DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
2. ARLAN (P2319025)
3. APRIANI DAI
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
mendayagunakan berbagai sumber daya yang ada, dan harus memiliki orientasi
yang bersifat menyeluruh, lengkap, tetap berpegang pada azas prioritas (Riyadi
nyata bagi 237 juta penduduk Indonesia dalam penyediaan bahan baku industri,
based sustainable development” perlu terus ditingkatkan karena hal ini diyakini
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Menentukan lokasi
5. Nilai edukasi
6. Tata kelolah
1.3.1 Tujuan
a. mengenal lokasi
1.3.2 Manfaat
di lokasi tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
untuk itulah dengan berbagai upaya dalam memenuhi permintaan konsumen gribisnis jagung
ini, Pemerintah Indonesia telah mencanangkan swasembada jagung pada 2007, dengan
target produksi 15 juta ton dikarenakan kebutuhan komsumsi dan industri pakan ternak yang
berjalan dengan baik sesuai dengan mutu bibit tanaman jagung yang berkualitas
Di kabupaten Gorontalo telah diupayakan peningkatan produksi jagung antara lain dengan
program “ Sejuta Ton Jagung ” dan ditetapkannya kawasan sentra produksi jagung. Namun
upaya ini harus diimbangi dengan upaya memperbaiki teknik pembudidayaan tanaman
jagung, agar dapat lebih mendukung upaya peningkatan produksi dan pendapatan petani.
Teknik budidaya jagung sangat tergantung pada input teknologi berupa pengolahan
tanah yang efektif dan efisien, penyediaan benih unggul, penggunaan pupuk
pelaksanaan panen dan penanganan hasil panen jagung yang baik (Yuli, 2007)
jagung hingga juli 2012 telah mencapai 122.153 ton untuk perdagangan antar
pulau maupun keperluan ekspor. Untuk antar pulau sebanyak 91.853 ton
jagung, sementara untuk ekspor 30.300 ton dengan negara tujuan Filipina dan
3
Vietnam. Nilai transaksi seluruh pemasaran jagung dari gorontalo tersebut
dalam dan luar negeri. Jagung tentu saja masih menjadi komoditas unggulan
2.1 Lokasi
Luas wilayah Kecamatan Asparaga Kabupaten Gorontalo adalah 430.51 Km2. Dan
terbagi dalam 10 desa yaitu Desa Tiohu, Desa Bululi, Desa Karya Indah, Desa Prima, Desa
Olimohulo, Desa Karya Baru, Desa Bontula, Desa Mohiyolo, Desa Bihe, dan Desa
Pangahu.
Keadaan Iklim
Hasil pencatatan hari hujan dan curah hujan di Asparaga Kabupaten Gorontalo
menunjukkan jumlah rata-rata hari hujan selama setahun sebanyak 15 hari dan curah hujan
247,5 mm. curah hujan tertinggi mulai dari desember hingga januari sedangkan curah hujan
terendah dan bahkan tidak ada adalah pada bulan juli hingga September.
Keadaan Pertanian
tanah memcapai 430.51 ha, dengan kondisi wilayah dataran rendah dengan pH
tanah 5-6, memiliki potensi untuk dilakukan usaha pertanian dan perkebunan.
Untuk usaha pertanian biasanya ditanam jagung, padi, kacang, cabe dan ubi jalar
untuk usaha perkebuan ditanam tebu. Dari sekian banyak komoditi diatas
4
Potensi lain yang di miliki oleh Kecamatan Asparaga adalah kondisi iklim yang
sangat mendukung untuk melakukan usaha tani jagung, hal ini sesuai dengan kenyataan
dilapangan bahwa masyarkat desa kapita yang berkecimpung dalam bidang usaha
tani dengan komoditi jagung dapat melakukan dua hingga tiga kali periode tanam
dalam setahun. Selain itu, tumbuhnya kesadaran masyarakat Kecamatan Asparaga dengan
semangat gotong royong dan pemanfaatan teknologi dalam usaha tani jagung dapat
adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri (Bappenas 2004). Selain itu,
pengembangan kawasan ini diharap- kan dapat menjadi motor penggerak perekonomian
5
2.2 Komoditi unggulan
bersaing dengan komoditas yang sama dengan daerah lain. Sedangkan suatu komoditas
komoditas di suatu daerah hasilnya dapat memenuhi kebutuhan dalam daerah dan
sisanya masih bisa di ekspor ke luar daerah. Komoditi yang memiliki keunggulan
Komoditas tanaman pangan yang dapat dikembangkan di tiap Desa adalah komo-
ditas unggulan dan potensial yaitu komoditas tanaman pangan yang memiliki
6
2.3 Komoditi unggul yang dikembangkan
Jagung
penggunaan yang luas seperti pakan ternak (langsung atau olahan), pangan pokok bagi
sebagian penduduk (berpotensi untuk masyarakat yang lebih luas) dan jajanan, bahan
baku industri (pati, gula, pangan olahan), dan energi (bioetanol). Separuh dari
penggunaan saat ini adalah sebagai bahan baku utama industri pakan ternak.
