DOSEN PENGAMPUH :
DISUSUN OLEH :
NOFEL LUMINTANG
210811060088
Segala pujian syukur hanya bagi Tuhan yang Maha Esa, karena telah
memberikan berkat sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Kualitas produksi pertanian pengaruhnya terhadap peningkatan pendapatan
petani” dapat selesai tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah SOSIOLOGI
PERTANIAN DAN PANGAN, dengan Dosen Pengampuh Drs. Selvie Meindert
Tumengkol, M.Si, Dr. Evelin J R Kawung, S.Sos, M.Si, Dr. Ir. Charles Reijnaldo
Ngangi, MS. Selain itu, makalah ini juga bertujuan menambah wawasan pembaca
maupun kami sebagai penulis tentang perkembagan teknologi di pertanian.
Saya Nofel Lumintang mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pengampuh Mata Kuliah SOSIOLOGI PERTANIAN DAN PANGAN. Ucapan
terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah ini, baik sumbangan materi maupun pikiran.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
HALAMAN JUDUL……………………………………………………..
KATA PENGANTAR…………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………
PENDAHULUAN
sebagai kegiatan pembudiayaan tanaman. Pertanian sudah ada dari sejak jaman
dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor-sektor ini memiliki arti yang
tersebut yakni untuk mendapatkan keuntungan baik dari segi ekonomi maupun
berbagai wilayah Indonesia yaitu tomat, kol, kentang, buncis, cabai, petsai dan
wortel .
Sifat khas dari hasil hortikultura, yaitu : tidak dapat disimpan lama, perlu tempat
lapang (voluminous), mudah rusak (perishable) dalam pengangkutan,
melimpah/meruah pada suatu musim dan langka pada musim yang lain, dan
fluktuasi harganya tajam.
memiliki daya saing yang kuat, apabila kita tidak meningkatkan daya saing maka
tidak akan mampu bersaing, bukan hanya di pasar luar negeri, tetapi juga di pasar
dalam negeri sendiri, yang telah nampak pada kasus sekarang ini, seperti : beras,
gula, buah-buahan dan sayuran. Rendahnya daya saing sektor pertanian kita
disebabkan oleh : sempitnya penguasaan lahan, tidak efisiennya usaha tani, dan
iklim usaha yang kurang kondusif serta ketergantungan pada alam masih tinggi.
Untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian ini tidak ada jalan lain, selain
manusia pertanian, membuka areal pertanian baru yang dibagikan kepada petani-
petani gurem/buruh tani, memperluas pengusahaan lahan oleh setiap keluarga tani
pertanian .
ini mau tidak mau produk hortikultura harus bersaing dengan produk dari negara
permasalahan yang ada sehingga upaya pencapaian tujuan di atas dapat terlaksana
dengan baik.
ialah produktivitas yang masih tergolong rendah, hal ini merupakan refleksi dari
rangkaian berbagai faktor yang ada, antara lain : pola usahatani yang kecil, mutu
bibit yang rendah yang ditunjang oleh keragaman jenis/varietas, serta rendahnya
1. Permasalahan petani
1.3 Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah sosiologi pertanian dan pangan serta
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca baik civitas akademik serta para
pendapatan petani yang perlu di pelajari terlebih dahulu sebelum belajar lebih jauh
PEMBAHASAN
pangan yang tangguh hasil dari komitmen Pemerintah yang bekerja sama dengan
penghargaan tersebut.
Sektor pertanian pada tahun 2021 tumbuh 1,84% (yoy) dan berkontribusi
juga turut menjaga kesejahteraan petani dengan capaian Nulai Tukar Petani (NTP)
tertinggi pada Maret 2022 yakni sebesar 109,29 sedangkan NTP pada Juli 2022
komoditas beras, menunjukkan adanya surplus 7,5 juta ton. Hal ini melanjutkan
tren positif swasembada beras dengan produksi beras pada tahun 2020 sebesar
31,4 juta ton dan tahun 2021 sebesar 31,2 juta ton. Hal tersebut menunjukkan
bahwa kondisi produksi beras yang relatif stabil dari tahun ke tahun berdampak
berbagai tantangan baik dari sisi hulu sampai ke hilir. Untuk itu, Pemerintah terus
angka 5,13 ton/Ha dan pada tahun 2021 meningkat menjadi 5,23 ton/Ha.
saing komoditas, baik untuk pemenuhan dalam negeri maupun orientasi ekspor,”
Dari sisi benih, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi Subang
silo modern baik swasta maupun Perum BULOG, serta penerapan klaster bisnis
Profesi petani sangat dikenal dalam masyarakat kita. Kita bisa makan nasi,
sayur, lauk, minum teh, susu, jahe, kopi, cokelat juga atas jasa petani secara
umum. Mari kita baca pengertian petani berikut ini. Menurut KBBI, petani berasal
dari kata tani. Tani artinya mata pencaharian dalam bentuk bercocok tanam; mata
orang yang pekerjaannya bercocok tanam. Ada beberapa sebutan petani yang
dapat dikemukakan. Di antaranya; Petani berdasi yaitu pemilik sawah (kebun dsb)
yang tidak pernah mengerjakan sendiri tanahnya. Petani gurem ialah petani kecil
(biasa memiliki lahan kurang dari 0,25 ha). Petani monokultur adalah petani yang
hanya menanam satu jenis tanaman. Petani penggarap artinya petani yang
pertanian yang pengusahaannya dengan mengambil hasil dari alam dan tanah
hewan).
