Anda di halaman 1dari 57

Peta Jalan Implementasi Sistem Informasi

Desa Sebagai Basis Pengelolaan Pembangunan


Daerah dan Desa di Provinsi Nusa Tenggara Barat

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat


Juni 2022
Sambutan KOMPAK Jakarta

Saya bersyukur sekali Pemerintah Provinsi NTB sangat proaktif untuk


mendorong percepatan penanggulangan kemiskinan dari desa, dan telah berupaya
keras untuk mereplikasi praktik baik dari pengembangan sistem informasi desa yang
ada saat ini. Kemiskinan masih menjadi tantangan terbesar dalam membangun
kesejahteraan masyarakat, tingkat kemiskinan juga dipengaruhi oleh kejadian
bencana alam dan non-alam seperti pandemi covid-19 saat ini. KOMPAK adalah
program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Australia yang berupaya untuk
meningkatkan kesempatan bagi masyarakat miskin dan rentan untuk meraih layanan
dasar berkualitas dan kesempatan ekonomi. Penanggulangan kemiskinan berbasis
desa membutuhkan data dan informasi yang dimutakhirkan dan dapat diakses oleh
berbagai tingkatan pemerintahan, dari level desa, kecamatan, kabupaten/kota,
provinsi, dan pusat.

Kegiatan KOMPAK di Provinsi NTB telah berhasil adalah mendorong dan


memfasilitasi penguatan dan pemanfaatan Sistem Informasi Desa (SID). Disamping
itu, KOMPAK telah bekerjasama dengan Bappenas RI untuk memperkuat
pemanfaatan SEPAKAT sebagai instrument perencanaan pembangunan daerah. SID
merupakan suatu bentuk penguatan pendataan pada level desa yang langsung
berhubungan dengan kondisi masyarakat. Data menjadi faktor kunci untuk
peningkatan pelayanan sasaran yang sesuai, sehingga kemiskinan bisa dipercepat
penanggulangannya. Dua inovasi ini bertumpu pada penyediaan data perencanaan
dan penganggaran yang berkualitas dan tepat sasaran untuk menyelesaikan
persoalan penanggulangan pembangunan di Provinsi NTB.

Akhir kata, KOMPAK akan berakhir pada bulan Juni 2022, Tim KOMPAK saat ini
fokus pada pengembangan model-model inovasi ini untuk keberlanjutan di masa
mendatang. Saya berharap semua kegiatan dan inovasi yang telah digagas dan
dilaksanakan dalam tetap dilaksanakan dalam sistem yang ada di Pemerintah
Provinsi NTB. Semoga dokumen Peta Jalan Implementasi Sistem Informasi Desa di
Provinsi NTB ini dapat bermanfaat untuk percepatan penanggulangan kemiskinan

ii
dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Semoga visi NTB Gemilang bisa segera
terwujud atas kerjasama semua pihak di Provinsi NTB.Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, Juni 2022

Anna Winoto

iii
Kata Pengantar Kepala Bappeda Provinsi NTB
Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuh

Alhamdulillah, puji dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan karunia-Nya, dokumen Peta Jalan Implementasi Sistem Informasi Desa
Provinsi Nusa Tenggara Barat ini dapat diselesaikan dengan baik. Peta Jalan
Penguatan SID sebagai Basis Perencanaan dan Pengelolaan Pembangunan Daerah
dan Desa adalah merupakan dokumen resmi yang ditetapkan oleh Pemerintah
Provinsi NTB. Dokumen ini merupakan pedoman dan acuan dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan penguatan
pengelolaan, integrasi dan pemanfaatan SID. Peta jalan ini memuat strategi, arah
kebijakan, arah pengembangan, rencana program dan kegiatan yang dilaksanakan
oleh para pihak terkait untuk meningkatkan kapasitas pemerintah provinsi,
pemerintah kabupaten/kota, kecamatan, dan pemerintah desa/kelurahan dalam
mengelola, mengintegrasikan dan memanfaatkan SID.

Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen untuk mewujudkan visi NTB Gemilang


melalui pembangunan berbasis desa, terutama penanggulangan kemiskinan berbasis
desa. Sejalan dengan tema RKPD Tahun 2023 yaitu “Peningkatan produktivitas
industri dan diversifikasi ekonomi yang inklusif untuk mewujudkan kegemilangan
NTB yang berkelanjutan”. Hal ini bisa terwujud melalui upaya kuat membangun
sinergi dan kolaborasi multi pihak dalam berbagai tingkatan pemerintah, mulai dari
desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan pusat. Data dan informasi yang
valid, mutakhir, dan dapat dipertanggungjawabkan menjadi kunci keberhasalan
perencanaan dan implementasi strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah.
Semangat yang menjadi tagline adalah “Sinergi Kuat, Kinerja Hebat”. Sinergi yang
kuat ini tentunya akan mendorong peningkatan kinerja pemerintah daerah untuk
peningkatan kualitas pelayanan publik, mensejahterakan seluruh lapisan
masyarakat, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Provinsi NTB.

Akhirnya, terima kasih kepada Jajaran Manajemen Program KOMPAK yang


telah mendukung berbagai kegiatan peningkatan kualitas perencanaan dan
iv
pembangunan daerah di Provinsi NTB. Dengan harapan semoga dokumen Peta Jalan
Implementasi Sistem Informasi Desa Provinsi NTB ini dapat menjadi acuan bagi
seluruh perangkat daerah dan pemangku kepentingan pembangunan di tingkat
provinsi, kabupaten/kota dan desa. Data dan informasi yang sistematis, valid,
dimutakhirkan menjadi bagian dari Sistem informasi Desa.

Hal ini akan mampu meningkatkan kinerja pemerintah untuk ketepatan target
sasaran berbagai program pembangunan daerah, bermanfaat untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik dan mendukung upaya mewujudkan visi NTB Gemilang
pada tahun 2023.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Mataram, Juni 2022

Kepala Bappeda Provinsi NTB,

Dr. Ir. H. ISWANDI, M.Si

v
Daftar Isi

...........................................................................................................................1

Sambutan Team Leader KOMPAK..........................................................................ii

Kata Pengantar Kepala Bappeda Provinsi NTB.......................................................iv

Daftar Isi.............................................................................................................vi

Daftar Tabel........................................................................................................ix

Daftar Gambar.....................................................................................................x

Daftar Istilah.......................................................................................................xi

BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................1

I.1. Latar Belakang................................................................................1

I.2. Dasar Hukum..................................................................................4

I.3. Tujuan...........................................................................................5

I.4. Manfaat..........................................................................................5

BAB II. KEBIJAKAN POKOK PENGUATAN SISTEM INFORMASI DESA DI NUSA


TENGGARA BARAT...............................................................................................7

II.1. Ketentuan tentang Penguatan SID dalam Undang-Undang Nomor


6/2014 tentang Desa............................................................................................7

II.2. Keterkaitan Visi-Misi dan Tujuan Pemerintah Provinsi NTB dengan


penguatan Sistem Informasi Desa.........................................................................7

II.3. Kontribusi Agenda Penguatan SID terhadap Pencapaian RPJMD


Provinsi NTB Tahun 2019–2023.............................................................................9

II.3.1. Percepatan Penanggulangan Kemsikinan...............................10

II.3.2. Percepatan pencapaian layanan SPM baik di bidang pendidikan,


kesehatan maupun sektor lainnya.................................................................11

vi
II.3.3. Mendukung Percepatan Pencapaian SDG’s Desa....................12

II.4. Instruksi Gubernur NTB Tentang Penguatan Sistem Informasi Desa. 13

BAB III. KERANGKA DAN ARAH PENGEMBANGAN PROGRAM PENGUATAN


SISTEM INFORMASI DESA SEBAGAI BASIS PENGELOLAAN PEMBANGUNAN DAERAH
DAN DESA 14

III.1. Konsepsi Program......................................................................14

III.1.1. Pengertian.........................................................................14

III.1.2. Tujuan...............................................................................14

III.1.3. Sasaran.............................................................................15

III.1.4. Pelaku Program dan Peran Pelaku Program..........................15

III.1.5. Kelompok Sasaran..............................................................23

III.1.6. Kegiatan Utama..................................................................23

III.1.7. Lokasi Kegiatan...................................................................24

III.1.8. Pendanaan Kegiatan...........................................................25

III.2. Target Capaian dan Indikator Keberhasilan..................................25

BAB IV. ANALISIS KONDISI INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI


PELAKSANAAN PROGRAM PENGUATAN SISTEM INFORMASI DESA SEBAGAI BASIS
PENGELOLAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN DESA.............................................29

IV.1. Analisis Faktor Internal - Kekuatan..............................................29

IV.2. Analisis Faktor Internal - Kelemahan...........................................30

IV.3. Analisis Faktor Eksternal - Peluang..............................................31

IV.4. Analisis Faktor Eksternal - Tantangan..........................................32

BAB V. STRATEGI DAN PENTAHAPAN KEGIATAN PENGUATAN SISTEM


INFORMASI DESA SEBAGAI BASIS PENGELOLAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN
DESA 34

V.1. Strategi dan Kebijakan..................................................................34

vii
V.2. Pentahapan Pelaksanaan Program dan Kegiatan.............................36

BAB VI. PENUTUP............................................................................................40

BAB VII. LAMPIRAN.......................................................................................41

viii
Daftar Tabel

ix
Daftar Gambar

Gambar II-1 Hubungan Visi Misi dan Tujuan Pemerintah Provinsi NTB Dengan SID. .9

x
Daftar Istilah
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

ADD : Alokasi Dana Desa

Sistem Informasi Desa : Seperangkat alat meliputi fasilitas perangkat keras


dan perangkat lunak, jaringan, serta sumber daya
manusia yang dikelola oleh Pemerintah Desa
untuk mendukung pengelolaan dan pemanfaatan
data desa sesuai amanat Undang-Undang Nomor
6 Tahun 2014 tentang Desa (Pasal 86)

UMKM : Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

SEPAKAT Aplikasi berbasis web untuk membantu proses


perencanaan, penganggaran, monitoring dan
evaluasi dalam rangka pengurangan kemiskinan
secara cepat dan akurat

KIM

xi
BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Tujuan utama pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, melalui berbagai upaya peningkatan kualitas pelayanan
publik. Pemerintah Provinsi berkomitmen dalam mewujudkan visi NTB yang
Gemilang berbasis pembangunan desa. Hal ini mendorong upaya untuk peningkatan
kualitas tata kelola pemerintahan desa, karena desa merupakan entitas terdepan
dalam mewujudkan layanan publik yang berkualitas untuk semua, terutama
penduduk miskin dan marginal di perdesaan.

Sejak diberlakukannya Undang-Undang No. 6/2014 tentang Desa, desa telah


memiliki kewenangan mengatur dan mengurus urusan rumah tangganya. Desa juga
memiliki sumber keuangan yang cukup memadai untuk membiayai urusan yang
terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa. Untuk itu, desa
diharapkan mampu mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki untuk menangani
berbagai permasalahan dan kebutuhan masyarakat.

Desa memiliki potensi yang berharga untuk mewujudkan keberdayaan desa,


sesuai kewenangan dan ruang fiskal yang telah ada saat ini. Pendayagunaan potensi
ini harus diikuti dengan perbaikan pada pengelolaan pembangunan desa, agar
anggaran yang relatif besar dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat dan kemajuan desa. Pengelolaan pembangunan desa memerlukan
perencanaan yang tepat sasaran dan menerapkan prinsip partisipatif dari desa dan
untuk desa. Sistem perencanaan pembangunan berbasis desa menjadi kunci sukses
untuk mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan. Untuk itu, pengelola
desa membutuhkan ketersediaan data dan informasi yang akurat, valid, dan dapat
dipertanggungjawabkan. Hal ini merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan
kualitas pengelolaan pembangunan dan pelayanan publik di desa. Data dan
informasi yang lengkap, akurat dan diperbaharui secara berkala diharapkan menjadi
input dasar bagi desa dalam menyusun perencanaan dan mengalokasikan anggaran
secara tepat sesuai kondisi obyektif desa dan kebutuhan riil masyarakat desa. Di sisi

1
lain, pemerintah, pemerintah daerah dan para pihak yang terkait dengan desa juga
membutuhkan data dan informasi yang lengkap dan akurat dalam rangka
penyusunan program dan kegiatan yang dilaksanakan di desa. Penyusunan
perencanaan dan anggaran yang berbasis pada “data tunggal” akan mendorong
terwujudnya keselarasan dan keterpaduan kebijakan dan program pembangunan di
desa.

Dalam perspektif yang lain, Undang-Undang Desa juga mendorong


terciptanya tata kelola pemerintahan dan pembangunan desa yang transparan dan
akuntabel. Upaya untuk membangun keterbukaan publik di desa menjadi indikator
penerapan transparansi dan akuntabilitas. Pemerintah desa hendaknya memberikan
ruang yang lebih besar kepada masyarakat untuk mengakses informasi tentang
pengelolaan pemerintahan dan pembangunan di desa. Dalam konteks ini, Sistem
Informasi Desa (SID) menjadi alat bantu Pemerintah Desa untuk mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel. SID membantu mewujudkan
pelayanan publik yang cepat dan akurat sebagai indikator kepuasan masyarakat.

