Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PROGRAM PANGAN GIZI

KELOMPOK 7

SARIDA (A1D120012)

NEIS HERMAN B (A1D121031)

LABORATORIUM
PROGRAM STUDI
GIZI

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN UNVERSITAS


MEGAREZKY

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu' alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh ...

Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan banyak nikmanya kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah
ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Makalah ini kami buat dalam rangka
memenuhi salah satu tugas kami sebagai Mahasiswa di Universitas Mega Rezki dalam mata
kuliah Gizi Kesehatan Masyarakat yang berjudul "Gizi dan Pertanian".

Penyusunan makalah ini tidak bermaksut untuk mengubah materi yang sudah di
sampaikan. Namun, hanya lebih pendekatan pada studi banding atau membandingkan
beberapa materi yang sama dari berbagai referensi.

Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam
penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon
maaf atas segala kekurangannya.

Makassar, 20 Desember 2023

Kelompok VII

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................4

1.1 Latar belakang................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................4

1.3 Tujuan............................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................6

2.1 Sumber-Sumber Makanan Bergizi................................................................................6

2.2 Revolusi Hijau Dan Dampaknya Terhadap Status Gizi................................................8

2.3 Pertanian,Pangan Dan Gizi..........................................................................................10

2.4 Sistem Pangan Dan Gizi...............................................................................................11

BAB III PENUTUP.............................................................................................................15

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................15

3.2 Saran..............................................................................................................................15

DAF TAR PUSTAKA..........................................................................................................16

3
BAB I
PEND AHULUAN
1.1 Latar belakang

Ekologi pangan adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek lingkungan yang
terkait dengan pangan dan gizi untuk kesehatan masyarakat. Tujuan dari ekologi pangan dan
gizi adalah agar dapat mengetahui berbagai hubungan dan masalah antar variabel yang
berkaitan dengan penyediaan pangan, sosio ekonomi dan budaya pangan, konsumsi gizi,
penggunaan zat gizi dalam tubuh, status gizi dan status kesehatan masyarakat, serta upaya
peningkatan gizi masyarakat.

Keadaan gizi dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi, sedangkan
tingkat konsumsi ditentukan oleh kualitas serta kuantitas hidangan. Kualitas hidangan
menunjukkan adanya semua zat giz yang diperlukan tubuh di dalam susunan hidangan dan
perbandingannya antara satu zat terhadap zat yang lain, sedangkan kuantitas merupakan
kuantum masing-masing zat gizi terhadap kebutuhan tubuh. Kecukupan kualitas dan
kuantitas zat gizi di dalam suatu hidangan akan menjadikan tubuh sehat atau disebut sehat
gizi. Bila kualitas dan jumlahnya melebihi kebutuhan tubuh dinamakan konsumsi berlebih,
sebaliknya bila kualitas dan kuantitas zat gizi dalam hidangan kurang baik maka dinamakan
kurang gizi atau defisiensi.

Di Indonesia menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013, prevalensi


gizi kurang terjadi penurunan sebesar 4% dari 17,9% pada tahun 2010 menjadi 13,9% pada
tahun 2013. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali prevalensi balita status
gizi kurang pada tahun 2013 di Kecamatan Banyudono adalah 20,6%. Prevalensi 2 status
gizi kurang di Kecamatan Banyudono ini lebih besar 3,1% dari prevalensi Nasional yaitu
17,5% dan 8% lebih tinggi dari prevalensi di Kabupaten Boyolali yaitu 12,6% (Dinas
Kesehatan Kota Boyolali, 2013).

Indonesia secara alamiah adalah negara pertanian dengan budaya pertanian yang kuat.
Bertani, beternak, berburu ikan dilaut adalah keahlian turun-menurun yang sudah mendarah
daging. Teknologi dasar ini sudah dikuasai sejak jaman nenek moyang. Karena budaya
pertanian telah mendarah daging maka sebagai akibatnya, bahwa dengan usaha yang cukup
minimal, sektor pertanian kita sebenarnya dapat dipacu untuk berproduksi sebesar-besarnya.

