LAPORAN BULANAN
PERIODE APRIL 2023
i
Laporan Bulan April 2023
RMC IV Propinsi Jawa Barat
DAFTAR ISI
ii
Laporan Bulan April 2023
RMC IV Propinsi Jawa Barat
BAB I PENDAHULUAN
Sistem dukungan untuk menangani kebutuhan desa saat ini cenderung ''one size
fits all" menggunakan pendekatan yang seragam, berbiaya mahal, efektivitasnya
beragam, dan efisiensinya rendah. Hal ini tidak hanya menciptakan kesenjangan
dalam layanan untuk pembangunan desa, tetapi juga menghasilkan inefisiensi
dalam pembiayaan pemerintah desa. Diperlukan solusi yang dapat merespon
permasalahan yang beragam sehingga desa dapat memanfaatkan sistem
pendukung yang sesuai dengan kebutuhan dan prioritas setempat.
1.2. Tujuan
P3PD bertujuan untuk memperkuat kapasitas kelembagaan pemerintahan desa
dalam meningkatkan kualitas belanja desa di lokasi program, melalui:
1) Perbaikan kinerja pemerintah dan aparat desa melalui penguatan sistem
peningkatan kapasitas yang berbasis permintaan dan kebutuhan;
Secara Nasional, tahap awal P3PD akan dilaksanakan di 100 kabupaten/kota, dan
selanjutnya secara bertahap akan diperluas hingga mencakup 380 kabupaten/kota
pada tahun ke-5. Penentuan lokasi disesuaikan dengan mempertimbangkan
kebutuhan dan sinergitas masing-masing komponen. Selanjutnya lokasi akan
ditetapkan setiap tahunnya untuk mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama
(IKU).
Lokasi program dipilih berdasarkan penilaian dari 4 (empat) indikator sebagai
berikut:
1. Akses ke sarana prasarana dasar;
P3PD dilaksanakan secara bertahap, untuk itu provinsi dan kabupaten/kota lokasi
program perlu:
1. Mempersiapkan institusi atau lembaga pengelola P3PD;
2. Menyediakan staf, sekretariat dan alokasi anggaran pendamping untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan P3PD (termasuk untuk
pengendalian program);
3. Berkomitmen untuk melaksanakan pedoman umum P3PD dan
petunjuk teknis dari masing-masing komponen.
Jumlah Jumlah
No. Kabupaten 2023 2024
Kecamatan Desa
1 Kuningan 32 361 1 1
2 Purwakarta 17 183 1 1
3 Karawang 29 297 1 1
4 Cianjur 32 354 1 1
5 Tasikmalaya 39 351 1 1
6 Sukabumi 47 381 1 1
7 Bogor 40 416 1 1
8 Indramayu 31 309 1 1
9 Sumedang 26 270 1 1
10 Ciamis 27 258 1 1
11 Bandung Barat 16 165 - 1
12 Bandung 30 270 - 1
13 Garut 42 421 - 1
14 Cirebon 40 412 - 1
15 Pangandaran 10 93 - 1
16 Bekasi 23 180 - 1
Jumlah 481 4,721 10 16
Target KPI P3PD terdapat 13 (tiga belas) indikator kinerja utama (IKU) dimana
7(tujuh) indicator harus dicapai melalui program dan kegiatan yang dilaksanakan
Komponen 1 yang berada di Kementerian Dalam Negeri, 3 (tiga) indicator oleh
Kemendesa PDTT dan 3 (tiga) indicator lainnya oleh Kementerian PPN/Bapenas
bersama dengan Kemenko PMK. Ketujuh indicator KPI di Kementerian Dalam
Negiri tersebut, pada tahun 2023 adalah:
1. Platform pembelajaran digital untuk aparat dan lembaga desa terbentuk dan
berfungsi (330 kabupaten dari 380 kabupaten lokasi);
2. Desa dimana aparat dan anggota BPD menyelesaikan pelatihan modul dasar
(70% jumlah Desa lokasi P3PD);
3. Desa memiliki perwakilan perempuan dalam keanggotaan BPD (90% jumlah
Pada bulan April ini, kegiatan RMC mencoba Menyusun dan mendiskusikan
instrument monitoring capaian indicator kinerja utama program. Instrumen yang
disusun memperhatikan beberapa variable yang harus bisa diukur di lapangan.
