Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASARMANUSIA

“KONSEP DASAR NUTRISI”

Dosen Pengampu : Ns, Dewi Murni, M. Kep

Disusun oleh :

Rezky Ramadhania 2111313025

Annisa Amalia 2111313019

Revi Artha Adriani 2111313013

Abdurrauf Quhafa 2111313016

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2022

0
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, penulis ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep Dasar Nutrisi”. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Manusia

Selain itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns, Dewi Murni, M.
Kep yang telah membimbing dalam mata kuliah ini, dan tak lupa penulis
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah
wawasan dan memberikan manfaat terhadap penulis dan pembaca.

6 MARET 2022

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................1

DAFTAR ISI.....................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................3

1.1 LATAR BELAKANG......................................................................3


1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................3
1.3 TUJUAN PENULISAN....................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................4

2.1 Defenisi Nutrisi.................................................................................4


2.2 Struktur dan Fungsi Nutrisi...............................................................4
a) Karbohidrat...................................................................................4
b) Protein...........................................................................................5
c) Lemak...........................................................................................5
d) Vitamin.........................................................................................5
e) Mineral..........................................................................................7
2.3 Kebutuhan Nutrisi Sesuai dengan Tingakat Perkembangan Usia....8
1. Bayi...............................................................................................8
2. Masa Toddler(1-3tahun) dan Pra-Sekolah(3-5tahun)...................8
3. Masa sekolah(6-12tahun)..............................................................8
4. Masa Adloscent atau remaja(13-21tahun)....................................9
5. Masa Dewasa Muda(23-30tahun).................................................9
6. Masa Dewasa(31-45tahun)...........................................................9
7. Dewasa Tua(46tahun keatas)........................................................9
8. Wanita Masa Kehamilan dan menyusui.......................................9

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi.............................10

2.5 Gangguan Kebutuhan Nutrisi........................................................11

BAB III PENUTUP.........................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Nutrisi adalah proses penerimaan zat gizi melalui pola makan yang sehat dan seimbang. Nutrisi
yang tepat penting untuk kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan, serta berkaitan dengan
sistem kekebalan yang lebih kuat, peningkatan energi dan fokus mental, risiko penyakit jangka
panjang yang lebih rendah, hingga umur yang lebih panjang.

Nutrisi menjadi kebutuhan utama bagi seluruh manusia. Asupan nutrisi yang benar akan
mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan serta makan seseorang, terutama kepada anak.
Kebutuhan energi dan kebiasaan makan merupakan aspek penting dari perkembangan anak
selama masa kanak-kanak awal. Nutrisi mempengaruhi pertumbuhan tulang, bentuk tubuh
dan kerentanan mereka terhadap virus dan penyakit (Satrock, 2011). nutrisi yang baik
didapatkan dari makanan untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap manusia. Makanan dapat
menghasilkan energi yang cukup untuk melakukan rutinitas dan aktifitas sehari hari

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu nutrisi?


2. Apa saja struktur dan fungsi dari nutrisi?
3. Bagaimana tingkatan kebutuhan nutrisi sesuai dengan perkembangan usia?
4. Apa saja factor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi?
5. Apa saja gangguan kebutuhan nutrisi?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui apa pengertian nutrisi


2. Untuk mengetahui struktur dan fungsi dari nutrisi
3. Mengetahui kebutuhan nutrisi sesuai dengan tingaktan perkembangan usia
4. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
5. Mengetahui gangguan-gangguan kebutuhan nutrisi

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Nutrisi

Nutrisi berasal dari nutrients yang artinya bahan gizi. Nutrisi yaitu proses penyediaan
energi dan bahan kimia dari makanan yang diperlukan untuk pembentukan, pemeliharaan,
dan penggantian sel dalam tubuh. Menurut Bermen, dkk (2016) Nutrisi merupakan jumlah
totol dari semua interaksi antara tubuh dan makanan yang dimakan, dapat disimpulkan bahwa
nutrisi adalah apa yang dikonsumsi seseorang dan bagaimana tubuh menggunakannya.
Nutrisi adalah suatu fondasi dasar kesehatan dan sangat diperlukan untuk peerkembangan dan
pertumbuhan normal, pemeliharaan dan perbaikan jaringan, metabolisme sel, dan fungsi
organ. (Potter dkk, 2013).