Salah satu masalah produksi tersebut di Indonesia adalah ketidak mampuan kita
menyediakan "teknologi pasca panen", yang mengakibatkan :
4
1. Produk pertanian seperti buah-buahan cepat jenuh, sehingga harga mudah jatuh di
musim panen, sehingga pengembangan nya secara intensif besar-besaran tidak
dimungkinkan.
2. Bargaining power petani sangat lemah menghadapi tengkulak, sehingga kehidupan,
kesejahteraan dan "daya beli pada teknologi" akan selalu tetap lemah
3. Kemampuan pengawetan, pengepakan, sehingga bisa menjadikan

"produk kualitas ekspor" andalan mash sangat tergantung pada teknologi luar negeri,
sehingga ketergantungan terhadap produk, uluran tangan dan teknologi akan terjadi
selamanya

4. Bila Indonesia menguasai, dan mampu mengembangkan teknologi

"setara _dengan teknologi dunia", tidak mustahil produk pertanian bisa di


maksimalkan menjadi komoditi ekspor andalan Indonesia, sehingga kemajuan
teknologi bisa lainnya bisa berlangsung dan maju pesat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja yang termasuk dalam sumber makanan bergizi ?


2. Apa yang dimaksud dengan revolusi hijau dan apa dampaknya terhadap status gizi ?
3. Apa hubungan pertanian, pangan dan gizi ?
4. Bagaimana sistem pangan dan gizi ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui sumber-sumber makanan bergizi.


2. Untuk mengetahui revolusi hijau dan dampaknya terhadap status gizi.
3. Untuk mengetahui hubungan antara pertanian, pangan dan gizi.
4. Untuk mengetahui sistem pangan dan gizi.

5
ВАВ II
PEMBAHASAN
2.1 Sumber-Sumber Makanan Bergizi

Makanan bergizi adalah makanan yang cukup kwalitas dan kawantitanya serta
mengandung unsur yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.

Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung semua zat gizi. Zat-zat gizi tersebut
dibutuhkan tubuh untuk memperoleh energi. Selain itu, zat gizi digunakan untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan sel-sel tubuh serta memelihara kesehatan. Zat-zat
makanan yang diperlukan tubuh, di antaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
dan air. Untuk lebih jelasnya, akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Karbohidrat

Karbohidrat melakukan diperlukan tubuh sebagai sumber tenaga dalam kegiatan.


Sumber makanan yang mengandung karbohidrat, di antaranya nasi, jagung, kue, roti,
ubi, dan kentang.

b. Protein

Protein merupakan zat makanan yang berfungsi untuk membangun tubuh dan
memperbaiki jaringan dan sel yang rusak. Sebagai contoh, tubuhmu bertambah tinggi
dan besar. Hal itu terjadi karena kamu mengonsumsi zat makanan yang mengandung
protein. Jika tubuhmu kekurangan protein akan menderita penyakit kwashiorkor.
Penderita kwashiorkor akan terhambat pertumbuhannya, kulit bersisik, kurus, dan
rambutnya kusam.

c. Lemak

Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga tau energi dan sebagai cadangan makanan.
Lemak ada 2 macam, yaitu lemak hewani dan lemak nabati. Lemak hewani adalah
lemak yang dihasilkan hewan. Contoh lemak hewani adalah daging, keju, minyak
ikan, telur, dan mentega. Adapun lemak nabati adalah lemak yang bearasal dari
tumbuh-tumbuhan. Contoh lemak nabati adalah kelapa, kacang tanah, dan margarin.

d. Vitamin

6
Vitamin merupakan zat makanan yang berguna untuk melancarkan semua proses yang
terjadi di dalam tubuh. Kebanyakan vitamin tidak dapat dibuat di dalam tubuh.
Vitamin dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit. Vitamin ini bermacam-macam, yaitu
vitamin A, B, C, D, E, dan K. Vitamin B dan C larut di dalam air, sedangkan vitamin
A, D, E, dan K larut dalam lemak. Penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin
disebut avitaminosis.