Peran penting dan potensi jagung tersebut, bagi Indonesia dengan jumlah penduduk
yang banyak dan industri peternakan dan industri pakan yang berkembang cukup pesat,
dapat menjadi alasan yang sangat kuat untuk memprioritaskan pengembangan jagung.
Selain untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri, peluang ekspor ke pasar internasional dan
pengembangan produk baru juga sangat potensial. Pasar dunia yang fluktuatif dan
impor akan berisiko tinggi yang dapat berdampak terhadap industri peternakan (pakan)
dalam negeri. Salah satu akibat yang telah terjadi adalah fluktuasi ketersediaan dan harga
pakan ternak yang disebabkan oleh fluktuasi produksi jagung dunia dan nilai tukar rupiah.
Oleh karena itu, diperlukan upaya terus menerus untuk meningkatkan produksi
jagung dalam negeri, tidak hanya untuk pangan dan pakan, tetapi juga untuk bahan bakar
7
Rantai nilai jagung di Provinsi Gorontalo melibatkan 3 (tiga) aktor utama,
yaitu
a. Pelaku
1. Petani
Petani mendapatkan ilmu bertani secara turun temurun. Petani didominasi oleh laki-laki
pemeliharaan hingga panen. Pendidikan petani pada umumnya hanya tamat SD,
bahkan ada pula yang tidak sekolah. Tingkat pendidikan yang rendah ini berpengaruh
kemampuan berorganisasi.
2. Pengumpul/Tengkulak
pedagang kabupaten/provinsi, yang diberi tugas untuk mengumpukan hasil panen petani.
Para tengkulak juga menyediakan pinjaman kepada petani untuk pembelian benih dan
pupuk, yang nantinya pinjaman tersebut diperhitungkan dalam pembayaran hasil panen di
tingkat petani, itupun masih akan dikenakan potongan harga sesuai kadar air jagung hasil
8
panen. Saat ini terdapat pengumpul/tengkulak di masing-masingKabupaten yang jumlahnya
3. Pedagang
Secara umum kedua kelompok pedagang ini memiliki peran yang sama
dalam rantai nilai, yaitu menerima penjualan dari petani (baik secara langsung atau
ekspor).
b. Aktor Pendukung
layanan pendukung penting lainnya. Kondisi aktor pendukung rantai nilai jagung di
1. Pemerintah
Pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat petani berupa benih, pupuk, dan
alsintan seperti mesin pemipil yang disalurkan melalui penyuluh atau fasilitator daerah
9
Teknik Budidaya
salah satu modal besar dalam melakukan usaha tani jagung. Pengalaman berusaha
tani jagung yang tergolong cukup lama mejadikan petani-petani di Kecamatan Asparaga
memiliki kemampuan yang baik dalam budidaya jagung. Selain itu, metode
budidaya tanaman jagung yang cukup simpel dan sederhana menjadikan bercocok tanam
jagung sangat mudah dilakukan oleh petani dan juga tidak ada hambatan
Teknik budidaya jagung yang diterapkan oleh petani di Kecamatan Asparaga adalah
teknik budidaya konvensional. Namun disisi lain, metode yang diterapkan oleh
petani adalah metode gotong royong baik dari awal persiapan lahan, penanaman,
pemupukan hingga panen dan pasca panen (pengangkutan hasil panen). Metode
menggunakan tombak yang terbuat dari kayu yang ujungnya di berikan besi
budidaya dan paska panen secara tradisional. Mayoritas belum menerapkan cara
produksi mereka. Di beberapa area para petani menerapkan Tanpa Olah Tanam
mati lalu benih ditanam dengan jarak 80 x 40 cm. Proses selanjutnya adalah
10
menggunakan herbisida dilakukan jika rumput sudah mulai banyak dan tinggi.