Menurut Rock CL (2004), nutrisi merupakan proses dimana tubuh manusia


menggunakan makanan untuk energi, pemeliharaan kesehatan, pertumbuhan dan fungsi
normal setiap organ, baik antara jumlah nutrisi dan kebutuhan nutrisi. Kebutuhan nutrisi
tubuh yang paling dasar bagi tubuh selain air adalah nutrisi yang menyediakan bahan bakar
atau energi seperti karbohidrat, protein dan lemak karena setiap sel membutuhkan pasokan
bahan bakar atau energi yang konstan. Energi yang diperoleh dari makanan diukur sebagai
kalori (kal) atau kilokalori (kkal).

2.2 Struktur dan Fungsi Nutrient

Nutrient digolongkan ke dalam 6 kategori, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.

a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan gula sederhana(monosakarida dan disakarida) dan gula kompleks
(polisakarida). Karbohidrat tersusun atas karbon, hidrogen dan oksigen. Gula, sirup, madu, buah-buahan
dan susu adalah sumber karbohidrat sederhana. Roti, sereal, kentang, nasi, pasta, , dan biji-bijian
mengandung karbohidrat kompleks.

Fungsi karbohidrat adalah menyediakan energi. Setiap gram karbohidrat mengandung 4 kkal.
Karbohidrat juga penting untuk oksidasi lemak, mendorong pertumbuhan bakteri di saluran pencernaan,
membantu sintesis vitamin K dan B12, dan sintesis asam amino esensial untuk menghasilkan komponen
karbon .

Aliran darah membawa glukosa ke sel untuk energi dan produksi zat penting. Kadar glukosa darah
normal adalah 80-110 mg/dL, dan dalam keadaan puasa kadar glukosa darah adalah 60-80 mg/dL, yang
meningkat menjadi 140-180 mg/dL 2 jam setelah puasa, tergantung usia. Hiperglikemia terjadi pada
diabetes melitus, di mana kadar gula darah lebih tinggi dari normal karena produksi dan penggunaan

4
insulin yang tidak mencukupi. Hipoglikemia dengan kadar gula darah lebih rendah dari normal merupakan
tanda dari kelainan hati dan pankreas.

b. Protein
Protein adalah zat kimia organik yang berisi asam amino, yang dihubungkan dengan rantai peptida.
Protein terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Tubuh mensintesis protein antara lain
membentuk hemoglobin untuk membawa oksigen ke jaringan, insulin untuk regulasi glukosa darah, dan
albumin untuk regulasi tekanan osmotik darah.

Fungsi protein untuk pertumbuhan, regulasi fungsi dan proses tubuh, pembentukan kembali protein
sel, dan energi, memelihara sistem imunitas tubuh, sel, cairan tubuh, tulang, kulit, gigi, otot, rambut, darah,
dan serum. Katabolisme protein memberi 4 kcal/g. Katalis enzim terbentuk dari protein dalam pengaturan
pencernaan, penyerapan, metabolisme, dan katabolisme .

Diit protein diklasifikasikan menjadi :

1. Protein lengkap, berisi asam amino esensial untuk memelihara jaringan tubuh dan
meningkatkan pertumbuhan. Tubuh tidak dapat mensintesis asam amino esensial. Tubuh
dapat mensintesis asam amino nonesensial dari sumber lain. Sumber protein lengkap antara
lain daging, ikan, susu, keju, dan telur.
2. Protein lengkap sebagian, berisi asam amino untuk memelihara kehidupan, tetapi tidak
meningkatkan pertumbuhan.
3. Protein tidak lengkap, tidak berisi asam amino esensial untuk memelihara kehidupan,
membentuk jaringan, dan meningkatkan pertumbuhan. Sumber protein tidak lengkap antara
lain buah dan sayuran, buncis, roti, sereal, beras, pasta, kacang-kacangan.
Status protein diukur dengan keseimbangan nitrogen. Keseimbangan nitrogen adalah , dan jumlah
nitrogen yang dikonsumsi sama dengan jumlah nitrogen yang dilepaskan. Keseimbangan nitrogen positif
jika intake nitrogen lebih besar dari nitrogen yang dikeluarkan. Keadaan ini terjadi jika jaringan baru
disintesis, misalnya sembuh dari sakit, latihan, hamil, dan pertumbuhan masa anak. Keseimbangan
nitrogen negatif jika pengeluaran nitrogen lebih besar dari intake nitrogen. Situasi ini terjadi pada
penyakit yang disebabkan kerusakan jaringan, atau diet protein dan/atau kalori tidak memadai.

c. Lemak
Lemak atau lipid mengandung trigliserida, minyak, asam lemak, kolesterol, dan fosfolipid. Lemak
adalah zat organik yang terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Idealnya, pada orang yang tidak
obesitas, lemak membentuk sekitar 20% dari berat badan. Lemak berfungsi sebagai transportasi sel,
perlindungan organ vital, energi, penyimpanan energi di jaringan adiposa, penyerapan vitamin, dan
transportasi vitamin yang larut dalam lemak.