Mama Vitamin Bahan Makanan Kegunaan


Vitamin A Minyak ikan, hati sapi, susu Menjaga kesehatan mata dan
kuning telur, buah-buahan, kulit
wortel
Vitamin B Bekatul, beras merah, Mencegah penyakit beri-beri
kacang hijau, kacang Menjaga kesehatan rambut
kedelai, daging, roti
Vitamin C Jeruk, sayuran hijau Mencegah sariawan dan
menjaga kesehatan kulit
Vitamin D Minyak ikan, ikan, susu, Mencegah penyakit tulang
mentega, kuning telur (rachitis)
Vitamin E Taoge, gandum, minyak, Pembentuk sel darah merah
kacang-kacangan, kuning dan mencegah kemandulan
telur, hati, susu
Vitamin K Kuning telur, kacang Membantu pembekuan sel-
kedelai, sayuran segar, susu sel darah merah

e. Mineral

Mineral diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit. Fungsi mineral bagi tubuh
adalah untuk melancarkan semua proses yang terjadi di dalam tubuh. Beberapa
macam mineral yang diperlukan oleh tubuh, di antaranya kalsium, besi, fosfor, dan
iodin.

- Kalsium berfungsi sebagai pembentuk tulang dan gigi. Selain itu, kalsium
membantu dalam pembekuan darah jika tubuh mengalami luka. Bahan
makanan yang banyak mengand ung kalsium adalah susu, ikan, dan roti.

7
- Zat besi berfungsi sebagai pengikat oksigen di dalam darah. Jika kekurangan
zat besi, tubuh kita akan mengalami anemia (kekurangan darah. Bahan
makanan yang banyak mengandung zat besi adalah daging, roti, kuning telur,
dan kacang-kacangan.
- Fosfor berfungsi menjaga kesehatan serta kekuatan gigi dan gusi. Jika
kekurangan fosfor dapat menyebabkan radang gusi dan kerusakan gigi. Fosfor
terdapat dalam susu dan kuning te lur.
- lodin berfungsi mencegah penyakit gondok. Kekurangan iodin dapat pula
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan cacat mental. Iodin terdapat
dalam garam dapur beriod in, air minum, dan ikan laut.
f. Air

Air merupakan zat yang sangat penting bagi tubuh. Air berfungsi memperlancar
metabolisme, seperti proses pencernaan dan peredaran darah.
(http://risnanadi.blogspot.co.id).

2.2 Revolusi Hijau Dan Dampaknya Terhadap Status Gizi

Revolusi Hijau adalah suatu istilah untuk menggambarkan sebuah transformasi


agrikultural yang membawa peningkatan produksi secara signifikan di banyak negara
berkembang sekitar tahun 1940-1960. Revolusi Hijau didasarkan pada aplikasi tenologi
ilmiah yang digunakan.

Dampak Revolusi Hijau terhadap ketahanan pangan global sebenarnya sulit dipahami
karena sistem makanan sesungguhnya amat kompleks. Di satu sisi Revolusi Hijau dianggap
berjasa karena mampu meningkatkan produksi pangan dan mencegah terjadinya bahaya
kelaparan.

Karakteristik ketahanan, sistem dan arah kebijakan pangan sudah berubah seiring
perubahan zaman. Konsep yang multidimensi ini meliputi mata rantai sistem pangan dan gizi,
mulai dari produksi, distribusi, konsumsi, dan status gizi. Kerawanan pangan tidak semata-
mata karena kekurangan pangan tapi juga berupa kebijakan pemerintah dalam pertanian dan
pembangunan secara keseluruhan, mekanisme distribusi, ketiadaan akses terhadap pangan
dan ketiadaan kemampuan daya beli masyarakat.

