Disusun Oleh :
CANDRALIZA
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirahim
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT , atas rahmat dan karunia-
Nya yang telah memberikan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul pertanian dan Pangan.
Shalawat dan salam kita hadiahkan kepada sang idola kita nabi besar
Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju alam
yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini
penulis memohon maaf , dan meminta kritik, saran serta masukan yang bisa
membuat makalah ini menjadi lebih baik .
Terima kasih
Wassalamualikum Wr.Wb
i
DAFTAR ISI
ii
BAB. 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam
perekonomian nasional.Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik
secara langsung maupun secara tidak langsung dalam pencapaian tujuan
pembangunan perekonomian nasional.
B. RumusanMasalah
Pada Makalah kami kali ini, kami akan membahas tentang :
a. Kemandirian Pangan
b. Pembanguan Pertanian
c. Masalah dan Solusi Kemandirian Pangan dan Pembangunan Pertanian
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan Rumusan Masalah Makalah yang kami tulis, maka tujuan
penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memberi Pengartian tentang Kemandirian Pangan dan Pembangunan
Pertanian
2. Memberi contoh masalah yang terdapat dalam Kemandirian Pangan dan
Pembangunan Pertanian
3. Memberi Solusi dari Masalah Tersebut
D. Manfaat Penulisan
Dengan Makalah ini kami berharap dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi petani dalam mengusahakan
usahataninya
2. untuk memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara optimal sehingga
nantinya mampu meningkatkan pendapatan.
1
3. Sebagai informasi dalam pengambilan kebijakan bagi para eksekutif,
mengenai optimalisasi sistem usahatani dalam upaya memaksimalkan
pendapatan usahatani.
2
BAB. 2
PEMBAHASAN
A. Kemandirian Pangan
Kemandirian Pangan adalah kemampuan produksi pangan dalam negeri
yang didukung kelembagaan ketahanan pangan yang mampu menjamin
pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup ditingkat rumahtangga, baik dalam
jumlah, mutu, keamanan, maupun harga yang terjangkau, yang didukung oleh
sumber-sumber pangan yang beragam sesuai dengan keragaman lokal. (Pasal 1
Angka 9 UU Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan).
B. Pembangunan Pertanian
Pembangunan Pertanian dapat didefinisikan sebagai suatu proses peruba-
han social, Implementasinya tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan status dan
kesejahteraan petani semata,tetapi sekaligus juga dimaksudkan
untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia baik secara ekonomi, sosial,
politik, budaya, lingkungan, maupun melalui perbaikan (improvement ),
pertumbuhan (growth) dan perubahan (change) (Iqbal Dan Sudaryanto,2008).
3
meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan akan membawa bangsa
ini kepada krisis keadilan juga.
Dari gambaran krisis ini, terdapat kaitan yang sangat erat antara ketahanan
pangan dan pertanian yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa pertanian yang maju,
ketahanan pangan tidak akan sukses, dan tanpa ketahanan pangan yang baik,
bangsa ini akan mengalami suatu masalah yang sangat serius yaitu kelaparan dan
kemiskinan. Tetapi masalah itu dapat kita selesaikan dengan menjadikan pertanian
Indonesia yang menjadi solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan di negara
kita.
Mendorong pembangunan pertanian yang menjanjikan merupakan salah satu
usaha untuk mensejahterakan rakyatIndonesia khususnya.Tentu pemikiran ini
adalah sebuah langkah untuk menaggapi permasalahan kemiskinan dan kelaparan
di Indonesia. Usaha memajukan pertanian ini akan terus disempurnakan sehingga
sampai pada langkah-langkah operasional yang diperlukan pemangku
kepentingandalam pemberdayaan pertanian ini.
Berbagai bentuk krisis pangantelah terjadi selama ini yang merupakan bukti
bahwa lemahnyasektor pertanian dalam pemenuhan pangan di Indonesia,
sehingga mengakibatkan banyak terdapat keluarga petani Indonesia yang
ketahanan pangannya rendah yang mengakibatkan kemiskinan bahkan
menimbulkan penyakit kekurangan gizi pada anak-anak dan penyakit busung
lapar. Sehingga solusi terhadap persoalan pangan iniakan selalu terkait
denganmasalah kemiskinan dan kelaparan.
