Disusun Oleh :
201910180311026
2022
DAFTAR ISI
3.1.2 Interpretasi....................................................................................... 10
3.2.2 Interpretasi....................................................................................... 13
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di yaumul akhir
nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya
laporan ini nantinya dapat menjadi laporan akhir yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
potensial untuk dikembangkan di masa mendatang, walaupun pada
saat ini belum mempunyai tingkat daya saing yang baik.
Pembangunan ekonomi akan optimal bila didasarkan pada
keunggulan komparatif (comparative advantage) dan keunggulan
kompetitif (competitive advantage) (Kurniawan & Sudarti., 2017).
DKI Jakarta merupakan ibu kota Republik Indonesia yang
sekaligus menjadi pusat perekonomian nasional. Politik, dan
kebudayaan. Provinsi DKI Jakarta memiliki 6 Kabupaten/ Kota
yaitu Kepulauan Seribu, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta
Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara. Dari 6 Kabupaten/Kota yang
berada di Jakarta, pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari Produk
Domestik Regional Bruto dalam 3 tahun terakhir yaitu tahun 2018 –
2020.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (Miliyar Rupiah)
Kabupaten / Kota
2018 2019 2020
Kepulauan Seribu 3.936,01 3.900,49 3.710,93
Jakarta Selatan 394.429,96 421.291,05 419.329,62
Jakarta Timur 298.530,65 313.550,67 299.704,53
Jakarta Pusat 424.204,37 452.518,85 449.615,34
Jakarta Barat 299.452,40 318.891,51 316.204,31
Jakarta Utara 320.658,35 332.843,55 312.331,56
DKI Jakarta 1.735.208,29 1.836.198,49 1.792.794,59
2
1.1.2 Penduduk Provinsi dan Kabupaten/Kota
3
jumlah penduduk mengalami kenaikan sebesar 2.589,93 juta jiwa,
dan pada tahun 2020 Kota Jakarta Barat jumlah penduduk sebesar
2.434,51 juta jiwa. Kota Jakarta Utara pada tahun 2018 jumlah
penduduk sebesar 1.747,31 juta jiwa, sedangkan pada tahun 2019
jumlah penduduk mengalami kenaikan sebesar 1.812,91 juta jiwa,
dan pada tahun 2020 Kota Jakarta Utara jumlah penduduk sebesar
1.778,98 juta jiwa.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
Sip / PDRBp
Keterangan :
6
dikembangkan lebih lanjut oleh daerah studi k. Sektor tersebut tergolong
non basis. Komoditas di sektor tersebut tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan sendiri sehingga perlu pasokan atau impor dari luar wilayah
7
kabupaten/kota lebih rendah dibandingkan rata-rata seluruh
kabupaten/kota.
Keterangan :
𝑃𝐷𝑅𝐵𝑡−𝑃𝐷𝑅𝐵𝑡−1
𝑃𝐸 = { }× 100%
𝑃𝐷𝑅𝐵𝑡−1
Dimana:
PE = Pertumbuhan Ekonomi
8
BAB III
PEMBAHASAN
9
1,50 1,50 1,50 1,52 1,57 1,52
0,92 0,92 0,92 0,94 0,96 0,93
0,99 0,99 0,99 1,01 1,05 1,01
1,69 1,74 1,75 1,72 1,49 1,68
0,95 0,94 0,95 0,97 1,03 0,97
0,59 0,59 0,59 0,60 0,62 0,59
0,15 0,15 0,15 0,16 0,16 0,16
0,80 0,80 0,81 0,82 0,84 0,81
0,66 0,66 0,66 0,67 0,69 0,67
0,80 0,79 0,79 0,80 0,83 0,80
1,37 1,37 1,37 1,39 1,42 1,38
1,01 1,02 1,02 1,03 1,06 1,03
0,75 0,74 0,74 0,76 0,78 0,75
Sumber : olah data Excel
Table 4. Kode Nilai SLQ
2016 2017 2018 2019 2020 Rerata
BASIS BASIS BASIS BASIS BASIS BASIS
NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS
BASIS BASIS BASIS BASIS BASIS BASIS
BASIS BASIS BASIS BASIS BASIS BASIS
BASIS BASIS BASIS BASIS BASIS BASIS
NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS
NONBASIS NONBASIS NONBASIS BASIS BASIS BASIS
BASIS BASIS BASIS BASIS BASIS BASIS
NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS BASIS NONBASIS
NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS
NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS
NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS
NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS
NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS
BASIS BASIS BASIS BASIS BASIS BASIS
BASIS BASIS BASIS BASIS BASIS BASIS
NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS NONBASIS
Sumber : olah data Excel
3.1.2 Interpretasi
10
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor,
Transportasi dan Pergudangan, Jasa Pendidikan dan Jasa Kesehatan
dan Kegiatan Sosial.
