Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN ASPEK PERTANIAN

Disusun untuk memenuhi UAS

Mata Kuliah : Ekonomi Sumber Daya Alam

Dosen Pengampu : Zainol Arifin, S.P., M.P

Oleh :

Nama : Nopianus Canggung


NIM : 2020310060
Kelas : A

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaiakan tugas makalah yang berjudul Pembanguna Berkelanjutan
Aspek Pertanian ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang di
berikan oleh dosen pengampuh mata kuliah pada mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Alam.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menmbah wawasan tentang Pembanguan
Berkelanjutan Aspek Pertanian bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Zainul Arifin, S.P, M.P selaku dosen
pengampuh mata kulia Ekonomi Sumber Daya Alam yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapakan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini pada tepat waktu.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, Juli 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3. Tujuan Masalah..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
2.1. Pengertian dan Perkembangan Sistem Pertanian Berkelanjutan....................4
2.2. Prinsip Dasar Sistem Pertanian Berkelanjutan..............................................8
2.3. Ciri-Ciri Sistem Pertania Berkelanjutan.........................................................8
2.4. Sifat-sifat Sistem Pertanian Berkelanjutan.....................................................10
2.5. Indikator Sistem Pertanian Berkelanjutan......................................................11
2.6. Aplikasi Pertanian Berkelanjutan...................................................................12
BAB III PENUTUP...........................................................................................................16
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................16
3.2. Saran...............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Awalnya, tahun 1980, istilah “sustainable agriculture” atau diterjemahkan
menjadi‘pertanian berkelanjutan’ digunakan untuk menggambarkan suatu sistem pertanian
alternatif berdasarkan pada k!nservasi sumber daya dan kualitas kehidupan di pedesaan.
Sistem pertanian berkelanjutan ditujukan untuk mengurangi kerusakan lingkungan,
mempertahankan produktiviitas pertanian, meningkatkan pendapatan petani dan
meningkatkan stabilitas dan kualitas kehidupan masyarakat di pedesaan. Tiga indikator besar
yang dapat dilihat dari lingkungannya lestari, ek!n!minya meningkat (Sejahtra) dan secara
sosial diterima oleh masyarakat petani.
Definisi komprehensif bagi pertanian berkelanjutan meliputi komponen-komponen
fisik, biologi dan sosial eonomi, yang direpresentasikan dengan sistem pertanian yang
melaksanakan pengurangan input bahan-bahan kimia dibandingkan pada sistem pertanian
tradisional, erosi tanah terkendali, dan pengendalian gulma, memiliki efisiensi kegiatan
pertanian (On farm) dan bahan-bahan input maksimum, pemeliharaan kesuburan tanah
dengan menambahkan nutrisi tanaman, dan penggunaan dasar-dasar biologi pada
pelaksanaan pertanian.
Pembangunan pertanian berkelanjutan lebih mentitikberatkan pada keadaan yang akan
terjadi pada beberapa tahun kedepan, seperti kekurangan pangan akibat situasi ekonomi politi
yang tidak menguntungkan dan ledakan penduduk yang luar biasa. Yang menjadi
permasalahn yang harus dapat diatasi adalah bagaimana cara yang harus dilakukan untuk
dapat menekan jumlah penduduk dan mencukupi kebutuhan pangan secara nasional maupun
internasional. Pembangunan pertanian seharusnya dilakukan dengan mengadopsi model
tertentu, dimana m!del pertanian itu harus dirubah secara total. Pertanian tradisional
dianggap tidak layak lagi karena yang dibutuhkan adalah ketersediaan pangan dalam jumlah
besar dan cepat. Dengan menerapkan sistem pertanian berkelanjutan makakemungkinan
besar masalah-masalah tersebut akan dapat teratasi. Karena dengan pertanian berkelanjutan
ini dilihat dari segi teknologi sudah sangat mendukung, bibitunggul tersedia, pemilihan lahan
yang tepat dan sesuai dengan jenis tanaman yang akan di tanam.