Instrumen pemantauan capaian indicator program akan terus dikembangkan
sebagai alat ukur ketercapaian sekaligus sebagai bahan evaluasi dan perbaikan
kinerja program nantinya. Diharapkan pada akhir tahun bisa mencapai target
kinerja program seperti yang telah disusun dan disepakati Bersama anatar
Pemerintah dengan Lembaga Donor.
Seluruh personil RMC secara simbolis telah melakukan penandatangan kontrak kerja
bersama-sama di seluruh Indonesia melalui virtual meeting yang dipimpin dan disaksikan
langsung oleh Kepala CPMU sekaligus sebagai Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa,
Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa selaku Kuasa Pengguna Anggaran
P3PD dan Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Desa selaku Sekretaris CPMU sekaligus
Kepala Sekretraiat CPMU. Penandatanganan kontralk kerja dilakukan pada pada tanggal 3
April 2023. Kegiatan tersebut sekaligus merupakan awal mobilisasi seluruh personil RMC
P3PD di seluruh Indonesia.
Memasuki minggu kedua bulan April 2023, seluruh personil RMC mengikuti orientasi tugas
melalui virtual meeting, diawali dengan perkenalan Struktur NMC dan PIC setiap Bidang
Spesialisasi. Pasca orientasi, Tim RMC IV melakukan pendalaman terhadap Kebijakan P3PD
sesuai dengan bahan bacaan yang telah dibagikan oleh NMC. Masing-masing spesialis telah
mendapatkan panduan kerja untuk dikembangkan secara mandiri dalam pelaksanaan tugas,
dan selanjutnya melakukan pambahasan RKTL spesialis dan dikonsolidasikan sebagai RKTL
RMC IV Propinsi Jawa Barat.
Pada minggu ketiga, masing-masing spesialis melakukan inventarisasi data base lokasi
program, regulasi, aplikasi pengelolaan keuangan desa, kegiatan pengawasan oleh APIP
daerah serta program-program daerah yang relevan dengan pembangunan desa.
Pada minggu keempat, pasca Libur bersama Iedul Fitri dilaksanakan diskusi dengan pelaku
program daerah yang dilaksanakan di Kantor RMC dilaksanakan secara informal. Kegiatan
9
tersebut dilakukan untuk mendapatkan informasi awal terkait program penguatan
penyelenggaraan pemerintahan desa yang dilaksanakan di Propinsi Jawa Barat.
Pada Bulan April 2023, kegiatan RMC baru melakukan pendalaman dan konsolidasi internal
Tim RMC. Sampai dengan akhir April 2023, mengacu pada uraian kegiatan pada RKTL
tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:
1) Pendalaman Kebijakan: Kegiatan ini diawali dengan orientasi secara nasional yang
difasilitasi oleh NMC dan selanjutnya dibagi sesuai dengan Bidang Spesilisasi. Masing-
masing spesialisasi telah memiliki panduan kerja untuk dituangkan dalam Rencana Kerja
individu dan dikonsolidasikan melalui RKTL Propinsi.
2) Penyusunan Data Base Lokasi : Inventarisasi Data Base baru memuat data jumlah
Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Sedangkan inventarisasi data pelaku sampai dengan
akhir bulan ini belum dapat diperoleh.
2) Pedoman Umum P3PD, SOP Hubungan Antar Pihak, maupun Petunjuk Teknis
Operasional P3PD Komponen 1 belum diterbitkan secara resmi melalui Kementerian,
sehingga Paket Informasi P3PD belum dapat disosialisasikan secara formal kepada
seluruh Pelaksana P3PD di Propinsi Jawa Barat, Kabupaten maupun Desa.
Laporan Bulan April 2023
RMC IV Propinsi Jawa Barat
10
3) Pengembangan instrumen pengukuran KPI belum dapat dilakukan, baru sebatas diskusi
informal dalam mengembangkan variabel dari setiap indikator KPI.