Lemak teroksidasi menyediakan 9 kkal / g energi. Lemak bertahan di perut lebih lama daripada
karbohidrat dan protein, lemak memberikan rasa kenyang. Lemak diklasifikasikan sebagai lemak jenuh
dan lemak tidak jenuh. Daging sapi, daging domba, minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan minyak
biji kelapa sawit mengandung asam lemak jenuh lebih tinggi dan lebih keras. Daging ayam, ikan dan
sayuran berisi asam lemak tidak jenuh lebih tinggi dan lebih lunak.

5
d. Vitamin
Vitamin adalah zat organik yang penting bagi tubuh untuk pertumbuhan, perkembangan,
pemeliharaan, dan reproduksi, serta membantu dalam penggunaan energi nutrient. Vitamin
diklasifikasikan sebagai vitamin larut lemak dan vitamin larut air.

1. Vitamin larut lemak


Vitamin larut lemak disimpan di hati atau jaringan adiposa, sehingga intake vitamin
berlebihan dapat menyebabkan keracunan.
a. Vitamin A
Vitamin A berfungsi untuk memelihara penglihatan, memelihara jaringan epitel,
meningkatkan perkembangan tulang dan gigi, meningkatkan proliferasi sel.
Kekurangan vitamin A ditandai dengan buta senja atau buta total, degenerasi sel
keratin yang menyebabkan infeksi mata, telinga, dan rongga hidung. Kulit menjadi
kasar, kering, dan bersisik, mata kering, perkembangan gigi dan tulang tidak adekuat.
Vitamin A disimpan di hati dan intake berlebihan menyebabkan keracunan.
b. Vitamin D
Vitamin D berfungsi untuk mineralisasi tulang, kartilago, dan gigi, memelihara
calcium cairan ekstra selular, dan untuk kontraksi otot.Kekurangan vitamin D
menyebabkan riketsia, kesehatan gigi kurang, otot kaku dan kejang, osteomalasia
(tulang lunak dan mudah fraktur spontan).
c. Vitamin E
Vitamin E berperan sebagai antioksidan yang membantu memelihara integritas
membran sel dan melindungi vitamin A dan C dari oksidasi. Kekurangan vitamin E
ditandai dengan meningkatnya hemolisis eritrosit, refleks kurang, kerusakan fungsi
neuromuskular, dan anemia.
d. Vitamin K
Vitamin K berfungsi untuk pembentukan protrombin dan faktor pembekuan lain
untuk pembekuan darah. Kekurangan vitamin K dimanifestasikan dengan perdarahan,
dan penyakit perdarahan pada bayi baru lahir.
2. Vitamin larut air
Vitamin larut air disimpan dalam tubuh. Intake berlebihan diabsorbsi oleh jaringan, dan
diekskresikan dalam urine.
a. Vitamin B kompleks
Vitamin B1 (thiamine) berfungsi dalam metabolisme karbohidrat, memelihara fungsi
syaraf, nafsu makan dan pencernaan. Gejala kekurangan vitamin B1 adalah nafsu
makan menurun, apatis, depresi mental, fatigue, konstipasi, edema, gagal jantung, dan
neuritis.Vitamin B2 (riboflavin) berfungsi dalam metabolisme protein dan
karbohidrat, memelihara kulit dan penglihatan. Gajala kekurangan vitamin B2 adalah
sudut mulut pecah-pecah, dermatitis, dan peningkatan vaskularisasi kornea
dannpenglihatan tidak teratur.Vitamin B3 (niacin) berfungsi dalam metabolisme
glikogen, regenerasi jaringan, dan sintesis lemak. Kekurangan vitamin B3
menyebabkan pellagra, ditandai dengan fatigue, sakit kepala, anoreksi, penurunan
berat badan, nyeri abdomen, diare, dermatitis, gangguan syaraf.Vitamin B12
(cyanocobalamin) berfungsi dalam membentuk eritrosit matang, dan sintesis DNA
dan RNA, absorbsi vitamin A. Kekurangan vitamin B12 menyebabkan anemi
pernisiosa, dan kerusakan syaraf.Asam folat berfungsi sebagai ko enzim metabolisme
protein dan pertumbuhan sel, membentuk eritrosit, perkembangan tulang dan sumsum

