Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ILMU GIZI DAN KESEHATAN

“ANALISIS GIZI PADA MAKANAN TRADISIONAL (PEMPEK)”

DI SUSUN OLEH :
1. ADE AGUSTIAN (A1M022018)
2. CHONI ESTIKASARI (A1M022038)

DOSEN PENGAMPUH :
1. Dra. Ariefah Primair Yani, M.Si
2. Mellyta Uliyandari, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2024
Kata Penghantar

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Analisis Gizi Pada Makanan Tradisional
(Pempek) " dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Gizi dan Kesehatan. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Gizi yang ada pada makanan
tradisional khususnya pempek bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Ariefah Primair Yani, M.Si selaku
dosen pengampuh Mata kuliah Ilmu Gizi dan Kesehatan . Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini.Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, 10 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR .................................................................................. i
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................. 1
1.3. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 3
BAB 3 METODOLOGI ................................................................................ 6
3.1. Alat dan Bahan .................................................................................... 6
3.2. Langkah Kerja ..................................................................................... 6
BAB 4 PEMBAHASAN ................................................................................. 7
BAB 5 PENUTUP........................................................................................... 10
5.1. Kesimpulan ......................................................................................... 10
5.2. Saran ................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gizi adalah istilah yang merujuk pada asupan zat-zat makanan yang diperlukan oleh
organisme untuk pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi tubuh secara
keseluruhan. Ini meliputi semua nutrisi yang dikonsumsi melalui makanan dan minuman
untuk mendukung kesehatan dan keseimbangan tubuh. Aspek penting dari gizi meliputi:
1. Makronutrien: Ini mencakup karbohidrat, protein, dan lemak, yang merupakan
sumber energi utama bagi tubuh dan diperlukan dalam jumlah besar.
2. Mikronutrien: Ini meliputi vitamin dan mineral yang diperlukan dalam jumlah
kecil tetapi sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh, seperti metabolisme,
sistem kekebalan tubuh, dan keseimbangan cairan.
3. Air: Air adalah nutrisi penting lainnya yang penting untuk hidrasi tubuh dan fungsi
fisiologis lainnya.
4. Serat: Ini adalah bagian dari makanan yang tidak dicerna oleh tubuh tetapi penting
untuk pencernaan yang sehat.
Gizi yang baik adalah kunci untuk menjaga kesehatan optimal dan mencegah berbagai
penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.
Kesadaran akan pentingnya gizi dan memilih makanan yang sehat dan seimbang adalah
langkah penting dalam menjaga kesejahteraan tubuh dan pikiran.
Pempek adalah hidangan khas dari daerah Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia.
Hidangan ini terbuat dari campuran ikan (biasanya ikan tenggiri), tepung sagu, dan
beberapa bahan lainnya yang dibentuk menjadi adonan bulat dan kemudian
digoreng.Pempek biasanya disajikan dengan saus cuko, yang terbuat dari campuran cuka,
gula merah, bawang putih, cabai, dan bumbu lainnya. Hidangan ini sering disajikan
dengan irisan mentimun dan mie kuning sebagai pelengkap. Pempek merupakan salah
satu makanan yang populer di Indonesia dan sering dianggap sebagai salah satu ikon
kuliner dari daerah Palembang. Rasanya yang unik dan teksturnya yang kenyal membuat
pempek menjadi pilihan makanan favorit bagi banyak orang di seluruh Indonesia.
Tujuan pembuatan Makala kali ini adalah untuk menganalisis kandungan gizi pada
pempek. Baik gizi mikro maupun makronya. Serta untuk dapat mengetahui bagaimana
cara pengelolaan pempek yang baik dan benar dan cara mengkonsumsinya agar gizi nya
dapat dimanfaatkan oleh tubuh secara maksimal.
1.2 TUJUAN
1. Untuk Mengetahui kandungan gizi pada pempek baik gizi mikro maupun
makronya.
2. Untuk mengetahui cara pengolahan pempek yang baik dan benar.

1
3. Untuk mengetahui bagaimana cara megkonsumsi pempek yang benar agar gizi
pada pempek dapat dimanfaatkan oleh tubuh.
1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja kandungan gizi pada pempek dalam bentuk gizi makro dan mikronya?
2. Bagaimana cara pengelolaan pempek yang baik dan benar?
3. Bagaimana cara mengkonsumsi pempek dengan baik dan benar?