Pertanian huma: pertanian ladang (corak usaha tani primitif dengan menebang
tanah yang sama dari tahun ke tahun. Pertanian monokultur: usaha pertanian
pendapatan luas lahan bagi petani sawah merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi meningkatnya pendapatan hasil. Penduduk desa yang kegiatan
lahan yang dimilikinya menjadi salah satu petunjuk besarnya pendapatan yang
diterima. Jika luas lahan meningkat maka pendapatan petani juga akan meningkat
dan sebaliknya jika luas lahan yang digunakan kecil atau sempit, maka
pendapatan yang diperoleh petani juga akan menurun karena padi yang ditanam
sedikit. Jadi, hubungan antara luas lahan dengan pendapatan petani mempunyai
Besarnya modal kerja juga berpengaruh terhadap hasil yang didapat oleh
petani sawah. Dalam suatu usaha tani membutuhkan modal kerja dimana modal
memiliki peranan yang sangat besar dalam pengadaan sarana produksi dan upah
tenaga kerja. Faktor modal kerja dapat mempengaruhi peningkatan jumlah barang
mempengaruhi pendapatan petani, yang mana petani yang mempunyai luas lahan
yang luas akan mendapatkan hasil produksi yang banyak sehingga mem peroleh
penghasilan yang banyak pula, sedangkan petani yang memiliki luas lahan yang
sedikit maka produksinya juga sedikit dan akan memperoleh penghasilan yang
pendapatan lahan sebagai salah satu faktor produksi merupakan pabrik hasil-
hasil pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan sumber hasil
Hal ini terbukti dari besarnya balas jasa yang diterima oleh lahaka
produksi dari usaha tani antara lain dipengaruhi oleh luas-sempitnya lahan
yang digunakan petani. Luas lahan pertanian akan mempengaruhi skala usaha
yang pada akhirnya akan mempengaruhi efisien atau tidaknya suatu usaha
pertanian. Dipandang dari sudut efisiensi semakin luas lahan yang diusahakan
(suratiyah, 2006). Hubungan antara luas lahan dengan pendapatan bahwa luas
dalam proses produksi yang tidak habis dalam sekali proses produksi tersebut.
Sebaliknya modal tidak tetap atau modal variabel adalah biaya yang
dikeluarkan dalam proses produksi dan habis dalam satu kali dalam proses
tenaga kerja (soekartawi, 2002). Modal atau biaya yang tersedia berhubungan
langsung dengan peran petani tergantung peran petani sebagai manajer dan
juru tani dalam usaha taninya. Seberapa besar tingkat pendapatan tergantung
dibedakan atas dua kelompok yaitu: (1) faktor biologi, seperti lahan pertanian
varietas, pupuk, obat-obatan. (2) faktor sosial ekonomi seperti biaya produksi,
produksi tinggi maka harga di tingkat petani akan tinggi pula, sehingga
dengan biaya yang sama petani akan memperoleh pendapatan yang lebih
harga turun maka pendapatan petani akan turun pula (suratiyah, 2006).
produksi maka semakin besar pula penerimaan yang diterima oleh petani
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berikut:
dan masih jauh dari kesejahteraan. Bagi responden yang tidak memiliki
lahan sendiri, mereka harus menerima upah dengan harga yang sangat
dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore, upah yang didapat tidak berbanding
2. Luas lahan sawah yang diolah oleh petani masih sangat kecil yaitu 250-
jumlah.
DAFTAR PAUSTAKA
dr. Aprilia Theresia, NTP, M.Si – Krinsha S. Andini, S,Pd, M.Si. Prima G.P.
Nugraha, S.T., M.M – Prof. Dr. Ir. Totok Mardikanto, M.S(2015)
PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT. BANDUNG : ALFABETA
https://www.academia.edu/6978344/
_Paradigma_Teori_Konsep_Pembangunan_yang_Tepat_untuk_Indonesia_
https://www.academia.edu/6968453/Teori_dan_Paradigma_Pembangunan
https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/13/180000069/pemerataan-
pembangunan--pengertian-tujuan-dan-contohnya#:~:text=Pemerataan
%20pembangunan%20adalah%20proses%20pemerataan,memastikan
%20pertumbuhan%20ekonomi%20secara%20adil
https://repositori.uma.ac.id/bitstream/123456789/13354/1/KI%20-%20Abdul
%20Mutalib%20Lubis%20-%20Paradigma%20Pembangunan%20Dan
%20Kapabilitas%20Aparatur%20Menyongsong%20Era%20Otonomi
%20Daerah.pdf