Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELITIAN OPSI

“SUPOIL” (SUGAR PALM OIL) SEBAGAI PENGEMBANGAN USAHA BARU


KELAPA SAWIT

MUHAMMAD DARRELL (0067468483)


HILMY ALFARIZQY ADYKARSA (0063639206)

Matematika, Sains dan Teknologi (MST)

MAN 1
Pekanbaru
Pekanbaru, Riau
Tahun 2023
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran strategis dalam
pembangunan ekonomi Indonesia. Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, industri kelapa
sawit telah menyediakan lapangan pekerjaan sebesar 16 juta tenaga kerja baik secara langsung
maupun tidak langsung (Airlangga Hartanto, 2022)

Luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencapai 14,99 juta hektare (ha) pada 2022 [BPS,
2023]. Jumlah itu meningkat 2,49% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang seluas 14,62 juta ha.
Berdasarkan pengelolaanya, kebun kelapa sawit lebih banyak dikelola oleh negara dan swasta yang
berkisar 8,83 juta ha. Sedangkan kebun kelapa sawit yang dikelola rakyat seluas 6,16 juta ha.

Kelapa sawit memiliki usia ekonomis sekitar 25 tahun dan setelah itu memasuki usia non
produktif sehingga diharuskan peremajaan (replanting). Dalam jangka masa replanting itu, petani
kehilangan sebagian besar pendapatan yang ia hasilkan. Untuk mendongkrak produktivitas dan
produksi minyak nasional, regenerasi tanaman dianggap penting untuk meningkatkan pendapatan
petani. Fase regenerasi juga merupakan titik awal pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan oleh petani
kecil.

Jumlah dana yang tersedia belum dimanfaatkan secara optimal untuk peremajaan sawit rakyat.
Salah satunya karena masalah legalitas lahan perkebunan kelapa sawit petani kecil di kawasan hutan.
Padahal, seiring dengan peningkatan produktivitas, peremajaan merupakan titik awal yang diperlukan
untuk mewujudkan kelapa sawit berkelanjutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Pemerintah akan meremajakan 540.000 hektar perkebunan sawit skala kecil hingga 2024. Namun,
menurut Badan Pengelola Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Program Peremajaan Kelapa Sawit
Rakyat (PSR) yang berlangsung sejak 2016 hingga 30- Juni 2022, baru mencapai 256.744 hektare.

Pada dasarnya petani beranggapan bahwa peremajaan merupakan hal yang sulit dilakukan dan
membutuhkan modal yang besar untuk pembiayaannya. Kegiatan penanaman kembali telah
memotong pendapatan petani dan beberapa petani tidak mendapatkan sumber pendapatan lain. Dalam
hal ini keberhasilan peremajaan dianggap sangat penting bagi kelangsungan hidup petani dan petani
harus mengambil keputusan untuk melakukan peremajaan pada waktunya untuk meningkatkan hasil
panen bibit kelapa sawit. (Heryanto, 2018).

Saat ditanam kembali, pohon sawit yang dipotong menjadi limbah. Batang pohon kelapa sawit
yang dibuang setelah ditanam kembali selalu terbuang sia-sia. Selama proses peremajaan, beberapa
petani bahkan menyuntikkan bahan kimia ke dalam batang kelapa sawit untuk membunuh pohon
kelapa sawit tersebut. Limbah kelapa sawit yang melimpah seharusnya bisa dimanfaatkan petani
untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

1.2 RUMUSAN PENELITIAN


Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu

1. Bagaimanakah limbah batang kelapa sawit dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan gula
merah kelapa sawit dengan lebih efisien?
2. Apakah usaha pengolahan gula kelapa sawit menguntungkan?
3. Apakah produksi gula kelapa sawit berpotensi untuk keswasembadaan gula nasional?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah

Kajian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui teknologi yang lebih efektif dalam pengolahan limbah sawit menjadi gula merah
kelapa sawit.
2. Menganalisis penerimaan usaha pengolahan gula kelapa sawit.
3. Menganalisis potensi produksi gula sawit untuk swasembada guna.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Manfaat Kajian ini bagi:

1. Pemerintah

Produk SUPOIL dapat menjadi produk substitusi untuk gula pasir dan sekaligus mengurangi
ketergantungan impor gula gula pasir serta mengatasi kehilangan pendapatan pekebun kelapa
sawit yang melaksanakan replanting.

2. Masyarakat Pekebun Kelapa Sawit

Program ini diharapkan dapat membuka ruang untuk lapangan kerja baru bagi petani yang
kebunnya pada masa peremajaan dan dapat menjadi industri kreatif bagi petani.