Awalnya praktek revolusi hijau ini menunjukkan hasil yang menakjubkan. Tetapi
lambat laun kian menurun. Alam mempunyai batas maksimal untuk berproduksi. Jika batas

8
tersebut terlampaui, produktifitas lahan akan menurun sebagai akibat dari penggunaan asupan
eksternal sintetis yang berlebihan. Selain mengganggu kesehatan dan menyebabkan
kerusakan lingkungan, penggunaan asupan eksternal tersebut secara tidak langsung merebut
kedaulatan petani dalam berproduksi, menciptakan ketergantungan petani terhadap asupan
luar. Untuk berproduksi, petani menggunakan pupuk dan pestisida sintetis yang faktanya
diproduksi oleh perusahaan-perusa haan besar. Petani harus menukarkan hasil produksinya
hanya untuk mendapatkan asupan tersebut. Semakin lama penggunaan pupuk dan pestisida
menyebabkan ketergantungan lahan atau tanaman terhadap asupan tersebut. Mesin-mesin dan
bahan bakar merupakan input yang datang bukan hanya dari luar daerah usaha tani, namun
seringkali datang dari luar negeri. Ini berarti bahwa input itu harus dimpor dan dibayar
dengan hasil pertanian.

Kondisi tersebut menyebabkan, khususnya di negara-negara berkembang, kedaulatan


petani atas produksi dan kehidupannya menjadi terpinggirkan. Artinya di sepanjang rantai
produksi, petanilah mendapatkan yang nilai tambah paling kecil. Seperti kata pepatah lama,
mereka tak lebih sekadar menjadi "kuda pelajang bukit" tenaganya dikuras dan tak dihargai
sama sekali. Meskipun begitu, untunglah para petani mash setia dengan lahannya dan tidak
sampai mengundurkan diri alias meninggalkan pertanian mereka. Sebab kalau itu terjadi,
kelaparan global akan menggeliat di depan mata. Dan itu jelas sebuah tragedi (Atep
Afia Hidayat : 2011)

Hasil dari suatu metode tentunya mempunyai dampak positif dan negatif, begitu juga
dengan Revolusi hijau berikut ini merupakan dampak positif dan negatif dari revolusi hijau.

a. Dampak positif revolusi hijau Produksi padi dan gandum meningkat sehingga
pemenuhan pangan (karbohidrat) meningkat. Salah satu contohnya bagi bangsa
indonesia sendiri adalah Indonesia yang tadinya pengimpor beras menjadi mampu
swasembad beras.
b. Dampak Negatif Revolusi Hijau antara lain :
- Penurunan produksi protein, dikarenakan pengembangan serealia (sebagai sumber
karbohidrat) tidak dimbangi pengembangan pangan sumber protein dan lahan
peternakan diubah menjadi sawah.
- Penurunan keanekaragaman hayati.
- Penggunaan pupuk terus menerus menyebabkan ketergantungan tanaman pada
pupuk.

9
- Penggunaan peptisida menyebabkan munculnya hama strain baru yang resisten.

Revolusi hijau juga mendapatkan kritik dari pihak pihak yang mempunyai kesadaran
akan kelestarian lingkungan karena telah mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah.
Oleh mereka yang mendukung revolusi industri, mereka menyebutkan bahwa kerusakan
tersebut bukan karena revolusi industri tapi karena akses dalam penggunaan teknologi yang
tidak memandang kaidah-kaidah yang sudah ditentukan.

Revolusi hijau mendapat kritik sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan


kelestarian lingkungan karena mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. Oleh para
pendukungnya, kerusakan dipandang bukan karena Revolusi Hijau tetapi karena ekses dalam
penggunaan teknologi yang tidak memandang kaidah-kaidah yang sudah ditentukan. Selain
kritik tersebut di atas mash ada kritik lain lagi yaitu Revolusi Hijau tidak dapat
menjangkau seluruh strata negara berkembang karena ia tidak memberi dampak nyata di
wilayah Afrika (http://kambing.ui.ac.id)

2.3 Penilaian Status Gizi

Penilaian status gizi adalah penafsiran informasi yang diperoleh dari berbagai cara
penilaian, yakni antropometri, konsumsi makanan, laboratorium dan klinik. Informasi
digunakan untuk menetapkan status kesehatan individu atau kelompok masyarakat yang
berkaitan dengan konsumsi dan penggunaan zat-zat gizi oleh tubuh (Siswanto, et. al., 2001:
9). Cara penilaian status gizi yang paling sering digunakan adalah antropometri.
Antropometri digunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai ketidakseimbangan antara
asupan protein dan energi (Supariasa, dkk., 2001: 36). Dibawah ini adalah pengkategorian
status gizi berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB.