Sesuai amanat Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa


berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem informasi desa yang
dikembangkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Untuk itu, pemerintah
daerah wajib mengembangkan sistem informasi desa dan pembangunan kawasan
perdesaan. Sistem informasi desa mencakup data desa, data pembangunan desa,
data kawasan perdesaan, serta informasi lain yang berkaitan dengan desa. SID
dikelola oleh pemerintah desa dan dapat diakses oleh masyarakat desa dan semua
pemangku kepentingan.

Sejak tahun 2016, Program KOMPAK (Program Kemitraan Pemerintah


Indonesia dengan Pemerintah Australia) telah mendukung Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Barat dalam memperluas penerapan dan penguatan pengelolaan Sistem
Informasi Desa (SID). Lokasi penguatan SID meliputi 3 kabupaten yaitu Kab.
Lombok Timur, Kab. Sumbawa dan Kab. Bima. Sampai saat ini, eskalasi penerapan
dan penguatan SID di 3 kabupaten tersebut dinilai cukup maju, dimana 93% desa di
Kab. Lombok Timur telah menerapkan SID, sebanyak 72% desa di Kab. Bima telah

2
menerapkan SID dan sebanyak 68% desa di Kab. Sumbawa juga telah menerapkan
SID.

Hasil pemantauan dan evaluasi program KOMPAK menunjukkan bahwa


penerapan SID telah mendukung terwujudnya ketersediaan data yang lebih lengkap
dan akurat di desa. Kondisi ini berdampak langsung terhadap perbaikan tatakelola
desa, yaitu: (a). Data pada SID telah dimanfaatkan untuk mendukung proses
perencanaan dan penganggaran desa; (b). SID telah dimanfaatkan sebagai media
publikasi dan keterbukaan informasi publik di desa; (c). SID telah dimanfaatkan
untuk mempercepat pelayanan administrasi kepada masyarakat, termasuk
pelayanan adminduk bagi warga desa; (d). SID telah dimanfaatkan sebagai media
promosi potensi dan produk unggulan desa; (e). Data BDT/DTKS pada SID telah
dimanfaatkan untuk mempermudah pemerintah desa dalam mengarahkan bantuan
dan kegiatan kepada masyarakat miskin dan rentan; dan (f). Di masa Pandemi
COVID-19, data pada SID telah dimanfaatkan oleh pemerintah desa untuk verifikasi
dan penentuan calon penerima BLT-Dana Desa, BST, dan bantuan sosial lainnya.
Berangkat dari berbagai manfaat tersebut di atas, maka digitalisasi melalui sistem
informasi desa mutlak dibutuhkan untuk mencapai efisiensi, efektifitas, ketetapan
waktu, kelengkapan dan akurasi data yang diperlukan untuk mendukung penguatan
tatakelola pemerintahan desa dan layanan public di desa.

Penguatan dan perluasan penerapan SID telah berkontribusi positif terhadap


perbaikan tatakelola di desa. Hal ini juga memiliki potensi untuk berkontribusi
terhadap perbaikan tatakelola data dan informasi di tingkat kabupaten/kota
dan/atau provinsi. Dalam jangka panjang, SID dapat menjadi salah satu sumber
data yang dapat diintegrasikan di tingkat kabupaten/kota/provinsi untuk mendukung
terwujudnya "NTB Satu Data". Melalui integrasi ini maka data pada SID akan dapat
digunakan sebagai salah satu basis pengambilan keputusan dalam pengelolaan
pembangunan di tingkat desa, kabupaten/kota, dan provinsi. Menindaklanjuti hal ini,
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat berkomitmen dan telah memulai upaya-
upaya untuk memperluas cakupan penerapan SID ke seluruh desa/kelurahan di
seluruh kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pemerintah Provinsi NTB
juga telah mencanangkan upaya untuk mengintegrasikan data dan informasi pada

3
SID sehingga dapat diakses oleh para pengambil keputusan di tingkat provinsi dan
kabupaten/kota. Agenda dan target tersebut diharapkan dapat diwujudkan di
penghujung kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2019–2023.

Pemerintah Provinsi NTB terus berupaya untuk memperluas penerapan,


integrasi dan pemanfaatan SID. Kegiatan ini perlu didukung oleh suatu metodologi
yang bersifat terstruktur, sistematis, masif, dan mengusung agenda percepatan.
Untuk itu, maka Pemerintah Provinsi NTB membutuhkan suatu peta jalan yang akan
menjadi acuan dalam menyusun strategi, arah kebijakan, program dan kegiatan, dan
tambahan dukungan yang diperlukan untuk mencapai target perluasan penerapan,
integrasi dan pemanfaatan data SID di desa/kelurahan, kabupaten/kota dan
provinsi.

I.2. Dasar Hukum


Perangkat Peraturan perundangan yang melandasi penyusunan Peta Jalan
Implementasi SID Sebagai Basis Pengelolaan Pembangunan di Daerah dan Desa di
Provinsi Nusa Tenggara Barat, adalah sebagai berikut:

1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 1958 Tentang


pembentukan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 104).
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 58).
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 61).
5. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5945).

4
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah dirubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang – Undang
Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679).
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang - Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah di ubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang perubahan atas
Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717).
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 95 Tahun 2018 tentang Sistim
Pemerintahan Berbasis Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 182).
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 39 Tahun 2019 tentang Satu
data Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
112).
10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Prioritas Penggunaan
Dana Desa Tahun 2022 (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 961
Tahun 2021.
11. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2019
Tentang Tatakelola Sistim Pemerintahan Berbasis Elektronik.
12. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2021
Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2019 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Barat Tahun 2019-2023.

5
13. Peraturan Gubernur Nusa Nusa Tenggara Barat Nomor 29 Tahun 2021
Tentang Penanggulangan Kemiskinan (Berita Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat Nomor 21 Tahun 2021)
14. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat No. 45 Tahun 2021 tentang Nusa
Tenggara Barat Satu Data (Berita Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No.
45 Tahun 2021)

I.3. Tujuan
Tujuan penyusunan Peta Jalan Implementasi SID Sebagai Basis Pengelolaan
Pembangunan Daerah dan Desa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, adalah sebagai
berikut:

1. Mendiskripsikan arah kebijakan, arah pengembangan, strategi, program, dan


kegiatan pokok dalam memperkuat implementasi SID sebagai basis
pengelolaan pembangunan daerah dan desa;
2. Merumuskan rencana kegiatan penguatan implementasi SID sebagai basis
pengelolaan pembangunan daerah dan desa;
3. Menyediakan panduan/pedoman/acuan untuk meningkatkan akselerasi
pelaksanaan kegiatan penguatan implementasi SID sebagai basis
pengelolaan pembangunan daerah dan desa;
4. Merumuskan upaya-upaya untuk memperkuat sinergi peran para pihak
terkait dalam pelaksanaan kegiatan penguatan implementasi SID sebagai
basis pengelolaan pembangunan daerah dan desa;
5. Menyediakan kerangka pelaksanaan monitoring, pemgawasan dan evaluasi
pelaksanaan penguatan SID sebagai basis pengelolaan pembangunan
daerah dan desa.

I.4. Manfaat
Manfaat dari Peta Jalan Implementasi SID Sebagai Basis Pengelolaan
Pembangunan Daerah dan Desa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, adalah sebagai
berikut:

6
1. Sebagai acuan bagi para pihak terkait dalam merumuskan strategi dan arah
kebijakan penguatan SID sebagai basis pengelolaan pembangunan di daerah
dan desa;
2. Sebagai acuan bagi para pihak terkait dalam merencanakan kegiatan
penguatan SID sebagai basis perencanaan dan pengelolaan pembangunan
daerah dan desa;
3. Sebagai panduan bagi para pihak terkait dalam
mengarahkan/mengendalikan pelaksanaan kegiatan penguatan SID sebagai
basis perencanaan dan pengelolaan pembangunan daerah dan desa;
4. Sebagai instrumen untuk mengintegrasikan berbagai kegiatan penguatan
implementasi SID sebagai basis pengelolaan pembangunan daerah dan
desa;
5. Sebagai instrumen untuk mengukur pencapaian dan menilai keberhasilan
pelaksanaan kegiatan penguatan SID sebagai basis pengelolaan
pembangunan daerah dan desa;
6. Sebagai referensi dan paket informasi bagi para mitra dan pihak terkait
dalam merumuskan dan mengarahkan dukungan bagi penguatan penerapan
SID.

7
BAB II. KEBIJAKAN POKOK PENGUATAN SISTEM
INFORMASI DESA DI NUSA TENGGARA BARAT
II.1. Ketentuan tentang Penguatan SID dalam Undang-Undang
Nomor 6/2014 tentang Desa
Ketentuan pokok dalam Undang-Undang No. 6/2014 tentang desa yang
berkaitan dengan penguatan sistem informasi desa diatur pada pasal 86. Beberapa
pengaturan pokok dalam pasal 86 tersebut adalah sebagai berikut:

1. Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem informasi desa


yang dikembangkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota.
2. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib mengembangkan sistem informasi
desa dan pembangunan kawasan perdesaan.
3. Sistem informasi desa meliputi fasilitas perangkat keras dan perangkat
lunak, jaringan, serta sumber daya manusia.
4. Sistem informasi desa meliputi data desa, data pembangunan desa, kawasan
perdesaan, serta informasi lain yang berkaitan dengan pembangunan desa
dan pembangunan kawasan perdesaan.
5. Sistem informasi desa dikelola oleh pemerintah desa dan dapat diakses oleh
masyarakat desa dan semua pemangku kepentingan.
6. Pemerintah daerah kabupaten/kota menyediakan informasi perencanaan
pembangunan kabupaten/kota untuk desa.

II.2. Keterkaitan Visi-Misi dan Tujuan Pemerintah Provinsi


NTB dengan penguatan Sistem Informasi Desa
Di NTB, platform SID yang diterapkan oleh Pemerintah Desa maupun
Pemerintah Kabupaten/Kota sangat bervariasi, baik dari sistem operasinya,
muatan maupun model tatakelolanya. Secara umum, model SID yang
berkembang dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu: platform SID dengan
basis open source yang dikembangkan oleh para pegiat Open Desa; Sistem

8
Pengelolaan SID yang dikembangkan oleh penyedia system aplikasi (pihak ke-III)
yang kemudian diadopsi oleh Pemerintah Kabupaten; serta sistem yang
dikembangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi dan digunakan oleh
Desa. Adapun distribusi platform SID yang diterapkan dan berkembang di
Kabupaten/Kota se-NTB dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 1 : Distribusi Desa yang Menerapkan SID di NTB


No. Kabupaten/Kota Jumlah Jml. Desa Persentase Jenis Platform yang
Desa/Kal SID online (%) digunakan
1. Lombok Barat 119 115 96.6 Kemenkominfo
2. Lombok Utara 43 43 100 SID Berdaya CRI
3. Lombok Tengah 127 - -
4. Lombok Timur 239 164* 68,6 Open SID
5. Sumbawa Barat 57 - - -
6. Sumbawa 157 32* 20,4 Open SID
7. Dompu 72 - - -
8. Bima 191 150* 78,5 Open SID
9. Kota Mataram 50 - - -
10. Kota Bima 41 - - -
1.096 504 45,98 *) Data April 2022

Berdasarkan Tabel 1 diatas, dapat diketahui bahwa belum banyak


Pemerintah Kabupaten/Kota yang mengambil peran dalam mengembangkan
Sistem Informasi berbasis Desa/Kalurahan. Namun demikian, terdapat
pergerakan yang luar biasa yang muncul justru dari Desa. Melalui
kewenangannya, Desa telah berinisiatif membangun Sistem Informasi Desa
secara mandiri dengan platform open source yang telah dikembangkan oleh para
pegiat Open Desa. Pada Tabel diatas juga menjelaskan bahwa meskipun
platformnya bervariasi, namun ternyata dari seluruh Desa dan Kalurahan yang
ada di NTB terdapat 504 (45,98%) Desa yang pengelolaan SID-nya sudah
terhubung secara “online”. Kondisi ini tentu merupakan pilar dan bagian jejaring
penting untuk mendukung perwujudan “NTB Satu Data” sebagaimana telah
ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Nomor: 45 Tahun 2021 dan sekaligus
menjadi salah satu program prioritas dalam RPJMD.

Lebih dari itu, bila dicermati lebih jauh ternyata data set serta fitur-fitur
yang ada didalam web SID dapat mendukung kebutuhan data dan informasi
berbagai program prioritas (program unggulan) berbasis desa yang telah

9
ditetapkan dalam RPJMD. Data set SID memuat berbagai data dan informasi
penduduk yang tinggal di desa dan keberadaannya telah dipadupadankan dan di
validasi oleh Pemerintah desa dengan Dinas Dukcapil. Fitur-fitur yang ada di
platform SID juga terus berkembang secara dinamis, sesuai dengan perubahan
kebijakan/regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah ataupun kebutuhan
pemerintah desa. Sehingga data set maupun fitur yang ada dapat dimanfaatkan,
dihubungkan dan diselaraskan dengan berbagai program prioritas provinsi
lainnya seperti: NTB satu Peta, Sistem Informasi Posyandu, SDG’s Centre
ataupun NTB Care.

