Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KONSEP DASAR NUTRISI

Dosen Pengampu:
Rizky Dwiyanti Yunita, S. Psi., S.ST., MKM.

Di susun Oleh:
Dina Ramadhani (Nim: 1540122002)
Linda Putri Wahyuni (Nim: 1540122005)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RUSTIDA
KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI
2023-2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini
Makalah ini telah saya susun dengan semaksimal mungkin, dan semoga
laporan ini bisa bermanfaat bagi semua orang dan juga sebagai bukti bahwa saya
sudah selesai mengerjakan tugas dengan tepat waktu
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki laporan ini. Akhir kata saya berharap semoga
makalah tentang ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Banyuwangi, 13 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Cover.............................................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................... ii
Daftar Isi......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
2.1 Rumusan Masalah................................................................................... 1
3.1 Tujuan...................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Nutrisi.............................................................................. 3
A. Pengertian......................................................................................... 3
B. Pengelompokan zat nutrisi............................................................... 4
C. Metabolisme..................................................................................... 10
D. Proses suplai makanan ke dalam sel................................................ 10
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi diet............................................ 12
2.2 Konsep Gizi Seimbang............................................................................ 13
A. Pedoman menu gizi seimbang.......................................................... 13
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan menu seimbang.... 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 17
3.2 Saran........................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Gizi berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa gizi yang baik
tidak bisa merasakan indahnya hidup sehat, dan tanpa kesehatan tidak bisa
menjalani hidup dengan baik. Selain itu, gizi juga berkaitan erat dengan makanan.
Status gizi sesorang ditentukan oleh makanan yang dimakannya. Untu itu
diperlukan makanan-makanan sehat dan seimbang agar bisa memperoleh gizi
yang seimbang.
Selain itu kesehatan reproduksi juga bertujuan untuk meningkatkan
kemandirian perempuan dalam memutuskan peran dan fungsi reproduksinya,
meningkatkan hak dan tanggung jawab sosial perempuan dalam menentukan
waktu, jarak, dan jumlah anak yang diinginkan, juga meningkatkan peran serta
dan tanggung jawab pria terhadap akibat dari perilaku seksual dan fertilitasnya
kepada kesehatan dan kesejahteraan istri dan anak-anaknya mulai dari remaja
hingga lansia Kesehatan reproduksi untuk seorang wanita merupakan komponen
yang amat penting. Wanita memiliki sistem reproduksi yang sangat rentan
terhadap gangguan yang dapat menimbulkan masalah pada kesehatan
reproduksinya (Kusmiran, 2014).
1.2 Rumusan Masalah
A. Bagaimana pengertian nutrisi?
B. Bagaimana pengelompokan nutrisi?
C. Bagaimana metabolisme pada nutrisi?
D. Bagaimana proses suplai makanan ke dalam sel pada konsep nutrisi?
E. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi diet pada nutrisi?
F. Bagaimana pedoman menu gizi seimbang?
G. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan menu seimbang?
1.3 Tujuan
A. Mendeskripsikan pengertian nutrisi.
B. Mendeskripsikan pengelompokan nutrisi.
C. Mendeskripsikan metabolisme pada nutrisi.

1
D. Mendeskripsikan proses suplai makanan ke dalam sel pada konsep nutrisi.
E. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi diet pada nutrisi.
F. Mendeskripsikan pedoman menu gizi seimbang.
G. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan menu
seimbang.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Nutrisi


A. Pengertian
Nutrisi berasal dari kata nutrients artinya bahan gizi. Nutrisi adalah
proses terjadinya energi dan bahan kimia dari makanan yang penting untuk
pembentukan, pemeliharaan dan penggantian sel tubuh. (Sunarsih, 2016)
Kata gizi berasal dari bahasa arab “ghidza” , yaitu makanan. Ilmu gizi
bisa berkaitan dengan makanan dan tumbuh manusia. Dalam bahasa inggris,
food menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan. Pengertian gizi
terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu:
1. Secara klasik: gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh
(menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur
proses-proses kehidupan dalam tubuh).
2. Sekarang: selain untuk kesehatan, juga berkait dengan potensi ekonomi
seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan
belajar, produksi vitamin.
Ilmu gizi (Nutrience Sciense) adalah ilmu yang mempelajari segala
sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan
optimal/tubuh. Zat gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh
untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan. Gizi
(Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digestif, absorpsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi.