berkelobot di lahan selama 30 hari. Jagung dipanen setelah batang dan daun
tanaman berwarna coklat dan tangkai tongkol terkulai ke bawah. Pada saat panen,
tanaman dipotong satu jengkal di atas permukaan tanah, kemudian jagung dikupas
kabupaten Gorontalo tergolong lancar. Hal ini disebabkan karena permintaan akan
komoditi jagung sangat besar sehingga petani tidak mendapatkan kendala dalam
produksi jagung dari petani dapat memberikan kemudahan bagi petani dalam
menjual hasil produksi jagung. Di desa Kapita sendiri, terdapat 2 hingga 5 orang
masyarakat yang bergelut dalam bidang jual beli hasil pertanian (Jagung). Sehingga
Permintaan Pasar
dengan cepat seiring pula dengan peningkatan produksi jagung serta harga jagung
dipasaran. Komoditi jagung yang digunakan sebagai salah satu bahan pangan dan
meningkatnya jenis industri yang menjadikan jagung sebagai bahan bakunya. Selain
permintaan yang besar yaitu permintaan pabrik sebagai bahan baku pakan.
11
Konsumsi jagung di Gorontalo yang cukup besar memberikan
pengembanagan yang cukup besar. Hal ini dikarenakan, bahwa selain permintaan
pasar yang cukup tinggi lokasi budidaya juga memiliki potensi serta iklim yang
Modal merupakan kebutuhan dasar untuk melakukan usaha tani baik skala
kecil maupun skala besar. Keberadaan lemabaga penyedia modal dapat berperan
aktif dalam mensukseskan kegiatan usaha tani yang dilakukan oleh petani. Di Kecamatan
Asparaga sendiri lembaga penyedia modal usaha terdiri dari kelompok yaitu lembaga
penyedia modal yang bersumber dari pemerintah dan penyedia modal perorangan.
produksi lainnya seperti pupuk, benih maupun herbisida. Sasaran dari lembaga ini
12
Teknologi Produksi
sektor budidaya hingga panen dan pasca panen. Pada sektor budidaya metode
konvensional paling sering diterapkan oleh petani baik dari penggunaan alat
produksi maupun metode budidaya yang digunakan. Sedangkan pada sektor pasca panen
petani mulai menggunakan teknologi (mesin pemipil) dalam merontokkan tongkol jagung.
Sistem Pemasaran
harga yang fluktuatif. Perubahan harga jagung dari tahun ketahun ditandai dengan
pertambahan jumlah produksi jagung disetiap tahunnya. Hal ini disebabkan karna
Asparaga
Strategi
dibutuhkan untuk membuat sistem usaha tani menjadi lebih efektif dan efisien serta
berdaya hasil tinggi, sedangkan pendekatan partisipatif ditujukan agar masyarakat dapat
13
melakukan pemahaman tentang kondisi kehidupan mereka sehingga tercipta
penggunaan inovasi teknologi budi daya, dan mitra usaha tani. Ekstensifikasi lahan
pertanian masih sangat dimungkinkan karena potensi lahan yang tersedia cukup
luas. Kendala utama ekstensifikasi adalah minimnya jumlah tenaga kerja keluarga.
Oleh karena itu, selain mengoptimalkan sumber daya manusia, diperlukan alat dan
mesin pertanian. Pembukaan lahan yang dimotori oleh organisasi keagamaan dan
nyata. Inovasi teknologi diarahkan untuk memperbaiki teknologi budi daya yang diterapkan
petani.
Teknologi yang perlu diintroduksikan kepada petani adalah pemupukan organik dan
anorganik sesuai takaran anjuran dan pengendalian OPT secara terpadu. Pengairan dengan
memompa air permukaan atau air tanah dapat dikaji sebagai upaya mengatasi
kekurangan air pada musim kemarau. Mitra usaha diperlukan untuk menampung
produksi jagung dengan harga yang layak serta menyediakan bahan baku dengan
harga terjangkau. Mitra difasilitasi oleh pemerintah daerah agar pelaksanaannya saling
menguntungkan.
14
2.4 Luas lahan yang dikelolah
kecamatan asparaga tersebut banyak digunakan sebagai kebun dan sawaah. Luas
sumber makanan pokok selain padi adalah jagung. Dan untuk luas lahan jagung
kecamatan Asparaga adalah 2.786 Ha. Dengan produksi jagung 14.041,44 ton.