1
Pada dasarnya sistem pertanian berkelanjutan merupakan sistem perubahan dari
pertanian tradisional dengan tujuan untuk dapat memenuhi target-target maksimal yang telah
direncanakan, mengatasi permasalahan perekonomian dunia dan memaksimalkan kebutuhan
yang cepat dan siap saji. Hal tersebut juga didasarkan pada pengelolaan sumber daya yang
ada dengan maksimal, memanfaatkan, mempertahankan dan lebih meningkatkan kualitas
lingkunagn serta konservasi sumber daya alam.
Dalam pengelolaannya, sistem pertanian berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
dilakukan melalui pemanfaatan sumberdaya alam secara optimal, lestari dan menguntungkan,
sehingga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk kepentingan generasi sekarang dan
generasi mendatang. Pemilihan k!m!ditas dan areal usaha yang cocok merupakan kunci
dalam pelaksanaan pembangunan pertanian berkelanjutan komoditas harus yang
menguntungkan secara ekonomis, masyarakat sudah terbiasa membudidayakannya, dan
dibudidayakan pada lahan yang tidak bermasalah dari segiteknis, ekologis dan
menguntungkan secara ekonomis.
Dari beberapa urian diatas sangat jelas bahwa pentingnya sistem pertanian
berkelanjutan untuk dapat diterapkan oleh berbagai negara yang ada dibelahan dunia dengan
semaksimal mungkin. Pada paper ini diuraikan tentang definisi pertanian berkelanjutan,sifat
dan ciri pada pertanian berkelanjutan, dampak positif maupun negatifnya dan indikator serta
aplikasi pertanian berkelanjutan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud dengan Pembangunan Berkelanjutan Aspek Pertanian?
2. Bagaimanakah prinsip dasar sistem pertanian berkelanjutan?
3. Bagaimanakah ciri dan sifat sistem pertanian berkelanjutan?
4. Bagaimankah indikator pada penerapan yang terdapat pada sistem pertanian
berkelanjutan?
5. Apakah yang di maksud dengan aplikasi penerapan yang terdapat pada sistem pertanian
berkelanjutan?
1.3. Tujuan Masalah
1. Mengetahui sistem pertanian berkelanjutan
2. Mengetahui prinsip dasar sistem pertanian berkelanjutan
3. Mengetahui ciri dan sifat sistem pertanian berkelanjutan

2
4. Mengetahui indikator pada penerapan yang terdapat pada sistem pertanian berkelanjutan
5. Mengetahui aplikasi pada penerapan yang terdapat pada sistem pertanian berkelanjutan

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan Perkembangan Sistem Pertanian Berkelanjutan

Pertanian Berkelanjutan (Sustainable agriculture) adalah pertanian berkelanjutan


sustainable agriculture' adalah pertanian yang berlanjut untuk saat ini dan saat yang akan
datang dan selamanya, Artinya pertanian tetap ada dan bermanfaat bagi semuanya dan tidak
menimbulkan bencana bagi semuanya. Jadi dengankata lain pertanian yang bisa
dilaksanakan saat ini, saat yang akan datang dan menjadi warisan yang berharga bagi anak
cucu kita.

Ada pun definisi lain dari sistem pertanian berkelanjutan adalah sebagai alternatif-alternatif
untuk mencapai tujuan sistem produksi pertanian yang dapat menguntungkan secara
ekonomi dan aman secara lingkungan. Sistem pertanian yang berkelanjutan juga dapat
diartikan sebagai keberhasilan dalam mengelolah sumber daya untuk kepentingan pertanian
dalam memenuhi kebutuhan manusia, sekaligus mempertahankan dan meningkatkan
kualitas lingkungan serta konservasi sumber daya alam. Pertanian berwawasan lingkungan
selalu memperhatikannasabah tanah, air, manusia, hewan6ternak, makanan, pendapatan dan
kesehatan.

Sedagkan tujuan pertanian berwawasan lingkungan adalah mempertahankan dan


meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan dan mempertahankan basil pada aras yang
optimal, mempertahankan dan meningkatkan keanekaragaman hayati dan ekosistem dan
yang lebih penting untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan penduduk
danmakhluk hidup lainnya. Berarti dapat disimpulkan bahwa pertanian berkelanjutan dan
sustainable agriculture adalah pertanian yang meliputi komponen-komponen fisik, biologi,
sosial ekonomi, lingkungan dan manusia yang berjalan secara ideal untuk saat ini dan yang
akan datang.

Setelah perang dunia II penggunaan bahan kimia dan rekayasa teknologi meningkat lagi

4
dan mencapai puncaknya pada tahun 1970-an, dimana pada tahun yang sama terjadi krisis
energy. Semua negara berlomba-lomba memacu produktivitas industri pertanian untuk
memenuhi bahan baku agroindustry. Semangat berkompetisi melahirkan teknologi-teknologi
baru didunia pertanian seperti rekayasa genetika, kultur jaringan, dan teknologi canggih
pertanian lainya.