3
B. Pengelompokan zat nutrisi
Nutrisi adalah zat dalam makanan yang menyediakan energi,
membantu “membakar” nutrisi lain menjadi energi bagi tubuh , dan
memperbaiki jaringan. Berbagai jenis nutrisi ialah protein, karbohidrat,
lemak, vitamin, mineral dan air.
1. Protein
Protein merupakan bagian penting dari tulang, otot, dan kulit.
Bahkan dalam setiap sel dalam tubuh terdapat protein. Protein
mempunyai banyak fungsi, antara lain adalah membantu memecah
nutrisi untuk menjadi energi, sebagian struktur bangunan dalam tubuh
dan menghancurkan racun. Beberapa sumber protein yang sangat baik
antara lain meliputi, ikan, kerang, daging unggas, daging merah (sapi,
babi, domba), telur, kacang-kacangan, selai kacang biji-bijian produk
dari kedelai (tahu, tempe, burger vegetarian), susu dan produk terbuat
dari susu (keju, keju cottage, yoghurt).
2. Karbohidrat
Makanan yang mengandung berbagai jenis karbohidrat. Dari
jenis karbohidrat ada yang lebih baik untuk kesehatan di banding jenis
karbohidrat yang lainnya, jenis-jenis karbohidrat antara lain adalah:
a) Gula
Gula secara alami dapat di temukan dalam buah-buahan,
sayuran, dan susu. Makanan seperti kue dan biskuit memiliki
pemanis buatan atau juga di sebut dengan gula tambahan. Gula
yang dapatkan secara alami maupun yang di dapat dari gula
tambahan semuanya dapat di ubah menjadi glukosa, atau zat gula
darah.
b) Zat tepung
Zat tepung di dalam tubuh di pecah menjadi gula. Zat tepung
dapat ditemukan dalam sayuran tertentu, seperti kentang, buncis,
kacang polong, dan jagung dan juga di temukan dalam roti, sereal,
dan biji-bijian.

4
c) Serat
Serat adalah karbohidrat yang tidak dapat di cerna oleh
tubuh. Serat melewati tubuh tanpa dipecah menjadi gula. Meskipun
tubuh tidak mendapat energi dari serat, masih perlu mengkonsumsi
serat untuk tetap sehat.
3. Lemak
Lemak memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi,
memproduksi zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh serta membantu
tubuh menyerap vitamin tertentu dari makanan. Tidak semua makanan
berlemak baik untuk kesehatan. Lemak yang baik untuk konsumsi
adalah lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated) dan lemak tak jenuh
(poyunsaturated) dengan mengkonsumsi lemak tak jenuh dapat
meminimalisasi akan terserang penyakit jantung. Beberapa makanan
yang mengandung lemak tak jenuh tunggal antara lain adalah, minyak
zaitun, minyak kacang, kandungan lemak tak jenuh jamak tinggi antara
lain adalah minyak jagung, minyak biji kapas, dan minyak kedelai.
4. Vitamin
Vitamin adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang
dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada 13 vitamin
yang dibutuhkan tubuh. Masing-masing vitamin memiliki fungsi
tersendiri. Berikut adalah beberapa vitamin yang dibutuhkan oleh
tubuh.
a) Vitamin A
Vitamin A berfungsi untuk melindungi tubuh dari beberapa
infeksi, serta membantu menjaga kulit agar tetap sehat. Vitamin A
dapat temukan pada makanan seperti brokoli, bayam, wortel, labu,
ubi jalar, hati, telur, susu, krim, dan keju.
b) Vitamin B1
Vitamin B1 berfungsi membantu tubuh dalam mencerna
karbohidrat serta baik dalam menjaga sistem saraf. Vitamin B1

5
dapat ditemukan pada makanan seperti hati, kacang, sereal, roti,
dan susu.

