Anda di halaman 1dari 33

MANAJEMEN KEUANGAN GRIYA COKELAT

NGLANGGERAN
Disusun guna memenuhi tugas Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran Syariah
Dosen Pengampu : Dr. Ekawati Rahayu Ningsih, S.H., M.M.

Disusun Oleh :
Aulia Alfi Novianti (2150210100)

MANAJEMEN PEMASARAN SYARIAH C2MBR

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayat-Nya kepada penulis sehingga dapat melaksanakan kunjungan ke Griya
Cokelat di Desa Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta serta
menyusun makalah yang berjudul “Manajemen Keuangan Griya Cokelat
Nglanggeran” ini dengan baik.
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas ujian akhir
semester mata kuliah Manajemen Pemasaran Syariah. Serta bertujuan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca mengenai manajemen
keuangan dari Griya Cokelat Nglanggeran. Penyusunan makalah ini melibatkan
banyak pihak yang membantu penulis untuk membuat makalah sebaik mungkin.
Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada :
1. Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada
penulis.
2. Dr. Ekawati Rahayu Ningsih, S.H.,M.M. selaku dosen pengampu mata
kuliah Manajemen Pemasaran Syariah kelas C2MBR.
3. Para pengurus dan anggota UMKM Griya Cokelat Desa Nglanggeran,
Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
4. Anggota kelompok Keuangan kelas C2MBR.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis sudah berusaha semaksimal


mungkin. Namun, tentunya masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis
secara terbuka menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
evaluasi serta memperbaiki makalah ini. Demikian yang dapat penulis sampaikan,
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca.

Kudus, 31 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan ............................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
E. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 5
F. Metode Pengambilan dan Pengumpulan Data .................................. 5
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................. 6
A. Manajemen Keuangan ....................................................................... 6
B. UMKM ............................................................................................... 8
C. Modal Usaha ..................................................................................... 10
D. Biaya Produksi ................................................................................... 11
E. Omzet Penjualan ............................................................................... 12
F. Dana .................................................................................................. 13
G. Akuntansi .......................................................................................... 14
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................... 15
A. Manajemen Keuangan Griya Cokelat Nglanggeran .............................. 15
1. Modal Usaha .................................................................................... 15
2. Biaya Produksi ................................................................................. 16
3. Perolehan Omzet .............................................................................. 16
4. Alokasi Dana .................................................................................... 18
5. Pembukuan Transaksi ...................................................................... 20
B. Pengelola Keuangan Griya Cokelat Nglanggeran .................................. 20
C. Peluang Dan Hambatan Griya Cokelat Nglanggeran ............................. 21
BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 22
A. Kesimpulan ............................................................................................ 22
B. Saran ....................................................................................................... 23
iii
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 24
LAMPIRAN ...................................................................................................... 26

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki tanah subur sehingga
cocok untuk berbagai tanaman. Indonesia memiliki banyak jenis tanaman baik
di dataran rendah maupun tinggi. Banyak tanaman yang sengaja di budi daya
oleh masyarakat sehingga mampu menciptakan nilai ekonomis. Salah satunya
di Desa Wisata Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta. Salah
satu tanaman bernilai ekonomi tinggi disana adalah kakao. Menurut data Badan
Pusat Statistik, provinsi D.I Yogyakarta memiliki jumlah produksi tanaman
kakao yang tinggi.1
Tabel 1.1 Jumlah Produksi Tanaman Kakao Provinsi D.I.
Yogyakarta tahun 2018-2022
Pertumbuhan
Provinsi Jumlah produksi pertahun 2020 over
2019 (%)
2018 2019 2020 2021 2022
D.I. Yogyakarta 1,773 1,792 1,894 1,991 1,927 5,66

Sumber :Direktorat Jenderal Perkebunan


Menurut data statistik tahun 2016, kabupaten Gunung Kidul menjadi salah
satu penghasil tanaman kakao dengan luas tanaman perkebunan kakao sebesar
1.421,50 ha.2 Menurut badan pusat statistik kabupaten Gunungkidul pada tahun

1
“Produksi Kakao Menurut Provinsi Di Indonesia, 2018-2020”, Badan Pusat Statistik
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, diakses pada 31 Mei, 2021. https://www.pertanian.go.id
2
“Luas Tanaman Perkebunan Menurut Jenisnya Dan Kabupaten/Kota Di D.I. Yogyakarta
2016”, Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta diakses pada 31 Mei, 2021,
https://yogyakarta.bps.go.id/indicator/54/63/1/luas-tanaman-perkebunan-menurut-jenisnya-
dankabupaten-kota-di-d-i-yogyakarta-.html

1
2018-2020 terdapat hasil produksi perkebunan yaitu kakao yang jumlahnya
semakin menurun. Adapun jumlah produksinya sebagai berikut:3
Tabel 1.2
Produksi Perkebunan (Ton) Kabupaten Gunungkidul 2018-2020
Tahun Jumlah Produksi
(Ton)
2018 715,90
2019 407,10
2020 458,79
Sumber : Data BPS 2020
Para wisatawan yang datang bukan hanya dari D.I. Yogyakarta saja
melainkan dari luar kota bahkan luar negeri. Pada tahun 2020, kabupaten
Gunungkidul memiliki jumlah wisatawan sebanyak 3.453 orang dari
mancanegara dan 1.978.146 dari nusantara. Jumlah wisatawan yang datang
tersebut terhitung banyak. Masyarakat di sana harus mampu menciptakan
sebuah wisata yang bernilai ekonomi tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat itu sendiri.
Di kabupaten Gunungkidul terdapat sebuah desa yang melakukan
budidaya tanaman kakao, yaitu desa Nglanggeran yang terdapat di kecamatan
Patuk. Desa Nglanggeran membudidayakan dan mengolah tanaman kakao
menjadi berbagai produk. Produk-produk hasil olahan kakao ini mampu
meningkatkan ekonomi warga desa. Banyak bantuan dan kerjasama dari
berbagai pihak untuk membantu mengembangkan usaha pengolahan cokelat
desa Nglanggeran yang sekarang terbentuk sebuah usaha rumahan yang disebut
Griya Cokelat.
Untuk mengembangkan usaha tersebut diperluka berbagai
kepengurusan atau manajemen dalam organisasi tersebut untuk mencapai hasil