Meskipun sampai saat ini belum tersedia system aplikasi penghubung yang
dibangun, namun data set serta fitur yang ada di platform SID dapat mendukung
kebutuhan data dasar berbagai program prioritas Pemerintah Provinsi. Pada desa
yang telah mengisi data set-nya secara lengkap maka, di desa tersebut juga
dapat memvisualisasikan peta desa, batas wilayah desa, batas lingkungan/dusun
di dalam desa, kondisi infrastruktur desa sehingga fitur ini dapat mendukung
perwujudan NTB Satu Peta. Karena data set SID basisnya adalah data penduduk
yang secara adimistratif tercatat oleh pemerintah desa, maka dapat juga
pemerintah desa memvisualisasikan data demografi, profil kependudukan,
kondisi social ekonomi rumah tangga, maupun data berbagai pelayanan publik
yang diperoleh masyarakat. Sehingga, kebutuhan data set program prioritas
provinsi seperti Sistem Informasi Posyandu, SDG’s Centre, Desa Tangguh
Bencana, serta berbagai program prioritas lainnya dapat dipenuhi melalui data
set SID. Fitur pengaduan yang ada di SID juga dapat diseleraskan dengan
system NTB Care untuk menyalurkan aduan atas pelaksanaan intervensi
program-kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi di Desa.

Data set dan fitur SID yang telah diterapkan di Desa menjadi asset penting di
bidang data dan informasi untuk mendukung pencapaian Visi NTB GEMILANG.
NTB Gemilang adalah “spirit” untuk mewujudkkan masyarakat NTB yang mampu
memenuhi hak-hak dasarnya di bidang sosial, budaya dan ekonomi, yang
dipenuhi dari hasil kreativitas dan inovasi SDM masyarakat NTB melalui
pengelolaan SDA yang berkelanjutan. Spirit ini kemudian diimplementasi-kan ke

10
dalam misi ke-2 pembangunan daerah yaitu NTB BERSIH DAN MELAYANI melalui
transformasi birokrasi yang berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dari KKN dan
berdedikasi. Sehingga diharapkan nantinya kedepan, Indeks Reformasi Birokrasi
Provinsi NTB semakin meningkat, dan pada gilirannya dapat meningkatkan
akses dan kualitas pelayanan public. Dengan demikian maka, penting bagi
pemerintah provinsi untuk mengambil peran dalam mengembangkan,
membangun keterhubungan, mendorong pelembagaan serta memanfaatkan data
informasi yang sudah ada untuk mendukung pencapaian visi, misi dan program
pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RPJMD. Secara grafis,
keterhubungan antara visi, misi dan program prioritas serta tujuan Pemerintah
Provinsi NTB dalam Penguatan Sistem Informasi Desa (SID) adalah sebagai
berikut:

Dari gambar diatas, dapat menjelaskan bahwa untuk mewujudkan visi, misi
serta tujuan pembangunan, pemerintah provinsi tidak dapat berjalan sendiri
namun harus bekerjasama dan saling mendukung dengan lapisan pemerintah
dibawahnya baik itu dengan Kabupaten/Kota maupun dengan Pemerintah
Desa/Kalurahan sebagai ujung tombak-nya. Keberadaan SID ataupun Sistem
Informasi yang telah dikembangkan oleh Kabupaten/Kota dapat memberikan
kontribusi secara langsung dalam kelengkapan system data set pada program-
program yang ditetapkan di provinsi. Melalui pengembangan TIK (Teknologi,
Informasi dan Komunikasi) serta sitem aplikasi tertentu, maka pemerintah
provinsi dapat mengambil manfaat dari SID ini untuk input dalam penyusunan
11
perencanaan, penganggaran maupun perumusan kebijakan public lainnya.
Dengan demikian maka, akses dan kualitas pelayanan public akan semakin
membaik. Kondisi ini tentu saja secara simultan akan berdampak kepada semakin
meningkatnya indeks kepuasan masyarat maupun indeks reformasi birokrasi.
Inovasi untuk membangun keterhubungan SID dengan Pemerintah Provinsi
sangat mungkin dilaksanakan, karena hal ini sejalan dengan kebijakan Perda
Nomor 3 Tahun 2018 Tentang tata Kelola Pemerintahan Berbasis Elektronik,
khususnya pada Pasal 22 yang secara spesifik mengatur tentang Sistem
Penghubung Layanan Pemerintah.

II.2.1. Percepatan Penanggulangan Kemsikinan

Gubernur Nusa Tenggara Barat telah mengeluarkan Peraturan Gubernur


Nomor: 29 Tahun 2021 yang mengatur tentang Penanggulangan Kemiskinan.
Penerbitan Pergub tersebut, dimaksudkan untuk membangun koordinasi dan sinergi
dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, LSM,
organisasi masyarakat, dan pemangku kepentingan secara terarah terpadu dan
berkelanjutan. Dalam Pasal 14, ditegaskan bahwa Desa/Kelurahan berperan penting
dalam melaksanakan pendataan dan pemutakhiran data penduduk miskin, dan hasil
pendataan tersebut harus dipublikasikan dalam Sistem Informasi Desa/Kelurahan.

Kebijakan ini ternyata terbukti efektif dan terimplementasi dengan baik di


tingkat desa pada saat pemerintah sedang berupaya mengatasi dampak pandemi
Covid 19 melalui 3 sektor prioritas yaitu di sektor penanganan dan pelayanan bidang
kesehatan, pemberian skema bantuan sosial serta pemulihan ekonomi pada sektor
UMKM. Diantara ke-3 prioritas upaya penanganan dampak pandemi tersebut, yang
paling rawan penyimpangan serta menimbulkan gejolak di masyarakat adalah
pemberian skema bantuan sosial. Hal ini disebabkan karena masih ruwetnya data
adminsitrasi data kependudukan; variasi jenis, model penyaluran dan besaran nilai
bantuan sosial yang bebeda-beda; minimnya akuntabilitas dan sosialisasi yang tidak
merata.

Namun demikian pada desa-desa yang telah mengembangkan dan


menerapkan Sistem Informasi Desa (SID), terbukti skema pemberian bantuan
tersebut dapat berjalan dengan efektif, tepat sasaran serta tidak menimbulkan
12
gejolak kecemburuan ditengah masyarakat. Upaya keras pemerintah desa dalam
melaksanakan pemutakhiran data kependudukan yang kemudian diselaraskan dalam
platform SID menjadi kunci utama dalam distribusi skema bantuan pandemi covid 19
pada penduduk miskin dan masyarakat terdampak lainnya.

II.2.2. Percepatan pencapaian layanan SPM baik di bidang pendidikan,


kesehatan maupun sektor lainnya.

Melalui proses singkronisasi dan pemadupadanan data antara SID dengan


data kependudukan, ternyata dapat membantu pemerintah desa dalam memvalidasi
penduduk yang tinggal diwilayahnya. Sehingga melalui proses tersebut dapat
dketahui dan diidentifikasi penduduk di wilayahnya ditingkat Dusun. Dengan data
yang sudah tervalidasi tersebut, maka dalam Sistem Informasi Desa juga dapat
menyediakan informasi data dasar pelayanan publik serta kondisi sosial, ekonomi
maupun potensinya sampai ditingkat Keluarga/Rumah Tangga.

Melalui data SID profil Rumah Tangga selanjutnya dapat dianalisis kondisi
akses pelayanan baik dibidang pendidikan, kesehatan, penanggulangan kemiskinan,
akses air bersih snitasi serta berbagai intervensi program lainnya. Sehingga,
berdasarkan data tersebut, dapat dianalisis dan diketahui capaian Standar Pelayanan
Minimal di setiap bidang di seluruh tingkat pemerintahan baik di Desa, kecamatan
maupun kabupatenn/Kota.

Dengan profil capaian SPM tesebut, maka pemerintah kabupaten/maupun


provinsi dapat memanfaatkannya untuk perumusan perencanaan pembangunan
serta membuat kebijakann afirmatif untuk mendukung desa maupun kabupaten
dalam memenuhi layanan SPM di wilayahnya.

II.2.3. Mendukung Percepatan Pencapaian SDG’s Desa

SDGs Desa adalah upaya terpadu mewujudkan Desa tanpa kemiskinan dan
kelaparan, Desa ekonomi tumbuh merata, Desa peduli kesehatan, Desa peduli
lingkungan, Desa peduli pendidikan, Desa ramah perempuan, Desa berjejaring, dan
Desa tanggap budaya untuk percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan. (Sustainable Development Goals). Merujuk pada Peraturan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 13 Tahun

13
2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021,   setidaknya ada 18
tujuan dan sasaran pembangunan melalui SDGs Desa tersebut, diantaranya adalah:

1. Desa tanpa kemiskinan


2. Desa tanpa kelaparan
3. Desa sehat dan sejahtera
4. Pendidikan desa berkualitas
5. Desa berkesetaraan gender
6. Desa layak air bersih dan sanitasi
7. Desa yang berenergi bersih dan terbarukan
8. Pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi desa
9. Inovasi dan infrastruktur desa
10.Desa tanpa kesenjangan
11.Kawasan pemukiman desa berkelanjutan
12.Konsumsi dan produksi desa yang sadar lingkungan
13.Pengendalian dan perubahan iklim oleh desa
14.Ekosistem laut desa
15.Ekosistem daratan desa
16.Desa damai dan berkeadilan
17.Kemitraan untuk pembangunan desa
18.Kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif.

Paralel dengan point II.3.2 diatas, data-data yang telah diinput dalam SID
juga dapat digunakan untuk memetakan capaian SDG’s di masing-masing Desa,
yang secara agregatif juga dapat digunakan untuk analisis capain SDG’s di tingkat
kabupaten bahkan provinsi. Apabila seluruh Desa telah mampu menerapkan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan, maka secara paralel dapat berkontribusi secara
langsung dalam mendukung pencapaian SDG’s di tingkat Kabupaten maupun
Provinsi.

14
II.3. Instruksi Gubernur NTB Tentang Penguatan Sistem
Informasi Desa
Pemerintah Provinsi NTB telah menetapkan Instruksi Gubernur Nusa
Tenggara Barat Nomor: 047/09/KUM Tahun 2021 Tentang Implementasi
Sistem Informasi Desa Sebagai Basis Perencanaan Pembangunan Daerah di
NTB. Beberapa ketentuan penting yang tertuang dalam instruksi gubernur
tersebut adalah sebagai berikut :

1. Gubernur menginstrusikan kepada Bupati/Walikota se Nusa Tenggara Barat


agar :
a. Memerintahkan Perangkat daerah Yang Membidangi Urusan
pemberdayaan Masyarakat Desa, urusan komunikasi, informatika dan
statistik, untuk memfasilitasi : (1). Perluasan, pengembangan dan
pemanfaatan SID di seluruh desa/kelurahan di wilayahnya dengan
dukungan penyediaan perangkat keras dan perangkat lunak yang
dibutuhkan desa/kelurahan serta peningkatan kapasitas sumber daya
manusianya sehingga seluruh desa/kelurahan di wilayahnya
menerapkan SID; (2). Memastikan adanya keterhubungan dan pemadu
padanan data (online maupun offline) secara bertahap dalam kerangka
SID dengan platform system aplikasi pelayanan public berbasis desa,
seperti Sistim Informasi Posyandu, DTKS, SIK-NG, PKH, Sepakat Desa,
BPJS, KIP, BOS, Data Registrasi Sosial Ekonomi dan berbagai bentuk
aplikasi berbasis desa lainnya.
b. Memerintahkan camat, perangkat daerah yang membidangi urusan
kependudukan dan pencatatan sipil, dan perangkat daerah terkait
lainnya agar mendukung secara teknis sesuai tugas pokok dan
fungsinya untuk memberikan akses data teknis, melakukan pemadu
padanan data serta verifikasi dan validasi data layanan teknis terhadap
desa untuk memastikan pelayanan public yang diberikan terlaksana
dengan cepat, mudah dan tepat sasaran.
c. Memerintahkan Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten/Kota agar
memanfaatkan data dan informasi yang dihasilkan dalam SID untuk
15
digunakan dan domanfaatkan sebagai basis dalam perumusan
kebijakan lebih lanjut serta untum data perencanaan pembangunan di
daerah.
d. Memerintahkan kepala Desa/Lurah agar proaktif dalam
mengimplementasikan SID di wilayahnya masing-masing sesuai
dengan kewenangan dan turut serta dalam memastikan adanya
keterpaduan data antara SID dengan sistim aplikasi layanan public
lainnya yang berbasis desa.
e. Memerintahkan inspektorat di kabupaten/kota untuk melakukan
pengawasan dan memastikan fungsionalitas kebijakan ini.
2. Gubernur menginstruksikan kepada Badan Perencanaan Pembangunan,
Penelitian dan Pemgembangan Daerah Provinsi NTB agar :
a. Memastikan perangkat daerah provinsi terkait, sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya mendukung secara teknis untuk perwujudan
perluasan implementasi SID di seluruh desa/kelurahan se NTB serta
pengintegrasian seluruh aplikasi sehingga mempunyai interoperability
guna mendukung penyusunan dokumen perencanaan pembangunan
daerah.
b. Mengawal implementasi dan pemanfaatan SID di seluruh
desa/kelurahan untuk mendukung penyiapan dokumen perencanaan
pembangunan daerah yang berkualitas.
3. Gubernur menginstruksikan kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat,
Pemerintahan Desa, kependudukan dan pencatatan Sipil Provinsi NTB,
agar:
a. Mengkoordinasikan pengembangan, penerapan dan pemanfaatan SID
di tingkat kabupaten/kota dan desa dengan perangkat daerah terkait di
lingkup provinsi;
b. Memfasilitasi keterhubungan data dan platform aplikasi di loingkup
provinsi agar terhubung dengan SID.
c. Membina pengelola SID di tingkat kabupaten dan desa;
d. Menyusun standar operasional prosedur dan tatacara penerapan SID;

16
e. Memberikan informasi pemerintah dan pemerintah provinsi kepada
desa melalui SID; dan
f. Melaporkan setiap semester implementasi, perluasan dan
pengembangan SID se NTB kepada Gubernur.
4. Gubernur menginstruksikan kepada Inspektorat Provinsi Nusa Tenggara
Barat melaksanakan pengawasan, monitoring dan evaluasi penerapan SID
di kabupaten/kota se NTB.

