Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN AKHIR PENELITIAN MAHASISWA

SKEMA PENELITIAN KOMPETITIF

JUDUL PENELITIAN:
SEKTOR UNGGULAN KOTA SURABAYA: TINJAUAN, ANALISIS
DAN STRATEGI OPTIMALISASI

TIM PENGUSUL:
Anik Kurnia Ningsih NIM 20081324007
M. Arkan Rabbani NIM 20081324034
Nazila Aisyadiva Ramadhani NIM 21081324068

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2023
HALAMAN PENGESAHAN

i
RINGKASAN
Pertumbuhan ekonomi di Surabaya pada tahun 2022 mengalami peningkatan yang
signifikan. Untuk meningkatkan perekonomian daerah perlu direncanakan pembangunan
ekonomi dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada. Mengkaji setiap
sektor untuk mengetahui karakteristik ekonomi, sosial, dan kemampuan suatu daerah
merupakan hal yang sangat penting dalam melaksanakan pembangunan ekonomi. Laporan
kemajuan Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian penulis sejauh ini
mengenai sektor unggulan Kota Surabaya melalui analisis nilai Bruto Domestik Regional
Bruto (PDRB) dan pertumbuhan ekonomi. Metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif kuantitatif dengan menggunakan alat analisis Location Quotion (LQ), Shift-
Share dan Klassen Typology. Selain untuk menentukan sektor unggulan, analisis deskriptif
digunakan untuk memberikan rekomendasi dan strategi dalam mengoptimalkan setiap
sektor yang ada. Penelitian penulis menemukan terdapat 11 sektor unggulan di Surabaya
yang kemudian dapat dirumuskan untuk masing-masing sektor. Selain itu juga dijelaskan
strategi untuk mendukung dan meningkatkan sektor-sektor non-unggulan Surabaya. Dari
temuan melalui penelitian tersebut, penulis mengajukan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
dan pada laporan akhir ini penelitian kami telah dalam tahap review di jurnal “Bulletin of
St. Petersburg University. Economics” Rusia.

ii
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah
membimbing umat manusia ke arah kebenaran dan keberkahan.
Penelitian ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap perkembangan ekonomi yang
signifikan di Kota Surabaya pada tahun 2022. Peningkatan tersebut mendorong perlunya
perencanaan pembangunan ekonomi yang optimal, dengan mengidentifikasi sektor-sektor
unggulan dan menggali potensi sumber daya yang ada. Mengkaji karakteristik ekonomi,
sosial, dan kemampuan suatu daerah menjadi prinsip utama dalam melaksanakan
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan
memberikan kontribusi dalam penelitian ini. Penghargaan setinggi-tingginya kami
sampaikan kepada keluarga, dosen pembimbing, teman-teman, dan semua pihak yang turut
serta dalam menyukseskan penelitian ini. Terima kasih khusus kami sampaikan kepada
Bapak Kukuh Arisetyawan selaku dosen ekonomi, mentor, dan pembimbing yang telah
memberikan arahan, bimbingan, dan dukungan yang tak terhingga dalam proses penelitian
ini.
Akhir kata, kami menyampaikan penghargaan sebesar-besarnya atas perhatian dan
kerjasama semua pihak. Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif
dan menjadi bahan rujukan yang berguna dalam pengembangan ekonomi Kota Surabaya.
Kami menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki ruang untuk pengembangan lebih
lanjut, dan kami berharap dapat terus berkontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan
di masa mendatang.

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................................i
RINGKASAN............................................................................................................................ii
PRAKATA...............................................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................5
2.1 Tinjauan Sektor Unggulan..........................................................................................5
2.2 Analisis Sektor Unggulan............................................................................................5
2.3 Strategi Optimalisasi Sektor Unggulan........................................................................5
2.4 Teori Pembangunan Ekonomi.....................................................................................5
2.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi......................................................................................6
2.2 Teori Sektor Unggulan................................................................................................6
2.3 Location Quotient (LQ) dan Shift Share.......................................................................6
2.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan............................................................................8
BAB 3 TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN.........................................10
2.1 Tujuan Penelitian.....................................................................................................10
2.2 Manfaat Penelitian...................................................................................................10
BAB 4 METODE PENELITIAN............................................................................................12
2.1 Jenis Penelitian........................................................................................................12
2.2 Teknik Pengumpulan Data........................................................................................12
2.3 Perhitungan Data.....................................................................................................12
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................................14
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................20
7.1 Kesimpulan..............................................................................................................20
7.2 Saran.......................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................24
LAMPIRAN............................................................................................................................27

iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Penelitian Terdahulu yang Relevan....................................................................................7
Tabel 2. Hasil LQ, Shift Share dan Tipologi Klassen.....................................................................16

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Persentase Penyaluran PDRB Kabupaten dan Kota Jawa Timur 2022..............1
Gambar 2. Persentase distribusi PDRB Sektoral Kota Surabaya 2022................................2
Gambar 3. Peta Sebaran Sektor dalam Empat Kuadran.....................................................18

vi
BAB 1
PENDAHULUAN
Sebagai kota dengan nilai PDRB terbesar di Jawa Timur (lihat gambar 1), Surabaya
merupakan kota yang memiliki peran besar dalam perekonomian daerah dan nasional.
Menjadi kota kedua setelah Jakarta dengan nilai pendapatan ekonomi terbesar di Indonesia
menjadikan Surabaya sebagai kontributor perekonomian nasional.

Gambar 1. Persentase Penyaluran PDRB Kabupaten dan Kota Jawa Timur 2022

Sumber: Badan Pusat Statistik (Diolah Penulis), %

Sektor manufaktur merupakan sektor yang memberikan kontribusi signifikan


terhadap perekonomian Surabaya (lihat gambar 2). Surabaya adalah rumah bagi industri
Indonesia termasuk tekstil, elektronik, otomotif, pengolahan makanan, hingga industri
pembuatan kapal. Selain itu, sektor jasa yang berkembang meliputi keuangan, perbankan,
pariwisata, dan pendidikan, yang berperan penting dalam mendukung kegiatan ekonomi
dan pertumbuhan lapangan kerja di Surabaya.

1
Gambar 2. Persentase distribusi PDRB Sektoral Kota Surabaya 2022

Sumber: Badan Pusat Statistik (Diolah Penulis), %

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perekonomian Surabaya


yang identik dengan struktur ekonomi dan industri yang kompleks juga beragam
kontribusinya terhadap PDB. Memilih sektor utama menjadi tantangan tersendiri karena
terdapat berbagai industri dengan potensi ekonomi yang cukup besar, sehingga sulit untuk
menentukan satu sektor dominan. Di mana memilih hanya satu sektor utama dapat
menyebabkan ketergantungan yang berlebihan pada industri. Hal ini patut diwaspadai,
karena ketergantungan pada sektor-sektor tertentu akan membuat perekonomian Surabaya
rentan jika terjadi guncangan pasar, fluktuasi dan perubahan drastis permintaan global.

Analisis Location Quotien (LQ) menggunakan tabel input-output (IOT) dapat


membantu mengidentifikasi sektor yang terlalu terwakili atau kurang terwakili dalam
perekonomian Surabaya. Analisis ini banyak digunakan oleh peneliti tidak hanya dalam
menganalisis ekonomi sektoral regional tingkat kota tetapi dapat digunakan dalam analisis
sektoral antar negara [1] Beberapa peneliti juga mengembangkan konsep analisis regional
LQ dengan teknik dan pemodelan terbarukan, seperti Capello et al. [2] yang
mengembangkan analisis regional Eropa dan mengidentifikasi sektor industri di Eropa.
Morrissey [3] juga melakukan analisis analisis LQ untuk melihat sektor apa saja yang akan
menghasilkan multiplier pada ekonomi regional di Irlandia. Untuk studi kasus Indonesia,
beberapa peneliti juga telah melakukan analisis menggunakan teknik LQ dengan berbagai
objek penelitian. Seperti penelitian Berawi et al. [4] yang menganalisis alternatif Jalan Tol
Trans Sumatera dan mencari jalan tol yang paling optimal menggunakan pendekatan

2
analisis LQ. Jadi berdasarkan beberapa kajian tersebut, dapat dipahami bahwa LQ juga
akan membantu mengidentifikasi spesialisasi masing-masing industri, menilai sektor mana
saja yang akan menghasilkan multiplier effect bagi perekonomian daerah, hingga analisis
multidimensi dan multidisiplin.

Selain LQ Analysis ada juga analisis Shift-Share yang digunakan untuk memahami
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan lapangan kerja di berbagai sektor.
Nilai Shift-Share dapat membantu mengidentifikasi kontribusi tren nasional, komposisi
industri masing-masing sektor bisnis [5] Seperti LQ, Shift-Share juga bukan alat analisis
baru, Shift-Share telah dikenal sejak tahun 1978, melalui analisis ekonomi spasial
menggunakan analisis Shift-Share Richardson [6] Melakukan analisis ekonomi regional
input-output. Richardson juga menjelaskan bahwa analisis ini telah digunakan pada
zamannya untuk membuat perencanaan ekonomi daerah dan menghasilkan puluhan jurnal
ilmiah. Analisis yang sederhana dan praktis membuat metode ini masih digunakan oleh
peneliti, beberapa peneliti mengembangkan alat analisis ini sekaligus LQ, yaitu dengan
berbagai objek penelitian, salah satunya adalah Won et al., [7] yang menganalisis
perubahan komoditas impor di pelabuhan Gwangyang, Korea Selatan menggunakan
analisis Shift-Share. Untuk studi kasus Indonesia, analisis sektor-sektor yang menjadi
tulang punggung penyangga ekonomi Kabupaten Banyuwangi telah dilakukan oleh
Kushaini [8], yang menghasilkan hasil bahwa terjadi perubahan sektor unggulan dari
pertanian, pertambangan, dan manufaktur ke sektor perdagangan, hotel dan restoran,
konstruksi, jasa, dan keuangan.

Beberapa penelitian sebelumnya yang menggunakan analisis LQ dan Shift-Share


untuk menentukan leading sector seperti yang disebutkan di atas tidak dilengkapi dengan
strategi, dan sudah jelas langkah apa yang akan diambil setelah menemukan leading sector
dengan analisis LQ dan Shift-Share. Penelitian penulis tidak hanya berfokus pada
pencarian sektor unggulan kota Surabaya, namun penulis melengkapinya dengan program-
program berupa kegiatan, target yang dapat dicapai, dan penanggung jawab instansi terkait
sesuai sektor. Penelitian ini dapat menjawab gap antara analisis LQ dan Shift-Share yang
sebelumnya memunculkan pertanyaan "bagaimana dan apa yang akan dilakukan setelah
penentuan leading sector" dan sebagai paket lengkap analisis sektor unggulan
menggunakan analisis LQ dan Shift-Share.