Di inegara-negara selatan seperti Indonesia, dicanangkan program intensifiikasi usaha


tani,khususnya padi sebagai makanan pokok, dengan mendorong pemakaian benih varietas
unggul (high variety vield), pupuk kimia dan obat-obatan pemeberantas hama dan penyakit.
Kebijakkan pemerintah saat itu memang secara jelas merekomendasaikan penggunaan
energi luar yang dikenal dengan paket Panca Usaha Tani, yang salah satunya menganjurkan
penggunaan pupuk kimia dan pestisida.

Terminologi pertanian berkelanjutan (susitainable agriculture) sebagai padanan istilah


agroekosistem pertama kali dipakai sekitar awal tahun 1980-an oleh pakar pertanian FAO
(Food Agriculture Organization). Agroekosistem sendiri mengacu pada modifikasi
ekosistem alamiah dengan sentuhan campur tangan manusia untuk menghasilkan bahan
pangan, serat, dan kayu, untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan manusia Conway
(1984) juga menggunakan istilah pertanian berkelanjutan dengan agroekosistem yang
berupaya memadukan antara produktivitas (Productivity), stabilitas (Stability), Pemerataan
(equlity), jadi semakin jelas bahwa konsep agroekosistem atau pertanian berkelanjutan
adalah jawaban kegamangan dampak green revolution antara lain di tenggarai oleh semakin
merosotnya produktivitas pertanian (leaffing off).

Kegagalan pertanian modern memaksa pakar pertanian dan lingkungan berpikir keras dan
mencoba merumuskan kembali sistem pertanian ramah lingkungan atau back tonature. Jadi
sebenarnya sistem pertaninan berkelanjutan merupakan paradigma lama yang mulai
diaktualisasikan kembali menjelang masuk abad ke-21 ini. Hal ini merupakan fenomena
keteraturan siklus alamiah sesuai dengan pergantian abad. Saat ini, negara-negara barat
dilanda gelombang budaya teknologi tinggi (information technology) yang disertai pesatnya
penggunaan teknologi super canggih dalam bidang telekomunikasi, misalnya penemuan

5
internet, telepon seluler, dan lain sebagainya. Sementara, negara-negara selatan masih
berada dalam masa transisi dari gelombang budaya pertanian ke gelombang budaya industrii
teknologi yang diadopsi oleh masyarakat manusia turut menentukkan semangat, corak, sifat,
struktur, serta proses ekonomi, sosial, dan budaya.

Ada dua peristiwa penting yang melahirkan paradigma baru sistem pertanian
berkelanjutan, peristiwa pertama adalah laporan Brundland dari komisi dunia tentang
lingkungan dan pembangunan pada tahun 1980, yang mendefinisikan dan berupaya
mempromosikan paradigma pembangunan berkelanjutan. Peristiwa kedua adalah konferensi
dunia di Rio de Jeneri Brazil pada tahun 1992, yang memuat pembahasan agenda 21 dengan
mempromosikan Sustainable Agriculture and Rural Development (SARD) yang membawa
pesan moral pada dunia bahwa “without better enviromental stewardship, development will
be undermined” berbagai agenda penting termasuk pembahasan bidang yang termasuk
dalam pembahasan bidang pertanian dalam konferensi tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Menjaga kontinuitas produksi dan keuntungan usaha di bidang pertanian dalam arti
yangluas (Pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peikanan, dan
peternakan )untuk jangka panjang, bagi kelangsungan kehidupan manusia.
2. Melakukan perawatan dan peningkatan SDA yang berbasis pertanian.
3. Memenimalkan damapak negative aktivitas usaha pertanian yang dapat merugikan
bagi kesuburan lahan dan kesehatan manusia.
4. Mewujudkan keadilan sosial antara desa dan antar sektor dengan pendekatan
pembangunan pertanian berkelanjutan.

Memasuki abad 21 ini, kesadaran akan ertabiab yang anah lingkungan semakin
meningkat, sejalan dengan tuntutan era globalisasi dan perdagangan bebas, ha ini terutama
sekali dirasakan di negara-negara maju, misalnya negara-negara Amerika dan negara-
negara eropa. Semsentara itu negara-negara berkembang misalnya indonesia, tampaknya
masih terpuruk dan berkutat dengan dampak negative green revolution. Lahan-lahan sawah
di pulau jawa sebagai sentra produksi padi menunjukkan indikasi adanya penuruanan
produktivitas. Sawah-sawah mengalami kejenuhan berat atau pelandaian produktivitas
karena pemakain pupuk kimia dan obat-obatan yang sudah melampaui ambang batas
normal.