Kategori
Ambang Batas (cut off)
BB/U TB/U BB/TB
>2 SD Gizi Lebih - Gemuk
-2 SD s/d + 2 SD Gizi Baik Normal Normal
<- 2 SD Gizi Kurang Pendek Kurus
<- 3 SD Gizi Buruk Pendek Sekali Sangat Kurus

Indeks antropometri mempunyai keunggulan dan kelemahan. Indeks BB/TB


mempunyai keunggulan dapat membedakan proporsi tubuh (gemuk dan kurus) dan

10
kelemahannya membutuhkan 2 macam alat ukur dan pengukuran relatif lebih lama. Indeks
BB/U mempunyai keunggulan antara lain baik untuk mengukur status gizi akut/kronis karena
berat badan dapat berfluktuasi dan sensitif terhadap perubahan. Kelemahannya adalah umur
sulit ditafsirkan secara tepat terutama di daerah terpencil dimana pencatatan kelahiran tidak
dilaksanakan dengan baik (Supariasa, dkk., 2001: 84).

2.4 Pertanian,Pangan Dan Gizi

Produksi pangan di Indonesia tiap tahun selalu mengalami peningkatan. Walaupun


demikian, mash sangat banyak masyarakat indonesia yang belum memperoleh pangan yang
cukup untuk kehidupannya. Padahal makanan adalah kebutuhan pokok bagi setiap manusia.
Tanpa makanan manusia tidak mempunyai cukup energi untuk sistem metabolisme dalam
hidupnya. Jika sistem metabolisme terhambat lama kelamaan manusia akan mati.

Kekurangan pangan memang bukanlah masalah baru. Masalah baru yang muncul
adalah ketika lahan pertanian yang digunakan untuk menanam tanaman pangan untuk
pemenuhan kebutuhan masyarakat jumlahnya semakin menurun. Tidak hanya itu saja jumlah
petani akhir akhir ini juga semakin sedikit. Sedangkan jumlah penduduk meningkat begitu
cepat. Ditambah lagi pertambahan penduduk yang sangat besar itu tidak disertai dengan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Disamping itu, karena indonesia adalah negara
kepulauan pendistribusian pangan yang baik sangat dibutuhkan, namun seringkali terjadi
pendistribusian pangan yang tidak merata sehingga jumlah angka kelaparan dan kurang gizi
di Indonesia semakin meningkat (Yuniastuti : 2008)

Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia untuk
mempertahankan hidup dan kehidupan. Pangan sebagai sumber zat gizi menjadi landasan
utama manusia untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan.
Faktor yang mempengaruhi ketersediaan pangan didunia adalah :

- Beralihnya petani yang menanam tanaman pangan ke tanaman perdagangan


- Laju pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan laju peningkatan
produksi pangan
- Beralihnya fungsi lahan pertanian menjadi tempat pemukiman
- Faktor alam, seperti bencana dan serangan organisme pengganggu tanaman

Persoalan baru tengan kekurangan pangan adalah berupa keenderungan petani di


Negara-negara bukan industri beralih ke tanaman perdagangan padahal penduduk terus

11
bertambah. Petani yang khusus memproduksi bahan pangan spt beras, ubi jalar lebih banyak
dijual daripada dikonsumsi untuk keluarga sendiri. Banyak petani yang tidak memiliki cukup
lahan untuk mengusahakan pangan dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan konsumsi
rumah tangga. Selain itu juga tidak punya banyak uang untuk membeli bahan makanan.