6
tulang belakang janin. Tanda kekurangan asam folat adalah glositis, diare, anemi
makrositik, defek kelahiran (spina bifida)
b. Vitamin C
Vitamin C penting untuk absorbsi Fe, melawan infeksi, penyembuhan luka,
pembentukan kolagen, metabolisme beberapa asam amino. Vitamin C adalah
antioksidan, dan melindungi vitamin A dan E dari oksidasi berlebihan. Kekurangan
vitamin C ditandai dengan penyembuhan luka kurang, rentan infeksi, retardasi
pertumbuhan dan perkembangan, nyeri sendi, anemi, gusi berdarah.

e. Mineral

Mineral membantu membentuk jaringan tubuh dan regulasi metabolisme

1. Calcium
Kalsium membentuk dan memelihara tulang dan gigi, dan memelihara koagulasi darah,
neurotransmisi, kontraksi dan relaksasi otot, dan permeabilitas membran sel. Tanda dan gejala
kekurangan kalsium adalah gagal tumbuh, rakhitis, osteoporosis, dan tetani.
2. Magnesium
Magnesium berfungsi untuk pembentukan tulang, relaksasi otot, sintesis protein. Tanda dan
gejala kekurangan magnesium adalah penyakit ginjal, tremor mengakibatkan kejang
3. Sodium
Sodium berfungsi untuk membantu memelihara keseimbangan cairan tubuh dan asam basa.
Makanan rendah sodium penting bagi orang dengan penyakit jantung, hipertensi, edema,
gangguan ginjal, penyakit liver.
4. Potasium/kalium
Fungsi potasium untuk sintesis protein, keseimbangan cairan, dan regulasi kontraksi otot.
Pembatasan potasium dilakukan pada klien dengan kerusakan/gagal ginjal
5. Fosfor
Fosfor berfungsi untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi, keseimbangan asam
basa, metabolisme energi, struktur membran sel, regulasi hormon dan ko enzim. Tanda dan
gejala kekurangan fosfor adalah pertumbuhan pendek, riketsia.
6. Besi (Fe)
Besi berfungsi untuk membawa oksigen melalui hemoglobin dan myoglobin, unsur pokok
sistem enzim. Kekurangan besi ditandai dengan deplesi simpanan besi, anemi, pucat.
7. Iodine
Fungsi iodine adalah unsur pokok hormon tiroid yang meregulasi basal metabolisme rate.
Kekurangan iodine menyebabkan goiter.
8. Zinc
Fungsi zinc untuk pertumbuhan jaringan, perkembangan dan penyembuhan, kematangan
seksual dan reproduksi, unsur utama beberapa enzim dalam energi dan metabolime asam
nukleat. Kekurangan zinc menyebabkan kerusakan pertumbuhan, kematangan seksual, dan
fungsi sistem imun, lesi kulit, akrodermatitis, penurunan sensasi rasa dan penghidu.
9. Air
Air diperlukan untuk memelihara fungsi sel. Air diperoleh dari minum cairan dan makan
makanan tinggi air, dan dengan oksidasi makanan. Haus menandakan butuh air dan
mendorong seseorang untuk minum.

7
2.3. Kebutuhan Nutrsi Sesuai Tingkat Perkembangan Usia

1. Bayi

Bayi yang dimaksud adalah usia 0-12 bulan. Bayi yang sebelum usia 6 bulan,
kebutuhan nutrisi pokoknya yaitu air susu ibu (ASI). Kebutuhan kalori untuk bayi yaitu
sekitar 110-120 kalori/kg/hari. Sedangkan kebutuhan cairan sekitar 140-160 ml/kg/hari.
Keuntungan dari pemberian ASI untuk bayi yaitu:

a. ASI adalah nutrisi yang komplit.