6
Konsep pertanian yang berkelanjutan terus berkembang, diperkaya dan dipertajam
dengan kajian pemikiran, model, metode, dan teori berbagai disiplin ilmu sehingga
menjadi suatu kajian ilmu terapan yang diabadikan bagi kemaslahatan umat manusia untuk
generasi sekarang dan mendatang.

Pertanian berkelanjutan dengan pendekatan sistem dan bersifat holistik


mempertautkan berbagai aspek atau gatrs dan disiplin ilmu yang sudah mapan antara lain
agronomi,ekologi, ekonomi, sosial, dan budaya. Sistem pertanian berkelanjutan juga berisi
suatu ajakan moral untuk berbuat kebijakan pada lingkungan sumber daya alam dengan
memepertimbangkan tiga matra atau aspek sebagai berikut :

1. Kesadaran Lingkungan (Ecologically Sound), sistem budidaya pertanian tidak boleh


mnyimpang dari sistem ekologis yang ada. Keseimbangan adalah indikator adanya
harmonisasi dari sistem ekologis yang mekanismennya dikendalikan oleh hukum alam.
2. Bernilai ekonomis (Economic Valueable), sistem budidaya pertanian harus mengacu
pada pertimbangan untung rugi, baik bagi diri sendiri dan orang lain,untuk jangka
pandek dan jangka panjang, serta bagi organisme dalam sistem ekologi maupun diluar
sistem ekologi.
3. Berwatak sosial atau kemasyarakatan (Socially Just), sistem pertanian harus selaras
dengan norma-noma sosial dan budaya yang dianut dan di junjung tinggi oleh
masyarakat disekitarnya sebagai contoh seorang petani akan mengusahakan peternakan
ayam diperkaangan milik sendiri. Mungkin secra ekonomis dan ekologis menjanjikkan
keuntungan yang layak, namun ditinjau dari aspek sosial dapat memberikan aspek yang
kurang baik misalnya, pencemaran udara karena bau kotoran ayam.

Norma-norma sosial dan budaya harus diperhatikan, apalagi dalam sistem pertanian
berkelanjutan di indonesia biasanya jarak antara perumahan penduduk dengan areal
pertanian sangat berdekatan. Didukung dengan tingginya nilai sosial pertimbangan utama
sebelum merencanakan suatu usaha pertanian dalam arti luas.

Lima kriteria untuk mengelolah sistem pertanian berkelanjutan :

1. Kelayakan Ekonomis (Economic viability)


2. Bermuansa dan bersahabat dengan ekologi (accologycally sound and friendly)

7
3. Diterima secara sosial (social just)
4. Kepantsan secara budaya (Cultrually approiate)
5. Pendekatan sistem holistic (Sistem and hollistic approach)

2.2. Prinsip-prinsip Dasar Sistem Pertanian Berkelanjutan

Menurut Jaker PO (Jaringan Kerja Pertanian Organik) dan IFOAM (International


Federation of Organic Agriculture Movement), ada 4 prinsip dasar dalam membangun
gerakan pertanian berkelanjutan :

1. Prinsip Ekologis
Prinsip ini mengembangkan upaya bahwa pola hubungan antara organisme dengan
alam adalah satu kesatuan. Upaya-upaya pemanfaatan air, tanah, udara, iklim serta
sumber-sumber keanekaragaman hayati di alam harus seoptimal mungkin (tidak
Mengeksploitasi) Upaya-upaya pelestarian harus sejalan dengan upaya pemanfaatan.
2. Prinsip Teknis
Produksi dan pengolahan prinsip teknis ini merupakan dasar untuk mengupayakan
suatu produk organic. Yang termasuk dalam prinsip ini mulai dari transisi lahan model
pertanian konfensional ke pertanian berkelanjutan, cara pengelolaannya, pemupukan,
pengelolaan hama dan penyakit hingga penggunaan teknologi yang digunakan sejauh
mungkin mempertimbangkan kondisi fisik setempat.
3. Prinsip Sosial Ekonomis
Prinsip ini menekankan pada penerimaan model pertanian secara sosial dan secara
ekonomis menguntungkan petani. Selain itu juga mendorong berkembangnya kearifan
lokal, kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, dan mendorong kemandirian petani.
4. Prinsip Politik
Prinsip ini mengutamakan adanya kebijakan yang tidak bertentangan dengan upaya
pengembangan pertanian berkelanjutan. Kebijakan ini baik dalam upaya produksi,
kebijakan harga, maupun adanya pemasaran yang adil.

