Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Sistem Pangan Dan Gizi

Dosen Pembimbing : 1.

2.

Oleh kelompok 1:

Annida P07131117088

Eka Norbaiti P07131117094

Lukman Andi Gunawan P07131117100

Atika Larasati P0713111

Azkia Saida P0713111

Hafizah Magfirah P0713111

Novia Arianti P0713117113

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

GIZI

Page | i
2019/2020

Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 ..........................................................................................................................

1.3 ..........................................................................................................................

1.4 Rumusan Masalah .............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ........................................................................................................

2.2 Subsistem pangan dan gizi...................................................................................

2.3 sistem pangan dan gizi ………………………………………………………….

2.4 Kepentingan dan Manfaat .......................................................................................

2.5 Peran Gizi dalam Pembangunan Nasional, Regional, dan Internasional …………..

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................

3.2 Saran ..................................................................................................................

DAFTARPUSTAKA

Page | ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut (Winarno, 1993).pangan adalah bahan yang memungkinkan manusia tumbuh


dan mampu memelihara tubuhnya serta berkembang biak. Manusia memerlukan bahan
pangan untuk menunjang kelangsungan kehidupannya, misalnya untuk membangun sel-sel
tubuh dan menjaga agar tubuh sehat dan berfungsi sebagaimana mestinya.
Sementara Gizi berasal dari bahasa arab ghizawi yang berarti nutrisi. Secara teknis
gizi diartikan sebagai pemberian makanan kepada seluruh sel-sel dan tenunan dalam tubuh,
sehingga memungkinkan tubuh menjadi kuat dengan jiwa dan pikiran yang sehat (Winarno,
1997).
Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar ke-empat di dunia yang di perkirakan
mencapai 250 juta jiwa pada tahun 2015. Ketahanan pangan Nasional menjadi sangat penting
dan perlua mendapatkan prioritas penanganan dalam program pembangunan Nasional,
kondisi yang menghawatirkan saat ini adalah semakin berkurangnya luas lahan untuk
memproduksi pangan pokok akibat terjadinya alih fungsi lahan, tidak hanya itu, tingkat
produktivitas pangan juga sulit untuk dinaikan karena keragaman jenis pangan pokok
masyarakat yang sempit dan bertumpu pada beras.
Pangan merupakan komoditas penting dan strategis bagi bangsa Indonesia mengingat
pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi oleh pemerintah dan
masyarakat secara bersama-sama seperti diamanatkan oleh Undang Undang Nomor 7 tahun
1996 tentang pangan. Dalam UU tersebut disebutkan Pemerintah menyelenggarakan
pengaturan, pembinaan, pengendalian dan pengawasan, sementara masyarakat
menyelenggarakan proses produksi dan penyediaan, perdagangan, distribusi serta berperan
sebagai konsumen yang berhak memperoleh pangan yang cukup dalam jumlah dan mutu,
aman, bergizi, beragam, merata, dan terjangkau oleh daya beli mereka.
Indonesia perlu melaksanakan diversifikasi pangan untuk menguatkan ketahanan pangan
nasional. Hal itu harus dilakukan guna mengurangi permintaan dan ketergantungan bahan
pangan pokok beras. Masyarakat pun perlu menyadari bahwa ada bahan pangan lain seperti

Page | iii
jagung, ubi kayu, sagu dan berbagai umbi lainnya yang bisa menjadi bahan makanan pokok.
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Dr. Lukman Hakim
mengungkapkan, penyediaan pangan yang cukup dan terjangkau oleh semua penduduk
merupakan pangkal dari ketahanan pangan nasional, kesejahteraan, kesehatan, dan
kecerdasan bangsa. paparnya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Apa sebenarnya Pangan dan Gizi ?
2. Apa saja subsistem pangan dan gizi ?
3. Apa saja Kepentingan dan Manfaat ?
4. Apa Saja Peran Gizi dalam Pembangunan Nasional, Regional, dan Internasional ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui lebih jelas tentang pangan dan Gizi.
2. Untuk lebih mengetahui Subsistem pangan dan gizi .
3. Untuk lebih mengetahui Kepentingan dan Manfaat .
4. Untuk mengetahui Peran Gizi dalam Pembangunan Nasional, Regional, dan Internasional .