3
Dengan menggabungkan analisis LQ dan Shift-Share, pembuat kebijakan dapat
membuat keputusan berdasarkan informasi mengenai pemilihan sektor ketenagakerjaan
utama Surabaya. Beberapa penelitian yang menggabungkan kedua analisis ini juga telah
dilakukan, antara lain penelitian oleh Herawaty & Bangun [9] yang menganalisis
komoditas unggulan Sumatera Utara dan menemukan bahwa hulu kelapa sawit merupakan
komoditas unggulan Sumatera Utara diikuti oleh komoditas yang menunjukkan
pertumbuhan, yaitu karet, kopi, cokelat, dan tembakau. Quadranization dilakukan untuk
mengklasifikasikan sektor berdasarkan karakteristik pertumbuhan dan daya saingnya.
Kuadranisasi dengan analisis Tipologi Klassen melibatkan pembagian industri menjadi
empat kuadran, masing-masing mewakili nilai LQ dan Shift-Share. Selain itu, terdapat riset
dari Negara & Putri [10] yang menganalisis perubahan dan pergeseran struktur ekonomi
Kabupaten Toboali, Bangka Belitung dan menemukan bahwa sektor keuangan dan jasa
Perseroan merupakan sektor unggulan diikuti oleh sektor pertambangan dan penggalian
yang dapat dibangun kembali untuk mendukung perekonomian Kabupaten Tobali, Bangka
Belitung ke depannya.

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Sektor Unggulan
Tinjauan sektor unggulan menekankan pada identifikasi sektor-sektor ekonomi
tertentu yang memiliki peran kunci dalam pertumbuhan wilayah atau negara yang berfokus
pada sektor-sektor yang memiliki keunggulan komparatif atau kompetitif. Hal ini sejalan
dengan pendekatan klaster yang memfokuskan perhatian pada kelompok perusahaan dan
lembaga terkait di suatu industri. Konsep klaster menekankan peran sumber daya manusia
berkualitas. Integrasi ini memunculkan perhatian terhadap pengembangan tenaga kerja
terampil yang mendukung keberlanjutan pertumbuhan sektor-sektor unggulan.Dengan
fokus pada keunggulan bersama dan sinergi antar perusahaan, teori klaster memberikan
dasar yang kuat untuk pemikiran tentang bagaimana suatu wilayah dapat mengembangkan
sektor-sektor kunci yang berdaya saing [11].
2.2 Analisis Sektor Unggulan
Berdasarkan KBBI, analisis merupakan penguraian suatu pokok atas berbagai
bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Berdasarkan
penjelasan tersebut, analisis sektor unggulan adalah kegiatan menyusun pemahaman
menyeluruh tentang sektor unggulan dengan melibatkan keseluruhan elemen-elemen yang
telah dianalisis, dan memahami bagaimana sektor tersebut memberikan kontribusi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu wilayah.
2.3 Strategi Optimalisasi Sektor Unggulan
Berdasarkan penjelasan Basri dalam Yanti [12], strategi adalah pilihan terbaik dari
rencana yang dibuat untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan Optimalisasi adalah
kegiatan untuk mencapai hasil yang maksimal dengan memanfaatkan semua potensi yang
ada. Hal ini perlu dilakukannya pengelolaan secara efisien dan efektif sesuai dengan
strategi yang ditetapkan. Dari penjelasan ini, Strategi Optimalisasi Sektor Unggulan adalah
rencana yang dipilih dalam mengelola sektor-sektor unggulan untuk meningkatkan hasil
yang maksimal
2.4 Teori Pembangunan Ekonomi
Menurut Mill, Pembangunan ekonomi merupakan fungsi dari tanah dan tenaga kerja
sebagai faktor produksi asli serta modal sebagai persedian yang dikumpulkan dari produk
tenaga kerja sebelumnya dengan mengharapkan campur tangan pemerintah bagi negara
yang terbelakang [13]. Pembangunan ekonomi juga diartikan sebagai bertambahnya

5
pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan melihat pertumbuhan penduduk,
perubahan funfamental aspek ekonomi, dan pemerataan pendapatan [14]. Pembangunan
ekonomi berhubungan erat dengan pertumbuhan ekonomi, dimana jika pembangunan
ekonomi terus didorong maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan bergitu pula
sebaliknya.
2.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi
Kuznets mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai adanya kenaikan pendapatan
suatu negara yang disertai dengan kemampuan suatu negara dalam menyediakan barang
ekonomi, adanya kemajuan teknologi di suatu negara sehingga mendorong kemampuan
dari sumber daya manusia, kesesuaian kelembagaan dan ideologi [15]. Sementara menurut
Sukirno [16] mengratikan pertumbuhan ekonomi sebagai peningkatan sektor real dan
kegiatan produksi yang dilakukan di suatu negara. Kenaikan pendapatan ini dinilai dalam
bentuk Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) baik dalam
tingkat nasional ataupun regional. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi maka
daerah tersebut dianggap semakin berhasil dalam mengelola pembangunan daerahnya [17].
2.2 Teori Sektor Unggulan
Sektor unggulan merupakan sektor yang dipengaruhi oleh faktor anugrah dan berperan
besar dalam ekonomi wilayah karena memiliki keunggulan kompoaratif ataupun
kompetitif [18]. Sektor unggulan juga dapat ditentukan dengan melihat Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) yang telah teklasifikasikan menjadi berbagai sektor [19]. Proses
pententuan potensi unggulan ini dapat dilakukan dengan membandingkar PDB suatu
wilayah dengan wilayah yang lebih besar namun wilayah besar terdiri dari wilayah-
wilayah dan salah satunya wilayah kecil tersebut. Sebagai contoj wilayah kota dengan
wilayah provinsi di kota tersebut atau dalam konteks penelitian ini Kota Surabaya dan
Provinsi Jawa Timur.
2.3 Location Quotient (LQ) dan Shift Share
Model LQ bukanlah teknik baru, telah digunakan oleh para peneliti ekonomi sejak
tahun 1940-an. Meskipun bukan alat analisis baru, analisis ini telah bertahan hari ini
karena kesederhanaan dan kemudahan aplikasi untuk pengembangan dan guru ekonomi
reginal bahkan untuk analisis profesional [20] berakar pada jurnal Miller, model LQ dapat
dituliskan dalam persamaan berikut:

R i /RR i Ri / R
atau
R /RR R Ri / RR

6
Dimana Ri adalah jumlah pekerja di suatu industri manufaktur i yang berada di
wilayah R. Nilai LQ lebih dari satu menunjukkan bahwa sektor tersebut merupakan sektor
tenaga kerja dengan keunggulan komparatif dan dapat memenuhi kebutuhan kawasan R
serta berpotensi untuk diekspor, begitu pula sebaliknya LQ lebih dari satu merupakan
sektor tenaga kerja yang hanya mampu memenuhi kebutuhan di wilayah tersebut.

Sedangkan teknik Shift-Share diperoleh dari model yang disusun oleh Richardson
[6] yang ia sebut "Classical Shift-Share Equation", ditulis dengan persamaan:

r r r r
c i =ni + pi +d i

Dimana c ri adalah perubahan tenaga kerja di sektor i di daerah r dalam periode


waktu yang tanpanya merupakan pendapatan komponen nasional sektor i di daerah r
dalam periode waktu yang sama. Sedangkan pri adalah diferensial Shift. Sehingga
persamaan Shift-Share untuk sektor i di Area r dapat ditulis dengan:

r r n r n n r r n
c i =Ei g + Ei (gi −g )+ Ei (gi −g i )

Dimana Eri gn adalah a National Growth Effect atau efek pertumbuhan nasional
untuk sektor i di Wilayah r, (gni −g n) adalah Industrial Mix Effect untuk sektor i di Area r,
dan Eri (gri −g ni ) adalah Competitive Effect untuk Sektor i di wilayah r [5].

Hasil nilai Shift-Share yang positif menunjukkan bahwa sektor industri atau
industri merupakan industri yang unggul, memiliki daya saing dan tingkat pertumbuhan
nilai tambah yang lebih tinggi dibandingkan dengan industri sejenis di wilayah lain.
Sebaliknya, jika nilai Shift-Share negatif, berarti industri tersebut bukan industri unggulan,
tidak memiliki daya saing, dan memiliki tingkat pertumbuhan yang rendah dibandingkan
dengan daerah lain.

Selanjutnya, quadranization dilakukan melalui kombinasi analisis LQ dan Shift-


Share. Sektor pada kuadran I menunjukkan nilai LQ>1 yang positif dan Shift-Share
merupakan sektor penggerak perekonomian Surabaya, memiliki keunggulan kompetitif di
pasar nasional maupun internasional. Sektor pada kuadran II dengan negatif LQ>1 dan
Shift-Share menunjukkan bahwa sektor tersebut dapat menjadi penggerak perekonomian
regional namun menghadapi tantangan persaingan di pasar nasional dan internasional.
Sektor pada kuadran III memiliki nilai LQ<1 namun memiliki nilai Shift-Share positif,
sektor ini berpotensi tumbuh namun belum terwakili dengan baik dalam struktur

7
perekonomian Surabaya saat ini. Pemerintah dapat mempertimbangkan untuk mendukung
sektor ini melalui ketegangan dan kebijakan yang mendorong investasi, transfer teknologi,
riset dan inovasi di sektor ini, serta membuka akses pasar untuk mendorong pertumbuhan
sektor ini ke kuadran I. Sementara itu, sektor pada kuadran IV memiliki nilai negatif LQ<1
dan Shift-Share. Pemerintah harus hati-hati menilai kelayakan industri atau bisnis di sektor
ini dan mempertimbangkan untuk merevitalisasi atau menghilangkan intensitas yang
diberikan kepada sektor ini sambil mempromosikan sektor-sektor berpotensi tinggi
lainnya.