2.3. Ciri-ciri Sistem Pertanian Berkelanjutan


Ciri-ciri sistem pertanian berkelanjutan dan berwawasan lingkungan adalah :

8
1. Secara ek!n!mi menguntungkan dan dapat dipertanggung jawabkan (economically
viable), Petani mampu menghasilkan keuntungan dalam tingkat produksi yang cukup
dan stabil, pada tingkat resiko yang bisa ditolerir/diterima.
2. Berwawasan ekologis (ecologically sound).
Kualitas agroekosistem dipelihara atau ditingkatkan, dengan menjaga keseimbangan
ekologi serta konsevasi keanekaragaman hayati. Sistem pertanian yang berwawasan
ekologi adalah sistem yang sehat dan mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap
tekanan dan gangguan (stress dan shock).
3. Berkeadilan Sosial
Sistem pertanian yang menjamin terjadinya keadilan dalam akses dan kontrol terhadap
lahan, modal, informasi, dan pasar, bagi yang terlibat tanpa membedakan status sosial
ekonomi, gender, agama atau kelompok etnis.
4. Manusiawi dan menghargai budaya lokal.
Menghormati eksistensi dan memperlakukan dengan bijak semua jenis mahluk yang
ada. Dalam pengembangan pertanian tidak melepaskan diri dari konteks budaya lokal
dan menghargai tatanan nilai, spirit dan pengetahuan lokal.
5. Mampu beradaptasi (Adaptable).
Mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi yang selalu berubah, seperti pertumbuhan
populasi, tantangan kebijaksanaan yang baru dan perubahan konstalasi pasar.

Berdasarkan Lembaga Konsultasi Penelitian Pertanian Internasional, pertanian


berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya yang berhasil untuk usaha pertanian guna
membantu kebutuhan manusia yang berubah, sekaligus mempertahankan atau
meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya alam. Ciri-cirinya adalah
sebagai berikut :
1. Mantap secara ekologis, berarti kualitas sumber daya alam dipertahankan dan
kemampuan agroekosistem secara keseluruhan mulai dari manusia, tanaman dan
hewan sampai organisme tanah ditingkatkan. Berarti tanah harus dikelola dan
kesehatan tanaman dan hewan serta masyarakat dipertahankan melalui proses biolgis.
Sumber daya lokal digunakan secara ramah dan dapat diperbaharui.
2. Dapat berlanjut secara ekonomis

9
3. Adil, yang berarti sumber daya dan kekuasaan didistribusikan sedemikian rupa
sehingga keperluan dasar semua anggota masyarakat dapat terpenuhi dan begitu pula
hak mereka dalam penggunaan lahan dan modal yang memadai serta bantuan teknis
yang terjamin.
4. Manusiawi, mengharagi martabata dasar semua makhlik hidup dan menghargai
budaya lokal.
5. Luwes, masyarakat memiliki kemampuan dalam menyesuaikan diri (mampu
beradaptasi) dengan perubahan kondisi usaha pertanian.
6. Secara ekonomi menguntungkan dan dapat dipertanggung jawabkan, para petani
mampu menghasilkan keuntungan dalam tingkat produksi yang cukup dan stabil,
pada tingkat resiko yang masih bisa ditolelir/diterima.
7. Berkeadilan sosial, ini yang sering mendapat hambatan, sistem ini harus menjamin
terjadinya keadilan dalam akses dan kontrol terhadap lahan, modal, informasi dan
pasar bagi yang terlibat, tanpa membedakan status sosial, ekonomi, jenis kelamin,
agama,maupun etnis.

2.4. Sifat-sifat Sistem Pertanian Berkelanjutan

Pertanian Berkelanjutan memiliki lima sifat diantaranya :

a) Mempertahankan fungsi ekologis, artinya tidak merusak ekologi pertanian itu sendiri.
b) Berlanjut secara ekonomis artinya mampu memberikan nilai yang layak bagi
pelaksana pertanian itu dan tidak ada pihak yang diekploitasi. Msing-masing pihak
mendapatkan hak sesuai dengan partisipasinya.
c) Adil berarti setiap pelaku pelaksanan pertanian mendapatkan hak-haknya tanpa
dibatasi dan dibelunggu dan tidak melanggar hal yang lain.
d) Manusiawi artinya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dimana harkat dan
martabat manusia dijunjung tinggi termasuk budaya yang telah ada.
e) Luwes yang berarti mampu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini,dengan
demikian pertanian berkelanjutan tidak statis tetapi dinamis bisa mengakmodir
keinginan konsumen maupun produsen.