Page | iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. pengertian sistem pangan dan gizi

Sistem pangan dan gizi adalah suatu rangkaian masukan, proses, dan keluaran sejak
pangan masih dalam tahap produksi (berupa bahan produk primer maupun olahan) sampai
dengan tahap akhir, yaitu pemanfaatannya dalam tubuh manusia yang diwujdkan oleh status
gizi. Hal ini berarti dalam sistem tersebut terdapat serangkaian komponen atau subsistem,
yaitu produksi, ketersediaan pangan, distribusi, konsumsi, dan gizi.

B. Subsistem pangan dan gizi

1. Penyediaan pangan
Ketersdiaan pangan merupakan kondisi penyediaan pangan yang mencakup makanan dan
minuman yang berasal dari tanaman, ternak dan ikan serta turunannya bagi penduduk suatu
wilayah dalam suatu kurun tertentu. Ketersediaan pangan merupakan suatu sistem yang
berjenjang mulai dari nasional, provinsi (regional), lokal (kabupaten/kota), dan rumah tangga.

Kemiskinan dan perubahan pola konsumsi yang berdampak pada menurunnya keadaan
gizi ada hubungannya dengan perubahan produksi dan persediaan komoditi pangan selama
krisis ekonomi. Krisis ekonomi memberi dampak yang berbeda terhadap produksi dan
konsumsi produk pertanian, tergantung pada jenis komoditas, penggunaaan komponen impor
(tradeable), kondusi infrastruktur, dan wilayah.

Sistem pengadaan pangan, atau lingkungan dimana pangan diproduksikan dan didistribusikan, paling baik
di pahami dakam kontek sistem ekologi yang meliputi ekosistem alami maupun ekosistem buatan manusia.
Penyediaan bahan pangan meliputi:

a. Produksi bahan pangan


Adalah penyediaan pangan pertama kearah konsumsi pangan. Seperti pemakaian bibit unggul,
penggunaan pupuk, pemakaian irigasi teknis, penggunaa alat dan obat pembasmi hama, penerapan
teknologi. Sebagai negara agraris yang besar, indonesia mempunyai peluang untuk
meningkatkan produksi dan ketersediaan pangan nasional. Peluang tersebut meliputi

Page | 5
a. Teknologi lokal spesifik dan ramah lingkungan dapat dikembangkan untuk mendayagunakan
potensi sumberdaya alam (lahan, air, perairan, sumber hayati)

b. Teknologi agribisnis yang menganut konsep produksi bersih (clean production) sehingga
limbah dapat diminilisasi dengan cara memanfaatkan limbah dari suatu usaha sebagai input
bagi usaha terkait, untuk memaksimalkan diversifikasi usaha dibidang pangan. Pemanfaatan
limbah pertanian misalnya dapat dilakukan untuk memproduksi pupuk kompos, bahan pakan,
dan bahan bakar.

b. Pasca panen
Dilihat dari cara pengeringannya dengan tujuan tidak mengalami kerusakan terlalu banyak dan dapat
dipasarkan dalam kondisi baik. Dalam usaha tani kecil yang hanya untuk mencukupi pangan
sendiri (subsistence farming) masalah teknologi pascapanen tidak terlalu penting karena
bahan makanan yang dipenen langsung dikonsumsi sendiri. Akan tetapi, pada masa kini,
biasanya produksi pangan terlebih dahulu melewati proses penanganan pasca panen. Banyak
faktor yang mempengaruhi jalur pasca panen, antara lain a) mutu produk yang terkait dengan
kondisi pascapanen, b) timbulnya penyusutan dan kerusakan selama penyimpanan dan
perjalanan dari produsen ke konsumen. Kedua faktor tersebut berpengaruh terhadap mutu dan
nilai gizi pangan.