Klasifikasi ini memberikan penjelasan dan wawasan terkait potensi masing-masing


sektor dan membantu pengambil kebijakan memprioritaskan intervensi mereka di sektor-
sektor unggulan untuk pembangunan ekonomi di Kota Surabaya. Kuadranisasi, yang
diperoleh melalui penggabungan analisis LQ dan Shift-Share, memberikan pendekatan
sistematis dan berbasis data untuk mengklasifikasikan industri berdasarkan karakteristik
pertumbuhan dan daya saing mereka. Pemerintah dapat menggunakan klasifikasi ini untuk
memprioritaskan upaya dan sumber daya Kota Surabaya, mendorong pertumbuhan industri
berpotensi tinggi, meningkatkan daya saing, dan memastikan pembangunan ekonomi Kota
Surabaya yang seimbang dan berkelanjutan.
2.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Berikut merupakan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan topik yang akan
dianalisis.
Tabel 1. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Peneliti Judul Metode Hasil


Deni Maulana Analisis Sektor Deskriptif Sektor basis Kabupaten Klaten yaitu pertambangan dan
Al-Hakim Unggulan dan Kualitatif penggalian, pengadaan listrik dan gas, perdagangan besar
(2022) Strategi dengan dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor, penyediaan
Optimalisasi analisis LQ, akomodasi dan makan minum, jasa keuangan dan
Potensi Ekonomi shift share asuransi, jasa pendidikan, jasa kesehatan dan kegiatan
Daerah: Studi klasik, dan sosial, dan jasa lainnya. Kabupaten Klaten termasuk
Kasus Kabupaten AHP daerah kompetitif karena kinerja rata-rata sektor
Klaten Tahun ekonominya progresif. Strategi pengoptimalan yang
2011-2020 menjadi prioritas adalah tenaga kerja, teknologi, daya
saing, dan investasi.
Ayu Dita Optimalisasi Kualitatif Pertambangan dan penggalian serta sektor Jasa kesehatan
Kurniawati & Pertumbuhan deskriptif dan kegiatan sosial menjadi sektor pertama karena
Hendry Ekonomi Daerah dengan pertumbuhannya progresif, nilai kontribusi tinggi, dan
Cahyono Dengan analisis LQ, berdaya saing di tingkat nasional. Prioritas selanjutnya
(2022) Analisis Sektor shift share, sektor kontruksi, sektor transportasi dan pergudangan,
Unggulan di tipologi sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan
Papua klasen, dan sosial wajib. Prioritas ketiga terdapat sektor pengadaan
overlay. listrik dan gas, sektor informasi dan komunikasi, sektor

8
real estat. Sektor lainnya menjadi prioritas keempat.
Anggraeny Optimalisasi Deskriptif Kota Surabaya di masa pandemi menerapkan
Puspaningtyas Sektor Unggulan Kualitatif pertumbuhan ekonomi berbasis lokalitas yang bertumpu
(2021) Kota Surabaya dengan pada sektor penyediaan akomodasi dan makan. OPD
dalam Pemulihan analisis dari sudah saling berkoordinasi dan berkolaborasi, namun
Ekonomi Pasca Creswell masih perlu diperbaiki lagi. Faktor yang perlu
Pandemi Covid- (2014) dan diperhatikan adalah kendala jaringan usaha. Namun
19 PEL pandemi membentuk banyak jaringan dan mengurangi
distribusi barang dan jasa. Dalam hal teknologi,
berkolaborasi dengan pihak swasta dalam mendukung
pelaku UMKM.

9
BAB 3
TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN
2.1 Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah.
a. Untuk mengetahui bagian dari sektor unggulan yang dapat dioptimalkan di Kota
Surabaya
b. Untuk mengetahui strategi dalam mengoptimalkan sektor unggulan untuk meningkatkan
potensi di Kota Surabaya
2.2 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam konteks
pengembangan ekonomi Kota Surabaya. Adapun beberapa manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah:
a. Mengetahui atau mengidentifikasi potensi dari sektor unggulan yang dapat
dioptimalkan. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dengan mengidentifikasi
bagian-bagian dari sektor unggulan yang memiliki potensi untuk dioptimalkan di Kota
Surabaya. Informasi ini dapat menjadi panduan bagi pengambil kebijakan dan pelaku
industri untuk menetapkan prioritas pengembangan ekonomi, meningkatkan efisiensi,
dan memperkuat sektor-sektor yang memiliki dampak signifikan. Selain itu, Hasil
penelitian dapat membantu pemerintah daerah dalam mengoptimalkan penggunaan
sumber daya yang tersedia. Dengan mengetahui bagian dari sektor unggulan yang
dapat dioptimalkan, upaya pengembangan ekonomi dapat difokuskan pada kegiatan
yang memiliki dampak maksimal terhadap pertumbuhan ekonomi.
b. Manfaat formulasi strategi pengembangan yang berisi Tujuan penelitian yang
menekankan pengetahuan strategi dalam mengoptimalkan sektor unggulan
memberikan manfaat dalam merumuskan strategi konkret. Hasil ini dapat digunakan
oleh pemangku kepentingan untuk merancang rencana aksi yang efektif dalam
meningkatkan potensi ekonomi Kota Surabaya. Strategi yang diformulasikan dari
penelitian ini juga dapat membantu meningkatkan daya saing sektor-sektor unggulan di
tingkat lokal. Dengan demikian, Kota Surabaya dapat menjadi pusat ekonomi yang
lebih kuat dan menarik bagi investasi, menciptakan peluang pekerjaan, dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu dapat merangsang inovasi dalam
pengembangan ekonomi daerah. Strategi yang ditemukan dapat menjadi landasan
untuk menggali peluang baru, menciptakan model bisnis yang inovatif, dan merespons
perubahan lingkungan ekonomi secara adaptif.

10
Melalui identifikasi potensi pengembangan sektoral dan formulasi strategi yang efektif,
penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam upaya
mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Kota Surabaya.

11
BAB 4
METODE PENELITIAN
2.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, yang akan berfokus pada Produk
Regional Domestik Bruto (PDRB) Surabaya 2022 dengan harga konstan dan
membandingkannya dengan Provinsi Jawa Timur. Data akan dikumpulkan dari sumber
resmi pemerintah (Badan Pusat Statistik), penelitian terkait dan dan laporan yang relevan.
Analisis ini akan mencakup pemeriksaan rinci data GDRP, menggunakan teknik analisis
kualitatif untuk mengidentifikasi pola dan tren. Sebuah literatur akan memberikan konteks
dari setiap hasil, sementara penggunaan data tambahan dan sumber penelitian sebelumnya
akan menawarkan wawasan kualitatif. Representasi visual akan dibuat, dan narasi akan
dikembangkan untuk menyajikan hasil secara koheren. Juga ada rekomendasi untuk
pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan akan diturunkan dari penelitian.
2.2 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik Kota Surabaya. Data
yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data PDRB berdasarkan harga konstan
kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur tahun 2015-2022 yang menggambarkan laju
ekonomi sehingga berguna untuk mengevaluasi perkembangan ekonomi dari tahun-
ketahun. Data ini kemudian diolah menggunakan LQ dan Tipologi Klassen untuk
mengetahui sektor unggulan Kota Surabaya. Selain itu penelitian ini juga menggunakan
data primer yang diperoleh dari obsevasi dan wancara kapada instansi ataupun pihak-pihak
yang terkait dengan sektor ekonomi unggulan Surabaya. Data ini kemudian diolah
menggunakan pendekatan PEL atau Pengembambangan Ekonomi Lokal.
2.3 Perhitungan Data
Dalam menggunakan analisis Tipologi Klassen dan LQ perlu didapatkan dengan
melakukan langkah-langkah sebagai berikut.
1) Data tingkat pertumbuhan PDRB Kota Surabaya, menggunakan rumus perhitungan:
Y t −Y t −1
G y= .100 %
Y t −1
Dimana: Gy = Tingkat pertumbuhan PDRB
t = Tahun
Yt = PDRB tahun yang diamati
Y(t-1) = PDRB tahun sebelumnya

12
2) Selanjutnya perlu menghitung rata-rata tingkat pertumbuhan PDRB Kota Surabaya,
menggunakan rumus:
∑ Gt ∑ GT
Si = , S=
n n
Dimana: S i=Rata−ratatingkat pertumbuhan PDRB Surabaya ( persen )
S=Rata−rata tingkat pertumbuhan PDRB Prov . Jatim ( persen )
3) Menghitung tingkat kontribusi PDRB per sektor ekonomi dengan rumus
Yi
Si = . 100 %
Y
Dimana: Si=Tingkat kontribusi PDRB per sektor ekonomi
4) Menghitung rata-rata tingkat kontribusi PDRB per sektor ekonomi menggunakan
rumus:
∑ Si ∑ Si
Sk i= , Sk =
n n
Dimana: Sk i=rata−ratatingkat kontribusi PDRB per sektor ekonomi di Surabaya
Sk=rata−ratatingkat kontribusi GDRP per sektor ekonomi Prov . Jatimn=Jumlah tahun
5) Melakukan klasifikasi sektor PDRB dengan tipologi Klassen
Kuadran I Kuadran II
Sektor yang maju dan tumbuh pesat Sektor maju tapi tertekan
(Developed sector) (Stagnan sector)
Si > s dan Sk i> Sk Si < s dan s> Sk
Kuadran III Kuadran IV
Sektor potensial atau masih dapat Sektor relatif tertinggal
berkembang (developing sector) (Underdevelopment Sector)
Si > s dan Sk i< Sk Si < s dan s> Sk
6) Melakukan perhitungan LQ
Yksi
∑ Yksi
LQ=
Yr i
∑ Yr
Keterangan: Yks i=GDRP sektor idi Kota Surabaya
∑ Yksi=Total GDRP di Kota Surabaya
Yr i=GDRP sektor i di Provinsi Jawa Timur
∑ Yr=Total GDRP di Provinsi Jawa Timur

13
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil pengelolaan data PDRB ADHK 2022, dihasilkan nilai tipologi LQ, shift-
share, dan Klassen seperti terlihat pada Tabel 1, yang mana hasil dari penelitian ini
kemudian diajukan oleh penulis sebagai HKI. Lebih lanjut, dapat disimpulkan bahwa
sektor penggerak ekonomi Surabaya yang memiliki keunggulan kompetitif di pasar
nasional dan internasional antara lain:

1. Pengadaan Listrik dan Gas


Listrik dan gas sudah menjadi kebutuhan hampir wajib di masyarakat Surabaya.
Ada beberapa inovasi dan pengembangan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota
Surabaya, seperti Kantor Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya telah
menciptakan sebuah inovasi dengan mengubah sampah menjadi Pembangkit Listrik
Tenaga Sampah (PLTSa) yang berlokasi di lokasi TPA Benowo [21].
2. Pengadaan Air, Pengelolaan Limbah, Limbah dan Daur Ulang
Kota Surabaya menghasilkan jumlah sampah harian dan tahunan terbesar di Jawa
Timur, dengan produksi sampah 1.782 ton setiap hari dan total sampah mencapai 650.614
ton per tahun [22]. Pemerintah Kota Surabaya telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota
Kitakyushu dalam upaya meningkatkan kualitas air Sungai Kalimas, mengelola sampah,
mengembangkan fasilitas pengolahan sampah, dan menerapkan prinsip 3R [23].
3. Konstruksi
Surabaya merupakan kota yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai kota
percontohan dalam mempromosikan konsep green city & telah mendapatkan penghargaan
pada ajang Indonesia Green Awards 2016 [24]. Kerja sama pemerintah diperlukan untuk
mendorong penerapan standar bangunan gedung hijau untuk mempromosikan praktik
konstruksi ramah lingkungan [25].
4. Perdagangan Grosir dan Eceran; Perbaikan Mobil dan Motor
Pemerintah Surabaya segera mendukung dan melaksanakan program relaksasi,
restrukturisasi kredit bagi UMKM yang mengalami kesulitan, pemberian bantuan kredit
berupa subsidi bunga, penundaan pembayaran pokok dan pemberian tambahan kredit
modal kerja, menyiapkan skema pembiayaan baru terutama yang terkait dengan investasi
dan ketenagakerjaan, skema bantuan sosial khususnya yang terkait dengan paket sembako,
memberikan peluang berkelanjutan untuk produksi, terutama di sektor pertanian, sektor
industri rumah tangga serta warung tradisional, dan sektor makanan [26].