Pertambahan penduduk tidak sebanding dengan pertambahan produksi bahan pangan.


Manajemen stok beras yang buruk. Pemerintah tidak memiliki grand strategi. Pertambahan
penduduk akan berakibat pada ketersediaan sumber daya dan kelestarian lingkungan,
ketersediaan pangan, kesehatan masyarakat, kesempatan memeperoleh pendidikan dan
kesempatan mendapat kerja. Pertumbuhan penduduk yang tinggi meningkatkan kompetisi
pemanfaatan lahan pertanian yang subur

Perkembangan perkotaan yang demikian pesat menyebabkan lahan-lahan pertanian


yang ada disekitarya digunakan untuk pembangunan pusat-pusat perkantoran, pemukiman
dan pusat pembelanjaan. Akibatnya lahan pertanian akan semakin sempit sedangkan
pembukaan lahan pertanian yang baru banyak mendapat kendala.

Pertanian berpengaruh terutama terhadap gizi melalui produksi pangan untuk


keperluan rumah tangga. Kinerja produksi pangan akan mempengaruhi pangan yang tersedia
di masyarakat. Jika pangan diproduksi dalam jumlah dan ragam yang cukup kemudian bahan
pangan tadi tersedia ditingkat masyarakat dan kalau keluarga memiliki cukup uang untuk
membeli keperluan pangan yang tidak ditanam ditempatnya, maka masyarakat tidak akan
banyak terjadi kurang gizi. Bila pangan cukup tersedia maka orang akan cenderung
mengkonsumsi makanan yang sehat. (https://aceh1234567890.wordpress.com/about/ )

2.5 Sistem Pangan Dan Gizi

Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) yang berarti
suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan alira informasi, materi, atau energy untuk mencapai suatu tujuan
(http://id.wikipedia.org). Sementara menurut Ida Farida, 2010 sistem merupakan rangkain
komponen atau unsur yang saling terkait menuju suatu tujuan yang sama.

Sistem pangan dan gizi dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling terkait
yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan status gizi masyarakat dalam
keadaan optimal. Adanya sistem pangan dan gizi ini dapat membantu kepala daerah, dan
pengelola program untuk mengetahui lokasi mana yang rawan pangan dan gizi, memantau

12
keadaan pangan dan gizi secara berkesinambungan, dan merumuskan usulan tindakan jangka
pendek dan panjang.

Menurut Departmen Pertanian, kepentingan dan manfaat dari sistem pangan dan gizi
yaitu:

1. Kepala Daerah Sebagai dasar menetapkan kebijakan penanggulangan masalah pangan


dan gizi dalam:
- Menentukan daerah prioritas
- Merumuskan tindakan pencegahan terhadap ancaman krisis pangan dan gizi.
- Mengalokasikan sumberdaya secara lebih efektif da efisien.
- Mengkoordinasikan program lintas sector
2. Pengelola Program :
- Penetapan lokasi dan sasaran.
- Menyusun kegiatan terpadu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sectok.
- Proses pemantauan pelaksanaan.
- Melaksanakan kerjasama lintas sector.
- Mengevaluasi pelaksanaan program
3. Masyarakat :
- Kemungkinan kejadian krisis pangan di masyarakat dapat dicegah.
- Ketahanan pangan ditingkat rumah tangga menigkat.
- Melindungi golongan rawan dari keadaan yang dapat memperburuk status gizi

Ada 4 komponen Subsistem dalam Sistem Pangan, Gizi, dan Kesehatan, yaitu:

A. Penyediaan pangan
a. Produksi bahan pangan. Adalah penyediaan pangan pertama kearah konsumsi
pangan. Seperti pemakaian bibit unggul, penggunaan pupuk, pemakaian irigasi
teknis, penggunaa alat dan obat pembasmi hama, penerapan teknologi.
b. Pasca panen. Dilhat dari cara pengeringannya dengan tujuan tidak mengalami
kerusakan terlalu banyak dan dapat dipasarkan dalam kondisi baik.
c. Perdagangan bahan pangan. Bahan pangan yang tidak cukup diproduksi di suatu
Negara atau wilayah harus dimasukkan atau dimpor, sedangkan bahan pangan
yang diproduksi berlebih harus diekspor, agar tidak merugikan para produsen.