10
2.5. Indikator Sistem Pertanian Berkelanjutan
1. Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas dengan kuantitas memadai
2. Membudidayakan tanaman secara alami
3. Mendorong dan meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian
4. Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah jangka panjang
5. Menghindarkan seluruh bentuk cemaran yang diakibatkan penerapan teknik
pertanian
6. Memelihara keragaman genetik sistem pertanian.

Konsep sistem pertanian berkelanjutan berorientasi pada tiga dimensi


keberlanjutan,yaitu keberlanjutan usaha ekonomi (Profit), keberlanjutan kehidupan sosial
manusia (people) dan keberlanjutan ekologi alam (Planet).

Dimensi ekonomi berkaitan dengan konsep maksimisasi aliran pendapatan yang


dapat diperoleh dengan setidaknya mempertahankan asset produktif yang menjadi basis
dalam memperoleh pendapatan tersebut. Indicator utama dimensi ekonomi ini ialah tingkat
efisiensi dan daya saing, besaran dan pertumbuhan nilai tambah dan stabilitas ekonomi.
Dimensi ekonomi menekankan aspek pemenuhan kebutuhan ekonmi manusia baik untuk
generasi sekarang ataupun mendatang.

Dimensi sosial adalah orientasi kerakyatan, berkaitan dengan kebutuhan akan


kesejahteraan sosial yang dicerminkan oleh kehidupan sosial yang harmonis (termasuk
tercegahnya konflik sosial) preservasi keragaman budaya dan modal sosio-
kebudayaan,termasuk perlindungan terhadap suku minoritas. Untuk itu pengentasan
kemiskinan, pemerataan kesempatan berusaha dan pendapatan, partisipasi sosial politik dan
stabilitas sosial budaya merupakan indikator-indikator penting yang perlu dipertimbangkan
dalam pelaksanaan pembangunan.

Dimensi lingkungan alam menekankan kebutuhan akan stabilitas ekosistem alam


yang mencakup sistem kehidupan biologis dan materi alam termasuk dalam hal ini ialah
terpeliharanya keragaman hayati dan daya tekstur biologis, sumber daya tanah, air dan
agroklimat, serta kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Penekanan dilakukan pada
preservasi daya lentur dan dinamika ekosistem untuk beradaptasi terhadap perubahan bukan
pada konservasi suatu kondisi ideal statis yang mustahil dapat diwujudkan. Ketiga dimensi

11
tersebut saling mempengaruhi sehingga ketiganya harus dipertimbangkan secara berimbang.
Sistem sosial yang stabil dan sehat serta sumberdaya alam dan lingkungan merupakan basis
untuk kegiatan ekonomi, sementara kesejahteraan ekonomi merupakan prasyarat untuk
terpeliharanya stabilitas sosial budaya maupun kelestarian sumber daya alam dan lingkungan
hidup.

2.6. Aplikasi Pertanian Berkelanjutan


Beberapa kegiatan yang diharapkan dapat menunjang dan memberikan kontribusi
dalam meningkatkan keuntungan produktivitas pertanian dalam jangka panjang,
meningkatkan kualitas lingkungan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat
pedesaan adalah sebagai berikut :
1. Pengendalian Hama Terpadu
Pengendalian Hama Terpadu merupakan suatu pendekatan untuk mengendalikan
hama yang dikombinasikan dengan metode-metode biologi, budaya, fisik dan kimia,
dalam upaya untuk meminimalkan; biaya, kesehatan dan resiko-resiko lingkungan.
Adapun caranya dapat melalui :
a) Penggunaan insek, reptil atau binatang-binatang yang diseleksi untuk
mengendalikan hama atau dikenal musuh alami hama, seperti Tricogama sp,
sebagai musuh alami dari parasit telur dan parasit larva hama tanaman.
b) Menggunakan tanaman-tanaman “penangkap” hama, yang berfungsi sebagai
pemikat (atraktan) yang menjauhkan hama dari tanaman utama.
c) Menggunakan drainase dan mulsa sebagai metode alami untuk menurunkan
infeksi jamur, dalam upaya menurunkan kebutuhan terhadap fungisida sintetis.
d) Melakukan rotasi tanaman untuk memutus populasi pertumbuhan hama setiap
tahun.
2. Sistem Rotasi dan Budaya Rumput