14
5. Transportasi dan Pergudangan
Pemerintah Kota Surabaya telah membangun Adaptive Traffic Control System –
Intelligent Transport System (ATCS-ITS) dengan tujuan meningkatkan keselamatan lalu
lintas dan meningkatkan kelancaran lalu lintas [27]. Permasalahan transportasi publik di
Kota Surabaya adalah armada yang belum memadai, infrastruktur yang belum memadai,
rendahnya minat pengguna transportasi umum, serta peran regulator dan operator yang
belum optimal. Hal ini terlihat dari kondisi operasional yang buruk. Dan untuk
mengakomodasi kebutuhan pengguna angkutan umum, perlu dilakukan perbaikan armada
operasi, sistem pelayanan, serta pengelolaan operasional dan keuangan dengan
mengintegrasikan seluruh kepentingan yang ada [28].
6. Penyediaan Akomodasi dan Makanan &; Minuman
Surabaya also has culinary riches and abundant local resources of typical food [29].
This is an opportunity where tourism and culinary tourism is a sector that is currently
having an impact on the regional economy. This is also in line with BPS (Indonesian
Central Statistics Agency) data that tourist visits in Surabaya have increased. Support for
the development of Surabaya's commercial center area and culinary tourism needs to be
provided by the government [30].
7. Informasi dan Komunikasi
Mengembangkan pelatihan teknis sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan
bekerjasama dengan perusahaan teknologi di kota Surabaya [31]. Pemerintah memperbarui
pelatihan kerja agar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja untuk mengikuti perkembangan
teknologi dan mempelajari keterampilan baru untuk tetap berada di pasar kerja yang
diminati. Annisa juga menjelaskan bahwa pemerintah perlu mengubah pelatihan
kelembagaan yang berjalan sebelumnya menjadi pelatihan berbasis teknologi informasi
dan digital. Dengan strategi ini, Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya mengalihkan pelatihan
kerja ke daring dengan mengambil beberapa kursus pelatihan yang sudah ada yang dapat
diselenggarakan secara daring, yaitu IT Support, Desain Grafis, Pelatihan Multimedia.
8. Jasa Keuangan dan Asuransi
Diperlukan upaya konkret untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Kota
Surabaya. Pemerintah perlu mengembangkan program yang berfokus pada peningkatan
literasi keuangan di Kota Surabaya. Upaya ini dapat melibatkan berbagai pihak, termasuk
lembaga keuangan, lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat.
Melalui kerja sama ini, program-program dapat dirancang untuk mengakomodasi berbagai

15
kebutuhan masyarakat, mulai dari anak-anak dan remaja hingga orang dewasa dan lansia
[32].
9. Real Estate
Menurut Syafitri [33], ada permasalahan saat ini yang dihadapi Surabaya, yaitu
efek Urban Heat Island (UHI) diperkirakan akan memburuk di masa mendatang akibat
meningkatnya ekspansi perkotaan dan kenaikan suhu. Untuk mengatasi masalah ini dan
mengurangi polusi di daerah perkotaan, pengenalan infrastruktur hijau perkotaan (UGI)
seperti atap hijau, dinding hijau, taman, dan pohon pinggir jalan sangat penting. Saat ini,
ada kekurangan informasi yang tersedia bagi perencana kota untuk memutuskan strategi
UGI yang paling cocok menggunakan pendekatan spasial. Oleh karena itu, kerangka kerja
terstruktur sedang dikembangkan untuk menentukan prioritas dan pilihan UGI dalam
pengembangan kawasan perkotaan yang lebih ramah lingkungan. Kerangka kerja ini
didukung oleh analisis komprehensif literatur ilmiah yang berkaitan dengan fenomena UHI
di Surabaya, UGI, dan strategi untuk mengurangi pulau-pulau panas perkotaan melalui
analisis deskriptif dan kesenjangan komparatif.
10. Layanan Perusahaan
Pemerintah perlu membuat kebijakan yang ramah bisnis dan mengurangi hambatan
birokrasi untuk mendorong pembentukan dan ekspansi bisnis. Salah satu upaya pemerintah
adalah memberikan kemudahan terkait perizinan berusaha dengan menerbitkan Nomor
Induk Berusaha (NIB) melalui Online Single Submission (OSS). Untuk memudahkan
pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui OSS. Upaya pemerintah pusat juga perlu
didukung oleh pemerintah daerah atau pemerintah Surabaya. Salah satu hal yang dapat
dilakukan sebagai contoh di sini adalah penelitian yang dilakukan oleh Tranggono et al.
[34] yang melakukan Kerjasama pemerintah dengan kantor kecamatan untuk membuka pos
pembuatan NIB di kantor kecamatan.
11. Layanan Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Salah satu upaya pemerintah dalam bidang kesehatan masyarakat adalah Program
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Namun, dijelaskan oleh Mustofa et al. [35] inovasi
pelayanan saat ini untuk program JKN masih berbasis pada semua jenis penyakit yang
diderita pasien tanpa didasarkan pada skala prioritas, karena keterbatasan tenaga medis dan
infrastruktur yang dibutuhkan, sehingga terkesan lambat. Ia menjelaskan, inovasi layanan
program JKN di Puskesmas masih terbatas pada sistem registrasi berbasis elektronik (e-
health), namun pasien belum dapat menggunakannya secara optimal karena keterbatasan
kapasitas. Di sisi lain, pelayanan kesehatan masih menggunakan inovasi konvensional.

16
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan program JKN yang dilaksanakan oleh
puskesmas di Surabaya, diperlukan inovasi pengembangan pelayanan inovatif yang
memperhatikan kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat sekitar.

Tidak ada sektor penggerak ekonomi Surabaya yang menghadapi tantangan dalam
persaingan di pasar nasional dan internasional. Sementara itu, sektor-sektor yang
berpotensi tumbuh namun belum terwakili dengan baik dalam struktur perekonomian
Surabaya antara lain: 1) Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; 2) Industri Pengolahan; 3)
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; dan 4) Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib. Sedangkan sektor yang tidak
memiliki keunggulan kompetitif dan sulit berkembang adalah Pertambangan dan
Penggalian.

Tabel 2. Hasil LQ, Shift Share dan Tipologi Klassen

Sektor LQ Shift Share Kuadran


A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 0.013254 1001022.446 III
B. Pertambangan dan Penggalian 0.001067 -136151.9032 IV
C. Industri Pengolahan 0.632770 498638992 III
D. Pengadaan Listrik dan Gas 1.317029 11574708.71 I
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Limbah, Limbah dan Daur Ulang 1.515993 1503906.448 I
F. Konstruksi 1.056411 252480540.5 I
G. Perdagangan Grosir dan Eceran; Perbaikan Mobil dan Motor 1.469682 784534393.2 I
H. Transportasi dan Pergudangan 1.711148 385905401.8 I
I. Penyediaan Akomodasi dan Makanan &; Minuman 2.646929 533960305 I
J. Informasi dan Komunikasi 1.087445 141272072.9 I
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 1.830392 44709084.85 I
L. Real Estate 1.477280 50814023.71 I
M,N. Layanan Perusahaan 2.903323 46537614.5 I
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib 0.544971 1229799.032 III
P. Layanan Pendidikan 0.862009 8417298.398 III
Q. Layanan Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.155346 8535632.325 I
R,S,T,U. Layanan lainnya 0.938859 62330462.25 II

Penggabungan analisis Location Quotient (LQ) dan Shift-Share memungkinkan


penulis untuk melakukan kuadranisasi. Teknik ini digunakan untuk mengklasifikasikan
17
sektor berdasarkan karakteristik pertumbuhan dan daya saingnya. Kuadranisasi melibatkan
pembagian industri menjadi empat kuadran, masing-masing mewakili kombinasi LQ dan
efek kompetitif dari metode Shift-Share. Klasifikasi ini memberikan wawasan tentang
potensi masing-masing sektor dan membantu pembuat kebijakan memprioritaskan
intervensi mereka untuk pembangunan ekonomi di Surabaya.