3
Produksi Perkebunan (Ton),2018-2020, Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul,
diakses pada 31 Mei, 2022,
https://gunungkidulkab.bps.go.id/indicator/54/157/1/produksiperkebunan.html

2
yang efektif dan efisien. Mulai dari manajemen operasional, produksi,
pemasaran sampai keuangan semua berperan penting untuk kelangsungan usaha
tersebut. Dalam merintintis sebuah usaha sangat diperlukan manajemen
keuangan yang baik sehingga bisa mendapat keuntungan yang maksimal dan
usaha berajalan dengan sebaik mungkin. Bukan hanya menganai keuntungan,
namun manajemen keuangan harus dilaksanakan secara transparan dan sesuai
dengan segala transaksi supaya tidak ada kesalahpahaman dalam organisasi itu
sendiri.
Oleh karena itu, manajer atau pengelola keuangan harus mampu
melaksanakan tugas dengan sangat baik. Memahami bagaimana cara mengelola
keuangan sesuai standar operasional prosedur yang ada. Membuat perencanaan
keuangan juga harus dilakukan sebaik mungkin, supaya setiap transaksi bisa
efisien. Mengalokasikan setiap dana yang dimiliki dengan sebaik mungkin.
Membuat berbagai keputusan keuangan mulai dari modal sampai mendapat
laba. Segala manajemen akan membuahkan hasil maksimal untuk sebuah
organisasi apabila dilakukan dengan maksimal pula. Semua berjalan dengan
beriringan dengan tujuan mengembangkan usaha itu. Selain mengelola
keuangan, manajer keuangan juga harus mampu membuat laporan keuangan
atau akuntansi yang bisa menjadi pertanggung jawaban untuk pengguna
informasi akuntansi seperti manajer utama dan pihak eksternal seperti investor
dll. Pencatatan transaksipun tidak bisa dilakukan sembarangan, namun harus
sesuai dengan standar akuntansi.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka di temukan rumusan masalah sebagai


berikut :
1. Bagaimana manajemen keuangan griya cokelat nglanggeran yang
meliputi modal, biaya produksi, omzet, alokasi dana, serta pembukuan
transaksi ?
2. Siapa pengelola keuangan griya cokelat Nglanggeran?
3. Apa saja peluang dan hambatan yang di dapat oleh Griya Cokelat
Nglanggeran

3
C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:


1. Untuk menjelaskan bagaimana manajemen keuangan griya Cokelat
nglanggeran yang meliputi modal, biaya produksi, alokasi dana serta
pembukuan transaksinya.
2. Untuk menjawab siapa pengelola keuangan Griya Cokelat Nglanggeran.
3. Untuk menjawab mengenai peluang dan hambatan griya cokelat
nglanggeran
D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis
Hasil dari penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai
manajemen keuangan Griya Cokelat Nglanggeran
2. Manfaat Empiris
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
pengembahangan usaha dengan manajemen keuangan yang baik supaya
dapat menjadikan penelitian ini menjadi lebih baik..
3. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman
tentang manajemen keuangan UMKM terutama yang terdapat di
Desa Wisata.
b. Bagi pembaca
Penelitian ini memberikan informasi mengenai manajemen
keuangan di salah satu UMKM yang mungkin bisa menjadi
referensi untuk UMKM lainnya ataupun penelitian baru.
c. Bagi pengelola Griya Cokelat Nglanggeran
Penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi bagi
pengelola Griya Cokelat Nglanggeran dalam melaksanakan
manajemen keuangan yang lebih baik untuk pengembangan
usaha ini.

4
D. Waktu dan Tempat Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada:


1. Tanggal : Jum’at 27 Mei 2022
2. Tempat : Desa Wisata Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten
Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta
E. Metode pengambilan dan Pengumpulan Data

1) Metode pengambilan data pada kegiatan penelitian ini yaitu :

a. Data primer yaitu data yang di peroleh secara langsung di lapangan dan
mengumpulkan data dengan mengamati obyek yang diteliti.
b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari catatan dari Lembaga yang
berhubungan dengan penelitian, data ini diambil dalam bentuk file yang
berhubungan dengan jumlah produksi atau luas areal tanaman kakao
provinsi D.I. Yogyakarta dan kabupaten Gunungkidul. 2) Teknik
pengumpulan data yaitu :
a. Teknik observasi yaitu dengan cara mengamati obyek penelitian
secara langsung.
b. Teknik wawancara yaitu dengan melakukan wawancara langsung
kepada pengelola usaha Griya Cokelat Nglanggeran sebagai
narasumber.
c. Teknik pencatatan yaitu dengan mencatat semua informasi dan data
yang didapat di tempat penelitian.

5
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan biasanya berkaitan dengan jumlah, sumber,


pemakaian dan pengaturan dana dari aktiva. Dana biasanya diperoleh dari luar
maupun dalam perusahaan. Sumber dari luar perusahaan biasanya berasal dari
para investor yang memberikan suntikan modal untuk usaha tersebut. Sedangkan
dari dalam perusahaan sendiri bisa didapat dari laba maupun asset yang di miliki
oleh perusahaan itu sendiri. Dana yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut
digunakan untuk kepentingan operasional perusahaan. Berikut merupakan
pengertian manajemen keuangan menurut para ahli:
1. KD Wilson ( 2020 : 1) menjelaskan bahwa manajemen keuangan
terdapat penggalangan dana serta pemanfaatannya secara efektif
dengan tujuan mendapat laba atau semaksimal mungkin.
2. Darsono prawironegoro (2011: 101), Manajemen keuangan adalah
kegiatan untuk memperoleh modal minimal menggunakannya
secara efektif dan efisien serta produktif untuk menghasilkan laba
yang maksimal.
3. Depdiknas ( 2003 ), manajemen keuangan adalah sebuah kegiatan
kepengurusan keuangan yang meliputi mencatat, merencanakan,
melaksanakan, tanggungjawab dan melaporkan setiap kegiatan
yang berhubungan dengan keuangan.4
Jadi, manajemen keuangan merupakan aktivitas mengatur keuangan
seperti perencanaan, pengelolaan, penyimpanan, dan pengendalian, analisis dan
pencatatan keuangan dan dilakukan secara efektif dan efisien sehingga bisa
memperoleh laba atau kekayaan yang maksimal. Manajemen keuangan