c. Perdagangan bahan pangan


Bahan pangan yang tidak cukup diproduksi di suatu Negara atau wilayah harus dimasukkan atau diimpor,
sedangkan bahan pangan yang diproduksi berlebih harus diekspor, agar tidak merugikan para produsen.
Pemasaran pangan biasanya melalui rantai perdagangan yang panjang. Dari petani, pangan
berturut-turut bergerak kepedagang pengumpul di desa, pedagang menengah di kecamatan,
pedagang besar dikota, pengecer, penjaja sampai ke konsumen. Masing-masing pelaku pada
rantai perdagangan tersebut mengambil keuntungan serta memperhitungkan penyusutan, jasa
pengangkutan, jasa penyimpanan, dan jasa pelayanan sehingga perbedaan harga penjualan
oleh produsen dan harga pembelian oleh konsumen sangat besar

d. Teknologi pangan
Di abad teknologi sekarag ini, teknologi pangan juga sangat penting bagi pengadaan pangan yang
mencukupi dan merata sepanjang tahun, serta bias diperoleh di seluruh daerah / negeri, tidak saja di daerha
produksi.

2. Distribusi Pangan

Page | 6
Sistem distribusi yang efisien menjadi prasyarat untuk menjamin agar seluruh rumah
tangga dapat menjangkau kebutuhan pangannya dalam jumlah dan kualitas yang cukup
sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau. Secara aktual, terdapat berbagai
permasalahan penting dalam mengembangkan distribusi pangan.

Prasarana distribusi darat dan antar pulau yang diperlukan untuk menjangkau seluruh
wilayah konsumen belum memadai sehingga terdapat wilayah-wilayah yang mengalami
masalah pasokan pangan pada waktu-waktu tertentu. Hal ini tidak hanya menghambat
aksebilitas masyarakat terhadap pangan secara fisik, tetapi juga secara ekonomis karena
kelangkaan pasokan akan memicu kenaikan harga dan mengurangi daya beli masyarakat.

Kelancaran distribusi sangat tergantung pada kondisi sarana transport bahan makanan seperti dalam dus;
kaleng; karung; dsb.pengolahannya,penyimpanan dan pengemasannya harus memenuhi syarat-syarat
tertentu, terutama bagi bahan makanan yang mudah rusak. Serta pemasaran pangan tersebut.

3. Konsumsi Pangan
Konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah pangan yang dimakan oleh seseorang dengan
tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan individu secara biologis, psikologis, maupun sosial.

Oleh karena itu, ekspresi setiap individu dalam memilih makanan akan berbeda satu
dengan yang lain. Ekspresi tersebut akan membentuk pola perilaku makanan yang disebut
kebiasaan makan.

Jumlah jenis pangan dan jenis serta banyaknya bahan pangan dalam pola makanan
disuatu negara atau daerah tertentu, biasannya berkembang dari pangan setempat atau dari
pangan yang telah ditanam ditempat tersebut untuk jangka waktu yang panjang. Disamping
itu, kelangkaan pangan dan kebiasaan bekerja dari keluarga juga berpengaruh terhadap pola
makan.

Pangan pokok yang digunakan dalam suatu negara biasannya menempati kedudukan
tinggi. Penggunaan pangan tersebut lebih luas dari semua pangan yang lainnya, besar
kemungkinannya berkembang karena dihasilkan dari tanaman asal setempat atau setelah
dibawa ketempat tersebut tumbuh dengan cepat, kecuali itu, tanaman tersebuat menghasilkan
pangan dalam jumlah besar selama musim tanam yang panjang atau yang dapat disimpan
dengan mudah untul jangka waktu yang lama.

Page | 7
4. Utilisasi Makanan
Subsistem gizi merupakan resultante dari subsistem sebelumnya, subsistem ini
dicerminkan oleh status gizi yang berkaitan dengan penyerapan dan penggunaan zat gizi oleh
tubuh. Dalam hal ini, pangan akan mengalami berbagai tahapan, yaitu pencernaan yang
terjadi dari mulut sampai usu, penyerapan (proses zat gizi masuk kedalam darah dan diangkut
kesel-sel), pemecahan dan sintesis dalam sel dan pembuangan bahan-bahan yang tidak
diperlukan.