17
BAB III. KERANGKA DAN ARAH PENGEMBANGAN
PROGRAM PENGUATAN SISTEM INFORMASI DESA
SEBAGAI BASIS PENGELOLAAN PEMBANGUNAN
DAERAH DAN DESA

III.1. Konsepsi Program


III.1.1. Pengertian

Program yaitu suatu upaya untuk memfasilitasi pemerintah desa/kelurahan


dan pemerintah kabupaten/kota dalam mengelola, mengintegrasikan dan
memanfaatkan SID sebagai basis pengelolaan pembangunan dan pelayanan publik
di daerah dan desa.

III.1.2. Tujuan

Tujuan Umum Program Penguatan Sistem Informasi Desa Sebagai Basis


Perencanaan dan Pengelolaan Pembangunan Daerah Dan Desa adalah:
Meningkatkan kapasitas pemerintah desa/kelurahan dan kabupaten/kota dalam
mengelola dan memanfaatkan Sistem Informasi Desa untuk mendukung penguatan
pengelolaan pembangunan dan pelayanan publik di daerah dan desa/kelurahan.

Tujuan khusus Program Penguatan Sistem Informasi Desa Sebagai Basis


Pengelolaan Pembangunan Daerah Dan Desa, adalah:

1. Pemerintah desa/kelurahan mampu mengelola dan memanfaatkan SID sebagai


basis penguatan tatakelola pemerintahan desa/kelurahan

2. Pemerintah kabupaten/kota mampu memfasilitasi dan memberikan dukungan


dalam penguatan pengelolaan dan pemanfaatan SID.

3. Data SID telah dapat diintegrasikan di tingkat kabupaten/kota dan provinsi.

18
4. Pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah provinsi mampu memanfaatkan
data SID sebagai basis pengelolaan pembangunan daerah dan pembangunan
desa/kelurahan.

III.1.3. Sasaran

Sasaran Program Penguatan Sistem Informasi Desa Sebagai Basis


Pengelolaan Pembangunan Daerah Dan Desa, adalah:

a. Meningkatnya kapasitas pemerintah desa/kelurahan dalam mengelola dan


memanfaatkan SID sebagai basis penguatan tatakelola pemerintahan
desa/kelurahan.
b. Meningkatnya kapasitas dan peran pemerintah kabupaten/kota dalam
memfasilitasi pemerintah desa/kelurahan terkait pengelolaan dan
pemanfaatan SID.
c. Meningkatnya kapasitas kabupaten/kota dan provinsi dalam mengintegrasikan
data SID di tingkat kabupaten/kota dan provinsi.
d. Meningkatnya kapasitas Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Provinsi
dalam memanfaatkan data SID sebagai basis pengelolaan pembangunan
daerah dan pembangunan desa.

III.1.4. Pelaku Program dan Peran Pelaku Program di Tingkat Provinsi

1. Gubernur dan Wakil Gubernur; Lingkup peran adalah:


a. Memperkuat komitmen pimpinan OPD teknis tingkat provinsi dan
bupati/walikota dalam mendukung perluasan penerapan, integrasi dan
pemanfaatan SID.
b. Menyediakan dukungan kebijakan, regulasi dan anggaran yang
dibutuhkan untuk perluasan penerapan, integrasi dan pemanfaatan SID.
c. Mengarahkan pelaksanaan tugas dan peran OPD teknis tingkat provinsi
dan bupati/walikota dalam perluasan penerapan, integrasi dan
pemanfaatan SID.

19
d. Melakukan pembinaan kepada pimpinan OPD teknis tingkat provinsi dan
bupati/walikota dalam pelaksanaan program/kegiatan perluasan
penerapan, integrasi dan pemanfaatan SID.
e. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan perluasan
penerapan, integrasi dan pemanfaatan SID.
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Lingkup tugasnya adalah:
a. Mengoordinasikan peran dan tugas OPD teknis tingkat provinsi dan
pemerintah kabupaten/kota dalam mendukung perluasan penerapan,
integrasi dan pemanfaatan SID.
b. Memastikan tersedianya dukungan dari OPD teknis dan pemerintah
kabupaten/kota terhadap pelaksanaan kegiatan perluasan penerapan,
integrasi dan pemanfaatan SID.
c. Mengawal implementasi dan pemanfaatan SID di seluruh desa untuk
mendukung penyiapan dokumen perencanaan pembangunan daerah
yang berkualitas.
d. Memastikan ketersediaan anggaran di tingkat provinsi dan kabupaten
untuk mendukung pelaksanaan perluasan penerapan, integrasi dan
pemanfaatan SID.
e. Menjalin kerjasama dengan pihak terkait dalam mendukung perluasan
penerapan, integrasi dan pemanfaatan SID di seluruh desa/kelurahan
dan kabupaten/kota.
3. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa, Kependudukan dan
Pencatatan Sipil; Lingkup tugasnya adalah:
a. Mengoordinasikan penerapan dan pemanfaatan SID di tingkat desa
dengan perangkat daerah terkait di lingkup provinsi.
b. Membina pengelola SID di tingkat kabupaten/kota dan desa.
c. Menyusun standar operasional prosedur dan tatacara penerapan SID.
d. Memberikan informasi pemerintah dan pemerintah provinsi kepada desa
melalui SID.
e. Melaporkan realisasi implementasi, perluasan dan pemanfaatan SID
kepada Gubernur dan wakil Gubernur.
4. Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik; Lingkup tugasnya adalah:

20
a. Memfasilitasi ketersediaan perangkat lunak pengelolaan dan integrasi
SID.
b. Memfasilitasi keterhubungan data dan platform aplikasi di lingkup
provinsi agar terhubung dengan SID.
c. Membantu dan/atau memfasilitasi penyediaan dukungan perangkat
keras berupa server, jaringan internet, dan sebagainya yang dibutuhkan
dalam pengelolaan SID;
d. Memberikan bantuan teknis dalam penyelenggaraan pelatihan
peningkatan kapasitas tenaga operator SID dan pelatihan teknis lainnya
di tingkat provinsi;
e. Mengelola sistem informasi dan teknologi informasi untuk mendukung
dan memfasilitasi pengelolaan SID dan integrasi SID di tingkat provinsi;
5. Tim Pengelola Program; Lingkup tugasnya adalah:
a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan upaya percepatan implementasi
(SID) di seluruh desa dan kelurahan di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
b. Memfasilitasi penyediaan kerangka kebijakan, strategi dan kegiatan
percepatan implementasi (SID).
c. Menyelenggarakan diseminasi, sosialisasi dan penyadaran kepada para
pihak terkait di tingkat provinsi, kabupaten/kota dan desa/kelurahan
untuk memperkuat komitmen bersama dalam mempercepat penerapan
SID.
d. Memfasilitasi dinas/instansi terkait di tingkat provinsi dalam
menyediakan dukungan teknis yang dibutuhkan untuk percepatan
implementasi SID.
e. Melakukan pembinaan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) teknis
tingkat kabupaten/kota dan pemerintah desa dalam mendukung
percepatan implementasi SID di seluruh desa/kelurahan.
f. Memfasilitasi peningkatan kapasitas operator SID dan pihak terkait
untuk mendukung implementasi SID.
g. Memastikan organisasi perangkat daerah kabupaten/kota yang terkait
untuk menyediakan dukungan anggaran yang dibutuhkan untuk
menunjang percepatan implementasi SID.

21
h. Menyediakan bantuan teknis untuk mengintegrasikan data pada SID
agar dapat diakses oleh para pihak terkait di tingkat provinsi dan
kabupaten/kota.
i. Memfasilitasi pemanfaatan data pada SID untuk mendukung
perencanaan pembangunan daerah dan desa.
j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur Nusa Tenggara
Barat;

III.1.5. Pelaku Program dan Peran Pelaku Program di Tingkat Kabupaten/Kota

1. Bupati/Walikota; Lingkup tugasnya adalah:


a. Memperkuat komitmen pimpinan OPD teknis dalam mendukung
perluasan penerapan, integrasi dan pemanfaatan SID.
b. Menyediakan dukungan kebijakan, regulasi dan anggaran yang
dibutuhkan untuk perluasan penerapan, integrasi dan pemanfaatan
SID.
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan peran OPD teknis dalam
perluasan penerapan, integrasi dan pemanfaatan SID.
d. Melakukan pembinaan kepada pimpinan OPD dalam melaksanakan
program/kegiatan perluasan penerapan, integrasi dan pemanfaatan
SID.
e. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan perluasan
penerapan, integrasi dan pemanfaatan SID.
2. Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan
Daerah; Lingkup tugasnya adalah:
a. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan OPD teknis dalam mendukung
pelaksaksanaan perluasan, integrasi dan pemanfaatan SID.
b. Memastikan penyediaan dukungan anggaran yang dibutuhkan
dalam perluasan penerapan dan integrasi SID di kabupaten/kota.
c. Memfasilitasi dan memberikan bantuan teknis dalam memperkuat
kelembagaan pengelolaan kegiatan pemanfaatan SID di tingkat
kabupaten.

22
d. Mengkoordinasikan upaya peningkatan kapasitas tentang
pemanfaatan SID sebagai basis perencanaan pembangunan
daerah.
3. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; Lingkup
tugasnya adalah:
a. Memfasilitasi dan mendorong penerapan SID di seluruh desa.
b. Memantau dan mengendalikan peran pemerintah desa dalam
pengelolaan SID;
c. Memfasilitasi pemerintah desa untuk menyediakan sumberdaya
manusia, sarana prasarana pendukung dan anggaran yang
dibutuhkan dalam pengelolaan SID.
d. Menyediakan bantuan teknis dalam rangka peningkatan kapasitas
pemerintah desa dalam pengelolaan SID; dan
e. Melakukan pembinaan teknis pengelolaan dan penguatan
kelembagaan pengelolaan SID di seluruh desa.
f. Melakukan pembinaan kepada pemerintah desa dalam pemanfaatan
SID untuk perencanaan desa, pengelolaan pembangunan desa dan
pelayanan administrasi di desa.
4. Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik; Lingkup tugasnya adalah:
a. Menyediakan dukungan perangkat keras berupa server, jaringan internet,
dan sebagainya yang dibutuhkan dalam pengelolaan SID;
b. Membantu pemerintah desa/kelurahan dalam memasang perangkat lunak
dan jaringan pendukung penerapan SID;
c. Bersama dengan OPD terkait menyelenggarakan pelatihan peningkatan
kapasitas tenaga operator SID dan pelatihan teknis lainnya;
d. Mengelola sistem informasi dan teknologi informasi untuk mendukung dan
memfasilitasi pengelolaan SID dan integrasi SID di tingkat
kabupaten/kota;
e. Memberikan bimbingan teknis tentang pemanfaatan website pada SID
sebagai media publikasi dan penyebarluasan informasi;
f. Memantau dan memberikan pembinaan tentang penguatan SID sebagai
media keterbukaan informasi publik; dan

23
g. Memberikan dukungan teknis terkait operasi dan pemeliharaan perangkat
lunak SID dan integrasi SID.
5. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; Lingkup tugasnya adalah :
a. Memfasilitasi penyediaan data administrasi kependudukan yang
dibutuhkan untuk mendukung pengelolaan SID;
b. Memberikan bantuan teknis kepada pemerintah desa dalam rangka
verifikasi, validasi dan pemutahiran data administrasi kependudukan
melalui SID;
c. Mengembangkan upaya-upaya untuk memanfaatkan SID sebagai media
pendukung penguatan layanan administrasi kependudukan bagi
masyarakat.
6. Camat dan Perangkat Kecamatan; Lingkup tugasnya adalah:
a. melakukan pembinaan teknis kepada pemerintah desa/kelurahan dalam
pengelolaan SID.
b. mengkoordinasikan pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan di
tingkat desa/kelurahan;
c. memfasilitasi pemerintah desa/kelurahan untuk memanfaatkan data yang
dikelola melalui SID sebagai basis untuk perencanaan dan penganggaran
di desa/kelurahan.
d. mendorong pemerintah desa/kelurahan untuk memanfaatkan SID sebagai
media pelayanan administrasi dan media keterbukaan informasi publik di
desa/kelurahan;
e. mendorong pemerintah desa/kelurahan untuk memanfaatkan SID sebagai
media publikasi produk dan potensi desa/kelurahan.
f. mendorong pemerintah desa/kelurahan untuk memanfaatkan SID sebagai
media pengelolaan pengaduan masyarakat.
g. membantu desa/kelurahan dalam memperoleh dukungan untuk
penanganan masalah teknis terkait pengelolaan SID di desa/ kelurahan;
h. Melakukan mponitoring dan evaluasi pengelolaan SID di Desa/Kelurahan;
i. Memastikan ketersediaan anggaran di desa/kelurahan untuk mendukung
pengelolaan SID.