3. Penulis

Memperluas pengetahuan tentang industri kelapa sawit dan pengaplikasiannya ke masyarakat.


BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelapa Sawit
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Meskipun
demikian, ada yang menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari Amerika Selatan yaitu Brazil karena
lebih banyak ditemukan spesies kelapa sawit di hutan Brazil dibandingkan Afrika. Pada
kenyataannya, tanaman kelapa sawit hidup subur di luar daerah asalnya, seperti Malaysia, Indonesia,
Thailand, dan Papua Nugini. Tanaman kelapa sawit memiliki arti penting bagi pembangunan
perkebunan nasional. Selain mampu menciptakan kesempatan kerja dan mengarah kepada
kesejahteraan masyarakat, kelapa sawit juga sumber devisa negara dan Indonesia merupakan salah
satu produsen utama minyak kelapa sawit (Fauzi et al., 2008).

Keunggulan-keunggulan yang dimiliki Indonesia di komoditas kelapa sawit menjadikan


Indonesia sanggup untuk mengekspor minyak kelapa sawit ke beragam belahan dunia. Uni Eropa
merupakan salah satu pasar tujuan ekspor utama komoditas minyak kelapa sawit dengan share 16,35
persen dari keseluruhan ekspor kelapa sawit Indonesia ke dunia (UN Comtrade, 2020).

Pada tahun 2017, kurang lebih empat juta ton minyak kelapa sawit di Eropa digunakan untuk
pembuatan biodiesel. Selain itu, minyak kelapa sawit diolah menjadi berbagai komoditas turunan
dengan nilai tambah yang lebih tinggi, seperti produk pangan, farmasi, kosmetik, dan lain sebagainya.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencapai 14,99
juta hektare di tahun 2022. Jumlah itu meningkat 2,49% dibandingkan tahun sebelumnya yang seluas
14,62 juta ha. Luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia mengalami peningkatan dalam 10 tahun
terakhir. Luas perkebunan kelapa sawit pun mencapai angka tertingginya pada tahun lalu. Mayoritas
perkebunan kelapa sawit dalam negeri dikelola oleh negara dan swasta dengan luasan mencapai 8,83
juta ha. Perkebunan sawit seluas 6,16 juta ha dikelola oleh rakyat. Riau mempunyai perkebunan sawit
terluas di Indonesia di tahun 2022 sebesar 2,86 juta ha. Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah
memiliki luas perkebunan kelapa sawit sebesar 2,01 juta ha dan 1,83 juta ha. Maluku Utara
mempunyai luas perkebunan kelapa sawit paling kecil yaitu 5.600 ha. (Badan Pusat Statistik, 2022)

2.2 Peremajaan Kelapa Sawit


Peremajaan (replanting) adalah pembukaan lahan untuk penanaman kembali yang sebelumnya
telah ditanami kelapa sawit. Syarat-syarat replanting yaitu produksi dibawah 15 ton/Ha, tinggi
tanaman diatas 20 m, SPH dibawah 90, perbaikan topografi (terlalu curam akan dibuat teras kontur),
perbaikan agronomy (tanah terlalu masam, kandungan besi terlalu berat, defesiensi unsur hara parah),
dan lain-lain. (Nasution, 2017).

Peremajaan underplanting lebih menguntungkan secara fiansial dibandingkan model peremajaan


intercropping (tanaman sela). Peremajaan model underplanting dinilai lebih berdaya guna. Model ini
menebang tanaman tua dengan tahapan atau tidak langsung menyeluruh sehingga memungkinkan
pekebun tidak kehilangan pendapatan selama tanaman yang di remajakan belum menghasilkan karena
masih tersedia pendapatan dari tanaman tua yang disisakan.(Susanti et al, 2014). Kedua model
peremajaan kelapa sawit diatas tidak sepenuhnya dapat menstabilkan pendapatan petani kelapa sawit,
waktu yang tidak maksimal membuat petani tidak produktif dalam melakukan pekerjaan.

Pola pikir petani pada dasarnya menganggap bahwa peremajaan merupakan hal yang sulit
dilakukan dan membutuhkan modal yang besar untuk pembiayaannya. Kegiatan peremajaan membuat
sumber pendapatan petani akan terputus dan sebagian petani tidak mendapat sumber pendapatan lain.
Dalam hal ini keberhasilan peremajaan dinilai sangat penting bagi keberlangsungan hidup petani,
serta petani diharapkan mampu membuat keputusasn untuk melakukan peremajaan tepat pada
waktunya guna memperbaiki kembali produktivitas tanaman kelapa sawit (Heryanto, 2018).