Kolaborasi ini dikenal dengan konsep pembangunan "pentahelix" dimana unsur pemerintah,
masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media bersatu membangun
kebersamaan dalam pembangunan, mewujudkan inovasi untuk membuktikan bahwa desa
memiliki potensi untuk lebih berdaya
Program tersebut menjadi program unggulan di Jawa Barat yang digawangi oleh Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM Desa) Provinsi Jawa Barat, disebut dengan
“Gerbang Desa”. Gerbang Desa ditujukan untuk mengakselerasi pelaksanaan Gerakan
Membangun Desa. Gerbang Desa adalah Gerakan Membangun Desa melalui 12 Program
Prioritas, diantaranya :
11
5) Desa Digital, merupakan program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan
teknologi digital dan internet dalam pengembangan potensi desa, pemasaran, dan
percepatan akses serta pelayanan informasi. Melalui peningkatan literasi digital,
masyarakat dapat memanfaatkan akses internet untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat dalam berbagai aspek, di antaranya pengelolaan lingkungan, ekonomi,
pendidikan, peluang inovasi, dan stabilitas social.
6) Satu Desa Satu BUMDES, adalah program unggulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
yang berupaya menumbuhkan dan mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
di setiap desa di Jawa Barat untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan ekonomi
berbasis desa.
7) Sekolah Desa Juara, dimana para pelajar tingkat SMA/SMK diajarkan untuk berwirausaha
dan mengelola miniatur perusahaan.
8) Sapa Warga, adalah aplikasi layanan publik digital terintegrasi di Jawa Barat yang
menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat dalam satu aplikasi.
9) One Village One company (OVOC) adalah program unggulan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat yang berupaya mengoptimalkan usaha/bisnis yang dimiliki Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) di setiap desa Jawa Barat untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan
ekonomi berbasis desa.
10) CEO BUMDes merupakan Pendamping Desa yang berperan menjadi konseptor
perubahan manajemen BUMDes dan bertugas untuk mengembangkan BUMDES sesuai
karakteristik, potensi dan kebutuhan masyarakat desa serta mengembangkan skala usaha
hingga berdampak pada ekonomi desa secara berkelanjutan. Sasaran program ini khusus
bagi desa-desa yang sudah memiliki BUMDes melalui kegiatan mentoring, fasilitasi, akses
permodalan hingga bimbingan.
11) Patriot Desa, adalah program unggulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang berupaya
untuk menumbuhkan keberdayaan dan partisipasi masyarakat desa melalui proses
pendampingan dari pemuda/pemudi yang telah dibekali kemampuan pengorganisasian
dan fasilitasi masyarakat
12) Posyandu Juara, adalah program unggulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang
berupaya untuk menjadikan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di desa-desa Jawa Barat
mampu memenuhi layanan sosial dasar dan pengembangan kualitas sumber daya
manusia, serta ketahanan keluarga berbasis masyarakat
12
Keberhasilan Gerbang Desa membuat Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil meraih
penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi atas
komitmen dan kerja kerasnya mendorong percepatan pembangunan desa.
Kementeian Desa PDTT mengapresiasi capaian Provinsi Jawa Barat yang berhasil
mengentaskan desa tertinggal dan sangat tertinggal, sehingga saat ini di Jawa Barat hanya
terdapat desa yang berstatus berkembang, maju, dan mandiri. Dimana data IDM di tahun 2022
desa yang bestatus Mandiri berjumlah 1.13 Desa, Status Maju berjumlah 2.511 Desa, Status
Berkembang berjumlah 1.671 Desa, dan sudah tidak ada lagi Desa dengan Status Tertinggal
maupun Status Sangat Tertinggal.
Dengan meningkatnya IDM desa terdapat konsekuensi dimana tantangan pembangunan desa
justru menjadi bertambah karena yang jadi garapannya bukan lagi barang yang mudah
dikembangkan. Desa mandiri atau maju akan mengembangkan ekonomi warga dan
peningkatan kesejahteraan, sehingga pada desa mandiri justru fokus pada pemberdayaan
masyarakat bukan hanya pembangunan desa, sehingga desa mampu membiayai dirinya
sendiri.
Pembangunan desa di Jawa Barat sempat mendapat kendala saat pandemi COVID-19
menyerang. Hal itu menjadi disrupsi yang harus dihadapi selain revolusi industri 4.0, dan
perubahan iklim (climate change). Selain itu, kendala pembangunan di Jawa Barat seperti
diungkap oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, terdapat 5
(lima) persoalan yang dihadapi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2022 Provinsi
Jawa Barat, yaitu Pertama persoalan masih tingginya tingkat kemiskinan, pengangguran dan
masalah sosial serta keamanan; Kedua masih rendahnya kualitas sumber daya manusia atau
SDM; Ketiga, masih belum optimalnya pelayanan infrastruktur; Keempat, pertumbuhan
ekonomi yang mengalami pelambatan, dan yang Kelima meningkatnya kerusakan dan
pencemaran lingkungan.