4
Rolan Mardani, “Pengertian Manajemen Keuangan Menurut 20 Ahli Ekonomi”, 31
Januari, 2022, https://mjurnal.com/keuangan/manajemen-keuangan-menurut-para-ahli/

6
memiliki keterkaitan dengan tiga aktifitas utamanya yaitu alokasi dana
(allocation of fund), memperoleh dana (raising of funds), pengelolaan aktiva
(manajemen assets).5
Adapun fungsi manajemen keuangan antara lain untuk perencaan
keuangan, penganggaran atau pengalokasian dana, pengendalian, auditing
sesuai standar akuntansi dan melaporkan kondisi keuangan. penanggung jawab
manajemen keuangan adalah manajer keuangan yang memiliki fungsi dan peran
sebagai berikut :
1. Membuat perencanaan menganai keuangan
2. Bekerja sama dengan manajer dari berbagai aspek di perusahaan
maupun organisasi
3. Membuat keputusan menganai keuangan
4. Mengawasi keuangan
5. Memastikan bahwa keuangan sudah berjalan dengan efektif dan efisien
6. Menjaga dan mengatur setiap keuangan perusahaan.
7. Menganalisis keuangan yang berkaitan dengan perusahaan baik dari
dalam maupun luar perusahaan. Terutama dalam pasar modal dan
investasi saham perusahaan.6
Manajemen keuangan bukan hanya sekedar pencatatan transaksi atau
akuntansi. Manajemen keuangan merupakan sebuah tindakan pengelolaan dan
penjagaan keuangan organisasi. Terdapat beberapa prinsip yang harus di
perhatikan dan bisa diterapkan dalam manajemen keuangan, antara lain yaitu :
a. Konsistensi
Manajemen keuangan harus konsisten dari waktu ke waktu, namun masih
bisa disesuaikan apabila terdapat perubahan .
b. Akuntabilitas

5
Dety Mulyati, “Manajemen Keuangan Perusahaan”, Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas
Ekonomi UNIBA. Volume 8 no.2 (2017): 63, diakses pada 12 Juni, 2022,
https://ejournal.unibba.ac.id/index.php/akurat/article/view/74
6
Bayu Surya, “Fungsi Manajemen Keuangan, Pengertian Dan Tujuannya”, 2 Februari,
2022, https://lifepal.co.id/media/fungsi-manajemen-keuangan/

7
Akuntabilitas merupakah sebuah kewajiban pada manajemen keuangan
mengenai asset, dana atau kewenangan yang digunakan.
c. Transparansi
Informasi keuangan dalam sebuah organisasi harus transparan atau
terbuka sehingga tidak ada yang disembunyikan. Laporan keuangan
dibuat dengan tepat, lengkap dan mudah di akses.
d. Kelangsungan Hidup
Pengelolaan keuangan harus disesuaikan dengan penerimaan ataupun
penerimaan dana sehingga bisa terjaga dan tetep aman sehingga
keberlangsungan keuangan akan tetap baik.
e. Integritas
Pengelola ataupun manajer keuangan harus mempunyai integritas tinggi
dalam melaksanakan tugas serta perannya.
f. Pengelolaan
Manajer keuangan harus mampu mengelola keuangan dengan semaksimal
mungkin dan menggunakannya sesuai tujuan secara efektif dan efisen.
g. Standar Akuntansi
Pencatatan akuntansi dan sistemnya harus sesuai standar akuntansi yang
ada supaya mudah di pahami oleh setiap pengguna infromasi akuntansi.7
B. UMKM

Umkm atau usaha mikro kecil menengah adalah sebuah bisnis yang di
Kelola oleh individu, badan usaha kecil atau rumah tangga. Pengelolannyaa
biasanya berdasarkan jumlah omzet yang di dapat, jumlah asset dan karyawan.
Bisnis atau usaha yang di jalankan perusaan dengan kekayaan bersih atau hasil
dari bisnisnya pertahun lebih besar dari usaha menengah tidak termasuk dalam
Umkm. Secara Umum, pengertian UMKM menurut para ahli.
1. Menurut Ina Primiana, UMKM adalah pengembangan kegiatan
ekonomi yang menjadi mesin penggerak pembangunan bangsa
Indonesia dalam segi ekonomi.

7
Dety Mulyati,, Manajemen Keuangan Perusahaan, 69-70

8
2. Menurut Ruditjo, UMKM merupakan sebuah usaha yang berperan
penting untuk perekonomian Indonesia, baik dari sisi perkerjaan
maupun jumlah usaha.
3. Menurut M. Kwartono, UMKM yaitu usaha ekonomi rakyat yang
memiliki kekyaan bersih hingga Rp. 200.000.000,- tanpa
memperhitungkan tempat usaha beserta tanahnya. Merekapun bisa
mendapat omzet tahunan kurang lebih Rp. 1.000.000.000,- serta milik
WNI.
UMKM menerapkan asas kemandirian, ekonomi demokratis, keadilan,
kebersamaan, keseimbangan, efisiensi keadilan, berkelanjutan dan kesatuan
ekonomi nasional.8 UMKM dibagi menjadi 3 yaitu mikro, kecil dan menengah.
Usaha mikro merupakan usaha paling kecil atau bawah dari UMKM yang biasa
di jalankan oleh individu atau rumah tangga dengan asset bisnis tidak lebih dari
Rp. 50.000.000,- . contoh usaha mikro yang berada banyak di masyarakat seperi
warung kelontong, pedagang kaki lima dll. Setelah usaha mikro ada usaha kecil
diataasnya. Jenis UMKM ini bisa mencapai omzet kurang lebih Rp.
300.000.000,- hingga Rp. 500.000.000,-. Usaha ini biasanya dioperasikan oleh
badan usaha yang berisi sejumlah orang. Selanjutnya yaitu usaha menengah
yang merupakan usaha terbesar dalam UMKM namun belum bisa disebut
perusahaan besar walaupun mampu mencapai omzet yang tinggi berkisar lebih
dari Rp. 500.000.000,-. Usaha menengah biasanya di Kelola oleh orang-orang
professional yang sangat memperhatikan legalitas dan memiliki karyawan yang
banyak.9 Umkm dapat dikelompokkan dalam tiga jenis usaha yaitu :
1. Perdagangan
Usaha ini biasanya berupa toko, warung, agen, pengepul, rumah makan
dll
2. Industri