24
j. Menyediakan dukungan SDM, perangkat keras dan anggaran untuk
mendukung pengelolaan dashboard data di kecamatan.
7. Tim Pengelola Program;
a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pengelolaan SID di seluruh
desa/kelurahan.
b. Memfasilitasi penyediaan regulasi pendukung pengelolaan dan
pelembagaan pengelolaan SID di seluruh desa/kelurahan.
c. Menyelenggarakan diseminasi, sosialisasi dan penyadaran kepada para
pihak terkait di tingkat kabupaten/kota dan desa/kelurahan untuk
memperkuat komitmen bersama dalam pengelolaan SID.
d. Memfasilitasi dinas/instansi terkait di tingkat kabupaten/kota dalam
menyediakan dukungan teknis yang dibutuhkan untuk pengelolaan SID.
e. Melakukan pembinaan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) teknis
tingkat kabupaten/kota dan pemerintah desa/kelurahan dalam
mendukung pengelolaan SID di seluruh desa/kelurahan.
f. Memfasilitasi peningkatan kapasitas operator SID dan pihak terkait untuk
mendukung pengelolaan SID.
g. Memastikan organisasi perangkat daerah kabupaten/kota yang terkait
dapat menyediakan dukungan anggaran yang dibutuhkan untuk
menunjang pengelolaan SID.
h. Menyediakan bantuan teknis untuk mengintegrasikan data pada SID agar
dapat diakses oleh para pihak terkait di tingkat kabupaten/kota.
i. Memfasilitasi pemanfaatan data pada SID untuk mendukung pengelolaan
pembangunan daerah dan desa.
j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati/Walikota;
8. Forum Penggiat SID; Lingkup tugasnya adalah:
a. Mendukung pemerintah daerah dan pemerintah desa/kelurahan dalam
memperkuat pengelolaan SID.
b. Memfasilitasi dan memperkuat komunikasi dan tukar menukar informasi
dan pembelajaran diantara para penggiat SID.
c. Mengorganisasikan dan memfasilitasi upaya peningkatan kapasitas bagi
anggota forum terkait pengelolaan SID.

25
d. Menghimpun, mengkomunikasikan dan memperjuangkan aspirasi dan
kebutuhan anggota dalam rangka penguatan pengelolaan SID.

III.1.6. Pelaku Program dan Peran Pelaku Program di Tingkat Desa/Kelurahan

1. Kepala Desa/Lurah; sebagai Pembina, dengan lingkup tugas:


a. melakukan pembinaan umum terhadap pengelolaan SID;
b. melakukan pembinaan terkait pelaksanaan tugas aparat desa/kelurahan
dalam pengelolaan SID;
c. memberikan dukungan kebijakan dan anggaran dalam rangka
peningkatan kualitas pengelolaan SID;
d. melakukan monitoring, pengawasan dan evaluasi terhadap pengelolaan
dan pemanfaatan data SID;
e. mendorong pemanfaatan SID sebagai media pendukung perencanaan
desa/kelurahan, pelayanan administrasi desa/kelurahan, media promosi
potensi desa/kelurahan, dan media keterbukaan informasi publik di
desa/kelurahan;
f. melakukan pembinaan tentang pengelolaan pengaduan masyarakat
melalui media SID;
g. mengembangkan kerjasama dengan pihak lain (termasuk pemerintah
daerah) dalam rangka pengelolaan dan pengembangan SID.
2. Sekretaris Desa/Sekretaris Lurah; Sebagai penanggung jawab, dengan
lingkup tugas:
a. bertanggung jawab terhadap pengelolaan teknis SID;
b. memberikan dukungan teknis, administrasif dan keuangan yang
dibutuhkan untuk pengelolaan SID;
c. memantau dan mengendalikan pelaksanaan tugas aparat desa/kelurahan
yang mengelola SID;
d. mendorong optimalisasi pemanfaatan SID sebagai media peningkatan
kualitas pelayanan administrasi di desa/kelurahan;
e. mengendalikan kegiatan publikasi dan keterbukaan informasi publik
melalui SID;

26
f. mengelola pengaduan warga dan tindaklanjut atas penanganan
pengaduan warga;
g. mendorong pemanfaatan SID sebagai media transparansi dan
akuntabilitas tatakelola desa/kelurahan;
h. melakukan pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pengelolaan dan
pemanfaatan data dan informasi yang dikelola melalui SID.
3. Kasi/Kaur yang menangani bidang/urusan Pemerintahan; sebagai koordinator,
dengan lingkup tugas:
a. mengoordinasikan pelaksanaan tugas teknis operator SID.
b. mengoordinasikan pengelolaan teknis perangkat keras dan perangkat
lunak pendukung SID.
c. mengoordinasikan pengumpulan, inputing, verifikasi dan validasi data dan
informasi yang dikelola melalui SID.
d. mengoordinasikan penyimpanan dan pemanfaatan data dan informasi
yang dikelola melalui SID.
e. berkoordinasi dengan aparat desa/kelurahan lainnya dalam memperkuat
operasi dan pemanfaatan SID.
4. Operator SID; dengan lingkup tugas:
a. mengoordinasikan pengumpulan data, baik data primer maupun data
sekunder;
b. memasukkan data ke dalam aplikasi SID;
c. melakukan update data secara berkala;
d. mempublikasikan data dan informasi melalui SID;
e. menyajikan data dan informasi yang dibutuhkan oleh kepala desa/lurah,
perangkat desa/kelurahan dan pihak-pihak yang membutuhkan;
f. merespon tanggapan, pertanyaan, masukan dan segala bentuk
komunikasi yang ada di SID; dan
g. tugas lainnya yang terkait dengan pengelolaan SID.

III.1.7. Kelompok Sasaran

a. Kelompok sasaran program di tingkat desa/Kelurahan adalah:


1. Kepala Desa/Lurah;

27
2. Sekretaris Desa/Sekretaris Lurah
3. Perangkat Desa/kelurahan.
4. Operator SID.
5. Badan Permusyawaratan Desa (BPD);
6. Kelompok Informasi Masyarakat.
b. Kelompok sasaran program di tingkat kabupaten/kota adalah:
1. Bupati/Walikota.
2. Pimpinan OPD teknis terkait.
3. Camat.
4. Pengelola Program.
5. Perencana di OPD teknis terkait.
c. Kelompok sasaran program di tingkat provinsi adalah:
1. Pimpinan OPD teknis terkait.
2. Pengelola Program.
3. Perencana di OPD teknis terkait.

III.1.8. Kegiatan Utama

Lingkup dan jenis kegiatan utama Program Penguatan Sistem Informasi


Desa Sebagai Basis Pengelolaan Pembangunan Daerah Dan Desa, terdiri dari:

a. Kegiatan yang berhubungan dengan kebijakan, penyiapan regulasi, panduan


dan instrumen kerja yang mendukung pengelolaan SID;
b. Kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kapasitas dan kelembagaan
pengelolaan SID;
c. Kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kapasitas tentang
pemanfaatan SID sebagai basis pengelolaan pembangunan di kabupaten/kota
dan desa/kelurahan.
d. Kegiatan yang berhubungan dengan penyediaan perangkat lunak pendukung
pengelolaan dan integrasi SID.
e. Kegiatan yang berhubungan dengan fasilitasi penyediaan infrastruktur
pendukung pengelolaan, integrasi dan pemanfaatan SID.
f. Kegiatan yang berhubungan dengan advokasi dan fasilitasi penyediaan
anggaran pendukung pengelolaan, integrasi dan pemanfaatan SID

28
g. Kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan mekanisme insentif
untuk mendorong perluasan penerapan, integrasi dan pemanfaatan SID.
h. Kegiatan lain yang berhubungan dengan penerapan, integrasi dan
pemanfaatan SID di tingkat desa/kelurahan, kabupaten/kota dan provinsi.

III.1.9. Lokasi Kegiatan

1. Penentuan Kabupaten/Kota Program

Lokasi kegiatan program Program Penguatan Sistem Informasi


Desa Sebagai Basis Pengelolaan Pembangunan Daerah Dan Desa
mencakup seluruh kabupaten/kota dan seluruh desa dan kelurahan di
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Namun demikian, pelaksanaan program
akan dilakukan secara bertahap dimana pada tahun 2022 hanya difokuskan
pada 5 kabupaten/kota. Selanjutnya, lokasi program akan diperluas
menjadi 10 kabupaten/kota pada tahun 2023.

Kriteria yang digunakan untuk menentukan kabupaten/kota yang


menjadi prioritas lokasi program adalah sebagai berikut :

a. Jumlah desa/kelurahan yang telah menerapkan SID.

b. Kapasitas pemerintah kabupaten/kota dalam memfasilitasi pemerintah


desa/kelurahan dalam penerapan SID.

c. Ketersediaan tenaga teknis yang mampu memfasilitasi pemerintah


desa/kelurahan dalam menerapkan SID.

d. Kesediaan pemerintah kabupaten/kota dalam menyediakan dukungan


untuk penerapan, integrasi dan pemanfaatan SID.

e. Pertimbangan teknis lain yang terkait dengan potensi keberhasilan


pelaksanaan program.

2. Penentuan Desa/Kelurahan Lokasi Program

Seluruh desa/kelurahan dalam kabupaten/kota terpilih akan


menjadi lokasi pelaksanaan Program Penguatan Sistem Informasi Desa
Sebagai Basis Pengelolaan Pembangunan Daerah Dan Desa.

29
III.1.10. Pendanaan Kegiatan

Pembiayaan Program Penguatan Sistem Informasi Desa Sebagai


Basis Pengelolaan Pembangunan Daerah Dan Desa akan bersumber dari
APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota dan APB Desa. Disamping itu,
pengelola program dapat memperoleh sumber pembiayaan lain yang sah
dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

III.2. Target Capaian dan Indikator Keberhasilan


Target capaian dan indikator keberhasilan implementasi SID sebagai basis
pengelolaan pembangunan daerah dan desa terdiskripsi dalam matrik/tabel berikut:

30
No Tujuan Target capaian Indikator Kunci Data dasar sasaran Penanda Indikator Kunci Keberhasilan satuan Data dan Target PIC Alat verifika
Utama capaian Keberhasilan (Indikator Kinerja Kunci/IKK)
(Rumus)
  2022 2022 2023
(awal) (akhir)
1 Meningkatkan Terwujudnya Desa yang 45,9% Meningkatnya Tersedia Tim Tim Pengelola Data Desa/Kal SK 53% 80% 100% Desa-Kal SK TIM oleh
kapasitas pemerintah Pemerintah menerapkan SID kapasitas Pengelola SID Terbentuk
desa/kelurahan Desa/Kalurahan yang pemerintah
dalam mengelola dan handal dalam   Target 2022: desa/kelurahan Tim Pengelola SID Tim Pengelola Data Desa/Kal SPT 53% 75% 100% Desa-Kal Surat Penug
memanfaatkan SID mengelola SID (Desa Menerapkan 80% dalam mengelola telah Terlatih Terlatih SID
sebagai basis SID) x 100% dan Template da
penguatan tatakelola Jumlah Desa di NTB Target 2023: memanfaatkan Setiap Desa Tersedia Desa Terfasilitasi Jaringan Data Blank NA   100% Kominfo Data Peta B
pemerintahan   100% SID sebagai basis Internet dan sarana Internet Spot (Kab dan lemah) dari
desa/kelurahan     penguatan prasaran SID prov)
    tatakelola
    pemerintahan
    desa/kelurahan Sarana Prasarana SID di Desa Dokumen NA tersedia   DPMPD- Penetapan S
    sesuai standard Kominfo oleh Komin
    (Kab)
   

Setiap Desa Desa Mempunyai POS tentang Dokumen NA 50% 100% Desa-Kal SOP Pengelo
Mempunyai POS pengelolaan data/SID yg
(Pedoman Operasi ditetapkan
Sandar) Pengelolaan
SID
Tersedia anggaran Desa menyediakan anggaran: Rupiah   50% 100% Desa-Kal Dokumen RK
operasional - Honor Tim   RPJMDES
Pengelolaan SID - Langganan Internet  
- Sarpras sesuai kebutuhan  
(standar