Kesejahteraanpetaniyang relatif rendahsaat iniakan sangat menentukan
prospek ketahanan pangandi Indonesia ke depannya. Kesejahteraan tersebut
diakibatkan oleh berbagai faktor yang timbul dan keterbatasan petani,
diantaranya yangpalingutama adalah :
a. Sebagian petani miskin karena memang tidak memiliki faktor
produktif yang mendukung pekerjaan mereka,kecuali tenaga kerjanya
b. Luas lahan pertanian yang sempit dan mendapat tekanan untuk terus
terkonversi
4
c. Terbatasnya akses terhadap dukungan layanan pembiayaandan penyuluhan
pertanian
d. Tidak adanya atau terbatasnya akses terhadap informasi dan teknologi
yang lebih memadai untuk mereka terapkan
e. Infrastruktur produksi (air, listrik, jalan, telekomunikasi) yang tidak
memadai
f. Struktur pasar yang tidak adil dan eksploitatif akibat posisi rebut-
tawar yang sangat lemah
g. Ketidak-mampuan, kelemahan, atau ketidak-tahuan petaniitusendiri.
5
Subtotal Umbi-umbian 7.850 8.635
3 Pangan Hewani - -
Ikan 7.512 8.263
Daging Ruminansia 671 738
Daging Unggas 1.103 1.214
Telur 2.291 2.520
Susu 658 724
Subtotal Pangan Hewani 12.212 13.433
4 Sayur dan Buah - -
Sayur 14.277 15.705
Buah 5.785 6.363
Subtotal Sayur dan Buah 20.062 22.068
5 Minyak dan Lemak
Minyak Kelapa 906 996
Minyak Sawit 1.233 1.356
Minyak Lain 42 47
Subtotal Minyak dan Lemak 2.181 2.399
6 Kacang-kacangan
6
2. menurunnya produksipangan dunia karena perubahan iklim terutama
masalah kekeringan di negara produsen serta menurunnya luas areal
panen,
3. pengaruh kenaikan harga minyak bumi yang menyebabkan ongkos
produksi naik, 4) adanya perubahan iklim global dan konversi komoditas
pangan ke bahan bakar nabati
4. adanya penguasaan perdagangan biji-bijian oleh beberapa korporasi
multinasional, dan
5. masuknya investor di bursa komoditas.
7
1960 95 juta
8
Memang, isu tentang penbangunan pertanian sudah cukup lama dibahas,
namun hingga saat ini belum terlihat langkah-langkah yang kongkret serta
efektifuntuk meningkatkan pertanian yang mandiri. Yang terjadi malah Indonesia
semakin tergantung dengan impor bahan pangan,serta kebijakan-kebijakan yang
ditempuh pemerintah justru semakin menekan pertanian Indonesia itu sendiri,
seperti membebaskan bea masuk untuk impor gandum dan kedelaiyang
menguasai pasar Indonesia.Padahal pertanian Indonesia sangat mempunyai
potensi yang besar untuk dikembangkan. Untuk itu pemerintah berperan dalam
memfasilitasi kondisi yang kondusif bagi masyarakat dan swasta untuk berkiprah
dalam pembangunan pangandalam rangka mewujudkan ketahanan pangan. Selain
pemerintah, kita juga perlu menjalin kerjasama dengan pemerintah untuk
menanggulangi masalah ketahanan pangan ini. Dan inimenjadi tanggung jawab
semua pihak. Untuk itu perlu dikembangkan suatu komitmen dan kerjasama
diantara semua pihak terutama dalam bentuk kerjasama yang erat antara
pemerintah, swasta, dan masyarakat (yang antara lain direpresentasikan oleh
kalangan LSM dan perguruan tinggi).Tugas pemerintah adalah menyelenggarakan
pengaturan, pembinaan, pengendalian, pengawasan terhadap ketersediaan pangan,
kecukupan , perataan pangan, baik dalam jumlah, mutu, aman, bergizi, beragam,
serta harga, distribusi, daya beli masyarakat.