Hadirnya P3PD di Jawa Barat sejalan dan diharapkan mampu mengakselerasi pencapaian
program daerah dalam memperkuat tata Kelola Desa untuk mewujudkan pertumbuhan
ekonomi masyarakat perdesaan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia baik
sebagai aparatur desa mapun masyarakat desa umumnya.
13
BAB III. REALISASI KEGIATAN
14
TUGAS UTAMA / LANGKAH
NO OUTPUT STATUS
KERJA
1.4 Melaporkan dan berada di bawah pengawasan langsung
Provincial Coordinator;
1.4.1. Koordinasi dengan Koorprov dan Dokumen Catatan Terlaksana,
TIM CB soal format laporan penting tentang adanya laporan
Outline Laporan bulanan
bulanan
1.4.2 Menyusun laporan bulanan Laporan Bulanan, Terlaksana,
disampaikan kepada Terkirim
koorprov dan tembusan Laporan
kepada Tim CB NMC Bulanan
1.4.3 Koordinasi dan Konsultasi Catatan Penting, Hasil Terlaksana,
permasalahan dan solusi pekerjaan Konsultasi Catatan
tambahan hasil
konsultasi
1.5 Melakukan Koordinasi, Supervisi, Monitoring, Evaluasi,
dan Bantuan Teknis kepada Pelaksana P3PD Tingkat
Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa:
1.5.1 Melakukan Koordinasi Awal dan Perkenalanan Tim TA, Belum
Lapor Diri di Provinsi dan Sosialisasi P3PD
Kabupaten
1.5.2 Melakukan Perjalanan Dinas ke laporan dann Bantuan Belum
kabupaten, Kecamatan dan Desa Teknis Peningkatan
dalam rangka bantuan teknis, Kapasitas Dan capaian
supervisi, monitirng, dan evaluasi KPI terkait Pelatihan
P3PD Aparatur Desa
1.5.3 Mengikuti Rapat Koordinasi P3PD Capaian KPI dan Belum
yang dilaksanakan di Provinsi dan strategi pelaksanaan
Kabupaten P3PD
Realisasi kegiatan Legal and Regulatory Specialist pada bulan April 2023 antara lain:
1. Koordinasi dengan Koordinator Provinsi dan NMC;
2. Koordinasi dengan Tenaga Ahli lainnya serta dengan Adminitrasi Provinsi;
3. Mengikuti rapat dan pertemuan dengan Koordinator Provinsi, TA RMC dan NMC;
4. Mengikuti pertemuan orientasi dari NMC;
5. Mengidentifikasi regulasi terkait UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa, regulasi di
Provinsi, Kabupaten dan Desa;
15
tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan Permendagri No. 34 Tahun 2018 tentang
Pencabutan Peraturan Menteri Dalam Negeri Bidang Pemerintahan Desa Tahap II.
9. Mempersiapkan laporan bulanan Tenaga Ahli dan RMC.
Dari 7 (tujuh) target capaian KPI, Legal and Regulatory Specialist mempunyai tugas utama
mengawal (1) Desa memiliki perwakilan perempuan dalam keanggotaan BPD, dan (2)
Sistem Monitoring dan Koordinasi Pelaksanaan Layanan Dasar di Kecamatan, tugas
tersebut memastikan ada regulasi yang mengatur hal itu. Sedangkan terhadap target
capaian KPI lainnya hanya bersifat membantu mendorong dengan adanya kebijakan dan
regulasi.