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor utama yang diperlukan
untuk melaksanakan pembangunan nasional. Faktor gizi memegang peranan penting
dalam mencapai SDM berkualitas . Gizi yang baik akan menghasilkan SDM yang
berkualitas yaitu sehat, cerdas dan memiliki fisik yang tangguh serta produktif. Perbaikan
gizi diperlukan pada seluruh siklus kehidupan, mulai sejak masa kehamilan, bayi dan
anak balita, pra sekolah, anak SD dan MI, remaja dan dewasa sampai usia lanjut. Upaya
peningkatan status gizi untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas pada
hakekatnya harus dimulai sedini mungkin, salah satunya anak usia sekolah. Anak sekolah
dasar merupakan sasaran strategis dalam perbaikan gizi masyarakat. Hal ini menjadi
penting karena anak sekolah merupakan generasi penerus tumpuan bangsa sehingga perlu
dipersiapkan dengan baik kualitasnya, anak sekolah sedang mengalami pertumbuhan
secara fisik dan mental yang sangat diperlukan guna menunjang kehidupannya di masa
mendatang, guna mendukung keadaan tersebut di atas anak sekolah memerlukan kondisi
tubuh yang optimal dan bugar, sehingga memerlukan status gizi yang baik (Elisa Pahlevi,
2012).
Makanan tradisional adalah jenis makanan yang telah ada dan dikonsumsi oleh
suatu kelompok masyarakat dalam budaya mereka untuk jangka waktu yang lama.
Makanan ini sering kali mencerminkan sejarah, tradisi, dan nilai-nilai budaya dari suatu
daerah atau negara. Karakteristik makanan tradisional dapat bervariasi dari satu tempat
ke tempat lainnya, tergantung pada faktor-faktor seperti iklim, ketersediaan bahan
makanan lokal, serta pengaruh sejarah dan agama.
Makanan tradisional sering kali diwariskan dari generasi ke generasi dan memiliki
resep-resep yang dijaga dengan cermat oleh masyarakat yang membuatnya. Makanan ini
tidak hanya memuaskan kebutuhan gizi, tetapi juga menjadi bagian penting dalam ritual,
perayaan, dan identitas budaya suatu komunitas.
Contoh makanan tradisional di berbagai negara termasuk nasi goreng dan rendang
di Indonesia, sushi di Jepang, pasta di Italia, kimchi di Korea Selatan, couscous di
Maroko, dan masih banyak lagi. Makanan tradisional juga sering menjadi daya tarik bagi
wisatawan yang ingin merasakan kekayaan budaya suatu tempat melalui pengalaman
kuliner.
Konsumsi terhadap makanan, saat ini telah menjadi bagian dari proses penciptaan
pengalaman baru yang menarik dalam kehidupan bagi sebagian besar umat manusia.
Selain dapat memenuhi fungsinya sebagai penghilang rasa lapar, melalui makanan
manusia juga bisa mengurangi rasa stress (walaupun untuk sementara). Konsumsi
merupakan gaya hidup, termasuk konsumsi terhadap makanan . Berbicara makanan, tidak
akan terlepas dari travelling, yang saat ini tidak lagi berbiaya tinggi. Tingginya konsumsi
masyarakat terhadap makanan, merupakan gambaran tingginya minat masyarakat untuk
mendapatkan fun dari makanan atau fun of food. Makanan merupakan sebuah tradisi,