Mulai proses pencernaan dalam tubuh, makanan dipecah menjadi zat gizi, kemudian
diserap kedalam aliran darah yang mengangkutnya ke berbagai bagian tubuh. Zat gizi yang
tidak diperlukan setelah diserap segera disimpan dalam tubuh untuk penggunaan dikemudian
hari.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan proses penggunaan
zat gizi oleh tubuh.

1) Kelebihan makan melampaui kebutuhan tubuh akan menyebabkan kegemukan.

2) Kekurangan energi didalam makanan akan menyebabkan protein makanan (jika perlu juga
protein jaringan) dipergunakan sebagai sumber tenaga. Ini sangat merugikan karena pangan
sumber protein sangat mahal dan pengurangan jaringan protein akan melemahkan tubuh.

3) Semua zat gizi sangat penting dalam proses pemecahan dan sintesis zat gizi. Jika makanan
tersusun secara seimbang maka akan dihasilkan kesehatan yang sempurna

C. Kepentingan dan Manfaat

Menurut Departemen Pertanian , kepentingan dan manfaat dari sistem pangan dan gizi yaitu:

1. Kepala Daerah

Sebagai dasar menetapkan kebijakan penanggulangan masalah pangan dan gizi dalam:

a. Menentukan daerah prioritas

b. Merumuskan tindakan pencegahan terhadap ancaman krisis pangan dan gizi

c. Mengalokasikan sumberdaya secara lebih efektif da efisien

d. Mengkoordinasikan program lintas sektor


Page | 8
2. Pengelola Program

a. Penetapan lokasi dan sasaran

b. Menyusun kegiatan terpadu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sector

c. Proses pemantauan pelaksanaan

d. Melaksanakan kerjasama lintas sector

e. Mengevaluasi pelaksanaan program

3. Masyarakat

a. Kemungkinan kejadian krisis pangan di masyarakat dapat dicegah

b. Ketahanan pangan ditingkat rumah tangga menigkat

c. Melindungi golongan rawan dari keadaan yang dapat memperburuk status gizi

D. Peran Gizi dalam Pembangunan Nasional, Regional, dan Internasional

Peran pangan dan gizi dalam pembangunan ada 4, yaitu:


1. Pangan dan gizi sebagai kebutuhan dasar manusia
2. Integrasi pangan dan gizi dalam pembangunan
3. Integrasi pangan dan gizi dalam pembanguna pertania
4. “Stakeholders” pangan dan gizi

Page | 9
Kesimpulan

Sistem pangan dan gizi adalah suatu rangkaian masukan, proses, dan keluaran sejak
pangan masih dalam tahap produksi (berupa bahan produk primer maupun olahan) sampai
dengan tahap akhir, yaitu pemanfaatannya dalam tubuh manusia yang diwujdkan oleh status
gizi. Dalam sistem pangan dan gizi terdapat serangkaian Penyediaan pangan, komponen atau
subsistem, yaitu produksi, ketersediaan pangan, distribusi, konsumsi, dan utilitas.

Saran

Page | 10
DAFTAR PUSTAKA

http://rachmawatinurfahmy.blogspot.com/2013/07/sistem-pangan-dan-gizi.html

Farida, Ida. (2010). Sistem Pangan dan Gizi. Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama: Kudus

Suyatno. Pengantar Ilmu Gizi Dasar. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.

Wikipedia. Sistem [Internet]. 2013 [cited 2013 Maret 26]. Available from: http://id.wikipedia.org

Departemen Pertanian. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi [Interet]. [cited 2013 Maret 25]. Available
from:http://www.deptan.go.id

Dunia Kesehatan. Ilmu Gizi [Internet]. 2011 [cited 2013 Maret 2006]. Available
from: http://duniakesehatan1.blogspot.com

https://aditaninfo.blogspot.com/2017/05/makalah-pangan-dan-gizi.html

Page | 11

Anda mungkin juga menyukai