Secara terperinci, kegiatan Legal and Regulatory sepecialist sebagaimana dalam table
dibawah ini:
16
Kamis, 13 April 2023 Rapat Orientasi tugas TA 1. Laporan bulanan
RMC oleh NMC hari ketiga
Jum’at, 14 April 2023 Rapat koordinasi internal 1. 1. Laporan bulanan
RMC
Sabtu, 15 April 2023 1. Membuat ulasan 1. Dokumen usalan
Regulasi regulasi
2. Membuat RKTL 2. RKTL
3. Laporan bulanan
Minggu, 16 April 2023 Libur
Senin, 17 April 2023 3. Membuat ulasan 1. Dokumen usalan
Regulasi regulasi
4. Membuat RKTL 2. RKTL
3. Laporan bulanan
Selasa, 18 April 2023 4. Membuat ulasan 1. Dokumen usalan
Regulasi regulasi
5. Membuat RKTL 2. RKTL
3. Laporan bulanan
Rabu, 19 April 2023 Libur Cuti Bersama
Kamis, 20 April 2023 Libur Cuti Bersama
Jum’at, 21 April 2023 Libur Cuti Bersama
Sabtu, 22 April 2023 Libur Cuti Bersama
Minggu, 23 April 2023 Libur
Senin, 24 April 2023 Libur Cuti Bersama
Selasa, 25 April 2023 Libur Cuti Bersama
Rabu, 26 April 2023 1. Membuat ulasan 1. Dokumen usalan
Regulasi regulasi
2. Diskusi dengan Bu 2. Dokumentasi kegiatan
Lidjin/TA Pratiot Prov.
Jabar
Kamis, 27 April 2023 1. Membuat laporan 1. Laporan bulanan
bulanan
2. Telaah laporan dan
RKTL Koorprov.
Jum’at, 28 April 2023 Membuat Laporan bulanan 1. Laporan bulanan
Sabtu, 29 April 2023 Membuat Laporan bulanan 1. Laporan bulanan
Minggu, 30 April 2023 Libur
17
1) Desa dimana aparat dan anggota BPD menyelesaikan pelatihan modul
dasar, dan
2) Desa memiliki perwakilan perempuan dalam keanggotaan BPD.
18
dan tanggungjawabnya; 2. Mempelajari workplan P3PD, target diverifikasi
NMC dan RMC Performa oleh Kord
3. Menyusun rencana kerja dan 2. Dokumentasi Provinsi.
target Performa Koordinasi
3 Menyusun data base, 1. Mengoordiasikan 1. Dokumen Belum
studi, kategorisasi dan dengan Spesialis NMC data Base, terealisasi
analisa terkait dan Korprov hasil Studi,
institusionalisasi 2. Melakukan telaah data kategorisasi
kebijakan dan regulasi, skunder terkait dan analisis
pengembangan kapasitas institusionalisasi kebijakan institutionalis
dan regulasi asi kebijakan
institusi serta organisasi
3. Melakukan Koordinasi dan regulasi
dan tata laksana
dengan pemerintah desa, Pengembang
Pemerintahan Desa serta an kapasitas
kecamatan, Kabupaten
pemerintah kabupaten kelembagaan
dan Provinsi
dan provinsi di bawah 4. Melakukan pertemuan, desa,
supervisi Provincial Kunjungan lapangan, studi 2. Hasil
Coordinator; dan diskusi terkait data base koordinasi
dll dengan
5. Menyusun data base, Pemerintah
studi, kategorisasi dan Desa,
analisa terkait Kecamatan
institusionalisasi kebijakan ,
dan regulasi Kabupaten
6. Menyusun laporan dan
penyusunan data base, provinsi
studi, kategori dan analisis 3. Data base
7. Mendekomentasikan Proses organisasi
menyusunan data base dan tata
kelola desa,
pemerintah
kabupaten
dan provinsi
4 Melakukan proses review 1. Mengkoordinasikan 1. Dokumen Belum
dengan Spesialis NMC dan
analisa kebijakan terkait Korprov; review terealisasi
peran institusi di Desa 2. Mengkoordinasikan analisa
dalam pembangunan; dengan pemerintah kebijakan
Provinsi, Kabupaten dan
Pemerintah Desa serta terkait
Kerjasama antar Desa peran
3. Identifikasi data dan institusi di
kebutuhan terkait review
4. Melakukan review dan Desa
analisa kebijakan terkait dalam
peran institusi di Desa pembangu
dalam pembangunan;
5. Menyusun dokumen nan;
review dan analisa 2.