Desa melaksanakan % kenaikan Masy Desa yang % …% ….% …% Desa-Kal % kenaikan


layanan public memanfaatkan layanan di desa masyrakat d
secara cepat

31
2 Memperkuat peran Terwujudnya Kab/Kota mempunyai 2022: Meningkatnya Disetiap Kabupaten Kab dan Provinsi memiliki Gugus SK NA 100% 100% Bappeda SK Tim di Ka
pemerintah Pemerintah Perbup/Perwal Dasar: 6 Kab kapasitas dan membentuk Gugus Tugas Pembina SID            
kabupaten/kota Kabupaten/Kota yang tentang SI Kab/Kota peran pemerintah Tugas Tim Pembina    
dalam mendukung mantabz (handal)   kabupaten/kota SID  
penguatan dalam memfasilitasi dalam pemerintah
pengelolaan dan Pemerintah Desa/Kal desa/kelurahan
pemanfaatan SID dalam mengelola SID tentang
pengelolaan dan
(Kab/Kota ada Tahun 2023: 100% pemanfaatan SID
Perbup SID/ Jumlah  
Kab/Kota) X 100% Kab/Kota memiliki Kab Mempunyai Perbup Dokumen   60% 100% DPMPD Perbup yang
  Perbup Pengelolaan pengelolaan SID
  SID
 
  Kab/Kota dan Tersedia anggaran untuk Rp.         Dokumen RK
  Provinsi peningkatan kapasitas dan (Kominfo-DP
mengalokasikan penerapan SID Dokumen D
anggaran untuk
Peningkatan
Kapasitas SDM serta
anggaran untuk
mendukung
Pengelolaan SID
Kab/Kota dan SDM ASN (Bappeda-Kominfo- Orang Pelaksanaan
Provinsi mempunyai BPMPD) yang terlatih SID
SDM yang handal Pengelolaan SID
dalam memfasilitasi
pengelolaan SID di
Desa

3 Memfasilitasi Terwujudnya Pemprov mempunyai 2022 belum ada Terwujudnya Telah ada penetapan Tersedia rincian jenis Data   SK penetapa
Integrasi data SID di Integrasi Data SID di platform aplikasi integrasi jenis/lingkup (arsitektur data, bisnis proses) (arsitektur D
tingkat kabupaten Provinsi NTB (di untuk integrasi data pengelolaan data data/arsitektur data untuk SID: Tingkat dasa
dan provinsi wilayah): dari: Desa ke Provinsi SID di tingkat SID yang ditetapkan
-   Kecamatan (didalmnya ada Kec kabupaten/kota  
-   Kabupaten dan Kab) dan provinsi a. Tingkat Dasar (semua bisnis  Dokumen
-   Provinsi proses layanan di desa)
 
 
 
b. Tingkat Pengembangan  
 
Kab-Kota dan Prov serta  Dokumen
 
stakeholder lain)

32
  2023 sudah tersedia Desa telah meng- % Desa telah melaksanakan Dok Analisis NA     Dokumen Pe
  input Kelengkapan kelengkapan data sesuai dasar dan pe
data dalam dalam arsitektur (lengkap dan Kominfo
SID sesjuai dengan updated) :
jenis-nya (arsitektur l   Dasar  % Kominfo
data) secara lengkap
dan updated l   Pengembangan  % NA     Kominfo

Kominfo telah Dashboard System Informasi   NA     Kominfo Dashboard S


menyusun platform Desa yang terhubung dengan  Dashboard -   Kec
aplikasi untuk Prov tersedia dan berfungsi -   Kab
masing-masing -   OPD Prov
arsitektur data di
Provinsi

Dashbboard % Kec – Kab-Prov yang  % NA %   Kominfo


berfungsi aktif memakai/menggunakan  
dashboard SID  

4 Meningkatkan Terwujudnya SID yang Tersedia 2022 belum tersedia Meningkatnya Bappeda menyusun Modul/Panduan Pemanfaatan  Dokumen NA     Bappeda Modul Pema
kapasitas Pemerintah handal untuk Modul/Panduan Modul/Panduan kapasitas Modul Pemanfaatan SID untuk Perencanaan tersedi   perencanaa
Kabupaten/Kota dan mendukung Pemanfaatan SID Pemerintah SID untuk Perencana untuk analisis di Desa, Kec, Kab.   Monev yang
Pemerintah Provinsi Peningkatan Kinerja untuk Perencanaan, Kabupaten/Kota di berbagai jenjang Bappeda
dalam memanfaatkan Pembangunan daerah pengendalian dan dan Pemerintah Pemerintahan
data SID sebagai basis evaluasi Provinsi dalam
2023
perencanaan, pembangunan memanfaatkan
Tersedia Modul/Panduan 
monitoring, daerah dan Desa data SID sebagai
pemanfaatan SID untuk Perencana Kab (Tim % Perencana/Gugus Tugas  % NA     Bappeda Surat Pelaks
pengendalian dan   basis
perencanaan, pendalian dan Gugus Tugas) Terlath (TOT) Modul  
evaluasi   perencanaan,
monev mengikuti TOT Pemanfaatan SID
pembangunan daerah   monitoring,
dan desa   pengendalian dan Pemanfaatan SID
  untuk Perencanaan
  evaluasi
 
  pembangunan
 
daerah dan desa
  Survey Kepuasan atas % Indeks Kepuasan Masyarakat  % NA     Kominfo Survey Peng
  data kab/Prov yang terhadap data yang tersedia
tersedia dalam web

33
BAB IV. ANALISIS KONDISI INTERNAL DAN EKSTERNAL
YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PROGRAM
PENGUATAN SISTEM INFORMASI DESA SEBAGAI BASIS
PENGELOLAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN DESA
Peta Jalan Penguatan Sistem Informasi Desa Sebagai Basis Pengelolaan
Pembangunan daerah dan Desa disusun berdasarkan hasil analisis berbagai faktor
internal di Pemerintah Provinsi NTB yang mempengaruhi pelaksanaan penguatan,
integrasi dan pemanfaatan sistem informasi desa sebagai basis pengelolaan
pembangunan daerah dan desa. Faktor internal tersebut meliputi kekuatan ( strengths)
dan kelemahan (weakness) yang ada di Pemerintah Provinsi NTB.

Disamping itu, juga dilakukan analisis berbagai faktor eksternal yang


mempengaruhi pelaksanaan program. Faktor tersebut meliputi peluang ( opportunities)
dan tantangan (threats) yang ada pada pemerintah kabupaten/kota, pemerintah desa
dan pihak lain yang terkait dan berkepentingan dengan pelaksanaan kegiatan
penguatan sistem informasi desa. Berikut ini diuraikan secara terperinci tentang
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam penguatan sistem informasi desa
sebagai basis pengelolaan pembangunan di daerah dan desa.

IV.1. Analisis Faktor Internal - Kekuatan


Berdasarkan hasil analisis terhadap faktor internal Pemerintah Provinsi NTB
maka telah diidentifikasi aspek-aspek yang dapat dikategorikan sebagai kekuatan yang
dimiliki oleh pemerintah provinsi yang dapat didayagunakan untuk melaksanakan
penguatan SID, yaitu:

1. Komitmen pimpinan daerah sangat tinggi dalam memperluas penerapan dan


pemanfaatan SID. Kondisi ini menjadi modal penting dalam menggerakkan
dukungan kebijakan, regulasi dan anggaran yang dibutuhkan untuk penguatan
SID. Komitmen yang tinggi juga dapat dioptimalkan untuk menggerakkan peran
pimpinan OPD teknis dalam mendukung agenda penguatan SID.

2. Pemerintah Provinsi NTB memiliki kapasitas untuk menyediakan


regulasi/instrumen kerja yang dibutuhkan dalam penguatan SID. Hal ini
didukung oleh peran Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah,
sehingga kolaborasi antar tingkatan pemerintahan dapat dilaksanakan dengan
baik. Salah satu buktinya berupa ditetapkannya Instruksi Gubernur tentang
Implementasi SID sebagai Basis Perencanaan Pembangunan Daerah.

3. Bappeda Provinsi NTB memiliki sumber daya manusia (SDM) perencana yang
mampu dan berpengalaman dalam merencanakan, mengelola program dan
kegiatan, dan melakukan monitoring dan evaluasi. Kondisi ini akan sangat
34
bermanfaat dalam mendukung pelaksanaan program penguatan SID. Bappeda
Provinsi NTB memiliki SDM yang memiliki kapasitas terkait pemanfaatan data
untuk mendukung perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
program. Bappeda Provinsi NTB mengkoordinasikan perencanaan dan
pengelolaan program/kegiatan dengan perangkat daerah terkait secara
langsung yaitu DPMPD Dukcapil dan Dinas Diskominfotik.

4. Bappeda Provinsi NTB juga memiliki kapasitas untuk mempengaruhi kebijakan


terkait penyediaan anggaran untuk mendukung penguatan SID. Kepala
Bappeda telah berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran yang memadai
dalam mempercepat penguatan sistem informasi desa.

5. Pada tahap awal pelaksanaan program, Bappeda berkomitmen untuk


menyediakan anggaran untuk penguatan kapasitas pemerintah desa tentang
pengelolaan SID.

6. Bappeda Provinsi NTB dan OPD terkait dinilai mampu secara efektif dalam
menjalin kemitraan dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka
penguatan komitmen dan kapasitas pemerintah desa.

7. Pemerintah Provinsi NTB dinilai memiliki kapasitas untuk memfasilitasi


Pemerintah Kabupaten/Kota Dalam menyediakan sarana prasarana pendukung,
anggaran, SDM dan regulasi yang dibutuhkan dalam pengelolaan program
penguatan SID.

8. Bappeda Provinsi. NTB dan Diskominfotik Prov. NTB memiliki tenaga


teknis/programmer yang handal untuk mendukung pelaksanaan program.

9. Pemerintah Provinsi NTB melalui Bappeda dan OPD teknis memiliki kewenangan
dan berpengalaman dalam menjalin kemitraan dengan pihak ketiga.

10. Bappeda Provinsi NTB memiliki SDM yang mampu memfasilitasi kegiatan
pemanfaatan data untuk mendukung perencanaan, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi pembangunan daerah.

IV.2. Analisis Faktor Internal - Kelemahan


Berdasarkan hasil analisis situasi internal di pemerintah Provinsi NTB telah
teridentifikasi faktor-faktor yang dapat dikategorikan sebagai kelemahan yang akan
berpengaruh pada akselerasi pelaksanaan program penguatan SID sebagai basis
pengelolaan pembangunan dan di daerah dan desa. Kelemahan tersebut adalah :

1. Pemahaman Pimpinan OPD masih sangat beragam tentang urgensi untuk


melakukan penguatan SID. Kondisi ini berdampak pada keterpaduan komitmen
dan upaya untuk memperkuat SID

35
2. Inisiatif untuk memperkuat SID masih menjadi perhatian sebagian kecil personil
di Bappeda Provinsi NTB, DPMPD Dukcapil Prov. NTB dan Diskominfotik Prov.
NTB. Sampai saat ini belum ada suatu gugus manajemen lintas OPD yang
dibentuk untuk mendorong koordinasi, sinergi dan keterpaduan
program/kegiatan lintas OPD.

3. Meskipun terdapat personil yang memiliki kapasitas dalam mengelola program,


namun belum ada personil baik di Bappeda maupun OPD teknis yang
mendalami secara khusus program penguatan sistem informasi desa.

4. Meskipun tersedia personil di Bappeda dan Diskominfotik yang menguasai


teknologi informasi, namun masih belum cukup memadai untuk mendukung
secara optimal pelaksanaan program penguatan SID. Hal ini juga disebabkan
karena para personil yang menguasai IT tersebut juga memiiki tugas pokok
yang relative menyita perhatian, waktu dan tenaga.

5. Sebagai program yang menggunakan anggaran yang bersumber dari APBD dan
APBDesa, maka program ini harus menerapkan tatakelola yang tertib dan
akuntabel. Disamping itu, untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan program,
maka dibutuhkan juga regulasi dan perangkat pendukung kerja lainnya. Sampai
saat ini regulasi dan instrument kerja belum tersedia secara memadai.

6. Prasarana dan tempat kerja belum tersedia memadi untuk mendukung


penguatan, Integrasi dan pemanfaatan SID.

7. Belum tersedia aplikasi yang dapat digunakan untuk mengintegrasikan dan


menyajikan data SID.

8. Perangkat capacity building (materi, modul, danm sebagainya) yang


dibiutuhkan untuk penguatan kapasitas teknis dan manajerial pengelolaan
kegiatan penguatan SID belum tersedia. Disamping itu, juga belum tersedia
panduan/modul pelatihan tentang pemanfaatan data SID

9. Sebagian besar SDM di OPD teknis belum memiliki kapasitas yang memadai
terkait pemanfaatan data untuk mendukung pengelolaan pembangunan daerah.

10. Belum tersedia panduan/modul pelatihan tentang pemanfaatan data untuk


mendukung pengelolaan pembangunan daerah.

IV.3. Analisis Faktor Eksternal - Peluang


Hasil analisis kondisi eksternal diketahui bahwa terdapat sejumlah peluang yang
dapat didayagunakan untuk pelaksanaan penguatan SID sebagai basis pengelolaan
pembangunan di daerah dan desa. Peluang tersebut adalah sebagai berikut:

36
1. Sebagian kabupaten/kota (Kab. Lombok Utara, Kab. Lombok Timur, Kab.
Sumbawa, Kab. Bima, Kab. Dompu dan Kota Bima) memiliki komitmen yang
kuat untuk memperluas penerapan, integrasi dan pemanfaatan SID.

