Baso Gunawan
NIM: L1A122061
KELAS: 2022B
Mata Kuliah: Nutrisi dan Pakan Ternak
1
pakan tunggal atau campuran, dan mengurangi kemungkinan untuk
mengembangkan usaha peternakan yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Dengan pemahaman lebih dalam tentang teknologi pengolahan pakan,
peternak dapat memilih dan menggunakan teknologi yang tepat untuk
pengolahan pakan mereka, yang akan membantu mereka dalam mengurangi
biaya produksi dan memperbaiki kualitas pakan ternak
5. Kurangnya pemanfaatan lokasi sebagai lahan pastura: Tidak adanya
pemanfaatan lokasi sebagai lahan pastura merupakan permasalahan
pemnyediaan pakan karena peternak akan bergantung pada rumput rumput
yang tumbuh secara alami. sehingga ketika musim kemarau peternak akan
mengalami kendala yang di akibatkan tidak tersedianya pakan karena rumput
rumput yang tumbuh secara alami telah berkurang atau telah mati. Dengan
demikian, maka perlunya penanaman rumput di lahan pastura untuk
mengatasi masalah tersebut.
2
3
Makalah Nutrisi Pakan Ternak
OLEH
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Puji dan syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT, dengan segala
rahmat, hidayah, dan karunia-nya, akhirnya makalah landasan pendidikan ini
dapat diselesaikan dengan baik, taklupa salawat dan salam ditujukan kepada nabi
yang mulia, Rasulullah Muhammad SAW yang telah mengajarkan kepada kita
salah satunya untuk menuntut ilmu yang bermanfaat untuk mencapai kebahagiaan
dunia dan akhirat.
Kami menyadari pembuatan makalah ini belum sempurna dan masih
banyak terdapat kekurangan baik dalam hal kedalaman materi maupun dari segi
tata bahasa akademi. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun
diharapakan guna perbaikan dan menyempurnakan pembuatan makalah ini. Kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
dunia pendidikan.
Wassalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatuh.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Permasalahan dalam Penyediaan Pakan Ternak Ruminansia
dan Non-Ruminansia di Kabupaten Kolaka, Kecamatan
Watubangga, Kelurahan Watubangga
............................................................................................................
3
B. Solusi yang Telah Diterapkan untuk Mengatasi Permasalahan
Penyediaan Pakan Ternak
............................................................................................................
5
BAB III PENUTUP.........................................................................................10
A. Kesimpulan ......................................................................................10
B. Saran.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dukungan, seperti subsidi atau bantuan finansial, untuk membantu peternak
menghadapi tantangan harga pakan yang tinggi.
2. Kurangnya dukungan pemerintah dalam hal kebijakan
4
dukungan dari pemerintah atau lembaga terkait dalam bentuk penyuluhan,
bantuan bibit, atau insentif juga dapat menjadi faktor penghambat. Peternak
mungkin kurang termotivasi untuk menanam hijauan jika mereka tidak melihat
manfaat yang jelas atau jika biayanya terlalu tinggi.
4. Kurangnya pemahaman tentang teknologi pengolahan pakan
5
pertanian, seperti jerami, kulit biji, atau limbah sayuran. Memanfaatkan limbah
tersebut sebagai pakan ternak dapat mengurangi beban lingkungan,
meminimalkan limbah pertanian, dan menciptakan nilai tambah. Dengan
melakukan proses daur ulang pakan, limbah dapat diubah menjadi sumber nutrisi
yang bermanfaat bagi ternak. Selain itu, pemanfaatan limbah pakan juga dapat
membantu mengatasi tantangan ketersediaan bahan baku pakan yang berkualitas,
sekaligus meningkatkan efisiensi dalam rantai produksi pakan ternak.
Namun, meskipun pemanfaatan limbah pakan memiliki potensi positif,
diperlukan pengelolaan yang cermat untuk memastikan keamanan pangan dan
kesehatan ternak. Pemilihan limbah yang aman dan proses pengolahan yang tepat
harus diperhatikan agar nutrisi yang diserap ternak tetap seimbang dan tidak
menimbulkan risiko kesehatan. Dukungan pemerintah, penelitian, dan inovasi
dalam teknologi pengolahan limbah pakan menjadi kunci untuk mengoptimalkan
pemanfaatan limbah dalam rangka meningkatkan keberlanjutan industri
peternakan.
2. Penerapan program pengembangan peternak rakyat
6
rakyat ini, seiring dengan upaya meningkatkan kesejahteraan peternak dan
mengembangkan potensi ekonomi lokal.
3. Penyediaan bibit-bibit hijauan untuk pakan ternak
7
yang diawetkan dalam kondisi silo. Silase memiliki keuntungan dalam menjaga
kandungan nutrisi hijauan, meningkatkan daya cerna, dan menyediakan sumber
pakan yang dapat disimpan dalam waktu lama.