2.3. SUPOIL
SUPOIL (Sugar Palm Oil) merupakan gula merah yang terbuat dari nira kelapa sawit yang
disadap dan diolah. Batang kelapa yang telah ditebang, dibersihkan pada bagian pucuknya sehingga
tinggal bagian umbud dan bagian umbud inilah yang disadap dan menghasilkan air nira kelapa sawit.
Agar air nira yang dihasilkan tidak menggumpal dan teroksidasi, perlunya diberi tambahan larutan
rendaman kapur sirih dan kulit kayu nangka, dan kalsium oksida

Pengusahaan limbah batang kelapa sawit menjadi gula kelapa sawit sudah dilakukan secara
tradisional oleh pekebun antara lain di Serdang Bedagai (Sumatera Utara), Maredan Barat (Provinsi
Riau) dan Pangkalan Bun (Kalimantan Tengah) (Disbun Sumut, 2021; Kalteng Ekspres.com, 2022;
Kompasiana.com, 2019). Pengusahaan gula kelapa sawit dimulai dari perolehan nira, dimana untuk
memperoleh nira kelapa sawit sangat berbeda dibanding penyadapan nira dari kepala atau nira dari
aren. Kalau nira dari aren atau dari kelapa diperoleh dengan memanjat batangnya dengan menyadap
dari bunga pohon aren.

Gambar 1. Kegiatan Penyadapan Batang Pohon Kelapa Sawit

Pada pengambilan nira kelapa sawit, umumnya pekebun menguliti pucuk batang kelapa sawit
yang ditumbang pada masa replanting. Tahapannya dimulai dari pemotongan pelepah, kemudian
pucuk batang pohon dikuliti hingga didapatkan bonggol yang berwarna putih atau sering juga disebut
umbut. Bonggol ini diiris setiap harinya menggunakan parang dan air yang menetes yang disebut nira
kelapa sawit ditampung dengan ember. Penampungan nira kelapa sawit biasanya dilakukan selama 1
malam dan dikumpulkan niranya mulai pagi hari untuk diolah lebih lanjut. Batang kelapa sawit yang
ditumbang dapat disadap selama 3 – 7 hari. Jika pohon yang ditumbang cukup baik maka nira dapat
dipeoleh selama 30 hari. Nira yang dihasilkan sekitar 10 liter per hari/pohon dengan kadar gula 8 –
19,1% (Serdang Bedagaikab.go.id, 2021; Tabloid Sinar Tani, 2020). Pada sebagian pekebun pengolah
nira kelapa, sawit yang dihasilkan agar tidak menggumpal dan teroksidasi diberi tambahan larutan
rendaman kapur sirih, agar pH nira tetap sekitar 5.2. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa
kayu nangka da n kalsium oksida bisa menjaga nilai pH nira hingga 62 jam (Wulandika, 2019).
Gambar 2. Kegiatan Memasak Nira Kelapa Sawit Menjadi Gula Kelapa Sawit

Proses pengolahan nira kelapa sawit menjadi gula merah hampir sama dengan pembuatan gula
merah dari nira kelapa ataupun nira aren. Nira kelapa sawit dimasak dalam belanga dengan api yang
cukup besar untuk menghilangkan kadar air pada nira tersebut. Setelah sekitar 4 jam, setelah kadar
air mulai hilang, kemudian ditambah gula putih pada didihan nira tersebut. Penambahan gula putih,
tidak dilakukan pada pengolahan nira kelapa ataupun nira kelapa dimana penambahan gula pasir agar
gula kelapa sawit dapat mengeras baik. Setelah ditambah gula putih sebagai pengeras, juga diberikan
air rendaman cacahan pohon nangka dan terus diaduk hingga mulai mengental. Kemudian nira kelapa
yang mulai mengental dimasukan dalam cetakan dengan ukuran sekitar 10 cm (cetak
bambo/tempurung kelapa) dan dibiarkan 5 – 10 menit hingga mendingin. Gula merah kelapa sawit
yang dihasilkan dikemas dan siap di pasarkan.
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan dari Mei-Agustus 2023 di Laboratorium MAN 1 Kota
Pekanbaru dan Kebun Kelapa Sawit di Desa Penarikan, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan.

