NIM: L1A122054
KELAS: 2022B
Mata Kuliah: Nutrisi dan Pakan Ternak
1
2
MAKALAH NUTRISI DAN PAKAN TERNAK
OLEH
SAUJIMAN OKTADEWA
NIM. L1A122054
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah ini.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini. Penulis memohon maaf apabila dalam penyusunan
makalah ini terdapat salah kata dan tata penulisan dan mohon bantuan dari dosen
pengampu mata kuliah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Defini Pakan Ternak...........................................................................3
B. Permasalahan dalam Penyediaan Pakan Ternak Ruminansia
dan Non-Ruminansia di Kabupaten Buton Selatan, Kecamatan
Lapandewa, Desa Lapandewa Jaya
...............................................................................................................
3
C. Solusi yang Telah Diterapkan untuk Mengatasi Permasalahan
Penyediaan Pakan Ternak
...............................................................................................................
4
BAB III PENUTUP.........................................................................................7
A. Kesimpulan ......................................................................................7
B. Saran.................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................8
iii
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pakan adalah segala jenis makanan yang diberikan kepada hewan ternak
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka. Pakan dapat berupa makanan alami
yang ditemukan di alam, seperti rumput, hijauan, biji-bijian, atau dapat juga
berupa makanan yang diproduksi secara khusus untuk memberikan nutrisi yang
tepat bagi hewan ternak.
Penyediaan pakan memegang peran vital dalam sektor pertanian dan
peternakan, menjadi elemen kunci dalam menjaga kesehatan serta produktivitas
hewan ternak. Tahapannya melibatkan pemilihan bahan baku berkualitas tinggi,
proses penggilingan, pencampuran, dan formulasi yang akurat guna memastikan
keseimbangan nutrisi. Adanya pertimbangan terhadap jenis hewan, tahapan
pertumbuhan, dan kondisi lingkungan menjadi kunci dalam mencapai hasil yang
optimal. Keberhasilan dalam penyediaan pakan juga sangat dipengaruhi oleh
adopsi teknologi terkini dan penemuan terbaru dalam bidang nutrisi. Proses yang
cermat tidak hanya memberikan dampak pada kesehatan hewan, tetapi juga
memengaruhi kualitas produk ternak dan kesinambungan industri pertanian secara
keseluruhan.
Permasalahan terkait pakan menjadi tantangan utama dalam pertanian dan
peternakan. Ketersediaan bahan baku pakan yang stabil dan berkualitas tinggi,
fluktuasi harga, serta pemilihan formula nutrisi yang tepat adalah beberapa isu
krusial. Perubahan iklim juga mempengaruhi ketersediaan pakan alami.
Diperlukan solusi inovatif dan keberlanjutan dalam manajemen pakan untuk
mengatasi permasalahan ini.
B. Rumusan Masalah
1
2. Bagaimana solusi yang harus di terapkan untuk mengatasi permasalah
penyediaan pakan ternak.
C. Tujuan
2
II. PEMBAHASAN
3
Hijauan Makan Ternak (HMT) merupakan pakan yang berasal dari tanaman atau
tumbuhan yang diberikan pada ternak terutama ternak ruminansia dalam bentuk
segar, baik dipotong dengan bantuan manusia atau langsung disengut langsung oleh
ternak dari padang penggembalaan. Hijauan segar umumnya berupa dedaunan yang
berasal dari rumput-rumputan dan tanaman berupa biji-bijian atau kacang-kacangan.
2). Konsentrat
Pakan Konsentrat adalah bahan makanan yang konsentrasi gizinya tinggi tetap
kandungan serat kasarnya relativ rendah dan mudah dicerna. Mudah dicerna karena
terdiri dari beberapa campuran bahan pakan yang bersumber dari biji-bijian atau
kacang-kacangan, hasil olahan bahan pangan, limbah pertanian, dan limbah industry
yang banyak mengandung protein, vitamin, dan mineral. Pakan konsentrat diberikan
dalam beberapa bentuk yaitu dalam bentuk tepung (mash), bentuk pellet, bentuk
crumble, dan bentuk kibble.
3). Pakan Suplemen
Pakan Suplemen adalah pakan yang diberikan pada ternak yang banyak mengandung
vitamin, mineral yang fungsinya untuk memperkaya kandungan nutrisi ransum
terutama mineral dan vitamin. Pemberian pakan suplemen dalam bentuk premik.
B. Permasalahan dalam Penyediaan Pakan Ternak Ruminansia dan Non-
Ruminansia di Kabupaten Buton Selatan, Kecamatan Lapandewa, Desa
Lapandewa Jaya.
4
1. Keterbatasan benih dan bibit
Masalah pertama yang harus di pecahkan adalah sulitnya memproleh benih
atau bibit tanaman pakan unggul yang memiliki tingkat produktivitas tinggi dengan
daya adaptasi terhadap lingkungan baik untuk skala perkembangan besar.
