Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PERJALANAN DINAS

KUNJUNGAN KERJA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA


Kelapa Genjah Sebar (Kejar) Klaster Pekarangan Optimisme Pembangunan Perkebunan 2023
Kabupaten Kediri, 9 s.d. 11 Februari 2023

DISUSUN OLEH:

~~ Penyusun Laporan ~~

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN


DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERKEBUNAN
TAHUN 2023
LAPORAN PERJALANAN DINAS

KUNJUNGAN KERJA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA


Kelapa Genjah Sebar (Kejar) Klaster Pekarangan Optimisme Pembangunan Perkebunan 2023
Kabupaten Kediri, 9 s.d. 11 Februari 2023

Setelah sukses melakukan penanaman Kelapa Genjah Sebar 1 Juta Batang (KEJAR 1
JUTA BATANG) nasional oleh Presiden RI Jokowi bersama Menteri Pertanian beberapa
bulan lalu di Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah, Kementerian Pertanian kembali
gelar penanaman Kelapa Genjah di Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Penanaman
perdana telah dilakukan oleh Presiden RI Jokowi di Solo Raya (Sukoharjo-Karanganyar-
Boyolali) dengan target 200.000 batang, secara bertahap Tahun 2022-2023.

Program strategis ini dilakukan demi memperkuat sektor pertanian mengantisipasi


tantangan krisis pangan global dan menuju kemandirian pangan serta mengembalikan
kejayaan Indonesia pada masa lalu yaitu Nyiur Melambai dengan Pohon Kelapa. Program
ini sekaligus untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mengoptimalkan lahan
pekarangan dan hamparan. Menteri Pertanian pada acara penanaman Kelapa Genjah
Sebar (Kejar) 1 juta batang secara nasional di Kabupaten Kediri dengan klaster Pekarangan
dalam rangka mendukung pengembangan kawasan perkebunan.

Selanjutnya Mentan SYL mengajak masyarakat untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan


pekarangan dan lahan kosong dengan menanam berbagai komoditas pertanian varietas
unggulan. Salah satunya dengan penanaman kelapa genjah, karena terbukti berpotensial
dan memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Sasaran pengembangan kegiatan ini adalah
di pekarangan dan kawasan di Kabupaten Kediri yaitu 60% Pekarangan dan 40% Kawasan.

Data Direktorat Jenderal Perkebunan saat ini luas areal kelapa nasional Tahun 2022 seluas
3.235.308 ha dengan produksi setara kopra sebesar 2.763.689 ton. Untuk luas areal kelapa
di Jawa Timur seluas 229.994 ha dengan produksi 233.616 ton, sedangkan di Kabupaten
Kediri luas eksisting seluas 6.331 ha dengan produksi 6.416 ton. Adapun Pengembangan
Kelapa Genjah seluas 219 Ha atau 24.090 batang, sudah dimulai sejak tahun 2022 seluas
119 Ha dan pada tahun 2023 ini seluas 100 ha. Pengembangan secara klaster Perkebunan-
Tanaman Pangan (integrasi kelapa dengan jagung) dengan target 48 ha, sedangkan Klaster
Kelapa-Peternakan (Kelapa dengan Kambing) yang berada dipekarangan yaitu dua
kelompok tani dengan total 50 ekor kambing, dimana masing-masing mendapatkan bantuan
kambing sebanyak 25 ekor.

Upaya ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mendorong pekebun memaksimalkan
potensi yang ada. Saat menunggu kelapa berbuah pada umur 3 tahun, petani/pekebun
dapat terapkan tanaman sela atau tumpang sari dengan tanaman pangan ataupun ternak
yaitu jagung, kedelai atau dari ternak kambing, sehingga mendapatkan penghasilan lain,
dan pendapatan petani tetap stabil dan aman.

1|P a g e
Mentan SYL menambahkan, Varietas Kelapa yang digunakan meliputi Kelapa Genjah
Kuning Bali, Salak dan Pandan Wangi. Diharapkan tentu tak hanya dikembangkan
dihulunya saja, harus dari hulu hingga hilir, sehingga dapat digunakan untuk daerah
pariwisata seperti Gula Semut dan Kelapa Segar, agar dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat.