Gambar 3. Peta Sebaran Sektor dalam Empat Kuadran

Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah penulis)

Berdasarkan teori tipologi klassen yang dipaparkan oleh Sjafrizal [36] setiap
kuadran memiliki nilai kontribusinya masing-masing. Berikut penjelasan masing-masing
kuadran [37]:
1. Sektor pada Kuadran I (High growth, and high competitive effect) merupakan
sektor penggerak perekonomian kota Surabaya, dan memiliki keunggulan
kompetitif di pasar nasional maupun internasional. Sektor ini perlu dijaga oleh para
pengambil kebijakan agar dapat bertahan dan terus berkontribusi terhadap
perekonomian kota Surabaya.
2. Kuadran II (pertumbuhan tinggi, efek kompetitif rendah) Sektor ini memiliki nilai
LQ yang tinggi namun mengalami kesulitan dalam bersaing di tingkat nasional
maupun internasional. Pembuat kebijakan dapat menyusun strategi untuk

18
meningkatkan daya saing industri-industri ini melalui intervensi yang ditargetkan,
seperti penelitian dan pengembangan, inovasi, dan program pengembangan
kapasitas sektor di kuadran II.
3. Sektor-sektor di Kuadran III (pertumbuhan rendah, efek kompetitif tinggi), industri
di Kuadran III memiliki nilai LQ rendah (kurang terwakili di Kota Surabaya)
namun menunjukkan dampak kompetitif yang positif. Sektor-sektor ini memiliki
potensi pertumbuhan tetapi tidak terwakili dengan baik dalam struktur ekonomi
kota saat ini. Pembuat kebijakan harus mempertimbangkan untuk mendukung
industri-industri ini melalui insentif dan kebijakan yang mendorong investasi,
adopsi teknologi, dan akses pasar untuk mendorong pertumbuhan mereka di
Surabaya.
4. Kuadran IV (pertumbuhan rendah, efek kompetitif rendah), industri di Kuadran IV
memiliki nilai LQ rendah (kurang terwakili di Kota Surabaya) dan dampak
kompetitif negatif atau lemah. Sektor-sektor ini menghadapi tantangan dalam
menarik investasi dan memperluas kehadiran pasar mereka. Pembuat kebijakan
harus hati-hati menilai kelayakan industri-industri ini dan mempertimbangkan
kebijakan yang ditargetkan untuk merevitalisasi atau menghapusnya sambil
mempromosikan sektor-sektor lain dengan potensi besar.

Selanjutnya mencakup strategi optimalisasi untuk setiap sektor kota Surabaya yang
berisi program dan kegiatan, sasaran dan instansi atau pemerintah terkait yang dapat
digunakan oleh pengambil kebijakan sebagai acuan dalam meningkatkan perekonomian
kota Surabaya.

19
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Lanskap ekonomi Surabaya, yang diilustrasikan melalui analisis Location Quotient
(LQ) dan Shift-Share, menghasilkan strategi yang berbeda untuk setiap kuadran. Di
Kuadran I, di mana sektor-sektor memiliki pertumbuhan dan daya saing yang baik,
Surabaya harus fokus pada mempertahankan dan memperluas kekuatannya dengan
mendorong inovasi, berinvestasi dalam teknologi, dan membina tenaga kerja terampil.
Kuadran II menyajikan sektor-sektor dengan potensi pertumbuhan tetapi tantangan daya
saing, membutuhkan dukungan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif mereka
melalui pengurangan biaya, inovasi, dan fasilitasi akses pasar. Kuadran III, meskipun
sangat kompetitif, membutuhkan strategi untuk membuka potensi pertumbuhan melalui
penelitian, akses pasar, dan diversifikasi. Terakhir, revitalisasi Kuadran IV, sektor
perumahan seperti Pertambangan dan Penggalian, melibatkan diversifikasi dan rencana
transisi yang adil bagi pekerja yang beralih ke sektor lain. Mencapai pembangunan
ekonomi yang seimbang, ditandai dengan kolaborasi, keberlanjutan, dan inovasi, adalah
kunci ketahanan dan keberhasilan Surabaya dalam lanskap ekonomi yang berkembang
secara dinamis.

Berdasarkan hasil pengelolaan data PDRB ADHK 2022 dan tipologi LQ, shift-
share, serta Klassen yang dihasilkan, dapat disimpulkan bahwa sektor-sektor penggerak
ekonomi di Surabaya yang memiliki keunggulan kompetitif meliputi:

1. Pengadaan Listrik dan Gas: Inovasi seperti PLTSa di TPA Benowo menjadi bukti
keberhasilan Pemerintah Kota Surabaya dalam memanfaatkan sumber daya lokal
untuk menciptakan energi terbarukan.
2. Pengadaan Air, Pengelolaan Limbah, Limbah, dan Daur Ulang: Kerja sama dengan
Pemerintah Kota Kitakyushu dalam mengelola sampah dan menerapkan prinsip 3R
menunjukkan komitmen Surabaya terhadap keberlanjutan lingkungan.
3. Konstruksi: Surabaya telah menjadi kota percontohan green city, dan kerja sama
pemerintah diperlukan untuk mendorong penerapan standar bangunan gedung
hijau.
4. Perdagangan Grosir dan Eceran; Perbaikan Mobil dan Motor: Dukungan
pemerintah terhadap UMKM, termasuk program relaksasi dan restrukturisasi
kredit, memberikan peluang berkelanjutan untuk sektor ini.

20
5. Transportasi dan Pergudangan: Implementasi Adaptive Traffic Control System dan
tantangan dalam transportasi publik menunjukkan perlunya investasi dan perbaikan
dalam infrastruktur transportasi.
6. Penyediaan Akomodasi dan Makanan & Minuman: Potensi pariwisata dan kuliner
sebagai sektor ekonomi yang berkembang membutuhkan dukungan untuk
pengembangan pusat perbelanjaan dan pariwisata kuliner.
7. Informasi dan Komunikasi: Pengembangan pelatihan teknis dan pendekatan
interdisipliner dengan perusahaan teknologi dapat meningkatkan daya saing sektor
ini.
8. Jasa Keuangan dan Asuransi: Peningkatan literasi keuangan masyarakat dan
dukungan pada program-program literasi perlu ditingkatkan.
9. Real Estate: Pengenalan infrastruktur hijau perkotaan sebagai respons terhadap
Urban Heat Island menjadi strategi penting dalam pembangunan kawasan
perkotaan yang berkelanjutan.
10. Layanan Perusahaan: Kemudahan perizinan berusaha melalui OSS dan peran
kantor kecamatan dalam memfasilitasi pembuatan NIB dapat meningkatkan iklim
bisnis.
11. Layanan Kesehatan dan Kegiatan Sosial: Inovasi pelayanan kesehatan di
Puskesmas dan peningkatan penggunaan teknologi diharapkan dapat meningkatkan
efisiensi dan aksesibilitas pelayanan kesehatan.
Meskipun sektor penggerak ekonomi Surabaya menunjukkan keunggulan
kompetitif yang kuat di pasar nasional dan internasional, masih terdapat sektor-sektor
potensial yang belum sepenuhnya terwakili dalam struktur perekonomian kota ini.
Sementara itu, sektor-sektor seperti Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Industri
Pengolahan, serta Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib
memiliki potensi pertumbuhan yang belum maksimal dalam kontribusinya terhadap
ekonomi Surabaya.
Terakhir , strategi yang dilakukan pemerintah untuk setiap sektor adalah:
1. Maksimalkan Kuadran I: Pembuat kebijakan perlu fokus pada pembangunan
lingkungan yang mendukung bagi industri-industri di Kuadran I untuk lebih
memperkuat daya saing mereka dan mendukung pertumbuhan mereka sebagai
penggerak ekonomi utama.
2. Promosikan Kuadran III: Pembuat kebijakan sebaiknya menjelajahi strategi untuk
mendorong pertumbuhan industri dari Kuadran III dengan menyediakan sumber

21
daya, insentif, dan dukungan yang diperlukan untuk memperluas keberadaan
mereka di Surabaya.
3. Rencanakan untuk Kuadran IV: Pembuat kebijakan sebaiknya menilai
keberlanjutan jangka panjang dari industri di Kuadran IV dan merancang kebijakan
yang tepat, termasuk dukungan potensial untuk transisi ke sektor lain.
4. Strategi Antarsektoral: Kolaborasi lintas sektor dan penilaian menyeluruh terhadap
potensi pertumbuhan dan keberlanjutan industri di setiap kuadran menjadi kunci
dalam merumuskan kebijakan yang efektif untuk mendukung perkembangan
ekonomi yang berkelanjutan di kota ini.

7.2 Saran
Salah satu kelemahan penelitian saat ini terletak pada cakupannya yang luas,
sehingga berpotensi untuk menggeneralisasi sektor-sektor tertentu. Sebagai saran,
penelitian di masa depan dapat mengatasi hal ini dengan menggali lebih dalam dinamika
sektoral di setiap kuadran, sehingga dapat mengatasi keterbatasan ini dan menawarkan
wawasan yang lebih rinci tentang lanskap ekonomi Surabaya. Selain itu, penelitian harus
mengeksplorasi metodologi yang lebih kuat untuk menangkap data kualitatif dan
melakukan wawancara dengan pemangku kepentingan untuk mendapatkan pemahaman
yang komprehensif tentang tantangan dan peluang yang dihadapi oleh masing-masing
sektor.

Selain itu, penelitian lebih lanjut juga dapat menggabungkan pendekatan


interdisipliner yang mengintegrasikan wawasan dari studi ekonomi, sosiologis, dan
lingkungan. Pandangan holistik ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan keberlanjutan, sehingga
meningkatkan kedalaman dan luasnya penelitian. Pada akhirnya, perbaikan dalam
metodologi dan ruang lingkup penelitian ini akan memberikan wawasan yang lebih dapat
ditindaklanjuti bagi pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan saat mereka
menavigasi lanskap ekonomi Surabaya yang dinamis, sambil mengatasi kelemahan yang
diidentifikasi dalam penelitian saat ini.

Saran kepada Pemerintah dan Pembuat Kebijakan adalah bahwa pemerintah dan
pembuat kebijakan di Surabaya harus menekankan kolaborasi lintas sektoral, membina
kemitraan yang mendorong inovasi, berbagi pengetahuan, dan pengumpulan sumber daya.
Investasi dalam infrastruktur penting seperti transportasi, konektivitas digital, dan energi

22
harus diprioritaskan untuk meningkatkan efisiensi ekonomi di semua sektor.
Mempromosikan praktik berkelanjutan di seluruh industri sangat penting untuk
menyelaraskan dengan tren global dan preferensi konsumen sambil berkontribusi pada
pelestarian lingkungan. Inklusivitas harus menjadi inti dari pertumbuhan ekonomi, dengan
kebijakan yang bertujuan mengurangi ketimpangan pendapatan dan meningkatkan akses ke
pendidikan, perawatan kesehatan, dan layanan penting. Investasi dalam program
pendidikan dan pengembangan keterampilan akan memastikan kota ini memiliki tenaga
kerja yang sangat terampil dan mudah beradaptasi yang mampu memenuhi kebutuhan
berbagai industri yang berkembang. Selain itu, program transisi yang komprehensif dan
adil harus dibentuk untuk mendukung transisi pekerja dan masyarakat dari sektor yang
memburuk ke industri baru yang sedang berkembang, memastikan keadilan, inklusivitas,
dan penyediaan jaring pengaman sosial. Akhirnya, penerapan analisis data dan teknologi
untuk pengambilan keputusan berbasis data akan memberdayakan Surabaya untuk
membuat pilihan kebijakan yang tepat dan menyesuaikan strategi secara efektif dalam
menanggapi lanskap ekonomi yang dinamis. Tindakan-tindakan ini, jika dimasukkan ke
dalam agenda perumusan kebijakan dan penelitian, akan berkontribusi pada pembangunan
ekonomi berkelanjutan di Surabaya, memastikan masa depan kota dan penduduknya
berkembang dan tangguh.

Pemerintah dapat mengimplementasikan sistem pemantauan dan evaluasi untuk


mengukur dampak strategi yang telah dibuat. Hal ini akan membantu pemerintah untuk
secara aktif melacak kemajuan, mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan, dan
memastikan bahwa tujuan pembangunan ekonomi tercapai. Selain itu, pemerintah perlu
melibatkan aktif pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, bisnis, dan organisasi non-
pemerintah dalam mengimplementasikan strategi di sektor unggulan agar memberikan
wawasan tambahan, meningkatkan dukungan, dan memastikan bahwa kebijakan yang
dihasilkan relevan dengan kebutuhan sektor dan masyarakat. Dan juga pemerintah perlu
membuat rencana cadangan untuk mengatasi potensi tantangan atau perubahan yang tidak
terduga pada startegi pemerintah. Rencana ini dapat membantu memitigasi risiko dan
memastikan kelancaran implementasi.

23
DAFTAR PUSTAKA
[1] G. R. Lamonica et al., “The efficiency of the cross-entropy method when estimating the
technical coefficients of input – output tables estimating the technical coef fi cients of
input – output,” Spat. Econ. Anal., vol. 00, no. 0, pp. 1–30, 2019, doi:
10.1080/17421772.2019.1615634.
[2] R. Capello, U. Fratesi, R. Capello, and U. G. O. Fratesi, “Modelling Regional Growth : An
Advanced MASST Model Modelling Regional Growth : An Advanced MASST Model,” Spat.
Econ. Anal., vol. 7, no. 3, pp. 37–41, 2012, doi: 10.1080/17421772.2012.694143.
[3] K. Morrissey, “A location quotient approach to producing regional production multipliers
for the Irish economy,” no. Moylan 2011, 2014, doi: 10.1111/pirs.12143.
[4] M. A. Berawi, M. P. Zagloel, Teuku Yuri, and H. Mulyanto, “Producing Alternative Concept
for the Trans-sumatera Toll Road Project Development using Location Quotient Method,”
Procedia Eng., vol. 171, no. 265–273, pp. 265–273, 2017, doi:
10.1016/j.proeng.2017.01.334.
[5] R. A. Barff, “Dynamic Shift-Share Analysis Problems Associated with Comparative Static
Approach,” Growth Chang. a J. Urban Reg. Policy, vol. 19, no. 2, pp. 1–10, 1988.
[6] H. W. Richardson, “The State of Regional Economics : A Survey Article,” Int. Reg. Sci. Rev.,
vol. 3, no. 1, pp. 1–48, 1978, doi: 10.1177/016001767800300101.
[7] S. Won, K. Bae, Y. Joo, and H. Gyun, “Analysis of import changes through shift-share ,
location quotient and BCG techniques : Gwangyang Port in Asia,” Asian J. Shipp. Logist.,
vol. 36, no. 3, pp. 145–156, 2020, doi: 10.1016/j.ajsl.2020.01.001.
[8] M. Kushaini, “A Shift-share Analysis on Regional Competitiveness - A Case of Banyuwangi
District, East Java, Indonesia,” Procedia Soc. Behav. Sci., vol. 211, pp. 738–744, 2015, doi:
10.1016/j.sbspro.2015.11.097.
[9] R. Herawaty and B. Bangun, “Kajian Potensi Perkebunan Rakyat di Provinsi Sumatera Utara
Menggunakan Location Quotient dan Shift Share,” J. AGRICA, vol. 10, no. 1, pp. 103–111,
2017.
[10] A. K. K. Negara and A. K. Putri, “ANALISIS SEKTOR UNGGULAN KECAMATAN TOBOALI
DENGAN METODE SHIFT SHARE DAN LOCATION QUOTIENT,” Equity J. Ekon., vol. 8, no. 1,
pp. 2–6, 2020, doi: https://doi.org/10.33019/equity.v8i1.11.
[11] E. D. Rinawiyanti and A. H. Kusumo, “Clustering of business strategies among Indonesian
manufacturing firms,” Int. J. Commun. Soc. Vol 5, No 1 June 2023, vol. 5, no. 1, pp. 38–48,
2023, [Online]. Available:
https://pubs2.ascee.org/index.php/ijcs/article/view/746%7Cto_array%3A0
[12] R. T. Yanti, “STRATEGI OPTIMALISASI KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN PANGAN DI
PROPINSI BENGKULU (Menurut Persepsi Masyarakat),” EKOMBIS Rev. J. Ilm. Ekon. dan
Bisnis, vol. 5, no. 1, pp. 69–78, 2017, doi: 10.37676/ekombis.v5i1.331.
[13] M. L. Jhingan, The Economics of Development and Planning. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
[14] P. Rapanna and Y. Fajriah, Menembus Badai Ekonomi. Google Play (Online), 2021.
[15] P. Romhadhoni, D. Z. Faizah, and N. Afifah, “Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Pengangguran Terbuka di
Provinsi DKI Jakarta,” J. Mat. Integr., vol. 14, no. 2, p. 113, 2019, doi:
10.24198/jmi.v14i2.19262.

24
[16] S. Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
[17] K. Fatmawati, “Gross Domestic Product: Financing & Investment Activities and State
Expenditures,” KINERJA J. Manaj. Organ. dan Ind., vol. 1, no. 1, pp. 11–18, 2022.
[18] D. M. Al-Hakim, “Analisis Sektor Unggulan dan Strategi Optimalisasi Potensi Ekonomi
Daerah: Studi Kasus Kabupaten Klaten Tahun 2011-2020,” Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta, 2022.
[19] Rahmaliza and W. P. Tyas, “Analisis Sektor Unggulan Kota Lubuklinggau Sebagai Kawasan
Strategis Provinsi,” J. Tata Kota dan Drh., vol. 14, no. 2, pp. 85–96, 2022.
[20] M. . Miller, L. J. Gibson, and G. N. Wright, “Location Quotient: A Basic Tool for Economic
Development Analysis,” Economic Development Review, p. 2, 1991. [Online]. Available:
https://www.proquest.com/openview/d6011b83d027b7ad1dba29bb96b74a53/1?pq-
origsite=gscholar&cbl=38209
[21] F. M. Sucahyo and E. H. Fanida, “INOVASI PENGELOLAAN SAMPAH MENJADI PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSa) OLEH DINAS KEBERSIHAN DAN RUANG TERBUKA HIJAU
(DKRTH) SURABAYA (Studi Kasus di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Surabaya),”
Publika, pp. 39–52, 2021, doi: 10.26740/publika.v9n2.p39-52.
[22] A. A. Fadilla and A. Kriswibowo, “MODEL INTEGRATED SUSTAINABLE WASTE
MANAGEMENT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH DI PUSAT DAUR ULANG JAMBANGAN,” J.
Adm. Publik dan Pembang., vol. 4, no. 2, 2022.
[23] A. Damayanti, “Green Sister City Surabaya – Kitakyushu (Analisis Stakeholder Dalam
Program Pengolahan Limbah Sampah Di Super Depo Sutorejo Dan Rumah Kompos
Wonorejo Surabaya),” Universitas Airlangga, 2020. [Online]. Available:
https://repository.unair.ac.id/101430/
[24] A. F. Tasya and A. D. Putranto, “Konsep Green Building Pada Bangunan Kantor (Studi Kasus:
Spazio Office, Surabaya) Annisa,” J. Mhs. Jur. Arsit. Univ. Brawijaya, vol. 5, no. 4, 2017,
[Online]. Available: https://www.neliti.com/publications/206671/konsep-green-building-
pada-bangunan-kantor-studi-kasus-spasio-officesurabaya#cite
[25] M. Husin, “PERANCANGAN SHOPPING MALL LIBRARY DENGAN PENDEKATAN GREEN
BUILDING DI SURABAYA,” Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2020. [Online].
Available: http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/21188
[26] M. Jamil, D. Mutmainnah, M. Azizah, and M. Usaha, “PADA UMKM BAKUL KEMBANG
OFFICIAL KELURAHAN KEDURUS KECAMATAN KARANG PILANG KOTA SURABAYA,” J. Serv.
Learn., vol. 8, no. 2, pp. 196–207, 2022, doi: 10.9744/share.8.2.196-207.
[27] A. Afandi, D. Wahyuni, and J. Sriyana, “International Journal of Economics and Financial
Issues Policies to Eliminate Poverty Rate in Indonesia,” Int. J. Econ. Financ. Issues, vol. 7,
no. 1, pp. 435–441, 2017, [Online]. Available: http:www.econjournals.com
[28] A. Widayanti, Soeparno, and B. Karunia, “PERMASALAHAN DAN PENGEMBANGAN
ANGKUTAN UMUM DI KOTA SURABAYA,” J. Transp., vol. 14, no. 1, pp. 53–60, 2014, doi:
https://doi.org/10.26593/jtrans.v14i1.1374.%25p.
[29] F. A. Tyastity and Y. P. Mbulu, “STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA KULINER BERBASIS
MASYARAKAT DI RUNGKUT SURABAYA,” J. Tour. Destin. Attract., vol. 7, no. 1, pp. 25–35,
2019, doi: https://doi.org/10.35814/tourism.v7i1.783.
[30] A. Khomenie and E. Umilia, “Arahan Pengembangan Kawasan Wisata Terpadu Kenjeran

25
Surabaya,” J. Tek. POMITS, vol. 2, no. 1, 2013, [Online]. Available:
https://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/4349/1035
[31] I. Annisa, “ANALISIS SWOT DINAS TENAGA KERJA KOTA SURABAYA DALAM MENGURANGI
PENGANGGURAN DI MASA PANDEMI,” PRAJA Obs. J. Penelit. Adm. Publik, vol. 2, no. 02,
pp. 119–126, 2022, [Online]. Available:
https://aksiologi.org/index.php/praja/article/view/213
[32] V. T. Andreas, B. Prabowo, and F. Literacy, “Peningkatan Literasi Keuangan Masyarakat
Kota Surabaya melalui Program Pengabdian oleh Divisi Keuangan PELNI Surabaya,” J.
Pelayanan dan Pengabdi. Masy. Indones., vol. 2, no. 3, 2023, doi:
https://doi.org/10.55606/jppmi.v2i3.426 Peningkatan.
[33] R. A. W. D. Syafitri, C. Susetyo, and R. P. Setiawan, “Planning for compact eco-cities : a
spatial planning to prioritise green infrastructure development to mitigate urban heat
island in Surabaya Planning for compact eco-cities : a spatial planning to prioritise green
infrastructure development to mitigate u,” 2020. doi: 10.1088/1755-1315/562/1/012019.
[34] D. Tranggono, C. Andriani, D. S. Christiawan, D. Retno, and A. Sari, “PEMBERDAYAAN
UMKM DENGAN PENDAFTARAN NOMOR INDUK BERUSAHA MELALUI OSS DI KELURAHAN
KREMBANGAN SELATAN SURABAYA,” J. ABDIMAS PATIKALA, vol. 2, no. 1, pp. 406–413,
2022.
[35] N. Fauziyah, S. Wahyuni Mustafa, and M. Muhani, “Analisis Penyerapan Tenaga Kerja pada
Sektor Parawisata di Indonesia,” Syntax Lit. ; J. Ilm. Indones., vol. 8, no. 7, pp. 5066–5073,
2023, doi: 10.36418/syntax-literate.v8i7.13054.
[36] Sjafrizal, Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi, 1st ed., vol. 12, no. 1. Padang: Baduose
Media, 2008.
[37] R. Y. F. Napitulu, A. G. Kumenaung, and A. O. Niode, “Analisis Pertumbuhan dan Struktur
Ekonomi di Kabupaten Bekasi,” J. Berk. Ilm. Efisiensi, vol. 21, no. 05, pp. 106–116, 2021.