Pembangunan Pertanian adalah suatu proses yang ditujukan untuk selau menambah
produksi prtanian untuk menambah produksi pertanian untuk tiap-tiap konsumen, yang
sekaligus mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha tiap-tiap petani dengan jalan
menambah modal dan skill untuk memperbesar turut campur tangannya manusia di dalam
Secara luas pembangunan pertanian bukan hanya proses atau kegiatan menambah
produksi pertanian melainkan sebuah proses yang menghasilkan perubahan sosial baik
nilai, norma, perilaku, lembaga, sosial dan sebagainya demi mencapai pertumbuhan
ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat yang lebih baik.
dan mineral.
15
3. Memperluas lapangan kerja disektor pertanian dalam rangka perataan pendapatan.
Tujuan akhir dari pembangunan ini adalah terciptanya masyarakat yang adil,
makmur, baik material maupun spiritual yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa, maka
dari itu pembangunan pertanian yang merupakan bagian dari pembangunan ekonomi harus
16
2.6 Tata kelola
Tata kelola jagung adalah jadwal tanam dan jadwal panen. Jadwal tanam dan jadwal panen
ini sangat penting dan menentukan hasil dari budidaya. Untuk itu kalender tanam yang
bersifat lokal penting dibuat, supaya tidak terjebak dalam situasi panen raya yang berimbas
pada turunnya harga jagung di pelaku budidaya. Data ini diperlukan sebagai tolak ukur
antara ketersediaan jagung domestik dengan kebutuhan. Dengan adanya jarak waktu tanam
Selain itu jumlah petani yang terlibat, informasi organisme pengganggu tanaman serta
harga jagung per daerah pun penting sekali terakses. Hal ini menjadi bagian dari
domestik.
Jagung bisa beradaptasi dengan baik di lingkungan dataran rendah atau dataran
tinggi, seperti area pegunungan dengan ketinggian sekitar 1800 mdpl hingga area yang
berada di ketinggian 3000 mdpl. Kondisi tanah yang ideal untuk menanam jagung adalah
yang memiliki kadar pH sekitar 5-8. Namun, kondisi tanah yang paling ideal adalah di
Pastikan juga, untuk menanam jagung, tanah mengandung unsur hara yang cukup,
agar bisa menghasilkan panen jagung dengan hasil yang optimal dan baik. Unsur hara yang
dimaksud di sini adalah tanah yang mengandung unsur Nitrogen, Kalium, serta Fosfat.
Suhu yang tepat diperlukan adalah sekitar 21 hingga derajat celcius dan tanaman
jagung wajib mendapatkan intensitas sinar matahari langsung selama minimal 8 jam per
17
harinya. Jagung tidak terlalu banyak membutuhkan air sehingga curah huan rata-rata yang
Memilih jenis bibit yang unggul dan baik akan mempengaruhi hasil dari panen
kelak. Sebab kita tidak memungkiri, semakin baik jenis bibit akan semakin baik juga hasil
Sebagai petani jagung harus jeli dalam memilih jenis bibit, mulai dari perbandingan
kualitas hingga perbandingan harga. Agar kita tidak kecewa dan juga merugi nantinya. Pilih
Pemilihan waktu tanam yang tepat menjadi salah satu faktor penentu untuk
keberhasilan dari panen jagung. Sebaiknya, pilih waktu menanam benih jagung pada saat
akhir musim penghujan. Akhir musim penghujan biasanya bertepatan di bulan Mei hingga
Juni.
Setelah mempersiapkan lahan dan benih, untuk mendapatkan hasil yang terbaik,
tahapan selanjutnya adalah proses untuk pengolahan lahan. Tahapan pengolahan lahan yang
Pertama. Lahan yang akan ditanam jagung, digemburkan terlebih dahulu. bisa
menggunakan metode yang manual yaitu dengan mencangkul apabila area yang akan
18
digunakan tidak terlalu lebar. Untuk membuat tanah menjadi gembur bisa menggunakan
traktor.
Apabila area tanam sangat luas. Setelah tanah digemburkan, diamkan tanah atau
lahan tersebut sekitar 5 hingga 7 hari untuk diangin-angin. Untuk membajak area tanam,
Tujuannya adalah agar tanaman jagung nantinya akan mendapat asupan oksigen
yang cukup. Ruangan yang dibuat ini adalah dengan harapan, membantu benih jagung
Kedua. Pada langkah berikutnya adalah bersihkan atau siangi tanaman atau rumput liar
(gulma) yang ada dan ikut menempel pada tanah yang akan menjadi area tanam jagung.