4.2. Amoniase:
Amoniase adalah proses pengolahan bahan hijauan atau jerami dengan
penambahan amonia untuk meningkatkan nilai nutrisinya. Amonia digunakan
untuk memecah sejumlah komponen selulosa dalam bahan pakan, membuatnya
lebih mudah dicerna oleh ternak. Proses ini dapat meningkatkan kandungan
protein dan nilai nutrisi lainnya dalam pakan, meningkatkan daya serap oleh
ternak. Amoniase sering digunakan pada jerami atau limbah tanaman yang
memiliki kandungan nutrisi yang rendah.
4.3. Hay (Rumput Kering):
Pengolahan hay melibatkan pengeringan dan penyimpanan rumput atau
tanaman pakan lainnya dengan tujuan untuk mengurangi kadar air hingga
mencapai tingkat tertentu. Rumput yang sudah kering kemudian dapat disimpan
dan digunakan sebagai sumber pakan untuk ternak. Proses pengeringan ini
membantu menjaga kandungan nutrisi, terutama serat dan protein, dalam pakan
tanaman. Hay menjadi sumber pakan yang berguna, terutama selama musim
kering atau ketika sumber pakan alami terbatas.
Penerapan teknologi pengolahan pakan memberikan sejumlah keuntungan,
antara lain peningkatan efisiensi pakan dengan mengurangi limbah, meningkatkan
daya serap nutrisi oleh ternak, dan meminimalkan kerugian selama penyimpanan.
Selain itu, teknologi ini dapat membantu dalam menciptakan formulasi pakan
yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi spesifik untuk berbagai fase pertumbuhan
ternak. Dengan mengintegrasikan teknologi pengolahan pakan, peternakan dapat
meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha ternak, sambil
meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan melalui manajemen yang
lebih efisien.
5. Pemanfaatan lahan kosong sebagai lahan pastura
8
diubah menjadi padang penggembalaan dengan menanam rumput yang cocok
untuk pakan ternak. Dengan pemilihan jenis rumput yang tahan terhadap kondisi
lingkungan setempat, lahan kosong dapat diubah menjadi sumber pakan alami
yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pemanfaatan lahan kosong sebagai
lahan pastura juga dapat membantu memitigasi dampak perubahan iklim,
meningkatkan keanekaragaman hayati, dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Keberlanjutan lahan pastura juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi
peternak setempat. Dengan memberikan akses ke lahan penggembalaan, peternak
dapat mengurangi beban biaya pembelian pakan komersial dan memberikan
alternatif pakan yang lebih ekonomis. Program pengembangan lahan pastura
dengan melibatkan peternak dalam manajemen dan pemeliharaan lahan juga dapat
menciptakan kesempatan kerja di komunitas lokal. Pemerintah dan organisasi
pertanian dapat berperan dalam memberikan dukungan teknis, penyuluhan, dan
insentif untuk mendorong pemanfaatan lahan kosong sebagai lahan pastura, yang
pada gilirannya dapat memberikan dampak positif secara ekologi, ekonomi, dan
sosial.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikian makalah ini saya buat, saya menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca sangat saya butuhkan. Guna perbaikan makalah berikutnya.
Dan semoga makalah ini bergunauntuk kita semua. Amin.
10
DAFTAR PUSTAKA
Febrina, D., & Liana, M. (2008). Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan
ruminansia pada peternak rakyat di kecamatan rengat barat kabupaten
indragiri hulu. Jurnal peternakan, 5(1).
Gusprastomo, N., & Nugroho, D. (2021). Pemanfaatan Lahan Reklamasi Sebagai
Lahan Penggembalaan Sapi di PT. Kaltim Prima Coal. Prosiding Temu
Profesi Tahunan PERHAPI, 131-142.
Harmayani, R., Fitriyah, A., Alimuddin, A., Mariani, Y., Kartika, N. M. A., Fajri,
N. A., ... & Yuniarti, Y. (2023). Edukasi pentingnya penanaman hijauan
pakan dan menjaga produksi bank pakan pada peternak di kabupaten
lombok barat. Jurnal Pengabdian Mandiri, 2(12), 2509-2516.
Rusdiana, S., & Praharani, L. (2018). Pengembangan peternakan rakyat sapi
potong: kebijakan swasembada daging sapi dan kelayakan usaha ternak.
In Forum Penelitian Agro Ekonomi (Vol. 36, No. 2, pp. 97-116).
Salvia, S., Ramaiyulis, R., Dewi, M., & Sari, D. K. (2022). Teknologi pengolahan
pakan.
Subekti, E. (2009). Ketahanan pakan ternak Indonesia. Mediagro, 5(2).
11