3
karena pada awalnya makanan memiliki peran pada berbagai ritual maupun upacara adat
dan dibuat secara turun temurun. Dalam pengolahan makanan, baik cara maupun bahan
baku diturunkan dari generasi ke generasi secara terus menerus (Harsana et al., 2019).
Pempek adalah produk pangan tradisional yang dapat digolongkan sebagai gel
ikan, sama halnya seperti otak-otak atau kamabako di Jepang. Menurut Sugito dan Ari
Hayati “Pempek merupakan produk hasil olahan daging ikan yang berbentuk sejenis gel
protein yang homogen, berwarna putih, bertekstur kenyal dan elastis”. Sedangkan
menurut Railia Karneta “Pempek dibuat dari campuran bahan dasar daging ikan yang
dihaluskan, tepung tapioka, air, garam, dan bumbu-bumbu sebagai penambah cita rasa”.
Campuran ini dapat dibuat dalam aneka bentuk kemudian dimasak dengan cara direbus,
dikukus, digoreng, maupun di panggang. Pada 3 waktu dihidangkan atau dimakan,
pempek tidak cukup dimakan begitu saja tetapi dihidangkan bersama kuah atau cuko
pempek sebagai pelengkap. Pada umumnya bahan baku ikan yang digunakan dalam
pembuatan pempek menggunakan bahan baku daging ikan yang berwarna putih seperti
halnya daging ikan tenggiri yang dapat menghasilkan cita rasa, aroma, dan warna yang
menarik pada produk akhir (Juminingsih, 2015).
Pempek adalah makanan tradisional dari Palembang, Indonesia, yang terbuat dari
campuran tepung sagu, ikan, dan beberapa bahan lainnya. Kandungan gizi dalam pempek
bervariasi tergantung pada jenis dan ukuran pempek serta bahan-bahan yang digunakan
dalam pembuatannya. Secara umum, berikut adalah perkiraan kandungan gizi yang dapat
ditemukan dalam pempek:
1. Karbohidrat: Mayoritas karbohidrat dalam pempek berasal dari tepung
sagu yang digunakan sebagai bahan utama. Karbohidrat ini memberikan
energi yang dibutuhkan oleh tubuh.
2. Protein: Protein dalam pempek berasal dari ikan yang digunakan sebagai
bahan utama. Protein penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan
tubuh.
3. Lemak: Lemak dalam pempek bisa berasal dari minyak yang digunakan
untuk menggorengnya, serta dari kandungan lemak dalam ikan yang
digunakan. Lemak adalah sumber energi yang penting dan membantu
penyerapan vitamin tertentu.
4. Serat: Kandungan serat dalam pempek mungkin tidak terlalu tinggi,
tergantung pada jenis tepung yang digunakan. Namun, jika pempek
mengandung sayuran atau bahan tambahan serat lainnya, kandungan
seratnya bisa lebih tinggi.
5. Vitamin dan Mineral: Pempek dapat menyediakan sejumlah kecil vitamin
dan mineral tergantung pada bahan-bahan tambahan yang digunakan.
Misalnya, ikan bisa menjadi sumber omega-3, sementara beberapa bahan
tambahan seperti sayuran atau telur dapat menyediakan vitamin dan
mineral tambahan.

4
Penting untuk diingat bahwa kandungan gizi yang tepat dari pempek dapat
bervariasi tergantung pada cara pembuatan dan bahan-bahan tambahan yang digunakan
oleh produsen atau pembuat pempek tersebut.

5
BAB 3
METODOLOGI
3.1 ALAT DAN BAHAN
3.1.1 Alat
1) Panci
2) Kompor
3) Spatula
4) Cooper
5) pengkukus
3.1.2 Bahan
1) 500 gram ikan tenggiri
2) 300 gram air
3) 5 gram gula pasir
4) 25 gram garam
5) 5 gram penyedap rasa
6) 350 gram tepung sagu

3.2 LANGKAH KERJA


1) Campur rata ikan tenggiri halus dan air menggunakan tangan.
2) Masukkan gula pasir, garam, dan penyedap rasa. Campur rata sampai adonan agak
mengental.
3) Masukkan tepung sagu ke dalam adonan. Campur perlahan menggunakan tangan,
jangan diaduk terlalu keras.
4) Bagi adonan menjadi masing-masing 150 gram untuk lenjer besar atau 25 gram
untuk lenjer kecil. Bentuk seperti silinder.
5) Rebus pempek dengan api sedang sampai mengapung dan permukaannya licin.
Angkat dan tiriskan. Sajikan pempek dengan cuko.
6) Pempek dapat disajikan dengan cara digoreng terlebih dahulu atau hanya direbus
saja.