Upaya untuk terciptaanyakondisi tersebut,makapemerintahmenetapkan target
pembangunan pertanian Indonesia ke depannya, yaitu peningkatan pada produksi
dan swasembada yang berkelanjutan, diversifikasi pangan,nilai tambahpada
produk pertanian Indonesia, daya saingdengan produk luar, ekspor, serta
peningkatan kesejahteraan petani, peternak dan nelayan dengan visi pertanian
Indonesia tahun 2009-2014 adalah menjadikan Pertanian Indonesia menjadi
pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal untuk
meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, ekspor, dan kesejahteraan
petani. Oleh karena itu, perspektif baru yang harus diterapkan adalah perspektif
pembangunanpertanianyang berkedaulatan berkeadilan, , dan berkelanjutan yang
harus mewarnai pembangunan dan penataan sektor dan bidang-bidang tersebut.
Ketiga prinsip tersebut didasarkan pada akar persoalan bangsa Indonesia yang
9
masih terperangkap ke dalam ketergantungan dengan pihak asing baik dalam
pemikiran pembangunan, peraturan perundangan, formulasi dan implementasi
kebijakan, aspek-aspek kehidupan sosial, maupun birokrasi.
Prinsip-prinsip pembangunan yang berkedaulatan adalah mencakup hal-hal di
bawah ini :
10
Adapun prinsip-prinsip berkelanjutan adalah sebagai berikut :
Sumber :
Penulis : Karta Jaya H Tambuna
11
BAB. 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa beberapa penjelasan diatas mengenai masalah kemandirian
pangan dan pembangunan pertanian kiranya para pembaca dapat memahami dan
mengerti serta ikut berpartisipasi dalam mengatasi masalah tersebut, bukan hanya
pemerintah saja yang bekerja. Jika pemerintah menjalankan Fungsinya dan
memberikan kebijakan-kebijakan namaun masyarakat tidak ikut berperan aktif
maka akan percuma usaha dan kebijakan-kebijakan tersebut tidak akan berjalan
dengan baik.
Selain memberi dukungan pada pemerintah untuk menjalankan segala
kebijakan, kita harus mengikuti langkah-langkah yang diambil pemerintah
(selama hal tersebut bersifat membangun dan tidak merugikan kita).
Dari uraian di atas, dapat kita berikan argumen bahwa pertanian Indonesia
masih memerlukan perhatian yang sangat serius dari berbagai pihak untuk
mensejahterakan petani dan untuk meningkatkan ketahanan pangan di negara
ini.Dan tidak lepas dari perhatian pemerintah sebagai penyelenggara peraturan,
pembinan dan pengawas terhadap pertanian Indonesia.
Masalah-masalah yang dihadapi negara kita ini bukanlah yang pertama kali
terjadi di dunia ini. Masalah yang kita alami ini telah pernah dialami oleh banyak
negara lain dan banyak yang dapat mengatasinya dengan sukses. Seharusnya
negara kita belajar dari pengalaman negara tersebut untuk mengatasi masalah
yang ini. Di samping itu juga peran masyarakat maupun pihak swasta juga sangat
dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini serta memajukan pertanian Inndonesia
yang berkelanjutan.
B. Saran
Agar penbangunan pertanian memiliki arah yang jelasdan berkesinambungan,
negara perlu menetapkan politik atau menganmbil sebuah kebijakan (Keputusan)
12
pertanian yaitu keputusan sangat mendasar dibidang pertanian pada tingkat
negara, yang menjadi arah ke depan, untuk menjadi acuan semua pihak yang
terlibat, dengan sasaran membangun kemandirian di bidang pangan.
Pemerintah harus menargetkan peningkatan pada produksi dan swasembada
yang berkelanjutan, berdaya saing dengan produk luar, ekspor, serta peningkatan
kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan.Sehingga, petani Indonesia menjadi
petani Industrial yang unggul dan sejahtera.
13
DAFTAR PUSTAKA
(Iqbal Dan Sudaryanto,2008).
Sumber : Martianto dkk (2006)
Sumber :
Penulis : Karta Jaya H Tambuna
14