b. Di dalam Asi mengandung lactobacillus bifidus yang bermanfaat untuk
mebghambat pertumbuhan mikroorgansme yang berbahaya dalam intesnial.
c. Di dalam ASI mengandung protein yang lebih mudah dicerna bayi. Protein dalam
ASI tidak dapat menyebabkan alergi.
d. Mengandung laktose yang sangat banyak, berguna untuk lebih meningkatkan
absorbsi kalsium dan mineral lainnya.
e. Mineral di dalam ASI yaitu (calsium: pospor= 2:1) baik untuk bayi. Karena zat
besi ASI lebih muda diabsorbsi.
f. Lipose pada ASI membantu bayi yang immatur dalam pencernaan lemak.
2. Masa Toddler (1-3 tahun) dan pra-sekolah ( 3-5 tahun)

Di umur ini adalah masa yang penting untuk mengedukasi kebiasaan, cara dan jenis
makan yang mengedukasi kebiasaan, cara dan jenis makanan yang benar. Berikut kebiasaan
yang harus diajarkan pada anak usia ini yaitu:

a. Memberikan makanan dengan berbagai variasi.


b. Membatasi untuk memakan yang manis.
c. Mengkonsumsi makanan yang seimbang.
d. Waktu makan yang teratur.

Kebutuhan kalori untuk anak usia 1 tahun yaitu 100 kkal/hari dan untuk anak usia 3
tahun yaitu 300-500 kkal/hari.

3. Anak sekolah (6-12 tahun)

Pada usia ini, pola makan anak harus lebih diperhatikan karena di usia ini anak-anak
gemar untuk memakan makanan yang dijual di luar rumah seperti pada jajanan yang ada di
sekolahan. Berikut tabel kebutuhan nutrisi untuk anak umur 6-12 tahun.

Usia Kalori Protein Cal (gr) Fe (mg) Vit A Vit B1 Vit C


(Tahun (Kal) (gr) (u) (mg) (mg)
)

8
5-6 1400 40 0,50 6 2500 0,6 25
7-9 1600 50 0,75 7 2500 0,6 25
1--12 1900 60 0,75 8 2500 0,7 25

4. Masa adolescent atau remaja (13-21 tahun)

Pada masa ini, kebutuhan kalori, protein, mineral, dan vitamin sangat tinggi serta
berkaitan dengan proses pertumbuhan. Lemak tubuh yang meningkat akan mengakibatkan
obesitas sehingga akan menimbulakn masalah kesehatan seperti anoreksia, nervosa dan
bulimia.

5. masa dewasa muda (23-30 tahun)

kebutuhan nutrisi pada masa ini yaitu untuk proses pertumbuhan, pemeliharaan dan
perbaikan tubuh serta mempertahankan kondisi gizi.

6. Masa dewasa (31-45 tahun)

Masa produktif terutama dalam hal aktivitas fisik sebab di umur ini adalah puncak
aktivitas dalam kehidupan, terutama aktivitas bekerja. Kebuhan nutris pada usia ini
dibedakan antara beban kerja ringan, sedang, dan berat.

Unsur Keadaan pekerjaan


gizi Ringan Sedang Berat
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempua Laki- Perempua
n laki n
Kalori 2100 1750 2500 2100 3000 2500
Protein 60 55 65 65 70 70
Calsium 0,5 0,5 0,5 0,5 0,7 0,7
Ferem 8 10 8 8 10 8
Vit A 2500 2500 2500 2500 2500 2500
Vit B1 1 0,8 1,2 1 1,5 1,5

7. Dewasa tua (46 tahun keatas)

Di usia ini, kebutuhan unsur gizi sangat berkurang, pada usia tua BMR akan turun 10-
30%. Sehingga prgan tubuh akan mengalami degeneratif, dan o=organ pencernaan sudah
mengalami kemunduran.

8. Wanita masa kehamilan dan menyusui

Kebutuhan nutrisi selama kehamilan meliputi protein, zat besi, kalsium, zinc, vitamin
A,B,C, D. Selama menyusui, kebutuhan nutrisi lebih tinggi daripada selama kehamilan (500-
600 kkal/hari). Wanita hamil dan ibu menyusui sangat memerlukan makanan yang baik dan
cukup. Untuk membuat 1 liter ASI, ibu harus menyediakan 350 kalori, sedangkan ASI

9
sendiri mengandung 750 kalori, 12 gram protein, 5 gram lemak, laktosa, vitamin dan
mineral.