3.2 Sumber Data, Alat, dan Bahan


3.2.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data primer, dan sekunder,
data primer diperoleh dari wawancara, dan data sekunder diperoleh dari studi literarur dengan
membaca jurnal-jurnal yang ada sebelumnya.
3.2.2 Alat dan Bahan

Alat penelitian adalah perangkat atau instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian. Pemilihan alat dan bahan penelitian yang tepat penting untuk meningkatkan
validitas dan reliabilitas hasil penelitian, serta meminimalkan kesalahan atau bias dalam pengumpulan
dan analisis data.

Alat yang diperlukan:

1. Pengaduk kayu atau stainless steel

2. Wajan atau panci

3. Kain tipis

4. Loyang atau cetakan

5. Kayu atau spatula

Bahan-bahan yang dibutuhkan:

1. Nira kelapa sawit segar

2. Asam jawa atau kapur sirih

3. Air bersih

4. Daun pandan (opsional)

5. Garam dapur (opsional)

3.3 Metode Pemerolehan Data


Penelitian ini dilakukan dengan beberapa metode yaitu:
3.3.1 Sumber Data Primer
3.3.1.1 Wawancara
Dalam penelitian ini dilakukan melalui aktivitas wawancara kepada petani yang telah
memanfaatkan gula merah kelapa sawit sebagai penghasilan dimasa peremajaan kelapa sawit
dilakukan. Wawancara dilakukan dalam bentuk terstruktur, dengan daftar pertanyaan yang
sudah disusun sebelumnya oleh peneliti. Peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut
satu per satu kepada petani yang telah memanfaatkan dan mencatat tanggapan mereka secara
rinci.
3.3.2 Sumber Data Sekunder
3.3.2.1 Studi Literatur
Peneliti menggunakan metode penelitian studi literatur. Studi literatur berisi mengenai
kajian penulis dari beberapa acuan yang di peroleh baik berupa karya ilmiah, jurnal, buku
maupun sumber dari internet dengan tema penelitian yang berfungsi sebagai penunjang untuk
mempermudah dalam proses penelitian ini.
3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode analisis data kualitatif.
Difungsikan untuk mengumpulkan dan menganalisis data berdasarkan pendekatan kualitatif seperti
wawancara dan observasi. Menganalisa objek penelitian sesuai dengan teori yang ada dan temuan di
lapangan diuraikan secara sistematik.
Daftar Pustaka
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.. 2022. Peremajaan Sawit Rakyat Kian
Mendesak. https://www.bpdp.or.id/peremajaan-sawit-rakyat-kian-mendesak.
Dinas Perkebunan Sumatera Utara. 2021. http://disbunak.sumutprov.go.id/?p=4445
Fauzi Y., EW Yustina, I Satyawibawa, RH Paeru . 2008. Kelapa Sawit Budidaya dan
Pemanfaatan Hasil dan Limbah Analisis Usaha dan Pemasaran. Jakarta (ID): Penebar
Swadaya.
Gulo, R. C. S. M., dkk. 2018. Pengaruh Umur Pohon Kelapa Sawit Dan Tahapan
Pengeluaran Nira Terhadap Mutu Nira Kelapa Sawit (Elais guineensis Jacq). Jurnal
Ilmu dan Teknologi Pangan. Vol 6 No 2.
Heryanto, R. 2018. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan petani dalam
peremajaan (Replanting) kelapa sawit di Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro
Jambi: Fakultas Pertanian. Universitas Jambi.
Kabupaten Serdang Bedagai.go.id. 2021. Memanfaatkan TTM Sawit Sebagai Bahan Baku
Gula Merah. https://mediacenter.serdangbedagaikab.go.id/
2021/12/30/memanfaatkan-ttm-sawit-sebagai-bahan-baku-gula-merah/
Kalteng Express. 2022. https://kaltengekspres.com/2022/06/membuat-gula-merah-dari-
batang-kelapa-sawit/
Kompasiana.com. 2019.
https://thr.kompasiana.com/rasawulansariwiduri/5ea922a3d541df1fcf4b2b52/the-
most-thing-of-the-day-gula-merah
Mustajab, Ridhwan. 2023. Luas Kebun Sawit Indonesia Hampir 15 Juta Hektare pada 2022.
DataIndonesia.id; https://dataindonesia.id/sektor-riil/detail/luas-kebun-sawit-
indonesia-hampir-15-juta-hektare-pada-2022.
Nasution, E, S. et al. 2017. Kajian Replanting Dan Pasca Replanting Tanaman Kelapa Sawit (
Elaeis Gueneensis Jacq ) Pada Perkebunan Inti Dan Plasma Pt. Sari Lembah Subur (
Aal ). Jurnal Agromast, Vol.2, No. 1.
Susanti, E., Hutabarat, S., Muwardi, D. 2014. Analisis perbandingan alternatif model
peremajaan kelapa sawit konvensional dengan underplanting pola Perkebunan Inti
Rakyat (PIR) di Desa Sei Lambu Makmur, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.
Jurnal Faperta Vol 1 No 2. Universitas Riau. Riau, ID
United Nation Comtrade. (2020, Februari). https://comtrade.un.org/data/
Wulandika, V., Novianti, N., Siahaan, O. S. H., dan Zulfansyah. (2019). Pembuatan Gula
Merah dari Nira Batang Kelapa Sawit dengan Teknologi Vakum. Seminar Nasional
Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan Tropis. ISBN 978-623-92023-0-9.
LAMPIRAN
BIODATA KETUA
Kode Registrasi Project : (otomatis)
Nama Lengkap : Muhammad Darrell
(sesuai KTP/Kartu Pelajar)
NISN : 006748483