8
Azqiara, “15 pengertian UMKM secara umum dan menurut para ahli”,
https://www.idpengertian.net/pengertian-umkm-secara-umum-dan-menurut-para-ahli-lengkap/
9
“Catat, Ini Dia Pengertian Dan Jenis-Jenis UMKM”, CNBC Indonesia, 17 februari, 2022,
https://www.cnbcindonesia.com/mymoney/20220217144409-72-316193/catat-ini-dia-pengertian-
dan-jenis-jenis-umkm

9
Kegiatan dalam industry biasasnya adalah produksi seperti pangan,
tekstik, peralatan rumah tangga, bahan bangunan seperti batu bata dan
sejensnya, kerajinan dll.
3. Komersial
Usaha ini biasanya berupa pelayanan jasa contohnya seperti bank,
asuransi, pegadaian,bengkel, agen travel, pariwisata, pengantaran barang,
bengkel dll.
C. Modal Usaha

Modal merupakan suatu hal penting yang sangat berpengaruh saat memulai
ataupun menjalankan bisnis. Modal menjadi faktor produksi yang
mempengaruhi produktivitasa, secara makro modal menjadi penyebab
meningkatnya investasi baik secara langsung dalam produksi ataupun prasarana
produksi. 10 Jumlah modal tergantung pada usaha yang di Kelola, seperti
UMKM dan usaha besar yang membutuhkan modal yang berbeda-beda. Selain
dari jenis usahanya, kurun waktupun berpengaruh pada modal.
Menurut otoritas jasa keuangan (OJK), pengertian modal adalah total dana
yang digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha yang pada umumnya
perusahaan menerbitkan saham. Menurut KBBI, modal adalah dana yang
digunakan pokok bisnis, mengeluarkan uang atau harta dan sebagainya.
Jadi, modal adalah suatu hal baik berupa harta (uang, perlengkapan dan
sebagainya) yang digunakan untuk memulai dan menjalankan suatu usaha atau
bisnis. Jenis modalpun sangat bervariatif, yang dapat di klasifikasi menurut
sumber, kepemilikan, sifat, dan bentuk, yaitu sebagai berikut :
1. Modal berdasarkan sumbernya dibagi menjadi 2 yakni Modal sendiri
biasanya dari berbagai sumber, antara lain yaitu modal sendiri (dari
pemilik sendiri), modal asing (modal yang di peroleh dari pihak luar
baik berupa pinjaman atau pemberian).

10
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama : 2000), 17

10
2. Modal berdasarkan kepemilikan dibagi menjadi 2 yaitu milik individu
(asset pribadi) dan milik masyarakat ( asset umum biasanya berupa
sarana dan prasarana umum seperti jembatan, jalan raya, RS dll).
3. Modal berdasarkan sifat dibagi menjadi 2 yaitu tetap dan lancer.
4. Modal berdasarkan bentuk dibagi menjadi 2 yaitu konkret (barang
wujud seperti Gedung, kendaraan, perlengkapan dll) dan abstrak
biasanya tak terlihat seperti merk, branding perusahaan dan
sejenisnya.11
D. Biaya produksi

Pengertian biaya produksi menurut beberapa ahli yaitu :


1. Suherman Rosyidi (2003:333), Biaya Produksi adalah biaya yang
harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk semua faktor produksi yang
digunakan untuk menghasilkan output.
2. Amin Widjaya Tunggal (1993:1), Production cost adalah biaya-
biaya yang berhubungan dengan produksi, yaitu terdiri dari bahan
langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik.
3. Abdul Halim (1988:5), Biaya produksi adalah biaya-biaya yang
berhubungan langsung dengan produksi dan akan mendapatkan
penghasilan dari produk itu dijual.
Biaya produksi adalah beban yang muncul dalam proses produksi yang
terdiri material, tenaga kerja, overhead, dan lainnya. Biaya produksi juga biasa
disebut cost of production yaitu suatu biaya yang muncul dari proses produksi
barang atau jasa oleh sebuah perusahaan. Biaya produksi merupakan salah satu
unsur dalam akuntansi laporan laba rugi dan harus diperhitungkan secara
matang,
terdapat 3 unsur dalam biaya produksi yaitu biaya material langsung (bahan
baku yang berhubungan langsung dengan produk yang akan diproduksi), biaya
tenaga kerja (upah, tunjangan karyawan), biaya overhead pabrik yang meliputi

11
Nur jamal shaid“Apa itu modal : pengertian, jenis dan manfaatnya bagi perusahaan”,
Kompas.com, 26 februari, 2022. https://amp.kompas.com/money/read/2022/02/26/133656526/apa-
itu-modal-pengertian-jenis-dan-manfaatnya-bagi-perusahaan

11
bahan material tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, biaya overhead
lainnya. Biaya produksi dapat diakategorikan menjadi 5 jenis yaitu :
1. Biaya tetap yaitu biaya dalam kurun waktu tertentu yang jumlahnya
tetap dan tidak tergantung pada hasil produksi.
2. Biaya variabel yaitu biaya yang totalnya berubah-ubah sesuai hasil
produksi.
3. Biaya total yaitu total dari semua biaya tetap dan variabel yang dipakai
untuk menghasilkan barang jadi dalam kurun waktu tertentu.
4. Biaya rata-rata yaitu total biaya produksi yang dibagikan dengan
jumlah produk yang dihasilkan.
5. Biaya marjinal yaitu biaya tambahan untuk memproduksi suatu bang
jadi dan timbul saat adanya perluasan produksi.
Menghitung biaya produksi pun tak asal-asalan, ada rumus yang digunakan
untuk perhitungannya yaitu biaya produksi = biaya material langsung + biaya
tenaga kerja langsung + biaya tenaga kerja tidak langsung + biaya overhead
pabrik. Tujuan dari memperhitungkan biaya produksi adalah untuk menetapkan
biaya produksi dengan tepat, untuk menghasilkan biaya produksi, sebagai
referensi untuk mengambil keputusan jangka pendek. Manajer bisa mengambil
keputusan secara tepat bila mengetahui secara rinci biaya produksi seperti untuk
penentuan harga jual produk dll.12
E. Omzet Penjualan