c) Vitamin B3
Vitamin B3 berfungsi membantu tubuh dalam
menggunakan protein, lemak dan karbohidrat. Selain itu vitamin
B3 juga baik dalam menjaga sistem saraf dan kulit. Vitamin B3
dapat temukan dalam makanan antar lainhati, ragi, kacang, daging
ikan, dan unggas.
d) Vitamin B5
Vitamin B5 membantu dalam proses penanganan
karbohidrat dan lemak membantu dalam produksi sel darah merah.
Vitamin ini dapat ditemukan dalam daging sapi, ayam, lobster,
susu, telur, kacang, kacang polong, brokoli, ragi, dan biji-bijian.
e) Vitamin B6
Vitamin B6 berfungsi membantu tubuh dalam menggunakan
protein dan lemak membantu dalam proses transportasi oksigen
serta sangat baik untuk kesehatan saraf. Vitamin ini terkandung
dalam hati, biji-bijian-, kuning telur, kacang, pisang, wortel, dan
ragi.
f) Vitamin B9
Vitamin B9 membatu dalam produksi sel baru dan
memeliharanya, serta dapat mencegah cacat lahir. Makanan hijau,
hati, ragi, kacang, kacang polong, jeruk, sereal, dan gandum
mengandung vitamin jenis ini.
g) Vitamin B12
Vitamin B12 dapat membantu dalam produksi sel darah
merah dan sangat baik untuk kesehatan saraf. Vitamin B12 dapat di
temukan pada susu, telur, hati, unggas, kerang, sarden, dan telur.
h) Vitamin C

6
Vitamin C bermanfaat dalam menjaga kesehatan tulang,
kulit dan pembuluh darah. Makanan yang mengandung vitamin C
antara lain jeruk, tomat, kentang, pepaya, stroberi, dan kubis.

i) Vitamin D
Vitamin D sangat baik dalam menjaga kesehatan tulang.
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin D cukup berjemur atau
terkena sinar matahari selama 5-30 menit minimal 2 kali dalam
seminggu. Selain itu juga bisa mengkonsumsi makanan antara lain
hati dan susu.
j) Vitamin E
Vitamin E dapat memelihara sel tubuh dari kerusakan,
memperlancar aliran darah, serta mampu memperbaiki jaringan
tubuh. Makanan yang mengandung vitamin E antara lain kuning
telur, hati sapi, ikan, susu, brokoli, dan bayam.
k) Vitamin H
Vitamin H dapat membantu tubuh dalam menggunakan
karbohidrat dan lemak serta membantu dalam pertumbuhan sel.
Dapat menemukan vitamin H dalam hati, kuning telur, tepung
kedelai, sereal, ragi, kacang polong, buncis, kacang tomat, dan
susu.
l) Vitamin K
Vitamin K membantu dalam proses pembekuan darah dan
pembentukan tulang. Bayam, kubis, keju, bayam, brokoli, kubis,
dan tomat. Selain itu, tubuh juga memproduksi vitamin K.
5. Mineral
Mineral adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang
dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada dua jenis
mineral: macrominerals dan jejak mineral. Macrominerals adalah
mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang lebih besar, yaitu

7
kalsium, fosfor , magnesium, natrium, kalium, dan klorida. Sedangkan
jejak mineral terdiri dari besi, tembaga, yodium, seng, flourida, dan
selenium.

a) Kalsium
Kalsium membantu dalam pembentukan tulang dan gigi
serta membantu menjalankan fungsi otot dan saraf. Kalsium
terkandung dalam ikan salmon, sarden, susu, keju, yoghurt, kubis
cina, kangkung, lobak, sawi, brokoli dan jeruk.
b) Khlorida
Khlorida berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di
seluruh tubuh. Khlorida terkandung dalam garam, rumput laut,
gandum, tomat, selada, seledri, buah zaitun, sarden, daging sapi
dan keju.
c) Tembaga
Tembaga membantu melindungi sel dari kerusakan dan juga
untuk membentuk tulang sel darah merah. Tembaga dapat
ditemukan dalam kerang (terutama tiram), coklat jamur, kacang,
dan gandum.
d) Fluoride
Fluoride berfungsi memperkuat tulang dan gigi. Kopi dan
teh merupakan makanan yang mengandung fluoride.
e) Yodium
Yodium membantu menjalankan fungsi kelenjar tiroid. Tiroid
terkandung dalam seafood dan garam beryodium.
f) Zat besi (FE)
Zat besi (FE) membantu sel darah merah dan mengantarkan
oksigen ke seluruh jaringan tubuh serta membantu menjalankan
fungsi otot. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi dapat
mengkonsumsi daging merah, unggas, ikan, hati, tepung kedelai,