Ketiga. Sekadar untuk catatan, apabila lahan yang akan menjadi area tanam memiliki kadar
asam yang cukup tinggi (pH kurang dari 5), kamu bisa menambahkan kapur dengan jenis
Setelah segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pengolahan lahan, maka area
tanam tentunya sudah siap. Menanam benih jagung ini, seperti penjelasan sebelumnya,
lebih tepat dan baik untuk diadakan pada awal musim penghujan.
berjalan dengan baik. Metode untuk menanam jagung ini, bisa dengan memasukkan 1
hingga 2 benih jagung pada satu lubang tanam atau lubang tunggalan.
19
Persiapan lahan kemudian dilanjutkan dengan penanaman benih sudah tentu, tugas
kita sebagai petani atau penanam jagung adalah melakukan proses pemeliharaan. Proses ini
merupakan tahap krusial dimana akan menentukan hasil panen yang akan kita petik agar
hasilnya optimal. Tahapan-tahapan dari proses pemeliharaan ini, meliputi berbagai hal,
yaitu:
A. Penyulaman
Tahap penyulaman ini merupakan proses pengecekan secara langsung dari bibit
jagung yang telah ditanam dengan jangka waktu kurang lebih 1 minggu. Tujuan dari
penyulaman ini, untuk memastikan pertumbuhan bibit jagung berkembang dengan baik.
Di tahap penyulaman ini, petani juga mengecek apakah ada bibit jagung yang yang
sekiranya tidak tumbuh dengan baik. Apabila, ada bibit yang tidak mengalami proses
tumbuh dengan baik, perlu untuk mencabut atau menyingkirkannya dan dengan segera
B. Penyiangan
penyiangan pada tanaman jagung yang sudah berumur 2 minggu. Caranya adalah dengan
membersihkan rumput atau tanaman liar (gulma) yang tumbuh di sekitaran jagung.
Sebab apabila tumbuhan gulma ini dibiarkan akan mengganggu laju pertumbuhan
benih jagung. Pembersihan gulma ini bisa dengan cara manual atau menggunakan pestisida.
Apabila menginginkan hasil panen jagung yang organik terlebih jagung manis organik
maka, proses menyiangi dengan cara alami dan manual dengan tangan.
20
Penyiraman Tanaman Jagung
Tahapan berikutnya penyiraman yang wajib untuk dilaksanakan, sebab tahapan ini
bertujuan untuk memberikan kelembaban tanah serta menghindarkan tanaman jagung dari
resiko kekeringan.
Untuk menyirami tanaman ini, lebih ekstra untuk dilakukan apabila melakukan
penanaman saat musim kemarau. Petani wajib memastikan tanaman tetap lembab dan tidak
Pemupukan merupakan tahap yang tidak bisa dilewatkan. Meskipun sewaktu proses
persiapan lahan, sudah dilakukan pemupukan namun setelah benih berubah menjadi
tanaman atau sudah mengalami pertumbuhan, kita wajib menambah asupan pupuk.
Tujuan pemupukan kali ini adalah menambah nutrisi bagi tanaman jagung. Seperti manusia,
tumbuhan pun tetap membutuhkan nutrisi tambahan agar tetap sehat dan kuat dan proses ini
harus kontinuitas.
Nah, untuk tumbuhan jagung, peroleh nutrisi berasal dari proses pemupukan tersebut. Agar
tidak kekurangan unsur hara, yaitu nitrogen, kalium dan juga zat fosfat. Proses pemupukan
Proses pengendali serangan hama dan penyakit menjadi tahap yang tidak bisa
dilewatkan. Agar tanaman jagung terhindar dari segala hal yang menghambatnya untuk
tumbuh optimal.
21
Lalu, apabila tanaman jagung sudah terinfeksi oleh hama serta penyakit maka sudah
sewajibnya kita melakukan pembasmian hama dan penyakit dengan cara yang efisien dan
tepat sasaran.
Hama dan penyakit memiliki karakteristik yang berbeda maka kita harus
mempunyai trik sendiri untuk membasmi dari jenis hama serta penyakit tersebut. Beberapa
jenis dan hama yang sering menyerang tanaman yang termasuk jenis holtikultura ini, antara
lain, yaitu ada hama ulat tongkol, kutu daun, hama penggerek batang, tikus, belalang
Setelah melalui berbagai proses mulai dari penanaman hingga proses pemeliharaan,
tanaman jagung bisa dipanen saat berumur idealnya 65 hingga 75 hari. Metode untuk
memanennya adalah dengan cara memutar bagian tongkol jagung hingga terpisah dengan
Tanda jagung siap panen atau sudah matang, bisa dilihat dari adanya titik hitam
yang terlihat di bagian ujung jagung, lalu kulit jagung berwarna kecoklatan dan ukuran
Setelah dipanen, jagung belum siap untuk langsung dikonsumsi atau diperjual
belikan. Sebab, kondisi jagung masih basah dan lembab sehingga lebih rentan
terkontaminasi oleh jamur dan bakteri. Jadi, jagung harus dijemur terlebih dahulu di bawah
sinar matahari.
