Disusun oleh :
Salsabilla Annisa Afriyani (020919009)
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................. 2
1.3 Tujuan Masalah..................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 3
2.1 Karbohidrat, Protein dan Lemak......................................... 3
2.1.1 Pengertian Karbohidrat.................................................. 3
2.1.2 Sumber Makanan Karbohidrat....................................... 3
2.1.3 Pengertian Protein......................................................... 4
2.1.4 Sumber Makanan Protein.............................................. 4
2.1.5 Pengertian Lemak.......................................................... 5
2.1.6 Sumber Makanan Lemak.............................................. 5
2.2 Food Weighing...................................................................... 6
2.2.1 Pengertian Food Weighing............................................ 6
2.2.2 Kelebihan dan Kelemahan Food Weighing................... 6
2.2.3 Langkah-Langkah Metode Food Weighing................... 7
2.3 Hasil Wawancara Narasumber............................................. 8
2.3.1 Hasil Wawancara........................................................... 8
2.3.2 Interpretasi Data............................................................ 10
BAB III PENUTUP................................................................................. 11
3.1 Kesimpulan.............................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................ 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsumsi makanan dipengaruhi oleh kebiasaan makan dan
ketersediaan pangan dalam keluarga. Kebiasaan makan yaitu kegiatan
yang berkaitan dengan makanan menurut tradisi setempat, meliputi hal-
hal bagaimana pangan diperoleh, apa yang dipilih, bagaimana
menyiapkan, siapa yang memakan dan berapa banyak yang dimakan.
Konsumsi pangan merupakan banyaknya atau jumlah pangan,
secara tunggal maupun beragam, yang dikonsumsi seseorang atau
sekelompok orang yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis,
psikologis dan sosiologis. Tujuan fisiologis adalah upaya untuk memenuhi
keinginan makan (rasa lapar) atau untuk memperoleh zat-zat gizi yang
diperlukan tubuh. Tujuan psikologis adalah untuk memenuhi kepuasan
emosional atau selera, sedangkan tujuan sosiologis adalah untuk
memelihara hubungan manusia dalam keluarga dan masyarakat (Anonim
2010). Konsumsi pangan merupakan faktor utama untuk memenuhi
kebutuhan gizi yang selanjutnya bertindak menyediakan energi bagi
tubuh, mengatur proses metabolisme, memperbaiki jaringan tubuh serta
untuk pertumbuhan. Konsumsi, jumlah dan jenis pangan dipengaruhi oleh
banyak faktor. Faktor-faktor yang sangat mempengaruhi konsumsi pangan
adalah jenis, jumlah produksi dan ketersediaan pangan.
Konsumsi pangan keluarga merupakan kebutuhan anggota
keluarga terhadap pangan yang bertujuan untuk memantapkan ketahanan
pangan di tingkat rumah tangga. Ketersediaan pangan keluarga juga
mempengaruhi jumlah dan banyaknya konsumsi makan anggota keluarga.
Semakin baik ketersediaan pangan suatu keluarga, memungkinkan
terpenuhnya seluruh kebutuhan gizi.
Penilaian konsumsi pangan dilakukan dengan cara survei. Survei
konsumsi pangan bertujuan untuk mengetahui konsumsi pangan
seseorang, keluarga atau kelompok orang baik secara kuantitatif maupun
1
2
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa saja pengertian dan sumber makanan
karbohidrat, lemak dan protein.
2. Mengetahui definisi food weighing.
3. Mengetahui interpretasi data hasil wawancara.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karbohidrat, Protein dan Lemak
2.1.1 Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi
tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (kJ) energi
pangan pergram. Karbohidrat juga mempunyai peranan
penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan,
misalnya, rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan
dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya
ketois, pemecahan tubuh protein yang berlebihan, kehilangan
mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak
dan protein. Dalam tubuh manusia karbohidrat dapat dibentuk
dari beberapa asam amino dan sebagian lemak. Tetapi
sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan
yang dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pada tanaman karbohidrat
dibentuk dari reaksi CO2 dan H2O dengan bantuan sinar
matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman yang
berklorofil (Winarno, 2002).
3
4
2.1.3 Protein
Protein merupakan senyawa yang tergolong kedalam
biomakromolekul, artinya molekul besar yang mempunyai
fungsi biologis. Biomakromolekul ini mempunyai ukuran yang
besar karena senyawa ini adalah suatu polimer, artinya
senyawa yang tersusun dari sejumlah besar senyawa lain
sebagai satuan terikat satu sama lain. Molekul protein
tersusun dari senyawa yang lebih kecil, yaitu asam amino
(Sadikin, 2001). Protein mempunyai empat tingkat struktur
yang brbeda, yaitu struktur primer, sekunder, tersier dan
kuartener. Protein mempunyai sifat yang berbeda-beda, yaitu
protein mudah larut dan sukar larut dalam air (Poedjiadi,
2009).