Sistem pengelolaan budidaya rumput intensif yang baru adalah dengan memberikan
tempat bagi binatang ternak di luar areal pertanian pokok yang ditanami rumput
berkualitas tinggi, dan secara tidak langsung dapat menurunkan biaya pemberian pakan.
Selain itu, rotasi dimaksudkan pula untuk memberikan waktu bagi pematangan pupuk
organic. Areal peternakan yang dipadukan dengan rumput atau kebun buah-buahan dapat

12
memiliki keuntungan ganda, antara lain ternak dapat menghasilkan pupuk kandangyang
merupakan pupuk untuk areal pertanian.

3. Konservasi Lahan

Beberapa metode konservasi lahan termasuk penanaman alur, mengurangi atau tidak
melakukan pembajakan lahan, dan pencegahan tanah hilang baik oleh erosi angina
maupun erosi air. Kegiatan Konservasi Lahan dapat meliputi :

a) Menciptakan jalur-jalur konservasi


b) Menggunakan dam penahan erosi
c) Melakukan Penterasan
d) Menggunakan pohon-pohon dan semak untuk menstabilkan tanah
e) Menjaga kualitas air/lahan basah.

Konservasi dan perlindungan sumberdaya air telah menjadi bagian penting dalam
pertanian. Banyak diantara kegiatan-kegiatan pertanian yang telah dilaksanakan tanpa
memperhatikan kualitas air. Biasanya lahan basah berperan penting dalam melakukan
penyaringan nutrisi (pupuk an organic) dan pestisida. Adapun langkah-langkah yang
ditujukan untuk menjaga kualitas air, antara lain :

a) Mengurangi tambahan senyawa kimia sintetis ke dalam lapisan tanah bagian atas
(Topsoi) yang dapat mencuci hingga muka air tanah (water table)
b) Menggunakan irigasi tetes (drip irrigation)
c) Menggunakan jalur-jalur konsevasi sepanjang tepi saluran air.
d) Melakukan penanaman rumput bagi binatang ternak untuk mencegah peningkatan
racun akibat aliran air limbah pertanian yang terdapat pada peternakan intensif.
4. Tanaman Pelindung

Penanaman tanaman-tanaman seperti gandum dan semanggi pada akhir musim


panentanaman sayuran atau sereal, dapat menyediakan beberapa manfaat termasuk
menekan pertumbuhan gulma (weed), pengendalian erosi, dan meningkatkan nutrisi dan
kualitas tanah.

5. Disersifikasi Lahan dan Tanaman

13
Bertanam dengan memiliki varietas yang cukup banyak di lahan pertanian dapat
mengurangi kondisi ekstrim dari cuaca, hama penggangu tanaman, dan harga pasar.
Peningkatan diversivikasi tanaman dan jenis tanaman lain seperti pohon-pohon dan
rumput-rumputan, juga dapat memberikan kontribusi terhadap konservasi lahan, habitat
binatang, dan meningkatkan populasi serangga yang bermanfaat. Beberapa langkah
kegiatan yang dilakukan :

a) Menciptakan sarana penyediaan air, yang menciptakan lingkungan bagi katak,


burung dan binatang-binatang lainnya yang memakan serangga dan insek.
b) Menanam tanaman-tanaman yang berbeda untuk meningkatkan pendapatan
sepanjang tahun dan meminimalkan pengaruh dari kegagalan menanam sejenis
tanaman saja.

6. Pengelolaan Nutrisi Tanaman

Pengelolaan nutrisi tanaman dengan baik dapat meningkatkan kondisi tanah dan
melindungi lingkungan tanah. Peningkatan penggunaan sumber daya nutrisi di lahan
pertanian, seperti pupuk kandang dan tanaman kacang-kacangan (leguminosa) sebagai
penutup tanah dapat mengurangi biaya pupuk anorganik yang harus dikeluarkan.
Beberapa jenis pupuk organik yang bisa digunakan antara lain :

a) Mengomposan
b) Menggunaan kascingc
c) Menggunaan pupuk-ijauan (dedaunan)
d) Menambahan nutrisi pada tanah dengan emulsi ikan dan rumput laut.
7. Agroforestri ( Wana tani)
a) Agroforestri merupakan suatu sistem tata guna lahan yang permanen,
dimanatanaman semusim maupun tanaman tahunan ditanam bersama atau dalam
rotasi membentuk suatu tajuk yang berlapis, sehingga sangat efektif untuk
melindungi tanah dari hempasan air hujan. Sistem ini akan memberikan
keuntungan baik secara ekologi maupun ekonomi.
b) Dapat diperoleh secara berkesinambungan hasil tanaman-tanaman musiman dan
tanaman-tanaman tahunan.