8
telur, kacang-kacangan, kacng polong, bayam, lobak hijau, kerang
dan sereal.
g) Magnesium
Magnesium berfungsi untuk membentuk tulang dan gigi serta
untuk memelihara saraf dan otot agar tetap normal. Magnesium
terkandung dalam beberapa makanan yaitu kacang-kacangan,
seafood, susu, keju, dan yogurt.
h) Fosfor
Fosfor sama halnya dengan magnesium yang berfungsi untuk
membentuk tulang dan gigi serta untuk memelihara saraf dan otot
agar tetap normal. Fosfor dapat ditemukan pada makan antar lain
susu, keju, yoghurt, daging merah, unggas, ikan, telur, kacang-
kacangan, dan kacang polong.
i) Kalium
Kalium berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di
seluruh tubuh serta berfungsi memelihara saraf dan otot tetap
normal. Kalium terkandung dalam susu, pisang, tomat, jeruk,
melon, kentang, ubi jalar, plum, kismis, bayam, lobak, kangkung,
dan kacang polong.
j) Selenium
Selenium berfungsi mencegah kerusakan pada sel serta
membantu fungsi kelenjar tiroid. Sayuran, ikan, kerang, daging
merah, biji-bijian, telur, ayam, hati, bawang putih, dan ragi bisa
konsumsi untuk memenuhi kebutuhan akan selenium.
k) Sodium
Sodium sama halnya dengan kalium yang berfungsi
menjaga keseimbangan kadar air di seluruh tubuuh serta berfungsi
memelihara saraf dan otot agar tetap normal. Makanan yang
mengandung sodium antara lain adalah garam, susu, keju, bit,
seledri, daging sapi, daging babi, sarden dan buah zaitun hijau.
l) Seng(zinc)

9
Seng berfungsi dalam menjaga kesehatan kulit dan
membantu dalam penyembuhan luka. Seng dapat ditemukan dalam
beberapa makanan antara lain hati, telur, makanan laut, daging
merah, tiram, telur, biji-bijian, kacang-kacangan.

6. Air
Air adalah bagian penting dalam tubuh. Bahkan lebih dari 60
persen tubuh terdiri dari air. Beberapa fungsi:
a) Membasahi jaringan, seperti di ser mulut, mata, dan hidung
b) Mengatur suhu tubuh
c) Sebagai bantalan sendi
d) Membantu tubuh mendapatkan nutrisi
C. Metabolisme
Salah satu fungsi terpenting dari traktus gastrointestinal adalah mencerna
nutrien berupa karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan air yang digunakan
makhluk hidup untuk memproduksi energi, penyusunan protein kompleks dan
lemak, serta maintenans elektrolit dan total cadangan cairan tubuh. Produksi
energi melibatkan oksidasi nutrien (karbohidrat, lemak, dan protein) yang
menghasilkan ikatan fosfat berenergi tinggi dimana energi disimpan untuk
proses kehidupan, serta karbon dioksida dan air dihasilkan sebagai produk
sampingan.
D. Proses suplai makanan ke dalam sel
Sistem pencernaan adalah proses yang dilakukan oleh sistem organ
pencernaan untuk mengolah makanan agar dapat diserap nutrisinya dan
diubah menjadi energi. Sistem organ pencernaan pun terdiri dari organ-organ
yang memiliki peranannya masing-masing dalam mengolah makanan.
1. Mulut
Makanan pertama kali masuk melalui mulut. Di dalamnya, terjadi
proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Untuk proses
pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi, sedangkan proses pencernaan