13
d. Teknologi pangan. Di abad teknologi sekarag ini, teknologi pangan juga sangat
penting bagi pengadaan pangan yang mencukupi dan merata sepanjang tahun,
serta bias diperoleh di seluruh daerah / negeri, tidak saja di daerha produksi.
B. Distribusi Pangan

Kelancaran distribusi sangat tergantung pada kondisi sarana transport bahan


makanan seperti dalam dus; kaleng; karung; dsb.pengolahannya,penyimpanan dan
pengemasannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu, terutama bagi bahan makanan
yang mudah rusak. Serta pemasaran pangan tersebut.

C. Konsumsi Pangan

Konsumsi pangan teridiri dari komoditas pangan dalam perdagangan, alah apa
yang kita beli, kita masak, kita susun sehingga menjadi suatu hidangan dan kebiasaan
makan perorangan.

D. Utilisasi Makanan

Bahan makanan yang sudah dikonsumsi, akan di cerna yang dimulai dari
mulut s/d usus, terjadi penyerapan yaitu proses zat gizi masuk ke dalam darah dan
diangkut ke sel-sel, dan akan terjadi metabolisme yaitu pemecahan dan sintesis zat
gizi di dalam sel ( penggunaan zat gizi penyimpanan kelebihan zat gizi sebagai
cadangan pembuangan bahan-bahan yang tidak diperlukan.

Keempat subsistem ini dapat menggambarkan status gizi seseorang, apakah kurang
baik, atau berlebihan (Ida, 2010).

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Makanan bergizi adalah makanan yang cukup kwalitas dan kawantitasnya serta
mengandung unsur yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.
Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung semua zat gizi. Zat-zat makanan
yang diperlukan tubuh, di antaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.

Revolusi Hijau adalah suatu istilah untuk menggambarkan sebuah transformasi


agrikultural yang membawa peningkatan produksi secara signifikan di banyak negara
berkembang sekitar tahun 1940-1960. Hasil dari suatu metode tentunya mempunyai dampak
positif dan negatif, begitu juga dengan Revolusi hijau. Revolusi hijau mempunya dua dampak
yaitu dampak positif dan negatif dari revolusi hijau.

Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia untuk
mempertahankan hidup dan kehidupan. Pangan sebagai sumber zat gizi menjadi landasan
utama manusia untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan.
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) yang berarti suatu
kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan alira informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan

3.2 Saran

Dalam pembuatan makalah ini, tentu tak luput dari ketidaksempurnaan, untuk itu
saran dan kritik dari teman - teman sangat di butuhkan demi kesempurnaan pembuatan
makalah kami.

15
DAFTAR PUSTAKA

Atep Afia Hidayat Modul 7 Imu Lingkungan Teknik Industri UMB_Pertanian Industrial

Farida, Ida. (2010). Sistem Pangan dan Gizi. Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama: Kudus

https://aceh1234567890.wordpress.com/about/September 2015 (diakses pada tanggal 28)

http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0146%20Bi

o%203-6a.htm, id.wikipedia.org (diakses pada tanggal 28 September 2015)

http://risnanadi.blogspot.co.id/2012/07/sumber-makanan-sesuai-dengan-kandungan.html

(diakses pada tanggal 28 September 2015)

Wikipedia. Sistem [Internet]. 2013. Available from: http://id.wikipedia.org (diakses pada


tanggal 28 September 2015)

Yuniastuti, Ari. 2008. Gizi dan kesehatan. Graha Ilmu

Supariasa. 2001. Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran EGC.Jakarta

Kemenkes Ri. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes Ri

16

Anda mungkin juga menyukai