Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

EKONOMI PANGAN DAN GIZI

“KONSUMSI DAN PRODUKSI PANGAN”

Dosen Mata Kuliah :


Dr. Grace K. Langi S.Pd, SST, MPHM

Disusun Oleh :
Beatris Mamuko
Nim : 711331119019

SARJANA TERAPAN GIZI & DIETETIKA


POLTEKKES KEMENKES MANADO
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Ekonomi Pangan dan Gizi di Poltekkes Kemenkes Manado, Jurusan Gizi. Makalah ini saya buat
dengan tujuan lain agar pembaca dapat menerima pengetahuan tentang Konsumsi Pangan dan
Distribusi Pangan.

Dalam proses penyusunan makalah ini saya mendapatkan banyak kendala, namun berkat
bantuan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sebab
pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki masih terbatas, cukup banyak tantangan dan
hambatan yang saya temukan dalam menyusun makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.

Manado, 08 Agustus 2021


Beatris Mamuko
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................................
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….........
DAFTAR ISI………………………………………………………………………........

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang…………………………………………………………………
1.2 Rumusan masalah..............................................................................................
1.3 Tujuan penulisan................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN / ISI


A. Pengertian dari Konsumsi……………………………………………………….
B. Pengertian dari Konsumsi Pangan dan Gizi……………………………………..
C. Pengertian dari Produksi Pangan………………………………………………...
D. Program peningkatan Produksi Pangan………………………………………….
E. Usaha peningkatan Produksi Pangan……………………………………………

BAB III PENUTUP


Kesimpulan..............................................................................................................
Saran........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar dan terpenting bagi manusia
sehingga pemenuhannya menjadi salah satu hak asasi manusia, tidak dapat ditunda dan
juga tidak dapat disubsitusikan dengan bahan lain. Pangan juga merupakan komponen
dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas serta sebagai pilar
untuk pembangunan nasional yang berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi, sosial
dan politik suatu negara yang harus dipenuhi secara bersama-sama oleh negara dan
masyarakatnya.
Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Pemenuhannya
pun telah dijamin oleh Negara. Berdasarkan Undang-Undang No 18 tahun 2012, yang
dimaksud dengan ketahanan pangan adalah “ kondisi terpenuhinya pangan bagi Negara
sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik
jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup
sehat, aktif, produktif secara berkelanjutan”. Dengan demikian suatu wilayah dikatakan
berhasil dalam pembangunan ketahanan pangan jika adanya peningkatan produksi
pangan, distribusi pangan yang lancar serta konsumsi pangan yang aman dan
berkecukupan gizi pada seluruh masyarakat.
Sebagai kebutuhan dasar bagi manusia maka pangan yang berkualitas sangat
dibutuhkan untuk dikonsumsi dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas
untuk pembangunan bangsa. Pangan memegang peranan penting dalam upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, pemenuhan penyediaan
pangan juga tergolong sebagai hak asasi manusia. Kemampuan menyediakan pangan
bagi rakyat merupakan indikatorr kemajuan suatu bangsa.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsumsi?
2. Apa yang dimaksud dengan konsumsi pangan dan gizi?
3. Apa yang dimaksud dengan produksi pangan?
4. Apa saja program peningkatan produksi pangan?
5. Bagaimana usaha peningkatan produksi pangan?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian konsumsi
2. Untuk mengetahui apa itu konsumsi pangan dan gizi
3. Untuk mengetahui pengertian produksi pangan
4. Untuk mengetahui program peningkatan produksi pangan
5. Untuk mengetahui usaha peningkatan produksi pangan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsumsi.
Konsumsi sering diartikan sebagai tindakan pemenuhan makanan dan minuman
saja. Namun sejatinya tindakan konsumsi lebih luas dari pengertian tersebut di atas,
konsumsi merupakan tindakan penggunaan barang dan jasa akhir yang siap digunakan
manusia untuk memenuhi kebutuhannya. “Fungsi utama daripada barang-barang dan
jasa-jasa konsumsi ialah memenuhi kebutuhan langsung pemakainya” .
Konsumsi adalah barang atau jasa yang dibeli oleh rumah tangga konsumsi.
Barang dapat dipilah menjadi barang tidak tahan lama (non durable goods) yaitu barang
yang habis dipakai dalam waktu pendek, seperti makanan dan pakaian dan barang tahan
lama (durable goods) yaitu barang yang memiliki usia panjang seperti mobil, televisi, dan
alat-alat elektronik. Sementara itu jasa (service) meliputi pekerjaan yang dilakukan untuk
konsumen oleh individu dan perusahaan seperti potong rambut dan berobat ke dokter.