kebijakan terkait peran Rekomend
institusi di Desa dalam asi
pembangunan; perbaikan
6. Mendekomentasikan kebijakan
proses Review dan peran
rekomendasi perbaikan kelembaga
kebijakan peran n di desa
Laporan Bulan April 2023
RMC IV Propinsi Jawa Barat
19
Kelembagaan
5 Melakukan penyusunan 1. Mengkoordinasikan Dokumen Belum
model pembangunan desa dengan Spesialis NMC model terealisasi
yang mengoptimalkan dan Korprov pembangunan
peran serta kerjasama di 2. Mengkoordinasikan dengan desa yang
antara institusi yang ada di pemerintah Provinsi, mengoptimalk
Desa; kabupaten dan Pemerintah an peran serta
Desa serta Kerjasama antar kerjasama di
Desa antara institusi
3. Identifikasi data dan yang ada di
kebutuhan model
Desa;
pembangunan desa
4. Menyusun model
pembangunan desa yang
mengoptimalkan peran serta
kerjasama di antara institusi
yang ada di Desa;
5. Finalisasi model
Pembangunan Desa
6. Mensosialisasikan dalam
forum formal dan informal
tentang model pembangunan
desa yang mengoptimalkan
peran serta kerjasama di
antara institusi yang ada di
Desa;
7. Mendokumentasikan Proses
penyusunan
Modelpembangunan desa
6 Melakukan penyusunan 1. Mengkoordinasikan Dokumen Belum
regulasi dan pedoman dengan Spesialis NMC regulasi dan terealisasi
yang dibutuhkan dalam dan Korprov pedoman yang
kerangka kerjasama di 2. Mengkoordinasikan dengan dibutuhkan
antara institusi yang ada di pemerintah Provinsi, dalam
Desa dan antar Desa kabupaten dan Pemerintah kerangka
dalam pembangunan; Desa serta Kerjasama antar kerjasama di
Desa antara institusi
3. Identifikasi kebutuhan regulasi yang ada di
dan pedoman yang dibutuhkan
Desa dan
dalam kerangka kerjasama di
antar Desa
Antara institusi
4. Menyusun regulasi dan dalam
pedoman yang dibutuhkan pembangunan;
dalam kerangka kerjasama di
antara institusi yang ada di
Desa dan antar Desa dalam
pembangunan;
5. Finasisasi Regulasi dan
Pedoman
6. Sosialisasi regulasi dan
Pedoman kerjasama antar
institusi di desa
7. Mendekomentasikan
Proses menyusunan
20
Regulasi dan Pedoman
kerjasama antar institusi
di desa
7 Melaksanakan 1. Mengkoordinasikan 1. Hasil Belum
pengembangan kapasitas dengan Spesialis NMC asesmen terealisasi
institusi di antara institusi dan Korprov kebutuhan
dan yang ada di Desa dan 2. Mengkoordinasikan dengan pelatihan
antar Desa; pemerintah Provinsi, institusi di
kabupaten dan Pemerintah antara
Desa serta Kerjasama antar institusi dan
Desa; yang ada di
3. Meyusun asesmen Desa dan
kebutuhan peningkatan antar Desa;
kapasitas institusi di antara 2. Rencana
institusi dan yang ada di Pengemban
Desa dan antar Desa; gan
4. Menyusun Rencana kapasitas
pengembangan kapasitas institusi di
institusi di antara institusi antara
dan yang ada di Desa dan institusi dan
antar Desa; yang ada di
5. Melaksanakan Desa dan
pengembangan kapasitas antar Desa;
institusi di antara institusi 3. Laporan
dan yang ada di Desa dan pelaksanaa
antar Desa; n
6. Menyusun Laporan pengemban
pengembangan kapasitas gan
institusi di antara institusi kapasitas
dan yang ada di Desa dan institusi di
antar Desa; antara
7. Mendekomentasikan institusi dan
Pelaksanaan
yang ada di
pengembangan Kapasitas
Desa dan
antar Desa;
8 Melakukan monitoring dan 1. Mengkoordinasikan 1. TOR Belum
evaluasi keterlibatan institusi dengan Spesialis NMC monitoring terealisasi
di Desa dan antar Desa dan Korprov dan evaluasi
dalam pembangunan; 2. Menyusun TOR keterlibatan
monitoring dan evaluasi institusi di
keterlibatan institusi di Desa dan
Desa dan antar Desa antar Desa
3. Melakukan monitoring dan 2. Laporan
evaluasi keterlibatan institusi monitoring
di Desa dan antar Desa dan evaluasi
4. Menyusun Laporan keterlibatan
monitoring dan evaluasi institusi di
keterlibatan institusi di Desa Desa dan
dan antar Desa antar Desa
5. Memberikan Umpan Balik
hasil Laporan monitoring
dan evaluasi keterlibatan
institusi di Desa dan antar
21
Desa
6. Mendekomentasikan
Pelaksanaan kegiatan Monitoring
Sampai akhir bulan April 2023, pelaksanan Tugas Spesialis Monev masih melakukan
pendalaman kebijakan, diskusi internal, inventarisasi data dasar dan perumusan
Rencana Kerja. Secara detail capaian kinerja diuraikan sebagai berikut:
22
Tabel 5. Uraian Kegiatan Monitoring & Evalausi
18
No. Uraian Tugas Output Capaian s.d. April
pelaksanaan kualitas pelaksanaan
program
4. Pengendalian Data Capaian KPI
Program
5. Identifikasi data penyebab
keberhasilan ataupun kegagalan
dalam pencapaian kualitas
pelaksanaan program
6. Melakukan pengembangan
Instrumen Monev untuk pendukung
pencapaian kualitas pelaksanaan
program.