22
Untuk berbagai bagian dari tanaman jagung yang sudah dipanen, biasanya akan
dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan atau hal-hal lain yang bermanfaat. Sehingga tidak
Jagung merupakan salah satu bahan makanan pokok sekitar 70% dari hasilproduksi
digunakan untuk konsumsi, selain sebagai bahan pangan, jagung juga menjadi campuran
bahan pakan ternak, bahan ekspor non migas serta bahan baku pendukung industri. Secara
garis besar kegunaan jagung dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu : bahan pangan, pakan
1. Bahan Pangan
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, jagung sudah menjadi konsumsi sehari-
hari. Biasanya jagung dibuat dalam bentuk makanan seperti nasi jagung, bubur jagung,
jagung campuran beras, terutama di gorontalo jagung menjadi salah satu makanan khas
yaitu binthe biluhuta atau milu siram dan banyak lagi makanan tradisional yang berasal
dari jagung.
Bagi sebagian besar peternak di Indonesia jagung merupakan salah satu bahan
campuran pakan ternak. Bahkan dibeberapa pedesaan jagung digunakan sebagai bahan
pakan utama. Biasanya jagung dicampur dengan bahan-bahan lainnya seperti dedak,
shorgun, hijauan, dan tepung ikan. Pakan berbahan jagung umumnya diberikan pada
23
3. Bahan Baku Industri
Dipasaran banyak beredar produk olahan jagung. Produk olahan jagung tersebut pada
umumnya berasal dari industri skala rumah tangga hingga produksi besar. Secara garis
besar beberapa industri yang mengolah jagung menjadi produk sebagai berikut :
b. Industri giling basah yaitu menghasilkan pati, sirup, gula jagung, minyak dan
extrin.
c. Industri destilasi dan fermentasi, yaitu industri yang menghasilkan ethyl alkohol,
Dalam pengembangan pertanian jagung ini tentunya mempunyai dampak yang baik bagi
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengembangan Pertanian adalah suatu proses yang ditujukan untuk selau menambah
produksi prtanian untuk menambah produksi pertanian untuk tiap-tiap konsumen, yang
Secara luas Pengembangan pertanian bukan hanya proses atau kegiatan menambah
produksi pertanian melainkan sebuah proses yang menghasilkan perubahan sosial baik
nilai, norma, perilaku, lembaga, sosial dan sebagainya demi mencapai pertumbuhan
ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat yang lebih baik.
Jagung merupakan komoditi yang menjadi unggulan Provinsi Gorontalo karena merupakan
Aktor utama dan aktor pendukung dalam pengembangan jagung ini yaitu petani,
pemilihan benih dalam budidaya tanaman jagung, penentuan waktu tanam, pengolahan
penyakit, panen dan pasca panen, kemudian jagung dapat diolah menjadi bahan pangan,
25
3.2 Saran
sebagai pendatang baru, oleh karena itu perlu adanya sinergitas dan komitmen
yang kuat dalam mendukung pengembangan nilai tambah jagung. Dan perlu adanya
26
DAFTAR PUSTAKA
Bahua, M. I., Jahi, A., Asngari, P. S., Saleh, A., & Purnaba, I. G. P. (2010). Faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian dan dampaknya pada perilaku petani
jagung di Provinsi Gorontalo. Jurnal Ilmiah Agropolitan, 3(1), 293-303.
Ilato, R. (2015). Analisis Rantai Nilai Komoditas Jagung Serta Strategi Peningkatan
Pendapatan Petani Jagung di Provinsi Gorontalo. Penelitian Prioritas Nasional MP3EI,
2(1010).
Kango, U. (2018). Strategi Pemasaran Jagung Gorontalo Sebagai Program Unggulan
Daerah. JAMBURA: Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 1(3), 366-391.
Puriandi, F., & Indrajati, P. N. (2013). Proses perencanaan kegiatan pertanian kota yang
dilakukan oleh komunitas berkebun di Kota Bandung sebagai masukan pengembangan
pertanian kota di kawasan perkotaan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 24(3), 227-
240.
27