B. Konsumsi Pangan dan Gizi


Konsumsi pangan merupakan banyaknya atau jumlah pangan, secara tunggal
maupun beragam, yang dikonsumsi seseorang atau sekelompok orang yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan sosiologis. Tujuan fisiologis adalah
upaya untuk memenuhi keinginan makan (rasa lapar) atau untuk memperoleh zat-zat gizi
yang diperlukan tubuh. Tujuan psikologis adalah untuk memenuhi kepuasan emosional
atau selera, sedangkan tujuan sosiologis adalah untuk memelihara hubungan manusia
dalam keluarga dan masyarakat (Sedioetama 1996).
Konsumsi pangan merupakan faktor utama untuk memenuhi kebutuhan gizi yang
selanjutnya bertindak menyediakan energy bagi tubuh, mengatur proses metabolisme,
memperbaiki jaringan tubuh serta untuk pertumbuhan (Harper et al.1986).
Ditinjau dari kebutuhan rata-rata kalori dan protein penduduk Indonesia sebesar
2.100 Kalori dan 46 gram protein per jiwa per hari maka nampak bahwa rata-rata
keperluan kalori telah terpenuhi dan kebu-tuhan protein hampir tercapai. Akan tetapi pola
konsumsi di sementara daerah dan kelompok masyarakat masih menunjukkan
kekurangan kalori dan protein.
Pada umumnya sebagian besar dari pendapatan penduduk Indonesia masih
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Lagi pula sebagian besar penduduk
Indonesia terdiri dari petani-petani produsen pangan. Karena kedua hal itu maka setiap
perubahan harga pangan akan mempunyai pengaruh terhadap tingkat kesejahteraan ma-
syarakat. Gejolak harga pangan akan menimbulkan kerisauan pada sebagian besar
masyarakat, baik di kota maupun di pedesaan, dan peningkatan harga yang tidak
terkendalikan akan dapat menimbulkan gangguan terhadap kelancaran kegiatan
pembangunan. Jadi jelaslah bahwa pangan mempunyai peranan yang sangat penting
dalam rangka usaha tercapainya sasaran-sasaran pembangunan.
Usaha mencukupi kebutuhan pangan dan gizi memerlukan langkah-langkah yang
menyeluruh dan merupakan bagian dari kebulatan kebijaksanaan dan langkah
pembangunan nasional. Oleh karena itu penanganannya memerlukan usaha terpadu dari
berbagai bidang terutama bidang kesehatan, pertanian, industri, pendidikan, penerangan,
perdagangan, kependudukan dan lingkungan hidup.
Secara alami, komposisi zat gizi setiap jenis makanan memiliki keunggulan dan
kelemahan tertentu. Bebarapa makanan mengandung tinggi karbohidrat tetapi kurang
vitamin dan mineral. Sedangkan bebarapa makanan lain kaya vitamin C tetapi kurang
vitamin A. Apabila konsumsi makanan sehari-hari kurang beranekaragam, maka akan
timbul ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk
hidup sehat dan produktif.
Setiap orang yang hidup peduli dengan pangan untuk menjaga kelangsungan
hidupnya. Pangan mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh unuk memperoleh energi
guna mempelihara kelangsungan proses-proses di dalam tubuh, untuk tumbuh dan
berkembang, serta untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Energi tersebut diperoleh dari
hasil pembakaran (oksidasi) karbohidrat, lemak dan protein di dalam tubuh, serta
vitamin,air dan mineral.
 Konsumsi Pangan Individu
Setiap individu memerlukan proporsi asupan gizi yang bervariasi sesuai dengan berat
badan, tinggi badan dan aktivitas sehari-hari. Hanya tiga macam zat gizi yang
berfungsi sebagai sumber energy bagi tubuh, yaitu karbohidrat (pati, gula), protein
dan lemak. Di dalam tubuh, karbohidrat, lemak dan protein, akan dioksidasi dalam sel
dengan bantuan enzim, ko-enzim (misalnya vitamin) dan hormon. Prosesnya
memerlukan oksigen dan hasil yang diperoleh berupa karbon dioksida, air dan energi.
AKG adalah jumlah zat-zat gizi yang hendaknya dikonsumsi setiap hari untuk jangka
waktu tertentu sebagai bagian dari diet normal rata-rata orang sehat. Oleh sebab itu,
perlu dipertimbangkan setiap faktor yang berpengaruh terhadap absorbsi zat-zat gizi
yang efisiensi penggunaanya di dalam tubuh. Untuk sebagian zat gizi, sebagian dari
kebutuhan mungkin dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi suatu zat yang di dalam
tubuh kemudian dapat diubah menjadi zat gizi esensial.
 Konsumsi Pangan Keluarga
Makanan keluarga adalah makanan yang dihidangkan dalam suatu keluarga dari
hari ke hari. Lengkap tidaknya susunan makanan keluarga ini banyak tergatung pada
kemampua keluarga itu sendiri untuk menyusun makanan, kemampuan untuk
mendapatkan bahan-bahan makanan yang diperlukan, adat kebiasaan, dan sedikit
banyak pengetahuan dalam hal menyusun makanannya.
Susunan makanan yang dihidangkan untuk keluarga dari hari ke hari lazimnya
disebut menu makanan. Jadi menu ialah kumpulan beberapa macam makanan atau
masakan yang disajikan untuk setiap kali makan. Menu yang sederhana hanya terdiri
dari makanan pokok, dan sedikit lauk pauk, misalnya nasi dengan sayur. Menu yang
lengkap, akan terdiri dari: nasi, sayur, sebagai pembantu untuk membasahi nasi yang
umumnya dibuat dari sayuran, kemudian lauk yang berupa ikan atau daging, serta
buah-buahan pencuci mulut. Menu yang disusun sedimikian itu sudah cukup
memenuhi syarat. Ini adalah menu untuk sekali makan.
Konsumsi pangan keluarga adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik
mutunya. Pola pengasuhan adalah kemampuan keluarga untuk menyediakan
waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal baik fisik, mental, dan sosial, yang dalam kenyataannya
pengaplikasian pemenuhan pangan masih diutamakan untuk ayah, yang persepsinya
dimana ayah itu sebagai pencari nafkah dalam keluarga yang membutuhkan banyak
energi/kalori. Persepsi yang demikian merupakan persepsi yang keliru, dimana
seharusnya yang paling diutamakan adalah kecukupan gizi pada anak terutama balita,
dikarenakan anak dan balita masih dalam proses pertumbuhan.
 Konsumsi Pangan Masyarakat
Pemenuhan gizi yang cukup juga harus diperoleh seluruh masyarakat yang
berekonomi rendah, menengah sampai yang berekonomi tinggi. Karena dengan gizi
yang cukup pada masyarakat dapat meningkatkan produktivitas kerja yang
berpengaruh terhadap perekonomian Negara.

