Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS SWOT PERUSAHAAN KELAPA SAWIT KABUPATEN

SORONG PT. INTI KEBUN SEJAHTERA (IKS)

SITTI ASTIKA YUSUF


SYA. 155035
EKONOMI SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SORONG
E-Mail : @astikayusuf69@gmail.com

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia, dan
industri ini merupakan sektor ekspor pertanian yang paling tinggi nilainya. Kelapa
sawit memiliki arti penting bagi pembangunan nasional Indonesia. Selain
menciptakan kesempatan kerja yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat,
juga sebagai sumber devisa negara.

Penyebaran perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini sudah berkembang


di 22 provinsi. Luas perkebunan kelapa sawit pada tahun 2007 seluas 6,6 juta ha.
Hingga sekarang, data dari Direktorat Jenderal Perkebunan dan Pertanian
(Kemtan) mengatakan lahan sawit Indonesia yang tercatat hingga saat ini tahun
2018 seluas 14,03 juta ha.

Wilayah Indonesia timur, merupakan salah satu wilayah yang saat ini banyak
menerima investasi sawit. Papua merupakan salah satu wilayah yang sampai
sekarang ekspansi perkebunan kelapa sawit terus berkembang. Luasan perkebunan
kelapa sawit di Papua saat ini mencapai 958.094,2 hektar dengan 79 perusahaan
perkebunan. Salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berada di
wilayah provinsi Papua Barat, tepatnya di Kawasan Kelasari Distrik Moi Sigin
Kabupaten Sorong yakni PT. Inti Kebun Sejahtera (IKS). Potensi perkebunan
kelapa sawit di Moi Sigin mempunyai peranan yang cukup penting dalam
perekonomian masyarakat di Katimin.

PEMBAHASAN
Tanaman kelapa sawit berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Namun ada sebagian
pendapat yang justru menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari kawasan
Amerika Selatan yaitu Brazil. Hal ini karena lebih banyak ditemukan spesies
kelapa sawit di hutan Brazil dibanding dengan di Afrika. Pada kenyataannya
tanaman kelapa sawit hidup subur di luar daerah asalnya, seperti Malaysia,
Indonesia, Thailand, dan Papua Nugini. Bahkan mampu memberikan hasil
produksi per hektar yang lebih tinggi.

Dalam buku Pembakuan Statistik Perkebunan 2007 mengacu pada UU No. 18


tahun 2004 mengenai perkebunan serta buku konsep dan Definisi Baku Statistik
Pertanian (BPS). Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman
tertentu pada tanah dan/ atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai,
mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan
bantuan ilmu teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan
kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat.

Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak


masak, minyak industry, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya
menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan yang
dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Kelapa sawit berbentuk pohon.
Tingginya dapat mencapai 24 meter. Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah
ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh
mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.

PT. INTI KEBUN SEJAHTERA (IKS) KABUPATEN SORONG

PT. Inti Kebun Sejahtera (IKS) yang terletak di Kawasan Kelasari Distrik Moi
Sigin Kabupaten Sorong adalah anak perusahaan dari KLIG (Kayu Lapis
Indonesia Group) dimana KLIG adalah perusahaan pembalakan kayu terbesar di
Papua dengan menguasai areal hutan seluas 1,4 juta ha. Areal konsesi KLIG
tersebar dibeberapa daerah di Papua. Tetapi, ketika hutan binasa sedemikian
cepat, akan menjadi ancaman bagi perkembangan perusahaan KLIG di masa
depan. Maka, PT. KLIG pun melakukan antisipasi dengan mengalihkan dan
mengembangkan investasinya ke sektor industri yang tidak pernah berhenti
berkembang dan berekspansi di seluruh wilayah di Indonesia, yakni industri
kelapa sawit.

Dari ancaman perusahaan KLIG tersebut, maka didirikanya PT. Inti Kebun
Sejahtera (IKS) perusahaan industri kelapa sawit yang terletak di Modan 3 Distrik
Salawati Kabupaten Sorong dengan memiliki luas lahan kurang lebih 2.000 hektar
dan hingga sekarang masih beroperasi. Dari luas perkebunan tersebut, terdiri dari
enam kebun yang masing-masing dipimpin oleh kepala rombongan yang bertugas
sebagai pengarah sekaligus pengawas para pekerja/ buruh disetiap kebunnya
masing-masing. Dari setiap kebun kepala sawit tersebut, dibagi lagi menjadi
beberapa blok dengan tujuan agar mempermudah pengerjaan serta pengawasan
kelapa sawit.

PT IKS (Inti Kebun Sejahtera) mulai melakukan pembebasan lahan pada


tahun 2010 yang sebelumnya merupakan hutan. Kemudian pada tahun 2012
mulailah dilakukannya penanaman bibit-bibit kelapa sawit. Dari mulai proses
penanaman, kemudian pemupukan pembersihan lahan, sampai dengan panen
kelapa sawit membutuhkan waktu yang lama yakni tiga sampai empat tahun.
Dalam panen awal, sisir pertama harus dibuang kemudian setelah dua atau tiga
bulan makan kelapa sawit selanjtnya dapat dipanen kembali.