26
LAMPIRAN
JUDUL PENELITIAN:

SEKTOR UNGGULAN KOTA SURABAYA: TINJAUAN, ANALISIS DAN


STRATEGI OPTIMALISASI

A. Tenaga Peneliti

No Tugas yang telah diselesaikan Alokasi Unit Kerja


Nama dan Keahlian
. dalam Penelitian Waktu Lembaga
1. Anik Kurnia Ningsih Penulisan Policy Brief hasil 2 Bulan Mahasiswa
Penelitian, administrasi
penelitian, dan HKI
2. M. Arkan Rabbani Penulisan Jurnal dan Submit 2 Bulan Mahasiswa
Jurnal
3. Nazila Aisyadiva Membantu penulisan Policy 2 Bulan Mahasiswa
Ramadhani Brief dan Jurnal

B. Lokasi Penelitian

No. Lokasi/Laboratorium Alamat Pemilik/Pengelola/Lembaga


1. Pojok Statistik G9, Fakultas Program Studi Ekonomi,
Universitas Negeri Ekonomikan dan Bisnis, Universitas Negeri Surabaya
Surabaya Universitas Negeri
Surabaya

C. Uraian Kegiatan yang Telah Dilaksanakan

No Posisi Saat Ini


Kegiatan
. Belum Sedang Sudah
1 Studi Literatur dan Pendahuluan √
2 Pengumpulan Data dan Tabulasi √
3 Pengelolaan Data dengan Analisis LQ, Shift Share,

dan Tipologi Klassen
4 Pengajuan HKI √
5 Laporan Kemajuan √
6 Pengajuan Penerbitan Jurnal √
7 Laporan Akhir √

27
D. Hambatan yang ditemukan dan cara penanggulangannya

Didapati kendala kekurangan pendanaan atau biaya dalam penerbitan Jurnal


Internasional. Penulis mencari opsi Jurnal Internasional lainnya yang sekarang sedang
tahap review.

E. Hasil yang dicapai


E1. Artikel Jurnal

No. Jurnal Artikel Nama Jurnal Status Kemajuan


1 Surabaya City Leading Journal of Law and Sustainable Accepted
Sectors: Overview, Development
Analysis and
Optimization Strategy
2 Surabaya City leading Вестник Санкт-Петербургского Underreview
sectors: Overview, университета. Экономика
analysis and (Bulletin of St. Petersburg
optimization strategy
University. Economics)

E2. Paten

No. Judul Usulan Paten Status Kemajuan


1 SEKTOR UNGGULAN KOTA SURABAYA: TINJAUAN, Accepted
ANALISIS DAN STRATEGI OPTIMALISASI

F. Evaluasi Diri

No. Kegiatan Jawaban


1 Dalam pelaksanaan penelitian, anggota tim bekerja secara
1 2 3 4 5
proporsional sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
2 Kemajuan yang dihasilkan sampai saat ini sesuai atau
1 2 3 4 5
lebih baik dibandingkan dengan yang ditargetkan
3 Tim peneliti tidak mengalami permasalahan yang
1 2 3 4 5
substansial dalam pelaksanaan penelitian ini
4 Tim peneliti punya keyakinan penelitian ini akan 1 2 3 4 5
menghasilkan output sesuai yang dijanjikan
5 Tim peneliti melaksanakan penelitian dengan kaidah 1 2 3 4 5
ilmiah dan terbebas dari plagiarisme, sitasi yang tidak
sesuai kaidah ilmiah, atau praktek lain yang sejenis
6 Tim peneliti melakukan dokumentasi informasi, data, dan
1 2 3 4 5
laporan
7 Tim peneliti secara rutin melakukan dokumentasi 1 2 3 4 5

28
kegiatan dalam bentuk log book
8 Tim peneliti melakukan pencatatan pengeluaran dana 1 2 3 4 5
penelitian sebagai bahan pembuatan laporan keuangan
G. Logbook (Catatan Harian)

Nama Kegiatan : Sektor Unggulan Kota Surabaya: Tinjauan, Analisis dan Strategi
Optimalisasi
Sesuai Kontrak
:
Penelitian
Tanggal : 1 Juli - 30 November 2023

No Tanggal Uraian Kegiatan Ket.


1 14 Jul 2023 Melengkapi berkas administrasi kontrak penelitian √
Melakukan tabulasi (Data Sekunder) yaitu data PDRB Kota
2 15 Jul 2023 √
Surabaya dan Provinsi Jawa Timur tahun 2015-2022
3 16 Jul 2023 Melakukan analisis LQ dan Tipologi Klassen √
Melakukan wawancara mengenai sektor unggulan di Kota
4 17 Jul 2023 √
Surabaya
5 20 Jul 2023 Membuat hasil penelitian √
6 26 Jul 2023 Membuat draft artikel ilmiah √
7 28 Jul 2023 Melakukan revisi dan submit artikel ilmiah √
Membuat policy brief strategi optimalisasi sektor unggulan
8 08 Agu 2023 √
Kota Surabaya
Melakukan revisi policy brief strategi optimalisasi sektor
9 09 Agu 2023 √
unggulan Kota Surabaya
Melakukan pendaftaran HKI Policy Brief Strategi
10 16 Agu 2023 √
Optimalisasi Sektor Unggulan Kota Surabaya
11 08 Sep 2023 Mencari jurnal lain dan melakukan revisi artikel ilmiah √
12 09 Sep 2023 Melakukan sumbit artikel ilmiah √
13 02 Nov 2023 Membuat laporan kemajuan √
14 15 Nov 2023 Mencari jurnal lain dan melakukan revisi artikel ilmiah √
15 17 Nov 2023 Melakukan sumbit artikel ilmiah √
16 18 Nov 2023 Pendiseminasian kegiatan √
17 20 Nov 2023 Membuat laporan akhir √
18 21 Nov 2023 Mengumpulkan laporan ke LPPM √

Surabaya, 30 November
2023
Ketua Peneliti

29
Anik Kurnia Ningsih
NIM 20081324007

H. SPJ Keuangan

I. DAFTAR PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) KEUANGAN TERMIN 1


PENELITIAN NON APBN
TAHUN ANGGARAN 2023

Nama Kegiatan : Sektor Unggulan Kota Surabaya: Tinjauan, Analisis dan


Strategi
Optimalisasi
Sesuai Kontrak
:
Penelitian
Tanggal : 1 Agustus - 31 Oktober 2023

N Pajak Pajak PPh PPh


Tanggal Uraian Pengeluaran Jumlah
o (PPN) PPh 21 22 23
14 Jul Pembelian materai dalam rangka
1 Rp 216.000
2023 administrasi kontrak penelitian
Pencetakan proposal, RBA,
14 Jul buku rekening, surat pernyataan,
2 Rp 64.000
2023 dan biodata dalam rangka
administrasi kontrak Penelelitian
Pembelian kuota internet 4
15 Jul bulan dalam rangka menunjang
3 Rp 240.000
2023 alat komunikasi dan mencari
literasi
Pembelian masker, hand
19 Jul sanitizer, stapler, staples,
4 Rp 475.000
2023 lakban, map, dan flashdisk
dalam rangka persiapan kegiatan
Pembelian kertas, masker, hand
sanitizer, stapler, staples, atk,
20 Jul
5 lakban, map, flashdisk, dan note Rp 505.000
2023
book dalam rangka persiapan
kegiatan
Pembelian konsumsi dalam
31 Jul rangka rapat evaluasi dan monev
6 Rp 120.000
2023 tim bulan Juli bersama dosen
pembimbing

30
Pembelian materai dalam rangka
16 Agu
7 administrasi pendaftaran Hak Rp 36.000
2023
Kekayaan Intelektual (HKI)
Pencetakan berkas Hak
16 Agu Kekayaan Intelektual (HKI) dan
8 Rp 14.000
2023 pembelian map dalam rangka
administrasi kontrak Penelelitian
Pembelian konsumsi dalam
31 Agu rangka rapat evaluasi dan monev
9 Rp 100.000
2023 tim bulan Agustus bersama
dosen pembimbing
Pembelian konsumsi dalam
30 Sep rangka rapat evaluasi dan monev
10 Rp 105.000
2023 tim bulan September bersama
dosen pembimbing
Pembelian konsumsi dalam
31 Okt rangka rapat evaluasi dan monev
11 Rp 100.000
2023 tim bulan Oktober bersama
dosen pembimbing
Total Dana 70 % Rp 1.975.000
Satu Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Lima

Surabaya, 31 Oktober 2023


Ketua Peneliti,

Anik Kurnia Ningsih


NIM 20081324007

31
DAFTAR PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) KEUANGAN TERMIN 1
PENELITIAN NON APBN
TAHUN ANGGARAN 2023