C. Produksi Pangan
Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu
dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah kegunaan
(Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara,
metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan
menggunakan faktor produksi yang ada. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal  dari
sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumen manusia,  termasuk bahan tambahan pangan dan
bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan pembuatan makanan
atau minuman.
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang terpenting disamping papan,
sandang, pendidikan, kesehatan. karena tanpa pangan tiada kehidupan dan tanpa
kehidupan tidak ada kebudayaan.  Produksi pangan adalah kegiatan atau proses
menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas
kembali, dan atau mengubah bentuk pangan.
D. Program Peningkatan Produksi Pangan
Program utama dalam usaha untuk meningkatkan produksi pangan adalah :
1. Ekstensifikasi, merupakan suatu usaha untuk meningkatkan hasil panen, perluasan
hasil pertanian, hasil peternakan, perikanan, perluasan areal peternakan, areal
penangkapan ikan lewat budi daya ikan dan lain sebagainya.
2. Diversifikasi, merupakan sebuah usaha yang digunakan untuk penganekaragaman.
3. Intensifikasi, merupakan sebuah usaha guna meningkatkan sumber daya alam dengan
memanfaatkan segala macam sarana produksi dan teknologi tepat guna, sehingga
dapat menghasilkan produksi sesuai yang kita harapkan.
4. Rehabilitasi, merupakan suatu usaha untuk memulihkan kembali kemampuan untuk
berproduksi sumber daya pertanian yang kritis dan memulihkan usaha tani di daerah-
daerah yang masih rawan, sehingga dapat menghasilkan hasil yang memadai dan
mutu yang baik.
E. Usaha Peningkatan Produksi Pangan
Usaha manusia untuk meningkatkan produksi pangan dapat melalui beberapa cara
antara lain dengan pemanfaatan teknologi dalam produksi pangan, pemilihan bibit
unggul, pengolahan tanah pertanian dan pencarian sumber makanan baru. Pemanfaatan
teknologi dalam produksi pangan antara lain :
 Faktor dalam, yang berupa keadaan tumbuhan atau hewan itu sendiri.
 Faktor luar, yang berupa tanah dan hama pengganggu atau penyakit yang menyerang.