14
c) Dapat dicegah terjadinya serangan hama secara total yang sering terjadi pada
tanaman satu jenis (monokultur)
d) Keanekaan jenis tanaman yang terdapat pada sistem agroforestri memungkinkan
terbentuknya stratifikasi tajuk yang mengisi ruang secara berlapis ke arah vertical.
Adanya struktur stratifikasi tajuk seperti ini dapat melindungi tanah dari
hempasan air hujan, karena energi kinetik air hujan setelah melalui lapisan tajuk
yang berlapis-lapis menjadi semakin kecil dari pada energi kinetik air hujan yang
jatuh bebas.

15
BAB III
PENUTUP

3.1. kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Sistem pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pertanian yang


seimbang antara ekosistem, ekonomi, lingkungan dan manusia yang berkelanjutan
untuk saat ini dan yang akan datang. Dan sistem pertanian berkelanjutan juga
mempunyai kriteria, prinsip-prinsip, sifat-sifat, dampak positif maupun negatif,
indikator dan aplikasi dalam menjalankan pertanian yang sustainable agar dapat
berjalan dengan seimbang.
2. Prinsip dasar sistem pertanian berkelanjutan adalah prinsip ekologis, prinsip sosial
ekonomi, prinsip teknis, dan prinip politik prinsip.
3. Ciri dari sistem pertanian berkelanjutan adalah Secara ekomi menguntungkan dan
dapat dipertanggung jawabkan (economically viable) Berwawasan ekologis
ecologically sound), Berkeadilan sosial manusiawi dan menghargai budaya lokal dan
mampu bradaptasi. Sifat sistem pertanian berkelanjutan adalah Mampertahankan
fungsi ekologis, berlanjut secara ekonomis, adil manusiawi, dan luwes.
4. Indikat!r dari sistem pertanian berkelanjutan adalah menghasilkan produk pertanian
yang berkualitas dengan kuantitas memadai, membudidayakan tanaman secara
alami,mendorong dan meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem
pertanian,memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah jangka panjang,
menghindarkan seluruh bentuk cemaran yang diakibatkan penerapan teknik
pertanian,memelihara keragaman genetik sistem pertanian.
5. Aplikasi pada penerapan yang terdapat pada sistem pertanian berkelanjutan adalah
pengendalian hama terpadu, sistem rotasi dan budidaya rumput, konservasi lahan,
menjaga kualitas air/lahan basah, tanaman pelindung, diversifikasi tanaman dan
lahan, pengolahan nutrisi tanaman, dan agroforestry.

16
3.2. Saran
Semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua sebagai
pembaca dan lebih khusus penulis sampaikan kepada rekan-rekan mahasiswa, semoga
Makalah ini dapat menambah wawasan kita semua dalam memahami tentang dunia
pertanian, lebih khusus tentang pembangunan berkelanjutan aspek pertanian. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat kekurangan yang kita
temukan, maka dari itu penulis sangat mengharapkan adanya masukan dari pembaca yang
bersifat membangun demi kepaduan dari Makalah ini.
Terimakasih. Tuhan memberkati. Amin ^_^

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjV1_6pjd3
4AhUbF7cAHUr9ALwQFnoECAkQAQ&url=https%3A%2F
%2Fdistan.bulelengkab.go.id%2Finformasi%2Fdetail%2Fartikel%2Fpengertian-dan-
konsep-pertanian-berkelanjutan-22&usg=AOvVaw2jYQP-vHvyewmUwMDv9CkM

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjV1_6pjd3
4AhUbF7cAHUr9ALwQFnoECAoQAQ&url=https%3A%2F
%2Fdistan.bulelengkab.go.id%2Finformasi%2Fdetail%2Fartikel%2Fpertanian-
berkelanjutan-73&usg=AOvVaw0IeMmVC53XKGiCIgipcZeZ

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjV1_6pjd3
4AhUbF7cAHUr9ALwQFnoECCcQAQ&url=http%3A%2F%2Fjtp.fp.unib.ac.id
%2Fpembangunan-pertanian-berkelanjutan
%2F&usg=AOvVaw2V_jQZ1y3kQdSPJ_LWvWfN

18

Anda mungkin juga menyukai