Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGARUH TIPE KEMASAN DAN PENYIMPANAN TERHADAP MUTU BUAH


TOMAT SEGAR DALAM PENYIMPANAN SELAM 7 HARI

( KEMASAN BERVORASI / PENDINGIN )

OLEH KELOMPOK 4 :

ANNASTASIA M.M.USFINIT (1804060143)

GEMMAGALGANI OSE LAGA (1804060142)

GEMMA G.K. KARANGORA (1804060138)

FADILAH PUTRA M.SALAMA (1804060140)

FEBI SELAN (1804060212)

MERSIANA DARTI (1804060087)

NIA RAMBU LAWA WODJI (1804060209)

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tomat (Lycopersicum escuentum Mill) merupakan salah satu produk hortikultura yang
berpotensi, menyehatkan dan mempunyai prospek pasar yang cukup menjanjikan. Tomat
baik dalam bentuk segar maupun olahan memiliki komposisi zat gizi yang cukup lengkap
dan baik. Tomat digolongkan sebagai sumber vitamin C yang sangat baik karena 100
gram tomat memenuhi 20% atau lebih dari kebutuhan vitamin C sehari.Buah tomat
umumnya dikonsumsi sebagai buah segar. Tomat merupakan buah yang cepat
mengalami kerusakan akibat masih berlangsungnya proses fisiologis. Hal ini juga
disebabkan karena produk hortikultura ini merupakan struktur hidup yang masih
mengalami perubahan kimia dan biokimiawi yang diakibatkan aktivitas
metabolisme.Oleh karena itu perlu dijaga mutu dan kesegarannya agar tidak mudah
rusak. Salah satu cara untuk megatasi kendala tersebut adalah dengan pengemasan dan
pengaturan suhu pendingin .Buah tomat memiliki kadar air tinggi yang menyebabkan
buah tomatcepat mengalami kerusakan. Tomat setelah dipanen masih melakukan proses
metabolisme menggunakan cadangan makanan yang terdapat dalam buah. Selain
aktivitas metabolisme kerusakan dapat juga disebabkan kontaminasi mikroba, pengaruh
suhu, udara dan kadar air .Oleh karena itu perlu dijaga mutu dan kesegarannya agar tidak
mudah rusak. Salah satu cara untuk megatasi kendala tersebut adalah dengan
pengemasan dan pengaturan atmosfir disekeliling produk. Cara paling efektif untuk
menurunkan laju respirasi adalah dengan menurunkan suhu produk dan melakukan
pengemasan dengan kemasan plastik .jenis kemasan tidak berpengaruh terhadap nilai
kekerasan dan umur simpan buah tomat .
1.2 Dasar Teori
Banyak orang mengelompokkan tomat dalam sayur-sayuran. Hal ini sah-sah saja
lantaran tomat memang sering dimasukkan dalam kelompok sayuran ketimbang buah-
buahan. Tomat berasal dari bahasa Aztek, salah satu Suku Indian, yaitu xitomate atau
xitotomate. Tanaman tomat ini berasal dari Peru dan Ekuador di Amerika Selatan. Tomat
menyebar ke seluruh dunia khususnya negara yang beriklim tropis setelah berkembang di
Amerika sebagai gulma (tanaman pengganggu)Kandungan Nutrisi Tomat. Menurut
Titien RK, dokter spesialis nutrisi, tomat mengandung berbagai zat yang berguna bagi
tubuh. Tomat mengandung protein, fosfor, zat besi, belerang, vitamin A, B1, C dan
betakaroten jenis likopen. Akan tetapi, kandungan yang terbesar adalah likopen yakni
hampir 50 persen lebih.Menurutnya jenis tomat terbaik adalah tomat mengandung
banyak vitamin C, sekitar 25 mg. Tetapi tidak semua tomat memiliki kandungan nutrisi
tinggi. Ada hal eksternal dan internal yang ikut mempengaruhi kandungan
nutrisinya.Kandungan tomat yang menarik adalah tingginya likopen.Selain memberikan
warna merah, ternyata likopen juga terbukti efektif sebagai zat antioksidan. Jika likopen
pada tomat digabung dengan kandungan dalam wortel, akan mampu menurunkan risiko
terkena kanker. Kanker yang bisa diturunkan kadarnya antara lain, kanker prostat,
lambung, tenggorokan dan usus besar. kandungan asam klorogenat dan asam p-kumarat
dalam tomat, mampu melemahkan zat nitrosamine yang menjadi pemicu kanker.
penelitian tentang tomat sangat terbatas dilakukan. Terlebih di Indonesia. Literatur
khusus yang membahas tentang tomat sedikit sekali jumlahnya.Kalaupun ada, hanya
pada teknik budidaya tanaman tomat.Penelitian tentang tomat diawali oleh Dr John Cook
Bennet dari AS menuliskan hasil penelitiannya tentang tomat dalam History of Utah.Ia
melakukan penelitian tentang tomat yang dapat digunakan sebagai obat dalam mengatasi
gaangguan pencernaan (diare), serangan empedu dan fungsi haati. Hal inilah yang
menyebabkan orang mengatakan tomat sebagai apel hati, karena dapat menyembuhkan
penyakit hati.Seorang peneliti dari Rowett Research Institute di Aberdeen, Skotlandia,
menemukan hal baru. Gel berwarna kuning yang menyelubungi biji tomat, dapat
mencegah penggumpalan dan pembekuan darah yang memicu penyakit stroke dan
serangan jantung. Kedua penelitian ini akhirnya dilanjutkan oleh dr. Yumi Tohuoka,
peneliti dri Tohoku University di Sendai, Jepang.Tomat menurut Titien, juga banyak
dimanfaatkan dalam industri kecantikan. Banyak masker dan pil anti penuaan yang
berbahan dasar tomat.Bukaan tanpa alasan mereka menggunakan tomat sebagai bahan
dasar.Karena pigmen likopen memang terbukti efektif sebagai antioksidan yang mampu
melawan penuaan dini. Zat lain seperti tomatin di dalam tomat juga sangat bermanfaat
sebagai zat antiinflamasi. Zat ini diyakini mampu menyembuhkan luka dan mengobati
jerawat.Jika Anda demam, tomat juga mempunyai sifat antipiretik alias pereda
demam.Sementara serat yang tinggi di dalam tomat mampu mengatasi gangguan
percernaan seperti sembelit dan wasir. 
1.3 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan penyimpanan
terhadap penyimpanan buah tomat.
BAB II