Mentan menjelaskan, Ini peluang besar. Potensi pendapatan pada saat produksi kelapa dari
Kegiatan “Kejar Kediri” yaitu Gula semut sebesar 41,6 Ton/Tahun pendapatan mencapai
Rp. 1 Milyar/Tahun, sedangkan dari Buah segar 1,6 Juta butir pendapatan mencapai Rp.16
Milyar/Tahun, serta Hasil tambahan dari 48 ha jagung sebanyak 192 Ton pendapatan
mencapai Rp. 506 Juta/tahun. Selain itu terdapat pengembangan klaster Perkebunan-
Peternakan (integrasi kelapa dengan kambing) dimana masing-masing kelompok tani
mendapatkan bantuan 25 ekor kambing.

Dalam pengembangan Kejar ini tentu dalam waktu 3 tahun ke depan setiap klaster harus
dipersiapkan Unit Pengolahan Hasil (UPH) kelapa, baik untuk Produk Gula Semut maupun
Produk Minuman Segar bernilai tambah tinggi.

Mentan SYL menjelaskan bahwa, Direktorat Jenderal Perkebunan mendorong Perkebunan


Partisipatif. Perkebunan Partisipatif merupakan kegiatan terobosan dalam mendorong
terciptanya investasi baru perkebunan dengan berbagai jenis kemudahan diantaranya
kemudahan akses varietas unggul, informasi pasar ekspor, promosi.

Lebih lanjut Mentan SYL mengatakan, Hal ini dapat dilakukan karena mengingat adanya
keterbatasan anggaran APBN/APBD, sehingga pemerintah mendorong Kerjasama dengan
mitra-mitra yang bergerak pada sub sektor perkebunan.

Mentan mengapresiasi kinerja semua pihak yang telah turut serta membangun sektor
pertanian khususnya subsektor perkebunan. Mentan berharap agar kerja sama yang baik
dari semua pihak terkait dapat terus dilanjutkan demi pertanian maju mandiri dan modern.

Pada kesempatan yang sama, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal


Perkebunan juga menyampaikan bantuan untuk pengolahan kopi sebagai pengembangan
nilai tambah dan daya saing produk kopi di Kediri. Direncanakan kedepan perlu
dipersiapkan juga bimbingan teknis serta pendampingan dalam pengembangan kopi di
Kediri.

Sebagai informasi, diketahui bahwa Pengembangan Kopi sebanyak 100.000 batang


dikembangkan di daerah Gunung Wilis, sedangkan jeruk sebanyak 1.000 batang. Selain
Kelapa, produk kopi juga berkembang di Kab. Kediri, dengan dibangunnya Bandara
Intenasional Dhono tentunya akan meningkatkan pariwisata. Potensi ini yang harus segera
dipersiapkan seperti membina Petani Milenial, dan barista-barista yang handal di
Kabupaten Kediri.

2|P a g e
Mentan menegaskan, Dalam pengembangan Kawasan tentu Pemerintah juga harus
mempersiapkan logistik benih, sehingga kita juga membangun nursery-nursery untuk
pengembangan benih unggul, yang mana targetnya adalah penyediaan benih didekatkan
dengan Kawasan, mudah diakses, mutu benih terjaga dengan sertifikasi, serta yang
terpenting Benih Unggul.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, “Demi
mendukung program KEJAR 1 Juta Batang ini, Kementerian Pertanian telah membangun
Pusat Nursery Perkebunan guna Swasembada Benih Nasional dan untuk memenuhi
ketersediaan kebutuhan akan benih kelapa. Kementan melalui Ditjen Perkebunan telah
membangun pusat perbenihan di beberapa lokasi, salah satunya yaitu di Kabupaten Batang
Provinsi Jawa Tengah untuk komoditas kelapa. Diharapkan semoga kedepannya kinerja
perkebunan dapat berjalan dengan baik dan sesuai target serta tepat guna bermanfaat bagi
petani maupun masyarakat sekitar”.

Demikian laporan perjalanan ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Penyusun Laporan,

3|P a g e
Lampiran Foto

4|P a g e

Anda mungkin juga menyukai