2. Kinerja bisnis hijauan pakan rendah
Masalah kedua yang harus dipecahkan adalah masih rendahnya dinamika bisnis
hijauan, karena disebabkan:
Sifat produksi pakan hijauan yang fluktuatif
Masih belum mapannya pasar hijauan pakan
3. Kelemahan mekanisasi bidang peternakan
Masalah ketiga yang masih terkait adalah lemahnya sistem mekanisasi
pertanian di Kecamatan Lapandewa, sehingga pengelolahan lahan, mobilitas biomas,
pengawetan dan ditributsi biomasa sumber pakan dilakukan secara manual dan
tradisional
4. SDM (Sumber Daya Manussia) pakan Nasional belum tertata
Masalah keempat yang masih terkait adalah SDM pakan di Indonesia belum
tertata, baik secara pengawasan, pengontrolan, tenaga ahli industri dan lain-lain
belum dapat mencapai sesuai target. Khususnya untuk menjalankan program-program
industri pakan di masyarakat.
5. Pergeseran fungsi lahan pengembalaan
Masalah terakhir yang cukup sulit untuk dipecahkan adalah keterbatasan
fungsi lahan yang semakin lama – sekamin menipis dalam penggunaan bahan pakan
hijauan ternak ruminansia. Kebanyakan lahan digunakan untuk tanaman yang lebih
memiliki ekonomis yang cukup tinggi dibandingkan dengan menanam pakan hijauan
ternak.
C. Solusi yang Telah Diterapkan untuk Mengatasi Permasalahan
Penyediaan Pakan Ternak.
Dapat dilakukan dengan menetapkan strategi dan kebijakan yang mengarah pada
(1) penyediaan pakan (feed security) dan (2) peningkatan mutu pakan (feed safety), yang
berbasis sumberdaya lokal, dengan tujuan akhir kemandirian pakan.
5
Melakukan koordinasi untuk peningkatan produksi bahan pakan
konvensional (jagung, dedak, tepung ikan). Hampir semua bahan pakan
untuk unggas urusannya berada di luar kewenangan Direktorat Jenderal
Peternakan dan Keswan Oleh karena itu, diperlukan koordinasi yang intens
dengan Direktorat Jenderal lain, khususnya Ditjen Tanaman Pangan untuk
memperoleh informasi tentang status dan situasi bahan pakan tersebut,
seperti jagung misalnya.
lokal non-konvensional. Masih banyak bahan pakan lokal dan spesifik di
Kecamatan Lapandewa belum dimanfaatkan ataupun sangat sedikit
digunakan untuk pakan, padahal potensinya besar, seperti jerami jagung,
batang pisang, dan lain lain.
Memfasilitasi pengembangan pabrik/unit pengolah pakan skala kecil. Usaha-
usaha peternakan dalam skala kecil telah banyak tumbuh di masyarakat.
Untuk meningkatkan efisiensi usahanya, maka difasilitasi dengan unit
pengolahan pakan maupun pabrik pakan.
Penguatan bimbingan teknologi pakan. Mengingat usaha unggas lokal masih
didominasi oleh peternak dengan skala uhasa kecil, maka bimbingan
terhadap pemanfaatan teknologi pakan terus dilakukan oleh Pemerintah agar
usahanya bisa meningkat dan lebih efisien.
2. Kebijakan Pengembangan Mutu Pakan. Kebijakan pengembangan mutu pakan
meliputi pengembangan standar mutu pakan, peningkatan mutu pakan, dan
pengawasan mutu pakan. Peningkatan mutu pakan dilakukan dengan mendorong
dan memfasilitasi penerapan teknologi pakan dan fasilitasi unit usaha pengolahan
pakan serta pabrik pakan skala kecil. Sedangkan pengawasan mutu pakan
dilakukan dengan sertifikasi mutu pakan oleh laboratorium pakan yang telah
terakreditasi, dan melalui labelisasi produk pakan yang diedarkan untuk
diperdagangkan.
3. Kebijakan Pengawasan Mutu Pakan. Pelaksanaan pengawasan mutu pakan,
dibuat kebijakan tersendiri karena hal ini sangat terkait dengan kebijakan
pengembangan mutu pakan dan jaminan terhadap mutu pakan. Maka kebijakan
pengawasan mutu pakan dibedakan, yaitu (1) untuk pakan unggas ras, dilakukan
penerapan yang ketat terhadap standar mutu; (2) untuk unggas lokal, jika
diproduksi oleh pabrik pakan skala besar maka dilakukan kebijakan yang sama
untuk pakan unggas ras; tetapi jika diproduksi oleh pabrik pakan skala kecil,
maka akan dilakukan peningkatan kapasitas produksi dan kualitasnya agar dapat
6
memenuhi standar; dan (3) untuk ternak ruminansia, kebijakan yang dilakukan
adalah melakukan penataan dan pendampingan. Sistem pengawasan mutu pakan
mencakup beberapa subsistem yang saling terkait, yaitu standar mutu pakan dan
bahan pakan, cara pembuatan pakan yang baik (GMP), pengujian mutu pakan
oleh laboratorium yang terakreditasi, pendaftaran pakan dan labelisasi, pejabat
fungsional pengawas mutu pakan serta ketentuan-ketentuan yang mengatur
tentang hal-hal diatas.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikian makalah ini saya buat, saya menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca sangat saya butuhkan. Guna perbaikan makalah berikutnya.
Dan semoga makalah ini bergunauntuk kita semua. Amin.
7
DAFTAR PUSTAKA