Sektor tersebut dapat dinyatakan Sektor Basis karena sektor-
sektor tersebut mempunyai nilai SLQ lebih besar dari 1 (SLQ > 1).
Hal ini pula yang menyatakan bahwa sektor tersebut merupakan
suatu potensi yang ada di Kota Jakarta Timur yang terus
dikembangkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Provinsi
DKI Jakarta. Sektor tersebut dikatakan basis karena pertumbuhan
sector, sektor-sektor basis tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan
pertumbuhan sektor yang sama di Provinsi DKI Jakarta sebagai
daerah referensi. Komoditas di sektor Basis tidak hanya dapat
memenuhi kebutuhan di Provinsi DKI Jakarta melainkan juga dapat
diekspor keluar wilayah.
Sedangkan sektor yang menunjukkan Sektor Non Basis pada
analisis SLQ di Kota Jakarta Timur ada 9 sektor yaitu Pertambangan
dan Penggalian, Konstruksi, Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum, Informasi dan Komunikasi, Jasa Keuangan dan Asuransi,
Real Estate, Jasa Perusahaan, administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial, dan Jasa Linnya. Sektor tersebut
dapat dikatakan Non Basis karena sektor-sektor tersebut mempunyai
nilai SLQ kurang dari 1 (SLQ < 1). Hal ini berarti bahwa laju
pertumbuhan sektor-sektor di Kota Jakarta Timur adalah lebih kecil
dibandingkan dengan laju pertumbuhan sektor yang sama didalam
perekonomian Provinsi DKI Jakarta sebagai daerah referensi.
Dengan demikian, sektor-sektor tersebut bukan merupakan sektor-
sektor unggulan Kota Jakarta Timur dan bukan merupakan basis
ekonomi serta tidak prospektif untuk dikembangkan lebih lanjut oleh
Kota Jakarta Timur. Komoditas di sektor non basis tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan sendiri, sehingga akan melakukan
Impor dari luar daerah.
11
3.2 Analisis Tipologi Klassen
12
Table 5. Analisis Tipologi Klassen
Kabupaten / Kota PDRB Growth Klassen
Kepualauan Seribu TINGGI RENDAH MAJU TAPI TERTEKAN
Jakarta Selatan TINGGI RENDAH MAJU TAPI TERTEKAN
Jakarta Timur RENDAH TINGGI BERKEMBANG CEPAT
Jakarta Pusat RENDAH TINGGI BERKEMBANG CEPAT
Jakarta Barat RENDAH TINGGI BERKEMBANG CEPAT
Jakarta Utara RENDAH TINGGI BERKEMBANG CEPAT
Sumber : olah data Excel
Output pola Pertumbuhan Ekonomi Provinsi DKI Jakarta
tahun 2016 – 2020
3.2.2 Interpretasi
13
yang ketiga, Kota yang termasuk ke dalam klasifikasi daerah Maju
Tapi Tertekan adalah Kepulauan Seribu dan Jakarta Selatan.
14
BAB IV
LAMPIRAN
15
- Location Quatient
PDRB ADHK Kota Jakarta Timur
16
PDRB ADHK DKI Jakarta
17
18
- Tipologi Klassen
PDRB
19
20
21
22
23
24
Jumlah Penduduk
25
26
27
28
29