ALAT DAN BAHAN

2.1 Alat dan Bahan


Alat
 Plastik
 Kulkas
 Buku untuk menulis hasil analisis
 Serta hp(handpone) untuk mengambil hasil dokumentasi
Bahan
 Tomat yang akan analisis
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Acara praktikum


Acara praktikum ini dilakukan secara kelompok dengan menganalisis masing-masing
dirumah/dikos dan hasil analisin masing-masing digabungkan dan dilihat hasil perbedaan
dari setiap orang .
3.2 Tempat praktikum
Praktikum dilakukan dimasing-masing kediaman rumah / kos masing-masing setiap
anggota kelompok
3.3 Waktu pelaksanaan
Waktu mulai : Senin 26 April 2021
3.4 Cara kerja /metode praktukum
 Siapkan tomat yang akan dipake untuk analisis
 Serta siapkan juga plastik bervorasi yang telah dilubangi setiap samping dilubangi
4 dan bagian bawah plastik dilubangi 4 bagian juga
 Masukan tomat pada plastik yang telah disiapkan
 Lalu dimasukan kedalam kulkas dengan suhu rumah sekitar 5-70C
 Setelah ke-3 hari lihat perubahan fisik dari buah tomat yang telah dimasukan
kedalam kulkas dan lakukan analisis lalu dicatat dan difoto sebagai hasil
dokumentasi
 Hari ke-6 kita lakukan analisis kembali dengan memperhatikan/analisis perubahan
apa yang terjadi mulai dari perubahan fisik, mikrobiologis dan kimia , dan dicatat
tiap perubahan dan buat dokumentasi
 Hari ke-9 kita lakukan analisis sama dengan prosedur kerja hari ke-3 dan ke-6.
Lalu kita mulai menyimpulakan dari hasil analisi yang telah dilakukan dari setiap
anggota kelompok .
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel Hasil pengamatan

Variabel yg Kadar Tingkat


No Hari ke- Ukuran warna aroma tekstur penampakan
diamati air kerusakan
Tidak
memiliki Keras Berbentuk
1. 0 83% Sedang Tidak ada Kuning aroma apabila bulat dengan
yang ditekan warna kuning
khas

Berbentuk
Tidak
2 1 86% Sedang Tidak ada kuning keras bulat dengan
terasa
warna kuning

Tidak ada Agak


Berbentuk
tapi tomat keras
Sedikit bulat dengan
3. 2 88% sedang waenanya kuning tapi
asam warna sedikit
sdah mulai sedikit
memerah
memerah empuk

4. 3 80% Sedang Sedikit pink Sedikit empuk Kerut dan


membusuk
karena
suhu
kulkas asam sedikit berair
yang
terlalu
dingin

4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengemasan
Suhu pengemasan sangat berpengaruh terhadap warna dan kekerasan buah
tomat. Pemasakan buah tomat berkorelasi tinggi dengan warna pemasakannya.Perlu
dicatat bahwa pengemasan ini tidak dapat memperbaiki mutu.Oleh karena itu,
produk dengan kualitas yang paling baik yang dikemas.Ikut sertanya produk yang
busuk atau rusak dalam kemasan dapat mengkontaminasi produk yang masih
sehat.Pengemasan juga bukan pengganti penyimpanan oleh karena itu penjagaan
mutu yang paling baik adalah dengan mengkombinasikan pengemasan dengan
penyimpanan yang baik. Secara garis besar, tujuan pengemasan adalah sebagai
berikut (BPPHP, 2002):
1. Menghambat penurunan bobot berat akibat transpirasi.
2. Meningkatkan citra produk.
3. Menghindari atau mengurangi kerusakan pada waktu pengangkutan.
4. Sebagai alat promosi

Pengemasan yang baik harus dapat melindungi barang segar dari pengaruh
lingkungan dan mencegah dari cacat fisik. Pengemasan harus memberikan
keuntungan dari segi kesehatan sehingga kebersihan tiap wadah haruslah
diperhatikan. Setiap wadah yang tertutup dapat ikut membantu menghindarkan
barang dari debu atau pasir selama pengangkutan sehingga produk yang telah dicuci
akan tetap bersih sampai ke tangan konsumen. Pengemasan juga menghindarkan
produk dari kontaminasi senyawa yang tidak diinginkan, serangan hama dan
mikroorganisme.

Pengemasan harus menggunakan wadah yang efisien dan tidak menurunkan


mutu.Bahan wadah untuk pengemasan dapat bermacam-macam, mulai dari karung
goni, keranjang bambu, kotak kayu, plastik, kardus, stirofoam sampai jala-jala
plastik.Kemasan-kemasan ini berbeda bentuk dan penggunaanya tergantung dari
tujuan pengemasan.Ada kemasan yang khusus untuk pemanenan, untuk
penyimpanan, untuk distribusi dan ada pula yang digunakan untuk kemasan
konsumen.Untuk kemasan yang digunakan untuk penyimpanan di gudang, harus
digunakan wadah yang kuat dan dengan penataan yang sedemikian rupa karena
biasanya dilakukan penumpukan.

Untuk mempertahankan mutu tomat dalam jangka waktu yang relatif lama, cara
paling mudah, murah, dan aman bagi tomat-tomat dalam negeri adalah
menyimpannya dalam kotak kayu. Kotak tersebut higroskopis sehingga dapat
menyerap H2O dan di bagian bawahnya diberi kapur tohor atau Ca(OH)2 untuk
mengikat CO2. Kemasan ini harus disimpan di tempat yang kering dan teduh
sehingga penimbunan etilen dapat ditekan. Bila buah tomat yang disimpan masih
berwarna kehijau-hijauan, penyimpanan dengan cara ini dapat menahan kesegaran
buah tomat sampai 2 minggu (Widianarko, et al., 2000).

Bahan kayu yang dipilih untuk pembuatan kotak kayu ini biasanya kayu yang
ringan dan kuat sehingga mudah mudah dipindah-pindahkan dan dapat dilakukan
penumpukan.Permukaan papan kayu yang digunakan sebagai bahan kemasan harus
dibuat sehalus mungkin.Hal ini dilakukan untuk menghindarkan terjadinya luka
pada buah tomat karena gesekan dari serat kayu yang mencuat keluar.Cara
pengepakan buah tomat dalam kotak kayu adalah buah disusun dalam peti dengan
tata letak pangkal buah mengarah ke atas dan buah dalam lapisan diatur berselang-
seling sampai mengisi peti hingga penuh.Lalu lapisan buah tomat tersebut ditutup
jerami hingga penuh.Penggunaan jerami ini untuk meminimalikan terjadinya
benturan yang dapat mengakibatkan kerusakan fisik pada buah tomat. Kemudian
peti ditutup dengan kisi-kisi tripleks dan dikuatkan dengan paku serta plat seng.
Untuk tujuan ekspor, pengepakan buah tomat dapat dilakukan dalam kotak dari
bahan karton (kardus).

Selain pengemasan dengan kotak kayu dan kardus, sekarang banyak digunakan
penyimpanan dengan menggunakan bahan plastik.Sifat-sifat plastik yang digunakan
juga berbeda-beda terutama sifat permeabilitasnya yang memungkinkan zat-zat
dapat keluar atau masuk ke dalam kemasan plastik ini. Menurut Batu dan Thomson
(1998), plastik jenis polyethylene 50 mikron dan polypropylene 25 mikron adalah
yang terbaik dengan umur simpan tomat hijau sampai 30 hingga berwarna merah
dan 60 hari hingga melunak pada penyimpanan suhu 13º C.Buah-buah tomat impor
yang kita dapati di beberapa supermarket biasanya dibungkus dengan
plastik polyethylene. Cara ini cukup baik, karena cukup efektif menekan
pembentukan CO2 dan H2O. Namun polyethylene ini akan bereaksi dengan etilen
yang dihasilkan buah tomat, membentuk rantai panjang thylene yang mudah
bereaksi dengan lapisan lilin kulit tomat. Sampai batas tertentu pembentukan etilen
ini kurang baik bagi kesehatan namun dapat dihambat dengan mengupas kulit buah.

4.3 Penyimpanan
Buah tomat yang telah dipanen akan tetap melangsungkan respirasi. Proses respirasi
yang menyebabkan pembusukan ini terjadi karena perubahan-perubahan kimia dalam
buah tomat dari pro-vitamin A menjadi vitamin A, pro-vitamin C-menjadi Vitamin C,
dan dari karbohidrat menjadi gula, yang menghasilkan CO2, H2O, dan etilen. Akumulasi
produk-produk respirasi inilah yang menyebabkan pembusukan.Respirasi ini tidak dapat
dihentikan namun bisa dihambat yaitu dengan menyimpannya pada suhu dan
kelembaban rendah.Penyimpanan suhu rendah dapat dilakukan secara sederhana dalam
lemari es, namun di tempat ini kelembabannya tinggi.Mengingat barang-barang yang
mudah menguap juga tersimpan di dalam lemari es proses respirasi buah tomat tidak
dapat dihambat dengan sempurna.Selain respirasi, buah tomat juga masih melakukan
transpirasi.Aktivitas tersebut tidak dibarengi oleh aktivitas fotosintesis sehingga senyawa
tertentu dirombak dan air menguap tanpa ada pasokan baru.Hal tersebut menyebabkan
susut berat pada buah tomat.Susut berat komoditas ini berakibat pada penampilan
komoditas yang semakin lama keriput dan melunak.Oleh karena kelembaban udara juga
harus diperhatikan dalam penyimpanan. Menurut Tranggono dan Sutardi (1990), mutu
simpan buah akan lebih bertahan lama jika laju respirasi rendah dan transpirasi dapat
dicegah dengan meningkatkan kelembaban relatif dan menurunkan suhu udara.
Ada beberapa macam cara penyimpanan yang dilakukan untuk mempertahankan
kesegaran buah tomat, antara lain yaitu (Liu, 1999):
1. Udara dingin biasanya digunakan pada rumah-rumah penyimpanan, atau di bawah
tanah atau di gudang penyimpanan menggunakan udara dingin alami.
2. Penyimpanan menggunakan lemari pendingin (cold storage) mengontrol suhu dan
kelembaban udara.
3. Penyimpanan dengan controlled atmosphere (CA) mengendalikan konsentrasi
oksigen dan karbon dioksida, sebagai tambahan untuk suhu dan kelembaban.
4. Penyimpanan dengan modified atmosphere (MA) juga mengontrol konsentrasi
oksigen dan karbondioksida, walau tidak sebaik CA, dengan menggunakan lembar
polimer semipermiabel.

Menurut Liu (1999), pengendalian yang baik pada temperatur, kelembaban dan
komposisi udara memaksimalkan umur simpan suatu produk.Penyimpanan yang
dilakukan di rumah tidak memperhitungkan waktu karena akan langsung dikonsumsi.
Penyimpanan biasanya dilakukan pada suhu ruang di tempat yang tidak terkena sinar
matahari langsung. Buah tomat ini tidak baik diletakkan di tempat yang memiliki
kelembaban tinggi karena buah akan cepat busuk. Ketika baru dibeli dari pasar, buah
tomat biasanya dikemas dalam kantung plastik.Kantung tersebut lebih baik dilubangi
apabila buah tomat disimpan bersama kantung tersebut.Pemberian lubang ini
dimaksudkan untuk membebaskan gas etilen yang dihasilkan buah tomat saat terjadi
pemasakan.Penyimpanan buah tomat tapi tidak langsung dikonsumsi atau diolah dapat
dilakukan dengan menggunakan lemari es.Untuk hasil yang lebih baik, buah tomat
sebelumnya dimasukkan dalam plastik yang telah dilubangi.Penyimpanan dalam lemari
pendingin ini harus diperhatikan suhunya. Suhu dalam lemari es diatur tidak sampai di
bawah 10ºCkarena dikhawatirkan buah tomat akan rusak karena chilling injury. Tanda-
tanda terjadinya chilling injury antara lain adalah buah tomat akan membeku ketika
dingin tapi saat dikeluarkan di suhu ruang, buah tomat seperti berkerut dan berair.Untuk
pengiriman jarak jauh yang membutuhkan waktu simpan lama, peti-peti tomat harus
disimpan dulu dalam ruangan yang dingin (cool storage) agar dapat bertahan untuk
beberapa hari. Temperatur penyimpanan bagi buah-buah tomat yang telah berwarna
merah sebaiknya 0ºC dengan kelembaban 85%-90%, apabila buah-buah tomat tampak
belum merah sempurna temperatur tempat penyimpanannya dikendalikan agar antara
11,5ºC-12ºC (Kartasapoetra, 1989).

Untuk hasil yang maksimal, sebelum buah dimasukkan ke cool storage, dilakukan pra
pendinginan dan pengemasan dengan polyethylene terlebih dahulu.Pra pendinginan ini
dapat dilakukan dengan udara dingin yang bergerak cepat dan bertekanan (forced-air
precooling) atau merendam dalam air yang mengalir maupun tidak mengalir
(hydrocooling), dengan kontak es atau timbunan es (ice cooling), serta teknik udara
vakum (vacuum cooling). Tujuan pra pendinginan ini antara lain untuk menghilangkan
panas lapang agar menurun dengan cepat sebelum buah diangkut atau disimpan.
Keuntungan cara ini, dapat memperlambat kematangan, penurunan susut buah dan kadar
askorbat dalam buah tomat. Dari hasil penelitian, dengan perlakuan ini dapat tahan
sampai 5-15 hari tetap segar.Cool storage merupakan pendinginan mekanik untuk
mengontrol temperatur ruang simpan. Alat ini mengatur konsentrasi N tinggi dan
O2 rendah atau menggunakan gas freon. Penggunaan gas freon saat ini sudah tidak
dianjurkan lagi karena tidak ramah lingkungan. Komposisi alat ini antara lain adalah
klep pengatur, evaporator, kompresor dan kodensor. Sistem pengontrol tambahan dari
sistem penyimpanan ini berasal dari panas lingkungan sekitar dan produk.Untuk
mendapatkan jangka waktu kesegaran yang paling lama, penyimpanan dengan
controlled atmosphere (CA) adalah yang terbaik. Menurut penelitian yang telah
dilakukan Hermiati et al. (1999) mengenai pengaruh konsentrasi O2 dan CO2 terhadap
daya tahan simpan buah tomat pada penyimpanan dengan atmosfir terkendali,
menunjukkan bahwa semakin rendah konsentrasi O2 dan semakin tinggi kansentrasi
CO2 dalam ruang penyimpanan, maka semakin lambat terjadinya proses pematangan
buah tamat. Perlakuan dengan kombinasi 2% O2 dan 3% CO2 menghasilkan buah tomat
dengan tingkat keawetan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya,
yang ditandai dengan kadar gula yang terendah, kehilangan vitamin C terkecil dan
perubahan tingkat kelunakkan yang paling kecil pada buah tomat yang disimpan pada
kondisi atmosfir tersebut. Perlakuan tersebut juga menghasilkan warna dan bau tomat
yang relatif lebih disukai daripada yang dihasilkan perlakuan lainnya. Sedangkan
menurut Anonim (2006), untuk CA pada buah tomat, kombinasi gas yang paling baik
adalah 3% O2, <3%co2 dan kelembaban relatif sekitar 85%.Penyimpanan
dengan modified atmosphere (MA) mirip seperti controlled atmosphere (CA) yaitu
dengan mengontrol konsentrasi oksigen dan karbondioksida. MA ini menggunakan
lembar polimer semipermiabel yang telah disebut di atas sebagai MAP (Modified
Atmosphere Packaging) seperti polyethylene. Tidak seperti CA yang kadar gasnya
diatur pada batas tertentu, kadar gas pada MA telah ditentukan ketika pengemasan dan
tidak ada pengaturan kadar udara saat penyimpanan. Konsentrasi O2 akan menurun
seiring dengan peningkatan konsentrasi CO2 di sekitar buah di dalam plastik. Hal ini
disebabkan oleh proses respirasi dari buah tomat. MA tidak lebih baik dari CA untuk
penyimpanan dengan jangka waktu yang lebih lama tetapi untuk penyimpanan di toko
dan penjualan ke tangan konsumen, MA sudah sangat efektif.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa buah tomat
yang diberi perlakuan seperti dapat disimpan lama dari pada buah yang tidak diberi
perlakuan sama sekali. Hal ini disebabkan karena buah tomat yang dilapisi dapat ditekan
atau diperlambat proses metabolismenya (respirasi) sehingga secara otomatis proses
pembusukannya lebih lambat. Selain itu Berdasarkan hasil pengamatan pelilinan pada
buah tomat  menunjukan bahwa penyimpanan pada suhu dingin (kulkas) mampu
menjaga buah lebih tahan lama dibandingkan dengan suhu ruang.
5.2 Saran
Sebaiknya mahasiswa melakukan praktikum ini dengn serius dan lebih teliti lagi agar
hasil pengamatannya lebih lengkap dan terperinci.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2010. “ Proses Analisis buah tomat Waxing Pada Produk Hortikultura”.  Diakses
dari https://lordbroken.wordpress.com/2010/07/14/proses-pelilinan-waxing-pada-produk-
hortikultura/ pada 26 Novemer 2016

Anonim. 2014. “ Laporan Praktikum Pelilinan Pada Buah Tomat”.  Diakses


dari http://referensipertanian.blogspot.co.id/2014/01/laporan-praktikum-pelilinan-pada-
buah.html pada 26 November 2016

Anonim. 2015. “Pelilinan”. Diakses


dari http://teknologipenangananhasilpertanianstpp.blogspot.co.id/2015/04/pelilinan.html.
Pada 26 November 2016

LAMPIRAN HASIL PENGAMATAN


GAMBAR 1.

H-0

H-3

GAMBAR 2
H-0

H-3

GAMBAR 3
H-0

H-3
GAMBAR 4

H-0 H-1 H-2

H-3

GAMBAR 5

H-1 H-2 H-3


GAMBAR 6

HASIL PENGAMATAN

Perlakuan : Kemasan Pervorasi X Penyimpanan pada ruang pendingin suhu 5-7°C

Hari 1 : Minggu, 09-05-2021

Penampakan

Berat : 42,27 gr

Hari 4 : Rabu, 12-05-2021

Penampakan
Berat : 42,12 gr

Hari 7 : Sabtu, 15-05-2021

Penampakan

Berat : 41,45 gr
GAMBAR 7

H -3 H-6

H-9

Anda mungkin juga menyukai