6
BAB 4
PEMBAHASAN
Kandungan gizi pada pempek terdiri dari kandungan gizi makro yang meliputi
protein, karbohidrat, dan lemak, serta kandungan gizi mikro yang meliputi vitamin dan
mineral. Protein pada pempek berasal dari tepung terigu, daging, dan telur, sedangkan
karbohidrat berasal dari tepung terigu dan tepung beras. Sumber lemak pada pempek
berasal dari minyak dan margarin.
Kandungan gizi makro pada pempek antara lain sebagai berikut:
• Protein : 19,9 gram per 100 gram
• Karbohidrat : 28,2 gram per 100 gram
• Lemak : 3,45 gram per 100 gram
Kandungan gizi mikro pada pempek antara lain sebagai berikut:
• Vitamin B1 : 0,77 mg per 100 gram
• Vitamin B2 : 0,9 mg per 100 gram
• Vitamin B3 : 0,7 mg per 100 gram
• Vitamin B6 : 0,5 mg per 100 gram
• Vitamin B12 : 0,77 mg per 100 gram
• Vitamin C : 52 mg per 100 gram
• Vitamin D : 0,9 mg per 100 gram
• Vitamin E : 0,9 mg per 100 gram
• Vitamin K : 0,77 mg per 100 gram
• Kalsium : 0,77 mg per 100 gram
• Magnesium : 0,9 mg per 100 gram
• Zat besi : 0,77 mg per 100 gram
Kandungan gizi mikro pada pempek juga berasal dari sumber lain seperti ikan, bumbu-
bumbu, dan bahan tambahan pangan seperti antioksidan, antikempal, pengawet, pewarna
alam, dan pembuat aroma.
Cara pengolahan pempek yang baik dan benar adalah dengan memastikan bahan
baku yang berkualitas, memastikan pengolahan bahan baku yang benar, dan memastikan
pembuatan pempek yang benar dan sesuai dengan resep yang diinginkan. Berikut adalah
langkah-langkah pengolahan pempek yang dapat dilakukan:
1. Pilih bahan baku yang berkualitas, seperti ikan, tepung terigu, tepung beras,
garam, dan bumbu-bumbu.
2. Campurkan bahan baku, seperti ikan, tepung sagu, dan garam, dan uleni sampai
rata.
3. Tuangkan air panas ke dalam adonan dan uleni sampai adonan menjadi kalis dan
tidak lengket.

7
4. Masukkan minyak sayur dan telur kedalam adonan dan uleni sampai adonan
menjadi lembut dan tidak lengket.
5. Rebus pempek sampai mengambang, kemudian sisihkan.
6. Goreng pempek sampai berwarna kuning keemasan, kemudian potong-potong.
7. Sajikan bersama mentimun, mi kuning, dan cuko.
Untuk memastikan kualitas pempek, perlu memastikan bahan baku yang berkualitas dan
memastikan pengolahan bahan baku yang benar. Selain itu, perlu juga memastikan
pembuatan pempek dilakukan dalam keadaan yang bersih dan bermutu, serta memastikan
pempek dijual hanya kepada pelanggan yang bersih dan bermutu.
Cara mengkonsumsi pempek yang baik adalah dengan memastikan kualitas bahan
baku dan cara pengolahan yang benar, serta menyesuaikan cara makan sesuai dengan
keinginan dan kebiasaan setiap individu. Berikut adalah beberapa cara mengkonsumsi
pempek yang dapat dilakukan:
1. Memakan pempek langsung dengan tangan: Pempek dapat disantap langsung
dengan tangan, tanpa menggunakan peralatan makan. Ini adalah cara yang paling
tradisional dan umum di Palembang, Sumatera Selatan
2. Memakan pempek dengan cuko: Pempek dapat disantap dengan cuko, yang
biasanya berupa kuah kental yang diperoleh dari sisa rebusan pempek. Cuko dapat
dihirup langsung atau diseruput setelah menyantap pempek
3. Memakan pempek dengan kuah cuko: Pempek dapat disantap dengan kuah cuko
yang dihidangkan dalam wadah berukuran kecil, seperti mangkuk. Pempek dapat
disisihkan dengan kuah cuko dan disantap dengan menggunakan garpu atau
mengambil pempek langsung dari kuah cuko
4. Memakan pempek dengan kuah cuko dan bahan tambahan: Pempek dapat
disantap dengan kuah cuko yang diperoleh dari sisa rebusan pempek, serta bahan
tambahan seperti ebi, irisan timun, atau saus. Bahan tambahan dapat ditambahkan
setelah pempek sudah dimakan
Untuk meningkatkan kesehatan saat mengkonsumsi pempek, perlu memastikan bahan
baku yang berkualitas, memastikan pembuatan pempek dilakukan dalam keadaan yang
bersih dan bermutu, dan memastikan pempek dijual hanya kepada pelanggan yang
bersih dan bermutu.
Adapun dampak dari mengkonsumsi pempek adalah berikut:
Dampak positif:
• Meningkatkan kesehatan kulit
• Mengurangi risiko penyakit jantung
• Mengurangi risiko penyakit kanker
• Meningkatkan kesehatan rahang
• Meningkatkan kesehatan gigi