2. Penerapan SID telah berkembang pesat pada setidaknya 3 kabupaten binaan


KOMPAK. OPD terkait di 3 kabupaten tersebut telah memiliki pengalaman dan
kapasitas yang memadai dalam memperluas penerapan SID.

3. Sebanyak 3 kabupaten (Kab. Lombok Timur, Kab. Sumbawa dan Kab. Bima)
telah memiliki forum penggiat SID yang cukup berperan mendukung
pemerintah kabupaten dalam memperluas dan memperkuat pengelolaan SID.

4. Sebagian kabupaten telah memiliki personil yang mampu melatih pemerintah


desa tentang pemanfaatan data SID.

5. Pemerintah kabupaten/Kota memiliki kapasitas untuk menyediakan anggaran


untuk peningkatan kapasitas pemerintah desa tentang pemanfaatan data SID
untuk mendukung pengelolaan pembangunan dan pelayanan publik di desa.

6. Pemerintah kabupaten/kota mampu menyediakan anggaran untuk penyediaan


sarana prasarana, pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan penguatan
SID.

7. Telah tersedia calon mitra (OpenDesa) yang berpengalaman dan mampu


memberikan bantuan teknis dalam penyediaan, pemeliharaan dan
pengembangan aplikasi SID dan integrasi SID.

8. Pemerintah desa/kelurahan memiliki kapasitas yang memadai untuk


menyediakan SDM (tenaga operator SID), sarana prasarana pendukung dan
anggaran untuk pendataan dan pengelolaan SID.

IV.4. Analisis Faktor Eksternal - Tantangan


Hasil analisis kondisi eksternal diketahui bahwa terdapat sejumlah tantangan
yang dapat mempengaruhi pelaksanaan penguatan SID sebagai basis pengelolaan
pembangunan di daerah dan desa. Tantangan tersebut terdiri dari:

1. Tantangan pada pemerintah Desa:

a. Komitmen pemerintah desa/kelurahan dalam mendukung penerapan SID


masih beragam dan cenderung lemah. Hal ini ditunjukkan oleh kepedulian
dan dukungan sebagian kepala desa/lurah yang masih lemah.

b. Sebagian desa/kelurahan, terutama desa di daerah terpencil belum


memiliki SDM Pengelola SID yang mampu mengelola SID.

37
c. Sebagian besar desa/kelurahan belum menyediakan dukungan sarana
prasarana, anggaran dan SOP yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pendataan dan pengelolaan SID.

d. Sebagian besar pemerintah desa/kelurahan belum memiliki kapasitas


terkait pemanfaatan data untuk pengelolaan pembangunan
desa/kelurahan.

e. Belum tersedia panduan/modul pelatihan bagi pemerintah desa tentang


pemanfaatan data SID untuk mendukung pengelolaan pembangunan dan
pelayanan publik di desa.

f. Belum tersedia media pembelajaran yang efektif dalam pemanfaatan SID;

g. Masih terdapat desa yang belum terjangkau fasilitas jaringan internet


(blank spot).

2. Tantangan Pada Pemerintah Kabupaten/Kota:

a. Sebagian pemerintah kab/kota belum memiliki komitmen yang memadai


untuk mendukung penguatan SID.

b. Sebagian besar pemerintah kabupaten/kota belum menyediakan anggaran


dan sarana prasarana pendukung yang dibutuhkan untuk perluasan
penerapan, penguatan, integrasi dan pemanfaatan SID.

c. Kapasitas SDM di Sebagian besar kabupaten/kota belum mampu


memenuhi kebutuhan untuk memberikan bimbingan teknis dalam rangka
penerapan dan integrasi SID.

d. Aplikasi yang digunakan dalam pegelolaan SID masih beragam baik antar
desa/kelurahan dalam kabupaten/kota maupun antar kabupaten/kota.

38
BAB V. STRATEGI DAN PENTAHAPAN KEGIATAN
PENGUATAN SISTEM INFORMASI DESA SEBAGAI BASIS
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN DESA

V.1. Strategi dan Kebijakan


Berdasarkan hasil analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan
tersebut di atas, maka telah dirumuskan strategi dan kegiatan Program Penguatan
Sistem Informasi Desa Sebagai Basis Pengelolaan Pembangunan Daerah Dan Desa,
sebagai berikut:

1. Strategi–1: Memperkuat Tatakelola Program Di Tingkat Provinsi dan


Kabupaten/Kota. Strategi ini dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan sebagai
berikut:

a. Pembentukan dan penguatan gugus tugas (Tim Koordinasi, Tim


Pengelola, dan Tim Teknis) yang berperan mengkoordinasikan, mengelola
dan menyedikan bantuan teknis dalam pelaksanaan program.

b. Penyediaan Regulasi, Peta Jalan, Pedoman/Petunjuk Teknis/Manual,


naskah MoU, SOP dan sebagainya.

c. Penyediaan regulasi yang menerapkan insentif berbasis kinerja untuk


mendorong pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah desa dalam
pengelolaan, integrasi dan pemanfaatan SID.

d. Penguatan koordinasi lintas OPD tingkat provinsi dan koordinasi antara


pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota dalam
pelaksanaan program.

e. Penguatan kerjasama dengan mitra/pemerintah kabupaten/kota dalam


pengembangan IT, integrasi dan penerapan SID;

f. Penyediaan sarana/prasarana dan tempat kerja sebagai sekretariat


bersama lintas OPD di tingkat provinsi.

g. Penguatan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program di


tingkat provinsi, kabupaten/kota dan desa.

h. Perumusan rencana kerja Tim Pengelola Program di tingkat provinsi.

2. Strategi-2: Memperkuat Komitmen, Dukungan Dan Kapasitas Pemerintah


Desa Dalam Pengelolaan SID. Strategi ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai
berikut:

a. Sosialisasi program kepada pemerintah desa;

39
b. Fasilitasi pemerintah desa untuk menyediakan tenaga operator, Sarana
dan prasarana pendukung pengelolaan SID, penyediaan SOP pengelolaan
SID dan dukungan anggaran melalui APBDesa untuk pengelolaan SID.

c. Fasilitasi peningkatan kapasitas pemerintah desa dalam pengelolaan SID;

d. Fasilitasi Pemerintah kabupaten/kota dan mitra pembangunan lainnya


dalam melakukan pembinaan dan monev kepada pemerintah desa
tentang pengelolaan SID.

e. Fasilitasi pembentukan, penguatan kelembagaan dan peningkatan


kapasitas forum pegiat SID.

f. Penguatan peran pemerintah Desa dalam memperkuat kapasitas dan


peran forum pegiat SID.

g. Fasilitasi pembentukan desa percontohan sebagai wadah pembelajaran


dalam pengelolaan SID.

3. Strategi-3: Memperkuat Kapasitas dan Dukungan Pemerintah Kab/Kota Dalam


Perluasan Penerapan SID. Strategi ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai
berikut :

a. Sosialisasi program kepada pemerintah kabupaten/Kota;

b. Penerbitan surat dari pemerintah provinsi tentang kewajiban pemerintah


kabupaten/kota dalam menyiapkan dukungan yang dibutuhkan (regulasi,
kebijakan, SDM, anggaran dan sarana prasarana) dalam penguatan,
integrasi dan pemanfaatan SID;

c. Fasilitasi penyediaan SDM, anggaran dan sarana parasana pendukung


pengelolaan, integrasi dan pemanfaatan SID di tingkat kabupaten kota;

d. Fasilitasi pembentukan dan penguatan tim pengelola program di masing-


masing kabupaten/kota;

e. Fasilitasi penetapan kebijakan, regulasi dan instrumen pendukung


pengelolaan, integrasi dan pemanfaatan SID di Kabupaten/kota.

4. Strategi-4: Memfasilitasi Integrasi Data SID di Provinsi, Kab/Kota &


Kecamatan. Strategi ini dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan sebagai
berikut :

a. Penguatan kerjasama dengan pengembang aplikasi dan penyedia sarana


prasarana pendukung integrasi SID;

b. Penjajakan kebutuhan dan penyiapan perangkat lunak integrasi data SID;

c. Penyediaan Sarana dan prasarana pendukung integrasi data SID;

40
d. Fasilitasi Pemerintah kabupaten/Kota dalam menyediakan Sumber daya
manusia (SDM) dan sarana prasarana pendukung integrasi data SID di
tingkat kabupaten/kota;

e. Penyusunan modul penguatan kapasitas pengelolaan dashboard SID;

f. Fasilitasi peningkatan kapasitas Sumber daya manusia (SDM) Pengelola


dashboard SID di tingkat provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan;

g. Pembangunan Command Center di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

5. Strategi-5: Meningkatkan Kapasitas Personil pada OPD teknis di tingkat


provinsi dan kabupaten/kota tentang Pemanfaatan Data SID untuk Mendukung
Pengelolaan Pembangunan Daerah. Strategi ini dilaksanakan melalui
serangkaian kegiatan sebagai berikut:

a. Penyusunan Modul Pelatihan;

b. Peningkatan Kapasitas Personil di OPD teknis di tingkat provinsi dan


kabupaten/kota.

6. Strategi-6: Memfasilitasi Pemerintah Kabupaten/Kota untuk Meningkatkan


Kapasitas Pemerintah Desa, BPD dan KIM dalam Pemanfaatan Data SID untuk
Mendukung Pengelolaan Pembangunan Desa/kelurahan. Strategi ini
dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan sebagai berikut:

a. Penyusunan Modul Pelatihan Pemerintah desa/kelurahan, BPD dan KIM


tentang pemanfaatan data SID untuk mendukung pengelolaan
pembangunan dan pelayanan publik di desa/kelurahan.

b. Fasilitasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi kepada pemerintah


kabupaten/kota tentang peningkatan kapasitas pemerintah desa, BPD dan
KIM dalam pemanfaatan data SID untuk mendukung pengelolaan
pembangunan dan pelayanan publik di desa/kelurahan.

c. Fasilitasi dan pembinaan kegiatan penyebarluasan informasi tentang


layanan public yang tersedia di desa;

d. Fasilitasi penguatan kapasitas terkait pemanfaatan media SID untuk


publikasi dan keterbukaan informasi public.

7. Strategi-7: Memperkuat Kemitraan dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dan


Pemerintah Desa Dalam Penyediaan Anggaran dan Sarana Prasarana
Pendukung Perluasan, Integrasi dan Pemanfaatan SID. Strategi ini dilaksanakan
melalui kegiatan sebagai berikut:

a. Fasilitasi Pembuatan MoU antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah


Kabupaten/kota dan pemerintah desa/kelurahan tentang kewajiban para

41
pihak dalam menyiapkan dukungan dalam rangka pengelolaan, integrasi
dan pemanfaatan SID;

b. Pelaksanaan monitoring, pembinaan dan evaluasi realisasi pelaksanaan


MoU antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota dan
pemerintah desa/kelurahan.

V.2. Pentahapan Pelaksanaan Program dan Kegiatan


Program Penguatan Sistem Informasi Desa Sebagai Basis Perencanaan daan
Pengelolaan Pembangunan Daerah dan Desa akan dilaksanakan selama 18 bulan sejak
Juli 2022 sampai Desember 2023. Berikut ini diuraikan rencana kegiatan, hasil kegiatan
dan jadwal pelaksanaan kegiatan, yang dibagi ke dalam 3 semester, sebagai berikut:

Kegiatan pada Semester Pertama (Juli – Desember 2022):