2.1.5 Lemak
Lemak merupakan suatu kelompok organik yang tidak
larut dalam air (Mahato, 2005). Dalam bentuk lain disebut
juga sebagai lipid yang terdiri dari asam lemak (free faty
acid), plasma triacyligycerol/trygecerids, asam lemak
esensial, kolesterol, lipoproteins (LDL dan HDL) dan lain
sebagai-nya. Kang (2012, p.56) lipid merupakan kompo-nen
penting yang selalu dilibatkan dalam sistem fisiologi. Untuk
sebagian orang, kebutuhan lipid menjadi berlebih dapat
memberi pengaruh tidak sehat pada tubuh. Lipid sering juga
disebut dengan lemak atau minyak. Kelas utama lipid terbagi
menjadi beberapa jenis seperti asam lemak, triglycerid,
phospolipids dan sterol.
Hasil NutriSurvey
9
==========================================================
Analysis of the food record
==========================================================
Food Amount energy
carbohydr.
__________________________________________________________________
Meal analysis: energy 466,2 kcal (100 %), carbohydrate 17,6 g (100 %)
==========================================================
Result
==========================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
__________________________________________________________________
energy 466,2 kcal 2036,3 kcal 23 %
water 0,0 g 2700,0 g 0%
protein 32,1 g(28%) 60,1 g(12 %) 53 %
fat 29,4 g(56%) 69,1 g(< 30 %) 43 %
carbohydr. 17,6 g(16%) 290,7 g(> 55 %) 6%
dietary fiber 0,8 g 30,0 g 3%
alcohol 0,0 g - -
PUFA 5,8 g 10,0 g 58 %
cholesterol 77,4 mg - -
Vit. A 38,8 µg 800,0 µg 5%
carotene 0,0 mg - -
Vit. E (eq.) 0,0 mg 12,0 mg 0%
Vit. B1 0,1 mg 1,0 mg 14 %
Vit. B2 0,3 mg 1,2 mg 23 %
Vit. B6 0,3 mg 1,2 mg 26 %
tot. fol.acid 15,0 µg 400,0 µg 4%
Vit. C 0,0 mg 100,0 mg 0%
sodium 75,4 mg 2000,0 mg 4%
potassium 261,8 mg 3500,0 mg 7%
calcium 66,3 mg 1000,0 mg 7%
magnesium 76,9 mg 310,0 mg 25 %
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Alam, D. I. P. Senyawa Karbohidrat.
AKG.2019. Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat
Indonesia. Peraturan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 28 Tahun 2019.
Bunita Shelayanti, N. L. (2019). Tingkat Asupan Zat Gizi Makro Dan
Status Gizi Tenaga Kerja Di Sun Island Hotel And Spa
Kuta (Doctoral dissertation, Poltekkes Denpasar).
Diah Wayuni, N. K., Kencana, S. K. M., Ketut, I., Purnadhibrata, M. K., &
Made, I. I. (2020). Gambaran Pola Konsumsi Dan Status Gizi
Baduta (Doctoral dissertation, Jurusan Gizi).
Kang, J. (2018). Nutrition and metabolism in sports, exercise and health.
Routledge.
Kusharto, C. M., & Supariasa, I. D. N. (2014). Survei konsumsi
gizi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 59.
Latifah, E. R., Hendarta, N. Y., & Hardisari, R. R. (2019). Uji Kesesuaian
Kadar Protein Total Serum Lipemik Yang Diolah Dengan Flokulan
Alfa Siklodekstrin Dan High Speed Sentrifugasi (Doctoral
dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Mahato, R. I. (2005). Water insoluble and soluble lipids for gene delivery.
Advanced drug delivery reviews, 57(5), 699-712.
Muchtadi, D. (2010). Nilai Gizi Protein. Bandung: ALFABETA, CV.
Poedjiadi, Anaa. 2009. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia (UIPress).
Sadikin, Mohamad. 2001. Biokimia Darah. Jakarta:Widya Medika.
Sanusi, R., & Widiyanto, W. (2018). Pengembangan model aquarobic
exercise untuk pembakaran lemak pada overweight. Jurnal
Keolahragaan, 6(2), 139-149.
Siregar, N. S. (2014). Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 13(02), 38-
44.
12
13
14