Pemanfaatan teknologi dalam bidang pertanian yang telah banyak digunakan adalah
penggunaan teknologi nuklir, yaitu yang berhubungan dengan radioaktif. Pemanfaatan
unsur radioaktif antara lain untuk pengawetan bahan makanan, pemberantasan hama
tanaman, merunut air, dan mengubah faktor pembawa sifat. Pengawetan bahan makanan.
Untuk menghindari terbuangnya hasil panen yang belum tergunakan tadi dapat dilakukan
upaya pengawetan agar bahan makanan hasil panen tersebut bisa bertahan dalam jangka
waktu yang lama dan dapat dimanfaatkan untuk konsumsi di masa depan.

Untuk meningkatkan produksi pangan nasional, dapat dilakukan peningkatan


produktivitas dengan menerapkan teknologi produksi antara lain melalui penggunaan
pupuk organik/hayati. Pupuk tersebut dapat mengembalikan kesuburan lahan melalui jasa
mikroba yang menguntungkan. Sejalan dengan itu, juga perlu dilakukan perluasan lahan
pertanian antara lain melalui pengembangan kawasan transmigrasi.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Konsumsi adalah barang atau jasa yang dibeli oleh rumah tangga konsumsi. Barang dapat
dipilah menjadi barang tidak tahan lama (non durable goods) yaitu barang yang habis dipakai
dalam waktu pendek, seperti makanan dan pakaian dan barang tahan lama (durable goods) yaitu
barang yang memiliki usia panjang seperti mobil, televisi, dan alat-alat elektronik.
Dalam mengonsumsi makanan, yang pertama harus dilakukan memperhatikan kecukupan
gizi yang akan diterima dalam tubuh. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan berbagai hal
yang berhubungan mengenai makanan tersebut, yaitu mutu gizi yang ada dalam makanan,
kondisi fisiknya, harga dari makanan tersebut, serta ketersediaan dan ketahanan pangan. 
Produksi pangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah,
membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas kembali, dan atau mengubah bentuk pangan.

SARAN

Untuk para pembaca, penulis harapkan makalah ini bisa memiliki manfaat yang sebaik-
baiknya. Ada baiknya jika ada kekurangan pada makalah ini bisa diperbaiki selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://markusreanita.blogspot.com/2016/11/makalah-konsumsi-pangan-dan-gizi.html

http://ulfahdafauphe.blogspot.com/2014/05/makalah-produksi-pangan.html

http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:OPxFtrSWcj4J:eprints.umm.ac.id/34949/13/jiptummpp-gdl-fitriayuas-47735-3-
babii.pdf+&cd=13&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b-d

Anda mungkin juga menyukai