7. Menyusun rekomendasi perbaikan
6 Menyiapkan laporan 1. Mengkoordinasikan dengan 1. Menyiapkan draft
perkembangan Spesialis NMC dan Korprov Laporan Bulanan
pelaksanaan program 2. Mengumpulkan dan 2. Melakukan
dan rekomendasi untuk mengindentifikasi data pelaporan konsolidasi
peningkatan kualitas pengawasan dan pengendalian Laporan Tim RMC
pelaksanaan dan hasil program;
setiap bulan,triwulan, 3. Menyusun laporan perkembangan
tahunan dan laporan P3PD terkait dengan pengawasan
khusus apabila dan pengendalian program,
dibutuhkan ; kemajuan pelaksanaan program
dan KPI kabupaten dan provinsi,
Laporan individu, laporan Spesialis
dan laporan insedentil serta
Laporan khusus yang diminta.
19
3.5. Village Financial Management Specialist
20
penyaluran anggaran daerah;
desa; 6. Hasil Koordinasi dengan
7. Melakukan review Satker Kabupaten terkait hasil
terhadap review penyaluran anggaran
hasil pemeriksaan desa dan Hasil uji petik
Inspektorat Kabupaten; terhadap kepatuhan
8. Melakukan pendataan administrasi pengelolaan
dan pelaporan kepatuhan keuangan desa;
terhadap pengelolaan aset 7. Laporan hasil review terhadap
desa; LHP Inspektorat Kabupaten
9. Mengawal implementasi dan Tindak lanjutnya;
Sistem Aplikasi 8. Laporan hasil review
SISKEUDES dan pelaksanaan inventarisasi
SIPADES online aset desa, Hasil review
Kabupaten; terhadap pelaporan
Melakukan identifikasi pengelolaan aset desa, Hasil
penguatan kapasitas Inventarisasi Perbub
secara khusus ataupun pengadaaan barang dan
tematik bagi aparat jasa khusus pemerintahan
pemerintah desa dalam desa, dan hasil Inventarisasi
pengelolaan keuangan Kebijakan/Perdes
dan pendayagunaan aset Pengelolaan Aset Desa;
desa, yang telah dan 9. Laporan hasil pemetaan
akan difasilitasi oleh pengelolaan Sistem Aplikasi
Daerah; SISKEUDES dan SIPADES;
10. Hasil identifikasi
penguatan kapasitas aparat
pemerintah dalam
pengelolaan keuangan dan
pendayagunaan aset desa
yang telah dan akan
difasilitasi oleh Daera
3 Dukungan 1. Melaporkan dan berada Laporan Program & Laporan Rekap hasil
langsung di bawah Insidentil/penugasan; identifikasi Perbub
terkait pengelolaan
pengawasan keuangan desa
Koordinator Provinsi;
2. Melakukan tugas-tugas
lain bila dibutuhkan
dan/atau diminta oleh
Team Leader.