Jenis kebutuhan Ibu hamil Ibu menyusui


Kalori 2500 3000
Protein 85 gr 100gr
Calsium 1,5 gr 2 gr
Ferum 15 gr 15 gr
Vit A 8000 u.i 8000 u.i
Vit B 1,8 mg 2,3 mg
Vit C 100 mg 150 mg
Riboflavin 2,5 mg 3 mg
Vit D 400-800 u.i 400-800 u.i
Air 6-8 gelas 6-8 gelas

2.4 Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi

Masalah gizi berkaitan erat dengan asupan makanan dan metabolisme tubuh, serta faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah
faktor fisiologis kebutuhan metabolisme basal, faktor fisiologis seperti adanya penyakit tertentu yang
mempengaruhi pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, dan faktor sosial ekonomi seperti
kemampuan individu. Status gizi seseorang dihasilkan dari kombinasi beberapa faktor: faktor
lingkungan, genetik, dan perilaku individu. Perilaku merupakan faktor terbesar kedua yang
mempengaruhi kesehatan manusia. Mengatasi kekurangan gizi memerlukan perubahan sosial baik
dari gaya hidup, aktivitas fisik, dan pola makan, dan dalam kaitannya dengan membangun lingkungan
yang memungkinkan (Notoadmodjo, 2003)

1. Pengetahuan

Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsumsi
makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi, sehingga dapat terjadi kesalahan
dalam pemenuhan kebutuhan gizi (Hidayat, 2008).

2. Prasangka

Prasangka buruk terhadap makanan bergizi tertentu dapat mempengaruhi status gizi seseorang.
Sebagai contoh, tempe merupakan sumber protein yang baik dan murah di beberapa daerah, namun
tidak dijadikan sebagai makanan sehari-hari karena masyarakat percaya bahwa mengkonsumsi tempe
dapat menurunkan status masyarakat (Hidayat, 2008)

3. Kebiasaan

Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat juga
mempengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa daerah terdapat larangan makan pisang dan pepaya
bagi para gadis remaja. Padahal makanan itu merupakan sumber vitamin yang baik (Hidayat, 2008)

4. Kesukaan

Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi
makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat gizi yang dibutuhkan secara cukup. Kesukaan

10
dapat mengakibatkan banyak terjadi kasus malnutrisi pada remaja karena asupan gizinya tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh tubuh (Hidayat, 2008)

5. Ekonomi

Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi. Penyediaan makanan bergizi
membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga Perubahan status gizi dipengaruhi oleh status
ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan status ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam
penyediaan makanan bergizi dan sebaliknya (Hidayat, 2008)

2.5 Ganguan Kebutuhan Nutrisi


1. Malnutrisi

Malnutrisi menurut Beale (2017) berkembang ketika tubuh tidak menerima vitamin,
mineral, dan nutrisi lain yang dibutuhkan untuk tetap sehat. Malnutrisi adalah suatu masalah
yang berkaitan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat sel atau dapat dianggap sebagai suatu
masalah dimana zat gizi yang masuk ke dalam tubuh tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Gejala biasanya berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan di
bawah kebutuhan tubuh, kelemahan otot dan penurunan energi, kulit pucat, selaput lendir,
konjungtiva dan lain-lain.

2. Overnutrisi

Overnutrisi adalah mengkonsumsi zat gizi yang berlebihan, hal ini mengakibatkan
masalah kesehatan seperti kelebihan berat badan (overweight), obesitas dan risiko beberapa
penyakit. Kelebihan berat badan diklasifikasikan dengan BMI (Body Mass Index) 25-29 dan
obesitas dengan BMI lebih besar dari 30. Kedua hal ini dapat disebabkan oleh interaksi
genetika, sosial, dan perilaku (makan terlalu banyak kalori dan atau aktivitas yang tidak
mencukupi), budaya, fisiologi dan metabolisme.

3. Gangguan Makan

Gangguan makan merupakan sekelompok gangguan yang ditandai dengan adanya


pikiran dan perilaku yang terganggu atau tidak normal, yang berkaitan dengan
tubuh,makanan,dan kebiasan makan seseorang yang menyebabkan masalah fisik, psikologis,
dan sosial. Gangguan makan ini iasanya dimulai pada masa remaja dan cenderung
mempengaruhi terutama wanita, gangguan ini kronis dan seringkali sulit untuk diobati, dan
jika tidak diobtai ganguan makan dapat menyebabkan masalah, masalah medis dan perilaku
yang serius bahkan kematian.