10
kimiawi dibantu oleh beberapa enzim seperti amilase, ptialin, dan juga
enzim maltase
2. Kerongkongan
Setelah diproses melalui mulut, selanjutnya makanan menuju ke
kerongkongan terlebih dahulu sebelum mencapai lambung. Di
kerongkongan, terdapat gerakan peristaltik (seperti meremas-remas) guna
mendorong makanan menuju lambung.
3. Lambung
Selain di mulut, proses pencernaan secara mekanik juga terjadi di
dalam lambung ketika makanan dihaluskan oleh gerakan otot-otot
lambung. Pada lambung, terjadi pula proses pencernaan secara kimiawi
melalui enzim-enzim. Ada enzim pepsin yang berfungsi mengubah
protein menjadi asam amino, enzim renin yang berfungsi mengubah
protein menjadi kasein, dan juga HCl (asam klorida) yang berfungsi
memecah protein serta melawan virus dan bakteri yang masuk melalui
sistem pencernaan.
4. Usus halus
Dari lambung, makanan yang sudah diproses di lambung menuju
usus halus. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus 12
jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan). Di usus halus
ini makanan kembali diproses secara kimiawi yang dibantu oleh enzim-
enzim dari pankreas, empedu, dan hati seperti tripsin, amilase, maltase,
sukrase, laktase, dan lipase.
5. Usus besar
Setelah nutrisi diserap di usus halus, sisa-sisa makanan
mengalami pembusukan di dalam usus besar. Selain pembusukan, di
dalam usus besar juga air diserap sehingga sisa-sisa makanan siap diubah
menjadi feses (kotoran).
6. Rektum dan anus
Feses akan disimpan di dalam rektum sebelum dikeluarkan lewat
anus. Di rektum, sensor di sana akan mengirimkan sinyal ke otak untuk

11
memutuskan apakah feses perlu dikeluarkan atau tidak. Setelah itu, feses
yang siap dibuang akan dikeluarkan melalui anus. Otot anus berfungsi
untuk menahan dan menjaga feses agar tidak keluar dari rektum sebelum
saatnya

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi diet


1. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik merupakan tanda seseorang yang sehat.
Jika pasien mengalami anoreksia biasanya gejala penyakit atau efek
samping dari obat. Dukungan nutrisi yang baik merupakan bagian
esensial penyembuhan dari setiap penanganan medis (Potter & Perry,
2010).
2. Kultur dan agama
Pola kultural, etnik, agama, dan batasan mengenai makanan harus
diperhitungkan dalam diet pasien
3. Status sosioekonomi
Status ekonomi dapat memengaruhi perubahan kebutuhan nutrisi
karena penyedian makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak
sedikit. Oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang
tinggi biasannya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya
dibandingkan dengan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
4. Pilihan pribadi
Kesukaan dan ketidaksukaan pribadi terhadap makanan
berpengaruh terhadap diet. Makanan yang berhubungan dengan
kenangan yang menyenangkan cenderung menjadi makanan favorit
sedangkan makanan yang berhubungan dengan kenangan yang tidak
menyenangkan akan dihindari. Pilihan individu harus dipertimbangkan
ketika merencanakan diet terapeutik
5. Faktor psikologis
Motivasi individu untuk mengonsumsi makanan yang seimbang
dan persepsi individu tentang diet mempunyai pengaruh yang kuat.

12
Makanan mempunyai nilai simbolik bagi banyak orang, misalnya susu
menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbolkan kekuatan (Potter &
Perry, 2010).

6. Alkohol dan obat


Penggunaan alkohol dan obat yang berlebihan memberikan
kontribusi terhadap defisiensi nutrisi karenan uang mungkin dibelanjakan
untuk alkohol daripada makanan dan alkohol menekan nafsu makan.
7. Kesalahan informasi dan keyakinan terhadap makanan
Mitos makanan akibat latar belakang budaya atau keinginan untuk
mengontrol pilihan diet. Keyakinan terhadap makanan sering melibatkan
keyakinan yang salah, misalnya yogurt lebih bernutrisi dari pada susu,
kerang meningkatkan potensi seksual, atau madu lebih sehat dari pada
gula (Potter & Perry, 2010).
2.2 Konsep Gizi seimbang
A. Pedoman menu gizi seimbang
Pedoman gizi seimbang telah diimplementasikan di Indonesia sejak
tahun 1955. Pedoman tersebut menggantikan slogan 4 sehat dan 5 sempurna
yang telah diperkenalkan sejak tahun 1952 dan sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam bidang gizi
serta masalah dan tantangan yang dihadapi.
Pedoman gizi seimbang baru ini sebagai penyempurnaan pedoman-
pedoman yang lama, bila di ibaratkan rumah maka ada 4 pilar prinsip yang
harus di penuhi agar rumah tersebut bisa berdiri, yaitu
1. Mengonsumsi makanan beragam, tidak ada satu pun jenis makanan yang
mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh yang menjamin
pertumbuhan dan mempertahankan kesehatannya, kecuali air susu ibu
(ASI) untuk bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan

13
2. Membiasakan perilaku hidup bersih, perilaku hidup bersih sangat terkait
dengan prinsip gizi seimbang
3. Melakukan aktivitas fisik, untuk menyeimbangkan antara pengeluaran
energi dan pemasukan zat gizi ke dalam tubuh
4. Mempertahankan dan memantau berat badan (BB) dalam batas normal
merupakan hal yang harus menjadi bagian dari ‘pola hidup’ dengan ‘gizi
seimbang’, sehingga penyimpanan BB dan BB normal, apabila terjadi
penyimpanan maka dapat segera di lakukan langkah-langkah pencegahan
dan penanganan.
B. Faktor-faktor yang memengaruhi penyusunan menu gizi seimbang
Menu adalah rangkaian dari beberapa macam hidangan atau masakan
yang dihidangkan atau disajikan untuk seseorang atau kelompok orang untuk
setiap kali makan dan pengertian perencanaan menu adalah serangkaian
kegiatan menyusun hidangan dalam variasi yang sesuai untuk manajemen
penyelenggaraan makanan institusi.
Banyak faktor yang mempengaruhi penyusunan menu ada di
antaranya yaitu jenis kelamin, aktivitas, kebudayaan, ekonomi, pendidikan
dan tingkat perkembangan. Untuk wanita biasanya memilih penyusunan
menu yang tidak banyak lemak untuk menghindari ke gemukan. Hal ini
biasanya di lakukan oleh remaja, jenis kelamin antara wanita dan laki-laki
juga akan membedakan dalam hal penyusunan. Bisanya laki-laki lebih
memilih yang banyak karbohidrat untuk mengenyangkan dirinya dari pada
yang enak tapi sakit.
Laki-laki akan beraktivitas lebih banyak dari wanita pada umumnya
akibatnya kalori yang dikeluarkan banyak sehingga pola penyusunannya juga
harus seimbang untuk mengimbangi intake dengan kalori yang telah
dikeluarkan. Seseorang yang tahu akan menu dan makanan yang tidak sehat
otomatis enggan memakan. Hal ini mungkin sedikit berbeda dengan orang
yang kurang paham mengenai gizi yang baik buat makan. Ekonomi seseorang
akan membuat orang memilih menu sesuai dengan selerannya.

14
Makanan merupakan faktor penting yang dibutuhkan seseorang agar
dapat hidup sehat dan bugar. Kandungan berbagai unsur dalam makanan
berfungsi membangun tubuh, menyuplai energi dan berbagai zat gizi harus
beragam karena tidak ada satu jenis makanan pun yang mengandung
komposisi gisi lengkap. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
penyusunan menu agar dapat diterima oleh setiap individu dan dapat
memenuhi kecukupan akan zat gizi adalah sebagai berikut:

1. Umur
Sebagaimana diketahui bahwa faktor umur sangat menentukan
apakah menu yang disusun sesuai dengan kebutuhan individu. Setiap
individu yang berada dalam kelompok umur berbeda, maka menu untuk
mereka juga akan berbeda. Sebagai contoh, menu bagi remaja tidak dapat
disamakan begitu saja dengan menu bagi orang dewasa.
2. Pekerjaan
Pekerjaan setiap individu akan terbagi menurut ringan atau
beratnya aktivitas yang dilakukan. Jenis atau tingkat aktivitas individu
terbagi atas pekerjaan ringan, sedang dan berat. Perbedaan aktivitas yang
terkait dengan pekerjaan rutin mereka akan membedakan jumlah energi
yang dibutuhkan. Seseorang yang memiliki tingkat aktivitas ringan akan
membutuhkan energi lebih sedikit dibandingkan dengan seseorang
dengan aktivitas berat. Menu bagi mereka akan memiliki aktivitas berat
akan dipilih bahan makanan penghasil energi yang lebih tinggi, karena
mereka membutuhkan sumber energi yang lebih banyak.
3. Kesukaan
Faktor yang juga harus diperhatikan dalam menyusun menu
adalah kesukaan seseorang terhadapa makanan tertentu. Pilihlah bahan
makanan yang disukai oleh seseorang jika akan menyusun menu bagi
mereka. Jangan memaksakan untuk menggunakan bahan makanan yang
tidak lazim mereka konsumsi, walaupun bahan makanan tersebut