Waktu Pelaksanaan
Rencana Pengampu/
No. Strategi/Kegiatan Hasil Kegiatan (2022)
Anggaran PIC
7 8 9 10 11 12
A. Strategi - 1 : Memperkuat Tatakelola Program Di Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
Pembentukan Gugus Tugas Lintas Tersedia SK Gubernur tentang
1. OPD (Tim Koordinasi, Tim Pengelola Tim Koordinasi, Tim Pengelola 36.000.000 Bappeda NTB
dan Tim Teknis) dan Tim Teknis Program
Tersedia Regulasi yang
Penetapan Regulasi tentang Peta
2. melegalisasi Peta Jalan 1.500.000 Bappeda NTB
Penguatan SID
Penguatan SID
Tersedia Panduan Teknis
Penerbitan regulasi dan instrumen
Program dan Surat dari
3. pendukung program (Surat, 30.000.000 Bappeda NTB
Gubernur kepada
Panduan, dsb)
Bupati/Walikota
Penandatanganan MoU dengan tersedia MoU antara Pemprov
4. Mitra Strategis (OpenDesa, FORSID, dengan Mitra Strategis 1.000.000 Bappeda NTB
dsb) (OpenDesa, FORSID, dsb)
Sekretariat Program Telah
Penyiapan sarana dan Prasarana
5. dilengkapi Sarana dan Prasarana 19.000.000 Bappeda NTB
Sekretariat Program
Pendukung
Tim Pengelola Program tingkat
Peningkatan Kapasitas Tim
6. Provinsi telah memiliki kapasitas 10.000.000 Bappeda NTB
Pengelola Program
dalam mengelola program
Sub. Total 97.500.000
B. Strategi-2 : Memperkuat Komitmen, Kapasitas dan Dukungan Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan SID
Pemerintah Kab/Kota dan
Sosialisasi Program kepada
1. Pemdes/Kel menandatangani
pemkab/kota dan Pemdes
MoU Dukungan Program
Fasilitasi Pemdes menyediakan Pemdes di 5 Kabupaten/Kota
2. SDM, Sapras dan Anggaran telah menyediakan SDM, Sapras DPMPD Kab/Kota
Pengeloaan SID dan anggaran pengelolaan SID
Seluruh Operator SID di seluruh
3. Peningkatan Kapasitas Operator SID desa/kelurahan pada 5 Kab/kota
telah dilatih
Seluruh desa/kelurahan pada 5
Fasilitasi Pemkab/Kota dalam
4. Kab/Kota telah menerapkan dan
Membina Pengeloaan SID di Desa
menginput data dalam SID
C. Strategi-3 : Memperkuat Kapasitas & Dukungan PemKab/Kota tentang SID
Seluruh Pemerintah Kab/Kota/
Sosialisasi Program di Kab/Kota/
1. Desa/Kelurahan mendukung
Desa/Kelurahan
pelaksanaan Program
Pembentukan Tim Pengelola Telah Terbit SK Bupati ttg Penge-
2.
Program Tingkat Kab/Kota lola Program di 5 Kab/Kota
Tim Pengelola Program di 5
Peningkatan kapasitas Tim Pengelola
3. Kab/Kota memiliki kapasitas
Program Tkt Kab/Kota
dalam mengelola program
D. Strategi-4 : Memperkuat Integrasi Data di Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan
Penjajakan Kebutuhan Untuk Telah diidentifikasi kebutuhan
1. Pembuatan aplikasi integrasi data untuk mendesain aplikasi
SID integrasi SID 42
Telah tersedia aplikasi integrasi
Pembuatan Aplikasi Integrasi Data
2. data SID dan Dashboard
SID dan Dashboard Data SID
penyajian Data Hasil Integrasi
Penyusunan Modul Pelatihan Telah disusun modul pelatihan
3.
pengelolaan dashboard Data SID pengelola Dashboard SID
1. Kegiatan Pada Semester Kedua (Januari – Juni 2023) :

Waktu Pelaksanaan
Rencana Pengampu/
No. Strategi/Kegiatan Hasil Kegiatan (2023)
Anggaran PIC
1 2 3 4 5 6
A. Strategi - 1 : Memperkuat Tatakelola Program Di Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
Telah diperkuat koordinasi kerja
Penguatan Koordinasi Pengelola
1. antar OPD di Provinsi dan 90.000.000 Bappeda NTB
Program di Provinsi dan Kab/Kota
koordinasi dengan pemkab/kota
Tim Pengelola Program tingkat
Peningkatan Kapasitas Tim
2. Provinsi telah memiliki kapasitas 10.000.000 Bappeda NTB
Pengelola Program
dalam mengelola program
Pelaksanaan Program di
Pelaksanaan Monev dan pembinaan
3. Kab/Kota dan desa/kelurahan
di 5 Kab/Kota dan desa/kelurahan
telah berjalan sesuai rencana
Sub. Total 100.000.000
B. Strategi-2 : Memperkuat Komitmen, Kapasitas dan Dukungan Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan SID
Pemerintah Kab/Kota dan
Sosialisasi Program kepada
1. Pemdes/Kel menandatangani
pemkab/kota dan Pemdes
MoU Dukungan Program
Fasilitasi Pemdes menyediakan Pemdes di 5 Kabupaten/Kota
2. SDM, Sapras dan Anggaran telah menyediakan SDM, Sapras DPMPD Kab/Kota
Pengeloaan SID dan anggaran pengelolaan SID
Seluruh Operator SID di seluruh
3. Peningkatan Kapasitas Operator SID desa/kelurahan pada 5 Kab/kota
telah dilatih
Seluruh desa/kelurahan pada 5
Fasilitasi Pemkab/Kota dalam
4. Kab/Kota telah menerapkan dan
Membina Pengelolaan SID di Desa
menginput data dalam SID
Sub. Total -
C. Strategi-3 : Memperkuat Kapasitas & Dukungan PemKab/Kota tentang SID
Seluruh Pemerintah Kab/Kota/
Sosialisasi Program di Kab/Kota/
1. Desa/Kelurahan mendukung
Desa/Kelurahan
pelaksanaan Program
Pembentukan Tim Pengelola Telah Terbit SK Bupati ttg Penge-
2.
Program Tingkat Kab/Kota lola Program di 5 Kab/Kota
Tim Pengelola Program di 5
Peningkatan kapasitas Tim Pengelola
3. Kab/Kota memiliki kapasitas
Program Tkt Kab/Kota
dalam mengelola program
5 Kab/Kota telah menetapkan
4. Fasilitasi Penyusunan Perbup SID
perbup tentang SID
D. Strategi-4 : Memperkuat Integrasi Data di Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan
Penyediaan perangkat keras pemprov dan 5 Kab/Kota telah
1. Integrasi SID di Provinsi dan menyediakan perangkat keras
kabupaten/Kota pendukung integrasi SID
Pelaksanaan Integrasi data SID di Data SID telah dapat
2. tingkat Provinsi, Kab/Kota dan diintegrasikan di tingkat Provinsi
kecamatan dan 5 Kab/Kota
pengelola Dashboard di Provinsi
Peningkatan kapasitas Pengelola
3. dan 5 Kab/Kota telah mampu
Dashboard Provinsi dan kab/Kota
mengelola dashboard data
Launching Integrasi Data SID di Integrasi SID di tingkat Provinsi
4
tingkat Provinsi dan Kabupaten telah dapat di-Launching

43
Kegiatan Pada Semester Ketiga (Juli – Desember 2023:
Waktu Pelaksanaan
Rencana Pengampu/
No. Strategi/Kegiatan Hasil Kegiatan (2023)
Anggaran PIC
7 8 9 10 11 12
A. Strategi - 1 : Memperkuat Tatakelola Program Di Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
Telah diperkuat koordinasi kerja
Penguatan Koordinasi Pengelola
1. antar OPD di Provinsi dan 90.000.000 Bappeda NTB
Program di Provinsi dan Kab/Kota
koordinasi dgn 10 pemkab/kota
Tim Pengelola Program tingkat
Peningkatan Kapasitas Tim
2. Provinsi telah memiliki kapasitas 10.000.000 Bappeda NTB
Pengelola Program
dalam mengelola program
Pelaksanaan Program di 10
Pelaksanaan Monev dan pembinaan
3. Kab/Kota dan desa/kelurahan
di 10 Kab/Kota dan desa/kelurahan
telah berjalan sesuai rencana
Sub. Total 100.000.000
B. Strategi-2 : Memperkuat Komitmen, Kapasitas dan Dukungan Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan SID
Fasilitasi Pemdes menyediakan Pemdes di 10 Kabupaten/Kota
1. SDM, Sapras dan Anggaran telah menyediakan SDM, Sapras DPMPD Kab/Kota
Pengeloaan SID dan anggaran pengelolaan SID
Seluruh Operator SID di seluruh
2. Peningkatan Kapasitas Operator SID desa/kelurahan pada 10
Kab/kota telah dilatih
Seluruh desa/kelurahan pada 10
Fasilitasi Pemkab/Kota dalam
3. Kab/Kota telah menerapkan dan
Membina Pengelolaan SID di Desa
menginput data dalam SID
Sub. Total -
C. Strategi-3 : Memperkuat Kapasitas & Dukungan PemKab/Kota tentang SID
Seluruh Pemerintah Kab/Kota/
Sosialisasi Program di Kab/Kota/
1. Desa/Kelurahan mendukung
Desa/Kelurahan
pelaksanaan Program
Pembentukan Tim Pengelola Telah Terbit SK Bupati ttg Penge-
2.
Program Tingkat Kab/Kota lola Program di 5 Kab/Kota
Tim Pengelola Program di 5
Peningkatan kapasitas Tim Pengelola
3. Kab/Kota memiliki kapasitas
Program Tkt Kab/Kota
dalam mengelola program
5 Kab/Kota telah menetapkan
4. Fasilitasi Penyusunan Perbup SID
perbup tentang SID
D. Strategi-4 : Memperkuat Integrasi Data di Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan
Penyediaan perangkat keras pemprov dan 5 Kab/Kota telah
1. Integrasi SID di Provinsi dan menyediakan perangkat keras
kabupaten/Kota pendukung integrasi SID
Pelaksanaan Integrasi data SID di Data SID telah dapat
2. tingkat Provinsi, Kab/Kota dan diintegrasikan di tingkat Provinsi
kecamatan dan 5 Kab/Kota
pengelola Dashboard di Provinsi
Peningkatan kapasitas Pengelola
3. dan 5 Kab/Kota telah mampu
Dashboard Provinsi dan kab/Kota
mengelola dashboard data
Strategi – 5 : Meningkatkan Kapasitas Personil di Provinsi/Kab/Kota tentang Pemanfaatan Data SID untuk Mendukung Pengelolaan
E.
Pembangunan Daerah
Telah tersedia modul
Penyiapan Modul Peningkatan
1. Peningkatan kapasitas tentang
Kapasitas
Pemanfaatan Data SID
personil di OPD teknis tingkat
Provinsi dan kab/Kota telah
Penguatan kapasitas Tim Provinsi
2. mampu memanfaatkan data SID
dan kabupaten
sebagai basis pengelolaan
pembangunan daerah
Personil di OPD telah
mempraktekkan pemanfaatan
Pembinaan Tindaklanjut Hasil
3. data SID sebagai basis
Peningkatan Kapasitas
pengelolaan pembangunan
daerah
Strategi – 6 : Memfasilitasi Pemkab/Kota Dalam Meningkatkan Kapasitas Pemdes tentang Pemanfaatan Data SID untuk Mendukung
F.
Pengelolaan Pembangunan Desa.
Telah tersedia modul
Penyiapan Modul Peningkatan
1. Peningkatan kapasitas tentang
Kapasitas
Pemanfaatan Data SID
personil di OPD teknis di 10
kab/Kota telah memiliki
kapasitas untuk memperkuat
Penguatan kapasitas Tim
2. Pemdes/Kel dalam
Kabupaten/Kota
memanfaatkan data SID sebagai
basis pengelolaan pembangunan
dan pelayanan publik di desa
Seluruh Pemerintah Desa dan
BPD di 10 kabupaten/kota telah
Pembinaan dan Monev Pelaksanaan
memiliki kapasutas untuk
3. Penguatan Kapasitas Pemdes/Kel
memanfaatkan data SID sebagai
tentang pemanfaatan data SID
basis pengelolaan pembangunan
dan pelayanan publik di desa

44
BAB VI. PENUTUP
Peta Jalan Penguatan SID sebagai Basis Perencanaan dan Pengelolaan
Pembangunan Daerah dan Desa adalah merupakan dokumen resmi yang ditetapkan
oleh Pemerintah Provinsi NTB. Dokumen ini merupakan pedoman dan acuan dalam
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan
penguatan pengelolaan, integrasi dan pemanfaatan SID. Peta jalan ini memuat strategi,
arah kebijakan, arah pengembangan, rencana program dan kegiatan yang dilaksanakan
oleh para pihak terkait untuk meningkatkan kapasitas pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten/kota, kecamatan, dan pemerintah desa/kelurahan dalam mengelola,
mengintegrasikan dan memanfaatkan SID.

Peta jalan ini disusun berdasarkan hasil analisis terhadap faktor internal
(kekuatan dan kelemahan) di internal Pemerintah Provinsi NTB, dan hasil analisis faktor
ekternal (peluang dan tantangan) di luar Pemerintah Provinsi NTB (Pemerintah
kabupaten/kota, pemerintah desa/kelurahan dan para pihak terkait lainnya). Hasil
analisis tersebut menjadi input utama dalam merumuskan strategi, arah kebijakan,
program dan kegiatan perluasan, penguatan perencanaan dan pengelolaan
pembangunan, integrasi dan pemanfaatan SID.

Tantangan dan permasalahan dalam pelaksanaan penguatan SID masih sangat


dinamis dan sangat mungkin mengakami perubahan. Untuk itu, sangat terbuka bagi
pemerintah Provinsi NTB untuk melakukan peninjauan kembali terhadap peta jalan ini,
dan melakukan perubahan yang diperlukan untuk menyesuaikan dangan dinamika dan
perubahan yang akan terjadi di masa mendatang.

Disadari sepenuhnya bahwa Peta Jalan ini tidak mampu menyajikan seluruh
informasi yang diharapkan, terutama informasi yang berkaitan dengan teknis
pelaksanaan program dan informasi teknis lainnya. Untuk itu, dibutuhkan dokumen
teknis lainnya seperti pedoman teknis, panduan, dan sebagainya untuk menguraikan
secara teknis isi dokumen peta jalan ini.

Akhirnya, ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan dokumen Peta Jalan Penguatan SID Sebagai Basis Perencanaan
dan Pengelolaan Pembangunan Daerah dan Desa. Semoga dokumen ini bermanfaat
bagi para pihak yang berkepentingan dengan penguatan sistem informasi desa di
Provinsi Nusa Tenggara Barat.

45
BAB VII. LAMPIRAN

46

Anda mungkin juga menyukai