Menurut chaniago (1998) omzet penjualan adalah total pendapatan dari


hasil penjualan suatu produk dalam periode tertentu. sedangkan menurut
swastha (1993), omzet penjualan adalah perhitungan secara keseluruhan dari
aktivitas penjualan suatu produk baik berupa brang maupun jasa dalam periode
tertentu secara terus menerus. Jadi, Omzet penjualan adalah total keseluruhan
hasil penjualan produk dalam periode tertentu, yang diakumulasi berdasarkan

12
Biaya Produksi (Cost of Production) dalam Pelaporan Keuangan, Jurnal. Id, di akses
pada 20 Juni, 2022, https://www.jurnal.id/id/blog/biaya-produksi-cost-of-production-dalam-
pelaporan-keuangan-perusahaan/

12
uang yang di dapat. Dalam prakteknya, kegiatan penjualan di pengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain sebagai berikut :
1. Keadaaan dan kemampuan penjual
2. Keadaan pasar
3. Modal
4. Keadaan organisasi atau perusahaan
5. Faktor lain seperti iklan, promosi, peragaan, pemberian promo
belanja sering mempengaruhi penjualan.
Sedangkan faktor yang mempengaruhi turunnya penjualan yaitu :
1. Faktor internal :
a. Kurangnya promosi
b. Turunnya komisi penjualan
c. Turunnya aktivitas pemasaran
d. Turunnya jumlah distributor
e. Pengetatan piutang
2. Faktor eksternal :
a. Kebijakan pemerintah yang berubah
b. Bencana alam
c. Adanya perubahan pada pola konsumen
d. Adanya saingan baru
e. Adanya pengganti13
F. Dana

Dana adalah sejumlah uang yang dimiliki dengan tujuan tertentu. Dana juga
biasa disebut anggaran. Berdasarkan konsepnya dana di bagi menjadi 3 yaitu
fungsional, kualitatif (dana sebagai aktiva lancar), kuantitatif ( dana sebagai
modal kerja). Sumber dana merupakan aktivitas yang mengakibatkan adanya

13
Nisa Nurfitria, Retno Hidayati, “ANALISIS PERBEDAAN OMZET PENJUALAN
BERDASARKAN JENIS HAJATAN DAN WAKTU (Studi Pada Catering Sonokembang
Semarang)”, Universitas Diponegoro (2011): 4. Diakses pada 20 Juni, 2022.
http://eprints.undip.ac.id/29369/

13
pertambahan kas. Dalam sebuah perusahaan atau usaha dana harus di alokasikan
secara tepat sesuai tujuan yang sudah ditentukan.
G. Akuntansi
Pengertian Akuntansi menurut para ahli yaitu sebagai berikut :
1. Menurut Sunyanto (1999), akuntansi adalah proses pengumpulan,
identifikasi, mencatat, menggolongkan dan meringkan serta
menyajikan laporan dari berbagai transaksi keuangan dan hasilnya
digunakan untuk pengambilan keputusan.
2. Suparwoto L (1990 : 2) akuntansi merupakan Teknik pengukuran
serta mengelola transaksi keuangan dan hasilnya berupa informasi
yang digunakan oleh pihak-pihak eksternal maupun internal
perusahaan.
3. Soemarsomo S.R (2004) akuntansi adalah proses mengidentifikasi,
mengukur dan melaporkan informasi keuangan untuk penilaian dan
pengambilan keputusan yang jelas menganai informasi terkait.
Jadi, akuntansi adalah sebuah proses pengidentifikasian, pencatatan,
penggolongan dan pelaporan transaksi keuangan yang berguna untuk pihak-
pihak pemakai informasi internal maupun eksternal perusahaan guna
pengambilan keputusan mengenai keuangan. manfaati akuntansi dalam sebuah
bisnis yaitu untuk membantu merencanakan pertumbuhan, untuk pengambilan
keputusan investasi, sebagai bahan evaluasi, sebagai bukti keuangan, membantu
pencatatan ekonomi. Akuntansi memiliki beberapa jenis yaitu akuntansi
pemeriksaan, biaya, keuangan, manajemen, perpajakan, budgeting, sistem
akuntansi, anggaran, pemerintahan, perbankan.14

14
Rafi Wijaya, “Pengertian Akuntansi: Tujuan, Fungsi, Manfaat dan Jenis – Jenisnya”,
Gramedia blog, di akses pada 20 juni, 2022, Pengertian Akuntansi: Tujuan, Fungsi, Manfaat dan
Jenis - Jenisnya (gramedia.com)

14
BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Manajemen Kuangan Griya Cokelat Nglanggeran

Dalam menjalankan usahanya, Griya Cokelat Nglanggeran membutuhkan


manajemen dalam segala bidangnya, terutama manajemen keuangan. Dalam
penelitian yang telah dilakukan, penulis sudah mengumpulkan berbagai
informasi menganai manajemen keuangan Griya Cokelat Nglanggeran, antara
lain :
1. Modal Awal

Sebuah usaha memerlukan modal untuk memulai usahanya, baik


secara material maupun non material. Griya Cokelat didirikan sebagai
upaya pengembangan kakao di desa Nglanggeran. Griya Cokelat
Nglanggeran mendapat modal tersebut dari berbagai pihak. Berdasarkan
informasi dari pengurus Griya Cokelat Nglanggeran, Bank Indonesia D.I.
Yogyakarta dan LIPI atau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
memberikan bantuan untuk pendirian usaha ini. LIPI memberikan
bantuan melalui teknologi pengolahan sedangkan BI dengan teknologi
berupa alat dan dana. Selain BI dan LIPI, Griya Cokelat Nglanggeran
juga di dukung oleh beberapa pihak yaitu Dinas perkebunan dan
kehutanan yang memberikan bantuan bibit kakao. Modal awal yang di
dimiliki oleh usaha ini sendiri mulanya berjumlah Rp. 25.000.000,-.
Kemudian bekerja sama dengan BI D.I. Yogyakarta dan mendapatkan
suntikan dana sekitar Rp. 100.000.000.000-, dengan rincian sebagai
berikut :
Tabel 1.3
Rincian Modal Awal Griya Cokelat Nglanggeran
No Keperluan Jumlah
1 Modal awal Rp. 25.000.000,-
2 Modal alat Rp. 70.000.000,-

