A. DASAR PEMIKIRAN
Sebagai komoditas non-migas yang memegang peranan penting perekonomian nasional,
kelapa sawit mendapat tantangan besar dalam konteks tata kelola, lingkungan hidup, dan
dampak sosial yang mempengaruhi citra Indonesia di dunia internasional. Karenanya
pemerintah menerbitkan Inpres No. 6 Tahun 2019 Tentang Rencana Aksi Nasional
Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Tahun 2019-2024 yang secara luas bertujaun
untuk penyelesaian status lahan perkebunan sawit, pemberdayaan pekebun, pemanfaatan
kelapa sawit sebagai energi baru terbarukan, peningkatan diplomasi terkait sawit, hingga
percepatan pencapaian perkebunan kelapa sawit Indonesia yang berkelanjutan.
Melalui Inpres tersebut juga diamanatkan kepada kepala daerah (provinsi dan kabupaten/kota)
penghasil kelapa sawit untuk menyusun Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit
Berkelanjutan berikut Tim Pelaksananya dan setiap 6 (enam) bulan menyampaikan laporan
pelaksaan rencana aksi tersebut kepada presiden.
Menjalankan amanat tersebut, Gubernur Kalimantan Tengah telah menerbitkan Peraturan
Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 53 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Daerah
Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-PKSB) Kalimantan Tengah 2020 – 2024
dan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 188.44/647/2020 tentang Tim
Pelaksana Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-PKSB)
Kalimantan Tengah 2020 – 2024.
Peraturan gubernur di atas merupakan penanda awal besarnya komitmen dan dukungan
Gubernur Kalimantan Tengah terhadap Inpres No. 6 Tahun 2019 dalam mewujudkan
pembangunan kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia. Sekaligus menjadi panduan bagi
para pihak dalam melaksanakan pembangunan di sektor perkebunan kelapa sawit di di
Kalimantan Tengah .
Memperhatikan data tutupan sawit Kalimantan Tengah berdasarkan Kepmentan nomor
833/KPTS/SR.020/M/12/2019 seluas ± 1,7 Juta Hektar dan data statistik pengelolaan
kebun sawit oleh swasta seluas ± 1,5 Juta, maka tak dapat dipungkiri bahwa sektor swasta
merupakan motor penggerak pertama dan utama dalam pembangunan perkebunan kelapa
sawit di Kalimantan Tengah. Sektor swasta telah bergerak secara massif diberbagai
wilayah Kalimantan Tengah dengan dukungan permodalan dan kebijakan yang memadai.
Sementara pekebun swadaya dengan berbagai dinamikanya juga memiliki andil cukup
besar dalam memperkuat perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah. Bahkan saat ini
pekebun swadaya menjadi salah satu kelompok yang mampu bertahan ditengah situasi
krisis akibat pandemic Covid-19.
Mengingat hal di atas, keberhasilan implementasi Rencana Aksi Daerah Perkebunan
Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-PKSB) Kalteng tidak dapat mengesampingkan peran
sektor swasta dan pekebun swada. Keduanya diharapkan menjadi pendukung dan mitra
utama pemerintah provinsi dalam mencapai tujuan utama pembangunan perkebunan
kelapa sawit berkelanjutan di Kalimantan Tengah.
C. TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk :
1. Mensosialisasikan Pergub Kalteng No. 53 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Daerah
Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-PKSB) Kalimantan Tengah 2020 – 2024
dan kebijakan terkait lainnya.
2. Berbagi informasi dan pengalaman dalam pembangunan perkebunan kelapa sawit
berkelanjutan oleh perusahan dan pekebun.
3. Mengkonsolidasikan dukungan dan peran sektor swasta dalam implementasi Rencana
Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-PKSB) Kalimantan Tengah
2020 – 2024.
4. Menyusun Rencana Tindak Lanjut.
G. PENUTUP
Demikian ToR ini dibuat sebagai gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan. Atas
perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.