Posisi dalam Penelitian : Ketua


Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Lahir : Pekanbaru

Tanggal Lahir : 15 Agustus 2006

Nomor Induk Siswa : 131114710001210164

Kelas : Sebelas (11)

Peminatan/Jurusan : IPA
Alamat Rumah : Jalan: Serasi No. 103
Kelurahan/Desa: Binawidya
Kecamatan: Binawidya
Kabupaten/Kota: Pekanbaru
Provinsi: Riau
Nomor Telepon Rumah : 081275284233

Nomor Ponsel : 081277348412

E-mail Siswa : mdarrell158@gmail.com

Nama Ibu Kandung : Sri Indah Fiilia

Ukuran Kaos/T-Shirt : XL
Kompetisi Penelitian yang Pernah 1. Judul: Highway
Diikuti 2 Tahun Terakhir. Wireless
Charging (HWC)
as Electric
Vehicle Charging
on the Highway
Tempat: Bali
Waktu: 2023
Penyelenggara: IISTEC
Prestasi: Finalis ISTEC
2023.
Nama Sekolah : MAN 1 Pekanbaru
Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : Jalan. Bandeng 50A

Kelurahan/Desa:
Marpoyan Damai
Kecamatan: Tangkerang
Tengah
Kabupaten/Kota:
Kota Pekanbaru
Provinsi: Riau
Nomor Telepon Sekolah : 0761-35521
Email Sekolah : pusdakomman1pekanbar
u@gmail.com

BIODATA ANGGOTA

Kode Registrasi Project : (otomatis)


Nama Lengkap : Hilmy Alfarizqi Adykarsa
(sesuai KTP/Kartu Pelajar)
NISN : 0063639206
Posisi dalam Penelitian : Anggota
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat Lahir : Pekanbaru
Tanggal Lahir : 02 Juni 2006
Nomor Induk Siswa : 131114710001210158
Kelas : Sebelas (11)
Peminatan/Jurusan : IPA
Alamat Rumah : Jalan Paus Gang. Kayangan
Kelurahan/Desa: Tangkerang Tengah
Kecamatan: Marpoyan Damai
Kabupaten/Kota: Pekanbaru
Provinsi: Riau
Nomor Telepon Rumah : 082220380144
Nomor Ponsel : 082220380144
E-mail Siswa : hilmyjoan75@gmail.com
Nama Ibu Kandung : Sudarsih
Ukuran Kaos/T-Shirt : XXXL
Kompetisi Penelitian yang Pernah 1. Judul:
Diikuti 2 Tahun Terakhir. Highway Wireless
Charging (HWC) as
Electric Vehicle
Charging on the
Highway
Tempat: Bali
Waktu: 2023
Penyelenggara:
IISTEC
Prestasi: Finalis
ISTEC 2023.
Nama Sekolah : Nama Sekolah :
MAN 1 Pekanbaru
Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : Jalan: Jl. Bandeng
50A
Kelurahan/Desa:
Marpoyan Damai
Kecamatan:
Tangkerang Tengah
Kabupaten/Kota:
Kota Pekanbaru
Provinsi: Riau
Nomor Telepon Sekolah : 0761-35521
Email Sekolah : pusdakomman1pekan
baru@gmail.com

BIODATA GURU PEMBIMBING


Nama Lengkap dan Gelar Guru : Istiqomah, S.Si M.pd
Pembimbing
Jenis Kelamin : Perempuan
Mata Pelajaran : Biologi
NIP/Nomor Register Guru : 197910052005012007
Nomor Ponsel Guru Pembimbing : +62 813-7129-3420

E-mail Guru : istiqomah7827@grad.unri.ac.id

Anda mungkin juga menyukai