15
3 Modal tempat Rp. 30.000.000,-
Total Rp. 125.000.000.000-,

Sumber : Pengurus Griya Cokelat Nglanggeran

Sejak 2014, awal mula pengolahan cokelat menggunakan alat


seadanya yang dimiliki oleh ibu-ibu pengurus Griya Cokelat
Nglanggeran yang ada dirumah mereka masing-masing. Seiring
berjalannya waktu dan berkembangnya usaha ini serta dukungan dari
berbagai pihak, Griya Cokelat Nglanggeran melakukan transformasi alat
produksi dengan teknologi mesin yang lebih canggih sehingga bisa
memproduksi lebih banyak dan cepat.
Griya Cokela Nglanggeran membangun sebuah rumah produksi
dengan modal yang ada. Namun untuk tanah yang ditempati mereka
masih menyewa dari desa.
2. Biaya Produksi
Griya Cokelat Nglanggeran merupakan UMKM olahan produk
makanan siap saji. Griya Cokelat Nglanggeran menggunkan bahan baku
dari hasil perkebunan kakao desa Nglanggeran sendiri, namun, mereka
harus tetap mengakumulasi setiap bahan baku yang digunakan termasuk
penggunaan alat dan tenaga kerja yang berkontribusi dalam produksi
tersebut. Baik biaya eksplisit (langsung) ataupun implisit ( tersembunyi)
harus tetap diperhitungkan dalam biaya produksi. Menurut sumber terkait
yaitu pengurus Griya Cokelat Nglanggeran menyebutkan rata-rata biaya
produksi dalam satu bulan sekitar Rp.20.000.000,- hingga
Rp.30.000.000,-perbulan. Biaya tersebut digunakan untuk melakukan
produksi untuk semua produk yang dihasilkan oleh Griya Cokelat
Nglanggeran.
3. Perolehan Omzet
Griya Cokelat Nglanggeran mendapatkan sumber dana dari
perolehan omzet dan laba dari penjualan berbagai produknya. Dalam
penelitian ini, pengurus Griya Cokelat Nglanggeran memberitahukan

16
menganai omzet yang di dapat sering naik turun tergantung kedatangan
wisatawan. Namun, Indonesia saat ini sedang berada di masa pandemi
dimana semua akses keluar sangat dibatasi termasuk dalam berwisata.
Griya Cokelat Nglanggeranpun ikut merasakan dampak dari pandemic
tersebut, karena wisatawan yang datang berkurang sehingga omzetpun
berkurang. Pengurus Griya Cokelat Nglanggeran hanya memberitahukan
rata-rata omzet perbulan yang mereka dapat. Mereka tidak
memberitahukan secara spesifik mengenai omzet ataupun laba yang
mereka dapat. Berikut rincian omzet yang di informasikan oleh pengurus
Griya Cokelat Nglanggeran :
Table 2.3
Omzet Griya Cokelat Nglanggeran
Periode Rata-rata Omzet
Sebelum pandemi Rp. 50.000.000 hingga rp. 60.000.000
Pandemi Rp. 30.000.000 hingga rp. 40.000.000
Tahun 2021 Rp. 90.000.000
Sumber : Pengurus Griya Cokelat Nglanggeran

Omzet yang di dapat dari penjualan produk yang memiliki harga


terjangkau. Griya Cokelat memiliki beberapa produk olahan dari cokelat
mulai dari minuman makanan hingga produk untuk badan. Pada saat
pandemi terjadi penurunan omzet hingga 60% di karenakan penurunan
jumlah wisata yang datang dan peraturan pemerintah yang saat itu
menerapkan kebijakan lockdown sehingga berpengaruh terhadap banyak
usaha terutama pariwisata dan UMKM sekitar pariwisata seperti ini.
Griya Cokelat Nglanggeran menjual produk oleh-oleh khas nglangeran
maka dari itu mereka mengandalkan wisatawan yang datang. Namun
seiring berjalannya waktu mereka juga mengembangkan cara promosi
secara online, jadi tidak hanya mengandalkan penghasilan dari penjualan
offline.

17
4. Alokasi Dana
Sebuah usaha harus bisa mengelola dana yang mereka miliki dengan
sebaik mungkin. Pengalokasian dana tepat dan sesuai dengan akumulasi
agar tidak terdapat banyak kesalahan sehingga meminimalisir kerugian
dalam keuangan. Griya Cokelat Nglanggeran mengalokasikan dananya
untuk berbagai hal yang berguna untuk kelangsungan usahanya. Dana
yang didapat dari hasil penjualan berbagai produknya baik secara online
maupun offline. Namun, pengurus Griya Cokelat Nglanggeran tidak
memberitahukan secara rinci jumlah alokasi dana mereka. Akan tetapi
hanya memberitahukan kemana saja dana tersebut di alokasikan.
Table 3.3
Alokasi dana Griya Cokelat Nglanggeran
Tujuan Keperluan Keterangan
Klaster 1 petani Biaya pendukung Tidak diberitahukan
kakao Perawatan tanaman
kakao
Klaster 2 UPH Biaya pendukung Tidak diberitahukan
pemetikan dan
fermentasi

Klaster 3 Biaya pendukung Tidak diberitahukan


Pembubukan pengolahan biji hingga
ke bubuk

Klaster 4 Biaya pendukung Rp.20.000.000,- hingga


pengolahan Produksi Rp.30.000.000,perbulan.