21
3.6. Behavioral Change Specialist
(Posisi Kosong)
3.9. MIS Specialist (TBN)
(Posisi Kosong)
Tabel 8. Rencana Kerja Tenaga Ahli RMC Jawa Barat Periode Mei 2023
WAKTU
No URAIAN KEGIATAN OUTPUT
1 2 3 4 5
I. Training Specialist
1. Koordinasi dengan Korprov dan Dokumen Catatan penting
TIM CB soal format laporan tentang Outline Laporan
bulanan
2. Menyusun Laporan Bulanan Laporan Bulanan, disampaikan
kepada koorprov dan tembusan
kepada Tim CB NMC
4. Koordinasi dan konsultasi Catatan Penting, Hasil
permasalahan dan solusi Konsultasi
pekerjaan
5. Melakukan koordinasi awal dan Perkenalanan Tim TA,
lapor diri di provinsi dan Sosialisasi P3PD
kabupaten
6. Melakukan Perjalanan Dinas ke laporan dann Bantuan Teknis
Kabupaten, Kecamatan dan Peningkatan Kapasitas Dan
Desa dalam rangka bantuan capaian KPI terkait Pelatihan
teknis, supervisi, monitirng, dan Aparatur Desa
evaluasi P3PD
7. Mengikuti Rapat Koordinasi Capaian KPI dan strategi
P3PD yang dilaksanakan di pelaksanaan P3PD
Provinsi dan Kabupaten
8. Berkoordinasi dengan Tim CB Data Pemetaan dengan
NMC , dan Tim RMC, dalam . menggunakan Format data
Menyusun, mendata dan base (data pemetaan dan
mengupdate Data Pemetaan, potensi pelatih regional)
sesuai format yang di berikan
oleh TA (Terlmapir) 2.
9. Berkoordinasi dengan Tim CB Rencana Kerja Studi, Analisa,
NMC , dan Tim RMC, dalam Katagorisasi Aparatur Desa dan
Melakukan Studi, Analisa, Pelatih, Laporan Hasil Studi,
Katagorisasi Aparatur Desa dan Analisa, Katagorisasi Aparatur
Pelatih berdasarkan data Desa dan Pelatih sebagai salah
pemetaan atau informasi data satu bentuk penjajakaan
lainnya tentang gambaran kebutuhan pelatihan
kapasitas aparat pemerintah
desa dan atau pelatih
10. Menysun dan Mengolah data Tersusun Dokumen hasil studi,
base kategorisasi dan supervisi
berbagai materi belajar seperti
manual, modul yang dibutuhkan
dalam perencanaan dan
pelaksanaan P3PD terkait
5.1. Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan selama mobilisasi satu bulan Tenaga Ahli
RMC Jawa Barat adalh sebagai berikut:
1) Sampai akhir bulan April 2023, pelaksanan Tugas Tenaga Ahli RMC
Jawa Barat baru dapat melaksanan kegiatan orientasi tugas dan
lapangan, koordinasi, dan melakukan pemetaan melalui kegiatan:
a. Koordinasi awal dan sosialisasi program kepada Pelaksana P3PD
Tingkat Provinsi jawa Barat, khususnya baru terlaksana melalaui
Kantor Dinas Pemberdayaan masyarakat dan Desa serta Bappeda;
b. Melakukan pemetaan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait
yang akan terlibat sebagai bagian dari pelaksana P3PD Tingkat
Provinsi seperti APIP daerah, Dinas Komunikasi dan Informasi,
maupun lembaga non pemerintahan Perguruan Tinggi dan lainnya;
c. Melakukan pembahasan dan diskusi internal terkait kebijakan
program dan strategi implementasi terutama terkait pencapaian KPI
Program;
d. Menyusun Rencana Kerja dan Target Capaian Output Kinerja oleh
masing-masing tenaga specialist dan Koordinator Provinsi;
e. Melakukan konsolidasi dengan NMC terkait dengan instrument
pelaporan program;
f. Menjelajahi informasi public berkenaan dengan impelementasi UU
Desa yang dapat diakses melalui Sistem Informasi/website
Pemerintah Daerah, media online meliputi data dan informasi
tentang: program daerah ke desa, pengaduan masalah maupun
perkembangan desa-desa di Jawa Barat;
g. Melakukan penguatan kasitas tenaga specialist melalui berbagi
pengalaman dan pengetahuan sesame Tenaga Ahli RMC Jawa
Barat;
h. Melakukan diskusi informal dengan para Tenaga Ahli Daerah yang
mengawal program daerah ke desa.
5.2. Rekomendasi
Selama masa orientasi tugas ini, beberapa hal yang dapat kami
rekomendasikan untuk meningkatkan kinerja program di daerah doiantaranya
adalah:
3) Sarana prasarana dan Fasilitas kerja kantor RMC oleh PPA masih perlu
untuk lebih dioptimalkan seperti penyedian proyektor dan lainnya.
Dedi Rustandi