15
mengandung gizi yang tinggi. Jika manusia tidak dapat menyajikan zat
gizi dari salah satu jenis bahan makanan, maka manusia dapat mencari
alternatif bahan makanan lain yang sebagai penggantinya yang memiliki
nilai gizi setara.
4. Ketersediaan
Kemudahan dalam menyediakan bahan makanan dalam
menyusun sebuah menu perlu diperhatikan. Pilihlah bahan makanan yang
mudah untuk diperoleh. Selain pertimbangan harga yang relatif murah
jika bahan tersebut mudah diperoleh, kesegaran bahan makanan tersebut
juga akan lebih terjamin. Bahan makanan yang banyak dijumpai, maka
biasannya kesegaran bahan makanan tersebut biasannya tergantung pada
musim.
5. Agama
Perbedaan agama harus menjadi perhatian dalam menyusun menu.
Sajikanlah menu sesuai dengan agama dan keyakinan seseorang
walaupun bahan makanan tertentu mengandung zat gizi yang tinggi,
namun jika tidak sesuai dengan ajaran agama tertentu, maka makanan
tersebut tidak layak untuk dijadikan bahan makanan dalam susunan
menu.
6. Rasa, Warna, Bentuk
Kombinasi dan variasi rasa dalam susunan menu perlu
diperhatikan. Jangan ada rasa yang monotan dalam susunan menu.
Sebagai contoh dalam suatu susunan menu terdiri dari rasa pedas yang
dominan pada setiap makanan yang disajikan. Kombinasi rasa yang baik
akan membuat menu yang disajikan lebih mudah diterima oleh setiap
orang.
Selain rasa dan warna, bentuk dari suatu hidangan juga harus
diperhatikan. Tampilan yang menarik akan menimbulkan selera makan.
Terutama pada anak-anak, mereka penuh imajinasi. Makanan dengan
bentuk yang menarik akan membantu manusia mengatasi kesulitan
makan yang sering terjadi pada anak-anak.

16
7. Teknik pengolahan
Dalam menyusun suatu menu teknik mengolah menu tersebut
perlu dipertimbangkan. Beberapa hal terkait dengan teknik pengolahan.
Teknik pengolahan akan menentukan efisiensi waktu dalam menyajikan
makanan. Pilihlah teknik pengolahan yang relatih mudah dan praktis,
namun tetap mempertimbangkan cita rasa dan nilai estetika dari
makanan. Gunakan teknik pengolahan yang bervariasi, sehingga cita rasa
makanan tidak menjadi dominan dan penggunaan bahan yang berulang
dapat dihindari.

17
BAB III
PENUTUP
1.1 Simpulan
Reproduksi manusia membutuhkan zat gizi yang cukup. Asupan zat
gizi harus diperhatikan agar mencapai kematangan seksual. Gizi seimbang
akan menentukan kesehatan organ reproduksi. Gizi dalam kesehatan
reproduksi sangat diperlukan karenaa hal ini merupakan tolak ukur derajat
kesehatan setiap orang dalam tahapan kehidupan khususnya perempuan
membutuhkan asupan gizi yang harus menyesuaikan dengan kebutuhannya
seperti gizi ibu hamil berbeda dengan kebutuhan gizi remaja ataupun lansia.
1.2 Saran
Gizi dalam reproduksi sangatlah penting bagi perempuan dalam kesehatan
organ reproduksinya maka pentingnya gizi harus perlu diperhatikan mulai
dari bayi, anak, remaja, dewasa, ibu hamil, hingga lansia, dan tenaga
kesehatan pentingnya dalam memberikan penyuluhan tentang pentingnya
gizi dalam daur kehidupan untuk menunjang status kesehatan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
Arisman. 2009. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta. EGC.
Atika Proverawati, S.K.M., M.P.H. dan Siti asfuah, S.Kep., Ns. 2009. Gizi Untuk
Kebidanan. Yogyakarta. Nuha Medika.
Francin, P. 2005. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta. EGC.
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang, Diktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA.
Jakarta.
Kusmiran. 2014. Kesehatan Reproduksi. Jakarta. Salemba Medika.
Meirhartati, Tuti dkk . 2022. Gizi Reproduksi. Yogyakarta. CV Budi Utomo.
Proverawati, 2009. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta. EGC.
Waluyo. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta. Pustaka Riha.

19
20
21

Anda mungkin juga menyukai