Manajemen Biaya promosi Tidak pasti, tergantung


pemasaran omzet yang di dapat
setiap bulan. Semakin

18
Banyak omzet yang di
dapat maka biaya
promosi akan selalu
ditambah.
Karyawaan Gaji Gaji UMR

Kabupaten

Gunungkidul yang di
dapat dari hasil
penjualan produk
dan diberikan satu bulan
sekali.
Desa Sewa tanah Dibayar secara tahunan
dari hasil penjualan

Pokdarwis Pembagian hasil (kerja Diberikan sekian % dari


sama) hasil penjualan
(tidak diberitahukan
secara rinci)

Direktorat Bayar pajak Tidak diberitahukan


jenderal pajak
Lain-lain Biaya beban-beban Tidak diberitahukan
lainnya.
Sumber : Pengurus Griya Cokelat Nglanggeran

Menurut pengurus, Griya Cokelat Nglanggeran mengalokasikan


dana sesuai dengan rancangan yang sudah dibuat. Namun, mereka hanya
mengandalkan dari hasil penjualan untuk setiap alokasi dana, jadi
sewaktu-waktu bisa terjadi ketidak sesuaian dengan rencana anggaran
yang sudah diatur.

19
5. Pembukuan Transaksi
Pembukuan setiap transaksi harus di jalankan dengan baik oleh
sebuah usaha untuk mengetahui alur keuangan mereka sendiri. Informasi
keuangan atau akuntansi tidak hanya bermanfaat untuk pemilik usaha itu
sendiri namun juga bagi orang lain, seperti para investor yang ingin
bekerja sama, instalasi pemerintahan seperti instalasi pajak dll. Griya
Cokelat Nglanggeran juga selalu melakukan pembukuan transaksi setiap
akhir bulan. Pencatatan setiap transaksi tidak dilakukan setiap hari namun
hanya di rekap di akhir bulan. Pencatatan seperti ini akan lebih praktis.
Pembukuan transaksi tidak dilakukan secara manual namun dengan
memanfaatkan software komputer seperti Microsoft excel.
B. Pengelola Keuangan Griya Cokelat Nglanggeran
Setiap perusahaan ataupun organisasi harus memiliki seseorang yang
mengurus keuangan. Di perusahaan, urusan keuangan biasanya di Kelola
oleh seorang manajer keuangan yang memiliki bawahan juga untuk
membantunya. Manajer keuangan dan timnya sangat berperan penting untuk
pengelolaan keuangan perusahaan. dalam organisasi atau usaha berskala
kecil, urusan pengelolaan akan di Kelola oleh bendahara. Manajer keuangan
berbeda dengan bendahara. Manajer keuangan bertanggung jawab penuh
pada keuangan dan mengambil keputusan penting menganai keuangan
perusahaan sedangkan bendahara biasanya bertanggung jawab atas
perolehan, pencatatan dan pengamanan dana.
Di Griya Cokelat Nglanggeran, keuangan di Kelola oleh seorang
bendahara. Griya Cokelat Nglanggeran merupakan sebuah UMKM jadi hanya
ada manajer utama, tidak ada manajer khusus untuk setiap divisi seperti di
perusahaan. Namun, bendahara disana tetap mampu mengelola keuangan
dengan baik dibantu oleh pengurus lainnya. Mereka memiliki struktur
organisasi yang saling berkaitan untuk kemajuan usaha itu sendiri. Tapi
alangkah baiknya jika bendahara tidak hanya satu orang, namun bisa di lebihkan
supaya pengelolaan keuangan akan lebih baik karena ada beberapa SDM yang
mengaturnya.

20
C. Peluang Dan Hambatan

1. Peluang
Peluang yang bisa di dapat oleh Griya Cokelat Nglanggeran yaitu :
a. Dengan adanya kunjungan dari mahasiswa yang melakukan
penelitian, Griya Cokelat Nglanggeran bisa sekaligus melakukan
sebuah promosi atau branding usahanya.
b. Dapat menjual produk lebih banyak.
c. Mendapatkan evaluasi dari para pengunjung sehingga bisa
dijadikan bahan untuk melakukan pengembangan.
d. Berpotensi mengembangkan lebih banyak produk dengan
banyaknya sumber daya alam serta SDM yang memadai dalam
produksi.
e. Berpeluang mendapat SDM yang berkualitas dalam berbagai
bidang dengan adanya program magang di griya cokelat
nglanggeran.
f. Berpeluang mengembangkan usaha lebih maju dengan
pendapatan yang lumayan tinggi setiap bulannya.
g. Tidak memiliki pesaing di daerah sekitar sehingga bepeluang
mudah untuk berkembang.
2. Hambatan
Hambatan untuk pengelola Griya Cokelat Nglanggeran :
a. Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai untuk bisa
menampung lebih banyak wisatawan yang datang terutama pada
outlet dan rumah produksinya yang relatife kecil.
b. Kurangnya tehnologi pendukung untuk pengembangan usaha
terutama dalam produksi.
c. Keterbatasan jumlah pengelola sehingga banyak yang merangkap
tugas.

21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Griya Coklat Nglanggeran memulai usaha dengan jumlah modal
kurang lebih Rp. 125.000.000,- dengan modal sendiri serta bantuan dan
kerja sama dari berbagai pihak seperti LIPI, BI D.I.Yogyakarta, dinas
kehutanan dan perkebunan.
2. Biaya produksi selama satu bulan yaitu Rp. 20.000.000,- hingga Rp.
30.000.000,- untuk produksi
3. Omzet yang di dapat oleh Griya Cokelat Nglanggeran sebelum
pandemic rata-rata sebesar Rp. 50.000.000 hingga Rp. 60.000.000,
namun saat pandemi omzet menurut hingga 60% hanya sebesar Rp.
30.000.000 hingga Rp. 40.000.000. menurut pengurus disana, omzet
tertinggi mencapai Rp. 90.000.000. omzet di dapat dari penjualan
berbagai produk olahan cokelat di Griya Cokelat Nglanggeran
4. Dana yang di dapat oleh Griya Cokelat Nglanggeran di alokasikan ke
berbagai hal seperti biaya perawatan hingga produksi, biaya promosi,
pokdarwis, gaji karyawan, sewa tanah, pajak dll. Biaya dari hal-hal
tersebut diambil dari hasil penjualan setiap bulan.
5. Pencatatan griya Cokelat Nglanggeran di lakukan oleh bendahara dan
di lakukan setiap akhir bulan. Mereka tidak mencatat transaksi setiap
hari namun di rekap setiap akhir bulan saja. Pencatatan menggunakan
software computer yaitu Microsoft excel.
6. Griya Cokelat Nglanggeran memiliki peluang maupun hambatan untuk
pengembangan usahanya. Salah satu peluang yang paling terlihat yaitu
tidak adanya pesaing terdekat. Sedangkan hambatan yang mungkin
sangat berpengaruh yaitu mengenai kurangnya tehnologi produksi.