Nama Kegiatan : Sektor Unggulan Kota Surabaya: Tinjauan, Analisis dan


Strategi
Optimalisasi
Sesuai Kontrak
:
Penelitian
Tanggal : 1 -30 Oktober 2023

Tanggal Pajak Pajak PPh PPh


No Uraian Pengeluaran Jumlah
(PPN) PPh 21 22 23
01 Nov Pembelian kuota internet 1 bulan
1 2023 dalam rangka menunjang alat Rp 150.000
komunikasi dan mencari literasi
15 Nov Pembelian konsumsi dalam rangka
2 2023 rapat persiapan pendiseminasian Rp 140.000
program
Pencetakan dan jilid laporan
20 Nov
kemajuan, laporan akhir, logbook,
3 2023 Rp 135.000
dan SPJ dalam rangka administrasi
Penelelitian LPPM
21 Nov
4 2023 Honor Dosen Pembimbing Rp 275.000

Pembelian konsumsi dalam rangka


30 Nov
rapat evaluasi dan monev tim bulan
5 2023 Rp 125.000
November bersama dosen
pembimbing
Total Dana 30 % Rp 825.000
Delapan Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah

Surabaya, 30 November 2023


Ketua Peneliti,

32
Anik Kurnia Ningsih
NIM 20081324007

33
J. Strategi Optimalisasi Sektor Unggulan Kota Surabaya

Strategy Sector Program dan Kegiatan Target Department in Charge


Maximizing Quadrant I: Electricity and Gas •Invest in renewable energy sources to reduce Government partnerships with Department of Energy and
Policymakers should focus on Procurement dependence on fossil fuels and promote research institutions as innovations Mineral Resources
developing an environment sustainability. in power generation, energy
conducive to industries falling • Improve and modernize energy infrastructure to distribution and increasingly
into Quadrant I to further ensure reliable and efficient supply. efficient energy use in order to
strengthen their competitiveness • Develop partnerships with research institutions realize the energy transition to new,
and support their growth as key for innovation in energy generation and renewable and sustainable energy
economic drivers. distribution.
Water Procurement, • Implement waste reduction and recycling Increased public awareness of the Department of Water
Waste Management, programs to promote a circular economy. importance of reducing non- Resources and Highways
Waste and • Invest in advanced waste management renewable waste and increasing
Recycling technologies and facilities to minimize circular economy models
environmental impact.
• Increase public awareness through education
campaigns on waste reduction and correct
disposal.
Construction • Fostering collaboration between construction Implementation of environmentally Department of Public
companies and architects for innovative and friendly green building standards Housing and Settlement
sustainable building design. and Land
• Implement efficient project management
practices to reduce construction time and costs.
• Encourage the implementation of green building

1
Strategy Sector Program dan Kegiatan Target Department in Charge
standards to promote environmentally friendly
construction practices.
Wholesale and • Support small and medium-sized businesses The growing workforce of this Department of Small and
Retail Trade; Car through access to finance, training, and sector with technological expertise Medium Enterprises
and Motorcycle technology. Cooperatives and Trade
Repair • Develop e-commerce platforms to increase
online sales and expand market reach.
• Facilitate trade shows and exhibitions to
promote local products and stimulate consumer
demand.
Transportation and • Improve transportation infrastructure to improve Improved integrated transportation Department of
Warehousing connectivity and reduce logistics costs. infrastructure Transportation
• Promote multimodal transportation systems to
improve the efficiency of cargo movement.
• Invest in modern warehousing facilities to
accommodate growing trade volumes.
Car Provision and • Improve the quality and variety of Increased accommodation and Department of Food
Food & Drink accommodation and dining options to attract dining options to attract tourists, and Security and Agriculture
tourists. government collaboration with local
• Collaborate with local producers to source fresh food and beverage producers
and sustainable ingredients for the food and
beverage sector.
• Develop tour packages that highlight cultural

2
Strategy Sector Program dan Kegiatan Target Department in Charge
experiences and local attractions.
Information and • Expanding broadband and digital infrastructure Increasing digital services for the Communication and
Communication to support a strong digital economy. government and private sector and Information Agency
• Fostering innovation in digital services, increasing people's skills to use
software development, and communications technology
technology.
• Provide training and upskilling programs to
ensure a skilled workforce for the technology
sector.
Financial Services • Facilitate access to financial services for Achieving a society that has good Ministry of Finance
and Insurance underserved populations through inclusive financial literacy
banking initiatives.
• Promote financial literacy and education
programs to empower individuals to make
informed financial decisions.
• Encourage the development of innovative
insurance products to address emerging risks.
Real Estate • Implement urban planning strategies that The community gets good housing, Public Housing and
balance economic growth with environmental affordable, and still maintains Settlement and Land Office
sustainability. environmental sustainability
• Encourage mixed-use development that
integrates residential, commercial and
recreational spaces.
• Develop affordable housing projects to address

3
Strategy Sector Program dan Kegiatan Target Department in Charge
housing affordability challenges.
Company Services • Support startups and SMEs through incubators, The Development of MSMEs in Office of Small and
accelerators, and access to venture capital. Surabaya City Medium Enterprises
• Fostering a culture of entrepreneurship and Cooperatives and Trade
innovation through networking events and
training programs.
• Create business-friendly policies and reduce
bureaucratic barriers to encourage business
formation and expansion.
Health Services and • Improve health infrastructure and facilities to Improved levels of public health Department of Public
Social Activities ensure quality health services for the population. Health
• Promote preventive health care programs and
campaigns to improve public health outcomes.
• Collaborate with social organizations to address
societal challenges and promote community
welfare.
Promoting Quadrant III: Agriculture, • Provide training and modern agricultural Increased productivity and quality of Department of Food
Policymakers should explore Forestry and techniques to improve agricultural productivity agriculture in order to meet Security and Agriculture
strategies to drive industry Fisheries and quality. consumer needs
growth from Quadrant III by • Establish farmer cooperatives to increase
providing the resources, collective bargaining power and market access.
incentives, and support needed to • Support sustainable and organic farming
expand their presence in practices to meet growing consumer demand for

4
Strategy Sector Program dan Kegiatan Target Department in Charge
Surabaya. healthy and environmentally friendly products
Processing Industry • Create industry clusters that encourage Creating industrial growth and Department of Food
collaboration and shared resources among expanding the existence of Security and Agriculture
manufacturing companies. manufactured products
• Offer incentives for research and development
to promote innovation in manufacturing processes
and products.
• Facilitate access to finance for small and
medium-sized manufacturing enterprises to
stimulate growth and expansion.
Government • Improve transparency, efficiency, and Increased effectiveness of good and Department of Investment
Administration, digitization of government services to improve appropriate administrative service and One-Stop Integrated
Defense and administrative processes. processes Services
Compulsory Social • Strengthen partnerships between the public and
Security private sectors for the provision of social security
and welfare programs.
• Invest in upskilling and training programs for
government employees to improve service
delivery and effectiveness.
Education Services • Develop vocational and technical training Increased level of public education Education and Industrial
programs to bridge skills gaps and align and reduced unemployment and Workforce Service
education with industry needs.
• Fostering partnerships between educational
institutions and businesses to facilitate internships

5
Strategy Sector Program dan Kegiatan Target Department in Charge
and job placements.
• Promote lifelong learning and continuing
education to ensure a skilled and adaptable
workforce.
Strategize for Quadrant IV: Mining and • Skills Development and Training Increasing the Mining and Industrial and Labour
Policymakers should assess the Quarrying • Job Placement and Support Quarrying Sector to quadrants III, II, Service
long-term sustainability of • Social Safety Net or I. Or the creation of new skills
industries in Quadrant IV and • Entrepreneurship and Small Business and skills from workers in the
devise appropriate policies, Development Mining and Quarry sector so that
including potential support for • Local Economic Development they can work in other sectors
transitions to other sectors. • Consultation and Participation
• Environmental Conservation
• Collaborative Partnerships
Intersectoral Strategy Market Access and Export Promotion The increasing export value of Industrial and Labour
Facilitate access to wider markets, both domestic goods and services in quadrant I Services and Small and
and international, by streamlining regulatory sectors and encouraging sales of Secondary Venture
processes and promoting export-oriented goods and services in quadrant III Operations and Trade
strategies for goods and services. sectors in order to increase
production and shift to quadrant I
sectors
Innovation and Research The creation of new innovations to Regional Development
CollaborationEncourage collaboration between maximize leading sectors in order to Planning, Research and
sectors to encourage innovation and research. For further increase regional revenues Development Agency
example, linking agricultural practices with the

6
Strategy Sector Program dan Kegiatan Target Department in Charge
food processing industry or partnering with
educational institutions for research projects.
Infrastructure Development The development of supporting Regional Development
Encourage collaboration between sectors to infrastructures for the business Planning, Research and
encourage innovation and research. For example, sectors of Surabaya City Development Agency
linking agricultural practices with the food
processing industry or partnering with
educational institutions for research projects.
Entrepreneurship Support The creation of new businesses from Department of Industrial
Provides incubation, mentorship, and financial various business sectors and Labour Services and
support centers for startups and entrepreneurs in Small and Secondary
the sector to foster innovation and new business Venture Operations and
creation. Trade
Promotion of Sustainable Practices The realization of sustainable Regional Development
Encourage the adoption of sustainable and development to achieve a long-term Planning Agency, Research
environmentally friendly practices in all sectors economy and Development
of Quadrant III, in line with the increasing
demand for environmentally friendly products
and services.

7
K. Sertifikat HKI

1
2
L. Penerbitan Jurnal Internasional

3
4
PENILAIAN SEMINAR HASIL (LUARAN HASIL PENELITIAN)
PENELITIAN MAHASISWA

Judul Penelitian : Sektor Unggulan Kota Surabaya: Tinjauan, Analisis dan Strategi
Optimalisasi
Bidang Fokus : Sosial dan Humaniora
Ketua Peneliti : Anik Kurnianingsih
NIM : 20081324007
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ekonomika dan Bisnis/Ilmu Ekonomi
Anggota Peneliti : M. Arkan Rabbani, Nazila Aisyadiva Ramadhani
Dosen Pendamping : Kukuh Arisetyawan
Dana Penelitian : Rp 2.750.000
Nilai
No. Kriteria Bobot Skor
(Skor x Bobot)
1 Kesesuaian hasil dengan tujuan dan sasaran 35
penelitian
2 Realisasi capaian luaran penelitian sesuai 30
rencana
3 Pengkayaan pengalaman belajar 20
4 Kesiapan dan kemampuan mempresentasikan 15
hasil
100
Keterangan:

Skor: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 (1=Buruk; 2=Sangat kurang; 3=Kurang; 5=Cukup; 6=Baik;


7=Sangat baik)

Nilai = Bobot x Skor

Komentar Penilai:

Surabaya, 30 November
2023
Penilai

...
NIP

Anda mungkin juga menyukai