Ada tiga jenis ganguan makan menurut Beale (2017), antaranya sebgai berikut:

a. Anoreksia nervosa

Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan berat badan yang
rendah, ketakutan akan kenaikan berat badan, dan persepsi yang salah terhadap berat badan.
Orang dengan anoreksia sering memiliki tulang tipis, rambut dan kuku rapuh, dan detak

11
jantung tidak teratur. Penderita ini mungkin juga mengalami anemia, kelemahan otot,
sembelit, dehidrasi, dan rambut rontok.

b. Bulimia nervosa

Bulimia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan kecenderungan untuk
memuntahkan kembali makanan yang telah dimakannya. Orang denga bulimia memiliki berat
badan yang normal tetapi citra tubuh terdistorsi. Orang –orang ini sangat takut menambah
berat badan. Bulimia dapat mmepengaruhi siapa saja, terutama wanita dan remaja yang tidak
senang/puas dengan berat badan atau bentuk tubuh mereka. Gejala-gejala ini disertai dengan
perilaku yang mencegah penambahan berat badan, termasuk penggunaan pencahar, puasa,
atau olahraga berlebihan.

c. Makan berlebihan atau binge eating

Seseorang dengan gangguan makan berlebihan ditandai dengan episode makan


berlebihan yang berulang. Orang dengan gangguan ini kelebihan berat badan dan khawatir
tentang bentuk dan ukurannya. Gejala lain termasuk rasa bersalah dan malu tentang makan.
Gejala-gejala ini menyebabkan makan berlebihan, kecemasan dan depresi klinis, serta
masalah kesehatan.

4. Sindrom Malabsorpsi

Menurut Bealea (2017) menjelaskan sindrom malabsorpsi terjadi saat usus kecil
mengalami kesulitan dalam menyerap vitamin dan nutrisi dari makanan disebabkan oleh
penyakit (seperti HIV/AIDS), obat-obatan tertentu, operasi, dan intolerensi laktosa.
Intoleransi laktose ialah seseorang yang tidak dapat mencerna makanan yang mengandung
laktosa dan makanan yang mengandung olahan susu. Gejala sindrom malabsorpsi ini ialah
kelelahan, penurunan berat badan, kembung, diare, sakit perut, feses tampak berlemak dan
puct serta berbau tidak sedap karena lemak tidak diserap oleh usus. Diagnosis dan
pengobatan sindrom malabsorpsi tergantung dari penyebab penyakit. Tes diagnostik seperti
pemeriksaan fisik, tes darah, tinja, dan urine. Pengobatannya meliputi diet pasien yang
dikontrol, pemberian vitamin dan sumplemen nutrisi. Komplikasi yang mungkin dari
malabsorpsi ialah anemia, batu empedu, dan malnutrisi.

12
BAB III

PENUTUP

Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu energi,membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses-proses kehidupan.

Nutrisi adalah zat dalam makanan yang menyediakan energi, membantu


“membakar” nutrisi lain menjadi energi bagi tubuh kita, dan memperbaiki
jaringan. Berbagai jenis nutrisi ialahProtein, Karbohidrat, Lemak, Vitamin,
Mineral dan Air.

Pemenuhan akan kebutuhan gizi dalam tubuh merupakan salah satu cara
meminimaklisirterjadinya Malnutrisi. Cara itu dapat dilakukan dengan cara
mengkonsumsi makanan yangmengandung empat sehat lima sempurna.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. A. A. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia: Aplikasi konsep dan proses
keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Patrisia, I., Juhdeliena, J., Kartika, L., Pakpahan, M., Siregar, D., Biantoro, B., ... &
Sitanggang, Y. F. (2020). Asuhan Keperawatan pada Kebutuhan Dasar Manusia.
Yayasan Kita Menulis.

Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta :


Salemba Medika.

Rahayu, S dan Harnanto,A.M. 2016. MODUL BAHAN CETAK KEPERAWATAN:


Kebutuhan Dasar Manusia II. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan.

Rahayu, S dan Harnanto,A.M. 2016. MODUL BAHAN CETAK KEPERAWATAN:


Kebutuhan Dasar Manusia II. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan.

Lintanh, Habib, A.T. 2016.”Asuhan Keperawatan pada An. P dengan Prioritas Masalah Pada
Gangguan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di RSUD dr. Pirngadi
Medan”Progrm Studi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra
Utara.

14

Anda mungkin juga menyukai