22
B. Saran
Penulis menyarankan untuk manajemen keuangan mungkin bisa di pegang
atau di urus oleh orang yang kompeten dalam hal tersebut. Terutama dalam
pencatatan transaksi, alangkah baiknya jika bendahara adalah seorang akuntan
atau yang memang mengerti menganai akuntansi supaya dalam pembukuan
transaksi bisa dilakukan sesuai standar akuntansi. Mencatat transaksi dengan
siklus yang lengkap dan rinci supaya bisa dipahami dengan mudah dan bisa
menjadi analisis manajemen keuangan selanjutnya.

23
DAFTAR PUSTAKA

“Produksi Kakao Menurut Provinsi Di Indonesia, 2018-2020”, Badan Pusat Statistik


Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, -31 Mei, 2021.
https://www.pertanian.go.id
“Luas Tanaman Perkebunan Menurut Jenisnya dan Kabupaten/Kota di D.I.
Yogyakarta 2016”, BPS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,-31 Mei,
2021, https://yogyakarta.bps.go.id/indicator/54/63/1/luas-tanaman
perkebunan-menurut-jenisnya-dan-kabupaten-kota-di-d-i-yogyakarta-.html
“Produksi Perkebunan (Ton),2018-2020”, Badan Pusat Statistik Kabupaten
Gunungkidul,-31 Mei, 2022,
https://gunungkidulkab.bps.go.id/indicator/54/157/1/produksiperkebunan.ht
ml
Mardani, Rolan, “Pengertian Manajemen Keuangan Menurut 20 Ahli Ekonomi”,
31 Januari, 2022, https://mjurnal.com/keuangan/manajemen-
keuangan/menurut-para-ahli/
Mulyati, Dety, “Manajemen Keuangan Perusahaan”, Jurnal Ilmiah Akuntansi
Fakultas Ekonomi UNIBA. Volume 8 no.2 (2017), 63, -12 Juni,2022,
https://ejournal.unibba.ac.id/index.php/akurat/article/view/74
Surya, Bayu “Fungsi Manajemen Keuangan, Pengertian Dan Tujuannya”, 2 Februari,
2022, https://lifepal.co.id/media/fungsi-manajemen-keuangan/

Azqiara, “15 pengertian UMKM secara umum dan menurut para ahli”,
https://www.idpengertian.net/pengertian-umkm-secara-umum-dan menurut-
para-ahli-lengkap/
“Catat, Ini Dia Pengertian Dan Jenis-Jenis UMKM”, CNBC Indonesia, 17 februari,
2022, https://www.cnbcindonesia.com/mymoney/20220217144409-72-
316193/catat-ini-dia-pengertian-dan-jenis-jenis-umkm
“Biaya Produksi (Cost of Production) dalam Pelaporan Keuangan”, Jurnal. Id,
diakses pada 20 Juni, 2022, https://www.jurnal.id/id/blog/biaya-produksi-
cost-of-production-dalam-pelaporan-keuangan-perusahaan/

24
Nurfitria,Nisa dan Retno Hidayati, “ANALISIS PERBEDAAN OMZET
PENJUALAN BERDASARKAN JENIS HAJATAN DAN WAKTU (Studi
Pada Catering Sonokembang Semarang)”, Universitas Diponegoro (2011):
4. Diakses pada 20 Juni, 2022. http://eprints.undip.ac.id/29369/
Wijaya, Rafi “Pengertian Akuntansi: Tujuan, Fungsi, Manfaat dan Jenis –Jenisnya”,
Gramedia blog,-20 juni, 2022, Pengertian Akuntansi: Tujuan, Fungsi,
Manfaat dan Jenis - Jenisnya (gramedia.com)
Surini, wawancara oleh penulis, Pengurus Griya Cokelat Nglanggeran, 27 Mei,
2022

25
LAMPIRAN LAMPIRAN

Kegiatan Penelitian dan Praktek Produksi di Griya Cokelat Nglanggeran

Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti

Pohon Kakao dan buah cokelat Nglanggeran

Sumber : Facebok Griya Cokelat Nglanggeran

26
Produk Griya Cokelat Nglanggeran

Sumber:
https://jadesta.kemenparekraf.go.id/paket/aneka_olahan_produk_griya_cokelat_ng
langgeran

Outlet Griya Cokelat Nglanggeran

Sumber : Google Maps Griya Cokelat Nglanggeran

27
Pedoman Observasi

1. Mengamati produk-produk griya cokelat nglanggeran.


2. Mengamati proses produksi olahan cokelat.
3. Mengamati kegiatan penjualan di outlet griya cokelat nglanggeran.

Pedoman Dokumentasi

No Pedoman Keterangan

1 Mencari data mengenai Data mengenai jumlah produksi kakao di


produksi kakao D.I. D.I. Yogyakarta
Yogyakarta

2 Mencari data mengenai Data jumlah produksi perkebunan kakao di


produksi perkebunan kab. Kab. Gunungkidul
Gunungkidul

3 Mencari data mengenai objek Data profil usaha dan monografi mengenai
penelitian Griya Cokelat Nglanggeran

4 Mengambil dokumentasi Dokumen yang diambil oleh peneliti secara


kegiatan langsung,baik berupa foto maupun catatan.

5 Mengambil dokumentasi Dokumentasi menganai griya cokelat


mengenai objek penelitian nglanggeran dari beberapa sumber terkait
seperti website, google maps, dll

28
Pedoman Wawancara

Wawancara kepada pengelola Griya Cokelat Nglanggeran

1. Berapa modal awal yang di gunakan untuk membangun usaha ini?


2. Berapa biaya produksi yang di keluarkan setiap bulan?
3. Berapa omzet yang di dapat dalam setiap bulan?
4. Bagaimana alokasi dana untuk berjalannya usaha ini?
5. Apakah ada dana khusus untuk promosi?
6. Bagaimana sistem gaji SDM?
7. Bagaimana cara pencatatan dan pembukuan transaksi dalam usaha ini?
8. Siapa yang mengelola keuangan dalam usaha ini?

29

Anda mungkin juga menyukai