah keadaan sejahtera dan badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara soosial dan ekonomis. Sumber
msaing-masing.
dan puskesmas. Rumah sakit di Kecamatan Kuranji berada tepat di Gunuang Sarik
Kuranji yang beroperasi selama 24 jam. Rumah sakit ini dilengkapi dengan
masyarakat. Puskesmas sendiri biasanya dibuka setiap hari sebagai sarana untuk
berobat.
29
Tabel VII.
Jumlah Sarana Kesehatan Desa/Kelurahan Kecamatan Kuranji
serta menjadi penolong pertama dalam hal kesehatan yang mendasar tanpa harus
Korong Gadang, Kuranji, Gunung Sarik, dan sungai sapih, serta 11 poliklinik di
5. Sarana Peribadatan
Hal ini dapat dilihat dari jumlah rumah peribadatan di wilayah Kecamatan
Kuranji.
30
Tabel VIII.
Jumlah Tempat Peribadatan Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan
Kuranji
masjid, dan 145 musholla yang tersebar di 9 kelurahan ataupun desa yang ada di
Kecamatan Kuranji.
Tabel IX.
Produksi Sayuran di Kecamatan Kuranji (Ton), 2020
31
Bawang Merah -
Cabai 44,10
Terung 162,40
Ketimun 32,00
Bayam 126,00
Kangkung 257,80
Dapat kita lihat dari tabel IX produksi sayuran yang paling banyak yaitu
kangkung, sebanyak 257,80 ton, dan untuk sayuran yang paling sedikit di lihat
pada ketimun, sebanyak 32,00 ton. Terlihat pada bawang merah tidak ada hasilnya
Kelapa yang mencapai 66,61 Ton. Selanjutnya adalah Pala yang mencapai 53,5
ton, Karet 21,31 ton, Kulit Manis 9,25 ton, Pinang 8,26 ton, Kopi 5,5 ton, dan
Kuranji memiliki lahan sawah seluas 3.728 ha. Produksi padi di Kuranji
tahun 2020 mencapai 20.709 ton. Tanaman pangan lain yang dihasilkan di
Kuranji yaitu ubi kayu dan kacang tanah. Produksi ubi kayu pada tahun 2020
32
DAFTAR PUSTAKA
https://sumbarprov.go.id/home/news/9399-mengembalikan-eksistensi-
bengkuang-di-ranah-minang.
Rahmi Barasa, Shintia Revina, Rezanti Putri Pramana, Ulfah Alifia, et al.
https://smeru.or.id/id/research-id/studi-dampak-sosial-ekonomi-pandemi-
covid-19-di-indonesia.
33
Sebesar 6,49 Persen.” Bps.Go.Id. Last modified 2021. Accessed February 12,
2022. https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/11/05/1816/-revisi-per-09-11-
2021--agustus-2021--tingkat-pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-6-49-
persen.html.
Badan Pusat Statistik Kota Padang. Kota Padang Dalam Angka 2007. Padang:
———. Kota Padang Dalam Angka 2011. Padang: BPS Kota Padang, 2012.
———. Padang Dalam Angka 2005. Padang: BPS Kota Padang, 2006.
———. Padang Dalam Angka 2006. Padang: BPS Kota Padang, 2007.
34
Harian Haluan. “Petani Bengkuang Terus Berkurang Di Kota Padang.”
Harianhaluan.Com.
2012.
Safri, Hendra. Pengantar Ilmu Ekonomi. Palopo: Kampus IAIN Palopo, 2018.
https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus/tanya-jawab-seputar-
coronavirus?gclid=CjwKCAjwwo-
WBhAMEiwAV4dybYkFMP3pQhldExwC14nRdlavOD-
Qezv0kyaJYSP_btpdfl5M784I9RoCu2UQAvD_BwE#apaitunovelcoronavir
us.
Daftar Informan
35
PEDOMAN WAWANCARA
36