Ada dua jenis minyak sawit hasil pengolahan PT. IKS (Inti Kebun Sejahtera),
yaitu yang pertama diambil dari biji buah kelapa sawit atau biasa disebut dengan
inti sawit yang diolah akan menjadi minyak kelapa yang bagus. Serta yang kedua
dari daging atau kulit buah kelapa sawit yang diolah menjadi minyak yang kelapa
yang hasilnya tidak sebagus inti sawit. Kedua proses pengolahan sawit tersebut
masih berupa minyak mentah yang nantinya akan di distribusikan ke kota-kota
yang akan mengolah

Berdiri sejak September 2012 dengan luas perkebunan diperkirakan seluas


10.000 Ha. Luas perkebunan tersebut, terdiri dari enam kebun yang masing-
masing dipimpin oleh kepala rombongan yang bertugas sebagai pengarah
sekaligus pengawas para pekerja/ buruh disetiap kebunnya masing-masing. Dari
setiap kebun kepala sawit tersebut, dibagi lagi menjadi beberapa blok dengan
tujuan agar mempermudah pengerjaan serta pengawasan kelapa sawit.

Para pekerja/ buruh dari perkebunan kelapa sawit milik PT. IKS (Inti Kebun
Sejahtera) kebanyakan adalah warga yang tinggal di daerah Katimin dimana
daerah tersebut tidak jauh dari perkebunan kelapa sawit. Dari hasil wawancara
kelompok kami terhadap beberapa warga sekitar yang berprofesi sebagai buruh
kelapa sawit, mereka mengatakan bahwa dengan adanya perkebunan kelapa sawit
milik PT. IKS (Inti Kebun Sejahtera) ini, menjadikan perekonomian keluarganya
membaik. Pendapatan yang diperoleh dapat menutupi kebutuhan keluarga sehari-
hari terkhusus untuk makan, biaya sekolah anak, serta kebutuhan lainnya. Tidak
sedikit dari warga sekitar, yang tidak hanya kepala rumah tangganya saja yang
bekerja menjadi buruh di kelapa sawit, namun para ibu rumah tangganya juga
banyak yang turut membantu serta bekerja di PT. IKS (Inti Kebun Sejahtera).

ANALISIS SWOT PT. INTI KEBUS SEJAHTERA (IKS) KAB. SORONG

1. Strengths (Kekuatan)
a. Telah mendapat sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dari
pemerintah.
b. Tersedianya lahan perkebunan yang cukup luas.
c. Kondisi tanah klimatologis mendukung untuk pengembangan tanaman
perkebunan kelapa sawit.
d. Tipe iklim di Papua Barat sangat cocok untuk pengembangan pertanian
dan perkebunan kelapa sawit.
2. Weaknees (Kelemahan)
a. Prasarana pendukung yang masih kurang.
b. Benih/ bibit unggul masih kurang diakses oleh pekebun.
3. Opportunities (Peluang)
a. Adanya dukungan kebijakan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten
dalam rangka meningkatkan produksi dan produktifitas perkebunan.
4. Threats (Ancaman)
a. Semakin tingginya harga sarana produksi perkebunan.
b. Harga komoditas perkebunan di pasaran yang masih fluktuatif.

KESIMPULAN

PT. Inti Kebun Sejahtera (IKS) yang terletak di Modan 3 Distrik Salawati
Kabupaten Sorong adalah anak perusahaan dari KLIG (Kayu Lapis Indonesia
Group) yang dimana banyak memperkerjakan masyarakat daerah Katimin
Kabupaten Sorong. Dengan berdirinya PT. IKS (Inti Kebun Sejahtera) tersebut,
menjadikan perekonomian masyarakat daerah Katimin menjadi membaik. Serta
peluang perusahaan untuk melakukan pengembangan di dukung oleh pemerintah
dan juga kondisi tanah serta iklim di Papua Barat yang sangat cocok.

SARAN

Dalam upaya pengembangan dan mempertahankan eksistensi usaha


perkebunan kelapa sawit milik PT. IKS (Inti Kebun Sejahtera) di kawasan
Kelasari Dsitrik Moi Sigin, diperlukan adanya perluasan lahan sehingga dapat
lebih aktif dalam memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang tinggal di
daerah sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

 Soekartawi, 2013. Agribisnis; Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali


Pers.

 Daniel, Mohar, 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian, Jakarta: PT. Bumi


Aksara.

 Soekartawi, 1989. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian; Teori Dan


Aplikasinya, Jakarta: Rajawali Pers.

 Suratiyah, Ken, 2011. Ilmu Usaha Tani, Jakarta: penebar swadaya Cet-4.
 Soetriono, 2003. Penganytar ilmu pertanian, Jember: Bayu Media
Publishing.

 Lingga, Pinus, Marsono, 2013. Petunjuk Penggunaan Pupuk, Jakarta:


Penebar Swadaya.

 Djojosumarto. 2008. Panut, Pestisida dan Aplikasinya, Jakarta: Agro


Media Pustaka.

 Y.L. franky, Selwyn Morgan, 2015, Atlas Sawit Papua (Dibawah Kendali
Penguasa Modal), Jakarta: Pusaka.

 Iyung Pahan, Panduan Lengkap Kelapa Sawit (dari hulu hingga hilir),
Jakarta: Penebar Swadaya.

 Yan Fauzi, Yustina Widyastuti, dkk, Kelapa Sawit, Jakarta: Penebar


Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai