Anda di halaman 1dari 3

3.

Permodalan dan Rasio Permodalan


Permodalan Bank
Penggunaan modal bank dimaksudkan utuk memenuhi segala kebutuhan guna
menunjang kegiatan operasi bank. Jumlah modal bank dianggap tidak mencukupi apabila
tidak memenuhi maksud-maksud tersebut. Namun, dalam praktiknya, menetapkan
berapa besarnya jumlah wajar kebutuhan modal suatu bank adalah tugas yang cukup
kompleks.
Fungsi Modal Bank
Modal bank memiliki tiga fungsi yaitu; fungsi operasional, fungsi perlindungan, fungsi
pengamanan dan pengaturan. Berikut penjelasannya :
a. Memberikan perlindungan kedapa nasabah
b. Mencegah terjadinya kejatuhan bank
c. Memenuhi kebutuhan gedung kantor dan inventaris
d. Memenuhi ketentuan permodalan minimum
e. Meningkatkan kepercayaan masyarakat
f. Menutupi kerugian aktiva produktif bank
g. Sebagai indikator kekayaan bank
h. Meningkatan efisiensi operasional bank

Pengaruh Jumlah Modal Terhadap Perolehan Keuntungan Bank

Untuk mengukur kemampuan bank memperoleh keuntungan dapat digunakan berbagai


ukuran antara lain adalah rasio return on asset (RAO) dan return on equity (ROE)

Return on Asset

Laba setelah pajak


Return on Asset =
Total Assets

Return on Equity

Laba setelah pajak


Return on Equity =
Total equity

Kedua rasio diatas memiliki hubungan yang ditentukan oleh apa yang disebut dengan
equity multiplier yaitu

Laba Asset
Equity Multiplier (EM) =
Total Equity
Rasio EM ini dapat dibuktikan dengan cara berikut:

Laba setelah pajak Laba setelah pajak Laba Asset


: =
Total equity Total Assets Total Equity

atau

ROE = ROA x EM

Rasio Permodalan Bank

Beberapa rasio yang umum digunakan untuk menilai kemampuan dan kecukupan
modal bank adalah sebagai berikut:

 Rasio modal terhadap pihak ketiga


 Rasio modal terhadap total aset beresiko
 Rasio modal terhadap total aset
 Rasio kredit terhadap modal
 Rasio aktiva tetap modal.

Rasio permodalan diatas antara satu dan lainnya memiliki kelemahan. Rasio modal
terhadap total aset tidak dipengaruhi oleh perbedaan resiko yang berkaitan dengan
struktur aset yang mungkin berbeda. Penggunaan rasio permodalan di atas sebenarnya
untuk mempermudah mengukur modal bank, namun tingkat akurasinya relatif rendah.

Rasio permodalan lain adalah rasio modal terhadap tota aset yang digolongkan
beresiko. Rasio ini dimaksudkan untuk memperbaiki keserderhanaan rasio modal
sebelumnya yang dimaksudkan utnuk memperbaiki kesederhanaan rasio modal
sebelumnya yang dimaksudkan untuk menghitungkan dan mnegelompokan
perbedaan-perbedaan resiko aset bank.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menilai kebutuhan modal bank antara lain:

a. Kualitas dan integritas manajemen


b. Likuiditas
c. Kualitas aktiva
d. Laba yang ditahan
e. Pembebanan biaya
f. Struktur sumber dana
g. Kualitas prosedur operasi
h. Ketentuan permodalan minimum
i. Kebijakan pemupukan modal dan pembagian dividen

Modal Bagi Kantor Cabang Dari Bank Yang Berkedudukan Di Luar Negeri

Yang dimaksud dengan modal bagi kantor cbang bank dari bank yang berkedudukan
di luar negeri adalah dana bersih kantor pusat dan kantor-kantor cabangnya di luar
Indonesia. Adapun komponen dari dana bersih tersebut adalah sebagai berikut:

a. Cadabgab yang dibentuk oleh kantor cabang di Indonesia yang berasal dari laba
setelah pajak baik berupa cadangan modal, cadangan umum, dan cadangan tujuan.
b. Penyisihan penghapusan aktiva produktif
c. Cadangan revaluasi aktiva tetap
d. Laba yang ditahan
e. Laba tahun lalu
f. Laba yang berjalan
g. Selisih antara penerimaan dalam segala bentuk di luar butir a s/d f dari kantor
pusat, dan/atau kantor-kantor cabang bank di luar Indonesia kepada kantor
cabangnya di Indonesia, dengan penempatan dana dalam segala bentukdi luar
butir a s/d f dari kantor cabangnya di Indonesia kepada kantor pusat dan/atau
kantor-kantor cabangnya diluar Indonesia yag besarnya telah ditetapkan terlebih
dahulu.

Anda mungkin juga menyukai