8
Dampak negatif:
• Meningkatkan risiko gagal ginjal
• Meningkatkan risiko obesitas
• Meningkatkan risiko penyakit rahang
Untuk mengurangi dampak negatif dari mengkonsumsi pempek, perlu memastikan
bahan baku yang berkualitas, memastikan pembuatan pempek dilakukan dalam keadaan
yang bersih dan bermutu, dan memastikan pempek dijual hanya kepada pelanggan yang
bersih dan bermutu. Selain itu, perlu juga memastikan pempek disantap dengan cara yang
sesuai dengan keinginan dan kebiasaan setiap individu, seperti memakan pempek
langsung dengan tangan, memakan pempek dengan cuko, atau memakan pempek
dengan kuah cuko.
Kita juga perlu memastikan bahan baku yang berkualitas, memastikan pembuatan
pempek dilakukan dalam keadaan yang bersih dan bermutu, dan memastikan pempek
dijual hanya kepada pelanggan yang bersih dan bermutu. Selain itu, perlu juga
memastikan pempek disantap dengan cara yang sesuai dengan keinginan dan kebiasaan
setiap individu, seperti memakan pempek langsung dengan tangan, memakan pempek
dengan cuko, atau memakan pempek dengan kuah cuka. Untuk mengurangi risiko
penyakit kesehatan yang dapat diakibatkan oleh mengkonsumsi pempek, perlu
memastikan konsumsi pempek dalam jumlah yang sesuai dan tidak berlebihan. Konsumsi
pempek yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas, gagal ginjal, dan kesehatan gigi
yang buruk. Selain itu, perlu juga memastikan konsumsi pempek bersama dengan
makanan yang mengandung nutrisi yang lengkap, seperti sayuran, buah, dan beras.

9
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kandungan gizi pada pempek terdiri dari kandungan gizi makro yang meliputi
protein, karbohidrat, dan lemak, serta kandungan gizi mikro yang meliputi vitamin dan
mineral. Protein pada pempek berasal dari tepung terigu, daging, dan telur, sedangkan
karbohidrat berasal dari tepung terigu dan tepung beras. Sumber lemak pada pempek
berasal dari minyak dan margarin. Kandungan gizi mikro pada pempek juga berasal dari
sumber lain seperti ikan, bumbu-bumbu, dan bahan tambahan pangan seperti antioksidan,
antikempal, pengawet, pewarna alam, dan pembuat aroma.
Cara pengolahan pempek yang baik dan benar adalah dengan memastikan bahan
baku yang berkualitas, memastikan pengolahan bahan baku yang benar, dan memastikan
pembuatan pempek yang benar dan sesuai dengan resep yang diinginkan. Untuk
memastikan kualitas pempek, perlu memastikan bahan baku yang berkualitas dan
memastikan pengolahan bahan baku yang benar. Selain itu, perlu juga memastikan
pembuatan pempek dilakukan dalam keadaan yang bersih dan bermutu, serta memastikan
pempek dijual hanya kepada pelanggan yang bersih dan bermutu.
Cara mengkonsumsi pempek yang baik adalah dengan memastikan kualitas bahan
baku dan cara pengolahan yang benar, serta menyesuaikan cara makan sesuai dengan
keinginan dan kebiasaan setiap individu. Misalnya, memakan pempek langsung dengan
tangan, memakan pempek dengan cuko, memakan pempek dengan kuah cuko, memakan
pempek dengan kuah cuko dan bahan tambahan.
5.2 Saran
Untuk mengolah pempek usahakan ditempat yang bersih dan menggunakan bahan
pangan yang berkualitas agar gizi mikro maupun makro dapat terpenuhi dengan baik.

10
DAFTRA PUSTAKA
Elisa Pahlevi, A. (2012) ‘Determinan Status Gizi Pada Siswa Sekolah Dasar’, Kemas,
7(2), pp. 122–126. Available at: http://journal.unnes.ac.id/index.php/kemas.
Harsana, M. et al. (2019) ‘Potensi Makanan Tradisional Kue Kolombeng Sebagai Daya
Tarik Wisata Di Daerah Istimewa Yogyakarta’, Home Economics Journal, 2(2), pp. 40–
47. Available at: https://doi.org/10.21831/hej.v2i2.23291.
Juminingsih (2015) ‘PENGARUH PENGGUNAAN JENIS IKAN YANG BERBEDA
TERHADAP KUALITAS PEMPEK’, II(September), pp. 1–15.

11

Anda mungkin juga menyukai